Isakai wa Smartphone to Tomo ni Chapter 285 Bahasa Indonesia
Translator | Ramune |
Editor
| Ramune |
Proof Reader
| Mizuki Hashima |
Arc 27: Dunia Kebalikan
Chapter 285: Turnamen Shogi, dan Festival Pertama
Akhirnya aku bisa tenang setelah
minum teh yang dibawakan ke balkon istana Paluf.
Ayolah, ini semua gara-gara jebakan
penuh kebencian itu. Walaupun aku sudah menahan diri, tapi kemungkinan aku
masih akan benci olehnya. Yah, walaupun masalah sebenarnya tidak hanya di benci
saja sik.
「Maafkan
kami atas semua perbuatan sepupu saya, Rachel.」(Lucienna)
「Ti-tidak
perlu. Ia masih anak-anak.」(Touya)
Kupikir untuk seorang bocah, aksinya
tidak telalu berlebihan, tapi aku penasaran apakah orang berpikiran pendek akan
mengatakan “Kurang ajar! Penggal kepalanya sekarang juga!”..? Ia mungkin
seorang tiran. Aku tidak ingin menjadi orang seperti itu. Mereka lah yang bejat
dari yang terbejat.
「Latihan
barusan tidak ada hubungannya dengan statsus sosial kita. Oleh karena itu, dari
awal saya tidak akan mengeluh atau yang lain. Saya tidak keberatan sama sekali.」(Touya)
Yah, walau sepertinya pihak lain lah
yang akan keberatan untuk memaafkanku begitu saja…. ia kan masih bocah.
「Saya
senang mendengarnya. Terima kasih untuk kejadian hari ini, Ernest pasti sangat
senang!」(Lucienna)
「Omong-omong,
Raja Penguasa, bagaimana pendapat anda tentang Raja Paluf?」(Cloud)
2 orang yang sedang duduk di meja
bundar di balkon istana itu pun menatapku.
「Mhhh…
Ia anak yang patuh. Tapi aku sedikit khawatir dengan pemikirannya yang seperti
itu, yang mungkin disebabkan kurangnya rasa percaya diri.」(Touya)
Intinya, pemikirannya negatif terus.
Yah, bukannya jelek sih, dan mungkin masih jauh lebih baik daripada
pemikirannya Rachel.
Saat aku tahu kalau sifat mereka
berdua bertolak belakang, aku sedikit takut memikirkannya. Selain itu,
sepertinya mereka bedua melakukan sesuatu tanpa mempedulikan status sosial masing-masing,
yakni Raja dan lainnya… yang tidak bisa kujelaskan dengan gamblang. Aku sendiri
juga diperbolehkan melakukan apapun yang kumau.
「Apakah
Paluf punya suatu kelebihan atau bakat, Tuan Putri?」(Touya)
「Bakat
atau kelebihan? …tidak ada… anak itu tidak suka seni berpedang maupun sihir. Ia
bisa memainkan seruling, tapi tidak bisa dikatakan bakat karena masih kurang
bagus.」(Lucienna)
Umu. Jadi ia bocah rata-rata, yah? Tidak,
ia bukan rata-rata karena ia seorang Raja.
Ooo iya, kalau tidak salah ada novel
tua dengan sesuatu seperti
“Aku Senkogu Kamui, anak SMA biasa!” dan kemudian ada sahutan seperti “Biasa dari mana!? Dari “orang yang tidak diketahuinya”…
“Aku Senkogu Kamui, anak SMA biasa!” dan kemudian ada sahutan seperti “Biasa dari mana!? Dari “orang yang tidak diketahuinya”…
Entah kenapa kurasa 2 hal ini saling
berkaitan…. tunggu dulu.
「Ah,
tapi…」(Lucienna)
「Ada?」(Touya)
Tuan Putri Lucienna sepertinya
mengingat sesuatu, jadi ia masuk ke dalam, lalu keluar sambil membawa kotak
kecil dan sebuah papan. Eh, apa itu…
「Apakah
ini… shogi?」(Touya)
「Iya.
Apa Raja Penguasa juga tahu benda ini?」(Lucienna)
Yah, bukan cuma tahu sih. Kau tahu,
aku lah yang membawanya ke dunia ini.
Setelah memindahkan peralatan makan
di meja, kami menaruh papan itu ke tengah dan mengeluarkan potongan-potongannya.
Seperti yang kudugaa, ini memang shogi.
「Apa
Raja Paluf sering memainkannya?」(Touya)
「Iya.
Ada waktu di mana ia bermain dari pagi sampai malam. Akan tetapi, sepertinya ia
merasa terganggu karena tidak menemukan lawan yang sepadan.」(Lucienna)
Yah, mustahil lah seorang Raja
menyuruh pembantunya untuk bermain shogi bersama-sama. Dan kalau dilihat dari
sifatnya, akan sulit baginya tuk melakukan hal seperti itu. Ia malu kalau
berhadapan dengan orang asing, bukan?
「Biasanya,
lawannya adalah saya atau paman kami. Akan tetapi, saya terlalu lemah.」(Lucienna)
「Apa
ia tidak pernah bermain dengan Rachel?」(Touya)
「Pernah,
tapi Rachel kalah telak, membanting papannya, dan tidak mau bermain lagi
dengannya…」(Lucienna)
Apa mereka bocah? Oo iya, mereka
memang bocah. Terlihat dari cara menanggapinya.
Tapi…. haruskah aku bermain shogi
dengannya? Aku jadi penasaran seberapa bagus permainan shogi si Raja bocah itu.
Aku tidak tahu ia tahu isi pikiranku
atau tidak, tapi si Raja bocah itu masuk ke balkon.
「Maaf telah membuat anda menunggu!!!」(Ernest)
「Ti-tidak
apa-apa kok. Apa Rachel sudah tenang?」(Touya)
「Iya.
Kurang lebih. Ia sedang mengurung diri di kamarnya, tapi ia selalu melakukannya
kalau sedang marah, jadi…」(Ernest)
Uwu. Ia akan baik-baik saja. Tapi
aku akan merasa bersalah kaIau ia menjadi orang yang suka mengurung diri.
「Hm?
Bukannya ini…」(Ernest)
Raja bocah itu pun tertarik pada
shogi di tanganku.
「Aah,
saya dengar kalau Raja suka memainkannya. Sebenarnya, saya lah yang membuat
permainan ini. Terkejut rasanya mendengar shogi mencapai Paluf.」(Touya)
「Beneran!!!??」(Ernest)
「Iya,
benar…jadi bagaimana? Mau bermain bersama saya?」(Touya)
Saat aku mengajaknya bermain tuk
mengukur kemampuannya, Raja bocah itu mengayun-ayunkan kepalanya ke depan dan
belakang dengan mata yang berkilauan.
(Ramune: Ingat Deku?)
Karena sulit tuk bermain di meja
bundar ini, kami duduk berlawanan arah dengan meja kecil di tengah.
Baiklah, haruskah
aku mencobanya? Memang sudah lama sih, tapi seharusnya aku masih bisa memainkannya.
***
「…saya
mengaku kalah」(Touya)
「Terima
kasih banyak」(Ernest)
Aku menundukkan kepala, dan ia juga
melakukannya. Ye-ep.
Ini kekalahan ke-3 ku berturut-turut.
Ini kekalahan ke-3 ku berturut-turut.
Aku tidak mau sombong, sebenarnya
aku cukup mahir dalam shogi. Akan tetapi, sekarang aku sadar kalau ada orang
yang lebih hebat. Bocah ini lumayan hebat, yah?
「Anda
sangat hebat. Dari semua lawan yang pernah saya hadapi, anda lah yang terhebat.」(Touya)
「Be-beneran?
Saya sering bermain dengan paman saja.」(Ernest)
(Ramune: Sulit rasanya
memadukan Bahasa bocah dengan Bahasa formal.)
Apa itu artinya Duke Rembrandt juga
hebat?
Fumu. Menarik. Aku mungkin bisa
memberinya rasa percaya diri. Tak lama kemudian, aku pun mulai mengatakan isi
pikiranku ini.
「Sebenarnya,
Brunhild akan mengadakan lomba shogi dalam 10 hari. Apa Raja mau ikut?」(Touya)
「Eeh?!
Ta-tapi.. apa saya boleh ikut?!」(Ernest)
「Boleh,
sangat boleh. Selain anda, akan ada banyak bangsawan dan keluarga kerajaan lain
yang ikut dengan sembunyi-sembunyi. Keamanan anda sangat terjamin.」(Touya)
Rencana ini memang kubuat barusan,
tapi sepertinya orang-orang seperti Raja Belfast dan Duke Ortlinde akan ikut. Kalau
aku tidak memberitahu mereka bahwasanya Brunhild akan mengadakan turnamen, sepertinya mereka akan komplain.
Aku mencari pemain yang kuat, dan
turnamen itu akan meriah dengan adanya peserta dari mancanegara.
「Gi-gimana
ini…」(Ernest)
Di samping Raja Paluf itu, kakaknya,
Lucienna mulai bicara.
「Tidak
masalah untuk tidak terlalu memikirkannya,
bukan? Kurasa tidak masalah untuk liburan ke Brunhild sejenak. Dan tidak
masalah untuk mengajakku juga, lho?」(Lucienna)
「…kalau
begitu, saya ingin ikut…」(Ernest)
「Sudah
diputuskan jadi ya.」(Touya)
Kami pun menepukkan tangan sebagai
tanda persetujuan.
Sepertinya kami akan sibuk. Yah,
walau kita memperkirakan semua masalah, semuanya tetap akan menarik, jadi tidak
apa-apa.
***
「…memang
mendadak, tapi aku ingin membuat turnamen shogi.」(Touya)
「Ini
terlalu mendadak, tahu!」(Doran)
Di kota Leaflet, tepatnya di kantor tempat
penginapan “Silver Moon”, aku sedang berhadapan dengan orang berambut dan berjanggut merah,
Doran-san, ayah Mika-san.
「Apa
ini artinya kau ingin kami mendaftar sebagai tamu?」(Doran)
「Yah,
status tamu tidak begitu menguntungkan, kau cuma akan dibebaskan dari babak
awal.」(Touya)
Selain Doran-san “Silver Moon”, aku
juga ingin mengajak Balar-san dari toko senjata “Bear Eight” dan Simon-san dari
toko barang. Karena mereka adalah pemain pertama shogi di dunia ini, seharusnya
mereka lebih pandai daripada aku sendiri.
「Jadi,
mau daftar atau tidak?」(Touya)
「Pastinya
mau lah. Kami akan mengharumkan nama Leaflet sebagai tanah shogi dan mengambil
kemenangan.」(Doran)
Sejak kapan mereka membuat nama itu?
Setidaknya ia benar, kota ini adalah kota pertama yang ditempati shogi.
「Berapa
orang yang akan mendaftar nanti?」(Doran)
「Selain
beberapa tamu, kami tidak tahu, tapi asal kau tahu ya, semua tamu yang diundang
sangat kuat. Aku berencana membuat hari pertama sebagai babak penyisihan dan
hari kedua sebagai babak akhir. Karena Doran-san dan lainnya akan bermain di
hari ke-2, kalian boleh tidak datang di
hari pertama. Bagaimana menurutmu?」(Touya)
「Jangan
bercanda. Bagaimana bisa kami tidak melawan orang yang mungkin akan menjadi
lawan di masa depan? Kami akan datang mulai hari pertama! Kalau masalah
penginapan, Mika bisa mengurusnya!」(Doran)
Begitulah. Aku pun memberitahu
mereka kalau aku akan menjemputnya di hari pertama, lalu meninggalkan Leaflet.
Setelah itu, aku pergi ke tempat
Raja Belfast, Duke Ortlinde, dan semua pemimpin untuk menjadikan mereka sebagai
tamu maupun peserta.
Kami juga akan mengadakan turnamen
baseball dan bela diri di saat yang sama, jadi aku juga mengajak para ksatria
semua negara untuk bergabung di dalamnya.
Alasan kenapa aku mengadakannya
adalah kalau lombanya cuma shogi, turnamennya akan terasa biasa-biasa saja, dan
kurang meriah.
Hasilnya, deretan pemainnya sungguh
tidak terduga…
「Apa-apaan
dengan pemain ini…」(Touya)
「Yap…yah…aku
paham perasaanmu.」(Yumina)
Setelah melihat para pemain di
kertas pendaftaran, Yumina tersenyum di sisiku.
■ Pemain Turnamen Shogi
Raja Belfast (Belfast)
Duke Ortlinde (Belfast)
Kaisar Regulus (Regulus)
Raja Rifurizu (Rifurizu)
Raja Paluf (Paluf)
Duke Rembrandt (Paluf)
Gubernur-Utama Rodomea (Rodomea)
■ Pemain Turnamen Seni Bela Diri
Raja Makhluk Buas Misumido
(Misumido)
Raja Ksatria Restia (Restia)
Komandan Orde Ksatria Gaspar
(Regulus)
Jendral Leon (Belfast)
Ksatria Lyon (Belfast)
Komandan penjaga Garun (Misumido)
Baba Nobuharu (Brunhild)
Yamagata Masakage (Brunhild)
Kokonoe Juutarou (Ishen)
■ Tim Turnamen Baseball
Brunhild
Belfast
Misumido
Regulus
Restia
Rifurizu
Rynie
Rodomea
(Ramune: Perlu diketahui
kalau nama-nama di atas bukan semua pendaftar, tapi hanya sebagian saja.)
Banyak yang dari kenalan dari tiap
negara. Sungguh tidak terduga.
「Apa
keamanannya akan baik-baik saja, yah? 」(Yumina)
「Tidak
perlu khawatir. Semua orang akan dipasangi artifak yang hanya bisa dilihat
pengguna artifak lain. Para penjaga tiap negara juga akan diberi agar tidak terlalu
menonjol. Pastinya, kita juga akan menjaga mereka. Bahkan pasukan kucing yang
dipimpin Nyantaro, juga kusuruh tuk ikut membantu.」(Touya)
Aku juga telah meminta bantuan anak
buah kelompok Kohaku, jadi keamanan turnamen pasti terjamin. Apa yang membuatku
khawatir adalah profesor Babylon belum bilang mau bergabung di turnamen shogi
sedangkan Moroha-nee-san dan Karina-nee-san tidak berkomentar apapun tentang
turnamen bela diri.
Aku akan, entah bagaimana caranya,
membujuk mereka untuk tidak ikut, tapi aku juga takut akan permintaan yang akan
mereka minta nantinya.
(Ramune: Bentar, sejak
kapan profesor minat shogi?)
「Dari
kelihatannya, turnamen ini akan mirip dengan sebuah festival.」(Yumina)
「Yah,
tidak salah sih. Jalanan akan dipenuhi kedai maupun kios, dan hal-hal lainnya.
Sayangnya persiapan kita terlalu sebentar.」(Touya)
Karena kalau dipikir-pikir, semuanya
terjadi karena ide kemarin. Sangat buruk mengingat semuanya menjadi sibuk, tapi
setidaknya mereka menantikan tunamen ini dengan cara masing-masing, yang kurasa
sangat bagus. Kalau Brunhild akan mengadakan turnamen lagi, kami pasti akan
menyiapkan waktu yang cukup untuk membuat persiapan yang mapan.
Sedangkan orang-orang seperti
Kousaka-san, mereka komplain karena “Kalau saja kami diberi waktu 1 bulan untuk
menyebarkan turnamen ini ke negara lain, kita akan mendapat untung yang lebih”.
Yah, aku paham perasaan mereka.
「Sepertinya
Yae-san, Hilda-san, dan Elzie-san sangat ingin ikut turnamen seni bela diri.」(Yumina)
「Mereka
tidak bisa melakukannya karena telah kuminta untuk ikut menjaga keamanan. Aku
ingin mereka bersabar dengan ujian ini.」(Touya)
Mereka sudah sangat kuat.
Moroha-nee-san yang merupakan Dewi-pedang telah melatih mereka setiap hari,
selain itu, mereka juga seorang dependan
dari 3 Dewa. Yakni aku, Moroha-nee-san, dan Karen-nee-san.
Kalau aku disuruh menjelaskan
keuntungan menjadi dependan, keuntungannya
adalah mendapat kemampuan yang jauh lebih kuat dari orang biasa.
Akan tetapi, walau kenyataannya
mereka menjadi dependan Dewi-pedang,
efeknya bukan hanya di kemampuan berpedang saja. Sepertinya efeknya tergantung
dari orangnya masing-masing. Contohnya, Yumina ini bisa memprediksi apa yang
akan terjadi dalam beberapa detik di masa depan. Mungkin kemampuan itu berasal
dari kemampuanku, tapi aku tidak paham kenapa kemampuan itu aktif di Yumina
daripada yang lain.
Kurasa curang namanya kalau dependan
seperti mereka ikut serta di turnamen bela diri. Aku hanya ingin semuanya
bersenang-senang, jadi walau rasanya tidak enak, aku harus melarang mereka. Kalau
tidak, maksud melarang Moroha-nee-san untuk ikut akan menghilang.
Sementara Baba-jii-san dan Yamagata-ossan,
mereka ikut dengan alasan menjaga ruang tunggu. Yah, batasan orang dengan
niatan jahat pada peserta itu tidak ada. Apa yang mereka lakukan ini memang
perlu. Kami berencana tuk mengatasinya dengan barir dan artifak, tapi aku tidak
bisa mengatakan kalau hal itu cukup.
「Aah,
ada satu hal lagi. Paus Ramishu dan Karen-ane-sama mengatakan ingin meminjam
gereja kita yang ada di tengah kota.」(Yumina)
「Gereja?
Apa mereka ingin berdoa?」(Touya)
「Sepertinya
mereka ingin membuat kantor “konsultasi” untuk mengatasi berbagai masalah. Dan
untuk berdialog dengan Kami-sama.」(Yumina)
Mengatasi berbagai masalah, yah? Aku
tidak keberatan. Mereka adalah orang yang bisa memberi saran pada kehidupan,
percintaan, dan lain-lain. Akan tetapi, apakah Paus akan menyembunyikan diri
dan berpartisipasi di dalamnya?
Saat aku memiringkan kepala dan
memikirkannya, smartphone di saku
mulau bergetar. Hm? Panggilan, yah?
Aku mengeluarkannya dan membaca apa
yang muncul di layar.
“Incoming: Kami-sama”.
Ueee?!
“Incoming: Kami-sama”.
Ueee?!
「Ha-halo,
Kami-sama?」(Touya)
『Ooh,
Touya-kun. Apa aku boleh ikut berpartisipasi di festival itu? Bagaimana? Aku
ingin melihat-lihat, dan berbicara di gereja. Tidak ada masalah, bukan?』(Kami)
「Sungguh?…」(Touya)
『Aku
juga ingin menemui para Dewa yang turun. Jadi tolong urus semuanya, yah.』(Kami)
Saat aku mendengar suara tertawanya,
sepertinya ekspresi wajahku menjadi tidak beraturan.
…ini buruk. Kejadian yang tidak terduga sudah terjadi.
…ini buruk. Kejadian yang tidak terduga sudah terjadi.
Pelindung terkuat akan turun ke
bawah. Apa benar tidak apa-apa, yah… untuk festival ini? Ia tidak akan turun
sebagai Dewa, bukan?.
Ini buruk, dengan
adanyaa ini, mengumpulkan para pemimpin semua negara dalam penyamaran itu
terlihat seperti hal remeh…
Apa yang
harus kulakukan…
Mantap min udh update aja 😁
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteauto kehed lawan kami sama
ReplyDeleteLanjut
ReplyDelete