Monday 31 December 2018

A Rank Chapter 10


TranslatorKagami
Editor
Eden
Proof Reader
Shiro7D

Chapter 10 :
Toack si Pengrajin Perabotan

Secara perlahan, aku membuka mata ketika aku merasakan sinar matahari yang hangat menyinariku.

Dalam penglihatanku, terdapat sebuah atap dan dinding berwarna krem yang mengelilingiku.

Lantai tempatku berbaring saat ini bukanlah lantai yang terbuat dari tanah, melainkan lantai kayu dengan sebuah kain yang kugunakan sebagai selimut.

Aku bisa mendengar suara kicau burung datang dari luar.

Setelah beberapa saat, aku pun sepenuhnya sadar dan mengingat situasiku saat ini.

“... Benar juga, sekarang aku punya rumah sendiri yah…

Aku bergumam pada diriku sendiri sambil menggosok mataku yang mengantuk dengan punggung tangan dan mengangkat tubuh bagian atasku.

Untuk meregangkan otot punggungku yang tegang, aku mengulurkan kedua lenganku ke atas. Kemudian, menurunkannya sambil menghembuskan nafas.

Setelah itu, aku berdiri dan memutar pinggangku sedikit sampai suara “Krek!!” yang memuaskan keluar.

Tidur di lantai kayu dengan selimut memang jauh lebih baik daripada berkemah di luar. Tetapi karena alas tepat tidurku yang masih sama kerasnya, jadi ada perasaan tidak nyaman di punggungku saat ini.

Seperti yang kuduga, ini adalah saat yang tepat untuk pergi ke pengrajin mebel.

Demi mendapatkan tidur yang nyaman, aku ingin mendapatkan tempat tidur yang lebih berkualitas. Dan tentu saja, kasurnya juga.

Meskipun aku sudah mendapatkan rumah baru, tapi masih ada banyak hal yang perlu aku dapatkan.

Walaupun masih banyak perabitan yang kurang, paling tidak aku sudah mendapatkan rumah untuk tepat berteduh. Baiklah! Mari berikan yang terbaik hari ini juga— ” kuharap aku bisa berpikir positif seperti itu...

“Hah… Apa yang harus aku lakukan ...?”

Tadi malam, aku tidak sengaja menunjukkan diriku yang sedang telanjang ke depan seorang gadis sangat pemalu.

Sebenarnya hari ini aku berencana untuk bertemu dengan Ergys-san dan memberikan ikan yang aku dengannya.

Tapi jika aku ke sana sudah pasti aka nada Flora, putrinya. Dan itu pasti akan menajadi sangat canggung.

Ahhh…. Padahal kemarin aku pikir dia sudah mulai akrab denganku, tapi sekarang kurasa dia akan melarikan diri ladi dariku.

Jika itu hanya sembarang orang maka aku tidak akan keberatan sama sekali, tetapi untuk dihindari oleh gadis yang baik seperti dia, rasanya sedikit menyakitkan.

aku ingin meminta maaf kepadanya sekarang karena kemarin aku tidak sempat mengatakannya, tetapi jika seorang pria yang menunjukan barangnya padanya tiba-tiba muncul di depan pintunya, sudah pasti dia akan merasa sedikit terganggu. Jadi, mari kita berikan dia waktu untuk saat ini.

Setelah mengatakan pada diri sendiri, aku memutuskan untuk menaruh pikiranku ke tempat lain untuk saat ini.

Saat aku mencuci muka dengan air dingin dari sumur, seketika tubuh dan pikiranku terasa menyegarkan.

Apa yang telah terjadi biarlah terjadi. Mari lupakan apa yang terjadi kemarin, dan focuslah melakukan apa yang harus di lakukan hari ini.

***

Setelah mengganti pakaian, aku menuju ke rumah Toack-san untuk memesan perabotan.

Aku mengusap perutku saat aku berjalan di pagi yang sedikit dingin ini.

Perutku telah mengeluh karena aku belum sarapan dan tidak makan apapun dari semalam.

Seharusnya saat ini aku lebih mengkhawatirkan masalah makanan dari pada perabotan.

Dan membeli beberapa makanan dari Ergys-san.

Tetapi jika aku pergi ke tempat Ergy-san, ada kemungkinan aku akan bertemu Flora. Jadi lebih baik aku pergi ke tempat Toack-san saja dulu, lalu mencoba membelinya setelah aku bertemu dengannya.

Karena aku belum memahami keadaan ekologi hewan yang hidup di sini, jadi aku pikir lebih baik aku tidak meletakkan tanganku pada mereka.

Meskipun aku akan diperkenalkan kepada para pemburu lokal besok, tapi itu masih merupakan masalah besar untuk memiliki perut kosong selama sehari.

Selagi aku tersesat dalam pikiran seperti itu, tampa di sadari aku sudah berada di depan rumah Toack-san.

Aku berdiri diam di depan rumahnya di dalam hutan.

Rumahnya dibangun agak berbeda dari rumahku. Ini adalah bangunan satu lantai yang dibangun dari tumpukan kayu utuh. Di dalam tampaknya cukup luas, dan tangga, pagar, kursi dan meja di sekitar rumahnya, semua terlihat buatan tangan dari kayu.

Bahan pembuatan perabotan tampaknya berbeda dari rumah, mungkin semuanya dibuat oleh Toack-san sendiri sebagai pengrajin mebel. Jika begitu sudah dia itu sangat terampil.

Akupun mencoba duduk di meja. Dan anehnya, itu terasa cocok untuk tubuhku dan terasa sangat nyaman.

"Kursi ini juga bagus, aku ingin punya yang seperti ini juga ...

“… Apakah kau Aldo? Yang dikatakan akan ke sini oleh kepala desa?

Ketika aku sedang memastikan nuansa kursi ini, sebuah suara tiba-tiba muncul.

Ada seorang lelaki dengan rambut berwarna pirang menatapku dari jendela ketika aku berbalik ke arah dari mana suara itu berasal.

Rambutnya pendek, dan mata birunya menyipit, menampilkan ekspresi kejam. Bentuk wajahnya agak panjang dan beberapa bintik-bintik bisa dilihat di wajahnya.

Tingginya sama denganku, atau mungkin sedikit lebih tinggi. Otot ramping dari lengannya terlihat  dari atasan berwarna putih yang ia kenakan.

Um ... Apakah kamu Toack-san?

"Oh ya. Itu aku. Ketika aku bangun pagi hari ini, aku terkejut menemukan seorang asing yang dengan asik duduk di kursi di dalam halamanku.”

Toack-san menjawab dengan wajah masam ketika aku bertanya dengan malu-malu.

Maksudku, karena ada kursi yang bagus di sana, tentu saja aku secara tidak sengaja ingin masuk dan mencoba duduk di sana bukan.

Aku merasa canggung sekarang karena aku telah berbuat kasar di pertemuan pertama. Aku ingin tahu apakah dia marah padaku.

"Aku minta maaf atas hal tersebut"

Tidak, sebenarnya aku marah. Hanya saja aku terlahir dengan wajah seperti ini. Melihat ada orang asing tiba-tiba duduk di kursi itu memang mengejutkanku, tetapi aku senang karena aku dipuji karena kursi yang kubuat.”

Untuk permintaan maafku, Toack-san mengangkat bahunya dan menjawab sambil tersenyum canggung. Sepertinya dia mencoba yang terbaik untuk membentuk senyum yang tulus, walaupun hasilnya lebih terlihat seperti menyindir.

“... Aku tidak pandai tersenyum.

Haha, sepertinya begitu.

Aku membalas kata-kata Toack-san dengan senyuman pahit sambil menggaruk pipiku.

Yah, dia tidak terlihat seperti orang jahat, dan usianya terlihat jauh denganku. Jadi rasanya mungkin kita bisa bergaul dengan baik satu sama lain.

“Nah, mengapa kita harus berbicara di sini? Ayo cepat masuklah.”

***

Rumah Toack-san sangat besar, dan interior dindingnya yang terbuat dari kayu utuh, di tambah  dengan meja, kursi, sofa, dan lemari buatan tangan. Memberi romansa yang cukup kuat pada rumah ini.

Saat aku menarik napas panjang, aku mendapat merasa tenang dari bau kayu.

“Aku ingin makan sesuatu dulu, tapi bagaimana denganmu? Sebaliknya, apakah kau sudah makan?

“Terimakasih!! Aku juga belum makan!

Saran Toack-san adalah hal yang paling ingin aku dengar, jadi aku menjawab dengan segera.

Mengapa kau menunjukan wajah senang, atas perkataan tidak tahu malu-mu itu? Yah... aku akan memanaskan loyang jadi tolong tunggu sebentar di meja.”

Toack-san menggerutu merepotkan sambil pergi ke dapur.

Akupun mengambil tempat duduk sambil dipenuhi rasa gembira.

Perutku sudah bergemuruh dari tadi karena aku tidak makan apa-apa semalam. Jadi aku ingin makan sesuatu segera.

Ketika aku memikirkan hal itu dengan tangan bertumpu di atas meja, aku merasakan sensasi halus yang merupakan karakteristik berbeda dari kerajinan kayu.

Ohh, meja ini juga cukup bagus. Ini bahkan lebih baik daripada semua meja di penginapan di ibukota kerajaan.

Aku secara spontan meletakkan wajahku di atas meja dan merasakan sensasinya dengan pipi.

Jika aku memesan beberapa meja, tekstur bahan yang halus ini juga akan menjadi apa yang aku inginkan.

Ketika aku merasakan meja yang dibuat dengan sangat terampil, bau seperti sup sayuran mulai melayang di ruangan.

ini dia, sup sayuran dan roti.”

Ketika Toack membawakan sup sayuran dan roti di atas nampan kayu, aku dengan terburu-buru menjauhkan wajahku dari meja.

Ohhh, terima kasih banyak. Perutku gemuruh seperti orang gila.”

Toack meletakkan nampan di atas meja dan meletakkan piring.

Di dalam sup ada kentang, wortel, brokoli, bawang, dan potongan ham kecil. Kelihatannya sangat lezat.

Oke, mari kita mulai makan”

Ketika Toack-san selesai menyiapkan semuanya, aku segera memasukkan sesendok sup sayuran ke mulutku.

Manisnya sayuran mengisi mulutku. Rasanya sangat sederhana namun rasanya sangat enak. Saat aku minum kuah supnya, aku merasakan itu menghangatkanku dari dalam, dan rasanya seolah-olah energi menyebar ke seluruh tubuhku.

... Ahh, ini sangat enak

Kentang itu di masukan kedalam sup hingga meleleh menjadi satu, dan bawangnya di potong kecil lalu ikut direbus juga.

Begitu, jadi itulah rahasia dari rasa lezat ini.

Toack makan sambil mencelupkan roti ke dalam sup, jadi aku menirunya dan mencoba mencelupkan rotiku ke dalam supku juga.

Roti yang dilunakkan oleh sup juga sangat lezat.

Rasa manis dari adonan yang dikombinasikan dengan sup benar-benar indah.

Bolak-balik antara roti dan sup seperti itu, akupun menghabiskannya dalam waktu singkat.

“Pheww, terima kasih makanannya. Itu sangat enak.”

“... Kau makan dengan lahap sekali. Apakah kau tidak makan apapun kemarin atau sejenisnya?

Yah, kemarin aku sedang sibuk membersihkan rumah baruku, terus terjadi beberapa masalah...”

Bagian terakhir di mana Flora melihat tubuhku yang telanjang, sulit untuk dikatakan.

“Nah, aku tahu kau sibuk karena baru saja datang kesini, tetapi setidaknya kau bisa makan sarapan, bukan?”

Kamu benar, tapi aku belum membeli bahan apa pun…”

“Kau bisa membeli beberapa dari kepala desa bukan? ... Jangan bilang itu karena uang?

Toack-san mulai memberikan tatapan tajam kepadaku ketika dia berkata seperti itu.

Untuk memulai hidup baru, diperlukan jumlah uang yang tidak sedikit.

Seorang pria yang tiba-tiba mencoba untuk memulai ketika sedang tidak punya uang adalah orang yang sangat bodoh.

Namun, aku adalah petualang peringkat A di kerajaan. Walaupun aku tidak akan menyombongkan diri untuk memiliki uang, tetapi uang bukanlah sesuatu yang harus aku khawatirkan.

Tidak, aku tidak akan pindah ke sini jika aku tidak punya uang. Hanya saja aku melewatkan kesempatan untuk membelinya dari Ergys-san, kemarin.”

Toack-san menunjukkan kelegaan setelah mendengar bahwa aku punya uang.

Jika itu masalahnya, bukankah kau bisa membelinya pagi ini? “

Tidak, aku tidak bisa melakukan itu karena alasan yang tidak bisa aku katakana.”

Itu seperti yang dikatakan Toack-san, tetapi aku tidak bisa melakukannya karena hal yang terjadi kemarin.

"Apa? Alasan apa yang tidak bisa kau katakan itu? “

Sepertinya aku terusik keingintahuannya saat dia melihat wajahku yang penuh dengan keraguan.

Tidak, hanya ... agak ...”

"Apa itu? Aku memberi kau makan, bukan? Tergantung pada seberapa menyenangkannya cerita itu, aku mungkin akan menjual beberapa bahan makanan untukmu”

Mungkin Toack-san menjadi jengkel setelah melihat keraguanku, jadi dia menggodaku dengan memberikan bisikan setan sambil tersenyum.

Ugh, aku lemah untuk topik makanan sekarang. Dan, saran Toack-san itu akan memecahkan semua masalahku. Namun, aku merasa seperti aku akan lelah jika aku mengatakan hal itu.

Meski begitu, pria ini memiliki kualitas pengganggu. Begitu dia menyadari bahwa aku menyembunyikan sesuatu, wajahnya bersinar dengan penuh minat.

Kuu, apa yang harus aku lakukan?

Saat aku khawatir, Toack berkata sambil mengolok-olokku,

Jangan bilang padaku, bahwa ada sesuatu yang terjadi dengan istri ketua, Fiona-san?

Tidak, bukan itu! Itu hanya putrinya, Flora, yang melihatku telanjang!

Aku tidak sengaja menumpahkan kebenarannya karena aku dicurigai yang tidak benar dengan orang yang aku berhutang budi dangannya.

Mulut Toack-san terbuka lebar dari apa yang baru saja aku katakan.

"Hah? Telanjang? Lebih dari itu, bukan kau yang melihat Flora telanjang, tapi itu dia yang melihatmu telanjang? Itu hal terbaik yang pernah aku dengar!

Dia tertawa terbahak-bahak sambil memegangi perutnya.

Oi. Jangan menertawakan ini. Aku baru di sini dan hubunganku dengan penduduk desa masih sangat tipis. Jadi aku akan dalam masalah besar jika orang lain tau, tahu?

Hahahahaha! Flora pemalu itu melihatmu telanjang

Dia sepertinya merasa sangat lucu karena dia sudah lama tinggal di sini dan mengenal Flora.

Pria ini, yang selalu memiliki wajah rewel, wajahnya berubah sepenuhnya dari tertawa barusan.

Oi oi, ini bukan sesuatu untuk ditertawakan. Jika aku pergi ke rumah Ergys-san, akan buruk jika aku menemui Flora di sana bukan? Apa yang akan aku lakukan jika mereka bertanya apa yang terjadi di antara kami?

Tidak dapat dihindarkan bahwa nada bicaraku dengan Toack-san sudah menjadi tidak sopan.

Namun setelah mendengar kata-kata keputusasaanku itu, ia tampaknya telah menemukan hal yang bahkan lebih lucu dan tertawa lagi.

Sungguh orang yang kejam, tertawa ketika yang lain sedang berjuang.

.... Hah, aku akhirnya bisa berbicara dengan normal dengannya, namun dia mungkin akan lari dariku lagi sekarang …

Ohh? Tidak biasa bagi Flora untuk berbicara dengan orang yang pertama kali ia temui.”

kata Toack-san, dengan ekspresi kaget pada desahku dan mengoceh.

“Yah, dia memang orang yang sangat pemalu. Namun, dia akan dapat dengan mudah melakukan percakapan dengan laki-laki dari desa ini, kan ??

"Tidak, tidak sama sekali. Aku sudah berada di sini sepanjang waktu sejak dia lahir, namun dia hanya melarikan diri ketika aku mencoba untuk lebih dekat dengannya. Satu-satunya waktu aku bisa berbicara dengannya hampir seperti saat acara desa atau sesuatu seperti itu.”

Toack-san menolak kata-kataku dengan tatapan serius.

Hmm? Apa yang telah kau lakukan padanya sampai terjadi seperti itu? Yah, dia juga lari dari aku di awal.

... Apakah itu bukan karena wajahmu yang tampak menakutkan?

Yah, pada akhirnya dia adalah pria dengan muka cukup seram. Jadi masuk akal jika mengatakan bahwa Flora takut padanya.

“Tidak bukan itu alasannya. Apa kau ingin membuatku tidak menjual makanan padamu?

Jawab Toack, wajahnya berkerut setelah mendengar perkataanku tadi.

Oioi, bukankah kamu menertawakanku barusan? Bukankah aku sudah memberitahumu tentang kisah memalukanku itu?!



1 comment: