Evil God Chapter 15
Translator | Kagami |
Editor
| Shiro7D |
Proof Reader
| UDesu |
Chapter 15 :
Apa yang Tersembunyi Jauh di Dalam Dungeon (1)
Keesokan paginya, kami berlima berkumpul di depan dungeon Kenjian.
[Ah, itu ......]
Aku melihat sesuatu yang berbeda dari kemarin.
Yufilia membawa Pedang Suci Ridill.
[Ketika aku menceritakan soal kemarin pada ayah dan ibu,
meraka memperbolehkanku membawanya.]
Yufilia membuat tanda V dengan penuh percaya diri.
Anggota keluarga kerajaan yang terpesona dengan emas. aku
ragu apakah negara ini akan baik-baik saja.
Tentu saja, dengan jumlah harta yang kami temukan kemarin, situasi
keuangan negara tidak akan membaik.
Akhir cerita sepertinya masih jauh sekali.
***
Ada dua ruang kosong yang mencurigakan.
Kemarin aku sudah memeriksanya, namun tidak
menemukan cara untuk membukanya.
[Ayo kita hancurkan saja temboknya.]
Akan merepotkan jika harus memikirkan semuanya
seperti kemarin.
Sepertinya bukan hanya aku yang berpikir seperti itu, tapi
Yufilia juga.
[Apakah tidak apa-apa? Bagaimana jika pedang sucinya rusak?]
Jiemi menjadi sedikit ragu setelah mengingat kejadian kemarin.
Yufilia juga mulai kelihatan ragu setelah mendengarnya berkata
begitu.
[Pedang suci tidak dibuat oleh manusia, tapi senjata yang dibuat oleh Dewa
kuno atau sejenisnya. Mereka tidak bisa diperbaiki, jadi jika rusak, itu akan
jadi kerugian yang sangat besar bagi umat manusia.]
[Harta yang kita dapat kemarin tak akan sebanding dengan hal itu]
Tiraiza mengatakannya dengan acuh, dan Iris terlihat cemas.
[Justru sebaliknya. Jika pedang itu tidak bisa
menghancurkan dinding ini, berarti pedang itu tidak pantas disebut
Pedang Suci. Meski dinding ini tidak hancur karena penggunanya tidak cukup
kuat, pedang itu tetap tak akan mungkin hancur.]
[Aku rasa itu benar. Jika aku tidak bisa menghancurkan dinding dengan
pedang ini, maka aku pasti akan merasa tidak nyaman menggunakannya
untuk melawan Raja Iblis.]
Yufilia sepertinya menjadi yakin kerena kata-kataku,
namun sebenarnya aku tidak terlalu yakin Apakah Raja
Iblis lebih kuat dari pada dinding ini atau tidak.
[Haaaaaaaa!]
Yufilia mengisi tubuhnya dengan ki. Ini
adalah ninki milik pahlawan. Bahkan ada beberapa orang yang
menyebutnya dengan sebutan yuuki.
Saat Yufilia mengayunkan Ridiru, Muncul percikan api
yang dahsyat diantara dinding dan Pedang Suci.
Giiiiiiiiiiiiii
Suara gema logam terpotong.
Saat suara itu memudar, dindingnya terbelah menjadi dua.
Setelah itu, dindingnya lenyap seperti kabut.
[Menakjubkan.]
Jiemi memujinya.
Iris dan Tiraiza bertepuk tangan dengan pelan.
[Haa! Haa!]
Yufilia bernapas dengan kasar, dan berkeringat.
[Tampaknya tenaga yang digunakan lebih besar dari yang kita
duga.]
Tiraiza terlihat ragu.
[Haa, haa ... ... itu berarti aku masih belum menguasai Ridill.]
Yufilia menyalahkan dirinya sendiri.
[Kamu menggunakan semua kekuatanmu, jadi tentu saja kamu akan
merasa lelah.]
Aku melihat sisi lain dinding.
Ada lubang di lantai, dan sebuah tangga tergantung di sana.
[Sepertinya ini jalan yang benar, tapi bisakah kamu memeriksa
jalan yang satu lagi terlebih dahulu?]
Jika kita langsung masuk lewat sini, penghuni dungeon ini
mungkin akan menyerang kami dari sisi lain.
Sesuai saran Yufilia, aku memutuskan memeriksa ruang kosong
terakhir.
***
Sayangnya, tidak ada apa-apa di sana.
Setelah Yufilia pulih, kami turun ke lantai tiga
bawah tanah.
[Dari sini, mungkin kita akan diserang musuh,
jadi berhati-hatilah.]
Yufilia memberitahu kami untuk berjaga-jaga, dan kami semua
mengangguk setuju.
Sampai sekarang, dungeon ini telah disamarkan seperti dungeon yang telah
lama ditinggalkan, jadi tidak ada yang menyerang kami.
Namun, karena bagian terdalam sudah diketahui,
mereka tidak perlu menyembunyikannya lagi.
Sambil mengamati lingkungan sekitar, kami masuk lebih dalam lagi.
Tidak ada musuh yang muncul. Yang muncul hanyalah....
[Uaaaaaa!]
* zakuzakuzakuzaku *
Sebuah lubang jebakan.
Tentu saja, karena aku berada di depan, aku terjatuh kedalamnya.
Ada jarum di lubang jebakan itu.
Yah… Aku tidak terluka karena aku dilindungi oleh pelindung
serbaguna Sanctuary.
[Kamu tidak bisa merasakan adanya perangkap?]
Tiraiza tiba-tiba menatapku dari atas.
[Aku tidak memiliki keterampilan seperti itu. Job Pencuri
(thieft) menemukan perangkap karena pengetahuan, pengalaman, dan
intuisi mereka.]
Tentu saja, aku tidak punya keterampilan seperti itu.
Aku bahkan tidak tahu saat lantai itu terbuka di tengah jalan.
Aku bisa saja mengetahuinya jika aku memeriksa semua dinding dan
lantai.
Namun, itu membutuhkan banyak konsentrasi dan waktu, jadi aku
tidak melakukannya.
[Yang lebih penting, apakah kamu baik-baik saja?]
Iris memanggilku dengan cemas. Penyembuhan adalah tugasnya
sebagai job pendeta (priest).
Aku mengangguk.
[Floating (Levitation).]
Tiraiza menggunakan sihir yang membuatku melayang.
Tak jauh dari sana, aku menghentikan mereka semua.
[Ada apa?]
Yufilia memegangi pedangnya dan melihat sekeliling.
[Pokoknya jangan sentuh aku. Apakah kalian bisa melihatnya?]
Aku menunjuk sebuah benang. Tidak, benang itu lebih mirip dengan
sensor inframerah.
Ini dibuat menggunakan teknologi sihir.
[Nn ~]
Jiemi menyipitkan matanya, dan semakin dekat sambil menatapnya.
[Hwey! IrtWu aRkwan mHengetNaiRmu!] (Terjemahan: Hei! Itu akan mengenaimu!)
Aku jadi terburu-buru, dan mengacaukan perkataanku.
[Ah, maaf, maaf, soalnya aku penasaran.]
[Aku tidak bisa melihat apapun, ada sesuatu di sana?]
Yufilia membungkuk dan mendekatinya, tapi sepertinya dia tidak
bisa melihat apapun.
Aku bisa melihat garis yang mengaktifkan jebakan dengan jelas
karena aku menggunakan evil eyes.
Garisnya terbentang horizontal dengan kakiku, dan terletak di
sekitar dadaku. Ada juga satu vertikal, dan satu diagonal.
Aku menjelaskannya secara rinci, dan memimpin jalan melintasi
perangkap.
[Hei, apa yang kamu sentuh !?]
[Maaf, tapi mau bagaimana lagi, hampir tidak mungkin untuk tidak
menabrakmu.]
Yufilia marah dan wajahnya berubah merah, tapi mau bagaimana lagi,
soalnya aku harus menghindari jebakan.
Dengan pemikiran itu, aku melanjutkannya, tapi tidak ada musuh
yang muncul.
***
Sekarang kami akan turun ke lantai 4 bawah tanah.
[Pada akhirnya tidak ada yang muncul.]
Iris menghela nafas sambil berbicara.
Selalu waspada setiap waktu akan membuatmu merasa lelah.
[Ini juga pernah terjadi baru-baru ini ... ada desas-desus
tentang dungeon yang menakjubkan, namun saat kita ditelusuri,
ternyata tidak ada apa-apa.]
Tiraiza pasti berbicara tentang Kuil Kegelapan. Jadi aku hanya bisa
diam saja.
[Kami pergi ke sana, dan tempatnya memang terlihat luar
biasa, tapi aku tidak tahu soal tempat itu…]
Yufilia berbicara sambil mengingat kejadian itu.
[Hanya hawa keberadaan mereka yang luar biasa. Itu seperti dalam legenda... ]
Suara iris semakin mengecil dan mengecil.
[Apakah kamu mengatakan sesuatu?]
Saat Tiraiza bertanya padanya, dia bahkan tidak berbicara lagi.
Yang luar biasa itu bukan hanya hawa keberadaanku!
Aku menyemangati Iris di hatiku.
[Mari kita hentikan pembicaraan kita di sini.]
Saat Yufilia mengatakan itu, pembicaraan kami pun selesai.
Di depanku saat ini terdapat sebuah gerbang besar.
[Apakah ini bagian terdalam?]
Firasatku mengatakan kalau ada sesuatu di sini.
Kami bersiap menghadapi pertempuran, dan membuka pintu gerbang.
Namun, tidak ada apa-apa di baliknya.
Hanya ada kegelapan. Bahkan cahaya tidak akan bisa
melewatinya.
[Apakah ini gerbang transfer?]
Aku mencoba memasukkan tanganku ke ruang yang gelap itu.
Tanganku terserap saat mereka memasuki kegelapan.
Bahkan dengan evil eyes milikku, aku tidak bisa
melihat menembus kegelapan ini.
[Apa itu gerbang transfer?]
Tiraiza dengan penuh perhatian memasukan tangannya ke dalam
kegelapan.
[Bagian dalam gerbang sangat gelap gulita. Cahaya tidak akan bisa
melewatinya. Semua yang terjadi di dalamnya berubah menjadi hitam, tapi entah
mengapa kamu bisa bertahan di dalamnya, dan ada sosok seseorang di dalamnya.]
Ini adalah jalan melintasi ruang. Kau cukup masuk melalui
pintu gerbang ini, dan kau akan muncul di lokasi yang sama
sekali berbeda.
[Kita tidak tahu ke mana arah gerbang ini. Biasanya, mereka
mengarah ke sebuah subruang.]
Sebuah subruang adalah sebuah dunia kecil, berbeda dari yang dunia
ini.
[Di balik ini, mungkin ada sebuah padang rumput
yang damai, atau mungkin juga sebuah benteng. Akal sehat kita
tak akan bisa memahami hal itu.]
Mereka mendapat sebuah pemikiran setelah mendengar penjelasanku.
[Ah, bisa juga menuju Kuil Kegelapan.]
Ketiganya mengangguk saat Yufilia mengatakan itu.
[Pintu masuk gua itu gelap gulita, sampai tidak
dapat melihat apapun di baliknya. Namun saat kami masuk ke
sana, kami tiba-tiba berada di sebuah kuil yang sangat
besar. Itu membuatku berpikir tidak mungkin terdapat
sebuah kuil sebesar ini di dalam gua.]
Ini seperti kata Tiraiza.
Ada sebuah gua yang mengarah ke Kuil Kegelapan, tapi Kuil Kegelapan tidak benar-benar
ada di sana.
Kuil Kegelapan berada di sebuah subruang.
[Walaupun disebut gerbang transfer, tapi terkadang
ditemukan di gua atau di ujung tangga. Gerbang itu akan membelokkan
batas ruang, dan memindahkanmu ke tempat yang berbeda.]
[Kamu bisa kembali setelah melewatinya lagi, bukan?]
Aku mengangguk untuk menghilangkan kecemasan Iris.
[Tentu saja. Tidak mungkin membuatnya tidak dapat digunakan untuk
jangka waktu tertentu, atau mencegah orang tertentu menggunakannya. Namun,
kupikir kamu tidak akan bisa menggunakan jenis sihir transisi.]
Ini juga peninggalan zaman mitos. Mereka dibuat oleh dewa.
Oleh sebab itu, tidak akan ada orang yang bisa mengubahnya.
Tapi gerbang ini masih bisa dihancurkan karena tidak dilindungi
oleh sihir pelindung yang melindungi dinding dungeon ini.
Kamipun memasuki gerbang transfer setelah berdiskusi.
[Rasanya agak aneh.]
Ruangan ini sangat gelap gulita. Namun, kaki kami masih bisa
menyentuh tanah.
Hanya pintu masuk dan keluar yang bisa kami lihat.
Seperti itulah keadaan tempat dimana kami berada saat ini.
Iris mengungkapkan pikirannya.
[Rasanya firasat arah dan pemahaman ruangku terganggu karana
tempat ini]
Pemahaman ruangku juga kacau. Apakah kita masih di dalam dungeon?
Aku tidak tahu.
Kurasa itu hal yang wajar karena saat ini kami sedang berpindah.
Lalu kami pun meninggalkan ruang hitam pekat itu.
Kami dipindahkan ke tempat yang tidak begitu luas. Aku melihat
sebuah kastil di depanku.
Langit biru yang terbentang di atas kami menandakan
bahwa kami sudah tidak lagi berada di bawah tanah.
Karena gerbang kastilnya tidak dijaga, kamipun bisa dengan
mudah masuk melewatinya.
Saat kami melanjutkan dan membuka pintu di depan kami, kami
menemukan sebuah ruang yang terlihat seperti ruang pertemuan.
Di depan itu, ada sebuah takhta dengan sesuatu yang duduk di atasnya.
[Seperti yang kita duga, iblis ......]
Yufilia memperkuat ki miliknya.
―Iblis
Musuh alami umat manusia. Tidak peduli berapa kali mereka
dikalahkan, mereka muncul kembali dan menyerang.
Ukuran mereka menyamai hingga beberapa kali lebih besar dari
manusia, mereka memiliki warna kulit merah, biru, hijau, atau warna lainnya.
Terkadang mereka juga memiliki tanduk besar, taring, cakar, ekor,
dll.
[Selamat karena sudah berhasil sampai ke sini, wahai manusia.]
Iblis dengan kulit biru berbicara sambil duduk di atas takhta.
[Apakah kamu penguasa dungeon ini?]
Yufilia bertanya sambil tetap waspada terhadap sekitarnya.
[Benar.]
[Kalau begitu, kami akan mengalahkanmu di sini.]
[Mengalahkanku? Aku, dikalahkan oleh wanita manusia sepertimu !?]
Iblis itu tersenyum.
[Apakah ada yang aneh? Kami adalah kelompok pahlawan
yang mengalahkan Raja Iblis!]
Jiemi mengambil kapaknya. bilah yang hilang masih belum diperbaiki.
Mendengar itu, ekspresi iblis itu pun langsung berubah.
[Fufufufufu.]
[Apa yang lucu?]
Yufilia bertanya.
[Aku senang mendengar bahwa sang pahlawan akhirnya datang ke sini.
Akhirnya aku merasa lega setelah dipaksa hidup dalam ketidakjelasan ini.]
Iblis itu berdiri tegak. Dan melepaskan maki (ki
milik ras iblis) yang dia sembunyikan sampai sekarang.
[Hawa keberadaan macam apa ini?]
Yufilia membuat wajah takjub.
[Maki ini ... jauh lebih kuat daripada Raja Iblis
Marcok yang kita lawan sebelumnya!]
Tiraiza mengangkat tongkatnya dengan tatapan suram.
[Lebih kuat daripada Raja Iblis? Apakah itu mungkin? ]
Iris gemetar ketakutan.
[Karena untuk menjadi Raja Iblis dibutuhkan lebih dari sekedar
kekuatan, jika Raja Iblis lemah, sudah sewajarnya jika bawahannya lebih kuat
darinya.]
Aku menjawab Iris.
[Namaku Fumeless. Jendral Iblis Fumeless.]
Fumeless memberitahukan namanya.
Manusia dan iblis telah bertarung selama 1000 tahun. Walaupun
aku sudah melihat semua pertempuran itu, bukan bearti aku bisa mengingat semua wajah para iblis itu.
Tapi tentu saja, aku ingat nama Fumeless.
Ada banyak krisis dalam sejarah umat manusia.
Dan ada berbagai pendapat tentang krisis mana yang paling berbahaya.
Namun, saat ditanya "Siapakah Raja Iblis yang terkuat?"
Semua orang pasti akan menjawab seperti ini.
Raja Iblis Gremork.
Raja Iblis yang menyebabkan bencana iblis ke-empat 500 tahun yang
lalu.
Dialah satu-satunya Raja Iblis yang dengan mudah menaklukkan umat
manusia dan memegang kendali selama 100 tahun.
Dan Jendral Iblis Fumeless adalah pasukan terkuat nomor 2
miliknya.
0 comments:
Post a Comment