Thursday 2 November 2017

Evil God Chapter 7


TranslatorKagami
Editor
Shiro7D
Proof Reader
UDesu


Chapter 7 :
Hari Pertama Pindah Sekolah (3)



Yufilia mengajakku melihat berbagai kegiatan klub. Sepertinya bebas untuk menentukan namanya, jadi namanya cukup beragam.

Saat ini kami ada di sebaah ruangan yang memiliki banyak bahan kimia dan barang tidak kuketahui.
Di dalam, Tiraiza yang mengenakan kacamata dan mantel lab kotor, sedang mengocok cairan ungu aneh.

kelihatannya dia sedang serius dalam kegiatannya.

[Hai, ada apa?]

Tiraiza melirik sekilas lalu melanjutkan eksperimennya.

[Aku membawa pengunjung ke klubmu. Melakukan kegiatan sendiri terasa sepi bukan?

Jadi aku coba mempromosikannya, mungkin kau bisa mendapatkan beberapa anggota baru.]

Yufilia berkata, sambil memegang pinggangnya.

[Sejujurnya aku tidak ada niat menambah anggota baru. Malahan aku lebih senang sendirian.]

Tiraiza menjawab tanpa ekspresi apapun

Sepertinya dia sedang membuat sebuah Magic Item atau obat-obatan.


[Omong-omong, Ini adalah Klub Till, dan orang yang menamainya adalah Jiemi.]

[Sebenarnya Tiraiza tidak pintar memberi nama. Jadi dia mendaftarkan nama yang Jiemi berikan, dan begitulah ceritanya.]

Tidak mungkin mengetahui apa yang dilakukan sebuah klub hanya dari namanya.

Yah… Mereka memang tidak ingin mengumpulkan banyak anggota.

[Di sini aku sering membuat Magic Item. Namun sebenarnya aku ingin meneliti sihir, tapi itu membutuhkan uang, jadi pada akhirnya menbuat Magic Item adalah jalan yang terbaik.]

Sambil mendengarkan penjelasan Tiraiza, aku melihat sekeliling ruangan. Ada cukup banyak Magic Item yang terbengkalai. Mungkin itu adalah Magic Item yang gagal

[Itu adalah Magic Item yang tidak selesai atau gagal. Jadi aku tidak bertanggung jawab jika itu meledak saat kau sentuh.]

Tiraiza mengatakan seolah itu hal yang menarik.

[Itu bisa meledak !?]

[Itu adalah barang cacat, jadi tidak aneh jika meledak.]

Tiraiza dengan ringan membalikkan jawaban Yufilia.

[Hmm…]

Dengan santai aku mengambil sebuah cincin.

[Itu cincin yang meningkatkan kekuatan sihirmu sebesar 1%. Sejujurnya itu adalah sampah.]

[Hanya 1%―kalau begitu kita pasti tidak akan sadar]

Yufilia mengangguk setuju.

[Untuk menjualnya, 3% adalah batas terendah. 5%  adalah produk kelas satu, dan 10% sudah menjadi barang legendaris.]

[Begitu yah...]

Dewa Iblis memang mempunyai senjata, tapi tidak untuk Armor atau Magic Item peningkat status lainya.
Karena Magic Item itu akan hancur atau rusak saat dipakai oleh orang yang memiliki status yang sangat tinggi.

Jadi, aku belum pernah membuat Magic Item.

Baiklah… ayo kita coba memperbaiki benda ini.

Aku diam-diam mengeluarkan kekuatanku dan mencoba memperbaiki item itu.

[Un? Entah kenapa tiba-tiba terasa sangat dingin…]

[Yufi juga? Aku juga merasa menggigil.]

Aku melepaskan Jaki-ku sebentar, jadi mereka pasti merasakannya.

Aku aman karena mereka tidak mencari tahu darimana sumbernya.

[Apa ini?]

Aku menyerahkan cincin yang selesai diperbaiki ke Tiraiza.

Sip, aku berhasil berbicara dengan lancar.

[Sudah kubilang, ini adalah barang sam…  Ehh!?]

Tiraiza terkejut melihat cincin itu bersinar dengan cahaya yang mengerikan.

Dan saat dia menganalisis cincin itu…

[Ini bohong ... Peningkatanya naik sampai 10%?]

[Apa? Mungkinkah efeknya naik?]

Yufilia juga terkejut.

Tiraiza memasang cincin itu untuk memastikannya.

[Ya. Tidak salah lagi, statusnya memang naik. Aku tidak percaya aku tidak menyadarinya selama ini.]

Tiraiza tampak sedikit bahagia.

Namun, wajahnya berangsur-angsur memerah.

[Wajahmu agak merah, apa kau baik-baik saja?]

Yufilia merasa khawatir dan bertanya.

[Ha ... Ha ... ini mungkin efek sampingnya.]

Terkadang Magic Item yang gagal bisa memberi efek samping.

Namun jika efek sempingnya tidak perpengaruh dalam pertempuran, benda itu masih akan dipakai sebagaimana mestinya.

Tapi jika kamu menjualnya, harganya akan lebih rendah.

Tapi ini aneh. Seharusnya aku tidak gagal memberi enchantments.

[kau tidak akan bisa membuat item tingkat ini tanpa ada efek samping.]

[Jadi, apa efek sampingnya?]

[Efek sampingnya adalah…  Aku tidak tahu, tapi tubuhku terasa ringan dan kepalaku terasa pusing.]

Sambil mengatakan itu, Tiraiza menatapku. Wajahnya berubah merah, dan dia mendekatiku.

[Ini ... Ah, aku tidak tahan lagi!]

Dia memelukku.

[Tunggu ... apa yang kamu lakukan?!]

Sementara Yufilia berteriak padaku, aku menganalisis cincin itu.

Tidak mungkin aku gagal dalam menciptakan Magic Item.

Namun. Kekuatanku telah dimasukkan ke dalam cincin itu.

Kekuatan dari Dewa IblisJaki. Sebuah kekuatan yang tidak diketahui manusia.

Aku pasti terlalu banyak memasukkanya ke cincin itu.

Jadi, dia tidak bisa mengendalikan dorongan seksualnya.

Dengan kata lain, kekuatan itu terlalu berlebihan untuk manusia.

[Maaf, aku tidak bisa menahannya lagi. Aku mohon padamu, tolong bercinta-lah denganku. Jadikan aku  seorang wanita.]

Tiraiza memohon padaku dengan wajah merah menggodanya. Aku bisa mendengar suara seperti [ha… haa] keluar dari napasnya.

[Apa yang kau lakukan!?]

Yufilia secara paksa melepaskan cincin itu dari Tiraiza. Begitu cincinnya lepas, Tiraiza dengan cepat mengambil jarak dariku.

[Sungguh efek samping yang mengerikan...... Benda ini benar-benar berbahaya.]

[Jika berbahaya, lepaskan cincin itu secepatnya!]

[Aku tidak bisa melepaskannya sendiri. Karena itulah aku bilang aku tidak tahan.]

[Itu sungguh berbahaya…]

Tiraiza menatap mataku.

[MESUM!!!!]

[ArpHa iWtru sYalWahkRuw?] (TL : Apa itu salahku?)

[Aku tidak tahu apa yang baru saja kau katakan, tapi sekarang aku sudah tidak bias menikah lagi…]

Sepertinya perkataanku masih tidak dimengerti.
 
[Bukankah kau tidak punya rencana seperti itu di masa depan?]

Saat Yufilia membalas, Tiraiza kembali ke ekspresi normalnya.

[Para ahli sihir memang begitu. Kepala sekolah kita sudah hidup selama 70 tahun dan dia tidak memiliki rumor tentang pria.]

[Kepala sekolah adalah pahlawan dari bencana iblis generasi keenam. Tentu saja tidak ada pria yang cocok untuknya.]

Kepala sekolah adalah pembunuh Raja Iblis. Seorang penyihir dan pahlawan yang hebat.

Tentu saja, ini adalah cerita dari sekitar setengah abad yang lalu.

Tiraiza menatap cincin yang masih dipegang Yufilia.

[Apa?]

[Ada beberapa hal yang ingin aku uji coba. Yufi, bisakah kau menggunakan cincin itu juga?]

[Tidak. Kenapa kau melibatkanku? ]

[Karena ada kemungkinan efek sampingnya hanya aktif padaku, maka kita perlu mengujinya pada orang lain. Dan aku tidak memiliki mental yang kuat. Seorang pahlawan dengan mental yang kuat mungkin bisa bertahan.]

Mendengar itu, Yufilia tidak bisa menolak dan dengan enggan memakai cincin itu.

[Nnn, aku tidak merasakan...... ah.]

Sepertinya efeknya sedikit tertunda. Yufilia mulai menjadi gelisah dan semakin gelisah.

[Apa ini? Hatiku berdegup kencang sekali, dan dadaku terasa seperti akan meledak.]

Wajah Yufilia berubah merah.

[Tapi sepertinya ini masih bisa digunakan. Karena dalam bertarung keadaan seperti ini sudah biasa.]

Yufilia yang memiliki mental baja nampaknya mampu menahan godaan.

[Mungkin ini hanya berpengaruh saat melihat orang lain. Bagaimana jika kamu melihat Ashtal-san?]

Yufilia menatapku seperti yang dikatakan oleh Tiraiza.

[Uwaa, sepertinya memang begitu ...... gunununununu.]

Yufilia mencoba melawan dengan panik.

[Oh, seperti yang diharapkan dari pahlawan. Sepertinya kau bisa menahannya.]

Tiraiza memujinya dan bertepuk tangan.

Yufilia bertahan untuk sementara, tapi akhirnya dia mencapai batasnya.

[Ah! Tidak adil... cincinnya tidak bisa dilepaskan.]

Dan akhirnya, dia mendekat padaku dan menerkamku.

[Aah..... Aku sudah tidak tahan lagi…. Maaf… Maafkan aku…]

Yufilia berbisik di telingaku.

Tentu saja, jika ada wanita yang mengatakan begitu padamu, kau pasti akan senang.

Putri kedua dengan reputasi sebagai gadis tercantik nomor satu.

Gadis itu menekan tubuhnya padaku dan mengajakku tidur dengannya.

Tentu saja, dua tonjolan lembut menyentuh tubuhku.

Tubuhnya yang sedang panas diselimuti oleh feromon yang membuat tergoda.

Dia memiliki bau yang harum.

Saat matanya yang lembap menatapku, Yufilia mendekatkan bibirnya yang lembut ke arah bibirku.

Pada saat itu, dengan tatapan serius. Tiraiza melepaskan cincin dari Yufilia.

[Tiiidaakkkkk!]

Saat cincin itu terlepas, Yufilia berteriak keras.

[Sekarang aku tidak bisa menjadi pengantin...]

[Putri kedua yang tidak bisa menikah pasti akan menjadi masalah besar bagi keluarga kerajaan.]

[Itu salahmu tahu!! Bukankah kamu terlambat melepaskan cincin itu!?]

[Yah… aku sedikit terkejut melihat bagaimana keluarga kerajaan merayu orang.]

Tiraiza tidak terlihat seperti orang yang meminta maaf.

[Lagipula, itu juga salahnya karena tidak segera melepaskannya.]

Lalu Tiraiza menunjukku.

[Benar juga!!]

[TWunggru dHulGhu. AWku kRan tiLdHak taWhuY kaWpaEn hFarBus mIenghWentRikaRn pYercWobaWannyHau.] (TL : Tunggu dulu. Aku kan tidak tahu kapan harus menghentikan percobaannya.)

[Walau aku tidak mengerti apa yang kau katakan, tapi… DASAR MESUM!!!]

Tiraiza sama sekali tidak mendengarkanku.

Yah… dia juga tidak mengerti, jadi percuma.

Ini benar-benar perangkap. Aku telah dijebak.

[TeRnWang, aRkuF tiWdRak pHuknya haWsrEat seIksuVal. JaRdiF aWkuX tiEdaWk teXrtRaDriEk 
deXngWan haUl-hEal saWepeDertWi iWniX.] (TL : Tenang, aku tidak punya hasrat seksual. Jadi aku tidak tertarik dengan hal-hal seperti ini)

[Kau tidak punya hasrat seksual katamu? Jangan bohong, dasar MESUM!!!!]

Rasa malu yang berubah menjadi amarah. Membuat Yufilia memukul perutku.

***

aku senang terlahir sebagai Dewa Iblis.

Jika aku hanya manusia biasa, aku pasti sudah mati.

[Lagipula, aku bergairah hanya saat berada di dekatmu!]

Kemarahan Yufilia masih belum reda.

[Tenanglah, dia sudah terluka parah.]

Yufilia berhenti setelah diberitahu oleh Tiraiza .

Kau pasti tahu suara seperti apa yang digunakan saat seseorang sedang marah.

[Dan juga, aku masih belum tahu apa yang akan terjadi jika Ashtal-san memakai cincin itu.]

Tiraiza menyeringai.

Wajah Yufilia seketika membiru.

[Kamu masih mau melanjutkannya?]

[Masih ada banyak hal yang harus aku periksa.]

***

Kami meminta kerjasama dengan murid laki-laki yang lewat, dan pada akhirnya mereka semua menjadi bergairah.

Rupanya akulah satu-satunya yang tidak bergairah.

Saat tubuh manusia dipengaruhi oleh Jaki. Tubuh mereka akan menjadi panas, dan akan tertarik pada Dewa Iblis ― dengan kata lain adalah aku.

Dan saat aku menjauh, efek Bergairah-nya pun mengecil.

[Kenapa hanya bereaksi pada Ashtal?]

Yufilia memiringkan kepalanya.

[Penyebab efek sampingnya masih belum pasti. Tapi mungkin efek sampingnya adalah tertarik pada orang yang pertama kali memakainya.]

Tiraiza menyimpulkan begitu.

Omong-omong, siswa laki-laki yang telah memakai cincin itu pasti menjadi bergairah.

Tentu saja, aku menendang mereka yang mendekatiku. Karena aku tidak ingin membuka rute Homo.

Namun, kedua gadis itu mencemoohku dengan menyebutku [SESAT!!!] atau [MESUM!!!]. Meskipun aku tidak memiliki hasrat seksual.

Sungguh Tuduhan yang kejam.

 

2 comments: