Saturday 10 November 2018

Isekai wa Smartphone to Tomo ni Chapter 270 Bahasa Indonesia


TranslatorKagami
Editor
Shiro7D
Proof Reader
Shiro7D


Arc 26: Apa yang Bisa Dilakukan Untuk Esok Hari

Chapter 270: Pengambilalihan, dan Menerima Konsekuensi



Sihir non atribut [Cracking] adalah sihir yang dapat menulis ulang, membuat, atau menghapus setting dalam sebuah artifak.

Sebagai contoh, anggaplah seseorang memiliki artefak seperti keran air. Akan sulit untuk membuat keran tersebut mengeluarkan sesuatu selain air, tetapi akan mudah untuk menulis ulang parameter operasionalnya. Sebagai contoh, membuat Keran tidak dapat diputar, membuat air hanya keluar sedikit, atau membuat air menyembur seolah-olah ada air mancur.

Ini adalah sihir yang aku temukan di [Perpustakaan], dan itu tidak terduga sangat berguna. Jika aku menggabungkannya dengan [Analisis], aku akan dapat memahami cara menangani semuanya mulai dari aliran kekuatan sihirnya hingga ke cara kerjanya.

Namun, ada juga artefak yang tidak dapat aku pahami karena pengetahuan aku saat ini, jadi diperlukan kehati-hatian karena ada kemungkinan bahwa sihir ini dapat menyebabkan efek yang tidak terduga jika prosedur terlalu rumit.   

Bahkan untuk [Kalung Budak] sendiri, itu cukup sulit bagiku untuk membatalkannya [Efek] seperti [Tidak bisa melepaskan diri] atau [Perintah pemiliki mutlak].

Namun, aku berhasil menimpa gelombang kekuatan sihir yang terdaftar sebagai otoritas tertinggi dengan milikku dan menghapus yang lainnya. Aku sudah bereksperimen dengan kalung budak yang aku peroleh dari pedagang budak.

Dan sekarang, aku telah menulis ulang master yang terdaftar dari semua [Kalung Budak] di kota ini menjadi diriku sendiri. Jadi dengan kata lain

Ada apa dengan kalian! Habisi dia cepat! (Abdul)

Budak petarung mengangkat pedang mereka kearahku atas perintah Raja Sandora. Namun, ada beberapa di antara mereka yang saling bertukar pandang, tampak kebingungan oleh sesuatu.

Sudah kuduga. Saat ini mereka tidak sedang dibuat untuk bergerak secara paksa. Namun tindakan mereka saat ini hanyalah refleks mematuhi perintah dan bukanlah karena efek [Collar].

Mulai potong mereka! Bunuh orang itu! (Abdul)

Raja Sandora pun mulai meneriakan perintahnya, tetapi para budak tidak menunjukkan reaksi apapun. Beberapa dari mereka bahkan menyentuh leher mereka seolah-olah memeriksa apakah mereka masih mengenakan kalung budak atau tidak, tetapi kalung tersebut masih ada di leher mereka.

Ap― apa yang terjadi...

Kenapa kalian diam saja ?! Mengapa para budak tidak mematuhiku ?! (Abdul)

Para pengikut di sekitarnya mulai sadar pada keanehan itu juga.

Bukankah sudah aku katakan tidak ada gunanya. Semua budak dengan [Kalung Budak] tidak akan mematuhi perintah dari siapa pun kecuali pemiliknya. Dan aku satu-satunya orang yang menjadi pemilik mereka sejak beberapa waktu lalu (Touya)

Ap― apa yang kau katakan?! (Abdul)

Kalau tidak salah ⅔ dari orang yang tinggal di Sandora adalah budak, bukan? Berarti dengan kata lain, mayoritas ini benar-benar patuh padaku sekarang. Haruskah aku menjelaskannya kepada mu dengan cara yang lebih mudah dimengerti? Negara ini ——— telah ditaklukan olehku (Touya)

Apa ... apa yang kamu ... katakan ...?! (Abdul)

Raja Sandora tercengang sejenak di sana, tetapi kemudian dia segera menerapkan kekuatan sihirnya ke gelang emas yang menempel di lengannya, mencoba [Daftar Ulang]. Ini hanya tebakan, tapi benda di lengannya mungkin adalah artefak [Pendaftaran].

Meskipun begitu, itu masih tidak mungkin baginya. Kewenangan [Kalung Budak] telah ditimpa sedemikian rupa sehingga pendaftaran ulang master baru tidak mungkin lagi. Walaupun kenyataannya, perintah raja masih akan mencapai para budak di kota-kota lain, tetapi aku tidak berkewajiban untuk mengatakan itu kepadanya.

 ini benar benar konyol ...! [Gelang Raja Budak] ini dapat mengakses pendaftaran pemilik [Kalung Budak] dan tidak ada seorang pun di luar garis keturunan kerajaan kami yang dapat mengakses [Gelang Raja Budak] ini ...! Haa! Jangan bilang kalau bajingan sepertimu adalah bagian dari garis keturunan keluarga kerajaan kami ...! (Abdul)

Jangan mengatakan sesuatu yang menjijikkan seperti itu, bodoh (Touya)

Memikirkan aku menjadi kerabatnya membuat aku jijik tanpa akhir! Tidak mungkin aku akan menjadi bagian dari garis keturunan Orc.

Para budak tempur melirik bolak-balik antara aku dan Raja Sandora, tampaknya mereka tidak bisa mengikuti perkembangan peristiwa yang terjadi saat ini.

Sekarang, tuan-tuan dan nyonya-nyonya budak tempur, aku tidak akan memberi kalian perintah apa pun. Aku berjanji kepada kalian semua untuk membebaskan kalian dari perbudakan, asalkan kalian bukanlah budak kejahatan. kalian juga bebas untuk kembali ke kampung halaman kalian jika kalian mengatakan bahwa kalian telah dibawa ke sini dari negara lain (Touya)

Berdiri dari kursi, aku kemudian berbicara dengan para prajurit di sekitarku. Mereka mulai menurunkan pedang mereka, dan bahkan beberapa di antara mereka meneteskan air mata.

sungguh ... apakah kami benar-benar akan dibebaskan ...?

Aku berjanji kepadamu. Aku akan membebaskan mu. kamu tidak akan lagi menjadi budak di negara ini (Touya)

Aku mengatakan itu kepada salah satu budak tempur yang berbicara kepadaku. Setelah itu, para budak lainnya mulai berbicara dengan tangisan.

Tidak menjadi budak lagi...
Kami tidak akan lagi menjadi budak ...
... Kami akan, hidup, bebas ...
Kembali ke kampung halaman…. Kembali ke kehidukan kamii ...

Orang-orang yang terguncang ini meneteskan air mata dengan suara gemetar. Itu mungkin dicampur dengan berbagai emosi seperti kegembiraan, kecewa,  kemarahan, dan kehampaan.

Tidak mungkin ... para budak, para budak ... (Abdul)

Apport (Touya)

Ha?! (Abdul)

Gelang itu lenyap dari tangan kanan Raja Sandora, yang duduk di atas takhta seolah-olah lepas dari tangannya, dan muncul di tanganku. Jadi ini adalah [Gelang Raja Budak], ya?

Kembalikan itu! (Abdul)

Tidak-tidak, benda ini sudah tidak di perlukan lagi, kamu tau (Touya)

Tersenyum manis, aku melempar gelang itu ke atas dan memotongnya dengan Brynhildr dalam mode pedang. Gelang yang jatuh menjadi dua bagian. Sekarang para budak tidak harus mematuhi perintah siapa pun yang memiliki gelang itu. walaupun masih ada budak lain di jalan yang masih harus mematuhi pemiliknya, tetapi aku berencana untuk melepaskan mereka satu per satu nanti.

Bajingan! Apa yang telah kau lakukan!? Kau keparat! Apa hak mu mengambil para budak dari negara kami! (Abdul)

Hahah… sangat lucu kau mengatakan hal seperti itu. Lalu aku juga akan bertanya, Apa hak mu mengambil kebebasan dari orang-orang ini? (Touya)

Uguguu…! (Abdul)

Budak-budak petarung  yang mengelilingiku mengubah mata yang penuh amarah ke arah raja. Hidup mereka telah secara tidak adil diambil olehnya, martabat mereka sebagai seseorang manusia juga sudah ternodai. Jadi wajar bagi mereka untuk membalas kembali hal itu dengan kemarahan.

Pada saat itu, banyak teriakan yang terdengar dari luar bersamaan dengan guncangan keras seolah-olah sesuatu menabrak objek lain. Jadi sudah dimulai, ya?

ap- apa itu ?! Apa yang terjadi?!

Tidak mengerti apa yang sedang terjadi, para pengikut mulai panik. Tiba-tiba, seorang pria yang mengenakan jubah dan yang menuntun kami ke sini sebelumnya. Masuk ke ruang audience dalam keadaan panik.

Me―mengerikan! Para hewan yang di bawah kendali pesukan binatang sihir, mengamuk! Dan mereka tidak mendengarkan apa yang diperintahkan kepada mereka! (pria berjubah)

Ap-apa katamu?! (Abdul)

Yah, kurasa binatang sihir itu menjadi liar adalah hal yang wajar. Orang yang diperbudak akan tetap memiliki alasan di dalam mereka, kerah yang menempel di leher mereka akan mencegah mereka bertindak sembarangan kecuali sesuatu yang besar terjadi. Namun, magic beast  berbeda - mereka mungkin akan bergerak sesuai naluri mereka jika dilepaskan. Aku bertanya-tanya, bisakah mereka benar-benar dikendalikan karena karakteristik mereka itu?

Sudah aku katakan, bukan? [Kalung budak] saat ini sudah di bawah kendaliku. Mereka tidak akan menerima perintah siapa pun kecuali dari ku, kau tau? (Touya)

Gugugu….!

Omong-omong, aku telah memberi perintah kepada binatang-binatang ajaib itu untuk tidak membunuh orang sebanyak mungkin dan keluar dari kota ini. Yah, walaupun demikian, kota sudah pasti panik sekarang.

Bajingan ...! Beraninya kamu, beraninya kamu, beraninya kamu ...! (Abdul)

Berkali-kali aku menanyakan pertanyaan ini: "Apakah Kamu ingin perang?". Aku adalah orang yang cinta damai, tetapi aku bukanlah seorang yang tidak melawan. Aku akan membalas jika seseorang dengan sengaja memukul aku. Kaulah yang pertama kali menyatakan perang pada kami. Jadi jangan bilang kalau kau tidak ingin di serang yah. (Touya)

Diam, diam, diam! (Abdul)

Raja Sandora menatapku dengan mata penuh amarah. Maka, aku rasa yang tersisa adalah mengikat mereka, membuat mereka keluar dari tempat produksi [Kalung budak], dan menghancurkannya.

Saat aku memikirkan itu dan maju selangkah.

Wanita budak yang berdiri di samping Raja Sandora mengeluarkan pedang yang terbuat dari permata dan menyerang raja secara horizontal dengan seluruh kekuatannya. Sejak kapan dia mengambil pedang itu?

Fuhii? (Abdul)

Setelah itu, aku mendengar suara yang terdengar bodoh. Dan Kepala manusia yang menyerupai orc terbang dengan indah ke udara.

Seperti yang diharapkan, bahkan aku tidak dapat bergerak banyak ketika lah itu terjadi. Yah, memang mungkin saja bagiku untuk menghentikannya, tapi aku rasa tubuhku tidak bergerak saat itu. Atau mungkin aku harus mengatakan bahwa aku sama sekali tidak ada niat untuk membantu raja orc itu. jadi pada akhirnya, aku mungkin membiarkan Raja Sandora mati.

Sementara aku masih bingung, kepala raja yang dipenggal kepalanya terbang ke arah sini.

Ouwaaa!? (Touya)

Aku akhirnya menendang kepala yang berguling karna refleks. Ah tidak! Bukannya aku melakukan pelecehan terhadap orang mati atau sejenisnya, hanya saja itu benar-benar refleks karena terkejut! Jika kepala yang baru saja terpotong berguling ke arah seseorang, tentu saja, orang itu akan terkejut, kau tahu ?!

Kepala terbang dengan megah melompat ke arah perdana menteri yang botak dan berhenti berguling di di depannya.

Hiiiiiiiii !! (Perdana Menteri)

Perdana menteri lemas karna hal tersebut dan pingsan. Seakan mencoba melanjutkan adegan ini, tubuh raja menyemburkan darah dengan kekuatan yang cukup kuat dari leher dan jatuh di depan takhta.

Darah mengalir perlahan menuruni panggung dengan suara mengalir.

Berbicara tentang diriku sendiri, aku berlinang air mata pada darah lengket yang menempel di kakiku. Yang aku gunakan untuk menendang kepala tadi.

Yah ... [Slip] tidak punya gilirannya hari ini ... Aktor ini telah meninggalkan panggung atas kemauannya sendiri tanpa aku punya waktu untuk melakukan apa pun. Aku sudah diolok-oloknya dalam banyak cara tadi, jadi rasa aku ingin memukulnya setidaknya sekali. Tapi ... Yah, anggap saja aku sudah menendangnya beberapa waktu lalu.

Aah— ... Untuk Sekarang, Paralyze (Touya)

Uguu ?!

Guaa !?

Aku menggunakan sihir Paralyze pada para pengikut yang ada di sini, dan mencegah mereka bergerak. Kemudian aku meminta budak tempur untuk membantu ku mengikat mereka semua.

Budak Wanita, yang terduduk di tempatnya seolah-olah dia kehilangan semua kekuatannya, menoleh ke padaku dan menundukkan kepalanya.

... Terima kasih banyak, berkat anda aku telah berhasil mengalahkan musuh saudara perempuanku ... jadi Terima kasih, terima kasih banyak ... (Wanita)

Ketika aku bertanya mengapa dia mengucapkan terima kasih, dia kemudian menceritakan kisahnya kepada aku. Rupanya, orang ini awalnya adalah seorang petualang bersama dengan saudara perempuannya. Mereka diserang oleh pencuri di Regulus dan dijual ke pedagang budak.

Semua saudara perempuannya cantik, sehingga mereka disajikan kepada raja. Selama waktu mereka diperlakukan sebagai mainannya, adik perempuannya yang lebih muda dan lebih tua mendapatkan kemarahan raja, jadi mereka disiksa dan kemudian dibunuh. Dia menjelaskan bahwa dia terus hidup hanya demi membersihkan dendam itu suatu hari nanti.

Jadi dia itu benar-benar sampah sampai ketulangnya, ya? Hanya dia hanya menuai apa yang dia tanam. Hanya itu saja.

Sekarang, apa yang harus aku lakukan dengan orang ini? Jika aku hanya melihat dari situasi yang terjadi saat ini, dia adalah seorang penjahat yang telah membunuh seorang raja dari subuah negara. Namun jika aku melihatnya dari sisi negara musuh ... Meskipun dia bukan berasal dari negara kami, dia mungkin bisa disebut pahlawan. Harusnya ada cara baginya untuk berimigrasi ke negara kami, kan?

Sebuah perang telah terjadi antara Brunhild dan Sandora. Dalam waktu kurang dari 15 menit, kekuatan perang budak Sandora telah dilemahkan, dan raja Sandora telah terbunuh dalam perang (?). Perang selesai. Jika yang terjadi saat ini adalah perang sungguhan, kurasa berita yang akan menyebar saat ini akan seperti itu bukan...

Yah, yang memulai menyatakan perang adalah sisi lain. Jadi aku akan menjelaskannya pada Kousaka-san ... entah bagaimana.

Oke, mari kita abaikan dulu masalah itu untuk sekarang. Dan mari selesaikan urusan kita disini..

Aku melepas kelumpuhan perdana menteri botak yang ketakutan dan minta dia membimbing aku ke pabrik tempat pembuatan [Kalung budak].

Anehnya, tempat ini terletak di bawah menara di sisi barat kastil. Negara ini memproduksi kalung budak dan menjualnya ke pedagang budak, para pencuri menculik orang-orang, dan para pedagang budak membelinya. Orang yang diperbudak dengan kalung budak kemudian dijual ke warga Sandora ... Jadi ini modus *operandi mereka, ya?
(Shiro7D : Bagi yang enggak tau apa itu “Operandi”, cari di google aja yah…)

Ada banyak budak yang dibuat untuk bekerja di pabrik ini, tetapi semua pekerjaan mereka telah dihentikan.

Tampaknya artefak yang terlihat seperti oven microwave bentuk kotak dan dipasang di ruang bawah tanah ini adalah artefak yang mengubah kalung biasa menjadi [Kalung budak].

Jumlahnya ada tiga buah. Satu terlihat seperti barang antik yang telah berusia ratusan tahun dan merupakan artefak asli yang telah dibuat oleh great magician. Sementara sisanya hanyalah salinan yang baru saja selesai di buat baru-baru ini. Kedua replika itu adalah barang yang telah dibuat dan dianalisis oleh para penyihir selama lebih dari beberapa puluh tahun.

Omong-omong, para penyihir itu disebut-sebut sebagai magicraft engineers yang handal oleh Ferzen dan kemudian diperbudak oleh sandora.

Namun, tampaknya para magicraft engineers itu, semuanya meninggal baru-baru ini. Mungkin karena perlakuan yang tidak masuk akal yang di berikn kepada mereka. Itu sebabnya tidak ada orang yang dapat membuat salinan perangkat ini lagi. Aku diberitahu bahwa Sandora berencana untuk menculik para insinyur sihir papan atas lainnya untuk membuat lebih banyak salinan, tetapi ...

Membersikan wabah seharusnya sampai ke akarnya, bukan? (Touya)

Aku mengaktifkan [Gravity] pada artefak asli dan dua salinannya, menghancurkan mereka hingga tidak mungkin untuk memperbaki lagi.

Dan dengan begini tidak mungkin [Kalung budak] dapat di produksi lagi.... Yah, walau sejujurnya, aku dan profesor memiliki [Analisis]-nya, jadi bukan tidak mungkin bagi kami untuk membuatnya lagi.

Sekarang, hal terakhir yang harus di lakukan adalah membebaskan para budak, tapi ...

Ada kemungkinan mereka akan melakukan pemberontakan besar-bersaran setelah aku membebaskan mereka semua. Itu tidak akan aneh bagi orang-orang yang telah ditindas sampai sekarang untuk merencanakan sesuatu seperti balas dendam. Namun, mereka mungkin akan jatuh menjadi budak lagi jika mereka melakukan kejahatan, jadi aku ingin mereka tidak melakukan hal bodoh seperti itu.

Aku tidak berpikir untuk membebaskan para budak kejahatan, tetapi untuk mereka yang memiliki tempat atau orang yang menunggu mereka, harus aku bebaskan. Namun yang jadi masalahnya adalah jumlah mereka itu.

Mayoritas Kerajaan Sandora adalah gurun, jadi aku pikir populasi lebih sedikit daripada wilayah kekuasaannya….

Aku bertanya-tanya, berapakali kira-kira aku harus menggunakan [Recall] dan [Gate] setiap hari tampa henti ...?

Itu mengingatkanku, aku mungkin tidak punya pilihan lain selain meminta kerja sama dengan Aliansi Timur-Barat ... (Touya)

Aku juga tidak ingin melakukan sesuatu yang khusus untuk Sandora, tetapi perang adalah perang meskipun itu adalah perang skala kecil. Aku akan membuat mereka membayar jumlah yang harus mereka bayar dengan benar. Mereka harus mengkompensasi para budak seminimal mungkin.

Bahkan aku tidak peduli jika negara jadi miskin hanya karena itu. Mereka dapat melakukan apa yang mereka inginkan untuk memulihkan Sandora begitu mereka selesai mengembalikan budak-budak itu.

Namun, tidak akan ada lagi budak sehingga mereka akhirnya akan melakukan semuanya sendiri. Namun demikian, budak kejahatan tidak akan 'dibebaskan sehingga mereka akan tetap berada di negara ini. Mereka kemungkinan akan digunakan untuk menambang di tambang batu bara atau tambang lainnya menggali logam mulia.

Akhirnya, mereka harus membangun lingkungan di mana mereka dapat membuat para penjahat bekerja bahkan tanpa [Kalung Budak]. Aku tidak merasa seperti meninggalkan warisan negatif.

Mungkin akan ada orang orang yang memproklamirkan sebagai raja, seperti di Yuuron. Namun apakah yang akan terjadi kedepannya adalah terdirinya kembali negara dan kota-kota sekitar atau apakah mereka akan bersaing satu sama lain untuk menjadi penguasa tertinggi?

... Yah, mereka adalah pengecut yang membuat budak bertarung untuk mereka sampai sekarang, jadi aku rasa mereka tidak bisa melakukan sesuatu seperti perang sendiri. Dan kemungkinan Sandora akan menghilang tampa jejak. Ahh, ini mengingatkan aku, apakah raja orc ini memiliki anak?

Yah, aku kira itu tidak ada hubungannya denganku. Negara ini telah kehilangan kekuatannya untuk memerintah budak. Lalu aku bertanya-tanya, berapa banyak dari sekutu mereka yang ada yang akan mematuhi keluarga kerajaan bahkan jika ada penggantinya?

Pada akhirnya, aku melakukan persis apa yang para penguasa lain katakan untuk aku. Meskipun aku tidak berniat menghancurkan Sandora, tapi aku tidak tahu kalau raja mereka akan menjadi bodoh ini.... Bahkan aku rasa bernegosiasi dengan simpanse masih akan lebih baik dari pada dengan mereka.


Haa…. Perang selalu sia-sia.  





Sebelumnya || Daftar Chapter  || Selanjutnya

5 comments: