Maseki Gurume Chapter 10
Translator | UDesu |
Editor
| UDesu |
Proof Reader
| UDesu |
Chapter 10 :
Sebenarnya Aku Tidak Tahu Apapun
(Tlnote
: Krone salah mengira bahwa status Ain yang tidak cukup, tapi sebaliknya,
sebenarnya status Krone yang tidak cukup, karena Krone hanyalah seorang cucu
dan bukan pewaris keluarga Archduke di kerajaan Heim. Sedangkan Ain adalah
anggota keluarga kerajaan dari negara yang derajatnya (dari segi wilayah,
kebudayaan, bahkan kekuatan militer) lebih tinggi dari kerajaan Heim)
Kerajaan Heim adalah kerajaan yang
terletak paling selatan di benua.
Karena benua tersebut tidak memiliki
temperatur ataupun kelembapan yang tinggi, tidak terlalu sulit untuk tinggal di
sana, malahan, itu adalah tempat yang sangat nyaman.
Heim memiliki wilayah yang paling luas di
bagian selatan benua sehingga membuatnya sebagai kekuatan paling besar di benua
tersebut.
Tidak kalah dari wilayahnya yang luas,
kekuatan militernya pun berada di atas negara lain yang berada di benua itu.
Selain Heim, ada tiga negara lain di benua
tersebut, tapi tidak aneh jika Heim disebut sebagai raja benua tersebut.
Di utara kerajaan Heim adalah Kota Dagang
Birdland.
Itu adalah sebuah negara yang berada di
tengah benua dan tepat berada di utara Heim. Birdland sering dikunjungi oleh
pedagang dan petualang dari seluruh negara. Oleh sebab itu, di sana terdapat
banyak barang baru dan mewah dari seluruh penjuru benua.
Saat seluruh negara di benua sedang
berperang, wilayah Birdland tetap netral dan menjadi tempat perjanjian damai
ditandatangani.
Oleh sebab itu, Birdland lebih dikenal
sebagai wilayah netral daripada sebuah negara.
Pedagang besar memiliki suara yang kuat
dalam menetapkan peraturan di kota dagang tersebut.
Hal itu dikarenakan keamanan dan
pemberantasan monster di wilayah sekitar Birdland tergantung pada serikat
petualang, dan biaya yang diberikan sebagai imbalan pada petualang dan biaya
untuk menjaga keamanan di sana bergantung pada pajak pedagang.
Intinya, saat sedang terjadi keadaan
darurat, atau saat dibutuhkan seseorang yang mampu membuat keputusan, maka
serikat pedagang akan menjadi pemimpin yang sesungguhnya.
Di sebelah timur Birdland, dan di sebelah
timur laut Heim adalah Republik Rockdam.
Itu adalah sebuah negara dimana
pemimpinnya akan ditetapkan melalui pemilihan.
Oemenang dari pemilihan tersebut akan
mendapat gelar bangsawan. Wilayah negara ini sebesar setengah wilayah utara
dari benua, dan merupakan negara terbesar kedua setelah Heim.
Kalau membicarakan kekuatan militernya,
jika mereka berperang dengan melawan Heim, mereka hanya mampu bertahan selama
satu bulan saja.
Mereka tidak lemah, tapi juga tidak kuat.
Jadi tak ada yang bisa diwaspadai dari mereka.
Wilayah mereka terkenal sebagai wilayah
dimana perkembangan agrikultur sangat pesat.
Dan negara terakhir adalah, Dukedom Euro.
Negara ini berada di wilayah kiri atas
benua. Di bagian barat Birdland dan di baratlaut Heim.
Meskipun Euro merupakan negara terbesar
ketiga di benua, besar wilayahnya hanya dua pertiga Republik Rockdam.
Negara ini memiliki kavaleri yang hebat
dan tak tertandingi di benua itu.
Tapi jumlah penduduk mereka tidak terlalu
banyak sehingga kekuatan militernya juga terbilang kecil.
Meski tidak resmi, di negara tersebut
terdapat seorang pria ganas yang bahkan membuat Jenderal Logas dari Heim kalah
dalam duel.
***
(Aku kembali mengingat apa yang telah
kupelajari dulu...)
Harusnya tak ada negara yang memiliki
kapal seperti ini, soalnya kalau dilihat dari segi kekuatan militer, tak ada
negara di benua yang lebih kuat dari Heim.
(Aku diberitahu untuk menaiki kapal ini,
tapi aku masih tak bisa mengeluarkan pertanyaan itu dari pikiranku.)
Yang membuatku terkejut saat menaiki kapal
ini adalah bahwa kapal ini mengingatkanku pada sebuah hotel mewah di
kehidupanku sebelumnya.
Terdapat sebuah karpet yang dibentangkan
di lantai dan interior yang terdiri dari benda-benda mewah.
Aromanya juga sangat wangi.
[Ya ampun... ada apa Ain?]
[Ibu.... aku tak tahu apa yang sedang
terjadi saat ini.]
[Tenang saja, kita akan sampai ke kamar
sebentar lagi... nanti saja kita bicarakan, oke?]
[Baiklah bu.]
Sepertinya ibu akan segera menjelaskannya
padaku.
Dimulai dari masalah cincin, sebutan “Tuan
Puteri” dan juga menaiki kapal ini lalu berlayar ke laut.
Aku sudah menyerah untuk memikirkan
masalah yang berada di luar pengetahuanku ini.
[Hei, Chris.]
[Ya.]
Chris... dia adalah orang yang tadi
menyebutkan kata “Tuan Puteri”,
Dia adalah seorang ksatria wanita yang
juga mengatakan bahwa dia bukanlah musuh.
Ibu sedang berbicara dengannya.
[Penjelasan seperti apa yang harus
kuberikan pada saat seperti ini?]
[Semuanya. Aku ingin mendengar tujuan Anda
yang sebenarnya. Meskipun kami tidak menanyakannya pada Anda, mereka pasti akan
menanyakannya saat Anda tiba di kampung halaman kita.]
[Benar juga. Apa tak masalah hanya sebatas
apa yang terjadi hari ini? Aku dan Ain sudah merasa sedikit lelah. Ain? Apa kau
lapar?]
Jarang sekali ibu menunjukkan wajah
lelahnya.
Bahkan dengan seluruh masalah yang
disebabkan oleh ayah, ibu sama sekali tidak pernah melakukan itu.
Sepertinya pikiran ibu sudah lebih lega
saat ini.
[Kalau begitu... aku mau makan makanan
ringan sambil minum.]
[Kedengarannya bagus. Kalau begitu aku
juga mau itu.]
[Baiklah! Hei, kau yang di situ, segera
beritahu pada pelayan.]
[Baik.]
Chris memberi perintah pada ksatria lain.
Setelah menerima perintah itu, ksatria itu
kemudian membungkuk dengan elegan dan meninggalkan ruangan.
[Kita akan makan makanan enak, loh, Ain.]
[Aku jadi tidak sabar.]
***
Setelah menaiki kapal, Ain dan yang lainnya
sampai pada sebuah ruangan yang sepertinya telah dipersiapkan untuk mereka.
Pintu ruangan itu mempunyai tinggi sekitar
lima meter dengan hiasan yang sangat indah menggunakan ukiran yang terbuat dari
serbuk kayu.
[Maaf karena membuat Anda berjalan sejauh
ini.]
[Tak masalah, lagipula, akulah yang
memintamu segera datang ke sini.]
Chris meminta maaf karena mereka harus
berjalan jauh di dalam kapal ini.
Tapi ekspresinya bukan seperti basa-basi
yang biasa dikatakan saat bersosialisasi, tapi wajah yang benar-benar meminta
maaf.
[Ayo segera masuk, aku ingin membuat Ain
bisa segera duduk.]
[Kalau aku sih, lebih ingin ibu yang
segera beristirahat.]
[Wah... fufufu, kalau begitu, ayo duduk
sama-sama dan segera beristirahat.]
[.... setelah semua ini, aku yakin Yang
Mulia pasti sangat senang mendapat cucu yang sangat baik.]
[Chris-san? Apa yang baru saja kau
bilang?]
[Tak ada, jangan khawatir soal apa yang
aku katakan, silakan...]
Ain mendengar kata yang tak bisa
diacuhkannya, tapi kata itu tidak terdengar jelas dan dia segera disuruh masuk,
jadi dia tidak begitu memikirkannya.
Ruangan itu memiliki lantai yang berwarna
putih seperti terbuat dari marmer, dan diatasnya dibentangkan sebuah karpet
tebal berwarna hijau yang cantik.
Ada beberapa lukisan yang menghiasi
dinding, dan juga ada lampu gantung yang tergantung di langit-langit yang
tinggi.
Perabotannya terlihat dibuat dengan bahan
yang sama dengan pintu tadi. Secara keseluruhan, ruangan ini terkesan sangat
indah dan mewah.
[Ain, kemarilah.]
Olivia mengajak Ain untuk duduk di sofa
putih yang panjang di tengah ruangan.
Ain pun duduk di sebelahnya.
[Permisi. Saya membawakan minuman Anda.]
Saat mereka baru duduk dan bernafas lega,
seorang pelayan mengetuk pintu kemudian masuk ke dalam ruangan.
(Apa-apaan waktu yang begitu tepat ini?)
Ain merasa sedikit terkejut karena dia tak
pernah melihat kesempurnaan ini bahkan di pesta yang diselenggarakan di
kediaman Archduke.
[Minuman jenis apa yang kau bawa kali
ini?]
[Saya membawakan ini...]
Pelayan itu kemudian menuangkan cairan
yang berwarna orens kekuningan.
Ain hampir saja mengeluarkan air liur saat
mencium aroma yang mirip apel.
[... Jus apel, ya? Sudah lama aku tidak
meminumnya. Berkat ini, sepertinya aku bisa benar-benar beristirahat. Ain, apa
kau mau juga? Ini untukmu.]
[Terima kasih.]
(tlnote: what? Jus apel warnanya
orens kekuningan? :O kirain jus jeruk.)
(Apel ya? Atau setidaknya sesuatu yang
mirip seperti apel. Yah, rasanya memang mirip seperti apel, tapi rasanya lebih
manis, dan terasa seperti minuman mewah.)
(tlnote: eh? Gak komentar soal
warnanya? Atau mungkin ini apel isekai)
(tlnote lagi : oke, setelah
lihat google ternyata ada jus apel yang warnanya agak kekuningan, bahkan ada
yang hampir orens... mungkin tergantung jenis apelnya, tapi jus apel di tempat
gw warnanya agak putih kekuningan/kecoklatan deh ‘3’)
[Bagaimana rasanya? Enak?]
[Ya, aku suka.]
[Baguslah. Mulai sekarang kau akan bisa
sering meminum ini.]
[Mulai saat ini?... Oh iya, bu...]
Tenggorokanya sudah basah dan dia sudah
merasa sedikit rileks.
Ain kemudian berpikir, “bukankah sudah
saatnya ibu menjelaskannya padaku?”
***
[A-Ayahanda, maaf membuatmu menunggu.]
Anak dari Archduke memasuki ruangan sambil
terengah-engah.
Dia adalah anak satu-satunya Archduke Graf Augusto, Harley.
Archduke Augusto membuat pendirian unik
bahwa dia hanya akan memiliki satu istri saja, namun karena statusnya sebagai
Archduke, dia berhasil melakukannya.
(Tlnote: ingat, biasanya
bangsawan itu memiliki banyak istri agar bisa memiliki banyak keturunan,
memiliki satu istri saja dianggap sebagai sesuatu yang tidak wajar bagi
mereka.)
Dan
Harley adalah harta bagi mereka, seorang anak yang terlahir atas kerja kerasnya
dan istrinya.
Dan hari
ini adalah hari yang ditunggu-tunggu untuk memperkenalkan anak kedua Harley
yang juga merupakan putra pertamanya, Lier.
Ada
banyak hal yang harus ia lakukan, baik sebagai tuan rumah maupun penyelenggara
acara, oleh karena itu dia akhirnya bisa datang beberapa jam setelah dipanggil
oleh Graf.
[Ayah
lama sekali.]
...Krone,
yang seharusnya sudah tidur pada saat itu, sedang berdiri di sebelah Archduke
Augusto sejak laporan tentang perceraian itu disampaikan. Soalnya dia tak bisa
tidur karena beberapa saat lalu dia baru saja bertemu dengan cinta pertamanya,
dan juga dengan wanita yang sangat dia idolakan.
[Ah, maafkan aku Krone... tunggu, bukankah ini sudah jam
tidurmu?]
Alfredo pun segera memberikan teh pada Harley yang
menerimanya dengan nafas yang terengah-engah.
[Maaf, Harley. Tapi bisakah kau mengizinkan Krone untuk
mendengarkan masalah ini?]
[Kalau ayah berkata begitu, kurasa tak masalah. Kalau
begitu, bisakah aku mendengar kejadiannya secara detil?]
Dia pun kemudian meminum teh untuk menyegarkan
tenggorokannya.
Bagi Harley, perkataan ayahnya yang telah membesarkannya
lebih penting daripada ibunya.
Jika ayahnya mengizinkannya, maka dia juga akan dengan
patuh menurutinya.
[Mungkin kita harus membicarakannya secara berurutan.]
[Silakan.]
Harley mengangguk mendengar perkataan Archduke.
[Aku belum mendengarnya dari pihak yang bersangkutan jadi
aku tidak bisa memberi penjelasan secara detil, tapi setelah pesta yang
diadakan di kediaman kita, ada sebuah pesta lagi yang diselenggarakan oleh
Viscount Lance?]
[Aku tahu soal itu. Mereka telah memberitahukannya padaku
dan kami telah mengatur agar waktu pelaksanaan kedua pesta tidak bentrok .]
[Kemudian soal Earl Roundheart yang menghadiri pesta
tersebut.
[Aku juga menduga kalau itu akan terjadi, jadi aku juga
tahu soal itu.]
Archduke kemudian mulai berpikir.
Apa ini berarti bahwa Harley sudah tahu keadaannya sejak
awal?
Tapi kalau begitu, bukankah seharusnya dia bisa
memberitahukannya kepada Earl?
[Hmm.. setelah itu, Olivia-dono bertanya kepada pelayan,
“Suamiku ada dimana?”]
[Aku baru mendengar soal itu.]
[Sudah kuduga. Setelah itu, akupun mendengar soal
perceraian mereka.]
[Maaf karena telah merepotkanmu.]
[Tak apa. Soalnya ini adalah pesta yang penting bagi
Lier.]
Harley pun kemudian membungkuk sambil mengatakan terima
kasih.
[Sisanya bisa dengan mudah diperkirakan. Entah itu Earl
atau istri keduanya Alma, salah satu dari mereka dengan sengaja menyembunyikan
informasi soal pesta tersebut. Terlebih lagi, mereka juga menyembunyikan soal
perintah yang kuberikan tentang hanya satu anak saja yang boleh menghadiri
pesta. Intinya, salah satu dari mereka sengaja tidak memberitahunya.]
[Begitu, ya... aku juga mendengar bahwa anak kedualah
yang ditunjuk sebagai pewaris keluarga. Tapi bukankah itu sudah keterlaluan?]
[Aku telah mendengar banyak kabar. Jadi aku tak bisa
sepenuhnya menyalahkannya... tapi tetal saja....]
[Apa maksudmu perceraian ini akibat dari semua itu?]
Harley pun mengerti setelah mendengar penjelasan
Archduke.
Krone, yang sedari tadi hanya diam saja dan melihat
Kristal Bintang yang telah diberikan Ain kepadanya sambil meminum secangkir
teh, karena dia sudah mendengar informasi itu.
[Tentu saja. Perceraian di keluarga Earl adalah sebuah
berita besar di kalangan masyarakat. Tapi apa ini sesuatu yang membuatmu harus
menyuruhku segera datang ke sini?]
[Aku baru akan mulai menjelaskannya.]
Harley pun siap mendengarnya sambil memperbaiki postur
tubuhnya.
[Ini soal tempat Olivia-dono berasal...]
[Tempat asalnya? Berdasarkan berita yang kudengar, dia
adalah seorang putri dari keluarga bangsawan yang sudah hancur di negara lain,
dan akhirnya dia menikah di sini.]
[Itu tidak sepenuhnya benar. Aku tidak bisa
menjelaskannya sesederhana itu... Karena anak dari Olivia-dono seharusnya
menjadi pewaris keluarga Roundheart, dia memutuskan bahwa dia tak akan memberitahukannya
hingga situasi aman dan tepat baginya untuk mengungkapkan kebenarannya.]
Krone pun mulai memperhatikan setiap kata dari informasi
yang baru saja dia dengar dari kakeknya itu.
[... Kenapa dia merahasiakan nama negara
itu, kek?]
[Maaf menyela, tapi aku juga penasaran.]
Baik cucunya maupun anaknya sama-sama
menanyakan hal itu.
Tapi itu hal yang wajar.
Soalnya, setelah status sebagai bangsawan
dicopot, tidak ada gunanya merahasiakan nama negara tempatnya berasal.
[Y-Yah... aku tidak peduli, sih! Tapi para
bangsawan pasti akan membuat keributan soal itu jika aku menjadi istrinya Ain.]
Krone berbicara dengan nada tegang, meski
sedikit berbeda dari Archduke.
Ekspresi Archduke yang biasanya selalu
tersenyum pun menjadi berkerut.
[Apa yang baru saja kau katakan, Krone?
Aku belum pernah mendengar soal itu...]
Harley menanyakan apa yang dimaksud oleh
putrinya karena dia tak mengetahui soal perasaan Krone dan Ain.
[Soal itu. Aku akan memberitahukannya
padamu nanti, Harley.... Benar juga, Krone.]
Melihat ekspresi Archduke yang melembut
untuk sesaat membuat Krone merasa lega.
[... ya, kurasa statusnya tak akan cukup.]
[Kakek?]
(Tlnote : dalam pernikahan
bangsawan, biasanya jarak status yang terlalu jauh sering menjadi faktor
penghalang, karena Archduke adalah status bangsawan tertinggi di bawah raja,
maka Krone mengira bahwa kakeknya tak akan mengizinkannya menikah dengan Ain,
yang bukan penerus keluarga Earl)
Ekspresi Krone terlihat kesulitan setelah
melihat ekspresi Archduke.menjadi kaku.
[Harley, Krone, kalian tahu soal keadaan
benua ini, kan?]
[Aku tidak terlalu tahu soal masa lalu,
tapi kalau sejak gencatan senjata yang terjadi 50 tahun lalu, aku tahu.
Setelah melewati masa perang yang terjadi
di seluruh penjuru benua, keempat negara akhirnya menyepakati perjanjian
perdamaian, tapi masih tidak jelas tentang apa yang akan terjadi di masa depan,
itulah yang pernah dikatakan oleh Archduke Augusto.
[Ya. Tak peduli kemanapun kau pergi,
kebudayaan, serta perkembangan teknologi sudah semakin pesat.]
[Ya, aku juga berpikir begitu.]
Meskipun dia tidak benar-benar
menyaksikannya, api Harley telah belajar dari sejarah dan memiliki pemahaman
yang cukup tentang betapa terberkahinya lingkungan tempat dia dibesarkan, tidak
seperti dulu.
[Benua yang bisa dicapai dalam dua hari
dari kota pelabuhan Roundhear... kau pasti tahu tentang benua itu, kan?]
Benua yang dimaksud oleh Archduke Augusto
bukanlah benua tempat kerajaan Heim berada, tapi sebuah benua yang berada di
seberang lautan.
Tidak seperti benua ini, benua tersebut
memiliki sebuah nama, yaitu Benua Isthar.
[Maksudmu Isthar? Tak mungkin aku bisa
melupakannya. Meskipun kita telah meningkatkan kekuatan kita selama 50 tahun
setelah perang, kita tetap tak sebanding dengan mereka... tidak, aku bahkan tidak
percaya jika kita telah mencapai sejengkalpun dari budaya, teknologi, bahkan
kekuatan militer milik mereka.]
Alasan kenapa Harley tidak bisa
melupakannya adalah karena dia pernah pergi ke benua Isthar dan belajar di sana
saat masih remaja dulu.
Pada saat itu, dia melihat tingkat budaya,
kekuatan rakyat, hingga kehebatan senjata mereka... dan tentu saja kekuatan
yang dimiliki oleh orde ksatria milik mereka.
[Isthar. Hanya ada satu negara di benua
itu, kan?]
Karena Krone belum pernah ke sana, dia
bertanya pada ayah dan kakeknya.
[Benua itu bisa disebut sebagai sebuah
negara. Soalnya, orang lebih banyak menyebut nama negara tersebut daripada nama
Isthar. Dan nama kerajaan yang ada di sana adalah... Negara Kesatuan
Ishtarika.]
Isthar adalah sebuah benua yang besar, dua
atau tiga kali lebih besar dari benua ini.
Dan di beua itu, hanya ada satu negara,
yaitu Negara Kesatuan Ishtarika.
Negara itu terbentuk sejak 500 tahun yang
lalu oleh seorang pahlawan, sebuah negara yang menguasai seluruh benua.
Pada saat itu, terdapat ratusan negara
kecil, dan mereka semua kemudian bersatu menjadi satu negara.
[Tidak seperti di sini, di sana hidup
banyak ras. Monster yang memiliki akal... atau lebih dikenal sebagai Mazoku, hidup di sana dan dianggap
sebagai rakyat.]
Apa yang dikatakan oleh Krone itu adalah
pengetahuan soal Ishtarika.
Selain Elf dan Dwarf, di Ishtarika juga
hidup ras setengah roh suci seperti Dryad.
[Sepertinya Krone sangat rajin belajar.]
[Terima kasih kakek.]
[Jadi? Kenapa kita membahas soal Ishtarika?]
Archduke Augusto kemudian menyeka keringat
dari dahinya.
Harley kaget melihat ekspresi tegang dari
ayahnya untuk yang pertama kalinya. Sedangkan Krone terlihat kaget karena ini
pertama kalinya dia melihat kakeknya terlihat normal seperti manusia.
(Tlnote: Oh, Krone... kakek juga
manusia!)
[Raja Ishtarika saat ini, Silvard Von
Ishtarika... anak ketiga dan putri keduanya...]
Krone tidak tahu apa yang ingin dikatakan
oleh Archduke, tapi Harley mengerti apa yang dimaksud.
Akhirnya semua jadi masuk akal.
Di saat yang bersamaan, keringat juga
terlihat di dari Harley... dan nafasnya pun menjadi semakin berat.
.
.
.
.
.
.
.
[“Mantan” posisi ketiga dalam urutan
pewaris tahta... Olivia Von Ishtarika. Itulah nama asli dari Olivia-dono...
tidak, Olivia-sama!]
.
.
.
.
.
[Jadi begitu... statusnya memang tidak
cukup.]
Krone salah mengerti apa yang dikatakan
oleh kakeknya, Archduke Augusto. Tapi baru saat inilah dia sadar arti
sebenarnya dari perkataan itu....
Terimakasih min dan semangat terus untuk translatenya
ReplyDeleteSemangat min 💪💪
ReplyDeleteDi tunggu lanjutannya~
Lanjut min seru
ReplyDeleteAky gemetar krna smangat minlnjut kan min tolong percepat
ReplyDeleteLanjutkan min
ReplyDeleteIni update nya setiap kapan saja min
ReplyDeletekutunggu desu
ReplyDeleteup
ReplyDeleteLanjoet min
ReplyDeleteKpn lnjut min
ReplyDeleteUp terus min
ReplyDeleteUp min
ReplyDeleteUp min
ReplyDeleteLanjut min
ReplyDeletelanjtkan mi, udh gw bntu klik
ReplyDeletelajut min
ReplyDeleteKnapa kususul saa manga nya padahal tl ny bagus
ReplyDeleteUpdate lagi dong
ReplyDeleteLuar biasa
ReplyDelete