Saturday 26 January 2019

Kuma Bear Chapter 32


TranslatorUDesu
Editor
RiceCooker
Proof Reader
-

Chapter 32 :
Nona Beruang Menikmati Makanan Cepat Saji



Kondisi ibunya Fina sudah membaik.
Kurasa lebih tepat kalau disebut “sembuh total”.
Namanya adalah Tirumina-san.
Tirumina-san dan Gentz-san akan segera menikah.
Saat ini, mereka sedang mencari tempat tinggal yang bisa ditinggali oleh keluarga yang berjumlah empat orang.
Rumah lama Fina tidak muat untuk ditinggali oleh empat orang.
Sepertinya, sebelum ini Gentz-san juga tinggal seorang diri pada sebuah rumah yang kecil.

Tapi entah kenapa, Fina dan Shuri sedang berada di Rumah Beruang saat ini.

Erm, kenapa kalian di sini?
Kupikir lebih baik memberi paman Gentz, maksudku, ayah dan ibu waktu untuk berduaan.

Apakah itu sesuatu yang harus dipikirkan oleh anak berumur sepuluh tahun?

Apa kami merepotkan bagimu?
Gak kok. Gak masalah meskipun yang datang empat orang sekalipun.
Saat rumah yang bisa kami tinggali bersama ditemukan, semua akan baik-baik saja.
Terus, kenapa kalian sedang belajar?

Begitulah, saat ini Shuri sedang belajar tentang huruf di Rumah Beruang.

Ibu telah mengajariku membaca, tapi dalam kasus Shuri, ibu telah jatuh sakit, jadi dia tak bisa mengajarinya. Aku harus mengerjakan pekerjaan rumah dan mencari uang, jadi aku juga tak bisa mengajarinya.

Yah, meski aku bilang belajar, mereka hanya melihat beberapa huruf yang telah tertulis di atas kertas yang sudah kotor.
Tak ada sesuatu yang bisa digunakan sebagai alat menulis, apalagi kertas sebagai tempat menulis.
Mereka hanya mengingat huruf dengan cara melihatnya saja.
Aku penasaran apakah mereka bisa mengingatnya dengan cara ini.

Kalau begitu, ayo kita beli peralatan untuk belajar.
Eh?
Menggunakan cara itu untuk belajar akan membutuhkan waktu yang sangat lama.
Tapi-
Jangan khawatir soal uang. Anggap saja sebagai hadiah pernikahan
Yang menikah kan ibu kami.
Jangan khawatirkan soal itu.

Mereka berdua pun mengikutiku meninggalkan Rumah Beruang.
Mereka berjalan sambil bergenggaman tangan.
Kakak beradik ini terlihat sangat akrab.
Pertama-tama, kami akan pergi ke toko buku.

Permisi!

Aku memanggil nenek pemilik toko buku dengan suara yang keras.

Ada apa? Tak perlu teriak juga aku bisa mendengarmu.
Permisi, apa Anda punya buku bergambar untuk anak-anak? Aku ingin menggunakannya untuk mengajari tentang huruf
Buku bergambar untuk belajar, ya? Kalau begitu kau akan membutuhkan ini, yang ini, dan yang itu juga.

Nenek membawa tiga buku; beberapa buku bergambar dan buku yang terlihat seperti buku tabel huruf.
Untuk sementara, mungkin aku akan membeli semuanya.

Terima kasih.

Akupun membayarnya dan keluar dari toko.
Selanjutnya, kami membeli kertas dan peralatan menulis di toko harian.
Setelah selesai membeli peralatan belajar, kami merasa sedikit lapar, jadi aku memutuskan untuk membeli jajanan di kios pinggir jalan yang ada di alun-alun kota.
Saat kami tiba di alun-alun, ada banyak kios penjual jajanan yang berbaris.

Aroma sedap berbembus dari sana dan sini.
Kamipun memasuki alun-alun dan pergi menuju kios terdekat.
Kios tersebut menjual sate.
Aromanya sangat sedap.

Paman, beli satenya tiga tusuk.
Oh, nona beruang, ya? Tiga tusuk? Oke! Terima kasih karena sudah membeli.

Paman itu memberiku tiga tusuk sate.
Aku memegang satu tusuk dan menyerahkan sisanya pada Fina dan Shuri.

Terima kasih.
Terima kasih.
Selanjutnya, ayo coba yang di sana.

Aku melirik barisan kios makanan di sekitar alun-alun untuk mencari mangsaku (makanan) yang selanjutnya.

Hei, nona beruang! Bagaimana dengan sup sayur?

Sebuah suara terdengar dari kios terdekat.
Ada uap yang keluar dari kuali besar, sepertinya enak sekali.

Tentu, tolong beri aku tiga porsi.
Silakan tunggu sebentar!

Sup sayuran panas disajikan di dalam mangkuk kayu.
Mangkuk ini harus dikembalikan setelah kau selesai makan.
Akupun menerima sup tersebut dan memberikan dua mangkuk pada Fina dan Shuri.

Nona beruang, bagaimana kalau makan supnya dengan roti?
Jangan curang! Nona beruang, apa kau mau mencoba daging bakar ini?

Kali ini banyak suara yang terdengar dari kios-kios di sekitar kami.

Kalau begitu, apa kau mau mencoba jus buah yang baru diperas ini?
Seorang gadis yang sudah cukup tua yang kelihatan berjualan berbagai jenis jus buah juga ikut bergabung dalam pertempuran ini.

Hmm. Aku lagi ingin makan roti hari ini, jadi tolong berikan aku tiga potong kecil roti.
Oo! Terima kasih!

Paman yang berjualan roti berterima kasih lalu memberiku roti yang dijualnya.
Aku juga meminta maaf pada penjual yang dagangannya tidak kubeli.

Lain kali aku akan membelinya.
Tak masalah
Silakan datang lagi lain kali!

Setelah menerima roti tersebut, akupun menyapa orang-orang di sekitar kios-kios tersebut, lalu duduk di bangku kosong terdekat.
Akhir-akhir ini aku telah membeli dan makan jajanan di alun-alun ini, jadi aku telah mengenal beberapa orang yang ada di sini.
Mungkin karena penampilanku ini, tapi jumlah orang yang memanggilku saat aku berjalan di alun-alun ini kian hari semakin meningkat.
Itu berarti bahwa aku telah sering makan makanan cepat saji.
Tak masalah sih selama aku tidak tambah gemuk.
Aku mencubit perutku melalui baju beruang untuk memastikannya.
Aku ingin percaya bahwa semua masih baik-baik saja.
Pasti enak sekali kalau aku bisa dapat skill [Tidak bisa bertambah gemuk]

Kalau begitu, ayo makan!
Terima kasih kak Yuna!
Terima kasih.

Shuri meniru kakaknya dan mengucapkan terima kasih.
Mereka berdua terlihat sangat manis saat berdua.
Kami bertiga pun perlahan menyantap roti dan sup masing-masing.
Ada wortel dan lobak putih di dalam sup ini.
Aku sudah sering menjumpai bahan makanan yang mirip dengan yang ada di Jepang.
Tapi, aku masih belum menemukan nasi, kecap, ataupun miso.
Aku juga rindu dengan makanan berbahan mie seperti ramen, soba, dan udon.
Apa mereka ada di negara lain?
Namun ternyata, sup dan roti ini sudah lebih dari enak.
Setelah kami selesai makan, kamipun kembali ke Rumah Beruang untuk melanjutkan kegiatan belajar.

Setelah itu, Tirumina-san dan Gentz-san memarahiku karena mereka mendapati bahwa kami telah jajan makanan cepat saji.
Dan sepertinya kedua kakak beradik itu tidak bisa menghabiskan makan malam yang sudah dibuat dengan banyak usaha.
Aku harus hati-hati untuk tidak makan terlalu banyak makanan cepat saji.
Akan tetapi, mereka berterima kasih padaku karena telah membelikan peralatan belajar.








Sebelumnya || Daftar Chapter  || Selanjutnya

Kuma Bear Chapter 31


TranslatorUDesu
Editor
RiceCooker
Proof Reader
-

Chapter 31 :
Nona Beruang Menjenguk Ibu Fina yang Sedang Sakit



Hari ini adalah hari libur.
Seperti Fina, aku juga liburan hari ini.
Banyak hal telah terjadi selama sebulan ini.

Pertama, saat skill naik level, maka aku akan mempelajarinya secara otomatis.
Saat ini, aku telah mempelajari enam skill.

     Different World Spoken Language
Bisa mengerti bahasa dunia lain (Kalau tak ada ini, pasti gawat deh)
     Different World Written Language
Bisa membaca dan menulis huruf dunia lain (Aku bisa bekerja di guild karena ini, nih!)
     Bear Dimensional Box
Bisa menyimpan benda (Hasil penelitian : besarnya tak terhingga)
     Bear’s Eye of Observation
Bisa melihat efek benda dan senjata (Di game sih sudah pasti ada nih)
     Bear’s sense of Danger Perception
Bisa menemukan lokasi monster dan penjahat yang berbahaya (Bisa mengetahui lokasi monster itu mantap banget!)
     Bear’s Map
Membuat peta dari lokasi yang pernah dikunjungi (Sistem dasat pemetaan yang selalu ada di game RPG)

Sihir dikategorikan berdeda dari skill.
Sepertinya ada aturan khurus untuk sihir di dunia ini.
Aku harus berusaha untuk mempelajari sihir.
Tapi dalam keadaanku saat ini, aku bisa mempelajari sihir lebih mudah berkat pakaian beruang ini.
Sebenarnya, saat aku mengalirkan kekuatan sihir pada pakaian beruang, pakaian ini akan mengaktifkan sihir untukku.
Oleh sebab itu, jika aku tidak memakainya, aku tak akan bisa menggunakan sihir.

Di dunia ini, kekuatan sihir tergantung pada kreatifitas dari kekuatan imajinasi yang digunakan.
Pengetahuan, imajinasi, seperti itulah kira-kira.
Contohnya, jika aku menggunakan gambaran tentang kompor gas saat menggunakan sihir api, maka api yang mungkin bisa melelehkan besi akan keluar.
Jika aku menunjukkannya pada penghuni dunia ini, mereka tak akan bisa mengaktifkan sihir yang sama karena mereka tidak tahu tentang kompor gas.
(TLnote, titik leleh besi berada pada suhu sekitar 1538C sedangkan suhu api biru berada pada 1000-2000C, tapi kalau kompor gas rumahan sepertinya tidak sampai segitu)
Kalau soal es, mereka tak mungkin bisa menggunakan gambaran menghentikan pergerakan molekul air.
Itulah sebabnya, saat orang-orang di dunia ini ingin membuat es, maka mereka akan menggunakan sihir es.

Begitu pula saat kejadian saat Fina sakit.
Sihir penyembuh luka juga dipengaruhi oleh imajinasi.
Saat aku membayangkan luka yang menutup, aku berhasil menutup lukanya.
Aku belum memastikannya sih, tapi kalau soal menyembuhkan luka parah, aku mungkin bisa menyembuhkannya dengan membayangkan pembuluh darah yang saling terhubung.
Terlebih lagi, sihir penurun demam.
Jika ini di dalam game, mungkin sihir tersebut akan dikategorikan ke dalam sihir penghilang status buruk.
Menghilangkan kuman, atau racun di dalam tubuh sepertinya bisa dilakukan.

Saat aku sedang memikirkan sistem skill di dunia ini, terdengar keributan dari pintu masuk.
Ada sebuah barier yang menyelimuti Rumah Beruang.
Barier itu aktif secara otomatis saat rumah ini dibangun.
Barier ini diatur agar orang yang tidak punya izin tidak bisa melewatinya.
Orang yang tidak diizinkan tak akan mungkin bisa masuk ke rumah ini.
Saat ini, hanya Fina yang bisa memasuki Rumah Beruang.
Kurasa aku akan turun ke lantai bawah, tapi saat aku membuka pintu dan keluar ke lorong, Fina menghampiriku.

Kak Yuna!

Entah kenapa penampilannya sangat aneh.
Tubuh Fina gemetar saat memlukku.

Ada apa?

Aku memisahkan diri dari Fina dan mengangkat kepalanya agar aku bisa melihat wajahnya.
Matanya merah karena menangis.

Ka-Kak Yuna! I-Ibuku...
Tenang dulu.
Ibuku kesakitan, dan… meskipun sudah minum obat… tapi keadannya tidak berubah… A-Aku lalu pergi ke tempat paman Gentz, tapi… dia sedang keluar untuk mencari obat dan belum kembali juga… A-Apa yang harus aku lakukan?

Sepertinya keadaan ibunya sedang gawat.

Un, aku mengerti, bisakah kau membawaku ke rumahmu?

Ada kemungkinan bahwa sirih penghilang status buruk bisa digunakan untuntuk mengobatinya.
Akupun pergi bersama Fina ke rumahnya.
Itu adalah sebuah rumah kecil yang dihuni oleh tiga orang.
Setelah memasuki rumahnya, kamipun menuju ruangan dimana ibu Fina terbaring.

Wanita yang terbaring di tempat tidur terlihat kesakitan.
Seorang gadis kecil menangis di sebelah tempat tidur, dan Gentz-san sedang berdiri di sebelahnya.

Fina, Nona Beruang juga ke sini?
Paman Gentz, bagaimana dengan obatnya?
Maafkan aku.

Gentz-san mengatakannya sambil menunduk menatap lantai.
Ibu Fina, sambil menahan sakit, mengulurkan tangannya sejauh mungkin dan mengelus kepala kedua putrinya dengan pelan.

Gentz… jika… sesuatu terjadi… padaku… tolong… anak-anakku...
Kenapa kau mengatakan itu?
Sepertinya aku… sudah… banyak… merepotkanmu… soal obat… dan Fina...
Ibunya Fina berbicara sambil menahan rasa sakit.

Terima… kasih...
Jangan khawatirkan itu! Kau pasti akan merasa baikan jika tidur, jadi, jangan bicara lagi!
Shuri… Fina.. kemarilah. Izinkan aku… melihat… wajah kalian… untuk terakhir kalinya...
「「Ibu!」」

Kedua gadis itu lalu segera menghampiri tempat tidur ibunya.

Maafkan aku... karena tidak bisa…. memberikan apapun... pada kalian… Dan… terima kasih… Shuri… Fina...

Meskipun mereka berdua mencoba tersenyum, tapi senyuman itu terlihat sangat dipaksakan.

Gentz, tolog rawat… mereka berdua...
Aku mengerti, jadi tolong jangan bicara lagi. Merawat mereka berdua akan merepotkan bagiku, jadi, istirahat dan cepatlah sembuh.
Gentz… terima kasih...

Dia pun menutup matanya sambil menahan sakit, sepertinya dia sudah mencapai batasnya.

Poof, poof. (Ednote: gw kira ini suara batuk)
Aku menepuk tanganku agar mereka semua tenang, tapi meskipun kedua Tangan Beruangku saling menepuk, tapi tak ada suara yang keluar.

Untuk sementara, kalian bertiga, tenang dulu.
Kak Yuna?
Aku tak tahu apa aku bisa melakukannya, tapi akan kucoba. Jadi, izinkan aku lewat.

Fina menarik tangan adiknya dan menjauh dari tempat tidur.
Adiknya menangis sambil memegang Fina.
Sementara itu, aku berdiri di sebelah tempat tidur dan memeriksa keadaan ibunya Fina.
Dia masih muda dan sepertinya berada di akhir usia 20an.
Meski begitu, tubuhnya telah kehilangan berat badan dan semakin lemah.
Sepertinya dia tidak cukup makan.

Tolong bertahanlah sedikit lagi

Aku menaruh kedua tanganku di atas tubuhnya yang sekarat.
Aku lalu mengalirkan energi sihir ke pakaian beruang.
Aku mencoba membayangkan pemusnahan virus ganas dari seluruh tubuhnya.

Cure!

Sebuah cahaya menyelimuti tubuhya, dan diapun perlahan kehilangan ekspresi kesakitan di wajahnya.
Nafasnya juga mulai tenang.
Sepertinya aku berhasil.
Yah, meski begitu, dia masih terlihat lemah.

Heal.

Aku merapal sihir yang berbeda.
Kekuatan fisiknya pun mulai kembali.
Ibu Fina perlahan membuka kedua matanya.
Lalu dia pun bangkit dari tempat tidur seakan tidak ada yang terjadi.

Tidak sakit lagi....

「「Ibu!」」

Kedua gadis itupun segera menghampiri ibu mereka.

Sepertinya aku berhasil melakukannya.

Nona, apa yang telah kau lakukan? Kau terlihat seperti seorang pendeta dari surga. Tidak, jangan pedulikan itu, nona, terima kasih.

Mata Gentz-san terlihat berair saat dia menggenggam kedua Tangan Beruang sambil berterima kasih padaku.

Kak Yuna, terima kasih.
Um, terima kasih banyak, kau adalah orang yeng telah menyembuhkan penyakitku, kan?
Aku melakukannya karena Fina menangis. Tapi, kau harus beristirahat lebih lama. Aku tak tahu apakah kau benar-benar telah sembuh, dan kekuatan fisikmu mungkin telah menurun karena telah lama terbaring.

Bagaimana aku bisa membalas budi karena telah menyelamatkan nyawaku? Seperti yang kau lihat, aku tak punya benda berharga untuk membayarmu.
Tunggu dulu! Aku yang akan membayarnya. Nona, aku tak bisa langsung melakukannya, tapi aku pasti akan membayar semua kebaikanmu ini. Oleh sebab itu, tolong jangan lakukan apapun pada ibu dan anak ini!

Entah kenapa aku merasa seperti penjahat.
“Aku menyembuhkan penyakitmu, jadi bayarlah dengan uang! Jika tidak, aku akan mengambil anakmu!” … dan dengan begitu, akupun menculik kedua anaknya… begitulah yang kurasakan saat ini.

Jika aku seorang protagonis lolicon, mungkin aku akan mengatakan…
“Uhehehe, jika kau tak bisa membayarnya, bukankah kau masih punya dua putri yang sangat manis?”

Oleh sebab itu, aku harus segera mengatasi kesalahpahaman ini.

Aku tidak butuh uang atau apapun, aku hanya ingin melindungi senyum Fina.
Akupun mengelus kepala Fina.
Oh, sepertinya aku telah mengatakan sesuatu yang sangat bagus.
Fina tersentuh dengan perkataanku kemudian memelukku.
Entah kenapa aku merasa sedikit bersalah…

Tapi kalau begitu-
Iya! Kalau ada yang bisa kulakukan, jangan sungkan untuk mengatakannya!
Saat aku sembuh, aku pasti akan melakukan apapun!

Apapun!
Dia telah mengatakan “apapun”.

Kalau begitu, aku punya permintaan pada kalian berdua. Permintaan yang tak bisa kalian tolak.
.....
.....

Suasana canggung menyelimuti ruangan.
Merekapun melirik pada Fina dan adiknya.

Fina, pergilah bersama adikmu untuk membeli makanan yang enak, dan juga susuatu yang bernutrisi untuk ibumu.

Akupun mengeluarkan uang dari Bear Box dan memberikannya pada Fina.

Tapi...
Tenang saja, ibu sudah baikan, jadi pergilah.
Un, baiklah. Ayo pergi, Shuri.

Fina memegang tangan adiknya lalu pergi meninggalkan rumah.
Setelah melihat mereka pergi, akupun kembali melihat ke arah Gentz-san dan ibunya Fina.

Apa yang kau ingin kami lakukan?
Mudah saja. Kalian berdua, menikahlah.
.... Ha?
.... Eh?

Mereka berdua mematung dengan mulut terbuka lebar.

Aku tahu kalau Gentz-san mencintai ibunya Fina.
A-Apa...
Tak ada gunanya menyangkal, bahkan Fina juga tahu soal itu. Lagipula, karena ibunya Fina mempercayai Gentz-san sampai menitipkan kedua anaknya padamu, dia mungkin juga tidak membencimu.
... Soal itu-
Dan juga, tak baik menambah beban penderitaan anak, kan? Gentz-san adalah anggota staf guild, jadi pendapatanmu pasti stabil, dan akan sulit bagi mereka bertiga untuk hidup nyaman selamanya.
Tapi...
Gentz-san, apa kau membenci ibunya Fina? Apa kau tak bisa menerima bahwa dia menikah dengan ayahnya Fina terlebih dahulu?
Kalau itu...

Gentz-san menelan perkataannya.
Lalu dia melihat ke arah ibunya Fina.

Tirumina, me-menikahlah denganku! A-Aku sudah mencintaimu sejak dulu! Mungkin ini tidak sopan bagi Roy, tapi, aku benar-benar mencintaimu!
... Terima kasih.

Aku mencoba keluar dari ruangan secara diam-diam dan keluar dari rumah.
Mari serahkan masalah ini pada mereka berdua.

Mau kemana kau?(tlnote : lol busted!)

Tapi, ada seorang pria yang mengkhianati perasaanku ini.

Aku mau pulang, soalnya situasi ini merupakan masalah keluarga.
Begitu… erm… terima kasih.
Tolong rawat Fina dan yang lainnya.
Ah, serahkan saja padaku.
Kalau kondisi ibunya memburuk, segera hubungi aku.

Akupun meninggalkan rumah Fina dan kembali ke Rumah Beruang.