Isekai wa Smartphone to Tomo ni Chapter 280 Bahasa Indonesia
Translator | Ramune |
Editor
| Shiro7D |
Proof Reader
| Shiro7D |
Arc 27: Dunia Kebalikan
Chapter 280: Ketua "Red Cat", dan Hilangnya Kutukan
Distrik
timur Alen, Ibukota Kerajaan Suci Alentt, merupakan tempat di mana penduduk
biasa dan miskin tinggali.
Saat
ini, wakil-Ketua “Red Cat”, Est-san, berjalan ke tempat itu sementara aku dan kedua
gadis lainnya, yaitu Yuni, gadis berambut ponytail
dan Yuri, gadis berambut keriting panjang, mengikutinya dari belakang.
Berbeda
dengan distrik barusan, jalanan di distrik ini tidak terawatt dan kebanyakan orang
terlihat lusuh dan kelaparan.
Akhirnya,
kami menjauh dari jalan utama dan mulai memasuki gang-gang kecil. Setelah itu,
pada saat kami berbelok, kami menemui jalan buntu.
Sisi
gang ini tertutupi dinding bangunan, sementara di ujung jalan buntu itu, ada
beberapa kardus kosong berukuran 1 meter.
Setelah
memutarinya, ada tutup lubang besi buatan manusia di tanah, yang tidak bisa
dilihat dari sisi lain dari kardus-kardus tadi.
「…ini…」(Touya)
「Ini adalah tempat masuk terowongan yang sudah
ada di Ibukota sejak dahulu kala. Ada banyak lubang seperti ini di ibukota.」(Est)
Setelah
membukanya, Est-san turun ke bawah tanah dan akupun mengikutinya turun ke bawah
tahan melalui tangga. Tak lama kemudia kami akhirnya sampai di terowongan yang sangat
luas.
「Seperti dungeon
saja …」(Touya)
Walaupun
di bawah tanah, tempat ini cukup terang. Sekitar 10 meter di atas kami, ada
benda bercahaya yang direkatkan dengan tali.
Saat
mengambilnya, ternyata benda itu seukuran baterai AAA silinder yang terbuat
dari kaca dengan cairan dan batu di dalamnya. Batu itu lah yang membuatnya
menerangi area sekitar.
(Shiro7D : kalo enggak tau, baterai AAA itu seukuran baterai
Al*aline yang kecil)
「Apa itu?」(Touya)
「Eh? Kamu tidak tahu apa itu? Itu batu sihir
cahaya. Bukannya penduduk kota menggunakannya?」(Yuni)
「… Aku datang ke ibukota itu baru hari ini tahu.
Aku ini datang dari daerah yang sangat jauh.」(Touya)
Jadi
ini batu sihir cahaya yang pemilik toko barusan katakan. Sepertinya, batu ini
akan bercahaya kalau bersentuhan dengan air. Jadi itulah kenapa batu ini
ditambang di malam hari pada saat hujan turun.
Kalau
begitu, Kemungkinan besar lampu neon yang digunakan di papan nama toko sebelumnya
menggunakan batu ini. Batu ini mungkin di masukan ke dalam pipa kaca Panjang
sebelumnya. Jadi pada saat kita isikan air di dalamnya, lampu neon itu akan
bercahaya.
Batu
ini termasuk apa yang tidak dimiliki duniaku …
Sementara
aku ditatap ragu Yuni, aku terus menelusuri terowongan.
Setelah
berbelok arah, Est-san berhenti berjalan. Ia pun memegang pedang kecilnya, dan
mulai menggores permukaan dinding. Pada saat aku berpikir itu memiliki suatu
ritme tertentu… bagian dinding mulai bergerak layaknya pintu horizontal, dan
membuat jalan baru. Pintu tersembunyi, yah?
Saat
kami memasuki pintu tersebut, 2 lelaki yang berdiri di samping pintu menutupnya
kembali. Ohhh! Jadi suara itu untuk memberi sinyal agar pintu bisa
terbuka, yah? Mereka sangat berhati-hati.
Setelah
menelusuri terowongan selama beberapa saat, kami pun sampai di sebuah rongga
ruangan di mana terdapat banyak lelaki berbandana merah sedang duduk.
Setelah
melihat kami, mereka langsung berdiri dan membungkuk kepada kami. Mereka
mungkin anggota “Red Cat” yang sedang beristirahat.
Kami
pun terus berjalan tanpa berbelok lagi, dan sampai di pintu besi berat yang
dijaga oleh pria ber-armor merah yang memiliki tingginya lebih dari 2 meter.
Manusia
raksasa… bukan, ia bukan manusia. Ia seekor golem. Ia memiliki bentuk yang
persis dengan prajurit Jepang, tapi sendi dan celah armornya memperlihatkan
kalau ia adalah mesin. Selain itu, matanya bersinar.
Ada
2 tanduk besar memanjang dari kedua sisi kepalanya. Tanduk itu sama dengan helm
banteng yang diberikan komandan militer Kuroda Nagamasa ke Fukushima Masanori
di jaman perang.
「Ia “Akagane”, golem wakil-ketua kami.」(Yuni)
Ucap
Yuni sambil menoleh ke arahku. Namanya pun bahkan bergaya Jepang.
Sudah kuduga. Mungkin Dunia Kebalikan ini juga memiliki negara yang mirip dengan Ishen.
Sudah kuduga. Mungkin Dunia Kebalikan ini juga memiliki negara yang mirip dengan Ishen.
Prajurit
merah “Akagane” membuka pintu besar itu dan menuntun kami ke dalam. Setelah
kami semua masuk, ia menutupnya kembali. Golem itu pasti penjaga gerbang
tempat ini.
Di
balik pintu besar itu terdapat sebuah ruangan luas dengan berbagai benda yang
berserakan di sekitar. Bagian atapnya memiliki sumber cahaya yang mirip dengan
lampu pijar. Lampu itu pasti juga menggunakan batu sihir cahaya. Ternyata,
pipa-pipa yang menempel di dinding itu digunakan untuk mengalirkan air minum.
Di
tengah ruangan, tepatnya di atas meja, terdapat sebuah telepon dengan headphone dan juga beberapa sketsa rumah
yang masih kasar. Ada juga benda yang mirip dengan kamera. Sungguh aneh rasanya
untuk melihat kamera di dunia ini. Tempat ini pasti ruangan ketua.
Apa
yang menjadi perhatianku adalah seorang gadis yang dengan joroknya duduk di
kursi besar di depan meja tadi, mendengkur seenak jidat dengan wajahnya yang
menghadap ke atas.
「Siapa dia?」(Touya)
「… ketua kami, Nia-sama.」(Yuri)
Yuri,
gadis berambut keriting panjang menjawab pertanyaanku sambil memasang wajah
yang kerepotan.
Ketuamu…? Jadi gadis ini
ya ketua kelompok pembela kebenaran ini~?
Di
balik ketua yang terus mendengkur itu…si wakil-ketua Est-san berjalan ke
arahnya dan, dengan efek suara yang mantap, menampar wajahnya,.
「Fubuoo!?」(Nia)
Bataan! Ia dan kursinya
roboh. Nia pun membuka mata mengantuknya dan melihat ke arah Est-san.
Gadis
yang sepertinya seumuran denganku ini, berambut merah yang dimodel twintail. Ia memakai jaket merah dan
celana pendek, yang menjadikan penampilannya kasar, tapi gaya pakaiannya ini
membuatnya bisa bergerak dengan mudah.
「Untuk apa kau melakukannya?! …. Hei, bukankah
kau Est?」(Nia)
「Jangan tidur dengan wajah yang jorok! Hal itu tidak
pantas bagi seorang gadis, Nia.」(Est)
「Halah, tidak masalah? Lagian tidak ada yang
bisa melihatku melakuka…」(Nia)
Saat
ia mencoba mengelak, tatapannya tertuju padaku.
「Orang ini siapa?」(Nia)
「Ia orang yang mungkin bisa menghilangkan
kutukan profesor. Barusan kami bertemu di jalan dan akhirnya membawanya ke
markas. Namanya adalah Mochizuki Touya.」(Est)
「Sungguhan?!」(Nia)
Nia
melompat dari kursinya dan berdiri.
「Apa kau benar-benar bisa menghilangkannya? Walaupun
kau ini memancarkan aura yang tidak bisa diandalkan sih…」(Nia)
「Kita tidak akan tahu sebelum aku melihatnya
sendiri.」(Touya)
Ya
maaf kalau aku memancarkan aura tidak bisa diandalkan. Aku tersenyum
pada Nia yang melihatiku dengan tatapan penuh kecurigaan.
Yah!
Aku benar-benar tidak akan tahu tipe kutukannya tanpa melihatnya terlebih
dahulu.
「Yah, tidak masalah. Pokoknya, ayo cepat
periksa profesor. Aku akan mengatakan ini sebelum semuanya terlambat, kalau kau
berani melakukan hal yang aneh, kau akan membayarnya. Paham gak?!」(Nia)
Sebuah
chop pun mendarat di bagian kepala
gadis yang sedang melotiku layaknya seorang berandalan.
「Apa kau paham posisi kita saat ini? Paham kan?
Kita ini yang memintanya melakukan sesuatu yang hampir mustahil, tahu? Bukankah
aku sudah memberitahumu untuk berpikir dulu sebelum bertindak?」(Est)
「Sakit~! Sakit~! Pa-paham kok! Aku sudah paham!
Jadi berhentilah…」(Nia)
Duak!
Duak!
Si wakil-ketua Est mendaratkan beberapa chop
pada kepala Nia tanpa ampun. Sedangkan gadis twintail merah itu, ia sudah menangis. Saat ini aku kesulitan
memahami hubungan 2 orang di depanku.
「Pokoknya, kami ingin kau memeriksanya terlebih
dahulu. Tolong ikuti aku.」(Est)
Setelah
membuka pintu lain, kami memasuki terowongan sempit yang diujungnya ada pintu
besi lain. Yuni dan Yuri ada di ruangan sebelumnya, jadi cuma aku, Est-san, dan
Nia saja yang memasukinya.
Di
dalam ruangan berukuran 12 tatami, seseorang sedang berbaring di atas kasur
yang ada di samping dinding.
Ada
anjing… atau serigala, yah? Ia memperhatikan kami yang baru memasuki ruangan.
『Nia-dono, Est-dono, siapa orang itu?』
「Ia bisa bicara?!」(Touya)
Ia
berbicara dengan nada seorang lelaki. Apa ia binatang panggilan?!
「Ia Mochizuki Touya-san. Ia mungkin bisa
menghilangkan kutukan profesor. Touya-san, dia Fenrir. Dia ini anunya professor…
golem orang yang terkena kutukan.」(Est)
「Golem?!」(Touya)
Aku
terkejut mendengar ucapan Est-san. Apa serigala ini sebuah golem? Dari luar ia
persis dengan serigala asli … jadi di dunia ini ada juga golem yang bisa
bicara, yah?!
『Sungguhan?! Terima kasih. Masterku tidak akan bisa bepergian kalau tidak bangun-bangun.』(Fenrir)
Golem
serigala itu pun mengibas-ngibaskan ekornya dengan senang. Karena gerakannya
seperti itu, ia presis dengan anjing asli.
「…baiklah, aku akan memeriksa jenis kutukannya
terlebih dahulu?」(Touya)
Walaupun
aku tertarik padanya, aku masih harus memeriksa kondisi gadis yang berbaring
itu. kalau dilihat dari umurnya, sepertinya ia 20-an. Rambut perak panjangnya
ada di dalam futon. Di atas meja yang ada di sisinya, terdapat sebuah kacamata
bundar tebal. Mungkin benda itu miliknya. Karena ia dipanggil profesor, ia
pasti terkenal.
Aliran
sihirnya normal. Sepertinya kutukan ini bukan yang penyakit mental.
「Kalau tidak salah ia koma karena sebuah
artifak terkutuk, bukan?」(Touya)
『Aah, itu benar. Kutukan itu disebabkan efek
kotak permata seorang bangsawan. Rupanya, siapapun yang membuka kotak itu akan
terkena kutukan.』(Fenrir)
Fenrir
menjawab pertanyaanku.
「Apa kalian masih memilikinya?」(Touya)
「Masih. Ini dia.」(Est)
Est-san
membuka sebuah lemari dan mengeluarkan kotak permata yang dihiasi perhiasan
mewah. Kotak itu ditahan dengan tali agar tidak terbuka. Mungkin tali itu
mencegahnya terbuka.
Setelah
memintanya untuk menaruh kotak itu di atas meja, aku pun mengaktifkan sihir
Analysis.
「”Analysis”」(Touya)
Hm….
mm, kotak ini diimbuhi kutukan tipe kelesuan.
Untugnya kutukan ini tergolong simpel, tapi tetap mengkhawatirkan mengingat
terbatasnya teknik penyembuhan di dunia ini. Kutukan ini akan membuat orangnya
tidur sampai mati.
Jadi
kutukannya diatur dengan mengucapkan password dan mengalirkan kekuatan sihir
saat tertutup, yah? Kutukan anti-curi. Jadi daripada memakai
kunci, mereka memakai kutukan, yah? Ada kemungkinan kalau bangsawan
pemiliknya lah yang menaruh kutukan di dalamnya, jadi… yah, kalau level
kutukannya sesimpel ini,, aku bisa menghilangkannya dengan “Recovery”.
「Baiklah. Aku bisa menghilangkannya karena
tidak terlalu parah.」(Touya)
「Sungguh?!」(Nia)
Sambil
melirik Nia, yang melihatku, aku mengkonsentrasikan kekuatan sihirku pada gadis
yang berbaring di kasur itu.
「Recovery.」(Touya)
Ia
pun terselubungi cahaya mengenakkan yang kemudian menghilang. Seharusnya dengan
ini kutukan itu sudah hilang, tapi…
「U…」
『Master! Ini aku. Bisa
kah kau mendengarku?』(Fenrir)
「Uu? Fenrir? maaf, 5 menit lagi, ya…」
『Jangan tidur terusss!』(Fenrir)
「Gufuu?!」
Fenrir
menghantamkan dirinya sendiri dengan melompat ke atas futon gadis yang mencoba
tidur kembali. Kelihatannya tidak masalah sih, tapi aku penasaran seberat
apa golem itu. Suara retak yang disebabkan jatuhnya barang pun terdengar. Tulangnya
mungkin akan hancur karenanya besi itu…
「Ooh! Kau berhasil! Lumayan!」(Nia)
Nia
mengatakannya sambil menepuk punggungku. Sakit, tahu! Gadis ini pasti
sama dengan Jendral Leon dari Belfast. Di samping itu, apa-apaan dengan
kekuatannya ini?
Profesor
yang telah bangung (sepertinya namanya adalah Erka Patrasche), berkata kalau ia
ingin mengganti baju, jadi kami semua kembali ke ruangan ketua.
Setelah
mendengar bahwa profesor telah bangun, Yuni dan Yuri yang dari tadi menunggu
kami, menaruh tangannya di depan dada dengan ekspresi lega.
「Kami sangat berterima kasih atas bantuanmu. Saatnya
untuk membahas hadiahnya, tapi aku penasaran hadiah apa yang pantas untukmu?」(Est)
「Hmmm!? Menerima hadiah setelah menghilangkan
penyakit…??? Aah! Apa aku mungkin akan menerima hadiah besar seperti kejadian
pada Duke Ortlinde atau Raja Belfast? 」(Touya)
「Belfast?」(Est)
「Aah tidak, hiraukan saja.」(Touya)
Jawabku
pada Est-san. Walaupun kalau dipikir-pikir lagi, penyebab kedua kejadian itu
bukanlah karena kutukan sih.
Kalau
tidak salah, di kasus Duke: aku menerima sejumlah uang dan sebuah medal, yang
menjamin statusku, sementara di kasus Raja; sejumlah uang dan sebuah rumah
besar.
Saat
ini, aku enggan “menerima” sesuatu dari sekelompok pencuri.
「Yah, untuk sekarang sih tidak ada…kurasa aku
akan memikirkannya terlebih dahulu dan mengatakannya pada pertemuan kita
selanjutnya.」(Touya)
「Akan tetapi, setelah ini kami akan berpindah
ke tempat yang jauh, lho? 」(Yuni)
「Eh? Begitu ya?」(Touya)
「Iya. Sebenarnya tujuan kami di sini adalah
untuk memperbaiki golemku, jadi kami pun membuat markas kecil. Markas pusat
kami berada di pegunungan yang ada di sebelah utara ibukota. Tempat itu
sepertinya akan segera ditemukan para ksatria, jadi kami harus pindah.」(Nia)
Yah,
mereka kan kelompok pencuri pembela kebenaran, tapi mereka tetap lah kelompok
kriminal. Akan berbahaya kalau mereka tertangkap. Selain itu, apa nia juga
punya golem pribadi?
「Asal kau tahu, ya, Professor Erka adalah
sarjana golem kelas-1, dan aku memintanya untuk memperbaiki golemku. Tak peduli
mau mencari di mana pun, hanya profesor lah yang disebut dengan “Ratu Perbaikan”
atau “Guru”, yang bisa memperbaiki “Crown”. Tapi ternyata saat aku memintanya,
profesor hanya bisa memperbaiki sebagian saja.」(Nia)
Aku
tidak begitu paham “Crown” yang dia maksud itu apa, tapi sepertinya ketua ini
meminta Erka untuk memperbaiki golemnya. Nah, di saat mencari material itu lah,
profesor mendapat kutukan kotak permata itu dan berakhir koma.
「Yah, aku bisa menggunakan sihir pencarian. Aku
bisa mencarimu dengan mudah kalau aku ingin melakukannya, jadi tidak masalah.」(Touya)
「…Apa saja yang bisa kau cari dengan sihirmu?」(Est)
「Aku hanya bisa mencari benda atau orang yang
kuketahui. Itulah alasan kenapa aku tidak akan bisa mencari ibu Est-san
walaupun kau memintaku. Tapi lain ceritanya kalau kau memiliki fotonya.」(Touya)
Akan
tetapi, jarak “Search” sangalah terbatas karena input peta dunia ini masih
belum selesai. Hanya sampai daerah pinggiran ibukota. Tapi aku yakin bisa
menyelesaikan peta ini dalam beberapa hari kalau memanggil beberapa ribu burung.
「Hei, sepertinya kau tahu berbagai hal. Apa kau
mau bergabung dengan “Red Cat”? 」(Nia)
「Enggak.」(Touya)
「Cepatnya. Ayolah, tidak masalah bukan? Ah, kau
juga harus mengajariku sihir. Yang bisa menghempaskan musuh dengan “JEDUARRR!*」(Nia)
Ucap
Nia sambil menggoncang-goncangkan tanganku. Sial! Menjengkelkan sekali.
「Berbicara tentang sihir, kau tidak akan bisa
mempelajarinya kecuali memiliki bakat dalam tipe sihirnya. Karena itu lah ada
beberapa orang yang tidak bisa mempelajarinya tak peduli sebesar apapun
usahanya.」(Touya)
「Baiklah, ayo periksa apakah aku punya “bakat”
itu atau tidak. Kalau ternyata tidak punya, aku akan menyerah.」(Nia)
「Lain kali saja.」(Touya)
Karena
di dunia ini sihir tidak begitu berkembang, aku tidak tahu apakah mengajari
sihir pada sekelompok pencuri adalah hal yang bagus, walau mereka mengaku
sebagai “Pencuri Pembela Kebenaran”.
「Eeh~, kok gitu?! Pelitnya~! Ajari kami sihir~!
SIHIR~! Kau tidak akan rugi apa-apa, kan. ~Ow! Sakit oi!」(Nia)
Sebuah
chop pun sekali lagi mendarat dengan
mulus di atas kepalanya yang menarik-narik tanganku dengan kencang.
「Kau benar-benar tidak memperhatikan ucapanku,
yah? Aku mengatakan “Bersikaplah yang pantas sesuai dengan jabatanmu”, tidakkah
kau setuju? Karena kau seperti ini tanpa memperhatikan akibatnya lah aku
memperbaiki “Rouge”.」(Est)
「Aku akan bertambah kuat kalau bisa menggunakan
sihir, bukan? Kalau memang seperti itu, aku tidak akan membuat masalah lagi. Oleh
karena itu, ajari aku sihir, Touya!」(Nia)
Nia
pun menarik-narik tanganku lagi. Saat Est-san bersiap-siap untuk meng-chop-nya lagi, pintu ruangan tiba-tiba
terbuka.
「Kalian semua sedang membahas sesuatu yang
menarik, bukan? Aku juga ingin bergabung.」(Erka)
Saat
menoleh, aku melihat golem tipe serigala, Fenrir dan Erka yang baru saja sembuh
dari kutukannya. Tunggu, apa dia benar-benar Erka?
Penampilannya
sangat menyedihkan. Ia memakai jubah puith lusuh sementara rambut peraknya
tidak beraturan. Yang memperparahnya adalah, ia memakai kacamata bundar yang
persis dengan bagian bawah botol susu. Secara pribadi, penampilannya tidak
begitu buruk. Bukankah akan lebih baik kalau ia menjaga penampilannya?
「Sekali lagi, izinkan aku untuk memperkenalkan
diri. Namaku Erka Patrasche. Aku adalah seorang sarjana golem. Terima kasih
karena telah membantuku.」(Erka)
「Aku Mochizuki Touya. Sama-sama.」(Touya)
Erka
pun membungkukkan kepalanya. Sejujurnya, aku melakukannya untuk memuaskan rasa penasaranku,
jadi ini bukan masalah yang patut dibesar-besarkan.
「Yah, aku senang kau menyembuhkan profesor. Nah
sekarang aku penasaran, apa kau juga akan memperbaiki Rouge? 」(Nia)
「Aku sudah mengatakan ini, bukan? Pikir dulu
sebelum ngomong,
goblok …!!! Berhentilah mengatakannya seakan-akan hal itu akan terjadi setelah ia menyembuhkan profesor!」(Est)
goblok …!!! Berhentilah mengatakannya seakan-akan hal itu akan terjadi setelah ia menyembuhkan profesor!」(Est)
「SAAAKIIITTT~!」(Nia)
Sekali
lagi, chop Est-san mendarat.
Sudah berapa kali kau memukulnya, Est-san?
Sudah berapa kali kau memukulnya, Est-san?
Melihat
pemandangan ini, Erka mulai berbiara.
「Jumlah material mentahnya tidak cukup. Dan di
antara material itu, terdapat Orichalcum, yang merupakan emas surgawi sangat
sulit di dapatkan. Seseorang seperti Raja seharusnya punya, tapi ya…」(Erka)
「Yah, jika ia adalah seorang Raja tiran, kami
akan tidak akan ragu mencurinya tanpa ampun.」(Est)
「Apa katamu!? Apa kita harus mencari informasi
tempat di mana kita bisa mendapatkannya lagi?」(Nia)
Badan! Nia pun berlutut
di atas meja ruangan ini.
「Kalau cuma Orichalcum, aku punya kok.」(Touya)
Saat
aku mengatakannya, Nia langsung melompat dari meja dan menatapku.
「Kau punya… emas surgawi?」(Nia)
「Punya. Mau lihat.」(Touya)
Setelah
membuka “Storage”, aku mengeluarkan batangan Orichalcum dan menaruhnya di atas
meja. Erka mengambilnya, mengeluarkan benda panjang tertentu, lalu memukulnya.
Sancho-san juga memiliki benda itu.
Apa itu artifak sihir yang bisa memberitahu komposisi bijih besi?
「Asli… ini baru pertama kalinya aku melihat Orichalcum
dengan tingkat kemurnian setinggi ini… Apa kau juga punya Adamantine atau Hihiirokane?」(Erka)
「Punya, tapi jumlahnya lebih sedikit dari
Orichalcum. Yah, setidaknya punya lah.」(Touya)
Sama
seperti sebelumnya, aku mengeluarkan batangan Adamantine dan Hihiirokane dari
“Storage”. Erka pun mengkonfirmasi bahwa batangan itu asli.
「Touya-san, mungkin ini kurang sopan, tapi
maukah kau menjualnya? Kami akan membayarmu dengan harga yang pantas.」(Est)
「Tidak masalah. Kalau cuma segini sih tidak
apa-apa.」(Touya)
「Hei, anak bangsawan mana sih kau ini…?」(Nia)
Bukan
anak bangsawan, tapi Raja. Tanpa mengatakannya, aku mengalihkannya dengan tertawa.
「Pokoknya, dengan ini aku bisa memperbaiki
“Rouge”. Kalau aku punya waktu 1 har——— 」(Erka)
「Ga-gawat!」
Pintu
yang dijaga Akagane terbuka dan seorang pemuda masuk ke dalam. Ia adalah pemuda
dengan bandana merah. Nafasnya tidak beraturan, dan keringatnya mengucur deras.
Sepertinya ia berlari ke mari dengan sekuat tenaga.
「Markas utama kita sedang diserang! Para
ksatria dengan ribuan pasukan sedang menuju ke sana…!」
「APAAA?!」(Nia)
「Kita telah mengirim utusan ke sana. Apa ia
tertangkap…?」(Est)
Ekspresi
Nia langsung berubah, sepertinya informasi keberadaan markas mereka bocor.
「Sial! Rouge tidak bisa digunakan… kita
seharusnya bisa menyelamatkan mereka dengan hanya Akagane… Apa yang harus kita
lakukan, Est?」(Nia)
「Walau kita pergi, aku tidak tahu masih sempat
atau tidak… Pilihan terbaik saat ini adalah pergi dari sini dan meninggalkan
mereka, tapi… 」(Est)
「Kau pikir aku akan melalukannya! “Red Cat” tidak
akan pernah meninggalkan rekannya!」(Nia)
DANN! Nia memukul meja.
Jadi ia menganggap mereka sebagai rekan, yah. Yah, kalau ia tidak punya
pikiran seperti itu, ia tidak layak menjadi ketua.
「Apa aku boleh membantu?」(Touya)
「Ah?!」(Nia)
Jangan
melototiku.
Walau aku tahu kenapa hal itu terjadi, sih.
「Map Display. Daerah pinggiran ibukota Alen.」(Touya)
『Displaying』
「Uooo?!」(Nia)
Melihat
proyeksi peta di udara, Nia dan lainnya terkejut.
Hmmm.
Seperti yang kuduga. Tempat yang muncul di peta adalah tempat yang
sudah kulihat saat menuju ke mari dengan “Fly”. Dulu, di dunia asli (yang lain),
Kami-sama lah yang mengisikannya bagiku. Tapi sekarang mustahil bagiku untuk
memintanya melakukan hal itu lagi. Mau bagaimana lagi.
「Aku bisa menggunakan sihir transisi yang
membuatku bisa pergi ke tempat yang sudah kukunjungi. Ini pertama kali nya aku
pergi ke ibukota, jadi aku tidak bisa pergi ke mana-mana secara bebas kecuali
di tempat yang muncul di sana」(Touya)
「Sihir transisi…!? Apa itu artinya kau bisa
berpindah ke tempat yang ada di peta itu? Berapa banyak yang bisa kau bawa?」(Est)
「Kau bisa mengatakan kalau aku bisa membawa
semua orang. Dulu aku pernah memindahkan 100 orang pada saat yang sama.」(Touya)
「Yuni! Kumpulkan semua anggota ke tempat keluar!
Bersiaplah untuk bertempur!」(Est)
「R-Roger!」(Yuni)
Yuni
menjawab ucapan wakil-ketua Est-san dan mulai berlari ke terowongan yang
terhubung ke tempat masuk dan keluar dengan sekuat tenaga.
「Kau bisa melakukan apapun, yah?… Apa kau yakin
bahwa kau bukan “Crown” tipe manusia?」(Nia)
「“Crown”?」(Touya)
「Golem yang termasuk “Crown”. Mereka adalah
mesin kuno, yakni tipe warisan, yang memiliki berbagai kemampuan special yang
sangat kuat. Mereka adalah golem terkuat di dunia ini.」(Erka)
Ucap
Erka. Jadi golem seperti itu juga ada, yah? Sementara aku merenung,
Est-san menambahkan secuil informasi lain.
Est-san menambahkan secuil informasi lain.
「Sebenarnya, golem Nia, yakni “Blood Rouge”, termasuk
“Crown”, tapi ia tidak bisa bergerak setelah bertempur melawan “Crown” lain」(Est)
「Serangan mendadak mengalahkannya… “Ungu” sialan!
Lain kali, golemku tidak akan kalah.」(Nia)
Aku
tidak begitu paham, tapi sepertinya ia sedang membicarakan perselisihan pribadi.
Aku
ingin melihat “Crown”, tapi kurasa sekarang bukanlah waktu yang tepat.
「Wakil-ketua! Semua anggota sudah berkumpul!」(Yuni)
Kepala
Yuni terlihat dari pintu dan berteriak. Est-san pun keluar ruangan. Ada 2
barisan anggota “Red Cat” yang menghadap ke mari dan menunggu perintah.
「Divisi pertama akan menunggu di sini! Divisi
kedua akan ikut bersama kami untuk menyelamatkan markas utama! Kita akan
langsung pergi ke sana melalui sihir transisi, jadi pastikan kalau kalian siap
untuk langsung bertempur!」(Est)
『Haaa! !』
Setelah
kembali lagi ke dalam, Est-san melihat proyeksi peta dan menunjuk satu tempat.
「Bisa kah kau memindahkan kami ke pegunungan
bagian utara?」(Est)
「Bisa. Apa divisi itu yang akan ikut bersama
kita?」(Touya)
Berdasarkan
diskusi barusan, yang akan ikut adalah anggota divisi kedua, Nia, Est, Yuri,
Yuni, Erka, dan golem Fenrir dan Akagane, bukan?
「Tidak, professor dan Fenrir tetap di sini. Sejujurnya
aku ingin Nia tetap berada di sini, tapi…」(Est)
「AKU AKAN PERGI.」(Nia)
Ucap
Nia sambil bernafas dengan berat dan mengepalkan tangannya.
「Aku tidak yakin kalau kau yang tanpa Rouge
akan berguna.」(Est)
「Kasarnya! Aku ini berguna tahu?! Aku cukup
kuat walau tanpa Rouge!」(Nia)
Ah,
masak?
Kau ini kecil lho. Yah, tidak masalah untuk membantu saat keadaan menjadi
berbahaya, tapi aku benar-benar tidak mau dianggap sebagai rekan kelompok
pencuri.
Menjadi
buronan di Dunia Kebalikan itu agak… walaupun aku bisa melarikan diri ke dunia
utama, sih.. tapi mendapat reputasi buruk itu adalah sesuatu yang tidak
kuinginkan. Kurasa aku tidak punya pilihan lain kecuali menyiapkan diri untuk
tidak dikenal lawan.
Omong-omong,
aku juga tidak bisa membunuh lawan mereka, yang bukan orang jahat. Kalau saja
aku bisa membuat anggota “Red Cat” untuk kabur dari markas dengan memutari para
ksatria… Hm, bukankah hal itu mungkin, yah?
「Map display. Warnai
anggota ksatria dengan warna biru dan Red Cat dengan warna merah.」(Touya)
『Displaying.』
「Uoo! Apa maksud titik-titik itu?」(Nia)
Nia
terkejut saat melihat titik-titik merah dan biru yang muncul di sekitar markas
dekat hutan. Titik-titik merah mulai dikepung titik-titik biru.
「Yang biru itu anggota ksatria, sementara yang
merah anggota “Red Cat”. Sepertinya belum dimulai, tapi anggotamu sudah
dikepung. Haruskah aku melakukannya kalau situasinya sudah seperti ini…?」(Touya)
「Apa maksudmu?」(Est)
Aku
pun menjawab pertanyaan Est-san.
「Kalian semua, apa tidak masalah untuk
meninggalkan markas itu agar anggota kalian bisa selamat? Bukannya kalian
memang berencana meninggalkannya?」(Touya)
「Eh? Begitulah, akan buruk jadinya kalau
informasi kami bocor, tapi markas itu tidak terlalu penting. Apa yang inigin
kau lakukan?」(Est)
「Aku akan masuk ke sana dan memindahkan semua
anggota ke mari. Setelah itu selesai, aku berpikir untuk menghancurkan markas
itu.」(Touya)
Dengan
itu, semuanya akan selesai tanpa adanya pertempuran melawan para ksatria. Aku
penasaran kenapa tidak dari tadi mikir seperti ini sih? aku pasti punya
kecenderungan menyelesaikan sesuatu dengan pertempuran. Karena akhir-akhir ini,
aku selalu menyelesaikan semua masalah dengan tangan besi…
「Apa kau benar-benar bisa melakukannya?」(Est)
「Itu mudah. Akan tetapi, aku butuh seseorang
untuk pergi ke sana dan menjelaskan situasinya pada anggota kalian karena
kupikir mereka tidak akan percaya ucaanku. 」(Touya)
「AKU IKUT!」(Nia)
Nia
mengacungkan tangannya. Aku tidak keberatan kalau yang ikut adalah ketuanya,
tapi apa ini tidak masalah?
Saat
aku melirik Est-san, ia menghela nafas, dan memerintah golem Akagane yang ada
di sampingnya.
「Akagane, pergilah bersama Nia. Kuperitahkan
kau untuk menjaganya.」(Est)
GIGI! Ia mengangguk. Apa
ia berbeda dengan Fenrir, ia tidak bisa bicara, yah? Atau apa ia tidak mau
melakukannya? Mungkin bagi golem tidak bicara itu hal yang normal.
Baiklah,
tidak masalah. Selain itu, akan lebih baik kalau kita cepat-cepat pergi dan
menyelesaikan ini semua. Akan merepotkan jadinya kalau kami pergi setelah pertempuran
dimulai.
「Gate.」(Touya)
Membiarkan
Nia yang melongo melihat apa yang terbuka di depannya, Akagane memasuki “Gate” yang
ada di tengah-tengah ruangan. Apa ia berhati-hati dan mengkonfirmasi
keamanan sihir ini? Setelah ia masuk, Nia pun melompat ke dalamnya.
「Baiklah, kami berangkat. Kami pasti akan
menyelamatkan semuanya.」(Touya)
「Terima kasih banyak.」(Est)
Setelah
melihat Est-san membungkukkan diri, aku juga memasuki gate, dan sampai di sebuah hutan.
Nia
dan Akagane melihat-lihat sekitar. Ia sedang berhati-hati.
「Baiklah, mana jalan menuju ke markas?」(Touya)
「Ah, aah. Ke sini.」(Nia)
Kami
pun mulai berjalan saat Nia memandu. Tak lama kemudian, Nia menunjuk suatu
tempat di sebelah gunung.
「Lihat. Yang itu, seharusnya dari sini sudah
kelihatan.」(Nia)
「Eh?」(Touya)
Di
tempat yang ditunjuknya, aku tidak bisa melihat apapun kecuali pepohonan. Saat
aku mengaktifkan “Long Sense”, aku bisa melihat sebuah benteng yang dibuat dari
kayu, tersembunyi di balik pepohonan. Aah, jadi mereka menutupinya seperti
ini, yah? Markas mereka tidak akan bisa dilihat dengan mudah.
Daripada
sulit dilihat, seharusnya mustahil dilihat kalau jaraknya sejauh ini.
「Baiklah, karena aku bisa melihatnya, aku bisa
berpindah ke sana. Ayo!」(Touya)
「Ah?」(Nia)
「Teleport!」(Touya)
Sambil
memegang tangan Nia dan Akagane, aku pun berpindah ke dalam benteng yang dibuat
dari kayu itu.
(Ramune: Author isesuma cenderung mengulang-ulang kata yang sudah ditulis.)
(Ramune: Author isesuma cenderung mengulang-ulang kata yang sudah ditulis.)
Para
anggota langsung menghunus pedangnya saat melihat kemunculan mendadak kami, tapi
mereka terlihat lega setelah melihat seseorang yang dikenal.
「Ketua!? A-apa yang kau lakukan di sini?!」
「Oh, ooh. Apa semuanya baik-baik saja?」
Walalupun
terkejut karena berubahnya sekitar, Nia tetap menyapa mereka. Setelah mendengar
semuanya, para anggota yang ada di dalam markas keluar satu persatu.
「Kumpulkan semuanya. OI SEMUANYA!!!. Kita akan
kabur dari sini. Tempat ini akan dihancurkan」(Nia)
Mendengar
perintah sang ketua, semuanya langsung masuk ke dalam “Gate” yang kubuka.
Mereka
semua berpindah ke dalam terowongan bawah kota kecuali Nia dan Akagane. Untuk
berjaga-jaga, aku memastikan kalau tidak ada satu pun yang tertinggal dengan
aplikasi peta. Sedikit demi sedikit, titik-titik biru terlihat semakin mendekat.
「Uups. Para ksatria mulai bergerak.. Haruskah kita
menghancurkan tempat ini sebelum mereka sampai ke mari? Nia dan Akagane, kembalilah
ke Est-san.
Ini lah saatnya kita berpisah.」(Touya)
Ini lah saatnya kita berpisah.」(Touya)
「”Berpisah”, katamu? Apa maksudmu?」(Nia)
「Aku punya banyak hal yang harus kulakukan,
tahu. Dan besok, aku harus pulang. Aku akan meminta hadiahnya dalam pertemuan
kita selanjutnya, jadi mohon bantuannya, yah.」(Touya)
Mungkin
akan datang waktu di mana aku membutuhkan kekuatan mereka. Sepertinya “Red Cat”
sangat terkenal, dan membantu mereka tidak merugikanku.
「…baiklah. Makasih ya! Terima kasih karena
telah membantu kami! Kalau kita ketemu lagi, aku akan menunjukkan golemku. Ia
sangat keren lho!」(Nia)
「Aku akan menantikannya. Kalau begitu, aku juga
akan menunjukkan FrameGear-ku, golem raksasa yang dikendalikan manusia.」(Touya)
「Hahaa! Apa-apaan itu?」(Nia)
Nia
tertawa. Ia mungkin berpikir kalau ucapanku cuma guyonan. Seharusnya aku
bisa mengeluarkannya di dunia ini kalau menyimpannya di “Storage” terlebih dahulu.
Sepertinya kalau sampai terlihat, FrameGear akan membuat kehebohan.
「Baiklah. Jangan lupa untuk mengajari aku sihir
lho ya. Sampai jumpa, Touya!」(Nia)
「Iya. Sampai jumpa. Sampaikan salamku pada
semuanya.」(Touya)
Nia
dan Akagane pun masuk ke dalam “Gate”, yang artinya dipindahkan. Baiklah. Haruskah
aku menyelesaikannya sekarang juga? Tapi kurasa sayang rasanya menghancurkan
benteng ini.
Aku
mengaktifkan “Invisible” dan terbang ke atas langit dengan “Fly”. Setelah
melihat benteng itu dari atas, aku mengktifkan sihir ledakan yang penuh gaya.
「Ya elemen Api! Buatlah ledakan raksasa api
suci! Mega explosion!」(Touya)
Sebuah
ledakan besar pun terlihat bersamaan dengan suara menggelegar, yang
menghancurkan seluruh benteng dan isinya. Tidak hanya benteng saja, sebagian
gunungnya juga hancur. Apa aku terlalu berlebihan, yah?
Para
ksatria terlihat was-was dan mengerubungi benteng itu. Yah, di sana tidak ada
mayat sama sekali, jadi mereka pasti tahu kalau mereka kabur.
***
Dari
tadi aku berputar-putar terus, yah? Tapi tetap saja, perbuatanku bisa
dibilang pengalihan yang produktif dari tujuan sebenarnya kedatanganku ke dunia
ini.
Mesin
persis robot yang Palerius tulis di bukunya. Tidak salah lagi, robot itu adalah
golem dari dunia ini.
Para
golem yang dibuat di dunia ini melintasi dunia dengan cara misterius. Mereka
sampai ke… dunia kami. Pada saat itu lah Palerius bertemu dengan mereka. Apa
itu petunjuk yang mengindikasikan bahwa “cara melintasi dunia” telah diajarkan
padanya?
“Golem
yang bisa bicara”. Bisa saja. Tebakanku adalah, mungkin yang memperbaiki barir
dunia adalah golem.
Telah
dikatakan bahwa golem, yang ada dalam kategori “Warisan”, memiliki kemampuan
yang mirip sihir. Terlebih lagi, tipe “Crown” memiliki kemampuan yang lebih
hebat.
Kalau
aku berasumsi bahwa golem “Crown” lah yang datang dan memperbaiki barir dunia
5000 tahun yang lalu, maka…
「Walaupun cuma sekedar asumsi, sih.」(Touya)
Hari
mulai gelap. Kurasa aku harus melakukan sesuatu sebelum pagi datang.
Aku
mendarat di hutan setelah menjauh dari benteng barusan, lalu menon-aktifkan
“Invisible”.
Setelah
menggambar lingkaran sihir, aku memanggil beberapa ribu burung makhluk
panggilanku, dan menerbangkan mereka ke langit. Mereka kupanggil untuk mengisi
data peta dan mencari tempat yang tidak didekati orang.
Aku
harus mencari tempat yang bisa ditempatkan gerbang antar dimensi di dunia ini. Walau kurasa
penambahan data petanya tidak akan terlalu jauh karena waktunya hanya sampai
pagi, sih.
Sebenarnya
bisa di hutan ini kalau aku menggunakan barir seperti di pulau Palerius. Akan
tetapi, tempat itu tidak akan aman dari orang yang memeriksa tempat ini karena
mengira keganjilan barir itu sebuah masalah. Mungkin akan lebih aman kalau
menaruhnya di tempat yang jauh dari kota, yakni di perbatasan.
Setelah
melihat mereka terbang, aku terbang dengan “Fly” tanpa berpikir ke mana aku
harus pergi. Akhirnya, malam datang, dan semuanya menjadi gelap.
(Ramune: Au ah, gelap…)
Malam
tanpa adanya bulan, tapi jarak pandangku tetap sama. Apa ini juga efek dari
kekuatan surgawi?
Aku
sampai bisa melihat lampu jalanan yang ada di balik jarak pandangku. Daripada
dikatakan bisa melihatnya…aku….bukankah aku bisa melihat terlalu banyak?
「Apa itu…?」 (Touya)
*Ting-ting* cahaya lampu
neon terlihat. Cahaya itu bersinar di mana-mana, membuat mataku sakit. Apa-apaan
kota penuh cahaya yang kulihat ini? Kota ini terlalu bercahaya sampai kau bisa
salah mengiranya sebagai taman bermain.
「Kasi— no… Kasino? Apa itu Kasino?」(Touya)
Tulisan
besar yang terpampang di papan nama menjawab semua pertanyaanku. Dengan kata
lain, aku berada di kota kasino.
Baiklah,
apa yang harus kulakukan? Aku tidak punya pengalaman dalam berjudi. Aku
masyarakat biasa, jadi hal ini sudah lazim. Hukum di dunia ini cuma sedikit,
jadi mungkin aku harus berpikir bahwa aku tidak punya kesempatan untuk berjudi.
Bukannya
aku tidak tertarik lho ya. Maksudku adalah aku sedikit tertarik.
Uangku
banyak, dan…semuanya adalah pengalaman, kan?
「Baiklah, haruskah aku mencobanya?!」(Touya)
Saat
dadaku terisi dengan ekspektasi….aku mulai berjalan ke dalam kota kasino.
***
「…judi sangat mengerikan…」(Touya)
Aku
memainkan berbagai permainan sampai pagi, dan berakhir dengan bangkrut total.
Sebenarnya
aku bisa melakukan sesuatu dengan sihir, tapi seperti yang kuduga, mustahil
untuk melakukannya di tempat seperti itu. Akhirnya aku pun berakhir dengan
keadaan yang menyedihkan ini.
Sepertinya
aku tidak berbakat dalam berjudi.
「Tapi setidaknya aku pernah menang 1x…」(Touya)
Aku
bertaruh besar untuk mendapat kembali semua uangku, tapi hal itu malah
membuatku semakin kalah.
“Hadeh…..”.
Aku menghela nafas sejenak.
「Baiklah, aku harus kembali melalui alam para
dewa…. Aku harus memberikan Kami-sama oleh-oleh.」(Touya)
Aku
pun membuka “Gate” ke alam para dewa untuk kembali ke dunia asalku.
(Shiro7D : Akhirnya selesai… Panjang banget kamp*et)
Thanks min....
ReplyDeleteThanks Min... Lanjut! Semangat!
ReplyDeletelanjut min masih ane pantau kok. ... :D
ReplyDeleteWkwkwk akhirnya Touya kalah juga .walau cuman judi
ReplyDeletekomplain tros :V
ReplyDeleteGak punya lucky/kebruntungan sih, mau punya banyak duit juga masih tetep ampas
ReplyDeleteKeberuntungan Touya gede banget loh
DeleteCuma kayaknya gk berpengaruh di hal2 berbau judi
Next
ReplyDelete