Isekai wa Smartphone to Tomo ni Chapter 275 Bahasa Indonesia
Translator | Ramune |
Editor
| Erixsu |
Proof Reader
| Mizuki Hashima |
Arc 27: Dunia Kebalikan
Chapter 275: Pengaktifan, dan Tanah Asing
Setelah
sampai ke lantai teratas kuil, aku pun melihat ke atas dinding.
Tempat
ini persis dengan Coloseum tanpa tempat duduknya.
Tipe
formasi sihir yang belum pernah kulihat menutupi lantai, sepertinya formasi ini
adalah gabungan dari beberapa pola geometris.
Di
tengah-tengah formasi sihir itu, ada “benda tersebut”.
Benda
itu persis seperti [Pintu], tapi
bukan pintu rumah.
Daripada
dikatakan pintu, benda itu terlihat seperti gerbang.
Benda
itu adalah [Pintu] mengkilap yang
persis dengan Arch of Triumph dari Prancis.
Di
atasnya, terdapat sebuah benda yang persis seperti wattmeter,
dan di tengahnya ada benda semi-bundar yang persis seperti tachometer.
(Ramune: Anak Eletrik pasti tahu.)
Apakah
itu terbuat dari besi, yah?
Karena
mengkilapnya benda itu, aku tidak berpikir benda itu berumur lebih dari 5000
tahun.
「Bolehkah saya memegangnya?」(Touya)
「Silahkan, lakukan apa yang ingin Anda lakukan.」(Central)
Setelah
mendapat izin dari Centoral.
Aku
pun memegangnya dan akhirnya tahu bahwa benda itu terbuat dari besi seperti
yang kuduga karena rasanya dingin.
Aku
juga tahu kalau benda itu berisi banyak kekuatan sihir yang sangat kompleks.
「Kelihatannya sangat kuat.」(Yae)
「Ini bukan orichalcum
atau pun mithril… Ini besi yang belum
kita ketahui sebelumnya.」(Touya)
Aku
mengangguk pada Yae, yang juga menyentuh lalu mengatakan pendapatnya.
Kemudian,
aku mencoba memukulnya dengan kepalan tangan.
Ini
memang besi.
「Umu~. Ini [Chronotium], bukan? Ini pertama kalinya saya melihat Chronotium
dengan tingkat kemurnian setinggi ini.」(Regina)
Setelah
turun dari Kohaku, profesor ikut menyentuhnya.
Dan
mata Centoral menjadi bundar saat mendengar ucapannya.
「Untuk bisa mengetahuinya dalam sekejap mata…
Baginda, siapa anak ini?」(Central)
Yah,
sudah pasti ia akan terkejut karena profesor terlihat seperti bocah berumur 10
tahun.
「Anak ini adalah Profesor Regina Babylon. Ia
adalah insinyur sihir negara kami. Boleh kah ia menganalisa pintu ini dengan
sihir non-atributnya? Saya rasa ia akan memahami sesuatu.」(Touya)
「Eh?! A-Ah~, bo-boleh, tidak masalah.…」(Central)
Mengetahui
pekerjaannya yang merupakah insinyur pasti lebih mengejutkan daripada masalah
sihir dan lainnya.
4
Perwakilan di belakangnya pun juga sama terkejutnya, mereka memandangi profesor
dengan tatapan penuh ketakjuban.
Profesor
mengabaikan tatapan itu seolah-olah ia tak berurusan dengan mereka, lalu menyentuh
[Pintu] itu dengan kedua tangannya
yang kemudian dilanjutkan dengan mengaktifkan sihir analisisnya.
「Analysis!」(Regina)
Ia
mungkin sedang menyusun semua informasi yang mengalir di kepalanya karena ia
berkata “fumu” dan “hmm?” sambil mengerutkan jidat.
Aku,
secara diam-diam juga mengaktifkan [Analysis],
tapi aku langsung angkat tangan setelah mengetahui artifak ini dalam 2 detik.
Aku
memang sedikit paham akan material dan strukturnya, tapi aku tidak paham
bagaimana cara kerjanya.
Pengetahuanku
dalam bidang ini dan kemampuanku untuk memahaminya sangat-sangat kurang sekali.
「Ini adalah formula yang belum pernah kulihat
sebelumnya. Benda ini sungguh mengagumkan. Aku yakin kalau benda ini diimbuhi
sihir transisi dan waktu… seperti [Gate],
tapi gimana yah… kenapa koordinatnya tidak spesifik? Enggak, daripada tidak
spesifik, malah memang tidak diatur sejak awal… Jumlah kekuatan sihir yang
dibutuhkan untuk mengaktifkannya sangat-sangat tinggi sekali. Yang artinya…」(Regina)
Sambil
mengabaikan profesor yang melalang buana di dunianya sambil mengatakan sesuatu,
aku memutuskan untuk menanyakan informasi artifak itu pada Centoral.
「Artifak ini peninggalan Alerias Palerius, bukan?」(Touya)
「Iya. Leluhur saya, Alerias Palerius membuat
pulau ini sebagai tempat penelitiannya. Rupanya, kuil ini dibuat untuk [Pintu] ini, tapi Palerius meninggalkan
pulau sebelum bisa menyelesaikannya. Setelah kematiannya, ke-4 muridnya
mengambil alih penelitiannya. Kami semua diberitahu kalau mereka tidak bisa menyelesaikannya」(Central)
「Bukan, saya yakin kalau benda ini sudah selesai.」(Regina)
Sambil
memotong kata-kata Centoral, profesor menarik tangannya dari benda itu lalu
mengusap keringat di wajah dengan jubah putihnya.
「Kita tidak akan tahu kegunaannya kecuali
mencobanya sendiri, tapi saya yakin kalau formula pengaktifannya melalui
kekuatan sihir sudah selesai.」(Regina)
「Lalu kenapa artifak itu tidak bekerja walau
sudah kami isi dengan kekuatan sihir?」
「Simpel. Kekuatan sihir kalian tidak cukup
untuk mengaktifkannya.」(Regina)
Tidak
cukup?
…kalau
dilihat dari ukurannya, kurasa pintu ini tidak akan memakan kekuatan sihir yang
terlalu banyak.
Jangan
katakan kalau formulanya akan memindahkan seluruh pulau.
Apa
pintu artifak ini cuma dekorasi saja?
「Tidak cukup…? Saya sendiri adalah orang
berkekuatan sihir tinggi, tapi apa Anda pikir kekuatan sihir saya masih belum
cukup?」(Centoral)
Ucap
Centoral pada profesor.
「Walaupun kuantitas sihir Anda tinggi, saya rasa
hanya sampai kuantitas sihir milik 2 atau 3 orang saja? Skala yang saya katakan
di sini sangat berbeda. Saya memperkirakan bahwa setidaknya, Anda perlu mempersiapkan
kekuatan sihir milik ratusan ribu orang untuk mengaktifkan formula sihirnya.」(Regina)
「Ratusan ribu…?!」(Central)
「Selain itu, jumlah sebanyak itu hanya akan
mengaktifkannya dalam seper-detik. Orang biasa tidak akan pernah bisa
mengaktifkannya. Kalau satu orang mengalirkan
kekuatan sihirnya setiap hari, mungkin akan memakan waktu sekitar 300 tahun.」(Regina)
Ia
berkata bahwa satu orang itu harus mengalirkan
kekuatan sihirnya terus-menerus selama 300 tahun tanpa henti, dan aktifnya
kurang dari 1 detik…
Apa-apaan
ini!?
Penggunaan
kekuatan sihir benda ini sangat boros!
(Ramune: Semuanya teknologi memang begitu,
Touya..
Dulu, PC itu segede gaban. Sekarang? Seukuran papan kecil.
5000 tahun yang lalu memang boros. Nah kalau dikembangkan gimana?)
Dulu, PC itu segede gaban. Sekarang? Seukuran papan kecil.
5000 tahun yang lalu memang boros. Nah kalau dikembangkan gimana?)
Centoral
dan 4 Perwakilan di belakangnya pun terdiam sejenak.
Cuma
Yae, yang tidak bisa menggunakan sihir, yang memiringkan kepalanya.
Ia
tidak paham ucapan kami.
「Sepertinya orang dulu mencoba mengukir formula
sihir ini untuk mencoba mendapat kekuatan sihir sebanyak itu, tapi hal itu
malah bertentangan dengan formula awal. Jumlah yang dibutuhkan seharusnya
berkurang sampai 1/100 dari jumlah awal kalau mereka berhasil menyelesaikannya.」(Regina)
「Jadi, apa kami bisa mengaktifkannya dalam tiga tahun kalau formulanya komplit?」(Central)
「Yah, itu hanya teori saya.」(Regina)
Tiga tahun, yah?
Kalau
segitu sih kurasa masih bisa.
Tiga
orang akan menyelesaikannya dalam satu tahun,
dan kalau 36 orang dalam satu bulan.
Setelah
memikirkannya, sepertinya metode ini tidak efisien karena pengaktifannya tidak
akan berjalan mulus kalau kekuatan sihirnya bermacam-macam.
Setiap
orang punya gelombang sihir yang berbeda, atau harus kusebut dengan warna
berbeda.
Sebuah
kanvas yang dilukis selama 36 hari dengan 36 warna berbeda akan berbeda dengan
1 kanvas yang digambar dengan 1 warna selama 36 hari.
Kalau
pembahasannya adalah penyatuan kekuatan sihir, akan lebih baik kalau yang
melakukannya hanya 1 orang saja.
「Jadi memang belum selesai, yah…」(Central)
「Sudah selesai, tapi kekuatan sihirnya tidak
cukup. Yah, karena di sini ada Touya-kun, ia pasti bisa mengaktifkannya.」(Regina)
「Ah… Jadi
memang seperti ini, yah? Sudah kuduga.」(Touya)
Aku
pun menggaruki kepala melihat senyuman profesor.
「Umm… Saya paham kalau Baginda memiliki banyak
kekuatan sihir, karena ia bisa memindahkan banyak prajurit raksasa, tapi… seberapa
banyak…」(Central)
「Entahlah. Kekuatan
sihir saya hampir tidak berkurang, jadi masih banyak. Walaupun saya memanggil
ratusan hewan panggilan, jumlahnya tetap tidak akan berkurang banyak.」(Touya)
「Ha… ?」(Central)
Kurasa
jumlahnya tidak berkurang bahkan setelah aku memanggil 5 hewan surgawi (Kohaku
dkk) beserta anak buahnya.
Berkurangnya
kekuatan sihirku semakin sedikit setelah Kekuatan Surgawi-ku bangkit.
Sejujurnya,
kurasa aku sudah menjauh dari apa yang dinamakan manusia biasa.
Walau
sudah lelah untuk mengatakannya sih.
「Saya pasti bisa mengaktifkannya. Oleh karena
itu, bolehkah saya melakukannya?」(Touya)
「Ah, tentu saja. Kalau itu bisa membuat kami
paham akan apa yang Palerius-sama coba lakukan, maka…」(Central)
Setelah
mendapat izin Centoral, aku pun mempersiapkan diri.
Berdasarkan
bentuk dan formulanya, seharusnya pintu ini sama dengan [Gate].
Tapi,
aku tidak tahu ke mana tujuan pintu ini.
Akan
berbahaya kalau tujuannya adalah bawah laut, sama seperti saat aku menemukan [Kebun
Langit] milik Shesca.
「Sebagai penjaga, aku tidak akan membiarkan Touya-dono
berada dalam bahaya…」(Yae)
「Sudahlah Yae, yang dibahas ini aku. Aku pasti
bisa kembali tak peduli ke mana pun aku pergi, dan pasti bisa mengurus situasi
apapun seumpama hal itu terjadi.」(Touya)
Akhirnya,
aku bisa membujuk Yae untuk menunggu di sini walaupun ia enggan membiarkanku
sendirian.
Kemudian,
kami memberi barir perlindungan di area sekitar untuk berjaga-jaga seumpama
pintu itu mengarah ke laut, barir berbentuk setengah kubah seharusnya bisa
menahan hantaman air.
Kalau
sampai itu terjadi, aku hanya harus menutup [Pintu] itu.
「Baiklah, haruskah kucoba sekarang?」(Touya)
Setelah
menyuruh semuanya mundur, aku memegang [Pintu]
itu lalu mengalirkan kekutan sihir.
Kemudian,
kaset putar yang ada di atasnya mulai bergerak.
Jarum
tachometer-nya juga ikut bergerak.
Oooo!
Jadi gunanya untuk mengukur kekuatan sihir yang dialirkan padanya, yah.
Saat
aku mengalirkannya dengan lebih cepat, kaset putar itu bergerak cepat, dan
indikator di tachometer naik dari 0
ke setengah.
Selain
dua hal itu, formasi sihir yang ada di lantai mulai bersinar.
「Ooh…!!」
「Ini…!」
Orang-orang
di sekitar pun terkejut melihatnya, aku juga ikut terkejut tapi untuk alasan
lain.
Walau
kekuatan sihir yang kualirkan sudah cukup banyak, artifak itu masih belum full,
dan [Pintu] itu masih menyerap
kekuatanku.
Akhirnya,
bukan formasi sihirnya saja, tapi kuilnya juga ikut bersinar.
Tachometer-nya menunjukkan 80%.
Kejadian
naik-turun pun terjadi di tengah-tengah [Pintu].
Sedikit
lagi dan gerbangnya akan terbuka.
Setelah
mengetahuinya, aku pun semakin mengalirkannya.
Saat
tachometer menunjukkan 100%, terlihat
tanah lapang dengan pepohonan dan langit di depan [Pintu].
Ternyata,
tujuan [Pintu] ini bukan tempat
berbahaya.
「Sudah terhubung, yah?」(Touya)
Mungkin
portal itu akan tertutup kalau aku berhenti mengalirkan kekuatan sihir, jadi aku
pun bergerak sambil terus menyentuh [Pintu].
「Baiklah, aku pergi dulu ya.」(Touya)
Setelah
mengatakannya, aku pun masuk ke dalamnya.
Aneh.
Rasanya
seperti menerobos selaput rapuh.
Aku
langsung memasukinya untuk menghilangkan perasaan tidak mengenakkan itu.
Perasaan
menginjak tanah pun kembali saat aku berdiri di tengah-tengah hutan.
Aku
pun menoleh ke belakang, tapi portal itu sudah tidak ada.
Seperti
yang diduga, gerbang transisi itu hanya bisa digunakan 1x saja.
Aku
merasa lelah karena kekuatan sihirku tinggal setengah.
Walau
akan terisi kembali, sih.
Baiklah,
aku penasaran di mana tempat ini.
Apa
ini Hutan Besar?
…enggak.
Kelihatannya
bukan.
Sepertinya
ini hanya hutan biasa.
Setelah
mengeluarakan smartphone, aku mencoba
memproyeksikan peta.
「Lho?」(Touya)
Entah
kenapa petanya tidak bisa dibuka.
Lah,
kok bisa?
Apa
ada barir di sekitar sini?
Atau
apakah ini gara-gara “Penyihir Waktu”, Alerias Palerius?
Tidak,
ia tidak bisa menyelesaikannya, jadi seharusnya tidak.
Akhirnya,
aku mencoba memanggil Yae, tapi tidak bisa.
Hal
yang sama juga terjadi saat aku mencoba menghubungi Kohaku lewat telepati.
Sepertinya
barir yang kuat telah diaplikasikan di sekitar sini.
Rupanya,
penggunaan sihir tidak terganggu karena aku bisa mengeluarkan sihir setelah
mengaktifkan sihir angin.
Saat
memikirkannya, aku mendengar suara pohon tumbang bersama dengan suara teriakan
dari kejauhan.
Aku
pun berlari ke tempat yang terlihat seperti jalan besar.
Di
sana, terlihat pepohonan dicabut dari akarnya.
Apa-apaan
ini!?
Aku
pun melihat dinosaurus berkepala 2 yang terlihat seperti T-rex kecil menyerang
kereta besi besar.
「Haaa!?」(Touya)
Reptil
T-rex berkepala 2 (atau naga, yah) itu adalah makhluk sihir yang tidak pernah
kulihat sebelumnya.
Hal
ini membuatku berpikir keras.
Akan
tetapi, aku melihat sesuatu yang lebih mengejutkan dari reptil itu.
Kereta
besi… Biasanya, “kereta” adalah sesuatu yang ditarik kuda.
Melihat
kereta besi itu sudah biasa, tapi makhluk yang menariknya bukan lah kuda.
Kereta
itu seperti… kepiting?
Benda
itu punya beberapa kaki di kanan kirinya, membuatnya terlihat seperti kepiting,
tapi tanpa jepitnya.
Akan
tetapi, benda itu terlihat seperti kepiting mesin yang membuatku semakin
berpikir keras.
Selain
itu, benda itu bukan kereta biasa.
Entah
kenapa aku merasa kalau itu seperti [Bis].
Aku
penasaran apakah aku bisa menyebutnya dengan [Bis-Kepiting].
(Ramune: Tolongi Toulol! Jangan berpikir keras lalu memberi nama
aneh!)
「Benda apa itu…?」 (Touya)
Saat
aku mengucapkannya naga berkepala 2 menabrak kepiting itu, yang membuatnya
terhempaskan.
Pada
saat yang sama, terdengar jeritan orang di dalamnya.
Duh!
Ini bukan waktu untuk berpikir keras dan melihat hal itu.
(Ramune: Tayo! Tayo! Dia Bis-Kepiting
Bangs*t!)
(Mizuki: Sebagai Proofreader kalimat diatas saya segel.)
「Ya elemen Api! Buatlah Pilar Api yang Suci! Inferno Fire!」(Touya)
Sebuah
pilar api pun mengelilingi naga itu karena sihirku.
Sambil
merintih kesakitan, ia menjauh dari kereta itu, jadi aku pun berlari sambil
mengeluarkan Brynhildr dengan Blade Mode dari
[Storage], yang kulanjutkan dengan
memotong kepalanya menjadi 2 dengan sekali tebasan.
Setelah
kehilangan kepalanya, naga itu pun terjatuh yang membuat tanah sekitar bergetar.
Kepiting
mesin itu pun kembali berdiri, dan beberapa orang terlihat mengintip dari
dalamnya.
Sepertinya
mereka baik-baik saja.
Kemudian,
seorang lelaki menuju ke arahku sambil tersenyum lalu mengatakan sesuatu.
「Atihsamirakusat. uotagiraomuod」
「su devas evah uoy. Uoy knahk 」
「…Ha?」(Touya)
Ini
buruk, aku tidak paham bahasa mereka.
Hmm?
Apa
mungkin bahasa yang kutahu tidak berlaku di sini?
「Bisa kah Anda berkata dengan bahasa dunia?」(Touya)
「Hee? Eugnot ngierof a gnikaeps uoy era? Em ot
tcelaid nwonknu na si ti, yllaer….」
Duh.
Pedagang,
pak tua berkumis itu pun terlihat bingung karena sama-sama tidak paham.
Oke
lah kalau begitu.
Kurasa aku tidak punya pilihan lain karena ia
tak paham kata-kataku.
Aku
pun menggunakan gerak tubuh yang menunjukkan bahwa aku tidak punya niatan jahat,
lalu mengulurkan tangan.
Melihatnya,
ia pun juga mengulurkan tangannya dan menjabat tanganku.
Segala
puji bagi Kami-sama, sepertinya mereka juga punya budaya bejabat tangan.
Aku
melakukannya karena sihir yang kupunya tidak akan bekerja kecuali aku memegang
lawan bicaraku.
「Translation!」(Touya)
(Ramune: All hail Google Translate!!!!)
Kekuatan
sihirku pun mengalir padanya.
Setelah
mendapat informasi yang berguna, ia pun kembali lagi padaku.
「Apa kau memahami ucapanku?」(Touya)
「Ah, jadi kau bisa bahasa Alent, yah? Syukurlah.
Aku sampai bingung barusan…」(Pak Tua)
[Translation] adalah sihir dekripsi.
Sihir
itu menyerap bahasa dari ingatan lawan dan membuat pengguna bisa mengetahui bahasa
mereka.
Ooo,
jadi bahasa “Alent”, yah?
Gak
pernah dengar.
「Namaku Pedro Sancho, pedagang keliling. Terima
kasih karena telah menyelamatkan kami anak muda.」(Pedro)
「Sama-sama pak. Ah, nama ku Mochizuki Touya.」(Touya)
「Touya-san, yah? Nama yang unik. Di mana asalmu?」(Pedro)
Aslinya
sih “Bumi”, tapi mustahil bagiku untuk mengatakannya.
Oleh
karena itu, aku harus menjawab seperti biasanya.
「Aku lahir di Ishen, tapi sekarang tinggal di
Brunhild.」(Touya)
「Ishen? Brunhild? Ini pertama kalinya aku
mendengar nama itu. Apa tempat itu ada di perbatasan?」(Pedro)
Ia
tak pernah mendengar Ishen atau pun Brunhild?
Ada
di mana aku ini oii!!!?
Aku
pun menanyakan hal yang kupikirkan pada Sancho-san.
「Umm, mungkin terdengar aneh, tapi apa kau tahu
di mana tempat ini pak? Aku sedikit tersesat.」(Touya)
「Ooo… tempat ini adalah jalan menuju daerah
timur ibukota Alen yang jauhnya 2 hari kalau memakai kereta.」(Pedro)
「Ibukota Alen?… Ibukota negara apa itu pak?」(Touya)
「Negara apa, katamu… Karena namanya ibukota
Alen, bukankah sudah jelas kalau itu ibukota Kerajaan Suci Alent? Ah, tunggu
sebentar yah.」(Pedro)
Sancho-san
pun berjalan ke kereta, lalu kembali lagi sambil membawa sesuatu yang persis
kertas.
「Ini namanya peta. Coba lihat, tempat ini
merupakan daerah Kerajaan Suci Alent. Dan di sini lah ibukota Alen」(Pedro)
「…mustahil…」(Touya)
Melihat
isi peta itu membuatku ketakutan. Benda ini memang peta dunia. Tidak ada
bedanya dengan peta smartphone kecuali 1 hal.
Ishen
itu seharusnya ada di ujung timur, kan ya.
Nah,
sekarang malah ada di ujung barat peta.
Bentuknya
pun juga terbalik.
Yap.
Bagiku,
peta ini adalah peta dunia yang terbalik kanan kirinya sama seperti saat melihat sebuah cermin…
Kok orang yang pergi ke isekai tersesat lagi di isekai lainnya oh shit
ReplyDeleteIsekai in isekai wkwkakw
ReplyDeleteAhahahahahaha selalu ketawa klo baca selipan komen GG si Ramune di nih TL XD
ReplyDeleteIsekai yg terisekai lol XD
ReplyDeleteDoraemon
ReplyDeleteNjir ngakak gue baca selipan komennya siramune
ReplyDelete😂😂
ReplyDelete