Isekai wa Smartphone to Tomo ni Chapter 246 Bahasa Indonesia
Translator | Ramune |
Editor
| Eden |
Proof Reader
| Mizuki Hashima |
Arc 25: Penganut Angan-angan
Chapter 246: Orang Mencurigakan, dan Umpan Balik
Secara mengejutkan,
performa pasukan patrol kucing yang Nyantaro buat sangat menakjubkan.
Saat ada masalah
tertentu di kota, mereka langsung berlari ke post ksatria dan memperingati
mereka. Saat melihat orang mencurigakan, secara tidak langsung mereka mengikuti
dan memperhatikan apa yang orang itu perbuat. Mereka juga meminta para orang
tua untuk memperhatikan anaknya saat mereka mencoba memainkan sesuatu yang
berbahaya.
Walau tak bisa bicara,
mereka bisa melakukannya dengan sangat baik. Rakyat pun sangat menghargai
keberadaan para kucing itu sampai-sampai kami bisa melihat kucing di setiap sudut
kota.
Seharusnya, jumlah
mereka yang banyak akan memperbanyak kasus pencurian ikan dan lainnya, tapi
sampai saat ini aku tidak pernah mendengar adanya kasus seperti itu. Usut punya
usut, ternyata Nyantaro lah yang mengurus mereka dengan sangat baik.
Sebagai tambahan info,
ada beberapa adventurer yang mengganggu kucing-kucing ramah itu, akan tetapi di
lain waktu, mereka ditemukan dengan kondisi yang mengenaskan di sekitar gang
belakang. Orang-orang mengatakan bahwa di tubuh mereka terdapat luka cakar,
yang membuat kami berpikir kalau mereka diserang secara berkelompok. Setelah
kejadian itu, jumlah adventurer yang mengganggu para kucing ramah itu pun
menurun drastis. Walaupun kucing itu hewan, mereka punya perasaan dan bisa
marah. Sepertinya, mereka yang diserang mendapat trauma dan akhirnya phobia
akan kucing, yang membuat mereka meninggalkan kota kami.
(Ramune:
Huahahahahahaha~ adventurer kok kalah sama kucing.)
(Eden: Pfftt~)
Dengan semua yang
telah disebutkan barusan, para kucing pun resmi menjadi rakyat Brunhild.
「Jadi, maksudmu di kota ada orang mencurigakan?」(Touya)
「Nya…」(Nyantaro)
Nyantaro dan aku
sedang memperhatikan gerak-gerik orang mencurigakan itu di bar yang ada di
sebelah guild. Fiana-san sedang cuti dan menghabiskan waktunya bersama Sakura
di istana, jadi Nyantaro bebas dari tugas melindunginya.
Saat ini, orang
mencurigakan yang ditemukan para kucing itu sedang minum sake di tempat duduk
terjauh. Aku tidak bisa melihat wajahnya karena ia menggunakan jubah bertudung
yang agak kotor, tapi entah kenapa aku merasa ia adalah seorang wanita daripada
pria. Yah, walau cuma intuisiku sih.
Tangan dan kakinya
ditutupi sarung tangan dan pelindung kaki tempur. Apa mungkin ia seorang
ksatria, ya?
Yah. Kalau kau berkata
ia mencurigakan, ya memang, tapi tidak sampai di titik di mana kami harus
berhati-hati seperti ini. Aku juga tidak mau mengetahui identitasnya dan selain
itu, ia mungkin punya masalah tersendiri.
「Ia benar-benar mencurigakan, tapi hal yang paling menggangguku
adalah ia tidak punya bau sama sekali ~nya」(Nyantaro)
「Ia tidak punya bau sama sekali?」 (Touya)
「Setiap makhluk punya bau tersendiri ~nya, dan setidaknya pasti
punya bau badan ~nya. Tentu saja, orang itu bisa menggunakan parfum untuk
menutupinya ~nya, tapi tidak punya bau sama sekali itu sangat abnormal ~nya.」(Nyantaro)
Begitu ya. Walaupun
indra penciuman kucing tidak sehebat anjing, mereka masih ribuan kali lebih
sensitif daripada milik manusia. Rumor mengatakan kalau para kucing bisa
menilai kualitas makanan berdasarkan indra penciumannya dan mereka juga
bisa menandai pemiliknya dengan menaruh bau mereka sendiri dengan
menggosok-gosokkan badannya pada kaki si pemilik.
Kucing ini sampai
berkata abnormal, jadi pasti ada yang salah dengan orang ini.
「Ada 3 kemungkinan ~nya.」(Nyantaro)
Ucap Nyantaro sambil
mengacungkan 3 jari pendeknya.
Oioioi, tidakkah kau
terlalu cekatan?
「Pertama, baunya dihapus sihir. Hal ini mungkin disebabkan artifak
~nya. Kedua, ia undead. Akan tetapi, sungguh aneh karena ia tidak punya bau
kematian ~nya.
Kurasa ia adalah roh
yang berwujud ~nya. Ketiga, ia adalah golem atau makhluk sihir. Akan tetapi,
aku tidak pernah melihat golem sekecil dia ~nya.
Dari ketiga itu,
pilihan pertama lah yang paling masuk akal ~nya.」(Nyantaro)
Omong-omong tentang
golem, ada beberapa yang mirip dengan monster buatan Frankenstein yang bisa
disebut “golem hidup”, tapi itu sama saja dengan undead. Walaupun sepertinya
yang itu punya bau kematian sih.
Kalau aku berasumsi
baunya dihapus oleh sihir, maka hal itu akan menimbulkan pertanyaan kenapa ia
melakukannya. Dan juga, apa sihir seperti itu ada?
Mungkin memang ada
kalau itu sihir non-atribut sih.
Kalau dipikir secara
normal, sihir penghilang bau digunakan jika bau itu terlalu busuk. Tapi kota
ini punya tempat mandi umum yang bisa digunakan untuk menghilangkannya. Kalau
ia bisa membeli sake, seharusnya ia juga bisa membayar uang masuk tempat mandi
umum itu.
「Kurasa ia benar-benar mencurigakan kalau kau sampai berkata
begitu, tapi bukan berarti ia melakukan sesuatu yang berbahaya, bukan?」(Touya)
「Baginda terlalu optimis ~nya. Kalau sampai sesuatu terjadi, maka
semuanya sudah terlambat ~nya. Pepatah mengatakan sedia payung sebelum hujan
~nya.」
(Nyantaro)
Ah masak sih? dari
tadi ia cuma minum sake lho. Jadi walaupun kita membiarkannya... ha?
2 adventurer mabuk
tiba-tiba mengajaknya bertarung. Dilihat dari manapun, Ia memang mencurigakan,
jadi kurasa sudah wajar kalau orang seperti mereka tiba-tiba muncul.
Mungkin aku harus
menghentikan mereka…
Sambil memikirkannya,
aku bersembunyi di tempat masuk bar dan melihat situasinya. Salah satu
adventurer mabuk itu tiba-tiba terhempaskan di depan mataku. Eeh!?
Ia, yang dihempaskan
sampai keluar bar, jatuh ke tanah dengan kondisi kepala menghantam tanah.
Adventurer barusan itu
tinggi dan terlihat kuat. Aku penasaran seberapa kuat gadis itu sampai-sampai
bisa menghempaskannya.
Saat aku mau melihat
situasi di dalam lagi, 1 adventurer lainnya juga dihempaskan keluar bar.
Bahaya, oi!
Aku pun menarik
leherku layaknya kura-kura saat orang ke-2 terhempaskan ke luar dan jatuh
layaknya orang pertama tadi.
Saat memberanikan diri
dan melihat ke dalam lagi, aku melihat gadis itu meminum sake tadi seolah-olah
kejadian barusan tidak pernah terjadi. Kesimpulannya, ia gadis yang cukup
berani.
「Bajing!」 (Adventurer A)
(Ramune: Adventurer
adalah orang yang datang dari berbagai Negara, jadi aku menggunakan berbagai
bahasa lain selain sialan, bajingan, bangsat, dll.)
(Eden: Menurut gw
dipaksain gaul lebih baik deh, kayak “bazenk” tapi ya sudahlah)
「Jangan remehkan kami!」 (Adventurer B)
2 adventurer itu pun
menarik pedangnya dan mencoba untuk menyerangnya. Bukannya kalian mabuk, yah?
Sepeti yang kuduga. Aku harus menghentikan mereka.
「Maaf mengganggu kesenangan kalian, tapi hentikan semua ini.
Lebih dari ini dan
kalian akan kucap berlebihan. Semuanya adalah perkelahian biasa selama kalian
tidak menggunakan pedang, tapi jika pedang sudah dicabut, maka nyawa seseorang
akan melayang. Sudah jelas kalau ini bukan sesuatu yang bisa diabaikan.」(Touya)
「Apa-apaan dengan bajing ini!? Sam! Apa kau temannya!?」 (Adventurer A)
「Jangan ganggu kami bocah! Apa kau juga ingin menderita!?」 (Adventurer B)
Jadi aku dianggap
bocah, yah? Umurku sudah lebih dari 17, tapi entah kenapa penampilanku tidak
berubah. Sampai sekarang pun aku masih sering mendapat perlakuan bocah. Aku
yakin perlambatan penuaan ini adalah efek dari Dewa-nisasi … Daripada disebut
perlambatan penuaan, ini mungkin keabadiaan, tapi aku tidak berani menebaknya.
「Ada apa ini kok ribut-ribut?」
「Apa ada adventurer mabuk mengamuk lagi?」
「Oioioi, bukankah itu Baginda Penguasa?」
Sebelum kusadari, ada
banyak orang berkumpul melihati kami. Bahkan ada beberapa bocah yang
melambai-lambaikan tangannya padaku.
「Heiii~ heiii~ Baginda~! Berjuanglah~!」(Loli rakyat jelata A)
(Ramune: Anone anone
Baginda~! Berjuanglah~!)
(Eden: (-_-))
「Hajar mereka~!」(Bocah A)
Enggak enggak, aku
bukan mau menghajar mereka lho.
Aku pun tersenyum
kecut sambil melambai pada mereka. Apa aksi bocah-bocah itu menyakiti perasaan
adventurer itu, yah? Salah satu dari mereka mencoba menebasku.
「UUaasuuu!!!」
Aku menghindari
serangannya yang tak stabil. Kakinya juga tidak stabil.
Apa ini karena ia
mabuk, ya?
Ah biarlah, karena
sudah jelas ia sangat berbahaya.
Aku bisa saja
mengalahkannya dengan peluru paralis Brynhildr, tapi aku khawatir akan dicap
jelek oleh rakyatku sendiri — seperti Baginda telah membunuh seseorang! —
terlebih lagi mereka semua ada di sini.
Aku menghindari
serangannya lagi, menyentuh badannya dan mengaktifkan [Paralysis]. Saat melihat
rekannya jatuh layaknya boneka tali yang diputus talinya, adventurer itu juga
ikut menyerangku, tapi aku menahan pedangnya dengan 2 jariku dan
menghancurkannya dengan [Power Rise].
Senjata murahan.
「Haa?!」(Adventurer B)
Dan akhirnya, aku
mengaktifkan [Paralysis] yang membuatnya tersungkur.
「Fyuuh..」(Touya)
Saat aku mengalahkan
mereka berdua, Rerisha-san si master guild keluar dari guild dan langsung
menuju ke sini.
「Baginda? Apa yang terjadi?」(Rerisha)
「Oh, tidak ada apa apa kok, aku cuma mengalahkan 2 orang mabuk ini
karena barusan mereka mengamuk. Sepertinya mereka adventurer, jadi tolong beri
mereka peringatan.」(Touya)
Sebenarnya, guild
tidak punya hak apapun untuk mengurusi adventurer, tapi aksi barusan merusak
citra para adventurer. Kalau sampai ada kasus parah yang sampai mempengaruhi
performa guild, akan ada hukuman seperti pengurangan hadiah permintaan dan penyitaan
kartu guild. Ada rumor yang mengatakankalau guild punya suatu grup yang akan
membunuh si pembuat masalah, tapi aku tidak tahu kebenarannya.
「Baiklah. Biasanya saya akan memberi mereka peringatan, tanpa
hukuman. Tapi sepertinya kejadian seperti ini tidak akan pernah berakhir jika
adventurer yang lain juga terus melakukan hal seperti ini lagi. Akan tetapi
yang satu ini sangat parah, menghunuskan pedang pada pemimpin suatu Negara itu
sama saja dengan meminta hukum mati, dan hukuman itu tidak bisa diganti dengan
yang lain.」(Rerisha)
「Yah, kali ini aku mengampuni mereka kok.」 (Touya)
Staf guild pun menarik
2 orang itu ke dalam bangunan guild. Walaupun mereka telah terparalis, mereka
masih bisa mendengar dan melihat semuanya, jadi seharusnya mereka mendengar
ucapan Rerisha-san barusan. Wajah mereka sangat pucat. Apa mereka menyesal dan
mau bertaubat, ya?
(Eden: Insyaflah wahai
manusia~)
「Ada yang ingin saya bicarakan.」
「Uuuoooouo!?」(Touya)
Ada yang memanggilku
dari belakang secara tiba-tiba, jadi aku mengeluarkan suara aneh. Orang yang
memanggilku adalah gadis yang tadi minum sake, yakni si orang mencurigakan. Aku
tidak merasakan hawa kehadirannya sama sekali!? Siapa dia? Dari suara yang
kudengar barusan, ia memang terdengar seperti seorang gadis sih, tapi…
「…Baginda. Karena barusan kamu dipanggil seperti itu, kamu pasti
[Raja] Negara ini, bukan?」(Gadis mencurigakan)
「Iya, benar, ada urusan apa ya?」(Touya)
「Jadi kamu itu Mo-chi-zu-ki To-u-ya, bukan?」(Gadis mencurigakan)
Sambil menelan ludah,
aku menjawab dan mengangguk padanya. Ada apa lagi, sih? Jangan katakan kalau ia
pembunuh bayaran Negara lain. Walau kupikir tidak ada Negara yang berani
melakukannya kecuali Yuuron sih.
「Bisa kah kita berbincang-bincang di tempat sepi? Tidak akan lama
kok.」(Gadis
mencurigakan)
「…Aku mengerti」(Touya)
Sebenarnya aku enggan
diajak orang mencurigakan seperti dia ini, tapi akhirnya aku mau karena tidak
merasakan hawa kejahatan darinya. Aku juga penasaran dengan apa yang ingin ia
katakan.
Mengikuti gadis
mencurigakan dari belakang seperti ini… gimana cara menjelaskannya, ya? Aku
tidak merasakan hawa apapun darinya. Rasanya seperti mengikuti boneka atau
robot.
Untuk berjaga-jaga,
aku meninggalkan Nyantaro di sana. Ia terus berjalan sampai ke hutan yang ada
di sebelah timur.
Setelah merasa tidak
ada orang sama sekali, ia membuka tudung kepalanya, yang membuat wajahnya bisa
dilihat dengan jelas.
「!!」(Touya)
Aku langsung melompat
ke belakang sambil menarik Brynhildr, dan menyiapkan kuda-kuda bertarung.
Wajahnya cukup rapi dan bisa dibilang cantik.
Akan tetapi, apa yang
mengagetkanku seperti ini adalah mata merah dan rambut kerasnya. Rambut yang
bersinar seperti kristal, aku pernah melihat hal yang sama 2x. Yang pertama di
Rodomea, dan yang kedua di Zenoasu.
「Kelas-Penguasa!」(Touya)
Sial! Kenapa
Kelas-Penguasa bisa lolos ke Brunhild!? Sampai sekarang tidak ada info dari
papan radar, kan!?
「Tunggu. Saya tidak punya niatan untuk bertarung.」(Kelas-Penguasa)
「……?!」(Touya)
Ia tidak berniat
bertarung!? Apa maksudnya?
「Nama saya Rize. Kalau kamu memang Mochizuki Touya, kamu pasti tahu
Endemuon, bukan?」(Rize)
「Endemuon…? End?」(Touya)
Orang itu, apa namanya
memang aneh seperti itu?
「Sampai sekarang Endemuon masih belum kembali dari celah dimensi.
Walaupun tidak jauh, tapi sepertinya akan memakan waktu yang sangat lama
baginya untuk kembali. Oleh karena itu, saya ingin kamu menyelamatkannya.」(Rize)
「Menyelamatkan?」(Touya)
Aku tidak paham dan
memasang wajah penuh ketidaktahuan, jadi Kelas-Penguasa, Rize melemparkan
sesuatu dari jubahnya. Secara reflek, aku pun menerimanya. Ini adalah kristal
berbentuk prisma segitiga yang panjangnya sekitar 10 cm.
「Coba alirkan kekuatan sihirmu ke benda itu. Kalau kekuatan
sihirnya sudah pas, Endemuon akan segera kembali…katanya.」(Rize)
「Katanya?」(Touya)
「Kata Endemuon. Sayangnya, saya tidak punya kekuatan sihir itu.
Endemuon berkata saya harus pergi menemui Mochizuki Touya, Sang [Raja] Negara
ini saat berada dalam masalah.」(Rize)
Aku tak paham.
Walaupun yang di depanku adalah seorang Kelas-Penguasa, kenapa ia membantu End?
Bukankah End bermusuhan dengan Fraze?
Apa ini jebakan?
Aku meliriknya, tapi
wajahnya tidak punya emosi sama sekali. Akan tetapi, aku merasa ia sedikit
berbeda dari 2 Kelas-Penguasa sebelumnya.
Aku mengalirkan
sedikit kekuatan sihir pada benda ini, tapi tidak ada perubahan sama sekali.
Apa ini aman?
Aku pun terus
mengalirkannya sedikit demi sedikit. Tak lama kemudian, saat aku telah
mengalirkan 1/10 kekuatan sihirku, benda itu hancur berantakan.
「Uwaaa!!!」(Touya)
Aku pun melepaskannya
dari tanganku. Pecahan kristal kecil itu berubah menjadi lingkaran besar. Dan
End tiba-tiba keluar situ.
「Ah. Sudah kuduga ternyata Touya. Terima kasih karena
menyelamatkanku, yah~ Kalau aku tetap berada di sana, aku pasti tidak akan bisa
pulang selama ½ tahun. Woops, aku kembali. Rize.」(End)
「Kau pulang dengan selamat, yah… Endemuon」(Rize)
Seperti biasa, dengan
syal putih dan senyuman khasnya, End telah kembali ke dunia ini.
(Eden: Dafuq? Gantung
bet oi!!!)
thanks bro...keep spirit
ReplyDeleteLanjut min
ReplyDeleteloli Rakyat XD
ReplyDeleteNgakak
ReplyDeletelanjutkeun trus min makasih
ReplyDelete