Tuesday 1 January 2019

Isekai wa Smartphone to Tomo ni Chapter 279 Bahasa Indonesia


TranslatorRamune
Editor
Anthony
Proof Reader
Mizuki Hashima


Arc 27: Dunia Kebalikan

Chapter 279: Ibu Kota Alen, dan Sebuah Golem



Setelah sampai di depan gerbang kota Kerajaan Suci Alentt, aku mendapat situasi yang sulit. Ternyata untuk memasuki kota, aku butuh suatu kartu identitas, dan di depanku ada banyak orang yang berbaris. Hal itu bukan masalah dan juga bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan, tapi masalahnya kartu guild ku tidak ada gunanya di dunia ini. Selain itu, aku tidak punya uang sama sekali.

Aku termenung memikirkannya, tapi tak lama kemudian, aku tertawa terbahak-bahak atas kebodohanku ini. Bukannya aku bisa melewatinya. Aku tidak akan dilihat penjaga karena sihir [Invisible]. Aku pun melewati para penjaga dan memasuki kota. Kalau dipikir-pikir, aku bahkan bisa turun langsung ke dalam kota.

Di gang yang jauh dari jalan utama, aku membatalkan sihir [Invisible] setelah memastikan tidak ada orang di sekitar. 

Setelah itu, aku pergi ke jalanan, ada banyak orang yang  menabrakku. Sepertinya batu bata bangunan atau paving jalanan kota ini tidak terlalu berbeda dengan duniaku. Ada juga benda yang terihat seperti lampu jalan di sekitar kota. Baju yang orang kenakan pun juga kurang lebih sama. Kalau aku disuruh mengatakan sesuatu, bukankah orang yang terlihat seperti adventurer cukup sedikit?

Bentar. Apa tanda nama toko itu terbuat dari neon? Tulisannya dihias dengan pipa panjang, dan pipih. Sekarang belum gelap jadi neonnya tidak hidup, tapi… seharusnya neon itu hidup dengan listrik. Atau, apa mungkin menggunakan sihir, yah?

Seperti yang kuduga. Ada beberapa yang cukup berbeda… (Touya)
Saat aku berjalan dan melihat sekitar seperti rakyat jelata lainnya, terlihat seseorang yang mirip seperti pedagang, menaiki robot yang bentuknya persis dengan burung unta menyebrang jalan di depanku. Apa-apaan itu?


Omong-omong, robot itu persis burung unta dari bawah lehernya dan bagian kaki, sementara bagian batang tubuhnya kurang besar. Robot itu terlihat seperti pembawa barang. Kemudian, mesin yang persis laba-laba dengan 8 roda terpasang di kaki-kakinya melewati sisi lain jalan kota. Kursi duduk terpasang di bagian belakangnya, dan seorang lelaki dan perempuan yang terlihat seperti pasangan sedang berbicara dan tertawa di atasnya.

Saat melihatnya pergi, aku merasa pusing karena besarnya perbedaan budaya kami. Aku mau pergi ke suatu tempat… warung pinggir jalan pun tidak masalah untuk menenangkan hati kecilku ini… tapi aku tidak punya uang.

Kurasa aku harus memulai dari toko itu.

Karena bisa membaca tulisan dunia ini, aku pun masuk ke tempat yang terlihat seperti toko sembako. Mari mendapat uang dengan menjual apapun yang bisa dijual.

Ahh...selamat datang mas~

Toko itu ternyata toko pribadi bernama “Toko Sembako Clonz”. Bagian dalamnya tidak begitu luas. Akan tetapi, ada banyak barang sembako di dalamnya. Termasuk barang yang kukenal seperti jarum, benang, gunting, dan seperai, ada juga beberapa yang tidak kuketahui seperti benda kaca dan ore dengan cairan tertentu di dalamnya.

Se-sedang mencari apa mas?(Pemilik toko)

Pelayan toko itu bertanya padaku yang sedang melihati komoditasnya.
Aku penasaran apa aku dilihat seperti orang mencurigakan.

Seorang bapak-bapak berkumis merah berumur 30-an sedang duduk di konter.

Begini pak… sebenarnya saya butuh uang, jadi saya ingin anda membeli sesuatu dari saya ini…(Touya)

Membeli sesuatu? Oooooo.. Kalau kau punya benang Rukuuji atau batu sihir cahaya, aku akan membelinya dengan harga mahal. (Pemilik toko)

Aku tidak tahu benda apa itu, tapi “batu sihir cahaya” mungkin adalah sebuah ore. Kalau ia membeli ore, mungkin aku bisa menjual emas atau perak.

Bisakah saya menjual emas dan perak? (Touya)

Emas dan perak? Maaf mas, gak bisa. Toko saya akan sulit menjualnya, dan kalau bisa terjual pun hanya akan merusak harga pasar. Pembeli lah yang akan merusak harga pasar, lho? Sebaiknya kau pergi ke toko perhiasan saja. (Pemilik toko)

Ia benar-benar pemilik toko yang baik. Tapi.. haruskah aku pergi ke toko perhiasan? Mungkin aku bisa mendapat uang. Oops, iya. Aku harus menanyakan toko Sancho-san.

Pak, mau nanya, di kota ini seharusnya ada pedagang bernama “Pedro Sancho”. Apa kau mengenalnya?(Touya)

Haa? Jadi kau ini kenalannya pak Sancho, yah? Gini… tokonya ada di sebelah utara tempatku ini. Dengarkan saya mas, kalau pak Sancho, seharusnya ia bisa membeli emas dan perak dengan harga pantas di tempatnya, yakni “Perusahaan Sancho”.(Pemilik toko)

Ternyata, Sancho-san cukup terkenal di kota ini, yang sangat-sangat mengejutkan (Kasar juga omonganku, yah). Setelah berterima kasih dan berpisah dengannya, aku pun kembali ke jalanan dan mulai berjalan.

Sementara itu, aku melihat robot yang terlihat seperti ksatria baja hitam mengikuti seseorang yang kelihatannya seorang adventurer. Para penduduk tidak mempedulikannya sama sekali. Sepertinya hal ini sudah pemandangan sehari-hari di dunia ini. Yang masih misterius adalah sains, dan teknologi masih tidak berkembang walaupun sudah punya robot dan lainnya karena masih ada gerobak biasa.

Entah kenapa, aku merasa ada keanehan di balik teknologi gap ini.
Mungkin gara-gara ini dunia lain, yah?
Saat aku berjalan terus ke utara sambil memikirkannya keanehan majunya teknologi mereka, tanda toko yang menyolok terlihat di depan mata.

Ooooo, jadi “Perusahaan Sancho” ada di sini, yah?(Touya)

Toko ini terlihat 3x lebih besar dari toko sembako barusan. Di samping bangunannya yang terbuat dari bata berkualitas, terlihat tempat kosong yang sepertinya adalah tempat parkir. Bis kepiting sebelumnya ada di sana. Tidak salah lagi. Toko ini pasti miliknya.

Setelah menaiki tangga, aku membuka pintu yang dihias dengan penuh gaya.
bel pintu berbunyi dan seorang wanita di umur 20-annya + ber-celemek melihatiku dari dalam toko 

Selamat datang. Hee? Ara-ara-ara! Kau orang yang kemarin!(Wanita)

Haa?(Touya)

Wanita yang berambut coklat chestnut yang sedang memegang jepitan rambut itu, berjalan ke mari saat mengenali wajahku. Ia pun menunduk padaku.

Terima kasih telah membantu kami.(Wanita)

Ehm…?(Touya)

Ah, mungkin kau tidak mengenaliku karena kau hanya berbicara pada suamiku. Namaku adalah Mona, istri Pedro. Yang saat itu di dalam kereta golem, lho? (Mona)

Golem?(Touya)

Itu lho. Kendaraan yang ada di tempat parkir depan toko. Yang itu.(Mona)

Mona-san menunjuk tempat di luar jendela, yakni bis kepiting di luar bangunan. Sepertinya benda itu digunakan sebagai gudang toko. Bentar, apa benda itu… sebuah golem? Atau bukan, yah?

Aku akan memanggil Pedro dulu, oke?(Mona)

Ah, iya mbak.(Touya)

Mona-san pun berlari ke dalam toko. Sedangkan aku berjalan ke tempat di mana aku bisa melihat bis di tempat yang sekiranya tidak mengganggu pembeli maupun pelayan. Ada banyak komoditas di sini. Sepertinya mahal-mahal, yang membuat suasana toko ini berbeda dari yang sebelumnya, walaupun sama-sama toko sembako/barang sehari-hari. Sambil meyakinkan diri untuk tidak memegangnya, aku terus menatap bis kepiting, yang malah disebut sebagai “golem”, dari balik kaca toko.

Ada tempat yang persis kokpit, tapi tidak ada gagang maupun pengungkitnya. Apa itu otomatis?(Touya)

Untuk saat ini, aku mengambil foto sambil memikirkan berbagai kemungkinan. Pasti ada toko yang menjual barang seperti golem ini, bukan? Kalau kita berasumsi benda itu adalah kendaraan. Kalau memang betul, aku yakin profesor pasti akan sangat senang saat aku membawa satu untuk oleh-oleh. Walau kurasa harganya akan sangat mahal sih.

Wah-wah, akhirnya datang juga kau, Touya-san! Sangat senang rasanya bertemu denganmu lagi!(Sancho)

Aah, Sancho-san. Selamat siang.(Touya)

Aku langsung menoleh setelah disapa Sancho-san yang sedang berdiri sambil tersenyum. Walau kurasa badannya mirip seperti Ebisu-sama sih. Setelah menjabat tangannya, aku berkata “senang bertemu lagi” dan mengatakan keperluanku datang ke mari.

Sebenarnya, aku butuh uang. Oleh karena itu, aku ingin kau membeli emas atau perak dariku.(Touya)

Membeli? Okelah. Kalau begitu, bolehkah aku melihat barangnya dulu?(Sancho)

Saat aku mengeluarkan satu batang emas dari [Storage], mata Sancho-san menjadi bundar.

Umm… kenapa kau melihatiku?(Touya)

Yah, aku sudah tahu kalau kau bukan orang biasa, karena bisa mengalahkan makhluk sihir, tapi… kau benar-benar ahli sihir, yah… mengejutkan sekali.(Sancho)

Mmm..? Jadi sihir itu cukup jarang di dunia ini, yah?

Menggunakan sihir [Storage] tanpa kartu itu…(Sancho)

Kartu?(Touya)

Yang ini lho. Apa kau tidak tahu? Ini namanya “K-a-r-t-u  S-t-o-r-a-g-e”.
Kali ini aku benar-benar yakin kalau kau datang dari tempat yang sangat jauh.
(Sancho)

Sancho-san pun mengambil kartu dari saku dan menaruhnya di atas konter.
Beberapa koin perak pun keluar darinya. Ooh? Apa itu kartu yang diimbuhi sihir [storage], yah ?

Ini adalah benda penting bagi kami para pedagang. Kartu ini dibedakan menjadi “biasa”, “tidak-biasa”, “ langka”, dan “ legendaris”, yang punya kapasitas penyimpanan masing-masing. Yang kupegang ini adalah tipe “tidak-biasa”.(Sancho)

Hee… baru pertama kali aku melihatnya.(Touya)

Aku melihati kartu yang ia pegang. Begitu ya. Aku mungkin bisa membuatnya. Benda itu akan menjadi praktis. Tapi setelah mendengar detailnya, ternyata kartu itu hanya bisa menyimpan barang saja, tidak sampai menghentikan waktu seperti [Storage]-ku.

Aku memang tidak begitu penasaran. Tapi ya… kau ini sebenarnya siapa, Touya-san…?(Sancho)

Sayang, kau mulai tidak sopan pada penyelamat kita.(Mona)

Oops, maaf. Aku terlalu banyak bertanya. Baiklah, mari lihat barangnya.(Sancho)

Sancho-san melihatiku dengan penuh keraguan, tapi ia tetap memeriksa emasku setelah dipaksa istrinya. Setelah menimbangnya dengan timbangan, ia menempatkan benda silinder di sampingnya dan menulis harganya di kertas.

Fumu… Jadi emas murni, yah. Apa kau benar-benar mau menjualnya?(Sancho)

Begitulah.(Touya)

Begitu ya… bagaimana kalau 10 koin platinum?(Sancho)

Baiklah. Tidak masalah.(Touya)

Walau berkata tidak masalah, aku masih tidak tahu harga emas di dunia ini. Tapi…koin platinum, yah? Harga uang disini mungkin berbeda dengan uang dunia kami. Kecuali kalau harga roti satu koin emas. Tapi sepertinya hal itu tidak benar berdasarkan apa yang pemilik toko tadi katakan padaku.

Oooo iya, barusan aku melihat mesin bagus. Persis dengan yang itu…(Touya)

Aku mengatakannya sambil menunjuk bis kepiting di balik jendela.

Golem, yah? Kita ada di ibukota, jadi melihat mereka itu bukan hal yang jarang ditemui, bukan? Transportasi tipe “Pabrik” seperti milik kami bukan satu-satunya golem di sini. Mesin tipe “Warisan” juga bisa terlihat dari waktu ke waktu.(Sancho)

Apa aku bisa membeli golem-golem itu?(Touya)

Kurasa bisa. Akan tetapi, kau tidak akan bisa membeli yang bagus hanya dengan 10 koin platinum.(Sancho)

Sepertinya golem-golem itu cukup mahal.
Apa semahal mobil otomatis bumi, yah?

Benda-benda itu memang terlihat seperti benda yang sulit dibeli orang biasa. Dan juga, harganya tergantung dari kegunaannya.

Sepertinya kau tidak begitu paham mengenai golem, yah? apa itu benar, Touya-san? Kalau kau tidak keberatan, maukah kau kuberitahu?(Sancho)

Maaf merepotkan. Baik, mohon bantuannya.(Touya)

Apa yang ada setelah ini adalah informasi golem yang kudengar dari Sancho-san.

Dulu pernah ada perang dunia. Sejarah mengatakan kalau perang itu adalah pertikaian antara 2 Kerajaan kuno yang akhirnya menjangkit ke seluruh dunia. Saat itu, apa yang dinamakan mesin otomatis… terlahir. Mereka akan mematuhi perintah orang dan berperang menggantikan mereka.
 
Mesin-mesin otomatis itu pun dinamakan golem. Variasi golem-golem itu dibuat satu persatu dan perang semakin menjadi-jadi karena kekuatannya. Kekuatannya sangat besar sampai-sampai Kerajaan Kuno yang membuat itu tidak bisa menghentikan golemnya. Oleh karena itulah, dunia ini pernah hancur sekali.
(Ramune: Hampir sama seperti Konosuba, yah?)

Akan tetapi, manusia bangkit dari semua itu dan membuat peradaban baru. Mereka menggunakan warisan kuno ~ golem itu lho ~ dari dua Kerajaan kuno, menganalisanya yang disebut “Warisan” dan sukses memproduksi versi downgrade-nya secara masal. Tipe yang paling banyak digunakan adalah tipe “Pabrik”.

Jadi yang ada di luar itu tipe “Pabrik” yah? (Touya)

Begitulah, karena tipe “Warisan” cukup langka untuk muncul di pasar. Kurasa kau tidak punya pilihan lain selain menggalinya dari reruntuhan kuno kalau kau benar-benar menginginkannya.(Sancho)

Sepertinya tipe “Warisan” itu cukup langka. Akan tetapi, bukannya mereka tidak bisa didapat sama sekali.

Apa tipe “Pabrik” dan “Warisan” punya performa yang berbeda?(Touya)

Tentu… “Warisan” juga disebut sebagai “Mesin Berkemampuan”. Ada banyak yang memiliki kemampuan spesial, seperti bisa menembakkan api, petir, dan memanipulasi es. Golem itu tidak begitu penting bagimu yang bisa menggunakan sihir.(Sancho)

Begitu ya. Kemampuan itu membuatnya lebih berharga dari mesin produksi masal. Kurasa memang begitu karena ia juga disebut warisan Kerajaan kuno.
Artifak dunia kami mungkin sama dengan tipe itu.

Sambil terus memberi informasi, Sancho-san mengeluarkan 10 koin platinum.
Harga 1 koin platinum itu cukup besar, jadi aku memintanya untuk memberiku 9 koin platinum sedangkan 1 koin sisanya kujadikan 10 koin emas. Dengan ini, akhirnya aku mendapat dana yang sangat kubutuhkan.

Haruskah aku juga menanyakan informasi dunia ini? Kalau melakukannya, mungkin aku akan semakin memahami golem.
Apa lebih baik mencari tahu informasi dunia ini saja, yah?

Sancho-san, apa di sekitar sini ada toko buku?(Touya)

Ada, walau tidak terlalu besar, bangunan tingkat 3 di sana itu toko buku.(Sancho)

Dekat sekali, kurasa aku harus mencari informasi dari sana?

Aku pun berterimakasih padanya dan Mona-san, lalu keluar dari toko. Oooh ya, aku melihat tanda toko buku di sisi sebelah kanan toko ini.

Berbeda dari toko Sancho-san, suasana toko buku ini sama dengan milik toko kuno. Tempat yang kumasuki punya tangga menuju lantai dua. Di lantai, terdapat banyak buku.

Seorang Oji-san berambut dan berjanggut putih berkacamata terlihat sedang duduk di konter lantai pertama. Ia memberi kesan kepala sekolah sihir dari tempat yang sangat jauh.

Selamat datang nak. Buku apa yang kau cari?(Oji-san)

Ehm… Apa anda punya buku tentang sejarah atau budaya, pak?(Touya)

Sejarah? Sejarah negara ini atau dunia?(Oji-san)

Ah, dua-duanya.(Touya)

Buku-buku itu ada di rak buku sebelah kanan yang ada di lantai 2, baris ke-2 dan 3 dari atas. Kau boleh melihat-lihat, asal jangan mengotorinya, yah.(Oji-san)

Setelah menunduk padanya, aku pun berjalan ke tangga kayu tua yang berbunyi setiap kali kuinjak. Di lantai 2, aku langsung menuju ke tempat yang ia beritahu.

Hm, yang ini? Eeh~… “Sejarah Alentt”, “Sejarah Lintas Kerajaan Suci”, “Dokumentasi Asal Muasal Negara Barat”, “Catatan Madorack”…(Touya)

Banyak juga ya. Setiap buku kira-kira 1 koin perak, jadi sepertinya aku harus membeli satu persatu, karena memilih mana yang harus dibeli itu sangat menyusahkan. Aku mengambil buku yang menarik dan menumpuknya di lantai.

Ooo iya, aku juga harus beli buku golem.(Touya)

Ternyata tidak ada buku tentang golem, jadi aku pun mencari buku Kerajaan kuno. Selain itu, aku juga mencari buku sihir, teknologi, dan beberapa buku cinta untuk Lindzey.
(Mizuki: Bawa oleh-oleh buat istri.)

Kurasa sudah cukup.(Touya)

Lebih dari 100 buku yang ku ambil, dan turun ke lantai pertama dengan “Levitation”. Oji-san yang duduk di konter pun terkejut saat melihat buku-buku itu mengambang di udara. Akan tetapi, ia mulai menghitung harga yang harus kubayar. Totalnya adalah sembilan koin emas, jadi aku memberinya satu koin platinum. Daripada menerima kembalian 1 koin emas, aku memutuskan untuk membeli buku-buku menarik dari lantai pertama dengan ½ koin emas. Aku pun menyimpannya ke dalam “Storage”.

Terima kasih banyak nak…(Oji-san)

Aku pun keluar toko setelah melihati oji-san yang sepertinya keheranan itu.

Baiklah, sisanya adalah makanan. Aku sangat lapar, jadi harus cepat-cepat makan.(Touya)

Aku terus berjalan, mencari tempat di mana aku bisa makan dengan tenang. Sebenarnya aku bisa meminta tolong pada Sancho-san, tapi akan lebih menarik untuk mencaritahu sendiri. Menjelajah dan tersesat itu salah satu kenikmatan tersendiri dalam suatu penjelajahan, lho. Akhirnya aku menemukan warung di salah satu bangunan dan memutuskan untuk makan dibagian luarnya. Karena sihir penerjemah, aku bisa membaca tulisan Kerajaan Suci Alentt. Akan tetapi, masih ada beberapa yang tidak kupahami.

(Ramune: Aku tahu perasaanmu, Touya… menjelajahi sawah, tersesat, dan bisa pulang dengan selamat itu adalah suatu kenikmatan tersendiri…walaupun nanti dimarahi Umi, sih…

Seperti yang diharapkan dari Google translate, pasti ada beberapa yang kurang bisa dipahami.)
(Mizuki: Menjelajah sawah, tersesat?)

Walau aku bisa membaca menunya… seperti “Sandwich Shinshin” atau “Jus Grayfull”, aku tidak tahu apa itu “Shinshin” atau “Grayfull”. Setelah dilihat, ternyata 2 hal itu cukup menggugah nafsu makan, yang satu terlihat seperti sandwich ayam sedangkan satunya adalah jus anggur.

Rasanya cukup enak. Cukup enak kok. Oleh karena itu, aku tidak mau bertanya dari bahan apa dua makanan ini dibuat. Hal itu tidak ada gunanya karena ini enak.
Aku menenangkan diri sambil minum dan melihat-lihat sekitar dari teras.

Berbagai golem berbeda yang melewati jalan itu cukup menyenangkan untuk dilihat. Aku belum melihat demi-human sama sekali, seperti elf atau ras makhluk-buas di kota ini. Aku penasaran jangan-jangan mereka tidak ada di kota, atau bahkan di Negara ini. Mungkin dunia ini tidak memiliki mereka. Kuharap mereka tidak dimusuhi manusia atau saling bermusuhan satu sama lain. Sembari minum jus berwarna anggur yang rasanya malah seperti tomat, aku terus memperhatikan jalan.

Tolong~! Ada maling! Ia menjambret tasku ~!(???)

Sebuah suara terdengar dari sisi lain jalan, dan seorang lelaki berambut coklat yang memegang tas berlari sekuat tenaga di depanku.

[Slip](Touya)

Guhaaa?!(???)

Ia terjatuh, dan tasnya jatuh ke sisi belakang kepalanya. Ia pun pingsan. Lelaki berambut pirang, yang dari tadi mengejarnya, melompat ke pinggangnya dan menahannya.

Dilihat dari betapa besarnya kota ini, angka kriminal pasti cukup besar. Aku terus memperhatikan penyergapan yang berlangsung di depanku sambil memegang gelas jus dengan satu tangan. Tak lama kemudian, dua ksatria berarmor perak datang, memborgol pencuri itu, membawanya bersama dengan lelaki berambut pirang tadi.

Setelah puas melihat-lihat, aku membayar tagihan dan meninggalkan warung.

Setelah ini, aku terus menelusuri kota sambil memasuki berbagai toko untuk membeli oleh-oleh untuk semuanya.

Aku terkejut saat menemukan senjata berbentuk senapan di sebuah toko senjata. Akan tetapi, benda itu tidak menggunakan bubuk mesiu. Benda itu beranama “Spellcaster” yang menembakkan peluru saat kita mengalirkan kekuatan sihir padanya.

Sudah kuduga. Penyihir di dunia ini sangatlah sedikit. Semua orang memang tahu keberadaan sihir, tapi mereka yang bisa mengendalikannya sangat terbatas.

Hal ini mungkin karena adanya golem yang menghambat perkembangan sihir. Mungkin ucapanku salah kalau ada di masa-masa Kerajaan kuno, tapi sekarang…
Kurasa buku-buku yang kubeli barusan harus segera diperiksa. Bukan aku lho ya yang memeriksanya, tapi profesor.

Tapi…Dunia Kebalikan ini (sangat menyusahkan untuk tidak menyebutnya, jadi aku pun menamainya) cukup berbahaya, karena ada beberapa penjahat yang mengincar penduduk yang sedang melihat-lihat kota, seperti yang kulakukan sekarang.

dua… bukan, tiga orang, yah?(Touya)

Sejak beberapa waktu yang lalu, ada beberapa orang yang mengikutiku. Aku ingin memuji kemampuan bersembunyinya, tapi mereka masih butuh latihan panjang sebelum bisa membuntutiku. Mungkin aku bisa menyebut mereka amatir saat membandingkannya dengan Tsubaki-san.
(Ramune: Tsubaki-san itu dependanmu… ya jelas lebih kuat dibanding ninja atau pun semua orang yang ahli bersembunyi..)

Perasaan aku tidak ingat telah melakukan sesuatu mencurigakan sampai harus dibuntuti seperti ini…(Touya)

Apa mereka melihatku sebagai orang kaya karena membeli banyak barang dari berbagai toko? Aku mengkonfirmasi orang-orang itu dengan melihat wajahnya dari pantulan kaca toko sebelah. Mereka memakai tudung kepala, jadi aku tidak bisa melihat wajahnya, tapi tidak salah lagi mereka adalah penjahat.

Yah, kurasa aku akan melayani mereka sebentar.

Sambil berlari-lari kecil, aku pun masuk ke gang sempit. Setelah sadar tidak ada orang. Aku pun menghapus keberadaan dengan [Invisible] dan menunggu mereka. Saat tiga orang itu sampai di sana, aku menjebak mereka di jalan keluar. Tiga orang itu terkejut melihat kemunculanku yang tiba-tiba. Mereka memakai jubah bertudung kepala.

Apa kau punya urusan denganku?(Touya)

Dia dari tiga orang yang terkejut itu melihat ke satu orang di tengah. Sepertinya ia lah ketua mereka.

Kalau tidak punya, tolong jangan buntuti aku lagi. Atau apa kau tidak akan paham kecuali aku menghentikanmu dengan menyakiti anggotamu? (Touya)

Karena akan menyusahkan kalau mereka terus melakukannya, aku menakut-nakuti mereka. Walau aku tidak tahu seefektif apa perbuatanku barusan.

Tunggu sebentar. Maafkan kami karena telah membuntutimu, tapi bisakah kau mendengarkan kami?(Ketua)

Orang yang terlihat seperti ketuanya membuka tudung kepalanya, yang ternyata ia adalah perempuan berambut merah. Sepertinya dia berumur 20-an. Mata coklat hazelnut-nya sangat tajam, dan mengelurkan aura seorang ksatria atau petarung handal. Rambut pendeknya itu memperkuat dugaanku barusan.

Barusan kau menggunakan sihir pada penjambret tas di toko barusan, kan?(Wanita)

… iya memang, terus kenapa?(Touya)

Hee. Ia paham kemampuanku walau hanya dengan rapalan yang singkat dan juga ia bukan targetku. Yah, ada orang dengan kemampuan mendeteksi sihir walau tidak bisa menggunakannya. Mereka lah apa yang penduduk sebut dengan “Orang yang memiliki kemampuan layaknya penyihir”.

Apa kau bisa menggunakan sihir lainnya?(Wanita)

Bisa… sampai titik tertentu.(Touya)

… bagaimana dengan sihir penghilang kutukan?(Perempuan)

Itu tergantung kutukannya. Kalau kutukannya sudah terlalu merambat ke badannya, maka sihir penghilangan itu malah akan semakin menyakitinya.(Touya)

Walau aku meringkas sihir kutukan yang menggunakan satu kata seperti “curse”, ada banyak sihir kutukan lain seperti “Sealing”, “Bewitching”, “Lethargy”, “Strength Absorption”, “Petrification”, “Confusion”, dan“Charm”.

Pada dasarnya, [Recovery] ku bisa menghilangkan semua itu, tapi ada beberapa pengecualian. Contohnya... kalau seseorang punya badan yang diperkuat sihir kutukan, maka badannya tidak akan bisa bertahan saat sihir kutukan itu dihilangkan, dan ia akan mati. Selain itu, ada kasus di mana [Recovery] gagal menghilangkan kutukan kompleks. “Guilty Curse” yang kupasang pada anak buah pedagang budak kemarin itu termasuk sihir kutukan kompleks.

Kutukan yang kupasang akan melumpuhkan salah satu bagian tubuh saat mereka melakukan kejahatan yang menyakiti perasaan orang. Nantinya kutukan itu akan sampai ke bagian hati, dan mereka akan mati. Saat orang yang dikutuk itu bisa dikatakan dalam kondisi normal, [Recovery] tidak ada gunanya karena paralis adalah keadaan waktu yang terhenti. Paralis yang dikarenakan kejahatan memang bisa disembuhkan dengan [Recovery], tapi bukan berarti kutukannya sudah hilang. Paralis itu akan terjadi lagi saat orang itu melakukan kejahatan lain. Solusi menghilangkan kutukan melalui [Recovery] itu tidaklah absolut. Itulah alasan pentingnya tahu berbagai tipe kutukan...
(Mizuki: Biar gak kena santet.)

Apa itu artinya kau kenalan orang yang terkena kutukan?(Touya)

Iya. Tamu kami menyentuh artifak terkutuk, dan akhirnya koma sampai sekarang. Hal ini sudah berlangsung selama beberapa minggu, tapi kesadarannya masih juga belum kembali…(Wanita)

Sial sekali dia. Jadi sihir tipe lesu, yah? Kurasa kutukan itu bisa dihilangkan kecuali kutukan itu adalah tipe yang menghancurkan pikiran orang.

Kami masih belum membalas budi padanya. Jadi tolonglah, maukah kau menghilangkan kutukan gadis itu? Sebagai balasannya, kami akan melakukan apapun.(Wanita)

Dua orang di sampingnya juga ikut membuka tudung kepala dan menunduk. Rambut ponytail dan keriting panjang pun keluar darinya. Mereka mungkin satu tahun lebih muda dariku. Gadis 16 tahun itu berambut ponytail coklat sedangkan yang 17 tahun berambut keriting panjang dengan warna chestnut.

Baiklah, apa yang harus kulakukan? Aku tidak ingin terlalu mencolok karena hal itu hanya akan membawa masalah yang tidak berfaedah.

Tapi… tidak menolong mereka akan membuatku merasa tidak enak. Tak peduli kenalan atau tidak, aku tertarik pada kutukan itu.

Yah, tidak masalah, bukan? Kalau ternyata hal ini bermasalah, aku bisa kembali ke “Dunia Asal”.

Aku tidak tahu apa bisa menghilangkannya, tapi kalau kau tidak keberatan…(Touya)

Terima kasih banyak.(Perempuan)

Terima kasih.(Gadis 1)

Kami berhutang padamu.(Gadis 2)

Tiga orang itu pun menunduk lagi padaku. Yah, aku tidak bisa menjanjikannya kecuali menganalisa kutukan itu terlebih dahulu.

Baiklah, kami akan membawamu ke markas. Maafkan aku karena belum memperkenalkan diri. Namaku adalah Est Fultier. Aku wakil ketua kelompok pembela kebenaran bernama “Red Cat”.(Est)

Aku Mochizuki Touya. Sekarang aku ini pengelana… bentar, apa kau bilang “kelompok pembela kebenaran”? “Red Cat”?(Touya)

Pencuri pembela kebenaran? Seperti mereka? Nezumi Kozo, Robin Hood, Ishikawa Goemon, atau Arsene Lupin. Seperti mereka!?

Tidak-tidak, cara mengatakannya tidak penting. Intinya, jadi mereka ini pencuri, yah?!

Apa kamu tidak tahu kelompok “Red Cat”? Kamu pasti berasal dari daerah jauh, yah?(Gadis 1)

Gadis ponytail itu mengatakannya, tapi mustahil bagiku yang datangnya lebih jauh dari yang ia pikir, untuk tahu hal itu.

Dilihat dari caranya mengatakannya, sepertinya mereka cukup terkenal, tapi hal itu tidak mengubah fakta kalau mereka adalah seorang kriminal.

Saat melihatku mengernyutkan jidat, perempuan bernama Est mulai berbicara.

Reputasi kami memang seperti itu, tapi orang yang kami curi adalah mereka bangsawan bodoh dan pedagang korup yang menyiksa rakyat. Kami tidak bisa memanggil kelompok kami dengan nama itu kecuali kami melakukannya.(Est)

Yah, aku bukan orang yang berpendapat kalau “semua kriminal itu tidak baik!” atau yang lainnya.  Setelah datang dari dunia lain, aku juga tidak mematuhi beberapa aturan. Aku akan minta maaf karena masuk secara illegal dan belum membayar pajak.

… yah, tidak masalah. Aku akan mendengarnya setelah ini. Tapi.. aku ingin kau cepat-cepat membawaku padanya. Aku harus keluar kota besok.(Touya)

Baiklah. Ikuti kami.(Est)

Setelah mengatakannya, Est-san mulai berjalan.
Dari tadi, aku sempat berpikir “jangan sampai terlibat dengan masalah di Dunia Kebalikan”.

Pada akhirnya, masalah ini sangat menyusahkan.

(Shiro7D: Sangat menyusahkan sampai2 baru bisa selesai setelah 5000 kata lebih, dalam satu chapter)



Sebelumnya || Daftar Chapter  || Selanjutnya

2 comments: