Evil God Chapter 14
Translator | Kagami |
Editor
| Shiro7D |
Proof Reader
| UDesu |
Chapter 14 :
Dungeon Pertama (2)
[Tempat
ini mencurigakan.]
Yufilia fokus pada persimpangan lantai dasar di lantai
pertama.
[Ah,
ayo kita ke sana dulu.]
Aku mengangguk, dan bergerak menuju lokasi.
Kami
berpisah memeriksa keempat sisi ruangan
Namun, kami
tidak bisa menemukan apapun.
[Apakah
ini benar-benar hanya ruangan
kosong?]
Yufilia berpikir dengan tangannya menyentuh dagu.
Aku
menggunakan evil eyes untuk memeriksa dan mencari setiap sudut yang terlihat aneh.
Namun, tidak ada apa-apa.
[Haruskah
kita menghancurkan temboknya?
Kurasa kita
bisa melakukannya.]
Jiemi
mengusulkan untuk menggunakan metode kekerasan.
Karena sedang
mengalami jalan buntu, jadi semuanya mengutarakan apa yang mereka pikirkan.
[Tidak
apa-apa. Jika kau bisa menghancurkan dinding dengan kapak itu.]
Tiraiza menggoda Jiemi.
[BAIK!! Aku akan melakukannya. Asal tahu saja.
Kapakku ini memiliki kekuatan penghancur yang dahsyat!]
Jiemi yang termakan provokasi itu mulai fokus dan
bersiap.
Dia mengisi tubuhnya dengan ninki miliknya.
[Uoriyaaaaaaa!]
Jiemi mengayunkan kapaknya dengan kekuatan penuh.
Saat kapaknya membentur dinding! Dengan suara * Gakin! *, bilah kapak
Jiemi hancur.
[Eeeeeee!!!!]
Jiemi mengeluarkan suara yang menyedihkan.
Lengannya yang mati rasa membuatnya merasa sedikit sakit.
[Kau
meremehkan tembok prasejarah yang telah diperkuat menggunakan sihir, kan?]
Kekuatan dinding itu sendiri sudah jelas jauh lebih tinggi dari kekuatan kapak Jiemi.
Dan untuk sihir
penguatan juga
sudah pasti
diberikan oleh penyihir yang jauh
lebih
kuat dari Tiraiza.
Jadi
hasil tersebut sudah pasti.
[[Haa
~]]
Jiemi dan Tiraiza mendesah pada saat bersamaan.
Perbaikan kapak adalah pekerjaan Tiraiza. Namun, dia
yang memprovokasi, jadi itu salahnya sendiri.
[Jadi apa
yang harus kita lakukan?]
Iris membuat wajah bingung.
[Hmm… mungkin kita
bisa menghancurkannya dengan pedang suci milik Yufilia.]
Aku menatap Yufilia.
Yufilia adalah seorang pahlawan. Jadi dia sudah pasti memiliki senjata yang pas untuk pahlawan― yaitu pedang suci. Pedang suci Ridill.
Namun, ketika aku memperhatikannya lagi, Sepertinya dia membawa pedang yang
berbeda hari ini.
[Ah,
aku tidak membawanya bersamaku hari ini. Kerena pedang itu milik keluarga kerajaan, jadi aku
tidak bisa membawanya
tanpa izin.]
Mengalahkan Raja Iblis Atau mengunjungi kuil kegelapan, tempat tinggal Dewa Iblis yang jauh lebih mengerikan daripada Raja Iblis.
Untuk tujuan itu kurasa masih diperbolehkan, tetapi untuk
menjelajahi sebuah dungeon biasa
kurasa tidak akan bisa.
Aku memeriksa ruangan di sebelahnya untuk mencari tombol yang tersembunyi, tetapi aku tidak dapat menemukannya.
Selama tidak ada hal yang membahayakan, aku tak
berniat untuk menghancurkan dindingnya.
Jika aku melakukannya, ada kemungkinan bahwa dungeon ini bisa ikut runtuh.
Tentu saja, aku bisa dengan mudah menghancurkan
dinding ini.
Tapi aku
bertanya-tanya, haruskah aku melakukannya?
Yah… itu akan
jadi
jalan terakhirku.
[Apa
yang harus kita lakukan?]
Yufilia juga
mulai kebingungan.
Ada kemungkinan tombol tersembunyinya ada pada ruangan lain, tapi pasti
akan sangat melelahkan untuk mencarinya
Nn......
Ruangan Lain?
[Ah,
ada sesuatu di sana.]
Aku berlari keluar sambil bergumam.
[Hey… Tunggu,
kau mau pergi kemana !?]
Yufilia dan
tiga orang lainnya segera mengejarku.
Tempat yang aku tuju adalah sebuah ruang mati yang
berada di lantai kedua dungeon.
Aku
mengambil tangga besar yang
aku
temukan dalam perjalanan untuk
memeriksa langit-langitnya.
[Ketemu!!]
[Eh!
Apa itu?]
Yufilia bertanya padaku dengan penuh semangat.
[Ada
sedikit celah di sini. Jadi pasti
ada cara untuk membukanya.]
Celah tersebut sangat kecil sampai sulit
untuk melihatnya.
Celah itu memiliki ukuran yang cukup untuk dimasuki
oleh seorang manusia.
Yufilia
tampaknya masih belum bisa melihat celahnya.
Aku mencoba menemukan jalan masuk ke celah itu, tapi tidak menemukan apapun.
[Misteri
lainnya...]
Aku merasa putus asa.
[Tapi kita
sudah sejauh ini, jadi jangan menyerah!]
Yufilia menyemangatiku.
Tidak salah lagi, masuk ke celah ini pasti adalah
jalan yang benar.
Semua orang berpencar mencari petunjuk di ruangan sekitar.
Dan aku
sekali lagi memeriksa langit-langit.
Ah,
sangat merepotkan. Apa lebih baik aku
hancurkan saja?
Aku merasa kesal dan memukul pelan langit-langit
karena aku tidak menemukan apapun.
Ketika aku melakukannya, bagian persegi pada langit-langit terangkat, lalu jatuh setelah
berputar 180 derajat.
Hmm..?
Oh begitu yah. Aku
pikir ini menyatu, tapi ternyata hanya
seperti sebuah penutup.
Tidak peduli seberapa kuat dindingnya, pintunya pasti masih bisa kita dobrak.
Kenapa aku tidak menyadari ini
dari
awal.
Misteri terakhir itu sangat mudah.
Sepertinya aku
terlalu memikirkannya.
Aku memanggil mereka berempat.
[Ya?]
[Kau
berhasil!]
[Oh
~]
[Wow……]
Ketika mereka datang, masing-masing dari mereka menunjukkan reaksi yang berbeda.
Yufilia dengan
gembira memanjat ke atas.
Karena Yufilia
mengenakan rok. Tentu saja, celana dalamnya terlihat jelas.
Yah…
Aku
tidak terlalu peduli karena aku
tidak memiliki libido.
[Ha!]
Aku melihat Tiraiza menatapku.
Namun, dia tidak mengatakan apapun.
Dan
dia hanya
meraih ujung
dari jubahku.
Matanya berkata, [Orang mesum harusnya naik
duluan.]
Di dalam ruang itu, ada harta karun berupa emas dan perak.
[Oooooo!]
Yufilia gemetar dalam kegembiraan.
Aku hanya melihatnya dengan tatapan aneh.
[Apakah
mengejutkan bagimu melihat Yufi seperti ini?]
Tiraiza terlihat tenang seperti biasa.
[Yah,
dia adalah putri salah satu dari tiga kekuatan besar, Kerajaan Briton. Kau pasti tidak akan menyangka kalau dia akan sesenang ini melihat harta karun.]
Ketika aku mengatakan kesanku, wajah Tiraiza terlihat sedikit mendung.
Agar tidak diperhatikan oleh mereka bertiga, kami
turun ke lantai bawah, dan Tiraiza mulai berbicara.
[Apakah
kau
tahu situasi keuangan Kerajaan Briton?]
[Ah,
apakah sedang
buruk?]
Sekitar setengah abad yang lalu, selama bencana iblis
keenam.
Semua tanah milik Kerajaan Briton diambil oleh iblis.
Tentu
saja, semua yang ada
di tanah
itu sudah hancur.
Setelah
itu Kerajaan
Briton mulai
terbentuk kembali.
Namun awalnya
tidak berjalan
mulus.
Meski negara itu hancur, banyak warganya berhasil selamat karena melarikan diri ke utara.
Dan karena kota tempat tinggal mereka sudah hancur total, dibutuhkan modal yang sangat besar untuk membangunnya kembali.
Saat itu, hanya ada satu negara di dunia yang memiliki uang sebanyak itu.
Satu-satunya negara yang tidak mengalami kerusakan
akibat bencana iblis― Kerajaan Scottyard.
[Karena
itulah, Kerajaan ini tidak melawan ke Kerajaan Scottyard.]
[Tapi
itukan sudah setengah
abad yang lalu, apakah utangnya masih banyak?]
[Utangnya sudah lunas, tapi sejak itu kami
meminjam lebih banyak lagi.]
Uang dibutuhkan untuk membangun kembali sebuah negara.
Namun, Kerajaan Briton memiliki iklim sedang dan cocok
untuk pertanian.
Jika mereka memiliki manajemen nasional yang bagus dan
hemat, mereka tidak akan mengumpulkan begitu banyak utang.
[Lagi
pula, kita tidak bisa lalai saat bersiap untuk melawan raja iblis. Jadi, biaya perangnya sangat besar. Bahkan akhir-akhir ini, harganya naik menjadi dua kali lipat.]
Setahun yang lalu ada perang iblis, dan Yufilia
membunuh raja iblis, Marcuk.
Empat tahun yang lalu, raja iblis sebelum Marcuk,
Lamelept terbunuh.
Jika ada dua perang dalam rentang waktu yang singkat,
keuangan nasional pasti akan
menjadi tidak stabil.
[Hmm,
tapi itu cerita soal keuangan nasional kan? Apakah Yufilia benar-benar
mengkhawatirkan soal itu?]
[Awalnya
kekhawatirannya hanya sedikit, tapi sekarang ini sudah menjadi masalah
individual baginya.]
[Individu?]
[Ada
proposal pernikahan dari Kerajaan Scottyard.]
[Oh.]
Aku juga pernah ikut terlibat dengan masalah itu.
Pangeran pertama Kerajaan Scottyard, Vincent Everton.
Apakah sikapnya begitu karena hal ini yang telah mendukungnya?
[Yufilia sendiri sudah sering menolaknya, tapi sampai
kapan dia bisa melakukannya?]
[Kenapa
kau menceritakan ini padaku?]
Aku
sedikit penasaran dan bertanya.
[Kau
adalah anggota klub kami, jadi aku pikir kau juga harus tahu. Dan juga karena aku tidak bisa
berbuat apapun tentang
masalah ini.]
[Aku
juga tidak bisa berbuat apapun…]
Mendengar perkataanku, Tiraiza menatap mataku yang
gelap dan cokelat.
[Benarkah?]
Aku mengalihkan pandanganku karena tidak sanggup
menatap matanya.
***
Setelah semua
tenang, kami mulai membicarakan masalah
bagi hasil.
[Haruskah
kita membagikannya secara merata? Kami selalu melakukannya seperti itu.]
Yufilia bertanya dengan gelisah, sambil sedikit melihat ke
arahku.
[Ya.
Kurasa tidak masalah jika kalian selalu melakukannya seperti itu.]
Aku
langsung menjawab
[Apa
tidak masalah bagimu? Soalnya hampir semua penemuannya dilakukan oleh Ashtal.]
[Yah,
harusnya kau menanyakannya terlebih dahulu padanya. Lagipula, aku tidak
berharap mendapat terlalu banyak.]
Jiemi terlihat santai, dan tertawa
[Aku juga
tidak terlalu tertarik pada harta karun, jadi tidak masalah jika aku tidak
mendapatkannya.]
[Tidak
boleh begitu...]
Yufilia dengan lembut menolak tawaranku.
Ditolak
seperti ini sudah pasti akan membuat
keadaan menjadi canggung.
Dan mungkin
kedepannya akan manjadi sulit untuk berkerja sama.
[Kalau
begitu, kali ini kita bagi rata saja. Tapi kalian tak perlu khawatir, karena
aku punya tujuanku sendiri.]
Mendengar ucapanku, Yufilia bertanya padaku seolah mengingat
sesuatu …
[Tujuan?
Ahh… maksudmu mengatasi
kelemahanmu terhadap wanita?]
[Jadi kau
menggunakan alasan itu untuk mendekati banyak wanita? Dasar tukang gombal.]
Tiraiza menghinaku.
Tapi aku
dengan santai mengabaikannya.
[Kalau
begitu, bukankah kau
tidak perlu datang ke dungeon?]
Sepertinya Iris tidak mengerti.
[Aku memang tertarik pada dungeon, dan aku puas kerena bisa mengalami sesuatu
yang menyenangkan hari ini. Terlebih
aku sudah mendapat sesuatu
yang tidak akan bisa
dibeli menggunakan
uang.]
Ya, hari ini aku bisa berinteraksi dengan banyak gadis cantik.
Aku membiarkan mereka membayangkan apa yang aku
maksud.
Kami membawa harta karun itu dan selesai menjelajahi dungeon
untuk hari ini.
Kami
memutuskan untuk melanjutkan
sisanya besok.