Kuma Bear Chapter 30
Translator | UDesu |
Editor
| RiceCooker |
Proof Reader
| - |
Chapter 30 :
Perspektif Fina 4
Aku kembali ke Rumah Beruang dengan selamat berkat Hugging
Bear.
Tumbuhan obat untuk ibuku juga telah berhasil aku kumpulkan
tanpa masalah.
Selanjutnya, aku harus menguliti monster.
Itu adalah pekerjaanku.
Hugging Bearpun menunggu di luar saat aku pergi menuju
gudang.
Aku membawa keluar serigala dari ruang pendingin di gudang.
Dibandingkan monster
lainnya, serigala ini termasuk kecil, tapi bagiku tetap saja besar.
Aku berusaha sekuat tenagaku untuk membawa serigala itu ke
atas meja.
Kak Yuna mempersiapkan tempat pijakan untukku, jadi aku
bisa menguliti serigala ini di atas meja.
Aku menguliti kulitnya dengan pisau.
Kemudian aku membagi dagingnya menjadi beberapa bagian.
Aku juga mengeluarkan batu sihirnya dan menaruhnya di
tempat yang berbeda.
Setelah selesai menguliti beberapa serigala, pintu
gudangpun terbuka.
Kak Yuna telah kembali.
Eh, apa dia telah mengalahkan Tiger Wolf?
Aku bahkan belum selesai melakukan pekerjaanku.
Kak Yuna bilang kalau dia ingin mengeluarkan batu sihir
dari Tiger Wolf.
Tentu saja aku menerimanya, soalnya itu adalah pekerjaanku.
Tiger
Wolf
yang dikeluarkan oleh kak Yuna sangat besar sampai membuatku terkejut.
Kak Yuna memang hebat karena bisa mengalahkan Tiger Wolf sebesar itu.
Akupun lalu segera memulai pekerjaanku untuk mengambil batu
sihirnya.
Aku menyayat bagian perutnya.
Tiger
Wolf merupakan monster yang mirip serigala, jadi batu sihirnya
pasti terletak di posisi yang sama.
Batu sihir keluar dari tengah perutnya.
Batu sihir Tiger Wolf
hampir dua kali lebih besar dari batu sihir serigala.
Aku mencucinya dengan air lalu menyerahkannya pada Kak
Yuna.
Setelah itu, aku makan siang kemudian melanjutkan
pekerjaanku.
Kak Yuna terlihat mengantuk.
Apakah pertarungannya dengan Tiger Wolf membuatnya lelah?
Aku juga akan bekerja dengan kemampuan terbaikku.
Akupun bekerja keras, kemudian tugasku akhirnya selesai.
Aku pergi membangunkan Kak Yuna.
Aku menaiki tangga ke lantai dua.
Kak Yuna tidur di ruangan yang mana ya?
Pertama-tama, aku akan memeriksa ruangan di sini satu persatu dimulai dari satu sisi.
Aku mengetuk pintu ruangan pertama lalu masuk ke dalam.
Kak Yuna ada di sini.
Dia tidur di atas tempat tidur.
Aku menggoyang tubuh Kak Yuna untuk membangunkannya.
[Kak Yuna, Kak Yuna!]
Kak Yuna pun bangun.
Kak Yuna yang turun dari tempat tidur berwarna putih.
(TLNote : Bajunya yang putih)
Dia berwarna putih seperti sedang meniru Hugging Bear.
Baju beruang hitam memang lucu, tapi yang putih juga lucu.
Sepertinya, baju beruang hitam akan berubah menjadi beruang
putih saat dibalikkan.
Saat aku memberitahunya bahwa pekerjaanku telah selesai,
kamipun memutuskan untuk kembali pulang.
Kak Yuna membuat Rumah Beruang menghilang.
Sihir memang luar biasa.
Aku mengendarai Swaying Bear dalam perjalanan pulang.
Sepertinya, memberi perhatian pada salah satu dari mereka
akan membuat yang satu lagi menjadi bad
mood.
Kurasa aku mengerti perasaan itu.
Aku kembal ke kota sambil berada di atas Swaying Bear.
Prajurit yang berada di gerbang terlihat terkejut.
Kurasa siapa saja pasti terkejut saat mereka melihat
beruang-beruang ini.
Tapi, beruang-beruang ini sangat lucu.
Keesokan harinya, aku pergi ke tempat Kak Yuna.
Soalnya tidak banyak tempat yang bisa digunakan untuk
pekerjaan menguliti.
Yah, keluar kota setiap ingin melakukannya memang
merepotkan.
Kak Yuna pergi menuju guild.
Sepertinya dia ingin menyewa lahan.
Apa tak masalah melakukan semua itu hanya agar aku bisa
melakukan pekerjaan menguliti?
Kamipun pergi ke guild
dagang atas saran dari guild
petualang.
Setelah Kak Yuna pergi ke guild dagang, diapun langsung membuat keputusan.
Kamipun dibawa ke sebuah lahan.
Rumah Beruangpun kemudian dibangun di atas lahan tersebut.
Berapa kalipun aku melihatnya, hal ini tetap saja luar
biasa.
Aku masuk ke gudang dan mulai menguliti Tiger Wolf.
Prosesnya sama dengan saat menguliti serigala, tapi aku
menjadi gugup.
Bahkan aku tahu kalau ini adalah bulu yang sangat mahal.
Meski begitu, aku tetap berusaha melakukan yang terbaik.
Aku menyelesaikan tugas menguliti hari ini tanpa masalah.
Untuk beberapa hari setelah ini, aku datang ke rumah Kak
Yuna setiap hari.
Tiba-tiba, aku merasa pusing saat sedang bekerja.
“Oh tidak.” Melintas di pikiranku saat aku terjatuh.
Sialnya, kak Yuna sedang melihat ke arahku.
Kak Yuna lalu berlari ke arahku.
Aku terkejut saat melihat tanganku.
Darah mengalir keluar dari tanganku.
Sepertinya saat aku jatuh tadi, tanganku tersayat oleh
pisau.
Rasanya sedikit sakit.
Kak Yuna menyentuh bagian yang berdarah.
Apa dia akan menggunakan sihir?
Saat aku memikirkan itu, tanganku terasa hangat dan rasa
sakitnya menghilang kemudian lukanya juga menghilang.
Luar biasa.
Kak Yuna melepas sarung tangan beruangnya dan menyentuh
dahiku dengan tangannya.
Sepertinya aku sedang demam.
Untuk sementara, aku disuruh tidur di atas tempat tidur di
kamar yang berada di lantai atas.
Saat aku tidur di atas tempat tidur, dahiku kembali
disentuh.
Kali ini menggunakan tangan beruang.
Rasanya sangat lembut dan nyaman.
Perlahan-lahan aku merasa baikan lalu tertidur.
Saat aku bangun, hari sudah siang.
Karena makanan telah disiapkan untukku, aku diberitahu
untuk membawanya pulang dan menyantapnya bersama keluargaku.
Setelah itu, aku disuruh istirahat selama satu hari.
Dua hari setelah aku jatuh sakit, akupun datang ke rumah
Kak Yuna.
Aku diberitahu bahwa mulai sekarang, akan ada satu hari
istirahat setelah tiga hari bekerja.
Aku juga diberitahu jika aku melakukan pekerjaan lain saat
hari liburku, maka aku tak akan diberikan pekerjaan menguliti lagi.
0 comments:
Post a Comment