Isekai wa Smartphone to Tomo ni Chapter 309 Bahasa Indonesia


TranslatorRamune
Editor
BUDI
Proof Reader
Mizuki Hashima - Shiro7D


Arc 27: Dunia Kebalikan

Chapter 309: 2 Kelas-Atas dan Erosi



Kelas-Atas yang berbentuk Nautilus itu melayang 4 meter di atas tanah. Kalau tidak salah, kakek pernah bilang kalau Nautilus bisa menyimpan gas di dalam cangkangnya dan dapat kabur menggunakan gas tersebut. Karena itu lah, seorang penulis bernama Jules Verne menamakan kapal selam yang ada di dalam novelnya dengan nama “Nautilus”.
(BUDI: Jules Verne itu penulis dari Prancis)
(Shiro7D: kalau enggak tau Nautilus itu kayak gimana, silakan cek disini… https://en.wikipedia.org/wiki/Nautilus )

Nautilus itu lambat, tapi sepertinya tidak berlaku bagi Fraze sialan ini.

Apa yang harus aku lakukan… aku tidak menduga kalau akan muncul 2 Kelas-Atas …. Dan bukankah ini termasuk curang kalau mereka muncul bersamaan…

Senjata andalan kami, “Brionac”, bisa mengeluarkan serangan one hit kill. Kalau digunakan dengan benar.

Tapi....menyiapkan sebuah serangan saja butuh waktu yang lama. Dan untuk serangnya selanjutnya, kami harus memindahkan dan memperbaikinya terlebih dahulu di Babylon. Kalau tidak akurasinya akan menurun drastis.

Terlebih… 1 tembakan Brionac membutuhkan kekuatan sihir gabungan elemen api dan angin yang cukup banyak. Memang soal kekuatan sihir, aku bisa melakukannya sendiri, tetapi akan ada kemungkinan meledak seperti yang terjadi pada Dverg, jadi lebih baik jangan. Karena Lindzey dan Rin yang mengoprasikan Brionac dapat terkena danpaknya juga.

Karena ini di gurun pasir. Jadi aku tidak bisa menggunakan Slipkarena dapat menyebabkan pasir disekitarnya berhamburan kemana-mana.

ARRRG!! Pokoknya serang saja dulu Meteor Shower!!!

Ribuan bola kristal pun muncul di langit dan jatuh dengan kecepatan sangat tinggi, karena sihir Gravity. Layaknya Hujan Meteor.

Apa mereka menyadarinya? Si burung merak itu mengakat kepalanya melihat atas.

Kiyiiiiiiiiiiiiiiiiiii!!

Bersamaan dengan suara keras tersebut, si Burung merak mengakat bulu kristalnya berdiri tegak ke atas. Kalau lihat baik-baik, bulunya memiliki corak lingkaran seperti lensa, dan terlihat bercahaya. Tunggu!! Jangan-jangan…

Kyuuuuuuuubaa!!!!

Ribuan laser kecil muncul dan menghancurkan seranganku. Tidak, daripada di hancurkan, mungkin lebih tapatnya mereka di lenyapkan.

Tunggu scattergun!!? Bagaimana cara kami melawan yang seperti itu!?

Setelah melakukan serangan itu, si Burung merak menurunkan kembali bulunya seperti semula.

Hm…? Apa serangan itu sama seperti “Brionac”?

Entahlah… tapi serangan itu mematikan! Dia harus dikalahkan sebelum ia mengeluarkannya lagi!!

Monica!  KirimBrionacdariHanggar! Lindzey, Rin, bersiaplah!

Aku pun segera memberitahukan apa yang harus dilakukan lewat smartphone.

Aku masih punya ribuan bola kristal diStorage. Tapi, itu hanya cukup untuk sebuah serangan saja. Walaupun semuanya mendarat padanya, itu tidak akan cukup untuk mengalahkannya.

Rencananya, aku akan menggunakan Meteor Shower untuk mengalihkan si Burung Merak dan menembakkan “Brionac” kepadanya. Point utama rencana ini adalah… waktunya.

Saat “Brionac” muncul, Helmwige milik Lindzey mengambilnya dan memberikannya Grimgerde milik Rin.

Setelah itu, mereka menancapkan Brionac ke tanah dan menyambungkan kabel-kabelnya ke Frame mereka.

Brionac sudah tersambung. Memulai pengisian.

Meteran di samping Brionac mulai naik secara perlahan. Sambil menunggu, aku mengerahkan para Valkyrie untuk menyibukkan si Burung merak.

Elzie, Yae, Hilda! Tahan si Burung merak itu! Rue dan Yumina, jauhkan si Nautilus dengan si Burung merak! Sakura dan Sue! Lindungi Lindzey dan Rin! Serahkan Fraze-Emas pada para ksatria!

Aku tidak yakin si Nautilus punya serangan laser yang sama. Tapi kalau iya, “Meteor Shower” akan sia-sia.

Walaupun Fraze-Emas juga mengganggu, tapi kurasa para ksatria bisa mengatasinya. Toh Fraze-Emas lebih memilih menyerang Fraze biasa daripada kami.

Sialan…! Bulunya mengganggu!

Sambil menghindari tebasan bulu, Gerhilde milik Elzie, Schwertleite milik Yae dan Siegrune Hilda terus mencoba mendekati si Burung merak. Dan akhirnya, mereka bertiga kaki kanan Burung merak, dan menyerang bersamaan.

HIAAAA!!
Serangan Rahasia Kokonoe Shinmei : Housuu Hi Ren Phoenix flies》』
Serangan Rahasia Restia, nomer 3 :Iron Cutting》!』
(Ramune: Elzie : Bodo amat ama nama serangan, yang penting gelud!)

Serangan Pile Bunker Gerhilde, katana Schwertleite, dan pedang Siegrune mengenai kakinya di saat yang sama.

Kalau dibandingkan dengan si buaya atau kura-kura kemarin, kaki si burung merak jelas lebih tipis dari mereka. Sehingga kakinya pun mudah di hancurkan.

Yes~!

Si burung jatuh, dan mereka bertiga menjauh dari Burung Merak itu.

Pasir bertebangan ke mana-mana karenanya. Kakinya akan segera tumbuh kembali, tapi setidaknya itu memberi kami waktu.

Di tempat lain, Waltraute Rue sedang menghadang si Nautilus dengan “Booster” jetnya yang berganti-ganti mode dari akselerasi dan pergerakan cepat.

Sambil melompat, si Nautilus mengeluarkan tentakel layaknya tombak ke arah Waltraude. Tapi… perlu diingat kalau, Waltraute punya kekuatan unit tipe “B”, jadi Rue bisa menghindarinya dengan mudah.
(Ramune : I believe in power of B!)

Sepertinya si Nautilus tidak memiliki pergerakan yang cepat… apa mungkin karena dia bukan terbang di udara, melainkan hanya dapat melayang di udara yah…

Tapi tetap saja, kami tidak boleh lengah. Walaupun lambat, serangannya cukup cepat. Mungkin jika Waltraute tidak punya kekuatan B, Rue mungkin akan kesulitan sekarang.

Tiba-tiba, aku mendengar “duar!” yang dilanjutkan dengan suara benda jatuh dari tempat yang takku ketahui. Mungkin tembakan itu berasal dari Brunhilde-nya Yumina.

Karena Frame Yumina punya kemampuan seperti bunglon, aku tidak dimana dia sekarang. Tapi kalau mode itu dimatikan, tubuh perak-nya pasti akan mengundang perhatian…

Pengisian selesai! Brionac dapat di tembakan kapanpun sekarang!

Setelah mendengar teriakan Rin, aku kembali melihat ke arah si burung merak. Kaki kanannya hampir selesai tumbuh kembali, dan ia berusaha berdiri.

Sepertinya ia menyadari “Brionac”… Si burung mulai menembakkan bulu-nya pada ke arah Rin dan Lindzey.

Itu adalah sekrang yang cukup kuat dan cepat, namun sayangnya… di sana terdapat Frame gear Sue, Ortlinde Overlord.

Stardust Sheel!

Tangan kirinya mengeluarkan tameng cahaya yang menangkis serang tersebut.

Omong-omong soal pertahanan, Ortlinde adalah yang terbaik soal itu. Karena mengajak Sue yang termuda ke medan pertempuran sangatlah berbahaya, jadi unit ini di lengkapi berbagai jenis tipe pertahanan.

Bulu yang di tembakan oleh si Burung merak itu mulai meregenerasi lagi... Oke, sekarang lah waktunya.

「【Meteor Shower!

Kali ini, Meteor Shower hanya menargetkan si burung merak saja. Burung merak yang menyadari hal itu, mulai mengakat bulunya dan bersiap untuk memulai serangnya seperti sebelumnya.

Saat ribuan laser di tembakan, bola kristal yang mengarah ke kepala-nya lenyap seperti sebelumnya.

SEKARANG!

“Brionac” yang sudah siap pun ditembakkan.

Tembakannya membuat pasir beterbangan, dan melaju lurus ke arah dada burung merak.

Tembakan itu mengeluarkan suara penghancur yang luar biasa. Puluru Brionac yang memiliki ujung seperti bor, terus menembus tubuh si burung merak hingga menghancurkan core-nya, dan keluar dari punggungnya.

Tak lama kemudian, setelah si burung merak berhenti bergerak. Tubuhnya pun mulai retak dan hancur berkeping-keping, meninggalkan banyak material kristal.

Mantap jiwa…!

Bushuuu!
Saat mendengar suara tersebut, aku menoleh ke sumber suara dan melihat asap mengepul dari “Brionac”, dan Frame Lindzey dan Rin.

Apa kalian tidak apa-apa?
I-iya. Tidak masalah
Aku juga… tapi kekuatan sihir kami sudah hampir habis.

Kekuatan sihir mereka seharusnya dapat di kembalikan lagi dengan cincin yang aku berikan. Namun, kelelahan mereka sehabis menggunakan “Brionac” tidak bisa hilang begitu saja. Karena pada dasarnya, menggunakan kekuatan sihir dalam jumlah yang sangat besar, sama saja dengan menggunakan seluruh stamina yang mereka miliki. Jadi mereka harus segera istirahat.

Dan berhubung Helmwige dan Grimgerde juga dalam posisi overheat, jadi mereka harus didinginkan terlebih dahulu.

Lindzey, Rin, kembali ke markas. Dan temui Flora

Bukan Rosetta saja yang kami butuhkan di pertempuran ini. Namun Flora juga ikut serta, karena ia harus membantu para prajurit yang terluka.

Aku pun memulangkan “Brionac” dan 2 Frame itu ke markas menggunakan Gate.

Baiklah~ tinggal 1 lagi…

Touya-san!

Mendengar suara Yumina, aku pun menoleh ke arah si Nautilus, dan melihat kumpulan Fraze-Emas yang sedang menempel di tubuh Nautilus.

Fraze-Emas yang sedang menempel di Nautilus, mulai melelehkan tubuhnya, seakan-akan mencoba bergabung Nautilus.

Si Nautilus yang sedang berjuang melawan Fraze-emas dengan tentakelnya, mulai berubah warna menjadi emas kegelapan secara perlahan, karena ia kalah jumlah.

Tak lama kemudian, si Nautilus jatuh ke tanah, dan menyerang dengan tentakelnya secara menggila.

Sepertinya Fraze-Emas berhasil memakannya. Kurasa lebih tepat kalua di sebut mengambil alih tubuhnya.

Touya-dono, lihat!

Tiba-tiba, cangkangnya mulai menumbuhkan duri-duri dalam beragam ukuran dan tentakel-nya pun juga semakin panjang dan tebal seperti cumi-cumi.

Karena tubuhnya yang berubah warna menjadi emas kegelapan membuat rasa menjijikkannya menjadi sedikit kurang, namun kesan menakutkannya masih tetap sama.

Si Nautilus-emas itu pun menggeliat────Tidak, kayaknya sudah bukan Nautilus lagi deh… itu lebih mirip campuran antara cumi-cumi, gurita, dan siput. 

Tubuhnya pun semakin membesar. Apa mungkin gara-gara Fraze-Emas?

Selain itu, cangkangnya yang secara perlahan terbelah 2, mulai mengeluarkan sesuatu berbentuk kerucut panjang dalam jumlah yang banyak.

Tiba-tiba, kerucut pajang tersebut di tembakan ke langit seperti roket dan terpecah belah menjadi beberapa bagian layaknya hujan.
(Ramune : ….ingat Juubi?)

Shield!

Aku segera mengaktifkan Shield untuk menahan serangan tersebut.

Serangan yang mirip seperti si buaya dan kura-kura dari Yuuron kemarin, kah…

Serangannya pun benar-benar tidak pandang bulu. Baik itu Fraze atau Frame gaer semua terkena dampaknya. Yah, karena dia sudah berubah menjadi Freza-emas, berarti Fraze biasa sudah menjadi musuhnya.

Fraze yang core-nya masih aman, dapat hidup Fraze kemalu.  Namun bagi Frame kami, tidak.

Rosetta! Laporkan status!

29 unit rusak, dan 7 unit rusak parah. Semua pilot berhasil di evakuasi, namun 2 orang sekarat. Memang tidak ada yang meninggal, tapi mereka tidak bias lagi melanjutkan pertempuran.

2 orang tadi tidak beruntung, yah… Untungnya, mereka tidak mati…

Touya-sama! Serangan ke-2 datang!
Ap−!

Setelah mendengar suara Rue, Fraze sialan itu, sekali lagi, mulai melancarkan serangan yang sama.

Sekali lagi, serangan tersebut memancar dan menyerang semua yang ada di sekitarnya. Siala!!!! Ulti itu ada batasnya tau!

19 unit — kehilangan ½ badan, 8 unit — rusak parah, dan jumlah orang sekarat bertambah menjadi 3. Kalau begini terus…

Touya-kun, bisa dengar suaraku?
Profesor?

Suara Profesor yang seharusnya sedang nyantai di Babylon tiba-tiba terdengar. Ada apa?

Memang belum selesai, sih, tapi aku akan mengirim Frame-mu sekarang.
Lho, sudah selesai!?
Sekitar 90% sudah selesai. Tapi kurasa tidak masalah kalau kau yang memakainya sekarang.

Ribuan partikel cahaya terlihat di tengah gurun…. yang akhirnya membentuk sebuah FrameGear indah.

Tubuhnya terbuat dari kristal, dengan beberapa garis emas di sekujur tubuhnya. Ukurannya sama dengan Frame biasa. Di punggungnya terlihat sepasang sayap sedang terlipat, namun itu bukalah sepasang sayap asli, melainkan senjata.

Di pinggangnya terdapat 2 katana panjang dan ia tidak membawa perisai. Karena pada dasarnya berfocus pada penyerangan. Kepalanya memiliki 2 tanduk, sementara bahunya lancip.

Dari segi model, tampilannya terlihat elegan… dan pada saat bersamaan terlihat sangat kuat.

Inilah FrameGear pribadi-ku, tipe segala super serbaguna, Reginleiv.

Frame yang diberkahi nama : Penerus para Dewa


Bersinar indah di bawah sinar Matahari.


Sebelumnya || Daftar Chapter  || Selanjutnya

5 comments: