Evil God Chapter 5
Translator | Kagami |
Editor
| Shiro7D |
Proof Reader
| UDesu |
Chapter 5 :
Hari Pertama Pindah Sekolah (1)
Kelas yang
gaduh.
Dikehidupanku
yang sebelumnya. Jika di sebuah kelas kedatangan murid pindahan, kelas tersebut
pasti akan menjadi gaduh. Yah… walaupun itu cerita 1000 tahun yang lalu.
Tapi aku adalah
seorang
pria yang tidak terlalu mencolok.
Mungkin jika
murid pindahan tersebut
adalah perempuan, atau cowok tampan, hal tersebut mungkin akan terjadi.
[Diatas
rata-rata], [Aku rasa dia normal?]
aku mendengar beberapa orang memberikan penilaian jujur.
Pembicaraan rahasia antara dua teman memang
benar-benar jujur.
Sialnya, aku dapat mendengarnya dengan Evil Ear.
[Apa kita pernah bertemu dia?]
Jiemi bertanya
pada ketiga rekannya, dan mereka sedikit memiringkan kepala.
[Rasanya
aku tidak
kenal dia]
Sepertinya Tiraiza juga penasaran.
Dan dua lainnya juga memiliki pikiran yang sama,
[mungkin perasaanku saja] gumam Jiemi.
Lalu ia pun kembali berpaling padaku.
Penampilanku tidak sepenuhnya berubah.
Tubuh sedang layaknya remaja laki laki biasa.
Dan tentu saja, sayap hitamku disembunyikan.
Aku bisa menyembunyikan mereka dari punggungku, tapi
aku tidak tahu di mana.
Karena
itu bukan tubuh fisik, tapi lebih seperti tubuh roh.
Aku juga telah memakai seragam, namun selebihnya tidak ada yang berubah.
Tapi alasan
kenapa tidak ada yang sadar
jika aku orang yang sama adalah kerana saat ini aku tidak mengeluarkan―Jaki*.
(TL : energi iblis. sebelumnya disebut Miasma, tapi untuk kedepannya akan pakai
“邪気” dibaca
“Jaki”)
Ibaratnya seperti perempuan berkacamata yang menyembunyikan
matanya dengan rambut tiba tiba menggunakan lensa kontak dan tampak seperti
orang yang berbeda.
Ini adalah perbedaan besar yang bahkan teman akrabmu pun tidak akan
menyadari bahwa kamu adalah orang yang sama.
Yah, begitulah kira-kira.
Aku pasti terlihat menyeramkan jika aku mengeluarkan
Jaki-ku.
Tapi saat ini aku terlihat seperti laki-laki biasa.
Jadi
para
gadis itu pasti
tidak mengenaliku sebagai orang yang sama.
Apa yang Jiemi rasakan pastilah sesuatu yang disebut
dengan firasat.
Intuisi seorang prajurit benar-benar berbahaya.
(TL :
tambah lagi dia juga cewek :p)
Semua mahluk hidup melepaskan sesuatu yang disebut ki.
Apa yang manusia lepaskan disebut Ninki, jika mereka adalah iblis maka
melepaskan Maki, dan jika mereka
naga, maka melepaskan Ryuuki.
Diperlukan teknik yang sangat sulit untuk menjaga Jaki
tetap 0.
Bahkan aku pun masih sulit untuk menahannya.
Jadi, saat ini aku mengandalkan alat bantuan berupa
cincin batu rubi di jari telunjuk kiriku.
Ini mencegah Jaki
milikku keluar.
[Asthal,
tempat dudukmu ada di belakang].
Tempat duduk yang guru tunjukkan padaku ada di
belakang Yufilia.
Ketika jam wali kelas selesai, guru dengan cepat
meninggalkan ruang kelas...
Ada waktu sampai kelas berikutnya dimulai. Jiemi
menghampiriku dan bertanya.
[Hei,
apa kita pernah bertemu di suatu tempat?]
Dia sepertinya masih penasaran denganku.
Namun, tidak mungkin bagi manusia untuk menyadari
bahwa Dewa Iblis dan aku adalah orang yang sama.
Jika aku menghilangakan kecurigaannya sekarang, ini akan berakhir dengan cepat.
[KyugrAsYaa tItdrakH], (terjemahan: Kurasa tidak).
Aku menjawab dengan bahasa yang tidak bisa dimengerti.
Sialan, padahal aku sudah berlatih belakangan ini,
mungkin memang mustahil jika hanya dalam
beberapa
hari.
[Jadi
benar itu
kamu! Kamu tidak datang untuk membalas dendam, ‘kan?].
[MraAef, aXkru tWak tYahiu aRpa yEanG kraUmu bEicaHraYkWan]
(terjemahan: Maaf, aku tak tahu apa yang kamu bicarakan).
[aku tidak mengerti apa yang kamu katakan!]
Jiemi mencekik leherku, guhuu…
Aku adalah Dewa, jadi meskipun aku dicekik, aku
tidak akan mati.
[Jiemi, hentikan!]
Jiemi melepaskan tangannya dari leherku setelah
Yufilia menghentikannya.
Setelah menenangkan diri, aku memberitahu mereka
tentang keadaanku.
Aku dibesarkan di sebuah desa di pegunungan.
Seseorang mengunjungi desaku secara kebetulan,
mengatakan bahwa aku memiliki bakat, dan melalui koneksi mereka, aku diizinkan
pergi ke Akademi Cantabridge.
Bahasaku menjadi seperti itu karena aku tidak
terbiasa berbicara dengan wanita.
Aku pergi ke sekolah dengan tujuan untuk memperbaikinya.
Setengahnya adalah kebenaran, setengahnya lagi
adalah kebohongan.
Aku akan dicurigai jika semua yang kukatakan adalah kebohongan,
namun jika dicampur dengan sedikit kebenaran, maka aku akan lebih mudah
dipercaya.
Itulah latar belakang yang kugunakan.
Aku
memang mengikuti
prosedur perpindahan,
tapi
aku tidak tahu bagaimana hasilnya.
Dan seharusnya
ini
bukan sekolah yang bisa dimasuki dengan mudah ....
Yah… aku menyanggah tuduhan mereka sebagai Dewa
Iblis dan mengatakan kalau aku tidak mengerti apa yang mereka katakan.
[Kalau
aku ... tenang ... ....... aku agak bisa ...... bicara].
Inilah hasil latihanku.
Selain pada perempuan, aku bisa berbicara secara
normal dengan laki-laki dan benda.
Aku masih bisa berbicara pada perempuan jika aku
menenangkan diriku dan berbicara secara perlahan.
Saat aku berbicara perlahan-lahan, Jiemi
mendengarkan sambil terlihat kesal.
[aku
tidak percaya ada dua orang di dunia ini yang bisa berbicara dengan bahasa misterius
seperti itu]
Jiemi sepertinya masih tidak percaya.
[Jiemi… Apa ada masalah jika dia memang
benar-benar Dewa Iblis?]
Tiba-tiba Tiraiza memaparkan inti pembicaraan dan Jiemi
pun menggertakkan giginya.
[Aku
tidak tahu, tapi mungkin
nanti akan ada masalah!]
[Tidak,
tidak ada masalah. Meskipun dia benar-benar Dewa Iblis, tapi dia sama sekali
tak punya kekuatan. Malahan aku ingin mendengar beberapa cerita tentang iblis
atau tentang dirinya sendiri]
Aku
juga ingin berbicara, tapi sayangnya Dewa Iblis dilarang untuk membicarakan
tentang dirinya.
Bukan berarti tidak boleh bicara pada siapapun sih.
Lebih tepatnya, kami tak bisa bicara jika itu tidak
perlu.
[Apa yang harus kita lakukan jika ternyata dia kuat?]
Iris bertanya pada Tiraiza.
Sepertinya Iris menginginkan hal itu daripada hanya
sekedar kemungkinan.
Iris mungkin ingin menghapus aib dari tradisi desa
yang dianggap salah.
Aku sangat ingin bekerja sama, tapi maaf ....
Mohon tunggu sampai aku mengatasi kelemahan
ini.
[Kekuatan yang luar biasa seperti yang diceritakan
dalam tradisi―Jika
dia memang memiliki kekuatan untuk
membuat raja iblis melarikan diri, maka dia tak perlu menyamar sebagai manusia.
Dan lagipula,
bukankah Dewa Iblis tidak bisa pergi keluar?]
[Iya
juga...]
Mendengar hal itu, Iris tak punya pilihan selain
menerimanya.
Dewa Iblis tidak bisa keluar hanya sampai mereka
bertemu dengan pahlawan.
Aku sudah bebas sekarang.
aku sangat berterima kasih.
[Orangnya sendiri juga sudah mati... jadi tidak ada
lagi masalah, kan?] (TL : Mereka menganggap kalau
Ashtal sudah mati saat melawan mereka di kuil kegelapan)
Yufilia menatap Jiemi.
Jiemi pun mengangguk padanya.
***
Cantabridge adalah sekolah yang banyak menghasilkan
petualang.
Tentu saja di sini diajarkan hal lain seperti sebuah
akademi pada umumnya.
Dan banyak juga anak bangsawan terdaftar di sini.
Akademi ini sudah diakui menjadi yang terbaik.
Dan bukan hanya
pelajar dari Kerajaan Briton
saja yang
bersekolah di sini, pelajar dari kerajaan lain juga ada di sini.
Kerajaan Briton berada di tengah benua, dan
ibukotanya Rhodan telah menjadi kota kosmopolitan internasional.
Akademi Cantabridge berada di salah satu sudut kota.
Kelas ini adalah kelas petualang. Kelas terbaik adalah kelas A, lalu
kelas B dan terakhir
kelas C.
Setiap kelas
kurang lebih terdiri dari 30 siswa.
Dan karena
ini kelas
petualangan, hanya ada satu atau dua kelas dalam sehari.
Pertama adalah kelas bahasa nasional
Seorang wanita dengan tubuh bagus yang berusia
sekitar 30 tahun bertanggung jawab mengajar kelas ini.
[Sepertinya
kita punya siswa pindahan.
Hei Ashtal, coba kamu baca dari awal halaman 137]
[wヴぁfいhぬろdgm]. (terjemahan: saya seekor kucing :p)
Sial… aku gagal menyiapkan mental.
Ini cukup sulit.
Seisi kelas
tertawa terbahak-bahak.
[Ah, aku tidak pandai berbicara dengan wanita.]
Guru bahasa nasional melihat ke sini.
[Tapi saya bahagia, saya disebut sebagai seorang wanita]
Kelas kembali tertawa atas komentar tersebut.
goblok penyakit wanitakah,makanya ngeharem
ReplyDelete