Saturday 27 July 2019

Isekai wa Smartphone to Tomo ni Chapter 298 Bahasa Indonesia


TranslatorRamune
Editor
Mizuki Hashima
Proof Reader
Mizuki Hashima


Arc 27: Dunia Kebalikan

Chapter 298: Sang Mahkota Ungu, dan Kegilaan



Ada banyak golem, yah~? Sayang sekali, tapi haruskah kuhancurkan~? Haruskah kubunuh semua orang~? Yang tidak terbunuh, Luna yang ‘kan melakukannya, ‘ke?(Luna)

Perempuan bersimbah darah bernama Luna itu tersenyum sambil melipat payung ungunya.

Viola, maukah kau melakukannya?(Luna)

Gi(Viola)


Golem ungu kecil di sisinya pun melesat ke tengah bangunan. Saat mendarat, ia menebaskan sabit besar sehingga 1 golem besar yang dijajarkan terbelah jadi 2. Kuat sekali!

Ap…!(Penjual)

Penjualnya pun terbelalak sambil terus membatu di tempat. Golem hitam itu melanjutkan aksinya dengan merubah sabit itu ke sebuah tombak, dan menusukkannya ke dadanya.

Eh…?(Penjual)

Ia pun jatuh bersimbah darah. Di saat yang sama, terdengar jeritan dari segala arah.
Seorang perempuan yang berteriak tertebas dan kepalanya terlempar ke udara. Semua orang langsung panik dan berlarian ke mana-mana.

Rougeee!!(Nia)

Dimengerti(Rouge)

Dengan perintahnya, Mahkota Merah langsung melesat ke Mahkota Ungu. Rouge menjotosnya, yang lawan tangkis dengan sabit besarnya.

Eh-eeh? Kok ada Merah? Kenapa? Aku ingin tahu.(Luna)

Luna memiringkan kepala, melihati kami dengan tatapan penasaran.

Bangsat! Ungu! Apa maumu!!(Nia)

Ehh eeh? Ada Nia-chan. Kebetulan~ atau malah takdir, yah?(Luna)

Sementara Rouge dan Viola bertarung, perempuan bernama Luna itu membuat ekspresi terkejut yang berlebihan.

Rouge tidak beruntung karena Viola memegang senjata. Dan juga, serangan Rouge berjarak dekat. Viola juga sama, tapi ia punya senjata yang menguntungkan.

Setiap golem ungu itu menebaskan sabitnya, golem yang ditinggalkan atau orang mencoba lari tertebas. Sepertinya Rouge mencoba menariknya ke tempat yang sepi.

Hentikan golem itu! Kenapa kau melakukan hal sekeji ini!?(Nia)

Keji? Apa maksudmu dengan “keji”? Kau mengatakan sesuatu yang tak kupahami, Nia-chan. Aku melakukannya karena ini sangat menyenangkan.(Luna)

Luna memiringkan kepalanya lagi. Orang itu…… kelakuannya sangat aneh.

Mencongkel mata itu menyenangkan, lho? Mata setiap orang itu berbeda…. merah, biru. Sayang sekali mata itu langsung membusuk. Mencongkel itu sangat menyenangkan sampai aku selalu bahagia ‘at melakukannya(Luna)

Bajingaaaan!!!!!!!(Nia)

Gak ada gunanya. Aku tidak tahu apa ia serius mengatakannya, tapi situasi saat ini sangat buruk. Tak peduli dengan apa yang terjadi di sekitarnya, perempuan itu terus mengayun-ayunkan payungnya.

Saat aku mau beraksi, lantai bergetar dan orang bejad + golem besarnya berlari ke depannya. Bentar… golem itu kan penjaga gerbang tempat ini. Kalau begitu, mereka pasti anak buah Kupu-kupu Malam.

Hei! Hentikan golem itu sekarang juga!(si bejad)
Terus kalau aku bilang tidak~?(Luna)
Cih…kubunuh kau!(si bejad)

Golem besar itu pun meninju Luna. Ia terpental ke tembok bangunan, dan tubuhnya bergelinding di bawah. Tinju itu sangat kuat.

Bodoh…. Hei….selanjutnya golem ungu itu! Hancurkan ia!(si bejad)

Golem besar itu pun berjalan ke tempat 2 Mahkota itu bertarung.

…sia-sia. Viola tidak rusak karena ia Viola~ ’ke?(Luna)
Apa!?(si bejad)

Luna yang tangan kakinya bengkok ke arah yang aneh + tertutupi pasir, mulai berdiri lagi. Walaupun tulangnya hancur, tangan kakinya kembali seperti semula, dan asap aneh mengepul dari seluruh tubuhnya.

Apa-apaan asap itu…?(Touya)
Itu lah kemampuan Mahkota Ungu. Golem itu memberi badan tak terhancurkan pada penggunanya… Mahkota Ungu juga punya regenerasi tingkat tinggi.(Yuri)

Tak terhancurkan? Apa ia semacam undead?

Saat aku mendengar ucapan Yuri, Rouge terhempaskan karena tertebas sabit besar Viola. Nia yang melihatnya pun langsung berteriak.

Rougee!!!(Nia)

Nia berlari ke arahnya.

Viola, golem yang menghempaskannya, mengabaikan Nia + golemnya dan menyerang golem besar milik para bejad.

Viola menghindari serangan dan menebas mereka. Dengan suara kencang, tubuh golem besar yang terbelah itu jatuh ke bawah.

Tak peduli jumlah lawan~ ‘slalu membosankan~ ‘pertinya paman sekalian juga tidak bisa membunuh Luna~(Luna)

Bajingaaan!!!(paman bejad)

Salah satu paman bejad itu menusuknya dengan sebuah tombak. Tak lama kemudian, ujung tombak itu keluar dari punggungnya.

Hahahaha…… Sesuai keinginan…mu!?(Bouncer)
’dah kubilang, ‘kan..? Ini membosankan.(Luna)

Ia pun memegangnya seakan-akan tusukan itu tiada artinya, dan menghancurkannya. Dari mana sumber kekuatan perempuan ini?

Bentar, batas kekuatan undead itu tidak ada, yang memberi mereka kekuatan besar yang tidak bisa dibayangkan dari semasa mereka hidup. Teori ini mungkin berlaku baginya.
(Ramune: Daripada membantu, Touya malah memikirkan sebuah teori yang sangat menyebalkan….dasar.)

Umph!(Luna)

Luna menarik ujung tombak dari punggungnya, dan...menusukkannya ke kepala paman bejad dengan sekuat tenaga.

Kukembalikan, yah.(Luna)

Paman bejad menerima serangan itu dan jatuh ke bawah. Luna tersenyum sambil menusukkan payung ungunya ke paman bejad lainnya.

Guoeee!!(paman bejad 2)

Suara payung rusak pun terdengar saat menabrak punggungnya.

Aah~ ‘adi rusak deh. Padahal ini favoritku. Hmm. Oh. Ini kan salah paman, jadi biarkan aku mencongkel matamu~(Luna)

Air mata mulai mengalir dari mata paman itu saat Luna mulai mengulurkan tangan kananya.

Teleport!(Touya)

Setelah ber-teleport ke depan Luna, aku memegangi tangannya dengan erat. Kuu! Kuat sekali! Di mana ia menyimpan kekautan sebesar ini di tubuh kecilnya!?

Huhhuuuh? Sejak kapan…?(Luna)

Perempuan ungu itu pun terbelalak.

Onii-san. Aku jadi penasaran. Kau siapa? Kenapa kau menghalangi Luna?(Luna)

Aku tidak tahu tujuanmu, tapi bagaimana aku bisa membiarkan pembantaian seperti ini terjadi di depan mataku? Aku akan menghentikanmu walau dengan kekerasan sekalipun.(Touya)

Ahahahaahahaa! Mustahiil! Gimana caranya?(Luna)
Jadi begini… kau tahu Gravity!?(Touya)

Aku langsung mengaktifkan sihir gravitasi. Karena beratnya bertambah, Ia terjatuh dan tak bisa bangkit lagi.

Huhhuuuh? Apa ini? ‘ak bisa bergerak ……(Luna)
Sekarang! Tangkap!(paman bejad 2)

Para paman bejad langsung mengerumuninya yang tak bisa bangkit lagi. akan tetapi, gerakan Mahkota Ungu lebih cepat. Setelah itu, terlihat tebasan kuat sabit besar.

Kuuu!(Touya)

Untuk menghindarinya, aku melompat ke belakang. Para paman bejad yang tidak bisa melakukannya, kini mati dan terpotong mengenaskan.

Gi.(Viola)

Merubah sabit itu ke tombak, ia mulai menyerang. Sambil menghindar, aku mengubah Brynhildr ke blade mode dan menebasnya.

Gi-gi?(Viola)

Viola terhenyak melihat pegangan tombaknya terpotong. Aku yang tak menyiakan kesempatan ini, langsung menebasnya.

Golem ungu itu terpotong menjadi 2, jatuh ke bawah dan berhenti bergerak.

Hadehh……(Touya)

Aku pun melihat sekitar sambil bernafas lega. Kejadian ini memakan banyak korban. Aku harus segera memberi sihir penyembuhan pada mereka yang…

Ahahaha! Viola terpotong! Onii-san ini hebat yah!?(Luna)

Tiba-tiba terdengar suara perempuan + tepuk tangan. Menolehke samping, terlihat Luna sedang bertekuk lutut.

Mustahil! Aku belum menon-aktifkan Gravity. Apa yang ia lakukan?

Onii-san. Luna jadi penasaran. ‘isa kah kau memberitahu namamu~?(Luna)
…Touya. Mochizuki Touya(Touya)

Tou~ya. Namanya Tou~ya ~yah? Yap, indah sekali. ‘pertinya Tou~ya mampu membunuh Luna. Sayangnya, bukan hari ini. Karena Luna ingin onii-san membunuhku di situasi yang lebih membahagiakan dari ini!(Luna)

Maaf saja, tapi aku tidak suka membunuh orang ‘tuk bersenang-senang.(Touya)

Huhhuuuh? Dasar pemalu~. Apa ini daya tarikmu ~? Sepertinya Luna harus serius. Gimana, Viola?(Luna)

Luna pun melihat ke belakangku. Aku pun menoleh sambil berkata “mustahil” pada sosok Viola yang pulih sama seperti Luna. Walaupun sabitnya tetap terpotong sih.

Apa!?(Touya)

Apa-apaan ini?! Apa ini juga kemampuan Mahkota Ungu? Pemulihan otomatis… tidak… apa ini Regenerasi tingkat tinggi? Intinya, serangan normal tidak berguna…

Pertinya Viola juga suka Tou~ya. Kufufuu. Senangnya ketemu di sini!(Luna)
JANGAN BERCANDAAA!!!!!!!!!(Nia)

Tiba-tiba, terlihat tangan api menuju Viola. Tangan api itu menghempaskan ke tembok kasino, membengkokkannya.

Dengan kedua tangannya yang menjadi jago merah, Blood Rouge Sang Mahkota Merah mengejar Viola.

Setiap tinjunya membuat bangunan kasino ini bergetar, membuatku berpikir kalau Rouge yang sebelumnya golem yang beda. Apa yang terjadi padanya?

UNGU!!!!! Aku pasti ‘kan membalas perlakuanmu yang sebelumnya!(Nia)

Booo~. Nia-chan. Bisakah kau tak menggangguku ~?(Luna)

Nia tiba-tiba muncul di depan Luna. Setelah melihat penampilannya, aku langsung berteriak.

Hei! Apa yang terjadi pada tanganmu!?(Touya)

Darah segar mengalir dengan mudahnya dari tangan kanannya. Ternyata ia melukai dirinya sendiri. Dengan adanya darah itu, tangan kanannya terlihat sangat merah.

Jangan khawatir. Ini cuma syarat mengaktifkan skill Rouge.(Nia)

Apa maksudmu ‘jangan khawatir’, hah!?(Touya)

Ya gak bisa lah. Akhirnya, aku mengaktifkan sihir penyembuhan. Lukanya tidak terlalu parah, jadi langsung sembuh.

Sihir Touya memang mengagumkan……(Nia)

Walaupun lukanya sembuh, darahmu tetap berkurang.(Touya)

Melihat hal ini, wajah Luna memerah seakan-akan bahagia dan akhirnya melihat ke arahku dengan mata kosongnya.

Sihir! Tou~ya, kau penyihir, kan?! Bagus! Bagus sekali! Senangnya! Ah! Bahagia sekali! Haa…haaa…ah, sepertinya akan keluar…aaaah……ahhh~(Luna)

Ah!? Setelah semua yang terjadi, apa maksudmu dengan Ah!?

Secara insting, wajahku tidak karuan melihat dirinya yang memeluk diri sendiri dengan salah satu tangannya di paha.

Mungkin ia cocok dengan Shesca.

Mesum…(Nia)

Ini salah satu poin plus Luna ~lho. Kufufuuu. Hatiku berdetak kencang ~tahu! Aku jadi lebih bahagia daripada saat mencongkel mata…!(Luna)

Ia menjawab ejekan Nia dengan tenang. Luna pun melihatiku. Aku sudah memikirkannya dari tadi. Ini cuma aku, atau nafasnya memang tidak teratur, yah?

……jadi ingin “makan”……(Luna)

Sensasi dingin pun terasa di tubuhku. Kata-kata itu, oleh perempuan yang mungkin saja seorang undead, membuatku ingat akan film zombie yang kulihat dulu.

Melihatku yang melongo, Luna berlari dengan sangat cepat. Ia berhasil memegangiku yang secara reflek ingin lari, ia pun mengampit kaki kiriku dengan kedua kakinya.

Di situasi seperti ini, Luna membisikkan sesuatu sambil menempelkan selangkangannya ke pahaku.
(Ramune: Seumpama perempuan seperti ini ada, pasti akan kubunuh dengan instan, gak pake lama.)

Bunuh Luna di kesempatan selanjutnya ~’ke?(Luna)

Dan ia pun menjilati pipiku.

A-apa yang kau lakukan! BANGSAT!!!!(Nia)

Kiyhaaaa! Nia-chan! Iri ‘ea ~?(Luna)

Luna melepaskanku sambil menghindari jotosan Nia.

Viola! Kembalilah!(Luna)

Viola, yang melawan Rouge dengan susah payah, kembali ke sisinya dan menggendongnya di bahunya. Persis dengan anak kecil menggendong orang.

Hari ini sangat menyenangkan~! Baiklah, sampai jumpa~!(Luna)

Luna memberi kecupan perpisahan sementara Viola menyemburkan gas ungu dari lengannya. Sepertinya beracun. Asap itu kuanggap berbahaya.

Ya elemen Air! Bentuklah Perlindungan Pusaran Air! Aqua Shell!(Touya)

Aku langsung mengaktifkan sihir perlindungan air yang menutupi asap itu. Asapnya bercambur dengan air, dan warnanya pun berubah, jadi aku mengalirkannya ke salah satu pot berisi bunga yang terlihat mahal.

Tak lama kemudian, bunga itu layu dan mati. Jadi benar-benar beracun, yah…

Luna dan Viola berhasil kabur. Lolos, yah? Serangan yang mengerikan sekali.

Anjing!! Bangsat! Bajingan!! Ia kabur lagi!(Nia)

Nia yang kesal pun menendang sisa-sisa bangunan. Aku paham perasaannya.

Oh, hampir lupa! Cepat! Aku harus memberi sihir penyembuhan pada yang masih hidup.
Ha?

Saat aku mau berdiri, terasa sensasi basah di kaki kananku, jadi aku langsung melihatnya.

……uuaaaa(Touya)

Ada sesuatu yang basah menempel di sana. Nas! Tunggu dulu! Bukannya ini …?
(Ramune: Kalian sudah tahu, kan?)

Ekspresi wajahku pun berubah. Saat aku melihat Nia, ia juga menunjukkan ekspresi yang jijik.

Ia pun menyilangkan jari telunjuk kiri dan kanan, membentuk huruf X dan mengarahkannya padaku.

…engachokitta(Nia)
(Ramune: Ini istilah Jepang asli yang kalau diartikan itu “semoga aku tidak terkena kotoran yang dideritanya”)


HAAA!! Jadi dunia ini juga punya istilah itu!? Ya ampun… Kacau sekali hari ini.

Sebelumnya || Daftar Chapter  || Selanjutnya

11 comments:

  1. Semangat mun tiap hari aku cek lho semangat upnya disini bacanya enak no iklan terus TL nya rapi

    ReplyDelete
  2. Hohoho
    Ada bau" yandere nih

    ReplyDelete
  3. Luna kayak orang psikopat itu mungkin karena sering aktifin skill Golem "Mahkota" nya, mungkin akal atau perasaannya yang jadi syarat nya...

    Mirip punya Rouge nya syaratnya aktifkan skill nya harus pake Darah...

    Makin menarik nih...

    Lanjutkan min... 👍👍👍👍👍

    ReplyDelete
  4. makin seru aja ni,

    yang semangat min buat selanjutnya..

    ReplyDelete
  5. Lanjutkan min ditunggu update terbaru.. Semangat ya.. Dan trimakasih 😁

    ReplyDelete
  6. Entah kenapa gw kesal banget ama touya di chapter ini karena cuma banyak omong , langsung aja pake kekuatan surgawi dan bunuh kan langsung tamat

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dia kan ngga mau terlibat masalah disini. Jadi dia g mau beraksi/menjadi mencolok.

      Delete