Isekai wa Smartphone to Tomo ni Chapter 270 Bahasa Indonesia
Translator | Kagami |
Editor
| Shiro7D |
Proof Reader
| Shiro7D |
Arc 26: Apa yang Bisa Dilakukan Untuk Esok Hari
Chapter 270: Pengambilalihan, dan Menerima Konsekuensi
Sihir non atribut [Cracking] adalah
sihir yang dapat menulis ulang, membuat, atau menghapus setting dalam sebuah artifak.
Sebagai contoh, anggaplah seseorang
memiliki artefak seperti keran air.
Akan sulit untuk membuat keran tersebut mengeluarkan sesuatu selain air, tetapi akan mudah untuk menulis ulang
parameter operasionalnya. Sebagai contoh, membuat Keran tidak dapat diputar, membuat air hanya keluar sedikit, atau membuat air menyembur
seolah-olah ada air mancur.
Ini adalah sihir yang aku temukan di
[Perpustakaan], dan itu tidak terduga sangat berguna. Jika aku menggabungkannya dengan [Analisis],
aku akan dapat memahami cara menangani semuanya mulai dari aliran kekuatan sihirnya hingga ke cara kerjanya.
Namun, ada juga artefak yang tidak
dapat aku pahami karena pengetahuan aku saat ini, jadi diperlukan kehati-hatian
karena ada kemungkinan bahwa sihir ini dapat
menyebabkan efek yang tidak terduga jika prosedur terlalu rumit.
Bahkan untuk [Kalung Budak] sendiri, itu cukup sulit bagiku untuk membatalkannya
[Efek] seperti [Tidak bisa melepaskan diri]
atau [Perintah pemiliki mutlak].
Namun, aku berhasil menimpa gelombang
kekuatan sihir yang terdaftar sebagai otoritas tertinggi dengan milikku dan
menghapus yang lainnya. Aku sudah bereksperimen dengan kalung budak yang aku peroleh dari pedagang budak.
Dan sekarang, aku telah menulis ulang
master yang terdaftar dari semua [Kalung Budak] di kota ini menjadi diriku sendiri. Jadi dengan kata
lain―
「Ada apa dengan kalian! Habisi dia cepat! 」(Abdul)
Budak petarung mengangkat pedang mereka kearahku atas perintah Raja
Sandora. Namun, ada beberapa di antara mereka yang saling bertukar pandang, tampak kebingungan oleh sesuatu.
Sudah kuduga. Saat ini mereka tidak sedang dibuat untuk bergerak
secara paksa. Namun tindakan mereka saat ini hanyalah refleks mematuhi
perintah dan bukanlah karena efek [Collar].
「Mulai potong mereka! Bunuh orang itu! 」(Abdul)
Raja Sandora pun mulai meneriakan
perintahnya, tetapi para budak tidak menunjukkan reaksi apapun. Beberapa dari mereka bahkan menyentuh leher
mereka seolah-olah memeriksa apakah mereka masih mengenakan kalung budak atau tidak, tetapi kalung tersebut masih ada di leher mereka.
「Ap― apa yang terjadi...」
「Kenapa kalian diam saja ?! Mengapa para budak tidak
mematuhiku ?! 」(Abdul)
Para pengikut di sekitarnya mulai
sadar pada keanehan itu juga.
「Bukankah sudah aku
katakan tidak ada gunanya. Semua budak dengan [Kalung Budak] tidak akan mematuhi perintah dari siapa pun kecuali pemiliknya.
Dan aku satu-satunya orang yang menjadi
pemilik mereka sejak beberapa waktu lalu 」(Touya)
「Ap― apa yang kau katakan?!」 (Abdul)
「Kalau tidak salah ⅔ dari orang yang tinggal di Sandora adalah
budak, bukan? Berarti dengan kata lain,
mayoritas ini benar-benar patuh padaku sekarang. Haruskah aku menjelaskannya
kepada mu dengan cara yang lebih mudah
dimengerti? Negara ini ——— telah ditaklukan olehku 」(Touya)
「Apa ... apa yang kamu ... katakan ...?!」
(Abdul)
Raja Sandora tercengang sejenak di
sana, tetapi kemudian dia segera menerapkan kekuatan sihirnya ke gelang emas
yang menempel di lengannya, mencoba [Daftar Ulang]. Ini hanya tebakan, tapi
benda di lengannya mungkin adalah artefak [Pendaftaran].
Meskipun begitu, itu masih tidak
mungkin baginya. Kewenangan [Kalung Budak]
telah ditimpa sedemikian rupa sehingga pendaftaran ulang master baru tidak
mungkin lagi. Walaupun kenyataannya,
perintah raja masih akan mencapai para budak di kota-kota lain, tetapi aku tidak
berkewajiban untuk mengatakan itu kepadanya.
「ini benar benar konyol ...! [Gelang Raja
Budak] ini dapat mengakses pendaftaran pemilik [Kalung Budak] dan tidak ada seorang pun di luar garis
keturunan kerajaan kami yang dapat
mengakses [Gelang Raja Budak] ini ...! Haa! Jangan bilang kalau bajingan
sepertimu adalah bagian dari garis keturunan keluarga kerajaan kami ...! 」(Abdul)
「Jangan mengatakan sesuatu yang menjijikkan
seperti itu, bodoh」 (Touya)
Memikirkan aku menjadi kerabatnya
membuat aku jijik tanpa akhir! Tidak mungkin aku akan menjadi bagian dari garis
keturunan Orc.
Para budak tempur melirik bolak-balik antara
aku dan Raja Sandora, tampaknya mereka
tidak bisa mengikuti perkembangan
peristiwa yang terjadi saat ini.
「Sekarang, tuan-tuan dan nyonya-nyonya budak tempur, aku tidak akan memberi kalian
perintah apa pun. Aku berjanji kepada kalian semua untuk membebaskan kalian
dari perbudakan, asalkan kalian bukanlah budak
kejahatan. kalian juga bebas untuk kembali ke kampung halaman kalian jika kalian mengatakan bahwa kalian telah
dibawa ke sini dari negara lain 」(Touya)
Berdiri dari kursi, aku kemudian berbicara dengan para prajurit di sekitarku. Mereka mulai menurunkan pedang mereka, dan bahkan beberapa di antara mereka meneteskan air mata.
「sungguh ... apakah kami benar-benar akan
dibebaskan ...?」
「Aku berjanji kepadamu. Aku akan membebaskan
mu. kamu tidak akan lagi menjadi budak di negara ini 」(Touya)
Aku mengatakan itu kepada salah satu
budak tempur yang berbicara kepadaku. Setelah itu, para budak lainnya mulai
berbicara dengan tangisan.
「Tidak menjadi budak lagi...」
「Kami tidak akan lagi menjadi budak ...」
「... Kami akan, hidup, bebas ...」
「Kembali ke kampung halaman…. Kembali ke
kehidukan kamii ... 」
Orang-orang yang terguncang ini
meneteskan air mata dengan suara gemetar. Itu mungkin dicampur dengan berbagai
emosi seperti kegembiraan, kecewa, kemarahan, dan kehampaan.
「Tidak mungkin ... para budak, para budak ...」
(Abdul)
「Apport」 (Touya)
「Ha?!」 (Abdul)
Gelang itu lenyap dari tangan kanan
Raja Sandora, yang duduk di atas takhta seolah-olah lepas dari tangannya, dan muncul di tanganku. Jadi ini adalah
[Gelang Raja Budak], ya?
「Kembalikan itu!」 (Abdul)
「Tidak-tidak, benda ini sudah tidak di perlukan lagi, kamu tau」 (Touya)
Tersenyum manis, aku melempar gelang itu ke atas dan memotongnya dengan Brynhildr dalam mode
pedang. Gelang yang jatuh menjadi dua bagian. Sekarang para budak tidak harus
mematuhi perintah siapa pun yang memiliki gelang itu. walaupun masih ada budak lain di jalan yang masih harus mematuhi pemiliknya,
tetapi aku berencana untuk melepaskan mereka satu per satu nanti.
「Bajingan! Apa yang telah kau lakukan!? Kau
keparat! Apa hak mu mengambil para budak dari negara kami! 」(Abdul)
「Hahah… sangat lucu kau
mengatakan hal seperti itu. Lalu aku juga akan bertanya, Apa hak mu
mengambil kebebasan dari orang-orang ini? 」(Touya)
「Uguguu…!」 (Abdul)
Budak-budak petarung yang mengelilingiku mengubah mata yang penuh
amarah ke arah raja. Hidup mereka telah secara tidak adil diambil olehnya, martabat mereka sebagai seseorang manusia juga sudah
ternodai. Jadi wajar bagi mereka untuk membalas kembali hal itu dengan kemarahan.
Pada saat itu, banyak teriakan yang
terdengar dari luar bersamaan dengan
guncangan keras seolah-olah sesuatu menabrak objek lain. Jadi sudah dimulai, ya?
「ap- apa itu ?! Apa yang terjadi?!」
Tidak mengerti apa yang sedang terjadi, para pengikut
mulai panik. Tiba-tiba, seorang pria yang
mengenakan jubah dan yang menuntun kami ke sini sebelumnya. Masuk ke
ruang audience dalam
keadaan panik.
「Me―mengerikan! Para hewan yang di bawah kendali pesukan binatang sihir, mengamuk! Dan mereka tidak
mendengarkan apa yang diperintahkan kepada mereka! 」(pria berjubah)
「Ap-apa katamu?!」 (Abdul)
Yah, kurasa binatang sihir itu menjadi liar adalah hal yang wajar. Orang yang diperbudak akan tetap memiliki
alasan di dalam mereka, kerah yang menempel di leher mereka akan mencegah
mereka bertindak sembarangan kecuali sesuatu yang besar terjadi. Namun, magic
beast berbeda - mereka mungkin akan
bergerak sesuai naluri mereka jika dilepaskan. Aku bertanya-tanya, bisakah
mereka benar-benar dikendalikan karena karakteristik mereka itu?
「Sudah aku katakan, bukan? [Kalung budak] saat ini sudah
di bawah kendaliku. Mereka tidak akan menerima perintah siapa pun kecuali dari ku, kau tau? 」(Touya)
「Gugugu….!」
Omong-omong, aku telah memberi perintah
kepada binatang-binatang ajaib itu untuk tidak membunuh orang sebanyak mungkin
dan keluar dari kota ini. Yah, walaupun
demikian, kota sudah pasti panik sekarang.
「Bajingan ...! Beraninya kamu, beraninya kamu,
beraninya kamu ...! 」(Abdul)
「Berkali-kali aku menanyakan pertanyaan ini: "Apakah Kamu ingin perang?". Aku adalah orang yang cinta damai, tetapi aku bukanlah seorang yang tidak melawan. Aku akan membalas jika seseorang dengan
sengaja memukul aku. Kaulah yang pertama kali menyatakan
perang pada kami. Jadi jangan bilang kalau kau tidak
ingin di serang yah. 」(Touya)
「Diam, diam, diam!」 (Abdul)
Raja Sandora menatapku dengan mata
penuh amarah. Maka, aku rasa yang tersisa adalah mengikat mereka, membuat
mereka keluar dari tempat produksi [Kalung budak], dan menghancurkannya.
Saat aku memikirkan itu dan maju
selangkah.
Wanita budak yang berdiri di samping
Raja Sandora mengeluarkan pedang yang terbuat dari permata dan menyerang raja
secara horizontal dengan seluruh kekuatannya. Sejak kapan dia mengambil pedang itu?
「Fuhii?」 (Abdul)
Setelah itu, aku mendengar suara yang
terdengar bodoh. Dan Kepala manusia yang menyerupai orc
terbang dengan indah ke udara.
Seperti yang diharapkan, bahkan aku
tidak dapat bergerak banyak ketika lah itu terjadi.
Yah, memang mungkin saja bagiku untuk menghentikannya, tapi aku rasa tubuhku tidak bergerak saat itu. Atau mungkin aku harus mengatakan bahwa aku sama sekali tidak ada
niat untuk membantu raja orc itu. jadi pada akhirnya, aku mungkin membiarkan Raja
Sandora mati.
Sementara aku masih bingung, kepala
raja yang dipenggal kepalanya terbang ke arah sini.
「Ouwaaa!?」 (Touya)
Aku akhirnya menendang kepala yang
berguling karna refleks. Ah tidak! Bukannya aku melakukan pelecehan terhadap
orang mati atau sejenisnya, hanya saja itu benar-benar refleks
karena terkejut! Jika kepala yang baru saja terpotong berguling ke arah
seseorang, tentu saja, orang itu akan terkejut, kau tahu ?!
Kepala terbang dengan megah melompat
ke arah perdana menteri yang botak dan berhenti berguling di di depannya.
「Hiiiiiiiii !!」 (Perdana Menteri)
Perdana menteri lemas karna hal tersebut dan pingsan. Seakan mencoba melanjutkan
adegan ini, tubuh raja menyemburkan darah dengan kekuatan yang cukup kuat dari
leher dan jatuh di depan takhta.
Darah mengalir perlahan menuruni
panggung dengan suara mengalir.
Berbicara tentang diriku sendiri, aku
berlinang air mata pada darah lengket yang menempel di kakiku. Yang aku gunakan
untuk menendang kepala tadi.
Yah ... [Slip] tidak punya gilirannya
hari ini ... Aktor ini telah meninggalkan panggung atas kemauannya sendiri
tanpa aku punya waktu untuk melakukan apa pun. Aku sudah diolok-oloknya dalam banyak cara tadi, jadi rasa aku
ingin memukulnya setidaknya sekali. Tapi ... Yah, anggap saja aku sudah menendangnya beberapa
waktu lalu.
「Aah— ... Untuk Sekarang, Paralyze」 (Touya)
「Uguu ?!」
「Guaa !?」
Aku menggunakan sihir Paralyze pada para pengikut yang ada di sini, dan mencegah mereka bergerak. Kemudian aku meminta
budak tempur untuk membantu ku mengikat mereka semua.
Budak Wanita, yang terduduk di tempatnya seolah-olah dia kehilangan semua kekuatannya, menoleh ke padaku dan menundukkan kepalanya.
「... Terima kasih banyak, berkat anda
aku telah berhasil mengalahkan musuh
saudara perempuanku ... jadi Terima
kasih, terima kasih banyak ...」 (Wanita)
Ketika aku bertanya mengapa dia
mengucapkan terima kasih, dia kemudian menceritakan kisahnya kepada aku.
Rupanya, orang ini awalnya adalah seorang petualang bersama dengan saudara
perempuannya. Mereka diserang oleh pencuri di Regulus dan dijual ke pedagang
budak.
Semua saudara perempuannya cantik,
sehingga mereka disajikan kepada raja. Selama waktu mereka diperlakukan sebagai
mainannya, adik perempuannya yang lebih muda dan lebih tua mendapatkan
kemarahan raja, jadi mereka disiksa dan kemudian dibunuh. Dia menjelaskan bahwa
dia terus hidup hanya demi membersihkan dendam itu suatu hari nanti.
Jadi dia itu benar-benar sampah sampai ketulangnya, ya? Hanya dia hanya menuai apa yang
dia tanam. Hanya itu saja.
Sekarang, apa yang harus aku lakukan
dengan orang ini? Jika aku hanya melihat dari situasi yang terjadi saat ini, dia adalah seorang penjahat yang telah membunuh seorang raja dari subuah negara. Namun jika aku
melihatnya dari sisi negara musuh ...
Meskipun dia bukan berasal dari negara kami, dia mungkin bisa disebut pahlawan. Harusnya ada cara baginya
untuk berimigrasi ke negara kami, kan?
Sebuah perang telah terjadi antara Brunhild dan Sandora. Dalam waktu kurang
dari 15 menit, kekuatan perang budak Sandora telah dilemahkan, dan raja Sandora telah terbunuh dalam perang (?). Perang selesai. Jika yang terjadi saat
ini adalah perang sungguhan, kurasa berita yang
akan menyebar saat ini akan seperti itu bukan...
Yah, yang memulai menyatakan perang adalah sisi lain. Jadi aku akan
menjelaskannya pada Kousaka-san ... entah bagaimana.
Oke, mari kita abaikan dulu masalah itu untuk sekarang. Dan mari selesaikan urusan kita disini..
Aku melepas kelumpuhan perdana menteri botak yang ketakutan dan
minta dia membimbing aku ke pabrik tempat pembuatan [Kalung budak].
Anehnya, tempat ini terletak di bawah
menara di sisi barat kastil. Negara ini memproduksi kalung budak dan menjualnya ke pedagang budak, para pencuri
menculik orang-orang, dan para
pedagang budak membelinya. Orang yang diperbudak dengan kalung budak kemudian dijual ke warga Sandora ... Jadi ini
modus *operandi mereka, ya?
(Shiro7D : Bagi yang enggak tau apa itu “Operandi”,
cari di google aja yah…)
Ada banyak budak yang dibuat untuk
bekerja di pabrik ini, tetapi semua pekerjaan mereka telah
dihentikan.
Tampaknya artefak yang terlihat
seperti oven microwave bentuk kotak dan dipasang di ruang bawah tanah ini adalah artefak yang mengubah kalung biasa menjadi [Kalung budak].
Jumlahnya ada tiga buah. Satu terlihat
seperti barang antik yang telah berusia
ratusan tahun dan merupakan artefak asli yang telah dibuat oleh great magician. Sementara sisanya hanyalah salinan yang baru saja selesai di buat baru-baru ini. Kedua replika itu adalah barang
yang telah dibuat dan dianalisis oleh para penyihir
selama lebih dari beberapa puluh tahun.
Omong-omong, para penyihir itu
disebut-sebut sebagai magicraft engineers yang handal oleh Ferzen dan
kemudian diperbudak oleh sandora.
Namun, tampaknya para magicraft
engineers itu, semuanya meninggal baru-baru ini. Mungkin karena perlakuan yang tidak masuk akal yang di berikn kepada
mereka. Itu sebabnya tidak ada orang yang
dapat membuat salinan perangkat ini lagi.
Aku diberitahu bahwa Sandora berencana untuk menculik para insinyur sihir papan atas lainnya untuk membuat lebih banyak salinan, tetapi
...
「Membersikan wabah
seharusnya sampai ke akarnya, bukan?」 (Touya)
Aku mengaktifkan [Gravity] pada artefak asli dan dua
salinannya, menghancurkan mereka
hingga tidak mungkin untuk memperbaki lagi.
Dan dengan begini tidak mungkin
[Kalung budak] dapat di produksi
lagi.... Yah, walau sejujurnya, aku dan profesor memiliki
[Analisis]-nya, jadi bukan tidak
mungkin bagi kami untuk membuatnya lagi.
Sekarang, hal terakhir yang harus di lakukan adalah membebaskan para budak, tapi ...
Ada kemungkinan mereka akan melakukan pemberontakan besar-bersaran setelah aku membebaskan mereka semua. Itu
tidak akan aneh bagi orang-orang yang telah ditindas sampai sekarang untuk
merencanakan sesuatu seperti balas dendam.
Namun, mereka mungkin akan jatuh
menjadi budak lagi jika mereka melakukan kejahatan, jadi aku ingin mereka tidak melakukan hal bodoh
seperti itu.
Aku tidak berpikir untuk membebaskan para budak kejahatan, tetapi untuk mereka yang
memiliki tempat atau orang yang menunggu mereka,
harus aku bebaskan. Namun yang jadi
masalahnya adalah jumlah mereka itu.
Mayoritas Kerajaan Sandora adalah
gurun, jadi aku pikir populasi lebih sedikit daripada wilayah kekuasaannya….
Aku bertanya-tanya, berapakali kira-kira aku harus menggunakan
[Recall] dan [Gate] setiap hari tampa henti
...?
「Itu mengingatkanku, aku mungkin tidak punya
pilihan lain selain meminta kerja sama dengan Aliansi Timur-Barat ...」
(Touya)
Aku juga tidak ingin melakukan sesuatu
yang khusus untuk Sandora, tetapi perang adalah perang meskipun itu adalah
perang skala kecil. Aku akan membuat mereka membayar jumlah yang harus mereka
bayar dengan benar. Mereka harus mengkompensasi para budak seminimal mungkin.
Bahkan aku tidak peduli jika negara jadi miskin hanya karena itu. Mereka dapat melakukan apa yang
mereka inginkan untuk memulihkan Sandora begitu mereka selesai mengembalikan budak-budak itu.
Namun, tidak akan ada lagi budak
sehingga mereka akhirnya akan melakukan semuanya sendiri. Namun demikian, budak
kejahatan tidak akan 'dibebaskan sehingga mereka akan tetap berada di negara
ini. Mereka kemungkinan akan digunakan untuk menambang di tambang batu bara
atau tambang lainnya menggali logam mulia.
Akhirnya, mereka harus membangun
lingkungan di mana mereka dapat membuat para penjahat bekerja bahkan tanpa [Kalung Budak]. Aku tidak merasa seperti meninggalkan
warisan negatif.
Mungkin akan ada orang orang yang
memproklamirkan sebagai raja, seperti di Yuuron. Namun apakah yang akan terjadi kedepannya
adalah terdirinya kembali negara dan kota-kota sekitar atau apakah mereka akan bersaing satu sama
lain untuk menjadi penguasa tertinggi?
... Yah, mereka adalah pengecut yang
membuat budak bertarung untuk mereka sampai sekarang, jadi aku rasa mereka
tidak bisa melakukan sesuatu seperti perang sendiri. Dan kemungkinan
Sandora akan menghilang tampa
jejak. Ahh, ini mengingatkan aku, apakah raja orc ini
memiliki anak?
Yah, aku kira itu tidak ada
hubungannya denganku. Negara ini telah kehilangan kekuatannya untuk memerintah
budak. Lalu aku bertanya-tanya, berapa banyak dari sekutu mereka yang ada yang
akan mematuhi keluarga kerajaan bahkan jika ada penggantinya?
Pada akhirnya, aku melakukan persis
apa yang para penguasa lain katakan untuk aku. Meskipun aku tidak berniat
menghancurkan Sandora, tapi aku tidak
tahu kalau raja mereka akan menjadi bodoh ini.... Bahkan aku rasa bernegosiasi dengan simpanse masih akan lebih baik
dari pada dengan mereka.
Haa…. Perang selalu sia-sia.
Pertamax. .akhirnya update juga .
ReplyDeleteLanjutkan...!!!!
ReplyDeleteSemangat minn...
lanjutkeun trus min update nya makasih
ReplyDeleteNext
ReplyDeleteAuto Nolep
ReplyDelete