Sunday 14 October 2018

Isekai wa Smartphone to Tomo ni Chapter 267 Bahasa Indonesia


TranslatorRamunu
Editor
Erixsu
Proof Reader
Mizuki Hashima


Arc 26: Apa yang Bisa Dilakukan Untuk Esok Hari

Chapter 267: Kerusakan yang terus bertambah, dan Pulau Misterius



Tetap saja, aku tidak mengira bahwa mereka akan muncul di Restia.(Touya)

10 hari telah berlalu sejak kehancuran kota Astal, Sandora. Setelah itu, Fraze tengkorak muncul di kota Merica yang ada di bagian selatan Kerajaan Ksatria Restia.

Usut punya usut, ternyata Walikota Merica memberi pajak yang tinggi pada warga, dan ia mengambil keuntungan dari jauhnya jarak kota Merica dengan ibukota.

Akhirnya, ada beberapa orang yang menikmati keuntungan dibalik kesengsaraan warga.
Walau tidak separah Astal, tidak diragukan lagi bahwa kota ini dipenuhi “perasaan negatif”.
Hasilnya, jiwa warga Merica termakan dan berubah menjadi Fraze tengkorak.

Walau lebih tepat kalau dibilang zombie dengan tulang kristal, sih.
Sebelumnya, yakni di Astal, mayat warga tidak menjadi Fraze karena kami membakarnya terlebih dahulu.

Kali ini, zombie Merica dihabisi para adventurer dari kota sebelah, dan juga para Ksatria Restia yang ikut membantu.
Fraze tengkorak itu tidak terlalu kuat.

Akan tetapi, bisa berbahaya kalau seluruh warga kota menjadi zombie tersebut.
Mereka bahkan akan menyerang kota sebelah kalau tidak ditangani dengan baik.
Setelah diperiksa, ternyata hal ini tidak terjadi karena virus.

Karena, tidak ada yang salah dengan para Ksatria Restia dan adventurer setelah menyelesaikan pertarungan dengan para zombie.
Ada “sesuatu” yang memakan jiwa mereka.

Mungkin akan lebih mudah dipahami kalau disebut dengan [Larva Dewa-Iblis].
Dan juga, Larva ini mungkin datang dari perbatasan antar dimensi, menyerang manusia, lalu kembali ke perbatasan itu, sama seperti Fraze.

Mungkin [Backlash] juga berefek padanya, sama seperti Fraze kelas-penguasa, tapi bedanya yang satu ini lebih menyusahkan daripada Fraze.

Papan persepsi hanya bisa memprediksi kemunculan Fraze kelas-bawah, menengah, dan atas.
Kalau Dewa-Iblis itu datang bersama kelas-bawah, maka kami mungkin bisa mendeteksinya.
Menjengkelkan!

Ayo hancurkan ia saat kita bertemu dengannya.

Touya-dono. Alis matamu mengkerut, lho?(Hilda)

He? Aduh, maaf ya. Barusan aku agak kesal.(Touya)

Orang yang duduk di depanku sedang termenung memikirkanku adalah Hilda, ia tersenyum sambil memanggilku.

Agar dapat tenang, aku pun meminum teh hitam yang agak dingin dalam sekali tegukan.

Sepertinya Baginda ada di masa di mana birahinya sudah terkumpul. Untuk mengurusnya, kaum adam biasanya… begini dan begitu…(Shesca)

Heee? HEEE!!? I-itu…(Hilda)

Oi, pembantu nafsuan. Jangan membisikkan omong kosong ke telinga orang seenak jidat ya!!(Touya)


Wajah Hilda memerah saat Shesca membisikkan sesuatu padanya.

Aku kurang lebih paham apa yang ia katakan jadi kalau aku tidak menghentikannya, masa depanku akan buruk.

Dalam hal baik dan buruk, Hilda itu terlalu percaya pada orang sampai-sampai ia mudah dibohongi.

Walaupun ia tidak percaya saat bertarung atau berpedang, ada banyak kasus di mana ia cenderung percaya pada kebohongan yang bahkan tidak mampu membohongi bocah.

Kita tahu bahwa ia adalah Tuan Putri Terkekang yang tidak tahu cara hidup dunia, dan aku tidak bisa mengelak bahwa ia dirawat dengan perasaan ksatria yang sudah mendarah daging, ia adalah kebalikan dari kakeknya yang merupakan kakek legend.

Yah, ia sama seperti Elzie, dan Yae.
Semua petarung kami kurang paham akan apa yang dinamakan dengan urusan cinta.
Tapi tetap saja, aku lega karena mereka tidak terlalu tertarik.

Aku penasaran, apa mereka memurnikan perasaan aneh saat bertarung?
Pepatah mengatakan “mens sana in corpore sano”, bukan?
(Ramune: Semua pasti sudah tahu, bukan?)

Walaupun ada beberapa waktu di mana Yumina, Rin atau Lindzey, yang merupakan penyihir kami, melakukan berbagai hal dengan cukup berani. 
Sambil memikirkannya, aku menoleh pada Hilda untuk memberitahu kebenarannya.

Aku cuma memikirkan kejadian Restia itu, itu saja.(Touya)

Ooo… kakak juga depresi memikirkannya. Ia berpikir kalau saja ia tahu kasus korupsi Merica, maka…(Hilda)

Tak peduli seberapa hebatnya, ia tak akan bisa mengetahui situasi semua daerah negaranya. Tak ada yang bisa ia lakukan.(Touya)

Walaupun aku mengatakannya, aku berharap negara-negara besar seperti Restia memperhatikan setiap sudut negaranya, seperti yang dilakukan daerah kebangsawanan kecil di Brunhild.
(Ramune: Gini ini dah kalau belum pernah melakukan, langsung berpikir/berharap yang sulit.)

Negara ada untuk melindungi rakyatnya.
Bukan rakyat yang ada untuk melindungi negaranya.

Itu lah kenapa di Brunhild, semua kejadian yang ditemui ksatria patrol, mata-mata, atau bahkan anak buah Nyantaro akan dilaporkan padaku.

Jadi… apa yang akan kakakmu lakukan pada Merica?(Touya)

Aku telah menanyakannya pada kakak, untuk sekarang mereka… membangun ulang… atau daripada dikatakan membangun ulang, mereka meminta para imigran karena bangunan kota utuh. Akan tetapi, Merica adalah kota kelahiran zombie, jadi… hal itu akan sedikit sulit.(Hilda)

Pastinya.

Karena kalau dipikir-pikir, orang-orang enggan hidup di tempat yang telah diserang zombie.
Tak ada yang bisa dilakukan dengan kondisi itu karena para imigran akan berpikir “tanah itu terkutuk atau gimana?”.

Tanah terkutuk, area pemakaman, dan rawa beracun, semua itu tidak terpisahkan dari yang namanya zombie.

Sepertinya jiwa yang mati seperti itu akan sulit untuk pergi ke surga.

Fraze itu pun akan mengambil alih mayat tersebut dan menjadi zombie kalau tidak dicegah.
Selain itu, mayat tersebut tetap menjadi zombie walau jiwanya dimakan oleh [Pemakan Jiwa].

Ooo iya, bukannya zombie dan tengkorak itu sama-sama undead, yah?
Perbedaannya hanyalah daging yang melekat pada tubuh.
Menurut hasil pengamatanku, tengkorak lebih cepat dari zombie.

Apa karena tidak punya daging, yah?
Yah, mereka tetap kurang cepat.

Kurang lebih aku paham kenapa para imigran takut hidup di sana.(Touya)

Akan bagus kalau “rasa takut” itu tidak menyebar lebih dari ini karena hal itu bisa menyebabkan kondisi yang memungkinkan [Pemakan Jiwa] muncul lagi.(Shesca)
Hmmm...*berpikir keras.

Kurasa iya… aku pun berpikir keras setelah mendengar ucapan Shesca.
[Takut] adalah [Emosi Negatif] tersimpel manusia.

Orang-orang akan cemas, gelisah ataupun lainnya kalau hal ini terulang lagi dan lagi.
Hal ini bisa menjadi [Takut].

Kemudian, [Emosi Negatif] yang terkumpul akan memancing
[Pemakan Jiwa], atau bahkan [Dewa-Iblis]…

Jadi ya, pada dasarnya ini roda sebab akibat emosi negatif.
Untuk menghentikan roda ini, aku harus menghancurkan akar masalahnya.
Dan oleh karena itulah, aku harus mengalahkan [Dewa-Iblis] itu…

Touya-dono, alismu…(Hilda)

Duh lagi!(Touya)

Aku penasaran kenapa akhir-akhir ini aku bisa kesal dengan mudah.
Apa karena setiap kali bencana seperti ini terjadi, kami selalu terlambat menanganinya?

Rasanya menjengkelkan saat aku berpikir bahwa kejadian seperti ini terjadi di tempat yang tidak bisa kulihat.
Rasanya seperti korban bully.

Haaa… aku penasaran apa aku akan merasa lebih baik kalau mengganti suasana…(Touya)

Ini ajakan untuk melakukan aktivitas ero secara tidak langsung, bukan?(Shesca)

Be-begitu rupanya ya?!(Hilda)

90% ucapannya tidak lain adalah kebohongan, jadi jangan sekali-kali percaya ucapannya!(Touya)

Ya ampun… stress-ku malah bertambah.

***

Tuan!(Kougyoku)

Kougyoku? Ada apa?(Touya)

Saat aku berjalan di koridor, Kougyoku yang mengepakkan sayapnya mendatangiku.

Aku pun berhenti dan mengangkat tangan kiri.

Ukurannya yang sekarang hanya sebesar burung beo, jadi ia tidak terlalu berat.

Ada pesan dari anak buah saya yang dikirim ke pulau yang Anda didiskusikan kemarin. Anak buah saya berkata bahwa ia akhirnya bisa sampai dengan selamat, akan tetapi…(Kougyoku)

Ada apa?(Touya)

Pulau itu dipenuhi behemoth.(Kougyoku)

Haaaa?!(Touya)

Dipenuhi behemoth?

Bagaimana dengan manusia? Apa ada yang hidup di sana?(Touya)

Sepertinya ada beberapa tempat ber-barir yang bahkan tidak bisa dihancurkan behemoth. Tempat-tempat itu berisi kota yang didiami manusia. Ada 4 kota di arah yang berbeda: Utara, Selatan, Timur, dan Barat. Sedangkan di tengahnya, ada bangunan yang mirip dengan kuil.(Kougyoku)

Jadi memang ada, yah?

Terlebih lagi, sepertinya hal ini membuktikan bahwa [Sang Penyihir Waktu], yang Profesor bahas sebelumnya, punya hubungan dengan pulau itu mengingat adanya barir di setiap kota.

Tentang barir itu, apa itu semacam barir [Penghilang Sihir]? (Touya)

Bukan, [Penghilang Sihir] terpasang di langit, sementara [Penyalah Rute Perjalanan] terpasang di laut.(Kougyoku)

Begitu ya.

Jadi itu semacam barir yang menghilangkan aliran kekuatan sihir, menghilangkan kekuatan artifak, dan membuat kapal-kapal tersesat, yah?

Mungkin barir ini lah yang membuat kapal terbang dan kapal laut tersesat.
Itu artinya aku bisa menggunakan [Gate].

Bukan lah masalah jika kekuatan sihirku terambil karena aku punya banyak.

Kurang lebih aku sudah paham situasi pulau misterius ini.

Di sana terdapat manusia.

Baiklah, bagaimana caraku menanggapinya?

Kougyoku berkata pulau itu penuh dengan behemoth, jadi itu membuatnya menjadi pulau misterius dunia lain, yang berkembangnya lain dari yang lain. 

Pulau itu memang misterius, dan aku juga tertarik.

Akan tetapi, aku penasaran apakah ikut campur urusan pulau itu ide yang bagus.

Mungkin, masyarakat pulau itu tidak tahu kondisi dunia luar.

Mungkin akan baik jika aku mengunjunginya.

Jadi, apa yang harus kulakukan…?(Touya)

Aku mungkin akan menginvasinya dengan propaganda “Misi Penaklukan” dan “Memperluas Area Kekuasaan” kalau aku Raja yang penuh ambisi.

Atau aku mungkin akan berdagang dan membuat hubungan diplomasi seperti apa yang dilakukan Admiral Perry yang datang dengan kapal hitamnya.

Ooo iya, cara termudah untuk mengingat tahun itu adalah [Perry-san yang tidak menyenangkan], bukan?

Yep, kedengarannya memang tidak menyenangkan.

Mereka mungkin akan menganggapku sebagai orang asing kalau pergi sendirian lalu berkata “Aku adalah Raja negara yang ada di luar pulau ini. Mari buat hubungan diplomasi”.

Mereka mungkin akan membunuhku tanpa pikir panjang lagi karena ia orang mencurigakan kalau aku tidak menanganinya dengan baik.

Kalau aku tidak memberi kesan “Orang hebat telah datang” atau “Kita harus mendengar ucapannya”, aku tidak akan bisa berdiskusi dengan mereka.

Haruskah aku pergi sambil membawa 100 FrameGear?

Entah kenapa, sepertinya aksi itu akan membuatku seolah-olah melakukan apa yang Perry-san lakukan…

Aku tidak berniat menakut-nakuti mereka, mungkin ada cara lain untuk membuat mereka mendengarkanku.

Di samping itu, aku penasaran apa tidak masalah untuk memutuskan hal ini sendirian.

Kalau dilihat dari sudut pandang perdagangan, Kerajaan Hanock, Elfrau, Paluf, dan Zenoasu mungkin tidak akan tertarik dengan hubungan luar negeri.

Walau tiga negara awal tadi juga tidak punya hubungan diplomasi dengan kami, sih.

Hubungan kami dengan Hanock terbentuk melalui Kaisar Reguluss.

Untuk Elfrau, melalui Rerisha-san.

Yang terakhir, interaksi dengan Paluf melalui negara tetangganya, Kerajaan Rynie.

Aku tidak yakin tentang rencana pembuatan hubungan diplomatis dengan Paluf karena sepertinya tidak menguntungkan Brunhild.

Ya ampun~.

Dasar… Untuk saat ini, suruh anak buahmu untuk mencari informasi dan mencari tahu budaya mereka. Tapi ingat, yang terpenting adalah selamat. (Touya)

Baik.(Kougyoku)

Akan sangat membantu kalau [Sang Penyihir Waktu] ini meninggalkan sihir tertentu.
Rupanya, ia adalah orang yang pro dalam pembuatan barir, jadi apa mungkin ini… cuma tebakan tapi… apa mungkin ia orang yang memperbaiki barir dunia?

Ia mungkin meninggalkan formula rahasia.

Aku mungkin akan kembali dengan tangan kosong, tapi aku tidak akan menyerah kalau ada petunjuk yang mengindikasikan ia lah yang memperbaiki barir dunia.

Tidak ada yang namanya “perbuatan sia-sia” saat menyelamatkan dunia.

Aku menyatakannya dalam hati dan mulai berjalan lagi di koridor istanaku ini.







Sebelumnya || Daftar Chapter  || Selanjutnya

Isekai wa Smartphone to Tomo ni Chapter 266 Bahasa Indoensia


TranslatorUDesu
Editor
UDesu
Proof Reader
UDesu


Arc 26: Apa yang Bisa Dilakukan Untuk Esok Hari

Chapter 266: Pertemuan Penting, dan Pulau Tanpa Jalan Kembali



Keesokan harinya, aku mengadakan rapat mendadak dengan perwakilan Aliansi Timur-Barat untuk memberitahu mereka tentang apa yang terjadi di kota Astal. Menjelaskan bahwa kota tersebut telah hancur sangat merepotkan, tapi masalah sebenarnya adalah penyebab kehancuran itu.

Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan oleh Flora, dia tidak menemukan keanehan pada ketiga kunoichi, jadi tidak ada petunjuk tentang apa yang menyebabkan warga kota tersebut berubah menjadi fraze.

Setelah mendengarkan laporanku, aku melihat wajah para pemimpin itu menjadi pucat dan dipenuhi keputusasaan-- yah, tentu saja wajar bagi mereka untuk gelisah jika hal yang sama terjadi pada negara mereka.

Sepertinya pernah ada cerita pada masa lalu tentang manusia dengan [Jiwa yang dimakan] berubah menjadi undead,  jadi mereka tidak terlalu terkejut mendengar laporanku. Masalahnya adalah skala kejadian tersebut. Mereka tidak bisa memutuskan apakah kejadian ini adalah ulah dari suatu makhluk halus atau bagian dari rencana fraze.

Meski begitu, aku, percaya bahwa kemungkinan semua ini adalah ulah fraze.
Kalau tidak, bagaimana menjelaskan tentang kerangka kristal itu?

Satu-satunya harapan (yah, meskipun tidak bisa menyelesaikannya) adalah bahwa prajurit biasa atau adventurer bisa mengalahkan kerangka kristal itu.

Meski begitu, tidak ada pilihan selain berpikir bahwa mereka adalah hasil dari apa yang sebenarnya telah terjadi, dan tujuan mereka mungkin hanya untuk memakan jiwa manusia lainnya.

Seperti yang kutakutkan, dewa bawahan mungkin terlibat dalam masalah ini. Berdasarkan Moroha-nee-san, dia mungkin mencoba melahirkan makhluk yang disebut dewa jahat.

Tak mungkin aku bisa menjelaskan pada raja-raja di sini tentang keterlibatan dewa bawahan pada masalah ini. Paus Suci mungkin mengerti soal ini.

Untuk semntara, tak ada yang bisa kami perbuat saat ini. Kami hanya bisa memastikan bahwa tidak ada perubahan kecil yang terlewat.

Oleh sebab itu, aku putuskan untuk memberitahu kabar ini pada Rerisha-san dan menyuruhnya untuk memberitahukannya hanya kepada sesama guild master saja.

     Ada sebuah makhluk yang disebut [pemakan jiwa]
     Manusia yang jiwanya dimakan akan berubah menjadi kerangka fraze
     Ini hanya pendapatku saja, tapi mereka mungkin akan muncul di tempat yang dipenuhi oleh [emosi negatif]

Lagipula, makhluk yang bisa mengeluarkan emosi negatif adalah wraith dan specter yang tergolong pada [pemakan jiwa], dan yang sepertinya telah memakan emosi tersebut agar bisa terlahir adalah dewa jahat. Aku tak ingin mengabaikan persamaan diantara mereka.

Ada yang bilang kalau kota Astal punya banyak transaksi yang melibatkan budak sehingga kota itu disebut sebagai [Kota Budak].

Tak heran jika kota itu dipenuhi oleh berbagai [emosi negatif] seperti hasrat orang yang ingin membeli budak, keputusasaan orang-orang yang menjadi budak, derita para budak yang disiksa, dan keangkuhan orang-orang yang menyiksa mereka.

Pada akhirnya, ini hanya hipotesaku saja, tapi kurasa apa yang kupikirkan tidak jauh dari kenyataan.

Akan tetapi, aku penasaran kenapa area sekitar Yuuron tidak menjadi buruk seperti Astal. Mungkin karena rakyat di sana sudah tersebar dan tidak cukup untuk membuat kolam [emosi negatif]. Tapi aku tidak terlalu yakin, soalnya jiwa orang mati masih berkeliaran di sana hingga saat ini.

Yah, itu hanya pendapatku saja dan tidak pasti benar, aku bahkan belum tahu soal kebenaran kasus ini. Kota itu mungkin saja telah menjadi target tanpa sepengetahuanku.

Untuk sementara, aku putuskan untuk menunda penyelidikan di Sandora. Jika prediksiku menjadi kenyataan, ada kemungkinan bahwa sandora, yang dipenuhi oleh [emosi negatif], akan diserang oleh [Pemakan Jiwa] lagi. Aku telah menyelamatkan mereka bertiga kali ini, tapi aku ingin mereka terhindar dari situasi yang sama dengan yang terjadi baru-baru ini.

Aku tak ingin sesuatu seperti dewa jahat terlahir... selain jauh dari golongan dewa sempurna, kakak-kakakku juga tidak bisa terlibat sebagai dewa dalam masalah ini. Jika begitu, maka yang akan melawannya sudah pasti aku, kan?

...Aku penasaran, apakah pahlawan legendaris akan muncul di suatu tempat?
(TLn : iya, muncul di Brunhild, namanya Mochizuki Touya ‘3’)

***

Setelah pertemuan selesai, aku berpindah ke Babylon. Di sana aku melihat profesor sedang berada di lab kedua [Hangar], memiringkan kepalanya sambil melihat peta dunia di monitor.

Ada banyak dokumen, buku, dan pulpen yang berserakan di atas meja. Dia juga menyisakan biskuit yang telah dimakan setengah beserta setengah gelas kopi. Bersihkan dong! Nanti banyak serangga yang mengerubunginya akibat kelalaianmu!

Ada apa?(Touya)
Hm? Ah, Touya-kun? Aku telah menyadari sesuatu yang misterius(Regina)
Misterius?(Touya)

Profesor lalu memproyeksikan peta dunia lain pada monitor di sebelah kanan peta dunia yang sedang diproyeksikan tadi dengan menekan sebuah konsol. Nn? Hmm? Apa ada perbedaan? Keduanya persis sama, tapi sepertinya ada perbedaan kecil diantara keduanya.

Ini adalah peta dunia 5000 tahun yang lalu saat aku masih hidup, tepatnya sebelum pertempuran dengan fraze. Ada sedikit perbedaan dengan peta yang sekarang akibat pergerakan lempeng dunia dan sihir berskala besar yang mampu mengubah bentuk benua, tapi kau telah menyadarinya, kan?(Regina)

Sambil mengatakannya, ia menimpa kedua peta dunia itu. Aah, benar juga, aku bahkan bisa melihat tempat dimana tepi pantai telah berubah dan beberapa jalur yang menghubungkan daratan. Hee, jadi Rifurizu dan Rynie berbagi batas wilayah 5000 tahun yang lalu, ya? Dan juga sungai Gau tidak mengalir sampai Misumido.

Apakah perubahan daratan ini terjadi akibat penggunaan sihir? Ini bukan karena ada benda luar angkasa yang jatuh ke dunia ini, kan?

Soalnya sihir secara langsung tidak berpengaruh terhadap fraze. Kau tahu? Dulu ada sebuah negara yang melakukan hal bodoh seperti menghancurkan negaranya sendiri dengan meledakkannya bersama daratan di bawahnya menggunakan sihir [Gran Break](Regina)

Jadi itu adalah sihir yang mengakibatkan kerusakan pada bebatuan dan membuat tanah meledak, ya? Yah, mereka mungkin berpikir bahwa mereka harus memberi kerusakan sebesar itu untuk melawan fraze tingkat lanjut, dan itu malah membuat daratan berubah.

Ada beberapa sihir kuat di antara sihir kuno, jadi mereka pasti mengerti seberapa bahayanya [Gran Break]. Ada yang bilang kalau sihir tanah tingkat tinggi bisa menyebabkan longsor dan menaikkan daratan dalam skala yang besar.

Sejujurnya, kurasa mereka tidak peduli dengan bentuk daratan. Soalnya saat itu adalah krisis yang bisa saja memusnahkan umat manusia.


Ini adalah Kekaisaran Suci Paruteno tempat aku tinggal. Kekaisaran ini mencakup hampir sepertiga kontinen dimulai dari Belfast yang sekarang, Regulus, Brunhild, Ramisshu, Rodomea, Ferzen, Restia, dan bahkan sebagian Kerajaan Horn.(Regina)

Profesor melihat peta sambil menunjukkan wilayah kekuasaan Paruteno. Luar biasa. Paruteno sepertinya merupakan sebuah kekaisaran besar karena telah menguasai hampir seluruh wilayah di barat dan timur. Kalau di dunia lama, mungkin wilayahnya terbentang dari Eropa hingga ke China.

Di zaman kami, invasi fraze dimulai dari area sekitar Zenoasu, jadi negara-negara yang pertama kali hancur adalah mereka yang berada di sekitar wilayah Yuuron, Nokia, dan Hanock saat ini. Itulah sebabnya ada banyak sekali perubahan daratan di wilayah tersebut.(Regina)
Memang ada banyak danau di area sekitar Zenoasu dan Yuuron. Apa itu bekas pertepuran yang terjadi saat itu?

Kerajaan kuno pada saat itu pasti menentang invasi fraze dengan seluruh kekuatan mereka, jadi pertarungan yang terjadi mungkin sangat hebat. Aku tak bisa membayangkan seperti apa pertempuran pada saat itu.

Lalu? Apa hal misterius yang kau sebut tadi?(Touya)

Yah. Itu… adalah pulau yang berada di utara kerajaan yang sekarang disebut “Elfrau” ini.(Regina)

Ada sebuah pulau di peta 5000 tahun yang lalu yang berada di utara kerajaan Elfrau saat ini, pulau tersebut memiliki luas yang sama dengan Kerajaan Suci Ramissu. Tapi, tak ada pulau di peta saat ini. Bukankah itu berarti bahwa pulau itu telah tenggelam?

Pada saat itu, pulau ini disebut sebagai pulau iblis. Lautan di sekitarnya dihuni oleh makhluk sihir laut yang disebut sebagai Siren. Tak ada kapal yang bisa mendekat ke sana, dan sebuah barir tak dikenal akan terbentuk saat seorang mencoba mendekatinya dengan kapal terbang, yang akhirnya membuat kendali kapal tersebut rusak dan menyebabkannya jatuh. Tak ada satupun orang yang berniat ke pulau yang ditutupi kabut ini, bisa kembali dalam keadaan hidup. Aku tak tahu siapa yang memulainya, tapi orang-orang menyebutnya sebagai [Pulau tanpa jalan kembali](Regina)

Berarti pulau itu sangat berbahaya. Dia bilang bahwa mereka masih belum mengerti apapun soal pulau itu meskipun dengan teknologi peradaban kuno. Jangan-jangan kondisi di pulau itu persis seperti roh kegelapan di Ramisshu atau roh pohon besar di Lautan Hutan Besar? Apa hal itu disebabkan oleh kekuatan semacam roh?

Entah kenapa, pulau itu sudah tidak ada saat ini. Kupikir pulau itu telah tenggelam, jadi aku sedikit penasaran. Kemudian aku mencoba menggunakan sihir pendeteksi di area tersebut. Dan ini adalah hasilnya. (Regina)

Ada sebuah kabut merah yang diproyeksikan di monitor -- yang merupakan sebuah reaksi sihir -- menyebar di lautan di utara Elfrau. Apakah itu… sebuah barier?

Lokasinya tepat berada di tempat pulau iblis yang ada pada 5000 tahun yang lalu. Jangan-jangan, apa barier itu telah menyembunyikan keberadaan pulau itu hingga saat ini?

Itu sama seperti Babylon milikku, yang telah mengapung di atas langit lebih dari 5000 tahun. Melakukan hal yang sama dengan Babylon itu tidak mustahil. Tapi, pertanyaannya adalah [Siapa yang melakukannya?] dan [Untuk apa mereka melakukannya?](Regina)

... Jangan-jangan ada seorang penyihir atau teknisi sihir dari suatu negara telah menyebrang ke [Pulau tanpa jalan kembali] untuk kabur dari fraze dan membuat sebuah barier agar tak ada yang bisa menemukan mereka?(Touya)

Itu tidak mustahil, sih, tapi… Kalau kita membicarakan soal barier dalam skala ini, satu orang tak mungkin bisa membuatnya, kecuali dia adalah seseorang yang hebat. Selain aku, hanya ada seorang penyihir yang disebut sebagai [Pertapa Waktu] pada saat itu yang mungkin bisa melakukan sesuatu seperti ini, tapi dia telah menua dan mati jauh sebelum invasi fraze dimulai.(Regina)

Profesor melipat tangannya dan bersandar di kursi. Kelakuannya itu sangat tidak bagus karena dia telah berubah menjadi seorang gadis kecil.

[Pertapa Waktu]?(Touya)

Ya. Seperti namanya. Dia mampu memanipulasi sihir ruang-waktu yang juga mencakup Penglihatan masa depan, Teleportasi, Penghenti waktu, Pemutar waktu, Pemotong ruang, dsb… Dia adalah seorang kakek yang aneh, loh! Yah, meski begitu, dia tak bisa menggunakannya dengan bebas meskipun dia cukup ahli. Banyak kondisi dan persiapan yang diperlukan, dan semua itu hanya bekerja dalam waktu yang singkat.(Regina)

Penghenti waktu… bukankah sihir ruang-waktu ini sangat luar biasa?(Touya)

Kau ngomong apa sih? Bukankah sihir [Gate], [Teleport] atau [Storage] milikmu juga termasuk sihir ruang-waktu? Yang benar-benar membuatnya luar biasa adalah bahwa dia telah membuat semua sihir ini ke dalam satu sistem, tapi tak ada satupun orang yang berhasil mempelajarinya. Itulah sebabnya sihir tersebut menjadi sihir kuno.

Begitu ya? Dia telah membuat agar sihir ini bisa digunakan oleh banyak orang seperti sihir atribut lainnya dan membuatnya tidak seperti sihir non-atribut yang hanya bisa digunakan oleh beberapa orang saja. Dia memang benar-benar kakek yang luar biasa.
(TLn: buat yang bingung, pertapa waktu telah mengkategorikan sebuah atribut baru yaitu atribut ruang-waktu sehingga sihir menjadi 7 atribut [api, air, tanah, angin, cahaya, kegelapan, ruang-waktu] + 1 non atribut. Tapi sayangnya tak ada yang bisa mempelajarinya sehingga tergolong ke sihir kuno. Dan hanya 6 atribut + 1 non-atribut yang dikenal saat ini. Intinya dia membuat sebuah sihir atribut ruang yang memiliki fungsi sama dengan gate, teleport, yang merupakan sihir non-atribut.)

Kalau dia adalah kakek yang mampu memanipulasi ruang dan waktu, mungkin tidak akan sulit baginya untuk membuat sebuah barier sebesar itu. Fungsi dari barier itu adalah untuk memutus hubungan dengan dunia luar. Jadi pasti ada hubungannya dengan sihir ruang-waktu.

Mungkin saja yang membuat barier itu adalah murid dari kakek itu.(Touya)

Murid… murid, ya? Yah, kita tak akan tahu jika kita tidak ke sana. Meskipun mengerikan saat membayangkan kita akan jatuh karena kesalahan pada mesin jika kita menggunakan [Gungnir], tapi aku telah memikirkan apa yang akan kita lakukan jika hal itu benar-benar terjadi.(Regina)

Bikin repot saja. Jika aku terbang ke sana menggunakan [Fly], aku pasti akan tetap jatuh jika terdapat barier [Penghalang Sihir] seperti saat masalah dengan [Gordian]....

Bagaimana kalau kita ke sana dengan kendaraan yang tidak menggunakan sihir?

[Apa tak masalah jika kita ke sana dengan terbang bersama Ruli atau Kougyoku?] (touya)

Ah! Ada cara itu, ya? Kurasa bisa. Kupikir kita tak perlu khawatir soal jatuh jika kita terbang menggunakan makhluk panggilan. Tapi, kita mungkin akan tersesat jika barier itu merupakan tipe yang membuat penyusup kehilangan arah.(Regina)

Aku ingin ke sana, jadi aku berpikir untuk segera berangkat secepatnya. Tapi profesor menghentikanku.

Dia bilang bahwa kita masih belum tahu pasti tentang apa yang akan terjadi di sana dan akan lebih baik jika mengirim pandu terlebih dahulu. Oleh sebab itu, kuputuskan untuk mengirim beberapa bawahan Kougyoku ke pulau itu terlebih dahulu.

Selain barier, ada juga kemungkinan bahwa seseorang mungkin telah hidup di sana. Tapi, pulau ini telah menjauhkan orang luar bahkan sejak peradaban kuno. Ini tidak seperti kepulauan Galapagos sih, soalnya pulau ini benar-benar terputus dari dunia luar secara fisik. Oleh sebab itu, mungkin saja telah terjadi evolusi tersendiri yang bahkan tak bisa kami bayangkan di sana.

Kira-kira apa yang ada di pulau itu, ya?






Sebelumnya || Daftar Chapter  || Selanjutnya