Evil God Chapter 7
Translator | Kagami |
Editor
| Shiro7D |
Proof Reader
| UDesu |
Chapter 7 :
Hari Pertama Pindah Sekolah (3)
Yufilia mengajakku melihat berbagai kegiatan klub.
Sepertinya bebas untuk menentukan namanya, jadi namanya cukup beragam.
Saat ini kami ada di sebaah ruangan yang memiliki
banyak bahan
kimia dan barang tidak kuketahui.
Di
dalam,
Tiraiza yang
mengenakan kacamata dan mantel lab kotor, sedang
mengocok cairan ungu aneh.
kelihatannya dia sedang serius dalam kegiatannya.
[Hai,
ada apa?]
Tiraiza
melirik sekilas lalu melanjutkan eksperimennya.
[Aku
membawa pengunjung ke klubmu. Melakukan kegiatan sendiri terasa sepi bukan?
Jadi
aku coba
mempromosikannya,
mungkin kau
bisa mendapatkan beberapa anggota baru.]
Yufilia berkata,
sambil
memegang pinggangnya.
[Sejujurnya
aku tidak ada niat menambah
anggota baru. Malahan
aku lebih senang
sendirian.]
Tiraiza
menjawab tanpa ekspresi apapun
Sepertinya dia sedang membuat sebuah Magic Item atau obat-obatan.
[Omong-omong,
Ini
adalah Klub Till, dan orang yang menamainya adalah Jiemi.]
[Sebenarnya Tiraiza tidak pintar memberi nama. Jadi dia mendaftarkan nama yang Jiemi berikan, dan begitulah
ceritanya.]
Tidak
mungkin mengetahui apa yang dilakukan sebuah klub hanya dari namanya.
Yah…
Mereka memang
tidak ingin
mengumpulkan banyak
anggota.
[Di
sini aku sering
membuat Magic Item. Namun sebenarnya aku ingin
meneliti sihir, tapi itu membutuhkan uang, jadi pada akhirnya menbuat Magic Item adalah jalan yang terbaik.]
Sambil
mendengarkan penjelasan Tiraiza, aku melihat sekeliling ruangan. Ada cukup banyak Magic Item
yang terbengkalai. Mungkin
itu adalah Magic Item yang gagal
[Itu
adalah Magic Item
yang tidak
selesai atau gagal.
Jadi aku
tidak bertanggung jawab jika itu
meledak saat kau sentuh.]
Tiraiza
mengatakan seolah itu hal yang menarik.
[Itu
bisa meledak !?]
[Itu
adalah barang cacat, jadi tidak aneh jika meledak.]
Tiraiza
dengan ringan membalikkan jawaban Yufilia.
[Hmm…]
Dengan
santai aku mengambil sebuah cincin.
[Itu
cincin yang meningkatkan kekuatan sihirmu sebesar 1%. Sejujurnya itu adalah
sampah.]
[Hanya
1%―kalau begitu kita pasti tidak akan sadar…]
Yufilia
mengangguk setuju.
[Untuk
menjualnya, 3% adalah batas terendah. 5% adalah produk kelas satu, dan 10% sudah
menjadi barang legendaris.]
[Begitu yah...]
Dewa
Iblis
memang mempunyai
senjata, tapi tidak untuk Armor atau Magic Item peningkat status lainya.
Karena Magic
Item itu akan hancur atau rusak saat dipakai oleh orang yang memiliki
status yang sangat tinggi.
Jadi,
aku belum pernah membuat
Magic Item.
Baiklah…
ayo
kita coba memperbaiki
benda
ini.
Aku
diam-diam mengeluarkan kekuatanku
dan mencoba memperbaiki item itu.
[Un? Entah
kenapa tiba-tiba terasa sangat dingin…]
[Yufi
juga? Aku juga merasa menggigil.]
Aku
melepaskan Jaki-ku sebentar, jadi
mereka pasti merasakannya.
Aku aman karena mereka tidak mencari tahu darimana
sumbernya.
[Apa
ini?]
Aku
menyerahkan cincin yang selesai diperbaiki ke Tiraiza.
Sip,
aku berhasil berbicara dengan lancar.
[Sudah
kubilang, ini adalah barang sam… Ehh!?]
Tiraiza
terkejut melihat cincin itu bersinar dengan
cahaya
yang mengerikan.
Dan
saat dia menganalisis cincin itu…
[Ini
bohong ... Peningkatanya naik sampai 10%?]
[Apa?
Mungkinkah efeknya naik?]
Yufilia
juga terkejut.
Tiraiza
memasang cincin itu untuk
memastikannya.
[Ya. Tidak salah
lagi, statusnya memang naik.
Aku tidak percaya aku tidak menyadarinya selama ini.]
Tiraiza
tampak sedikit bahagia.
Namun,
wajahnya berangsur-angsur memerah.
[Wajahmu
agak merah, apa kau baik-baik saja?]
Yufilia
merasa khawatir dan bertanya.
[Ha
... Ha ... ini mungkin efek sampingnya.]
Terkadang
Magic Item yang gagal bisa memberi efek samping.
Namun jika efek sempingnya tidak perpengaruh dalam
pertempuran, benda itu masih akan dipakai sebagaimana mestinya.
Tapi
jika kamu menjualnya, harganya akan lebih rendah.
Tapi
ini aneh. Seharusnya aku tidak gagal memberi enchantments.
[kau
tidak akan
bisa membuat item tingkat ini tanpa ada
efek samping.]
[Jadi,
apa efek sampingnya?]
[Efek
sampingnya
adalah… Aku tidak tahu, tapi tubuhku terasa ringan dan kepalaku terasa pusing.]
Sambil
mengatakan itu, Tiraiza menatapku. Wajahnya berubah merah, dan dia mendekatiku.
[Ini
... Ah, aku tidak tahan lagi!]
Dia
memelukku.
[Tunggu
... apa yang kamu lakukan?!]
Sementara
Yufilia berteriak padaku, aku menganalisis cincin itu.
Tidak
mungkin aku gagal dalam
menciptakan Magic Item.
Namun. Kekuatanku telah dimasukkan ke dalam cincin
itu.
Kekuatan dari Dewa Iblis―Jaki. Sebuah kekuatan yang tidak diketahui manusia.
Aku
pasti terlalu banyak memasukkanya
ke cincin itu.
Jadi, dia tidak bisa mengendalikan dorongan
seksualnya.
Dengan
kata lain, kekuatan itu terlalu berlebihan untuk manusia.
[Maaf,
aku tidak bisa menahannya lagi. Aku mohon padamu, tolong bercinta-lah denganku.
Jadikan aku seorang wanita.]
Tiraiza memohon padaku dengan wajah merah menggodanya. Aku bisa mendengar
suara seperti [ha…
haa…] keluar dari napasnya.
[Apa
yang kau lakukan!?]
Yufilia
secara paksa melepaskan cincin itu dari
Tiraiza. Begitu cincinnya lepas, Tiraiza dengan cepat mengambil jarak dariku.
[Sungguh efek samping yang mengerikan...... Benda ini
benar-benar berbahaya.]
[Jika
berbahaya, lepaskan cincin itu secepatnya!]
[Aku
tidak bisa melepaskannya
sendiri. Karena itulah
aku bilang aku tidak tahan.]
[Itu sungguh berbahaya…]
Tiraiza
menatap mataku.
[MESUM!!!!]
[ArpHa iWtru
sYalWahkRuw?] (TL
:
Apa itu salahku?)
[Aku
tidak tahu apa yang baru saja kau katakan, tapi sekarang aku sudah tidak bias
menikah lagi…]
Sepertinya
perkataanku masih
tidak dimengerti.
[Bukankah
kau tidak
punya rencana seperti itu di masa
depan?]
Saat
Yufilia membalas, Tiraiza kembali ke ekspresi normalnya.
[Para ahli sihir memang begitu. Kepala sekolah kita sudah hidup selama 70
tahun dan dia tidak memiliki rumor tentang pria.]
[Kepala sekolah adalah pahlawan dari bencana iblis generasi keenam. Tentu saja tidak ada pria yang
cocok untuknya.]
Kepala
sekolah adalah pembunuh Raja Iblis. Seorang penyihir dan pahlawan yang hebat.
Tentu
saja, ini adalah cerita dari sekitar setengah abad yang lalu.
Tiraiza
menatap cincin yang masih dipegang Yufilia.
[Apa?]
[Ada
beberapa hal yang ingin aku uji coba.
Yufi, bisakah
kau menggunakan cincin itu juga?]
[Tidak.
Kenapa kau melibatkanku? ]
[Karena
ada kemungkinan efek sampingnya hanya aktif padaku, maka kita perlu mengujinya pada
orang lain. Dan
aku tidak memiliki mental
yang kuat. Seorang pahlawan dengan mental yang kuat mungkin bisa bertahan.]
Mendengar
itu, Yufilia tidak bisa menolak dan dengan enggan memakai cincin itu.
[Nnn,
aku tidak merasakan......
ah.]
Sepertinya
efeknya
sedikit tertunda. Yufilia mulai menjadi gelisah dan semakin gelisah.
[Apa
ini?
Hatiku berdegup kencang sekali, dan dadaku terasa seperti akan meledak.]
Wajah
Yufilia berubah merah.
[Tapi
sepertinya ini
masih bisa digunakan. Karena
dalam bertarung
keadaan seperti
ini sudah biasa.]
Yufilia
yang memiliki mental baja nampaknya mampu menahan godaan.
[Mungkin
ini hanya berpengaruh saat melihat
orang lain. Bagaimana jika kamu melihat Ashtal-san?]
Yufilia
menatapku seperti yang dikatakan oleh Tiraiza.
[Uwaa,
sepertinya memang
begitu ...... gunununununu.]
Yufilia
mencoba
melawan dengan panik.
[Oh,
seperti yang diharapkan dari pahlawan. Sepertinya kau bisa menahannya.]
Tiraiza
memujinya dan bertepuk tangan.
Yufilia
bertahan untuk sementara, tapi akhirnya dia mencapai batasnya.
[Ah!
Tidak adil... cincinnya tidak bisa dilepaskan.]
Dan
akhirnya, dia mendekat padaku dan menerkamku.
[Aah.....
Aku sudah
tidak tahan
lagi…. Maaf… Maafkan aku…]
Yufilia
berbisik di telingaku.
Tentu saja, jika ada wanita yang mengatakan begitu
padamu, kau pasti akan senang.
Putri
kedua dengan reputasi sebagai gadis tercantik nomor satu.
Gadis
itu menekan tubuhnya padaku dan mengajakku tidur dengannya.
Tentu
saja, dua tonjolan lembut menyentuh tubuhku.
Tubuhnya
yang sedang panas diselimuti oleh feromon yang membuat tergoda.
Dia
memiliki bau yang harum.
Saat
matanya yang lembap menatapku, Yufilia mendekatkan bibirnya yang lembut ke arah
bibirku.
Pada
saat itu, dengan tatapan serius. Tiraiza melepaskan cincin dari Yufilia.
[Tiiidaakkkkk!]
Saat
cincin itu terlepas, Yufilia berteriak keras.
[Sekarang
aku tidak
bisa menjadi pengantin...]
[Putri
kedua yang tidak bisa menikah pasti akan
menjadi masalah besar bagi keluarga kerajaan.]
[Itu
salahmu tahu!! Bukankah kamu terlambat
melepaskan cincin itu!?]
[Yah…
aku sedikit terkejut melihat bagaimana keluarga kerajaan merayu orang.]
Tiraiza
tidak terlihat seperti orang yang meminta maaf.
[Lagipula,
itu juga salahnya karena tidak segera melepaskannya.]
Lalu
Tiraiza menunjukku.
[Benar juga!!]
[TWunggru
dHulGhu. AWku kRan
tiLdHak taWhuY kaWpaEn hFarBus mIenghWentRikaRn pYercWobaWannyHau.] (TL
: Tunggu
dulu. Aku kan tidak tahu kapan harus menghentikan percobaannya.)
[Walau
aku tidak mengerti apa yang kau katakan, tapi… DASAR MESUM!!!]
Tiraiza
sama sekali tidak
mendengarkanku.
Yah…
dia
juga tidak mengerti, jadi percuma.
Ini benar-benar perangkap. Aku telah dijebak.
[TeRnWang, aRkuF tiWdRak pHuknya haWsrEat seIksuVal.
JaRdiF aWkuX tiEdaWk teXrtRaDriEk
deXngWan haUl-hEal saWepeDertWi iWniX.] (TL
:
Tenang, aku tidak punya hasrat seksual. Jadi aku tidak tertarik dengan hal-hal seperti
ini)
[Kau
tidak punya hasrat seksual katamu? Jangan bohong, dasar MESUM!!!!]
Rasa
malu yang berubah menjadi amarah. Membuat
Yufilia memukul perutku.
***
aku
senang terlahir sebagai Dewa Iblis.
Jika
aku hanya manusia biasa, aku pasti sudah mati.
[Lagipula, aku bergairah hanya saat berada di dekatmu!]
Kemarahan
Yufilia masih belum reda.
[Tenanglah,
dia sudah terluka parah.]
Yufilia berhenti setelah diberitahu oleh Tiraiza .
Kau pasti tahu suara seperti apa yang digunakan saat
seseorang sedang marah.
[Dan juga,
aku masih belum tahu apa yang akan terjadi jika Ashtal-san memakai cincin itu.]
Tiraiza
menyeringai.
Wajah
Yufilia seketika membiru.
[Kamu
masih mau melanjutkannya?]
[Masih
ada banyak
hal yang harus aku periksa.]
***
Kami
meminta kerjasama dengan murid laki-laki yang lewat, dan pada
akhirnya
mereka semua menjadi bergairah.
Rupanya
akulah satu-satunya yang tidak bergairah.
Saat tubuh
manusia dipengaruhi oleh Jaki. Tubuh mereka akan menjadi panas, dan akan tertarik pada Dewa Iblis
― dengan kata lain adalah aku.
Dan saat aku
menjauh, efek Bergairah-nya pun mengecil.
[Kenapa
hanya bereaksi pada Ashtal?]
Yufilia
memiringkan kepalanya.
[Penyebab efek sampingnya masih belum pasti. Tapi mungkin efek
sampingnya adalah tertarik pada
orang yang pertama kali memakainya.]
Tiraiza
menyimpulkan begitu.
Omong-omong,
siswa laki-laki yang telah memakai cincin itu pasti menjadi bergairah.
Tentu saja, aku menendang mereka yang mendekatiku.
Karena aku tidak ingin membuka rute Homo.
Namun, kedua
gadis itu mencemoohku dengan menyebutku [SESAT!!!]
atau [MESUM!!!]. Meskipun aku tidak
memiliki hasrat seksual.
Sungguh
Tuduhan yang kejam.
Chapter selanjut nya di tunggu!!
ReplyDeleteChapter selanjut nya di tunggu!!
ReplyDelete