Isekai wa Smartphone to Tomo ni Chapter 279 Bahasa Indonesia
Translator | Ramune |
Editor
| Anthony |
Proof Reader
| Mizuki Hashima |
Arc 27: Dunia Kebalikan
Chapter 279: Ibu Kota Alen, dan Sebuah Golem
Setelah
sampai di depan gerbang kota Kerajaan Suci
Alentt, aku mendapat
situasi yang sulit. Ternyata untuk memasuki kota, aku butuh suatu kartu
identitas, dan di depanku ada banyak orang yang berbaris. Hal
itu bukan masalah dan juga bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan, tapi masalahnya
kartu guild ku tidak ada gunanya di
dunia ini. Selain itu, aku tidak punya uang sama sekali.
Aku
termenung memikirkannya, tapi tak lama kemudian, aku tertawa terbahak-bahak
atas kebodohanku
ini. Bukannya aku bisa melewatinya. Aku tidak akan dilihat penjaga karena
sihir [Invisible]. Aku pun melewati para penjaga dan memasuki
kota. Kalau dipikir-pikir, aku bahkan bisa turun langsung ke dalam kota.
Di
gang yang jauh dari jalan utama, aku membatalkan sihir [Invisible] setelah memastikan
tidak ada orang di sekitar.
Setelah
itu, aku pergi ke jalanan, ada banyak orang
yang menabrakku. Sepertinya batu bata
bangunan
atau paving jalanan kota ini tidak terlalu berbeda dengan duniaku. Ada juga benda yang terihat seperti lampu jalan
di sekitar kota. Baju yang orang kenakan pun juga kurang lebih sama. Kalau aku
disuruh mengatakan sesuatu, bukankah orang yang terlihat seperti
adventurer cukup sedikit?
Bentar.
Apa
tanda nama toko itu terbuat dari neon? Tulisannya dihias dengan pipa panjang, dan pipih. Sekarang belum gelap jadi neonnya tidak
hidup, tapi… seharusnya neon itu hidup dengan listrik. Atau, apa mungkin menggunakan
sihir, yah?
「Seperti yang kuduga. Ada beberapa
yang cukup berbeda…」 (Touya)
Saat
aku berjalan dan melihat sekitar seperti rakyat jelata
lainnya, terlihat seseorang yang mirip seperti pedagang, menaiki robot
yang bentuknya persis dengan burung unta menyebrang jalan di depanku. Apa-apaan
itu?
Omong-omong,
robot itu persis burung unta dari bawah lehernya dan bagian kaki, sementara
bagian batang tubuhnya kurang besar. Robot itu terlihat seperti pembawa barang.
Kemudian, mesin yang persis laba-laba dengan 8 roda terpasang di kaki-kakinya
melewati sisi lain jalan kota. Kursi duduk terpasang di bagian belakangnya, dan seorang lelaki dan perempuan yang terlihat
seperti pasangan sedang berbicara dan tertawa di atasnya.
Saat
melihatnya pergi, aku merasa pusing karena besarnya perbedaan budaya kami. Aku
mau pergi ke suatu tempat… warung pinggir
jalan pun tidak masalah untuk menenangkan hati
kecilku ini… tapi aku tidak punya uang.
Kurasa
aku harus memulai dari toko itu.
Karena
bisa membaca tulisan dunia ini, aku pun masuk ke tempat yang terlihat seperti
toko sembako. Mari mendapat uang dengan menjual apapun yang bisa dijual.
Toko
itu ternyata toko pribadi bernama “Toko Sembako Clonz”. Bagian dalamnya tidak
begitu luas. Akan tetapi, ada banyak barang sembako di dalamnya. Termasuk
barang yang kukenal seperti jarum, benang, gunting, dan seperai, ada juga
beberapa yang tidak kuketahui seperti benda kaca dan ore dengan cairan tertentu di dalamnya.
「Se-sedang mencari
apa mas?」(Pemilik toko)
Pelayan
toko itu bertanya padaku yang sedang melihati komoditasnya.
Aku penasaran apa aku dilihat seperti orang mencurigakan.
Aku penasaran apa aku dilihat seperti orang mencurigakan.
Seorang
bapak-bapak berkumis merah berumur 30-an sedang duduk di konter.
「Begini pak… sebenarnya saya butuh uang, jadi saya ingin anda
membeli sesuatu dari saya ini…」(Touya)
「Membeli sesuatu?
Oooooo.. Kalau kau punya benang Rukuuji atau batu sihir cahaya, aku akan
membelinya dengan harga mahal.」 (Pemilik toko)
Aku
tidak tahu benda apa itu, tapi “batu sihir cahaya” mungkin adalah sebuah ore. Kalau ia membeli ore, mungkin aku bisa menjual emas atau
perak.
「Bisakah saya
menjual emas dan perak?」 (Touya)
「Emas dan perak? Maaf
mas, gak bisa. Toko saya akan sulit
menjualnya, dan
kalau bisa terjual pun hanya akan merusak harga pasar. Pembeli lah yang akan
merusak harga pasar, lho? Sebaiknya kau pergi ke toko perhiasan saja.」
(Pemilik toko)
Ia
benar-benar pemilik toko yang baik. Tapi.. haruskah
aku pergi ke toko perhiasan? Mungkin aku bisa mendapat uang. Oops, iya. Aku
harus menanyakan toko Sancho-san.
「Pak, mau nanya, di kota ini seharusnya ada
pedagang bernama “Pedro Sancho”. Apa kau mengenalnya?」(Touya)
「Haa? Jadi kau ini kenalannya pak Sancho, yah? Gini… tokonya ada di sebelah utara tempatku ini. Dengarkan
saya mas, kalau pak Sancho, seharusnya ia bisa
membeli emas dan perak dengan harga pantas di tempatnya, yakni “Perusahaan Sancho”.」(Pemilik
toko)
Ternyata,
Sancho-san cukup terkenal di kota ini, yang sangat-sangat mengejutkan (Kasar
juga omonganku, yah). Setelah berterima kasih dan berpisah dengannya, aku pun
kembali ke jalanan dan mulai berjalan.
Sementara
itu, aku melihat robot yang terlihat seperti ksatria baja hitam mengikuti
seseorang yang kelihatannya seorang adventurer.
Para penduduk tidak mempedulikannya sama sekali. Sepertinya hal ini sudah
pemandangan sehari-hari di dunia ini. Yang masih misterius adalah sains, dan teknologi masih tidak berkembang walaupun
sudah punya robot dan lainnya karena masih ada gerobak biasa.
Entah
kenapa, aku merasa ada keanehan di balik teknologi
gap ini.
Mungkin gara-gara ini dunia lain, yah? Saat aku berjalan terus ke utara sambil memikirkannya keanehan majunya teknologi mereka, tanda toko yang menyolok terlihat di depan mata.
Mungkin gara-gara ini dunia lain, yah? Saat aku berjalan terus ke utara sambil memikirkannya keanehan majunya teknologi mereka, tanda toko yang menyolok terlihat di depan mata.
「Ooooo, jadi “Perusahaan Sancho” ada di sini, yah?」(Touya)
Toko
ini terlihat 3x lebih besar dari toko sembako barusan. Di samping bangunannya
yang terbuat dari bata berkualitas, terlihat tempat kosong yang sepertinya
adalah tempat parkir. Bis kepiting sebelumnya ada di sana. Tidak salah lagi.
Toko ini pasti miliknya.
Setelah
menaiki tangga, aku membuka pintu yang dihias dengan penuh gaya.
bel pintu berbunyi dan seorang wanita di umur 20-annya + ber-celemek melihatiku dari dalam toko
bel pintu berbunyi dan seorang wanita di umur 20-annya + ber-celemek melihatiku dari dalam toko
「Selamat datang. Hee? Ara-ara-ara! Kau orang
yang kemarin!」(Wanita)
「Haa?」(Touya)
Wanita
yang berambut coklat chestnut yang sedang
memegang jepitan rambut itu, berjalan ke mari saat mengenali wajahku. Ia
pun menunduk padaku.
「Terima kasih telah membantu kami.」(Wanita)
「Ehm…?」(Touya)
「Ah, mungkin kau tidak mengenaliku karena kau
hanya berbicara pada suamiku. Namaku adalah Mona, istri Pedro. Yang saat itu di
dalam kereta golem, lho? 」(Mona)
「Golem?」(Touya)
「Itu lho. Kendaraan yang ada di tempat parkir
depan toko. Yang itu.」(Mona)
Mona-san
menunjuk tempat di luar jendela, yakni bis kepiting di luar bangunan. Sepertinya
benda itu digunakan sebagai gudang toko. Bentar, apa benda itu… sebuah golem? Atau bukan, yah?
「Aku akan memanggil Pedro dulu, oke?」(Mona)
「Ah, iya mbak.」(Touya)
Mona-san
pun berlari ke dalam toko. Sedangkan aku berjalan ke tempat di mana aku bisa melihat
bis di tempat yang sekiranya tidak mengganggu pembeli maupun pelayan. Ada
banyak komoditas di sini. Sepertinya mahal-mahal, yang membuat suasana toko ini
berbeda dari yang sebelumnya, walaupun sama-sama toko sembako/barang
sehari-hari. Sambil meyakinkan diri untuk tidak memegangnya, aku terus menatap
bis kepiting, yang malah disebut sebagai “golem”, dari balik kaca toko.
「Ada tempat yang persis kokpit, tapi tidak ada
gagang maupun pengungkitnya. Apa itu otomatis?」(Touya)
Untuk
saat ini, aku mengambil foto sambil memikirkan berbagai kemungkinan. Pasti
ada toko yang menjual barang seperti golem ini, bukan? Kalau kita berasumsi benda itu adalah kendaraan. Kalau memang betul, aku
yakin profesor pasti akan sangat senang saat aku membawa satu untuk oleh-oleh. Walau kurasa harganya akan
sangat mahal sih.
「Wah-wah, akhirnya datang juga kau, Touya-san! Sangat
senang rasanya bertemu denganmu lagi!」(Sancho)
「Aah, Sancho-san. Selamat siang.」(Touya)
Aku
langsung menoleh setelah disapa Sancho-san yang sedang berdiri sambil tersenyum.
Walau kurasa badannya mirip seperti Ebisu-sama sih. Setelah menjabat tangannya,
aku berkata “senang bertemu lagi” dan mengatakan keperluanku datang ke mari.
「Sebenarnya, aku butuh uang. Oleh karena itu,
aku ingin kau membeli emas atau perak dariku.」(Touya)
「Membeli? Okelah. Kalau begitu, bolehkah aku
melihat barangnya dulu?」(Sancho)
Saat
aku mengeluarkan satu batang emas dari [Storage], mata
Sancho-san menjadi bundar.
「Umm… kenapa kau melihatiku?」(Touya)
「Yah, aku sudah tahu kalau kau bukan orang
biasa, karena bisa mengalahkan makhluk sihir, tapi… kau benar-benar ahli sihir,
yah… mengejutkan sekali.」(Sancho)
Mmm..?
Jadi sihir itu cukup jarang di dunia ini, yah?
「Menggunakan sihir [Storage]
tanpa kartu itu…」(Sancho)
「Kartu?」(Touya)
「Yang ini lho. Apa kau tidak tahu? Ini namanya “K-a-r-t-u S-t-o-r-a-g-e”.
Kali ini aku benar-benar yakin kalau kau datang dari tempat yang sangat jauh.」(Sancho)
Kali ini aku benar-benar yakin kalau kau datang dari tempat yang sangat jauh.」(Sancho)
Sancho-san
pun mengambil kartu dari saku dan menaruhnya di atas konter.
Beberapa koin perak pun keluar darinya. Ooh? Apa itu kartu yang diimbuhi sihir [storage], yah ?
Beberapa koin perak pun keluar darinya. Ooh? Apa itu kartu yang diimbuhi sihir [storage], yah ?
「Ini adalah benda penting bagi kami para
pedagang. Kartu ini dibedakan menjadi “biasa”, “tidak-biasa”, “ langka”, dan “
legendaris”, yang punya kapasitas penyimpanan masing-masing. Yang kupegang ini
adalah tipe “tidak-biasa”.」(Sancho)
「Hee… baru pertama kali aku melihatnya.」(Touya)
Aku
melihati kartu yang ia pegang. Begitu ya. Aku mungkin bisa membuatnya. Benda
itu akan menjadi praktis. Tapi setelah mendengar detailnya, ternyata kartu
itu hanya bisa menyimpan barang saja, tidak sampai menghentikan waktu seperti [Storage]-ku.
「Aku memang tidak begitu penasaran. Tapi ya… kau ini sebenarnya siapa, Touya-san…?」(Sancho)
「Sayang, kau mulai tidak sopan pada penyelamat
kita.」(Mona)
「Oops, maaf. Aku terlalu banyak bertanya.
Baiklah, mari lihat barangnya.」(Sancho)
Sancho-san
melihatiku dengan penuh keraguan, tapi ia tetap memeriksa emasku setelah
dipaksa istrinya. Setelah menimbangnya dengan timbangan, ia menempatkan benda
silinder di sampingnya dan menulis harganya di kertas.
「Fumu… Jadi emas murni, yah. Apa kau
benar-benar mau menjualnya?」(Sancho)
「Begitulah.」(Touya)
「Begitu ya… bagaimana kalau 10 koin platinum?」(Sancho)
「Baiklah. Tidak masalah.」(Touya)
Walau
berkata tidak masalah, aku masih tidak tahu harga emas di dunia ini. Tapi…koin
platinum, yah? Harga uang disini mungkin berbeda dengan uang dunia kami. Kecuali
kalau harga roti satu koin emas. Tapi
sepertinya hal itu tidak benar berdasarkan apa yang pemilik toko tadi katakan
padaku.
「Oooo iya, barusan aku melihat mesin bagus.
Persis dengan yang itu…」(Touya)
Aku
mengatakannya sambil menunjuk bis kepiting di balik jendela.
「Golem, yah? Kita ada di ibukota, jadi melihat
mereka itu bukan hal yang jarang ditemui, bukan? Transportasi tipe “Pabrik” seperti milik kami bukan
satu-satunya golem di sini. Mesin tipe “Warisan”
juga bisa terlihat dari waktu ke waktu.」(Sancho)
「Apa aku bisa membeli golem-golem itu?」(Touya)
「Kurasa bisa. Akan tetapi, kau tidak akan
bisa membeli yang bagus hanya dengan 10 koin platinum.」(Sancho)
Sepertinya
golem-golem itu cukup mahal.
Apa semahal mobil otomatis bumi, yah?
Apa semahal mobil otomatis bumi, yah?
Benda-benda
itu memang terlihat seperti benda yang sulit dibeli orang biasa. Dan juga,
harganya tergantung dari kegunaannya.
「Sepertinya kau tidak begitu paham mengenai golem,
yah? apa itu benar, Touya-san? Kalau kau tidak keberatan, maukah kau kuberitahu?」(Sancho)
「Maaf merepotkan. Baik, mohon bantuannya.」(Touya)
Apa
yang ada setelah ini adalah informasi golem yang kudengar dari Sancho-san.
Dulu
pernah ada perang dunia. Sejarah mengatakan kalau perang itu adalah pertikaian
antara 2 Kerajaan kuno yang akhirnya menjangkit ke seluruh dunia. Saat itu, apa
yang dinamakan mesin otomatis… terlahir. Mereka akan mematuhi perintah orang
dan berperang menggantikan mereka.
Mesin-mesin
otomatis itu pun dinamakan golem. Variasi golem-golem itu dibuat satu persatu dan
perang semakin menjadi-jadi karena kekuatannya. Kekuatannya sangat besar
sampai-sampai Kerajaan Kuno yang membuat itu tidak bisa menghentikan golemnya. Oleh karena itulah, dunia ini pernah hancur sekali.
(Ramune: Hampir sama seperti Konosuba, yah?)
Akan
tetapi, manusia bangkit dari semua itu dan membuat peradaban baru. Mereka
menggunakan warisan kuno ~ golem itu lho ~ dari dua
Kerajaan kuno, menganalisanya yang disebut “Warisan”
dan sukses memproduksi
versi downgrade-nya secara masal. Tipe
yang paling banyak digunakan adalah tipe “Pabrik”.
「Jadi yang ada di luar itu tipe “Pabrik” yah?」
(Touya)
「Begitulah, karena tipe “Warisan” cukup langka
untuk muncul di pasar. Kurasa kau tidak punya pilihan lain selain menggalinya
dari reruntuhan kuno kalau kau benar-benar menginginkannya.」(Sancho)
Sepertinya
tipe “Warisan” itu cukup langka. Akan tetapi, bukannya mereka tidak bisa
didapat sama sekali.
「Apa tipe “Pabrik” dan “Warisan” punya performa
yang berbeda?」(Touya)
「Tentu… “Warisan” juga disebut sebagai “Mesin
Berkemampuan”. Ada banyak yang memiliki kemampuan spesial, seperti bisa
menembakkan api, petir, dan memanipulasi es. Golem itu tidak begitu penting
bagimu yang bisa menggunakan sihir.」(Sancho)
Begitu
ya. Kemampuan itu membuatnya lebih berharga dari mesin produksi masal. Kurasa memang
begitu karena ia juga disebut warisan Kerajaan kuno.
Artifak dunia kami mungkin sama dengan tipe itu.
Artifak dunia kami mungkin sama dengan tipe itu.
Sambil
terus memberi informasi, Sancho-san mengeluarkan
10 koin platinum.
Harga 1 koin platinum itu cukup besar, jadi aku memintanya untuk memberiku 9 koin platinum sedangkan 1 koin sisanya kujadikan 10 koin emas. Dengan ini, akhirnya aku mendapat dana yang sangat kubutuhkan.
Harga 1 koin platinum itu cukup besar, jadi aku memintanya untuk memberiku 9 koin platinum sedangkan 1 koin sisanya kujadikan 10 koin emas. Dengan ini, akhirnya aku mendapat dana yang sangat kubutuhkan.
Haruskah
aku juga menanyakan informasi dunia ini? Kalau melakukannya, mungkin aku akan
semakin memahami golem.
Apa
lebih baik mencari tahu informasi dunia ini saja, yah?
「Sancho-san, apa di sekitar sini ada toko buku?」(Touya)
「Ada, walau tidak terlalu besar, bangunan
tingkat 3 di sana itu toko buku.」(Sancho)
Dekat
sekali, kurasa aku harus mencari informasi dari sana?
Aku
pun berterimakasih padanya dan Mona-san, lalu keluar dari toko. Oooh ya, aku
melihat tanda toko buku di sisi sebelah kanan toko ini.
Berbeda
dari toko Sancho-san, suasana toko buku ini sama dengan milik toko kuno. Tempat
yang kumasuki punya tangga menuju lantai dua.
Di lantai, terdapat banyak buku.
Seorang
Oji-san berambut dan berjanggut putih
berkacamata terlihat sedang duduk di konter lantai pertama. Ia memberi kesan
kepala sekolah sihir dari tempat yang sangat jauh.
「Selamat datang nak. Buku apa yang kau cari?」(Oji-san)
「Ehm… Apa anda punya buku tentang sejarah atau
budaya, pak?」(Touya)
「Sejarah? Sejarah negara ini atau dunia?」(Oji-san)
「Ah, dua-duanya.」(Touya)
「Buku-buku itu ada di rak buku sebelah kanan
yang ada di lantai 2, baris ke-2 dan 3 dari atas. Kau boleh melihat-lihat, asal
jangan mengotorinya, yah.」(Oji-san)
Setelah
menunduk padanya, aku pun berjalan ke tangga kayu tua yang berbunyi setiap kali
kuinjak. Di lantai 2, aku langsung menuju ke tempat yang ia beritahu.
「Hm, yang ini? Eeh~… “Sejarah Alentt”, “Sejarah
Lintas Kerajaan Suci”, “Dokumentasi Asal Muasal Negara Barat”, “Catatan
Madorack”…」(Touya)
Banyak
juga ya. Setiap buku kira-kira 1 koin perak, jadi sepertinya aku harus membeli
satu persatu,
karena memilih mana yang harus dibeli itu sangat menyusahkan. Aku mengambil buku yang
menarik dan menumpuknya di lantai.
「Ooo iya, aku juga harus beli buku golem.」(Touya)
Ternyata
tidak ada buku tentang golem, jadi aku pun mencari buku Kerajaan kuno. Selain
itu, aku juga mencari buku sihir, teknologi,
dan beberapa buku cinta untuk Lindzey.
(Mizuki: Bawa oleh-oleh buat istri.)
「Kurasa sudah cukup.」(Touya)
Lebih
dari 100 buku yang ku ambil, dan turun ke lantai
pertama dengan “Levitation”. Oji-san yang duduk di konter pun terkejut saat
melihat buku-buku itu mengambang di udara. Akan tetapi, ia mulai menghitung harga yang harus kubayar. Totalnya adalah sembilan koin emas, jadi aku memberinya satu koin platinum. Daripada menerima kembalian 1
koin emas, aku memutuskan untuk membeli buku-buku menarik dari lantai pertama
dengan ½ koin emas. Aku pun menyimpannya ke dalam “Storage”.
「Terima kasih banyak nak…」(Oji-san)
Aku
pun keluar toko setelah melihati oji-san yang sepertinya keheranan itu.
「Baiklah, sisanya adalah makanan. Aku sangat
lapar, jadi harus cepat-cepat makan.」(Touya)
Aku
terus berjalan, mencari tempat di mana aku bisa makan dengan tenang. Sebenarnya
aku bisa meminta tolong pada Sancho-san, tapi akan lebih menarik untuk
mencaritahu sendiri. Menjelajah dan tersesat itu salah satu
kenikmatan tersendiri dalam suatu penjelajahan, lho. Akhirnya aku menemukan warung di
salah satu bangunan dan memutuskan untuk makan dibagian luarnya. Karena sihir penerjemah, aku bisa
membaca tulisan Kerajaan Suci Alentt. Akan tetapi, masih ada beberapa yang
tidak kupahami.
(Ramune: Aku tahu perasaanmu, Touya… menjelajahi sawah, tersesat, dan bisa pulang dengan selamat itu adalah suatu kenikmatan tersendiri…walaupun nanti dimarahi Umi, sih…
Seperti yang diharapkan dari Google translate, pasti ada beberapa yang kurang bisa dipahami.)
(Ramune: Aku tahu perasaanmu, Touya… menjelajahi sawah, tersesat, dan bisa pulang dengan selamat itu adalah suatu kenikmatan tersendiri…walaupun nanti dimarahi Umi, sih…
Seperti yang diharapkan dari Google translate, pasti ada beberapa yang kurang bisa dipahami.)
(Mizuki: Menjelajah sawah, tersesat?)
Walau
aku bisa membaca menunya… seperti “Sandwich Shinshin”
atau “Jus Grayfull”, aku tidak tahu apa itu “Shinshin” atau “Grayfull”. Setelah
dilihat, ternyata 2 hal itu cukup menggugah nafsu makan, yang satu terlihat
seperti sandwich ayam sedangkan satunya adalah jus anggur.
Rasanya
cukup enak. Cukup enak kok. Oleh karena itu, aku tidak mau bertanya dari bahan
apa dua makanan
ini dibuat. Hal itu tidak ada gunanya karena ini enak.
Aku menenangkan diri sambil minum dan melihat-lihat sekitar dari teras.
Aku menenangkan diri sambil minum dan melihat-lihat sekitar dari teras.
Berbagai
golem berbeda yang melewati jalan itu cukup menyenangkan untuk dilihat. Aku
belum melihat demi-human sama sekali, seperti elf atau ras makhluk-buas di kota
ini. Aku penasaran jangan-jangan mereka tidak ada di kota, atau bahkan di
Negara ini. Mungkin dunia ini tidak memiliki mereka. Kuharap mereka tidak
dimusuhi manusia atau saling bermusuhan satu sama lain. Sembari minum jus
berwarna anggur yang rasanya malah seperti tomat, aku terus memperhatikan jalan.
「Tolong~! Ada maling! Ia menjambret tasku ~!」(???)
Sebuah
suara terdengar dari sisi lain jalan, dan seorang lelaki berambut coklat yang
memegang tas berlari sekuat tenaga di depanku.
「… [Slip]」(Touya)
「Guhaaa?!」(???)
Ia
terjatuh, dan tasnya jatuh ke sisi belakang kepalanya. Ia pun pingsan. Lelaki
berambut pirang, yang dari tadi mengejarnya,
melompat ke pinggangnya
dan menahannya.
Dilihat
dari betapa besarnya kota ini, angka kriminal pasti cukup besar. Aku terus
memperhatikan penyergapan yang berlangsung di
depanku sambil memegang gelas jus dengan satu tangan. Tak lama kemudian, dua ksatria berarmor perak datang, memborgol pencuri
itu, membawanya bersama dengan lelaki berambut pirang
tadi.
Setelah
puas melihat-lihat, aku membayar tagihan dan meninggalkan warung.
Setelah
ini, aku terus menelusuri kota sambil memasuki berbagai toko untuk membeli oleh-oleh untuk
semuanya.
Aku
terkejut saat menemukan senjata berbentuk senapan di sebuah toko senjata. Akan tetapi,
benda itu tidak menggunakan bubuk mesiu. Benda itu beranama “Spellcaster” yang
menembakkan peluru saat kita mengalirkan kekuatan sihir padanya.
Sudah
kuduga.
Penyihir di dunia ini sangatlah sedikit. Semua orang memang tahu keberadaan
sihir, tapi mereka yang bisa mengendalikannya sangat terbatas.
Hal
ini mungkin karena adanya golem yang menghambat perkembangan sihir. Mungkin
ucapanku salah kalau ada di masa-masa Kerajaan kuno, tapi sekarang…
Kurasa buku-buku yang kubeli barusan harus segera diperiksa. Bukan aku lho ya yang memeriksanya, tapi profesor.
Kurasa buku-buku yang kubeli barusan harus segera diperiksa. Bukan aku lho ya yang memeriksanya, tapi profesor.
Tapi…Dunia
Kebalikan ini (sangat menyusahkan untuk tidak menyebutnya, jadi aku pun
menamainya) cukup berbahaya, karena ada beberapa penjahat yang mengincar penduduk yang sedang melihat-lihat kota,
seperti yang kulakukan sekarang.
「dua… bukan, tiga
orang, yah?」(Touya)
Sejak
beberapa waktu yang lalu, ada beberapa orang yang mengikutiku. Aku ingin memuji
kemampuan bersembunyinya, tapi mereka masih butuh latihan panjang sebelum bisa
membuntutiku. Mungkin aku bisa menyebut mereka amatir saat membandingkannya
dengan Tsubaki-san.
(Ramune: Tsubaki-san itu dependanmu… ya jelas lebih kuat dibanding
ninja atau pun semua orang yang ahli bersembunyi..)
「Perasaan aku tidak ingat telah melakukan
sesuatu mencurigakan sampai harus dibuntuti seperti ini…」(Touya)
Apa
mereka melihatku sebagai orang kaya karena membeli banyak barang dari berbagai
toko? Aku
mengkonfirmasi orang-orang itu dengan melihat wajahnya dari pantulan kaca toko
sebelah. Mereka memakai tudung kepala, jadi aku tidak bisa melihat wajahnya, tapi
tidak salah lagi mereka adalah penjahat.
Yah,
kurasa aku akan melayani mereka sebentar.
Sambil
berlari-lari kecil, aku pun masuk ke gang sempit. Setelah sadar tidak ada
orang. Aku pun menghapus keberadaan dengan [Invisible] dan menunggu mereka. Saat tiga orang itu sampai di sana, aku menjebak mereka
di jalan keluar. Tiga
orang itu terkejut melihat kemunculanku yang tiba-tiba. Mereka memakai jubah
bertudung kepala.
「Apa kau punya urusan denganku?」(Touya)
Dia
dari tiga orang yang terkejut itu melihat ke satu orang di tengah. Sepertinya ia lah ketua
mereka.
「Kalau tidak punya, tolong jangan buntuti aku
lagi. Atau apa kau tidak akan paham kecuali aku menghentikanmu dengan menyakiti
anggotamu? 」(Touya)
Karena
akan menyusahkan kalau mereka terus melakukannya, aku menakut-nakuti mereka. Walau
aku tidak tahu seefektif apa perbuatanku barusan.
「Tunggu sebentar. Maafkan kami karena telah
membuntutimu, tapi bisakah kau mendengarkan kami?」(Ketua)
Orang
yang terlihat seperti ketuanya membuka tudung kepalanya, yang ternyata ia
adalah perempuan berambut merah. Sepertinya dia berumur 20-an. Mata
coklat hazelnut-nya sangat tajam, dan
mengelurkan aura seorang ksatria atau petarung handal. Rambut pendeknya itu
memperkuat dugaanku barusan.
「Barusan kau menggunakan sihir pada penjambret
tas di toko barusan, kan?」(Wanita)
「… iya memang,
terus kenapa?」(Touya)
Hee.
Ia paham kemampuanku walau hanya dengan rapalan yang singkat
dan juga ia bukan targetku. Yah, ada orang dengan kemampuan mendeteksi sihir
walau tidak bisa menggunakannya. Mereka lah apa yang penduduk sebut dengan
“Orang yang memiliki kemampuan layaknya penyihir”.
「Apa kau bisa menggunakan sihir lainnya?」(Wanita)
「Bisa… sampai
titik tertentu.」(Touya)
「… bagaimana
dengan sihir penghilang kutukan?」(Perempuan)
「Itu tergantung kutukannya. Kalau kutukannya
sudah terlalu merambat ke badannya, maka sihir penghilangan itu malah akan
semakin menyakitinya.」(Touya)
Walau
aku meringkas sihir kutukan yang menggunakan satu
kata seperti “curse”, ada banyak
sihir kutukan lain seperti “Sealing”,
“Bewitching”, “Lethargy”, “Strength Absorption”, “Petrification”, “Confusion”, dan“Charm”.
Pada
dasarnya, [Recovery]
ku bisa menghilangkan semua itu, tapi ada
beberapa pengecualian. Contohnya... kalau seseorang punya badan yang diperkuat
sihir kutukan, maka badannya tidak akan bisa bertahan saat sihir kutukan itu
dihilangkan, dan ia akan mati. Selain itu, ada kasus di mana [Recovery] gagal menghilangkan kutukan kompleks.
“Guilty Curse” yang kupasang pada anak buah pedagang budak kemarin itu termasuk
sihir kutukan kompleks.
Kutukan
yang kupasang akan melumpuhkan salah satu bagian tubuh saat mereka melakukan
kejahatan yang menyakiti perasaan orang. Nantinya kutukan itu akan sampai ke
bagian hati, dan mereka akan mati. Saat orang yang dikutuk itu bisa dikatakan
dalam kondisi normal, [Recovery] tidak
ada gunanya karena paralis adalah keadaan waktu yang terhenti. Paralis yang
dikarenakan kejahatan memang bisa disembuhkan dengan [Recovery], tapi bukan
berarti kutukannya sudah hilang. Paralis itu akan terjadi lagi saat orang itu
melakukan kejahatan lain. Solusi menghilangkan kutukan melalui [Recovery] itu tidaklah absolut. Itulah alasan
pentingnya tahu berbagai tipe kutukan...
(Mizuki: Biar gak kena santet.)
「Apa itu artinya kau kenalan orang yang terkena
kutukan?」(Touya)
「Iya. Tamu kami menyentuh artifak terkutuk, dan
akhirnya koma sampai sekarang. Hal ini sudah berlangsung selama beberapa
minggu, tapi kesadarannya masih juga belum kembali…」(Wanita)
Sial
sekali dia. Jadi sihir tipe lesu, yah? Kurasa kutukan itu bisa dihilangkan kecuali
kutukan itu adalah tipe yang menghancurkan pikiran orang.
「Kami masih belum membalas budi padanya. Jadi
tolonglah, maukah kau menghilangkan kutukan gadis itu? Sebagai balasannya, kami
akan melakukan apapun.」(Wanita)
Dua
orang di sampingnya juga ikut membuka tudung
kepala dan menunduk. Rambut ponytail
dan keriting panjang pun keluar darinya. Mereka mungkin satu tahun lebih muda dariku. Gadis 16 tahun itu berambut ponytail coklat sedangkan yang 17 tahun
berambut keriting panjang dengan warna chestnut.
Baiklah,
apa yang harus kulakukan? Aku tidak ingin terlalu mencolok karena hal
itu hanya akan membawa masalah yang tidak berfaedah.
Tapi…
tidak
menolong mereka akan membuatku merasa tidak enak. Tak peduli kenalan atau
tidak, aku tertarik pada kutukan itu.
Yah,
tidak masalah, bukan? Kalau ternyata hal ini bermasalah, aku bisa
kembali ke “Dunia Asal”.
「Aku tidak tahu apa bisa menghilangkannya, tapi
kalau kau tidak keberatan…」(Touya)
「Terima kasih banyak.」(Perempuan)
「Terima kasih.」(Gadis 1)
「Kami berhutang padamu.」(Gadis 2)
Tiga
orang itu pun menunduk lagi padaku. Yah, aku tidak bisa menjanjikannya kecuali
menganalisa kutukan itu terlebih dahulu.
「Baiklah, kami akan membawamu ke markas. Maafkan
aku karena belum memperkenalkan diri. Namaku adalah Est Fultier. Aku wakil
ketua kelompok pembela kebenaran bernama “Red Cat”.」(Est)
「Aku Mochizuki Touya. Sekarang aku ini
pengelana… bentar, apa kau bilang “kelompok
pembela kebenaran”? “Red Cat”?」(Touya)
Pencuri
pembela kebenaran? Seperti mereka? Nezumi Kozo, Robin Hood, Ishikawa
Goemon, atau Arsene Lupin. Seperti mereka!?
Tidak-tidak,
cara mengatakannya tidak penting. Intinya, jadi mereka ini pencuri, yah?!
「Apa kamu
tidak tahu kelompok “Red Cat”? Kamu pasti
berasal dari daerah jauh, yah?」(Gadis 1)
Gadis
ponytail itu mengatakannya, tapi
mustahil bagiku yang datangnya lebih jauh dari yang ia pikir, untuk tahu hal
itu.
Dilihat
dari caranya mengatakannya, sepertinya mereka cukup terkenal, tapi hal itu
tidak mengubah fakta kalau mereka adalah seorang kriminal.
Saat
melihatku mengernyutkan jidat, perempuan bernama Est mulai berbicara.
「Reputasi kami memang seperti itu, tapi orang
yang kami curi adalah mereka bangsawan bodoh dan pedagang korup yang menyiksa
rakyat. Kami tidak bisa memanggil kelompok kami dengan nama itu kecuali kami
melakukannya.」(Est)
Yah,
aku bukan orang yang berpendapat kalau “semua kriminal itu tidak baik!” atau
yang lainnya. Setelah datang dari dunia lain, aku juga tidak mematuhi
beberapa aturan. Aku akan minta maaf karena masuk secara illegal dan belum
membayar pajak.
「… yah, tidak
masalah. Aku akan mendengarnya setelah ini. Tapi.. aku
ingin kau cepat-cepat membawaku padanya. Aku harus keluar kota besok.」(Touya)
「Baiklah. Ikuti kami.」(Est)
Setelah
mengatakannya, Est-san mulai berjalan.
Dari tadi, aku sempat berpikir “jangan sampai terlibat dengan masalah di Dunia Kebalikan”.
Dari tadi, aku sempat berpikir “jangan sampai terlibat dengan masalah di Dunia Kebalikan”.
Pada
akhirnya, masalah ini sangat menyusahkan.
(Shiro7D: Sangat menyusahkan sampai2 baru bisa selesai setelah 5000 kata lebih, dalam satu chapter)
Thanks min....
ReplyDeletekomplain dia :V
ReplyDelete