Isekai wa Smartphone to Tomo ni Chapter 297 Bahasa Indonesia
Translator | Ramune |
Editor
| Mizuki Hashima |
Proof Reader
| Mizuki Hashima |
Arc 27: Dunia Kebalikan
Chapter 297: Pasar Gelap, dan Seri Etoile
「“Pasar Gelap”?」(Touya)
Apa-apaan dengan cara mengucapkannya
itu? Aku bisa membayangkan seperti apa tempatnya, tapi apa kami benar-benar
boleh datang ke tempat seperti itu?
「Tempat itu adalah surga bagi pedagang gelap, tidak hanya barang
curian dan misterius saja, akan tetapi juga barang terlarang. Tidak hanya
golem, kau bisa mendapat hampir semua barang.」(Nia)
「Tapi kan di sana berbahaya, jadi kita harus punya hubungan baik dengan
suatu organisasi gelap… iya kan?」(Touya)
「Gitu deh. Organisasi yang mengendalikannya adalah “Kupu-kupu Malam”. Tak seperti kami, mereka rela melakukan segala hal demi uang. Suatu saat nanti aku ingin menghancurkan mereka, tapi… Iya juga ya! Dengan adanya Touya aku bisa melakukannya sekarang juga!!!!」(Nia)
Nia mulai mengucapkan sesuatu yang
berbahaya seolah-olah itu hal yang wajar.
「Be-bentar!. Yang aneh itu kau, tahu! Jangan seret warga baik
sepertiku ke permainanmu!」(Touya)
「Apa seorang warga baik akan menyelinap ke tempat ganti baju
perempuan?」(Nia)
Uugh! Kupikir hal ini tidak ada
hubungannya deh…
「Yah, kesampingkan dulu hal itu. Kalau kau benar-benar ingin dapat
golem “Warisan”, Pasar Gelap lah tempat tercepat ‘tuk mencarinya, karena
walaupun kau mencari di reruntuhan, kemungkinannya tidak mungkin 100%.」(Nia)
Mencari di reruntuhan itu memang salah
atu opsi, sih… tapi itu kalau waktuku banyak… Sepertinya aku tidak punya
pilihan lain, yah?
Selain itu, tujuan kami adalah Pasar
Gelap. Mungkin saja aku bisa dapat benda antik.
「Normalnya, Pasar Gelap tidak berbahaya bagi pembeli. Tapi ingat 1
hal.. “Jangan bertanya dari mana asal benda yang dijual”. Selama kau mematuhi
peraturan itu, kau akan baik-baik saja.」(Yuri)
Yuri memberi informasi tambahan. Ya
iya lah, soalnya disana juga ada barang curian. Kurasa penjual akan resah kalau
pembeli bertanya dari mana asal benda ini. Kemungkinan terburuknya, pembeli
akan dibunuh “Kupu-kupu Malam”.
「Okelah kalau begitu. Antar aku. Tapi ingat ya, aku tidak berniat
menghancurkan organisasi itu. Paham?」(Touya)
「Sial. Yah.. gak apa-apa deh. Toh aku harus menginspeksi pergerakan
lawan dulu. Kalau Rouge sudah kembali… oh, datang juga.」(Nia)
Nia menoleh ke depan. Di sana,
terlihat sebuah benda kecil berjalan ke mari.
Benda itu berwarna merah kelam
layaknya bara api. Badannya tertutupi zirah pelindung ksatria, tapi untuk
ukuran anak-anak. Akan tetapi, hal yang ada di bahunya adalah babi hutan
berukuran sebuah mobil besar.
Berbalik dari penampilannya, ia
terlihat cukup kuat. Golem itu pun menaruh babi itu ke bawah.
「Selamat datang. Sejauh mana jalanmu, Rouge?」(Nia)
『Utara, sampai pedalaman hutan sebelah. Masalah tak terduga, tadi
bertemu.』(Rouge)
「Golem ini bisa bicara…?」(Touya)
Walaupun suaranya agak aneh, aku yakin
golem ini bicara. Golem tipe serigala kemarin, Fenrir yah? Gaya bicaranya
lancar sekali, sama seperti Kelompok-Saudari-Babylon kami.
「Rouge, dia Touya. Ia lah yang memberi kami barang yang digunakan
‘tuk memperbaikimu. Touya, ia partnerku, Rouge. Nama lengkapnya sih “Blood
Rouge”, tapi karena terlalu panjang, kusingkat jadi Rouge」
『Ceritanya, sudah kudengar. Kau, terima kasih.』(Rouge)
「Aah, ti… sama-sama…」(Touya)
Golem merah itu pun membungkuk. Entah
kenapa penampilan dan suaranya tidak pas. Golem ini persis dengan manusia.
Golem Wakil-Ketua yang kemarin.. Akagane, kan? Golem itu terasa seperti robot.
Kalau tidak salah, bukankah Rouge ini
ada di seri “Mahkota”, yah?
Tipe “Warisan” + kemampuan unik
sehingga bisa disebut sebagai golem terkuat di dunia ini… tapi aku tidak
melihatnya kuat sama sekali.
「Rouge, habis ini kami akan pergi ke “Pasar Gelap”. Temani kami.」(Nia)
『Baik, tuan.』(Rouge)
Rouge pun mengangguk kecil. Entah
kenapa suasana ini terasa seperti “kakak perempuan sedang menyuruh adik
laki-lakinya.” Walaupun sebenarnya adiknya lebih tua sih.
「Jadi… di mana tempatnya?」(Touya)
Setelah mengoperasikan smartphone, aku
memproyeksikan peta dunia.
「Sekarang kita ada di sini. Tempat itu ada di kota Goldes yang ada
di sebelah selatan. Goldes adalah tempat yang disebut Kota Kasino …」(Nia)
「Bentar. Apa kota itu bersinar dengan cahaya warna-warni?」(Touya)
「Hee.. jadi kau sudah tahu, ya?」(Nia)
Kota itu, ya? Sebelum kembali ke dunia
satunya, aku sempat berhenti di sana setelah berpisah dengan kelompok Nia. Jadi
namanya Goldes, ya?
Uangku ludes dan aku pun jadi sobat
miskin…
「Jadi.. apakah kota itu dikuasai “Kupu-kupu Malam”?」(Touya)
「Tidak, lokasi Pasar Gelap selalu berganti setiap bulannya.
Walaupun bulan ini ada di sana, bukan berarti organisasi itu menguasai Goldes.
Tapi tentu saja, mereka punya orang dalam yang bisa diajak kerjasama.」(Nia)
Pergantian lokasi perbulan ini mungkin
disengaja agar tidak terdeteksi Negara, mungkin yah? Informasi Nia ternyata
cukup banyak.
「Butuh seorang pencuri ‘tuk menangkap basah pencuri lainnya. Ada
berbagai cara bagi kami ‘tuk mendapat informasi seperti ini~ ya kan~」(Yuri)
Ucap Yuri sembari menaruh jari
telunjuk di depan bibir. Walaupun “Red Cat” ini kelompok pencuri dengan niat
mulia, bukan berarti mereka tidak mempraktekkan hal yang tidak baik sama
sekali. Hal-hal seperti ini bisa saja menjadi berguna di lain hari.
Oleh karena itu, aku ingin bilang
“kalau begitu, jangan bocorkan rahasia kalian ke orang luar sepertiku!!!”. Yah,
walau aku tidak akan bilang pada siapa pun sih.
「Yah... Karena aku pernah ke sana, kita bisa berangkat sekarang
juga, tapi… Apa tidak masalah bagi kalian untuk ikut?」(Touya)
Untuk informasi, Nia itu ketua
kelompok pencuri ini. Melihatku yang
ragu ‘tuk membawanya ke tempat yang mungkin bisa menarik perhatian, Nia
mengayun-ayunkan tangan sambil tertawa layaknya laki-laki kekar.
「Tidak banyak orang yang tahu kalau aku ini ketua “Red Cats”. Di
samping itu, aku membawa Rouge, ia akan melindungiku dari mara bahaya apapun.」(Nia)
Apa ini artinya walaupun Red Cats
sangat terkenal, orang yang tahu wajah ketua-nya sangat sedikit, yah? Biar saja
dah. Kalau situasinya merepotkan, kami bisa menyamar dengan [Mirage], tapi
sepertinya aku tidak perlu melakukannya.
Akhirnya, kami pun memberitahu rencana
ini pada para anggota yang patroli, dan menitipkan seekor tikus yang kupanggil.
Kalau ingin memberitahu sesuatu,
mereka bisa melakukannya melakui tikus itu.
Melihatku melakukan ritual
pemanggilan, Nia memaksaku ‘tuk mengajarinya, tapi ia menunduk lesu saat
kuberitahu ia tidak bisa melakukannya karena tidak punya bakat sihir atribut
kegelapan.
***
Saat ini kami ada di distrik bagian
luar kota Goldes. Kota sebesar ini ternyata punya tempat miris seperti ini,
yah. Tempat yang disebut tempat kumuh. Di sini lah masyarakat dengan mimpi
hancur tinggal, yakni pemberhentian terakhit bagi mereka yang “tersesat”.
Setelah mengaktifkan [Gate] ke gang
belakang tempat itu, kami pun sampai ke sana. Kami langsung berjalan ke jalan
utama, dan akhirnya sampai ke distrik tengah.
Lampu neon tidak hidup karena sekarang
siang, tapi kota ini tetap terlihat bersinar.
Kami berjalan, dan membayar uang pajak
masuk pada penjaga gerbang.
Kemarin aku berpikir gini, entah
kenapa rasanya sama seperti bayar uang karcis sebelum masuk taman bermain.
「Jadi…. Ke mana?」(Touya)
Di dalam distrik ini kudengar ada
banyak kasino yang pemiliknya berbeda-beda. Para penarik uang pasti punya
kompetisi sengit tiap malamnya.
Ada juga beberapa bangunan dengan
tanah luas di berbagai titik. Karena di siang hari semua kasino tutup, aku
jadi penasaran di mana sih tempat dan waktu bukanya Pasar Gelap itu?
「Ke kasino “Goldman”. Lebih tepatnya, lokasi Pasar Gelap
sebelumnya.」(Nia)
「Kok sebelumnya?」(Touya)
「Beberapa bulan lalu, pemiliknya ditangkap karena taruhan ilegal
dan hal lainnya. Kudengar mereka menyuruh budak ‘tuk duel dengan golem sampai
mati. Awalnya kami berniat menghabisi mereka, tapi sepertinya kalah cepat.」(Nia)
Ucap Nia sambil membuang wajah ke arah
lain dengan cemberut. Saat kupikir sikapnya ini aneh, Yuri mengatakan sesuatu.
「Orang yang membuat pemilik itu sengsara adalah pengguna golem
“Mahkota” Hitam, tipe sama dengan milik ketua. Ia cemberut karena rivalnya
mengatasinya dengan lebih cepat.」(Yuri)
「Jangan katakana yang gak perlu!」(Nia)
“C’tak!” Nia menjitak jidat Yuri. “Sakiiitttt!!”, ucap
Yuri sambil jongkok + memegangi jidatnya. Efek suaranya lumayan mantap.
“Mahkota” Merah dan Hitam. Apa ini
artinya tipe itu punya nama yang dibedakan dengan warna, yah?
「Nah… pemilik baru yang membelinya setelah kejadian itu adalah
orang yang bekerja sama dengan Kupu-kupu Malam.」(Nia)
Gitu ya. Kubuka aplikasi peta dan melihat peta kota.
Akan repot jadinya kalau sampai namanya berubah, tapi ternyata tetap “Goldman”.
Saat berjalan menuju kasino itu, 2
golem besi biru yang tingginya sekitar 3 meter memblokir laju kami. Besarnya~
walau gak sebesar FrameGear kami sih. Walaupun terlihat tua dan pendek, mereka
terkesan kuat.
Beberapa orang bertampang bejad
berdiri di depan mereka.
「Pembeli?」(Si bejad)
Orang dengan wajah terbejad langsung
melototi kami. Kalau saja ini kasino kelas-pertama, sikapnya tidak bisa
diterima.
「Kalau mau beli, bayar 1 koin emas per-kepala. Kalau mau jual,
perlihatkan dulu barangnya.」(Si bejad)
「…kami ingin beli. Totalnya 3 koin emas, kan?」(Touya)
Setelah kutanya, ia mengangguk kecil.
“Bayar dulu kalau mau masuk ea~”, – mungkin arti dari anggukannya itu.
Biaya masuknya sekitar 100,000 yen
per-orang, yah? Usut punya usur, ternyata golem tidak dihitung, tapi tadi kami
harus ikut bayar untuk bisa masuk distrik tengah.
3 koin keluar dan langsung kuberikan
padanya. Menerimanya, orang itu menggerakkan mulutnya, menyuruh kami ‘tuk
masuk.
Kami melewati pintu besar dan ruangan
besar kotor pun terlihat. Sepertinya semua dekorasi kasino ini dikeluarkan.
Kalau dibandingakn dengan kasino yang kemarin, ruangan mereka terlihat lebih
megah.
Di sini, meja ‘tuk main roulette atau
poker, sampai pojokan bar pun tidak ada. Lilin besar pun juga sama. Hanya ada
kios berbaris di sisi ruangan.
Ada beberapa dengan tenda kecil,
sementara lainnya dengan karpet saja, tapi ada 1 hal yang sama, penjual dan
pembeli yang ada di dalam sangat mencurigakan. Suasana kacau balau ini
terpampang jelas di depan mata.
「Entah kenapa rasanya kayak pasar bebas atau pasar antik…」(Touya)
Contoh yang dijual: suku cadang yang
tak kuketahui, beberapa perhiasan, vas mahal, sampai hewan yang tak pernah
kulihat sebelumnya. Semuanya punya keunikan tersendiri, jadi aku pun
melihat-lihat sekitar.
Uups! Tidak boleh sampai lupa tujuan
datang ke mari.
Akan tetapi, aku tidak menemukan golem
sama sekali. Gimana sih?
「Jadi gini… di Pasar Gelap, barang mahal seperti golem ada di
lokasi berbeda. Barusan Yuri bertanya pada orang, jadi tunggu saja sampai ia
datang.」(Nia)
Tak lama kemudian, Yuri kembali.
Ternyata, transaksi mahal seperti golem ada di ruangan bawah tanah.
Di depan pintu yang ditutupi kain
hitam, ada beberapa orang bejad lagi… dan mereka minta uang lagi.
Bangsat!!
Walau kesal, tidak ada gunanya
melawan. Aku pun bayar lagi dan akhirnya masuk ke dalam.
Setelah turun ke bawah, terlihat
ruangan berbentuk mangkok dengan beberapa golem yang sangat beragam, mulai dari
manusia, hewan, besar, kecil, sampai bentuk yang tidak kukenal.
Pemandangannya sangat waw kalau
dibariskan seperti ini.
Rasanya seperti melihat pameran robot.
Rasanya seperti melihat pameran robot.
「Ayo..」(Nia)
「A-iya.」(Touya)
Setelah dipaksa, aku mulai berjalan
lagi. Melewati beberapa penjual dan pembeli, kami berputar-putar sambil melihat
mana yang bagus.
「Aku tidak tahu mana yang “Warisan” dan mana yang “Pabrik-an” ……」(Touya)
「Kalau sudah terbiasa, semua orang bisa membedakannya dengan
melihat desain atau suku cadangnya. Tapi untuk sekarang, kita lihat dari
harganya saja. Secara harfiah, “Warisan” lebih mahal dari yang lain. Dan…
walaupun jarang, kadang ada golem “Rakitan” dengan kualitas top-markotop.」(Nia)
Golem yang dibawa dari reruntuhan —
tipe “Warisan”。
Golem produk masal — tipe “Pabrik-an”.
Golem yang jumlahnya cuma 1 — tipe “Warisan”.
Rouge termasuk “Warisan”, sementara
bis kepiting Sancho-san itu mungkin termasuk “Pabrik-an”.
Saat melihat-lihat, ada beberapa yang
harganya di atas 1 digit. Akan tetapi hampir 100% ada tulisan “tak
ber-kemampuan” di bawahnya.
Sudah kuduga. Golem ber-kemampuan atau
Golem ber-skill sangat sulit ‘tuk dicari.
「Oh~」(Touya)
Di antara semua itu, ada 1 golem yang
tidak ada tulisan tadi.
Tinggi golem hijau itu kira-kira 2 meter
dengan tangan besar nan panjang, bentuknya mirip gorila. Golem itu membawa
semacam tangka di belakangnya.
「’misi bang. Apa ini termasuk “Golem ber-skill”?」(Touya)
「Woiyadong. Walaupun jaraknya terbatas, ia bisa membajak tanah.」(Penjual)
Hee~ kayaknya berguna. Tapi aku tidak
percaya dengan harganya yang 500 juta. Apa golem ini tidak akan dicuri, yah?
Bentar, ini kan Pasar Gelap, jadi mungkin memang curian.
“Kupu-kupu Malam” mengurus tempaat ini dengan
baik, tapi aku meragukannya.
Aku yakin seyakin-yakinnya bisa
mencuri semua benda yang ada di sini kalau mau, tapi aku tidak akan
melakukannya.
「Hei, Touya. Gimana kalau yang itu saja?」(Nia)
「Eh? Yang mana, Nia?」(Touya)
Daripada golem, yang ditunjuk Nia
lebih terlihat seperti armor. Sepertinya untuk tangan dan kaki. Aku
penasaran, apa ini juga termasuk golem, yah?
「Ini golem tipe-armor. Walaupun tidak meyakinkan, ada gunanya lho.
Tipe ini bergerak sesuai pikiran pemakai, dan membantu gerakannya.」(Nia)
Mhhmm… menarik…
tapi aku mau yang otomatis.
tapi aku mau yang otomatis.
「Touya-san, gimana kalau yang itu?」(Yuri)
Yuri pun membawaku ke stan yang di
dalamnya ada beberapa kotak kuat. Di antara semua itu, ada golem unik.
Golem itu persis anak kecil, 11/12
dengan Rouge. Warna dasanya putih, dan dilihat dari bentuknya, terlihat seperti
gadis. Totalnya ada 3, yang punya warna masing-masing — merah, biru, dan hijau
— di tubuhnya. Kepala mereka bahkan punya bagian yang persis rambut. Pembuatnya
pasti seorang pro.
「Tipe manusia, yah? Jarang sekali.」(Nia)
Ucap Nia sambil melihat 3 golem
“Warisan” itu. Memang sih, kalau dibandingkan dengan gorila atau armor tadi,
golem ini terlihat seperti manusia.
Akan tetapi, aku tidak kaget karena
kami punya robot yang hampir 100% mirip manusia. Walau memberi kesan kalau
mereka itu “boneka” sih.
「Apa mereka juga “Golem ber-skill”?」(Touya)
「Betul sekali, mas. Saya jamin mereka ber-skill. Masalahnya, saya
tidak tahu skill apa yang mereka punya karena golem ini tidak bisa dihidupkan.」(Penjual)
Ternyata, golem punya mesin di dada
yang digunakan ‘tuk mendaftarkan pemiliknya, tapi mesin itu rusak. Penjual yang
kami tanyai bilang kalau bengkel golem menyerah membetulkannya. Oleh karenanya,
penjual ini ingin menjualnya seperti ini.
「Oleh karena itu mas.. saya jual dengan harga murah~ dan saya ingin
mas membeli mereka.」(Penjual)
Penjual sehat (gemuk) itu merayuku
sambil menggosok-gosok kedua tangannya. Ummm. Katanya murah, tapi 1 golemnya
itu 70 koin emas-raja. Itu 700 juta yen, lho? Harganya aneh.
Tipe gorila ber-skill tadi cuma 500
juta. Apa ini artinya gorila itu lebih murah dari golem-golem ini? Golem tadi
kelihatan lebih kuat dan tahan lama.
「Apa boleh buat. Mas, coba lihat ini.」(Penjual)
Penjual itu menunjuk bagian dada
golem. Di sana, terpahat tanda ☆ kecil.
「Emblem bintang… Seri “Etoile”, yah? Pantas saja mahal.」(Nia)
「Ohh…」(Yuri)
Melihat emblem itu, Nia dan Yuri
saling mengangguk. Menurut Yuri yang menjelaskannya padaku yang tidak paham
ini, “golem yang di dadanya ada emblem bintang adalah golem seri Etoile, yang
artinya termasuk salah satu tipe Warisan terbaik”.
Kurasa emblem itu berfungsi sebagai
logo pembuatnya.
Nantinya, aku melihat kalau di leher
Rouge (tersembunyi di balik armornya) ada pahatan emblem Mahkota. Ternyata, itu
lah tanda dari seri “Mahkota”.
「Apa tanda itu asli?」(Touya)
「Di tempat ini tidak ada yang menjual barang palsu. Kalau ia
melakukannya, ia akan diusir atau yang lebih parah, akan dibunuh.」(Nia)
Gitu ya. Berarti tanpa tahu skill-nya
pun, golem ini lebih berharga karena termasuk seri Etoile.
「Jadi.. gimana mas? Mau beli atau tidak? Biasanya seri Etoile tidak
semurah ini, lho?」(Penjual)
「Hmmm……」(Touya)
Sejujurnya aku ingin golem kuat untuk
menjaga Gerbang-antar-Dimensi. Dari penampilannya, kurasa golem Etoile ini
lebih cocok untuk jadi pembantu.
Profesor kami mungkin bisa menganalisa
dan mengaktifkannya nanti. Kalau pun gagal, ia pasti akan mencari cara lain.
Kalau begitu… okelah, kubeli tanpa ngutang.
(Ramune: reader sekalian,
kalau punya hutang, cepet bayar ya..)
「Oke pak. Tak beli semuanya. Tapi… coba lihat ini dulu.」(Touya)
Keluarlah batangan adamantite dari [Storage]
dan kutunjukkan padanya yang terlihat ragu. Si penjual itu pun termenung
sejenak… yang akhirnya terbelalak dan melihat ke arahku.
「A-a-adamantite asli!? Dari mana…!?」(Penjual)
「Ooo tunggu sebentar pak, bukannya menanyakan asal barang itu
dilarang? Dengan adamantite ini, aku ingin bapak menjual 3 golem itu seharga
130 koin emas-raja.」(Touya)
「Semuanya!? Duhhh…uuuu…」(Shopkeeper)
Penjual itu pun merenung sambil
melihati batangan itu. Sebenarnya, 150 koin emas-rajaku berkurang karena
bayar ini dan itu. Aku akan senang kalau semuanya berjalan lancar dengan
batangan ini. Sebenarnya aku bisa bayar semuanya pakai batangan adamantite sih,
tapi kalau kulakukan, aku akan dicap mencurigakan.
Golem seri “Etoile” yang tidak bisa
diaktifkan vs batangan material langka. Si penjual itu mungkin sedang
memperhitungkan segalanya.
Tak lama kemudian, si penjual
tersenyum dan berkata:
「Oke mas. Saya terima pembayaran batangan adamantite + 130 koin
emas–raja ini dibayar tunai.」(Shopkeeper)
「Saya terima penjualan 3 golem seri Etoile ini dengan bayaran
seperangkat batangan batangan adamantite + 130 koin emas-raja dibayar tunai.」(Touya)
Aku langsung memberikan uangnya dan
menerima 3 golem itu.
Alasan langsung beli 3 adalah untuk cadangan. Selain itu, tidak enak rasanya memisahkan mereka karena kalau dibariskan, golem ini terlihat seperti saudari.
Alasan langsung beli 3 adalah untuk cadangan. Selain itu, tidak enak rasanya memisahkan mereka karena kalau dibariskan, golem ini terlihat seperti saudari.
Saat aku memasukkan mereka + wadahnya
ke [Storage], penjual terkejut, tapi tidak menanyakannya.
「Etoile memang berharga sih, tapi apa kau yakin mau beli semuanya?」(Nia)
「Mmm. Gak tahu juga sih, tapi kurasa tidak ada yang lebih baik dari
3 golem ini. Siapa tahu aku tidak akan menemukan golem Etoile lagi.」(Touya)
Pertanyaan Nia’ langsung kujawab. Akhirnya,
1 tujuanku tercapai. Sisanya adalah mencari tempat untuk memasang
Gerbang-antar-Dimensi. Apa enaknya pergi ke pulau tak berpenghuni, yah?
Kala memikirkannya, terdengar teriakan
dari atas.
「…apa itu?」(Touya)
「Huh? Ada apa?」(Nia)
Ucap Nia saat aku berhenti berjalan.
Lagi. Terdengar teriakan bercampur dengan suara
hiruk piruk dari atas. Tidak hanya 1, ada banyak orang yang berteriak.
Saat melihat ke samping, ternyata
Rouge juga berhenti dan melihat ke atas. Ternyata benar dari atas, ya?!
Pasti ada sesuatu.
「……〜♪ 〜♪……」
Ha? Setelah teriakan itu berhenti, terdengar
lantunan nyanyian yang terdengar bahagia.
Kemudian, pintu besar di atas tangga
tertebas menjadi 2, dan jatuh ke bawah.
Tak lama kemudian, nyanyian itu
terdengar lebih jelas.
「……dari gantungan〜 Gelak tawa nyaman♪ Acungkan pisau〜
boneka itu pun mencungkil mata kucing〜♪」
boneka itu pun mencungkil mata kucing〜♪」
「Su…suara itu!」(Nia)
Nia menjadi risau dan melihat ke
depan.
Seorang wanita melewati pintu besar
tersebut.
Ia memakai pakaian gaya gothic dengan
jumbaian ungu dan membawa payung ungu kecil. Ia juga memakai kacamata, tapi di
mata ungunya, tidak ada tanda-tanda kehidupan sama sekali.
Ditambah rambut amethyst-nya, ia
persis dengan boneka klasik Jepang. Walaupun terlihat cantik, badannya
tertutupi cipratan darah segar.
Apa yang menggangguku adalah anak-anak
di sampingnya yang ternyata adalah golem ungu kecil yang membawa sabit panjang
layaknya Dewa Kematian. Bentuk dan aura itu, persis dengan yang dipacarkan
Rouge yang ada di sampingku.
「Hei! Mustahil…」
「Mahkota ungu, Fanatic Viola. Jadi ia…!」
「Luna Trieste…… “Wanita Kegilaan”」
Kegilaan……? Saat meragukan ucapan para penjual, di depan
pintu, wanita itu berputar sambil memutar payung ungunya.
「Be~rikan. Be~rikan padaku. Beri~kan matamu♪ Tenanglah~ karenaku, kan memberimu tidur yang
panjang♪」(Luna)
Wanita itu berputar dan berputas
sambil terus menyanyikannya. Saat ia melihat kami, ia bernyanyi dengan senyuman
yang lebih lebar lagi.
「Hatimu~ berikan
padaku♪」(Luna)
Lanjut min
ReplyDeleteSemangat
gak pp min 1 chapter juga yg penting masih di lanjut projeknya.
ReplyDeleteSemangat terus min...
Genrenya kaya berubah jadi Gore lanjut min
ReplyDeleteMantap as always...
ReplyDeleteKok jadi tanggu y...
ReplyDeleteKarena karekter baru muncul,tapi chapter selanjutnya gak ada... 😅
Semangat buat admin nya yang mau mengerjakan/menerjemahkan novel ini, semoga para Admin diberi kesehatan dan waktu luang yg banyak agar proyek menerjemahkan novrl ini tetap berjalan hingga novel ini tamat...
Thanks min dan lanjutkan
ReplyDeleteSemangatmim upnya disini bacanya enak teratur
ReplyDeletelanjutkan miminku sayang aku dukung terus..
ReplyDeletelov yuuuh
Lanjut min semangat terus
ReplyDeleteBeli golem aja kayak lagi nikah, good lah translatornya
ReplyDeleteYa sultan maharnya aja langsung item langka
ReplyDeleteNext
ReplyDelete