Isekai wa Smartphone to Tomo ni Chapter 168 Bahasa Indonesia
Translator | Ramune |
Editor
| Shiro7D |
Proof Reader
| - |
Arc 21: Pertempuran Wanita
Chapter 168: Konferensi Para Tunangan, dan Bikini Tali
Chapter 168: Konferensi Para Tunangan, dan Bikini Tali
[Kalau
begitu, siapapun yang tidak menyetujui Touya-san bertunangan dengan Tuan Putri
Hildegarde, Tuan Putri pertama dari Kerajaan Ksatria Restia, silahkan angkat
tangan] (Yumina)
Tidak
ada satupun yang mengakat tangan terhadap suara berwibawa Yumina.
[Kalau begitu, kita
semua sepakat untuk menerima Tuan Putri Hildegarde sebagai keluarga sejiwa. Baik
dalam membantu suami kita, dan menjadi istri dan ibu yang baik] (Yumina)
(TL: Touya cult :p)
(TL: Touya cult :p)
[Terima kasih banyak!
Saya akan berjuang keras!] (Hilda)
Tuan
Putri Hilda menangis sambil menundukkan kepalanya, sedangkan keenam tunangan
lainnya bertepuk tangan. Apa-apaan ini?
(TL: Nani kore!?)
Ada
delapan orang di ruangan ini: aku, para tunanganku dan juga Tuan Putri
Hildegarde. Inilah yang disebut dengan [Konferensi
para Tunangan], topik pembahas kali ini adalah tentang penerimaan
pernikahan Tuan Putri Hilda dengan diriku. Tapi, kenapa aku, pasangan mereka, duduk
di bangku terjauh?
[Begini. Apakah kalian tidak akan
memperhitungkan apapun yang kukatakan, berapa banyakpun aku mengatakannya?]
(Touya)
Dan Yumina
pun mengirim tatapan penuh celaan.
[Apakah Touya-san tidak menyukai Tuan Putri
Hilda?] (Yumina)
[Tidak ada alasan untuk itu] (Touya)
[Terus, apakah kau tidak puas dengan
penampilannya?] (Yumina)
[Mustahil. Kupikir ia cantik] (Touya)
[Bagaimana dengan sifatnya?] (Yumina)
[Ia rajin dan berjuang untuk Negara. Jadi
kurasa ia orang yang hebat] (Touya)
[Lalu, apakah ada masalah dengan kelahiran
atau tanah airnya?] (Yumina)
[Tidak kok. Dia Tuan Putri sama seperti Yumina
dan Rue] (Touya)
[Kalau begitu, kau tidak ada masalah, kan?]
(Yumina)
[Uguu] (Touya)
(ED: Sasuga Yumina-san)
Yumina
memutar-mutar pertanyaan sambil menyeringai. Saat aku menoleh, Tuan Putri Hilda
menunduk dengan wajah memerah. Memang tidak ada alasan untuk menolak sih……. Tapi,
bagaimana cara mengatakannya? Ada apa dengan perasaan [jika saat ini aku
mundur, aku tidak akan bisa mengangkat kepalaku lagi!]!?
(ED: Maksud Touya. Jika dia menyerah sekarang, kemungkinan
kedudukannya sebagai suami akan hilang. Btw bukanya sudah lama hilang yah -_-)
Melawan
salah satu dari mereka saja aku tidak bisa menang, bagaimana mungkin aku bisa
melawan mereka jika mereka bertujuh.
Berbicara
tentang poligami, apakah sang suami punya kesempatan untuk menang jika para
istrinya bersekongkol dengan baik!?
[…… Apakah semuanya benar-benar setuju dengan
ini?] (Touya)
[Aku pasti sudah mengangkat tanganku tadi kalau aku tidak setuju] (Elze)
[… Kami percaya kalau ia sama seperti para tunangan lainnya, mencintai Touya-san apa adanya dan menurutku, ia juga dapat menjadi rekan sekaligus keluarga yang pantas….] (Linze)
Kata
Elzie dan Linzey. Apakah kalian benar-benar berpikir seperti itu walaupun
kalian baru saja betemu denganya?….. Apakah ini gara-gara mata sihir Yumina? Sepertinya
begitu.
Kapanpun
Yumina menggunakan mata sihirnya, ia bisa melihat esensi sifat seseorang
seperti auranya. Orang berhati baik akan menunjukkan aura cerah, dan orang yang
berhati buruk akan menunjukkan aura yang keruh.
Sepertinya
ia tidak bisa melihat sifat seseorang melebihi alam bawah sadarnya, tapi sejujurnya
aku juga tidak paham secara detail. Aku hanya diberitahu Yumina kalau dia
memberikan keputusan berdasarkan warna dan intuisinya.
Dengan
kata lain, penerawangannya adalah [Seperti ini atau seperti itu]. Akan tetapi, ia
bisa membedakan [orang baik meskipun ia berakting buruk] atau [orang buruk
meskipun berakting baik] karena bisa melhat esensi sifatnya. Karena itulah
Yumina memberikan persetujuannya, Mungkin seperti itu, tapi…
[Saya pikir ini kesempatan bagus lho. Meskipun
saya dan yumina-san sama-sama Tuan Putri, kami berasal dari Negara bagian Barat. Sedangkan Hilda-san yang merupakan
Tuan Putri dari Negara besar di Timur,
dan setelah apa yang terjadi di Yuuron. Tidak ada yang lebih menakutkan dari
menyatukan bagian Barat dan Timur] (Rue)
(TL:Mungkin Rue mengatakan kalau ini kesempatan agar Negara
yang memfitnah Brunhild (atau Touya tepatnya) diam karena ia diback-up oleh Negara besar bagian Barat dan Timur)
Rue pun
mengatakan hal-hal seperti itu. Entah kenapa rasanya berbahaya…….
Jika
aku punya hubungan baik dengan Restia, hal itu benar-benar akan efektif di
bagian Timur suatu hari nanti, tapi…….
[Tapi begini lho……] (Touya)
[Touya-dono, kau harus tegas dan lebih percaya diri pada dirimu lagi. Seperti yang kakak-ipar katakan, kau itu [Populer]!] (Yae)
[Populer katamu…….] (Touya)
[Bukankah kau memang populer? Semua orang ada disinikan karena mereka menyukai Touya ~ja?] (Sue)
Wajahku
pun memerah karena apa yang Sue katakan. Bahaya oi! Aku ini bangga atau malu
sih!?
Muuuuuuuu…….
Aku tidak ingin mendengar kata-kata seperti ini untuk memutuskannya setelah aku
diseret untuk waktu yang lama tapi…….
Saat
aku menoleh ke Tuan Putri, tatapan gelisah kami bertemu.
Kuharap kau tidak membuat wajah seakan-akan kau ingin menangis.
Kuharap kau tidak membuat wajah seakan-akan kau ingin menangis.
[…… Baiklah. Kalau semuanya tidak keberatan…]
(Touya)
Waa! Semuanya
berkumpul mengerubungi Tuan Putri Hilda dan memberkatinya. Setelah mendengar suara
tertawa tinggi para gadis-gadis tersebut, aku sekali lagi telah mengkorfimasi
kalau aku tidak akan bisa menang melawan mereka. Aku merasa khawatir di masa
depan.
[Kalau begitu, Tuan Putri Hilda. Bagaimana
dengan pertandingan dengan Raja sebelumnya…….] (Touya)
[Tolong panggil saya Hilda. Mulai saat ini, saya
adalah tunanganmu sekaligus ksatria pertamamu] (Hilda)
Tuan
Putri Hilda…. err, Hilda menoleh ke arahku sambil tersenyum. Mari rahasiakan
kalau aku sedikit terkejut terhadap ekspresi bangganya.
[Baiklah Kalau begitu, Hilda. mengenai pertandingan
dengan Raja sebelumnya, apakah ada kesempatan untuk menang?] (Touya)
[Sejujurnya, saya rasa itu sulit. Saya percaya kalau kemungkinan saya menang melawan ojii-sama sekitar 10%, ……] (Hilda)
Rendah
sekali. Seperti yang kuduga. Apakah pak tua itu kuat? Akan tetapi, meski hanya
10%%, itu bukan berarti ia tidak bisa menang.
[Yah… selain itu, itu bukan kemenangan karena
kemampuan saya. Saya mungkin bisa menyebutnya dengan ia sedang sial sementara
saya sedang beruntung…….] (Hilda)
[Dengan kata lain, itu hanya kebetulan yah ~jana] (Sue)
[Iya…….] (Hilda)
Jangan
terlalu jujur, Sue! Lihat wajahnya. Bukankah ia langsung depresi?
Sebaliknya,
kupikir dengan berbedaan kekuatan sebesar itu, ada kemungkinan pak tua itu akan
meremehkannya dan tidak focus. Jika ia dapat memanfaatkan kehilangan fokus tersebut,
Ia mungkin bisa menang.
Kalau
tidak salah, senjata yang dipilih untuk pertandingan ini adalah pedang. Yang
berarti pertandingan yang hanya menggunakan kekuatan fisik tanpa sihir.
[Touya-dono, apakah ada yang bisa dilakukan ~degozaru?]
(Yae)
[Hmmm. Bagaimana kalau memberi bubuk pemburam pada ujung pedang atau menanamkan peledak pada gagang pedangnya? Atau memberi sihir support yang banyak pada senjata dan armor Hilda dengan [Enchant]?] (Touya)
[Cara menang seperti itu sedikit…… melenceng dari semangat ksatria] (Hilda)
Itu memang
benar. Yah, sejujurnya ada banyak metode yang bisa di lakukan. Namun hal
terpenting adalah “Tidak masalah selama kau tidak menggunakan sihir secara
langsung”. Kukuku.
[Kau membuat wajah seram lagi ~degozaru……]
[Dia pasti menemukan cara untuk curang. Entah kenapa aku manjadi resah]
[Dia itu bisa di andalkan namun juga sebaliknya………]
[Dia pasti menemukan cara untuk curang. Entah kenapa aku manjadi resah]
[Dia itu bisa di andalkan namun juga sebaliknya………]
Jangan
katakan seperti itu. Aku tidak berpikir curang
Kali
ini…
***
Pada
saat pertandingan dimulai, serangan Raja Sebelumnya mulai memojokkan Hilda. Meskipun
ia terpaksa ke mode bertahan, ia masih bisa menghindari, menangkis dan menahan
pedang kayu itu.
[Ada apa!? Apa perasaanmu pada Raja Penguasa hanya
seperti ini!?] (Galen)
[…… Aku percaya pada ucapan Touya-sama. Jika aku bergerak seperti yang Touya-sama katakan, aku pasti akan meraih kemenangan!] (Hilda)
[Seperti yang ia katakan, katamu? Kalau begitu tunjukkan padaku!] (Galen)
Serangannya
bertambah cepat dan cepat. Ia menebas cucunya dengan berbagai serangan.
Pertahanan Hilda pun mulai hancur. Meski ia bisa menghentikan serangan itu
dengan pedang kayunya, getaran serangan itu pasti berdampak pada tangannya. Kalau
ia menerima dampak tersebur secara terus menurus kemungkinan gerakannya akan melambat.
Di
tempat latihan bawah tanah, penonton pertandingan ini hanya aku dan para
tunanganku saja. Aku menyuruh para pengawal untuk menunggu diluar.
Hilda bertahan
sebisa mungkin dari serangan Raja Sebelumnya. Aku telah mengatakan padanya
untuk jangan pernah melewatkan saat dimana lawan legah dan serangan dengan satu
serangan penghabisan.
Hilda mendorong
pedang kayunya kesamping dengan pelindungnya dan membuat jarak. Ia mungkin
telah menghabiskan banyak stamina.
Nafasnya tersenggal-senggal.
Nafasnya tersenggal-senggal.
Sedangkan
si Pak tua, terlihat masih memiliki stamina dan tersenyum.
[Muu…… Kuat ~degozaru. Sebagai ksatria, aku
juga merasakan ganasnya serangan itu. Hilda-dono sampai dibuat tidak berdaya
seperti ini, kakek itu kuat. Dan dari pada Teknik, ini hanyalah kemampuan
berpedangnya saja ~degozaru] (Yae)
[Tapi bukankah ia bisa menahannya? Kupikir itu sudah bagus] (Rue)
[Itu karena ia mengerahkan seluruh kemampuannya untuk bertahan. Akan tetapi, Ia tidak bisa menang dalam keadaannya yang sekarang. Pertahanannya akan runtuh dan ia akan kalah] (ELze)
Yae,
Elzie, dan Rue, tiga petarung keluarga kami, menganalisa pertandingan ini. Akan
tetapi, semangat Rue juga membara……. Sulit untuk dipercaya kalau ia bergetar
ketakutan saat kudeta di Regulus. Kurasa ia hanya terkejut saat itu.
Kemampuan
bertarungnya jauh dibawah Yae atau Elzie, tapi sekarang ini ia sudah cukup di
bilang kuat. Karena ia mencampur gaya bertarungku dan Yae, yang akhirnya ia
pelajari secara otodidak.
[Sudah hampir waktunya, ya? Kuharap ia tidak
melewatkan cela tersebut] (Touya)
[Tapi apakah Raja Sebelumnya akan membuatnya?
Tak peduli statusnya, lawannya adalah cucunya sendiri……] (Yumina)
[Ini tidak seperti ia akan membuatnya. Namun
kelengahannya itu akan dibuat… olehku] (Touya)
[Eh?] (Yumina)
Setelah
meninggalkan Yumina yang kebingungan, aku pun mengkonsentransikan kekuatan
sihirku. Untungnya, ada banyak film ‘waw’ di internet, jadi ini tidak susah mencarinya.
Raja
sebelumnya mulai berlari sambil menghadap Hilda untuk memberikan serangan penghabisan.
Sekarang!!
Aku
memproyeksikan ilusi film sekitar dua meter dibelakang Hilda dengan [Mirage].
[tsu!?] (Galen)
Raja Sebelumnya
membuka matanya lebar-lebar, dan gerakannya pun langsung terhenti. Meski ia tidak
tahu apa yang terjadi, Hilda yang telah menunggu momen ini mengayunkan pedang
kayunya sekuat tenaga pada badan Raja.
[Gufuuu!?] (Galen)
Jika
itu pedang asli, badannya pasti akan menjadi dua.
Raja
Sebelumnya pun jatuh ke tanah. Bagus!
[……Touya-san] (Yumina)
[Apa?] (Touya)
[Siapa wanita yang memakai bikini tipis mirip tali yang muncul sebentar dibelakang Hilda-san tadi?] (Yumina)
Onee-san
gravure yang memakai bikini tali sambil berpose erotis terpampang di layar smartphone-ku. Meskipun kau bertanya siapa
dia aku juga tidak mengenalnya, namun tidak salah lagi kalau itu adalah bikini
yang berbahaya. Ia memiliki kulit coklat, mata menawan, dan memiliki bagian tubuh
yang membuat menarik.
[Saya menang! Saya menang lho! Touya-sama! Saya
berhasil melakukannya!] (Hilda)
Aku
melambaikan tangan pada Hilda yang sangat gembira. Yang lain juga ikut bertepuk
tangan sambil tersenyum, tapi mereka juga berbisik-bisikkan sesuatu dengan
suara kecil.
[Ah, untuk bisa membuatnya lengah semudah itu……]
[Laki-laki memang…….]
[…gampangan. Onee-chan]
[Bukankah ia punya dada yang sangat besar…..]
[Apa kau suka bikini seperti itu Touya-san?]
[Huh? Mau kemana kau, Touya?]
[Laki-laki memang…….]
[…gampangan. Onee-chan]
[Bukankah ia punya dada yang sangat besar…..]
[Apa kau suka bikini seperti itu Touya-san?]
[Huh? Mau kemana kau, Touya?]
Dengan
pengecualian Sue, mata semua orang tidak tersenyum. Apa kau pikir aku bisa tetap
berada disini!? Ini adalah Stratagems tiga
puluh-enam!
(TL: https://en.wikipedia.org/wiki/Thirty-Six_Stratagems )
(TL: https://en.wikipedia.org/wiki/Thirty-Six_Stratagems )
Aku
melompat dari kursi penonton ke bawah dan mendekati Hilda untuk berkata “Bagus!”.
Tatapan dingin menusuk punggungku, tapi aku tidak boleh menoleh.
[Touya-sama! Saya menang! Dengan ini, saya juga
bisa menikahi Touya-sama!] (Hilda)
Kenapa
kakek lengah? Sepertinya Hilda tidak peduli tentang hal itu dan bergembira, sementara
Raja membungkuk di tanah sambil merintih dengan suara kecil disampingnya.
[Bagus juga kalian bisa mengalahkan aku ……. Akan
tetapi, untuk selanjutnya dan selanjutnya lagi. Aku akan muncul dihadapan
kalian, dan jadi penghambat kalian…….] (Galen)
[Maou
macam apa kau ini?] (Touya)
(ED: Raja bertingkah layaknya Maou yang dikalahkan Pahlawan)
Aku
memberikan sihir penyembuhan pada Raja sebelumnya. Serius lho, apakah orang ini
benar-benar mantan Raja Kerajaan Ksatria? Ah, bukankah dia dibilang kalau ia
menjadi Raja karena ia menikahi sang Ratu? Ia memang tidak terlihat seperti seorang
Ksatria sama sekali.
Raja
sebelumnya berdiri dan menatap Hilda. Apakah ia sudah sembuh?
[Aku sudah sadari apa kekurangan pada diriku,
dan kalah tetaplah kalah. Aku juga telah melihat ketetapan hatimu, jadi aku
mengizinkanmu untuk menikahnya. Karena akupun tidak punya keluhan tentang bocah
itu. Jadi mulai sekarang, kau bukanlah orang Restia, namun seorang ksatria dari
Brunhild] (Galen)
[Ojii-sama……..] (Hilda)
[Touya-dono. Cucuku hanya bisa mengayunkan pedang, tapi Kumohon rawatlah ia selamanya] (Galen)
[……Saya mengerti. Serahkan pada saya] (Touya)
Raja
berkata seperti itu dan membungkuk.
[……Lalu. Dimana dan siapa gadis muda
berbikini barusan itu!? Sekali lagi! Kumohon biarkan aku melihatnya sekali lagi
sada. Aku ingin menyimpannya di dalam ingatanku meskipun hanya sekali lagi
~ja!] (Galen)
[Bikini?] (Hilda)
[Ah~……Raja Sebelumnya. Karena saya tidak bisa melakukannya disini, apakah tidak masalah untuk melakukannya di ruangan lain?] (Touya)
[Oh, iya ~ja! Hilda, pergilah bersama yang lain. Kau lebih baik mendengar berbagai hal dari mereka. Baiklah, Touya-dono, haruskah kita pergi!?] (Galen)
Sambil
merebutku, Raja sebelumnya menarikku dengan paksa. Apakah ia tidak punya keluhkan
dengan ilusi yang kubuat tadi? Atau mungkin ia memang berniat untuk kalah dari
awal?
Aku memikirkannya untuk beberapa waktu.
Setelah
itu, aku dipaksa untuk menggambar berbagai idol gravure dengan [Drawing] karena
bujukan Raja Sebelumnya. Darimana sih sumber kekuatan ERO-nya ini …….?
Saat
aku kembali ke kamarku karena kelelahan, semua orang kecuali Sue dan Hilda
menungguku disana. Aku diinterogasi dengan berbagai pertanyaan. Ringkasnya, aku
ditanyai tentang tipe wanita kesukaanku. Pertanyaan-pertanyaannya seperti “Apakah
kau lebih menyukai Susu yang lebih besar?”, “Apakah aku lebih menyukai Body yang ramping?”, atau “Apakah aku
menyukai penampilan erotis seperti yang ditunjukkan tadi?”
Pada
akhirnya, aku bersujud dan meminta maaf karena mereka semua berkata “Semuanya
harus memakai bikini tali, mulai saat ini!”. Seperti yang diduga. Aku tidak
bisa membiarkan mereka melakukannya, nanti stimulasinya akan terlalu kuat.
………..Apakah
kejadian ini patut disesalkan?
Hhahaha nambah satu lagi 😂, lanjut min. Dan terimakasih atas usaha-nya
ReplyDeletelanjut min..
ReplyDeleteLanjut min arc ini
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteDi uebu di drop, cuma sampai chapter 165, dan terimakasih buat mimin yang sudah terjemahin chapter 166 dan seterusnya.... Ditunggu kelanjutannya sampai bertemu terjemahan yang sudah duluan....
ReplyDeleteGak enak kalo baca langsung loncat atau baca bahasa inggris karena saya gak terlalu mengerti bahasa inggris, walaupun dengan bantuan google translate tata bahasanya agak amburadul...
Di sini bagus terjemahannya sama kayak uebu, kalo di web lain agak kaku bahasanya dan kurang pas.
Terimakasih TL nya min
ReplyDeleteWalau apapun kalo udah liat perempuan berbikini dah lah
ReplyDelete