Evil God Chapter 17
Translator | UDesu |
Editor
| UDesu |
Proof Reader
| UDesu |
Chapter 17 :
Apa yang Tersembunyi Jauh di Dalam Dungeon (3)
Tujuan
perpindahanku adalah Kuil Kegelapan.
Aku
duduk di singgasanaku.
[Ada
apa? Anda pulang lebih awal dari seharusnya.]
Pak
tua, yang menunggu kepulanganku dengan tenang, bertanya padaku.
Aku
menceritakan apa yang telah terjadi padanya. Bahwa Jendral Iblis dari bencana
iblis ke-empat masih hidup.
[Hmm...
Aneh sekali. Iblis sepertinya berhasil lolos namun tak ada seorangpun yang
menyadarinya.]
[Soalnya
kita tidak memeriksa apakah sisa-sisa pasukan telah diburu atau tidak setelah
perang selesai.]
[Meskipun
itu hal sepele bagi kita, namun itu adalah masalah besar bagi manusia. Aku
penasaran kenapa mereka sampai bisa melewatkannya.]
Adrigori
dan Jeko yang juga berada di sana, ikut mendengarkan percakapan kami.
[Yang
lebih penting, apa yang harus kita lakukan sekarang?]
Jeko
mencoba mengubah topik pembicaraan.
[Meskipun
kita melakukan sesuatu, manusia dan iblis adalah musuh abadi. Mereka akan terus
berperang.]
[jadi,
kita hanya akan menonton mereka?]
Aku
mulai berpikir setelah ditanya oleh Jeko.
Selama
aku bersekolah di sana, aku pasti juga akan terlibat.
Jika
Raja Iblis menyerang manusia, seluruh masyarakat pasti akan mengetahuinya.
Tak
ada gunanya bersembunyi.
Semua
orang juga tahu bahwa mereka (iblis) pasti akan selalu muncul.
Mereka
pasti akan segera diberitahu jika berita ini cepat terungkap.
Umat
manusia pasti akan jatuh dalam ketakutan jika mereka tahu bahwa iblis terkuat
nomor 2 dari bencana iblis ke-empat masih hidup, dan telah membuat pasukan
lebih dari 10.000.
[Ah?]
Aku
menyadari sesuatu yang gawat.
[A-Anda
kenapa?]
Jeko
mulai berkeringat dan bertanya padaku dengan tubuh gemetar.
Yang
lainnya juga mulai terlihat gelisah.
Tidak
ada yang tidak menyadari kemarahan dalam suaraku.
Beberapa
tahun belakangan, tidak ada keluarga baru yang lahir.
Ini
adalah hubungan yang sudah lama terjalin.
[Apa
kau tidak mengerti?]
Jeko
merasa malu karena tidak mengetahui sebab kemarahanku.
[Ma-Maafkan
aku.]
****
Aku
menghabiskan ratusan tahun bersembunyi di dalam dungeon.
Dan
suatu hari pahlawan muncul di hadapanku.
Aku
dengan mudah mengalahkan mereka. Kelompok pahlawan melarikan diri.
Dan
berita tersebut menyebar ke seluruh dunia.
Dan
umat manusia akan dibuat sadar.
Bahwa
bencana iblis ke-empat masih belum berakhir.
Umat
manusia akan kembali ingat.
Masa
lalu dimana mereka berada dalam keadaan kritis tanpa pernah mencapai apapun.
Rasa
malu akibat paksaan untuk tunduk.
Tersiksa
oleh pemerintahan yang tirani.
Dan
ketakutan terhadap ras iblis.
****
[Harusnya
itu adalah hal yang seharusnya kita lakukan!]
Aku
menendang lantai dengan kemarahan.
Lantai
itu membuat suara dan retak, tapi itu akan segera memperbaiki dirinya sendiri.
Kuil
Kegelapan mempunyai kemampuan untuk memperbaiki diri sendiri.
Tapi
aku tidak begitu yakin apakah masih bisa diperbaiki setelah benar-benar hancur.
Akan
jadi masalah jika tidak bisa memperbaikinya, jadi aku tidak mencoba
menghancurkannya.
****
[Te-Tenang
dulu.]
Yang
mengatakannya adalah seorang pak tua berjanggut.
[Diam!]
[Guha!]
Aku
melampiaskan kemarahanku dan menghajar Gareth
[Siaaaal....]
Aku
menghajarnya sampai babak belur.
Tanpa
ampun.
Aku
tak bisa memenuhi tugas yang diberikan oleh Dewa yang menjadikanku sebagai Dewa
Iblis.
Yah,
lagipula aku tak akan menemuinya lagi.
Aku
mengeluarkan seluruh amarah dan jaki milikku.
Kuil
Kegelapan pun bergetar dan terdengar suara *ogogogogogo*.
[Mo-Mohon
tenangkan diri Anda!]
[Berisik!]
Aku
menendang Gareth yang mencoba bangkit kembali.
[Jika
Anda kesal, kita bisa pergi dan membinasakan Fumeless dan 100.000 pasukannya
saat ini juga.]
Aku
melotot pada Adrigori yang menyarankan ide itu.
[Sudah
terlambat jika kita ingin melakukannya sekarang. Akan sangat mencurigakan jika
100.000 pasukan tiba-tiba menghilang.]
[Lalu
apa yang harus kita lakukan?]
Aku
merasa kesal hingga aku tak bisa lagi memikirkan apapun.
[Yah,
meskipun jumlahnya ada 100.000 tapi itu semua bukan iblis, mereka terdiri dari
makhluk mistis dan undead. Jika umat manusia saling bekerja sama,
mereka pasti bisa mengalahkannya.]
Pak
tua berpikir sambil meletakkan tangannya di dagu.
[Yang
jadi masalah adalah pemimpin mereka yang merupakan iblis yang tersisa dari
bencana iblis ke-empat.]
[Setidaknya
jumlah mereka ada 5.]
[Itu
terlalu sulit untuk ditangani oleh umat manusia saat ini.]
Jeko
menyuarakan keraguannya saat mendengar percakapan antara aku dan pak tua.
[Apa
umat manusia saat ini begitu lemah?]
[Bukannya
umat manusia, melainkan sang pahlawan.]
Seperti
seorang guru, pak tua pun mengajarkan hal itu pada semuanya.
Mungkin
ini karena dia sudah terbiasa mengajar di akademi.
Populasi
umat manusia biasanya tumbuh pesat.
Meskipun
jumlahnya sudah menurun selama bencana iblis.
Populasi
saat ini adalah yang terbanyak dalam 1000 tahun terakhir.
Meskipun
mungkin hal itu diakibatkan karena perkembangan teknologi yang kian pesat.
Di
sisi lain, ada sang pahlawan. Jumlah pahlawan hingga saat ini sudah sangat
banyak, tetapi kekuatan mereka tidak terlalu bertambah kuat dibanding generasi
sebelumnya.
[Aku
tak tahu apakah itu adalah sebuah aturan dari sistem yang telah diatur.]
[Namun
aku yakin bahwa mereka pasti akan kesulitan dalam mengalahkan Fumeless dan
bawahannya.]
[Jumlah
mereka sangat banyak, jadi tak masalah jika mereka bisa mengalahkannya
menggunakan taktik.]
Kami
belum selesai memutuskan apa yang akan kami lakukan, tapi aku, pak tua dan Jeko
tetap pergi ke dunia manusia.
Jika
terjadi sesuatu, kami akan melakukan apa yang bisa kami lakukan saat itu.
****
Saat
aku ke sekolah keesokan paginya, aku melihat 4 wajah yang terlihat murung di
kelas.
[Eh?]
Yufilia
terkejut dan membuka matanya dengan lebar.
Dan
dia langsung melompat ke arahku.
[Syukurlah
kamu selamat!]
Aku
melihat ada sedikit air mata di matanya.
[AwnHu,
hIwey, YuPfiliGha?] (TL : Anu, hey, Yufilia?)
Aku
menjadi tidak bisa berbicara dengan jelas.
[Kamu
selamat?]
Tiraiza
tersenyum. Meskipun orangnya berusaha agar tetap terlihat tanpa ekspresi.
[Kalau
kamu selamat, cepat beritahu kami, dong!]
Iris
terlihat sedikit marah.
Aku
tahu kalau mereka kembali ke Kerajaan, tapi aku tak tahu tempat mereka berada
saat itu.
Kupikir
kalau kami pasti akan bertemu keesokan paginya, dengan kata lain, di
sekolah.
[Duh!
Aku sangat mengkhawatirkanmu!]
Begitu,
ya...
Dia
khawatir padaku.
Yah,
meskipun aku baik-baik saja.
Tapi
tentu saja mereka tidak mengetahui hal itu.
Sudah
lama sejak ada orang yang mengkhawatirkanku.
Eh,
tunggu dulu. Sepertinya tidak ada orang yang mengkhawatirkanku bahkan di
kehidupanku yang sebelumnya.
[Karena
aku baik-baik saja, bisakah kamu melepaskanku?]
Aku
sangat menikmati kelembutan tubuhnya, tentu saja dua gunung yang ada di dadanya
juga.
Aroma
wanginya sepertinya bukan hanya dari shampoo-nya.
[Ya,
jika seorang putri memeluk seseorang di dalam kelas, itu pasti akan menjadi
skandal yang menghebohkan.]
Yufila
berubah menjadi merah dan melepaskanku setelah mendengar apa yang dikatakan
oleh Tiraiza.
[Bagaimana
caramu kembali?]
Jiemi
mengutarakan keraguannya.
Sejak
awal iblis itu memang tidak berniat membunuh kami.
Aku
membuatnya seolah mereka membiarkanku hidup kemudian melepaskanku.
[Begitu,
ya? Untuk membuat orang ketakutan...]
Saat
Yufilia dan yang lainnya kembali ke kerajaan, mereka melaporkan apa yang telah
terjadi kepada pihak pemerintah.
Pihak
pemerintah kemudian langsung mengutus pembawa pesan menuju negara lain
menggunakan sihir warp.
Sore
itu, kerajaan mengumumkan berita itu kepada publik.
Negara
lain pasti juga akan segera melakukannya.
[Yah,
itulah yang diinginkan oleh mereka. Tapi, jika kita bisa membuat aliansi,
mungkin kita bisa mengalahkan 100.000 pasukannya.]
Pasukan
aliansi yang terdiri dari pasukan tiap negara akan dibentuk secara resmi pada
pertemuan semua negara.
[Besok
akan dilaksanakan konferensi anti-iblis. Aku juga akan menghadiri pertemuan
itu, jadi aku harus tahu apa yang sebenarnya terjadi.]
Konferensi
anti-iblis akan menjadi konferensi internasional untuk menindaklanjuti masalah
iblis.
Hampir
semua negara akan ikut berpartisipasi. Termasuk negara kecil sekalipun.
Yufilia
adalah putri kerajaan Briton dan juga seorang pahlawan. Jadi wajar saja jika
dia ikut berpartisipasi pada konferensi itu.
0 comments:
Post a Comment