Evil God Chapter 4
Translator | Kagami |
Editor
| Shiro7D |
Proof Reader
| UDesu |
Chapter 4 :
Pergi ke Akademi
Oh, ternyata
cukup singkat.
Setelah kelompok
Pahlawan
meninggalkan ruang tahta, aku perlahan mulai bangkit.
[Apa
yang Anda ingin saya lakukan?]
Pada
saat bersamaan pak tua muncul di ruangan.
[kalau
dipikir-pikir, aku tidak dapat mengatasi perempuan di kehidupanku sebeelumnya. Jangankan
bertarung, aku bahkan tak bisa berbicara dengan mereka]
[Tak
kusangka kalau Dewa Iblis yang terkuat dan tak terkalahkan punya kelemahan
seperti ini.]
Pak tua
terlihat tercengang.
[Kita
anggap saja pertarungan kali ini seimbang.]
[Eh!? Apakah
itu seimbang?]
Pak tua
tampak ragu.
[Kedua belah pihak tidak mengalami
kerugian. Pihak lain
mundur karena kehabisan waktu. Mungkin mereka pikir kalau mereka sudah menang.]
[Be-Begitu,
ya?]
Sepertinya
pak tua tidak keberatan, karena itu adalah teori yang sempurna.
[Omong-omong,
kenapa mereka bisa sampai ke ruang tahta? Dengan level kekuatan seperti itu,
mereka tidak mungkin sampai di sini.]
Mereka
tidak mungkin
memiliki kesempatan menang melawan pelayanku.
Seolah
menjawab pertanyaanku, 15 pemimpin divisi pasukan elit datang dan berlutut.
[Saya
minta maaf!]
Adrigory
meminta maaf. diantara ke-15 divisi, divisi pertama dan ke-13 adalah yang
terkuat, mereka bisa dianggap sebagai pemimpin.
Keduanya
melirik satu sama lain dan bergumam [Kau yang mengatakannya] [Tidak, kau yang
mengatakannya] sambil saling mendorong.
[Nah,
mereka adalah pengunjung pertama setelah 1000 tahun, jadi jika kami menghalangi
mereka, Asthal-sama akan kecewa.]
[Oh.]
Ketika
aku melihat dia dengan tatapan menghina, pemimpin divisi ke-13, jeco,
mengalihkan tatapannya.
[…Atau begitulah alasan yang kami
buat.]
Adrigory
sepertinya sudah kehilangan keberaniannya karena tatapan evil eye milikku, dan langsung memberitahukan motif mereka.
[Dasar
penghianat!!]
jeco berteriak, tapi Adrigory tetap tenang.
[Jadi,
kenapa kalian
melakukannya?]
Ketika
pak tua bertanya pada mereka dengan nada marah, Adrigory semakin menundukkan
kepalannya dan menjawab.
[Ke-ketika
aku melihat mereka, jantungku mulai berdebar sangat cepat, dan tubuhku gemetar,
kami hanya dapat berdiri sambil menatap mereka.... Karena itu, kami memutuskan
menyembunyikan hawa
kehadiran kami dan
melihat mereka dari belakang.]
[Itulah
kenapa kami harus
mundur. Jika tidak, kami akan dianggap orang mesum.]
Mereka
benar-benar seorang penguntit, itu sesuatu yang tidak pernah aku lakukan di
kehidupanku sebelumnya.
Mereka
yang tidak terbiasa dengan wanita lebih cenderung melakukanya, apa boleh buat.
[Haha!
Kalian harus lebih
berhati-hati mulai sekarang.]
setelah mendengar saranku, Adrigory menjawab dengan perasaan kecewa.
[Mhmm...]
Setelah
mendengar jawaban Adrigory, pak tua merenung sebentar dan menganguk.
[Mhm… Mhm].
[Semua anggota keluarga Dewa Iblis
kecuali diriku muncul setelah Asthal-sama
lahir, ini berarti kalian semua dibesarkan oleh Asthal-sama.]
[Aku
tidak ingat pernah melakukan itu.]
Ketika
aku menjadi Dewa Iblis, hanya pak tua yang ada di sana.
Setelah
itu, mereka semua lahir dengan sendirinya.
Bahkan
jika aku mengatakan lahir, mereka keluar dari dalam tubuhku dalam bentuk telur.
Saat aku
sadar, hal itu telah terjadi di kuil kegelapan.
Dalam game, mereka disebut POP. (TL: monster muncul tiba-tiba
tanpa peringatan)
Namun
itu tidak terjadi lagi dalam beberapa ratus tahun belakangan.
Apakah
itu sudah mencapai batasnya?
[Sekarang
para bahawan Dewa Iblis telah berhenti muncul. Aku tidak begitu mengerti apa
yang menyebabkannya, tapi mungkin pemikiran ‘lemah terhadap wanita’ telah
terbagi pada setiap orang.]
Jika dugaanku
benar, ke-15000 bawahanku memiliki kelemahan yang sama terhadap wanita.
Bukankah ini berbahaya?
[Bukankah ini masalah serius?] [Apa kita harus terbiasa dengan
wanita?]
pendapat seperti itu mulai bermunculan.
Tapi aku
tak ingin melihat saat 15.000 bawahan Dewa Iblis tiba-tiba keluar untuk
berbicara dengan wanita.
[Bagaimana
kalau kita mencari cara memusnahkan semua wanita?]
Komentar
bodoh datang dari Jeco.
Bukankah
si pemimpin batalion 13 ini
agak aneh?
[Orang
idiot sebaiknya diam saja, bagaimana caranya membunuh wanita sedangkan kau saja
tak bisa berbicara pada mereka.]
[Siapa
yang kausebut idiot!?]
Dia
marah setelah saingannya, Adigory mengomentari idenya.
Pertama,
jika wanita dimusnahkan, manusia akan dalam masalah besar. Ide ini terlalu
berlebihan.
Ada
beberapa pendapat yang diajukan, tapi karena ini semua salahku, aku harus
menyelesaikan ini dengan caraku sendiri.
[Dewa
memberiku perintah untuk tidak keluar sampai pengunjung pertama datang. Karena aku telah bertemu pahlawan,
aku bisa bergerak lebih bebas sekarang.]
Wajah pak
tua terlihat sedang memikirkan sesuatu. Aku pun mengangguk padanya.
[Satu
satunya cara mengatasi kelemahan pada wanita adalah melalui pengalaman.]
[Aku
punya ide bagus.]
[Kalau
begitu aku serahkan padamu. Oh iya, apa mereka sudah pergi?]
Pak tua bilang
kalau dia punya sebuah ide, jadi aku
mempercayakan hal ini kepadannya.
Jeco
menjawab pertanyan kedua dariku.
[Sepertinya
mereka sedang berkeliling dan saat ini sedang menuju ke ruang harta.]
[Apa!?
Apa mereka berhasil masuk?]
[Tidak,
mereka tidak bisa masuk karena golem penjaga fasilitas penting milik kita masih
ada di sana.]
Dia memberi
laporan kalau golem tersebut berhasil mengalahkan dan mengusir mereka.
[Harta
itu sudah ada di sana selama 1000 tahun, jadi aku tidak tahu apakah itu masih
layak untuk diambil.]
Pak tua
menggelengkan kepalanya dan memberikan pendapatnya.
[Itu
memang tidak berguna bagi kita. Tapi orang yang telah menaklukkan dungeon tersulit di dunia, yaitu kuil
kegelapan ini, harta tersebut masih layak untuk diambil.]
[Bukankah
terlalu mudah menaklukkannya?]
Pak tua
pura-pura tidak mendengar perkataanku. Aku juga tidak dapat melihat wajahnya
yang berkedut.
[Mereka
mungkin telah merasakan teror dari kuil kegelapan melalui golem itu]
Meskipun
Jeco mengatakan seperti itu, rasanya dia seperti mengakui kelemahan bawahan
Dewa Iblis.
Yah,
yang penting mereka masih setia.
Aku akan meningatnya di hatiku
***
[Apa-apaan
kuil barusan, bukankah golem itu terlalu kuat?]
Beberapa
hari kemudian di Akademi Cantabridge, jiemi mengumpat saat memasuki kelas pagi
ini.
[Apa
kau masih membicarakannya? Benda itu pasti Dewa Iblis.]
Tiraiza
menggunakan jarinya untuk menghitung jumlah umpatan yang keluar dari mulut Jiemi.
[Jangan
mengatakan hal seperti itu, apa kau masih bisa menyebut dirimu seorang ahli
sihir?!](TL : sage)
ketika jiemi menyindirnya, Tiraiza sedikit marah, namun dia membalasnya dengan senyum
kecil.
[Oh...
apa perlu sang ahli sihir ini menjelaskan tentang apa yang mungkin terjadi
kemarin?]
[Tidak,
tunggu sebentar...]
Gawat, masalah ini akan tambah
panjang, jiemi
berpikir begitu.
Tapi
sudah terlambat, dia menuai apa yang dia tabur.
[Tidak,
aku tidak bisa menunggu, itu benar.... mungkin itu disebabkan karena mereka sudah
melemah setelah 1000 tahun. Bawahannya mungkin sudah mati. Karena itu kuil itu
kosong, hanya golem yang merupakan benda sihir yang masih hidup. Tempat itu mungkin ruang harta
atau fasilitas khusus.]
Jiemi
merasa lega, tapi itu adalah sebuah kesalahan.
[Kemudian
aku membandingkan dengan cerita dari kampung halamam Iris.]
Topik
cerita mereka telah berubah dan Jiemi tampak tidak tertarik dan mulai melarikan
diri.
[Sepertinya
itu cerita yang menarik]
Ketika
Yufilia dan Iris sampai di kelas, mereka bergabung dalam percakapan.
[Mhm...
dia sudah melemah, bukankah wajar berpikir begitu?]
Yufilia menerima
pendapat itu meski sedikit tidak setuju terhadap Tiraiza.
[Tidak
masalah bukan? Selain itu golemnya...]
Ketika Jiemi
mengatakan golem, Yufilia membuat ekspresi penuh tekad.
[Dia
lebih kuat dari raja iblis. Bahkan perbedaannya terlalu luar biasa.]
[Kekuatan
golem tergantung kekuatan sihir dan materi yang digunakan, materi yang
digunakan misterius dan penciptanya juga pasti jauh lebih kuat]
Sebagai seorang
ahli sihir, Tiraiza memiliki banyak pengetahuan tentang teknik sihir dan ilmu
sihir.
[Raja
iblis kali ini sangat lemah, bahkan semua orang juga bilang begitu.]
Jiemi setuju
dengan pendapat Yufilia.
[Yah,
kurasa mereka bilang begitu karena dipengaruhi prasangka dan rasa cemburu.]
Jiemi
tidak ikut dalam penaklukan raja iblis, hanya Yufilia dan Tiraiza yang ikut
serta.
Namun sudah
pasti kalau musuh saat itu sangat kuat.
Kekuatan
golem itu memberikan dampak yang begitu besar.
[Bagaimanapun
juga, raja iblis selanjutnya akan muncul suatu hari nanti. Sampai saat itu tiba,
aku akan berlatih dan pasti akan mengalahkannya.]
Yufilia mengatakannya dengan penuh tekad.
Setelah
itu, bel pun berbunyi menandakan jam pelajaran dimilai.
[Kembali
ke tempat duduk kalian.]
Wali
kelas memasuki ruangan dan memberikan pengumuman.
[Hari
ini kelas kita kedatangan murid pindahan. Hei, masuklah]
Saat
guru memanggilnya, dia memasuki ruangan, tentu saja mengenakan seragam Akedemi Cantabridge.
[Senang
bertemu dengan kalian, namaku Asthal.]
Dia
adalah Dewa Iblis yang telah dilepaskan dari mantra setelah 1000 tahun.
0 comments:
Post a Comment