Isekai wa Smartphone to Tomo ni Chapter 166 Bahasa Indonesia
Translator | Ramune |
Editor
| Shiro7D |
Proof Reader
| - |
Arc 21: Pertempuran Wanita
Chapter 166: 2 Orang Rank-Emas, dan Tuan Putri yang Sedang Jatuh Cinta
Chapter 166: 2 Orang Rank-Emas, dan Tuan Putri yang Sedang Jatuh Cinta
Satu
bulan berlalu semanjak invasi besar Fraze, tapi sampai saat ini masih belum ada
kejadian aneh yang muncul. Kurasa kejadian terbesar sampai saat ini adalah, saat
guild master Rerisha-san datang dan
meminta penjelasan tentang apa yang terjadi di Yuuron. ternyata, di Yuuron juga
terdapat cabang guild, dan itu memberi pukulan cukup keras pada guild.
Di Yuuron Perang Saudara (Meski tidak sampai pertempuran untuk disebut seperti itu) tetap berlanjut. Di setiap daerah, para bangsawan kuat menyatakan kalau “Akulah Raja Langit yang sesunguhnya”, dan nantinya terbunuh. Lalu bangsawan lain menyatakan hal sama dan terbunuh.
Begitu terus sampai sekarang.
Yuuron
saat ini, tidak bisa lagi disebut sebagai suatu Negara besar, karena sudah
terbagi manjadi beberapa kota kecil. Bahkan ada juga yang menyebut Yuuron dengan
sebutan 「Daerah Yuuron」. Kota-kota
itu mungkin bisa menjadi sebuah Federasi seperti Federasi Rodomea jika
terbentuk kerja sama diantara mereka, tapi sepertinya hal itu masih sulit untuk
dilakukan.
(ED:
Bukan lagi Negara Yuuron, tapi hanya manjadi Daerah Yuuron)
[Kesombongan
itu tidak akan bertahan lama seakan-akan mereka sedang bermimpi di malam musim
semi, kah…..] (Touya)
[Apa maksudnya itu?] (Monica)
[Tak peduli betapa kuatnya dirimu, hal itu tidak akan bertahan selamanya.
Itu hanya momen sebentar seperti mimpi di malam musim semi yang pendek. Seperti itulah] (Touya)
Aku
menjelaskan maksud kata-kata tersebut pada Minoca yang terlihat bingung pada
monolog modernku. Yah, walaupun Yuuron telah menjadi Negara dengan waktu yang
lama sih.
Informasi
mengenai kehancuran Yuuron tersebar dengan cepat ke Negara-negara lain, dan
penyebabnya adalah amukan besar-besaran makhluk
mistesius.
Hanya
sedikit bangsawan Yuuron yang berkata kalau hal itu adalah perbuatanku.
Menurut
pengumuman besar-besaran guild, mereka telah memberitahukan hal-hal tentang [Kemunculan
makhluk tak dikenal] [Namanya adalah ‘Fraze’]
[Mereka lah penyebab hancurnya peradaban kuno] dan seterusnya secara akurat
pada para adventurer.
Hal-hal
seperti karakteristik dan titik lemah fraze
juga telah diberitahukan oleh guild. Party
adventurer handal seharusnya bisa mengalahkan mereka jika lawannya Fraze kelas-rendah.
Karena
kita tidak tau di Negara mana lagi mereka akan muncul. Jadi tindakan seperti
ini memang dibutuhkan.
Jika
aku percaya ucapan End, kupikir segerombolan fraze tidak akan muncul untuk sementara waktu.
[Jadi,
sesuai perkiraan, batas maksimal [Fragarach] adalah 4, ya?] (Touya)
[Begitulah, ~dearimasu. Aku khawatir kalau tubuh framegear tidak akan bergerak jika jumlah lebih dari itu dipasangkan ~dearimasu] (Rosseta)
Hal
itu akan buruk di medan perang. Itu hanya akan membuatmu menjadi target yang
empuk. Hal ini tidak ada hubungannya dengan kekuatan sihir pilot, tapi
berdasarkan batas dari framegear
model lama itu sendiri.
Rosetta
turun dari Black Knight《Night
Baron》yang
dipasangkan 4 Fragarach berbentuk X di punggungnya.
Fragarach
juga merupakan pedang kristal dan juga bisa digunakan sebagai senjata simpel.
Serangan
Fragarach yang membutuhkan kekuatan sihir dalam jumlah besar bukanlah sesuatu
yang bisa digunakan secara terus-menerus. Aku mengusulkan untuk melakukan
sesuatu seperti mengisinya dengan [Transfer], tapi hal itu hanya bisa dilakukan
jika terjadi sinkronisasi dengan kekuatan sihir sang pilot. Sepertinya jika aku
melakukan hal itu, Fragarach hanya dapat digunakan oleh diriku saja.
Meski
telah menyelesaikan senjata ini, ternyata masih ada banyak hal yang harus
dilakukan……
《Lord,
bolehkan saya mengatakan sesuatu?》(Kohaku)
《Huh? Kohaku? Ada apa?》(Touya)
Sebuah
komunikasi telepati datang dari Kohaku yang ada di Istana.
《Rupanya, ada utusan dari Negara lain
datang ingin menemui Lord》(Kohaku)
《Negara lain?… Usir mereka jika berasal dari Yuuron》(Touya)
《Bukan, sepertinya mereka berasal dari Negara yang bernama Kerajaan Ksatria Restia》(Touya)
Kerajaan
Ksatria Restia, katamu……. Apakah itu… Negaranya Tuan Putri Hildegarde yang
telah kuselamatkan saat Fraze menyerang kotanya?
Oh iya.
Saat aku menyelamatkannya, aku memberinya pedang kristal dan ia menyukainya. Ia
mengatakan sesuatu tentang mengirim tanda terima kasihnya.
Apakah ini perbuatannya?
Apakah ini perbuatannya?
Aku
pun langsung pergi ke aula Istana dengan [Gate] karena aku tidak ingin membuat
mereka menunggu, tapi tidak ada satupun orang disini. Huh?
[Ah, Baginda.
Disini] (Lapis)
Saat
aku berdiri disana, ketua maid
Lapis-san memberi isyarat untuk mendatanginya.
[Bukankah
utusan Restia telah datang?] (Touya)
[Memang benar sih tapi…… Saat saya meminta mereka untuk menunggu karena Baginda sedang tidak ada, mereka mengatakan kalau mereka ingin melihat latihan para ksatria……] (Lapis)
Oh, ya
ampun. Seperti yang diharapkan dengan utusan Kerajaan Ksatria, ya?
Sepertinya
mereka juga tertarik dengan ksatria Negara lain. Yah, aku tidak keberatan kalau
cuma melihat-lihat.
Saat
aku sampai di tempat latihan, Logan-san dan seorang ksatria perempuan sedang
bertukar serangan dengan pedang palsu. Ksatria perempuan, Hmm? Bukankah ia Tuan
Putri Hildegarde?! Apa yang ia lakukan!?
[Haaaaaaa~!]
(Hilda)
Tuan
Putri mengirim serangan dengan teriakan keras, dan pedang Logan-san terlempar
ke udara. Oou, lumayan juga.
[Sudah
cukup!] (Nicola)
Suara
Nicola-san menggema di tempat latihan. Dan sorakan pun terdengar dari penonton
sekitar. Beberapa ksatria Restia juga bercampur dengan ksatria kami.
[Te-terima
kasih banyak, Tuan Putri] (Logan)
[Sama-sama] (Hilda)
Mereka
berdua berterima kasih dan menyelesaikan pertandingan tersebut.
Apakah ia melihatku? Tuan Putri berlari kemari. Rambut blonde panjangnya berkibas dengan angin. Meskipun ia menggunakan armor biasanya, senyumannya indah. Kalau tidak salah, bukankah ia seumuran dengan Yae?
[Ba-baginda!
Lama tak berjumpa!] (Hilda)
[Ah, iya. Lama tak berjumpa. Dan, kenapa Tuan Putri Hildegarde bisa berada disini!?] (Touya)
Tanpa
sadar, aku pun menjawab salamnya. Tapi, kenapa Tuan Putri datang kemari?
[Kunjungan
ini adalah bentuk terima kasih untuk saat itu, dan ada juga hal lain yang ingin
saya sampaikan…… Namun saya datang kemari hanya sebagai pembantu] (Hilda)
[Pembantu…… untuk siapa?] (Touya)
[Untukku
~jayo] (???)
Seorang
pak tua berjalan dari belakang para ksatria Restia. Ia mungkin sekitar
70-an. Ia adalah pak tua dengan janggut putih panjang dan bertongkat. Meskipun
ia menggunakan tongkat, punggungnya tegap.
Ia orang yang penuh semangat. Jangan-jangan….
[Senang
berjumpa dengan anda, Raja Penguasa Brunhild. Nama saya adalah
Galen Yunas Restia. Saya adalah Raja sebelumnya Kerajaan Ksatria Restia, dan
juga seorang adventurer rank-emas sama seperti anda ~jayo] (Galen)
Ia pun
mengeluarkan kartu guild dari sakunya dan menunjukkannya padaku.
Ternyata benar. Lalu orang ini pasti adventurer
rank-emas lain selain diriku.
[Ah,
terimas kasih. Saya Mochizuki Touya. Saya telah mendengar anda dari
guild master Rerisha-san] (Touya)
[Hou-hou-ho. Saya telah menerima sesuatu yang bagus beberapa hari yang lalu, terima
kasih untuk itu. Saya penasaran apakah saya bisa melihat-lihat Brunhild dan
juga menyampaikan rasa terima kasih] (Galen)
[Wah. Meskipun tidak ada terlalu banyak tempat untuk dilihat, namun santailah
seperti di rumah sendiri] (Touya)
Saat
aku mengulurkan tangan untuk berjabat tangan, tanganku meleset. Huh?
[Kyaaa~!?]
(Lapis)
Aku
pun melihat pada asal teriakan mendadak barusan, Lapis-san memegang pantatnya
dan memutar tubuhnya. Dan Raja Sebelumnya berdiri dibelakangnya sambil membuat
gerakan ‘waki waki’ dengan tangannya. Eh?
(TL: Kalau kalian bingung, lihat gerakan tangan legendaris
Kazuma dari Konosuba)
[Ya, maaf-maaf.
Ini kebiasaan saya. Fumu, sungguh bokong yang kencang ~jano. Ojou-san, kau
bukan maid biasa, ya?] (Galen)
[Ojii-sama!! Disini bukan Restia, jadi tolong tahanlah!!] (Hilda)
[Tanganku bergerak secara insting saat aku melihat wanita cantik. Aku telah
bersabar, tapi sepertinya aku telah mencapai batasku ~ja. Ka-ka-ka] (Galen)
Tuan
Putri Hildegarde melototinya. Sepertinya kelakuannya ini adalah kejadian
sehari-hari di Restia. Dulu, ia tersenyum pahit saat aku menanyakan tentang
Raja sebelumnya. Apakah ini alasan senyuman itu? Sungguh pak tua yang luar
biasa……
Tapi, sejak
kapan ia melewatiku? Lapis-san sendiri adalah mantan anggota pasukan inteligen
khusus. Ia tidak akan membiarkan seseorang melewatinya dengan mudah. Pak tua
ini, ia bukan orang biasa. Haruskah aku mengatakan,
seperti yang diharapkan dengan adventurer
rank-emas? Walaupun ia hanyalah Ero-jijii.
(TL: Kakek mesum)
[Maafkan
kami! Ini……. Sesuatu seperti kejangnya Oji-sama! Ah, jika ia sudah memegangmu
sekali kau sudah aman kok, jadi tolong jangan khawatir!] (Hilda)
(TL: seperti yang diharapkan dari adventurer rank-emas, unik)
[Haa….. Sakit sekali batin ini…….] (Lapis)
Kejang
macam apa itu!? Jadi ini Raja sebelumnya Kerajaan Ksatria……
Kesannya sangat berbeda.
Untuk
sekarang, kami memutuskan untuk kembali ke istana. Para ksatria Restia yang
datang bersama dengan rombongan Tuan Putri dipandu ke penginapan orde ksatria
kami. Meskipun sebagian dari mereka mengikuti kami sebagai pengawal Tuan Putri dan
Raja sebelumnya.
Pada
saat memasuki istana dan aku akan memandu mereka…
[Kyaaa!?]
[Hou-hou-ho]
[Ojii-sama!!!]
Kejadian
ini sudah terulang beberapa kali. Pelecehan pada maid kami sungguh mengerikan. Apakah hal ini tidak akan menjadi
masalah internasional?
Bukankah
lebih baik untuk mengekangnya dengan [Gravity]?
[Oh
~yo? Touya-kun ~nanoyo. Selamat pagi ~nanoyo] (Karen)
Karen-nee-san
datang dari pojok aula. Kemudian, Raja
Sebelumnya Restia pun bergerak dengan kecepatan halilintar ke tempat Nee-san
sambil menggerak-gerakkan tangannya ke pantatnya.
Akan
tetapi, setelah itu, badannya terbalik dan bergelinding di lantai.
[……Apa]
(Galen)
Nee-san
dengan santainya menghidar dari serang tersebut. sedangkan Raja sebelumnya terjatuh
ke lantai.
[Touya-kun,
siapa orang ini ~nanoyo?] (Karen)
[Eh? Ah, beliau adalah Raja sebelumnya Kerajaan Restia] (Touya)
[Hmmmm, Ojii-chan yang sungguh sehat ya~nanoyo] (Karen)
Aku
pun mengenalkan Karen-nee-san pada orang-orang Restia yang masih terkejut
sampai saat ini. Untuk sementara ini, Nee-san adalah satu-satunya keluarga
kerajaan selain aku sendiri.
[Saya
sebagai adiknya, memohon maaf atas kekasaran Nee-san. Maaf] (Touya)
[Tidak-tidak! Bisa dikatakan kalau ini kesalahan kami dari awal! Ini adalah
obat yang bagus bagi ojii-sama. Sebuah Adzab
Ilahi] (Hilda)
Itu
memang Adzab Ilahi, tapi aku
memutuskan untuk diam. Mungkin ia beruntung karena adzab ini berakhir hanya
seperti itu karena telah mencoba untuk memegang pantat Dewi.
[Akan
tetapi, seperti yang diharapkan dengan kakak Baginda. Ini pertama kalinya saya
melihat wanita yang bisa menghidar dari ojii-sama………. Anu, ada apa yah?] (Hilda)
Karen
Nee-san sedang menatap Tuan Putri Hildegarde dengan ‘Ji————–i’.
Itu adalah tatapan yang seolah-olah ia sedang melihat isi hati Tuan Putri. Tak
lama kemudian, Nee-san mulai berbicara sesuatu.
[Kamu…. Sedang jatuh cinta, yah~?]
(Karen)
[Fueaaa!?] (Hilda)
Tuan
Putri Hildegarde pun berteriak dengan wajah merah. Ekspresi kalemnya
menghilang, dan dahinya mengeluarkan keringat dengan deras.
[Ap-a-apa
maksud anda~!? Ci-i-cinta atau, cinta atau semacamnya! Ti-tidak kok!] (Hilda)
[Fufufufuffu. Tidak ada yang bisa menyembunyikan cinta didepanku ~noyo. Sepertinya
aku harus memberimu nasihat ~noyo? Kau harus datang ke tempatku nanti ~noyo]
(Karen)
Nee-san
pun pergi ke ruang makan setelah berkata seperti itu. Tuan Putri Hildegarde menutupi
wajah merahnya dan mengatakan sesuatu dengan suara yang kecil.
[Apa
anda baik-baik saja?] (Touya)
[F,fuu!?A-ah ti-ti-ii-tidak apa-apa! Tidak apa-apa kok! Fuuu…….] (Hilda)
Kau
terlihat buruk tapi…… Sepertinya asap akan mengepul dari kepalamu nanti.
Tapi, dia
sedang jatuh cinta, yah? Itu pasti benar karena Nee-san, Sang Dewi Cinta, mengatakannya.
Meskipun ia disebut [Knight Princess],
ia tetap seorang wanita. Bagi dirinya untuk memerah hanya dengan mengingat
orang yang dicintainya sangatlah...
Ia terus
menatapku dari waktu ke waktu sejak tadi. Apakah ia malu kalau aku yang
merupakan orang luar melihatnya dalam keadaan seperti tadi? Bukankah sebaiknya
untuk mengabaikannya dan membiarkannya saja?
[Kalau
begitu, Raja dan Tuan Putri Hildegarde. Akankah kita pergi?] (Touya)
[Pe-permisi. Daripada Hildegarde, tolong panggil saya Hilda! Itu, panggilan
yang diucapkan oleh teman dekat saya ……] (Hilda)
Tuan
Putri memerah saat mengatakannya. Memang, namanya agak sulit diucapkan. Mari
ambil kesempatan ini karena ia sendiri yang memintanya.
[Saya
mengerti. Kalau begitu Tuan Putri Hilda, mari] (Touya)
[Ha, Iya!] (Hilda)
[Hou-hou-ho] (Galen)
Tuan
Putri Hilda pun menjawab dengan sebuah senyuman menawan di wajahnya. Dan Raja
Sebelumnya menertawainya.
…? Apakah
itu lucu?
Setelah baca ulang, baru nyadar kalau Lapis pernah jadi korban grep2 sama 2 orang Rank Emas 😅
ReplyDeleteDi Misimido Oppai nya pernah di grep Touya,
Lalau disini Vantat nya di grep Galen...
Dengan kata lain dia udah gak perawan :v
DeleteNgakak njir bacanya
ReplyDeleteLanjut
ReplyDeleteSemangat
ReplyDelete