Monday 29 January 2018

Evil God Chapter 14


TranslatorKagami
Editor
Shiro7D
Proof Reader
UDesu

Chapter 14 :
Dungeon Pertama (2)


[Tempat ini mencurigakan.]

Yufilia fokus pada persimpangan lantai dasar di lantai pertama.

[Ah, ayo kita ke sana dulu.]

Aku mengangguk, dan bergerak menuju lokasi.
Kami berpisah memeriksa keempat sisi ruangan
Namun, kami tidak bisa menemukan apapun.

[Apakah ini benar-benar hanya ruangan kosong?]

Yufilia berpikir dengan tangannya menyentuh dagu.
Aku menggunakan evil eyes untuk memeriksa dan mencari setiap sudut yang terlihat aneh.
Namun, tidak ada apa-apa.
[Haruskah kita menghancurkan temboknya? Kurasa kita bisa melakukannya.]

Jiemi mengusulkan untuk menggunakan metode kekerasan.
Karena sedang mengalami jalan buntu, jadi semuanya mengutarakan apa yang mereka pikirkan.

[Tidak apa-apa. Jika kau bisa menghancurkan dinding dengan kapak itu.]

Tiraiza menggoda Jiemi.

[BAIK!! Aku akan melakukannya. Asal tahu saja. Kapakku ini memiliki kekuatan penghancur yang dahsyat!]

Jiemi yang termakan provokasi itu mulai fokus dan bersiap.
Dia mengisi tubuhnya dengan ninki miliknya.

[Uoriyaaaaaaa!]

Jiemi mengayunkan kapaknya dengan kekuatan penuh.
Saat kapaknya membentur dinding! Dengan suara * Gakin! *, bilah kapak Jiemi hancur.

[Eeeeeee!!!!]

Jiemi mengeluarkan suara yang menyedihkan.
Lengannya yang mati rasa membuatnya merasa sedikit sakit.

[Kau meremehkan tembok prasejarah yang telah diperkuat menggunakan sihir, kan?]

Kekuatan dinding itu sendiri sudah jelas jauh lebih tinggi dari kekuatan kapak Jiemi.
Dan untuk sihir penguatan juga sudah pasti diberikan oleh penyihir yang jauh lebih kuat dari Tiraiza.
Jadi hasil tersebut sudah pasti.

[[Haa ~]]

Jiemi dan Tiraiza mendesah pada saat bersamaan.
Perbaikan kapak adalah pekerjaan Tiraiza. Namun, dia yang memprovokasi, jadi itu salahnya sendiri.

[Jadi apa yang harus kita lakukan?]

Iris membuat wajah bingung.

[Hmm… mungkin kita bisa menghancurkannya dengan pedang suci milik Yufilia.]

Aku menatap Yufilia.
Yufilia adalah seorang pahlawan. Jadi dia sudah pasti memiliki senjata yang pas untuk pahlawan― yaitu pedang suci. Pedang suci Ridill.
Namun, ketika aku memperhatikannya lagi, Sepertinya dia membawa pedang yang berbeda hari ini.

[Ah, aku tidak membawanya bersamaku hari ini. Kerena pedang itu milik keluarga kerajaan, jadi aku tidak bisa membawanya tanpa izin.]

Mengalahkan Raja Iblis Atau mengunjungi kuil kegelapan, tempat tinggal Dewa Iblis yang jauh lebih mengerikan daripada Raja Iblis.
Untuk tujuan itu kurasa masih diperbolehkan, tetapi untuk menjelajahi sebuah dungeon biasa kurasa tidak akan bisa.

Aku memeriksa ruangan di sebelahnya untuk mencari tombol yang tersembunyi, tetapi aku tidak dapat menemukannya.

Selama tidak ada hal yang membahayakan, aku tak berniat untuk menghancurkan dindingnya.
Jika aku melakukannya, ada kemungkinan bahwa dungeon ini bisa ikut runtuh.

Tentu saja, aku bisa dengan mudah menghancurkan dinding ini.
Tapi aku bertanya-tanya, haruskah aku melakukannya?
Yah… itu akan jadi jalan terakhirku.

[Apa yang harus kita lakukan?]

Yufilia juga mulai kebingungan.

Ada kemungkinan tombol tersembunyinya ada pada ruangan lain, tapi pasti akan sangat melelahkan untuk mencarinya

Nn...... Ruangan Lain?

[Ah, ada sesuatu di sana.]

Aku berlari keluar sambil bergumam.

[Hey… Tunggu, kau mau pergi kemana !?]

Yufilia dan tiga orang lainnya segera mengejarku.

Tempat yang aku tuju adalah sebuah ruang mati yang berada di lantai kedua dungeon.
Aku mengambil tangga besar yang aku temukan dalam perjalanan untuk memeriksa langit-langitnya.

[Ketemu!!]
[Eh! Apa itu?]

Yufilia bertanya padaku dengan penuh semangat.

[Ada sedikit celah di sini. Jadi pasti ada cara untuk membukanya.]

Celah tersebut sangat kecil sampai sulit untuk melihatnya.
Celah itu memiliki ukuran yang cukup untuk dimasuki oleh seorang manusia.
Yufilia tampaknya masih belum bisa melihat celahnya.

Aku mencoba menemukan jalan masuk ke celah itu, tapi tidak menemukan apapun.

[Misteri lainnya...]

Aku merasa putus asa.

[Tapi kita sudah sejauh ini, jadi jangan menyerah!]

Yufilia menyemangatiku.
Tidak salah lagi, masuk ke celah ini pasti adalah jalan yang benar.

Semua orang berpencar mencari petunjuk di ruangan sekitar.
Dan aku sekali lagi memeriksa langit-langit.

Ah, sangat merepotkan. Apa lebih baik aku hancurkan saja?

Aku merasa kesal dan memukul pelan langit-langit karena aku tidak menemukan apapun.

Ketika aku melakukannya, bagian persegi pada langit-langit terangkat, lalu jatuh setelah berputar 180 derajat.

Hmm..?
Oh begitu yah. Aku pikir ini menyatu, tapi ternyata hanya seperti sebuah penutup.
Tidak peduli seberapa kuat dindingnya, pintunya pasti masih bisa kita dobrak. Kenapa aku tidak menyadari ini dari awal.

Misteri terakhir itu sangat mudah.
Sepertinya aku terlalu memikirkannya.

Aku memanggil mereka berempat.

[Ya?]
[Kau berhasil!]
[Oh ~]
[Wow……]

Ketika mereka datang, masing-masing dari mereka menunjukkan reaksi yang berbeda.

Yufilia dengan gembira memanjat ke atas.
Karena Yufilia mengenakan rok. Tentu saja, celana dalamnya terlihat jelas.
Yah Aku tidak terlalu peduli karena aku tidak memiliki libido.

[Ha!]

Aku melihat Tiraiza menatapku.
Namun, dia tidak mengatakan apapun.
Dan dia hanya meraih ujung dari jubahku.
Matanya berkata, [Orang mesum harusnya naik duluan.]

Di dalam ruang itu, ada harta karun berupa emas dan perak.

[Oooooo!]

Yufilia gemetar dalam kegembiraan.
Aku hanya melihatnya dengan tatapan aneh.

[Apakah mengejutkan bagimu melihat Yufi seperti ini?]

Tiraiza terlihat tenang seperti biasa.

[Yah, dia adalah putri salah satu dari tiga kekuatan besar, Kerajaan Briton. Kau pasti tidak akan menyangka kalau dia akan sesenang ini melihat harta karun.]

Ketika aku mengatakan kesanku, wajah Tiraiza terlihat sedikit mendung.
Agar tidak diperhatikan oleh mereka bertiga, kami turun ke lantai bawah, dan Tiraiza mulai berbicara.

[Apakah kau tahu situasi keuangan Kerajaan Briton?]
[Ah, apakah sedang buruk?]

Sekitar setengah abad yang lalu, selama bencana iblis keenam. Semua tanah milik Kerajaan Briton diambil oleh iblis.
Tentu saja, semua yang ada di tanah itu sudah hancur.
Setelah itu Kerajaan Briton mulai terbentuk kembali.
Namun awalnya tidak berjalan mulus.

Meski negara itu hancur, banyak warganya berhasil selamat karena melarikan diri ke utara.
Dan karena kota tempat tinggal mereka sudah hancur total, dibutuhkan modal yang sangat besar untuk membangunnya kembali.

Saat itu, hanya ada satu negara di dunia yang memiliki uang sebanyak itu.
Satu-satunya negara yang tidak mengalami kerusakan akibat bencana iblisKerajaan Scottyard.

[Karena itulah, Kerajaan ini tidak melawan ke Kerajaan Scottyard.]
[Tapi itukan sudah setengah abad yang lalu, apakah utangnya masih banyak?]
[Utangnya sudah lunas, tapi sejak itu kami meminjam lebih banyak lagi.]

Uang dibutuhkan untuk membangun kembali sebuah negara.
Namun, Kerajaan Briton memiliki iklim sedang dan cocok untuk pertanian.
Jika mereka memiliki manajemen nasional yang bagus dan hemat, mereka tidak akan mengumpulkan begitu banyak utang.

[Lagi pula, kita tidak bisa lalai saat bersiap untuk melawan raja iblis. Jadi, biaya perangnya sangat besar. Bahkan akhir-akhir ini, harganya naik menjadi dua kali lipat.]

Setahun yang lalu ada perang iblis, dan Yufilia membunuh raja iblis, Marcuk.
Empat tahun yang lalu, raja iblis sebelum Marcuk, Lamelept terbunuh.
Jika ada dua perang dalam rentang waktu yang singkat, keuangan nasional pasti akan menjadi tidak stabil.

[Hmm, tapi itu cerita soal keuangan nasional kan? Apakah Yufilia benar-benar mengkhawatirkan soal itu?]
[Awalnya kekhawatirannya hanya sedikit, tapi sekarang ini sudah menjadi masalah individual baginya.]
[Individu?]
[Ada proposal pernikahan dari Kerajaan Scottyard.]
[Oh.]

Aku juga pernah ikut terlibat dengan masalah itu.
Pangeran pertama Kerajaan Scottyard, Vincent Everton.

Apakah sikapnya begitu karena hal ini yang telah mendukungnya?

[Yufilia sendiri sudah sering menolaknya, tapi sampai kapan dia bisa melakukannya?]
[Kenapa kau menceritakan ini padaku?]

Aku sedikit penasaran dan bertanya.

[Kau adalah anggota klub kami, jadi aku pikir kau juga harus tahu. Dan juga karena aku tidak bisa berbuat apapun tentang masalah ini.]
[Aku juga tidak bisa berbuat apapun…]

Mendengar perkataanku, Tiraiza menatap mataku yang gelap dan cokelat.

[Benarkah?]

Aku mengalihkan pandanganku karena tidak sanggup menatap matanya.

***

Setelah semua tenang, kami mulai membicarakan masalah bagi hasil.

[Haruskah kita membagikannya secara merata? Kami selalu melakukannya seperti itu.]

Yufilia bertanya dengan gelisah, sambil sedikit melihat ke arahku.

[Ya. Kurasa tidak masalah jika kalian selalu melakukannya seperti itu.]

Aku langsung menjawab

[Apa tidak masalah bagimu? Soalnya hampir semua penemuannya dilakukan oleh Ashtal.]
[Yah, harusnya kau menanyakannya terlebih dahulu padanya. Lagipula, aku tidak berharap mendapat terlalu banyak.]

Jiemi terlihat santai, dan tertawa

[Aku juga tidak terlalu tertarik pada harta karun, jadi tidak masalah jika aku tidak mendapatkannya.]
[Tidak boleh begitu...]

Yufilia dengan lembut menolak tawaranku.
Ditolak seperti ini sudah pasti akan membuat keadaan menjadi canggung.
Dan mungkin kedepannya akan manjadi sulit untuk berkerja sama.

[Kalau begitu, kali ini kita bagi rata saja. Tapi kalian tak perlu khawatir, karena aku punya tujuanku sendiri.]

Mendengar ucapanku, Yufilia bertanya padaku seolah mengingat sesuatu

[Tujuan? Ahh… maksudmu mengatasi kelemahanmu terhadap wanita?]
[Jadi kau menggunakan alasan itu untuk mendekati banyak wanita? Dasar tukang gombal.]

Tiraiza menghinaku.
Tapi aku dengan santai mengabaikannya.

[Kalau begitu, bukankah kau tidak perlu datang ke dungeon?]

Sepertinya Iris tidak mengerti.

[Aku memang tertarik pada dungeon, dan aku puas kerena bisa mengalami sesuatu yang menyenangkan hari ini. Terlebih aku sudah mendapat sesuatu yang tidak akan bisa dibeli menggunakan uang.]

Ya, hari ini aku bisa berinteraksi dengan banyak gadis cantik.
Aku membiarkan mereka membayangkan apa yang aku maksud.

Kami membawa harta karun itu dan selesai menjelajahi dungeon untuk hari ini.
Kami memutuskan untuk melanjutkan sisanya besok.


                                                                 

Sunday 14 January 2018

Evil God Chapter 13


TranslatorKagami
Editor
Shiro7D
Proof Reader
UDesu

Chapter 13 :
Dungeon Pertama (1)


Tujuan kami hari ini adalah dungeon bernama Kenjian, letaknya sekitar 300 kilometer dari Rhoden.

Tentu saja, kami pergi menggunakan warp ke sana.
Kami menggunakan akhir pekan kami untuk menaklukan dungeon.
Ini mirip seperti saat pergi ke kamp pelatihan.

[Jadi, apakah dungeon ini pernah ditaklukan sebelumnya?]

Aku bertanya pada mereka.
Kali ini, semua orang ikut berpartisipasi. Yufilia, Iris, Tiraiza, dan Jiemi.
Aku berbicara sedikit pelan, tapi aku sudah mulai terbiasa.

Ini adalah tantangan pertamaku.
Akan membosankan jika hanya berakhir dengan tamasya di dungeon yang sudah ditaklukan dan tidak ada yang terjadi.

[Yah, kupikir akan sulit menemukan dungeon yang belum di taklukan saat ini.]

Jiemi mengatakan kalau itu bukan hal yang mudah.