Maseki Gurume Chapter 6
Translator | UDesu |
Editor
| UDesu |
Proof Reader
| UDesu |
2/2
ada sedikit kebingungan pada raw jp dimana sang heroine disebut sebagai putri keluarga archduke, tapi sebenarnya dia adalah cucu keluarga tersebut. karena saat di chapter ini, kepala keluarga adalah kakeknya, bukan ayahnya... yah, tapi kita tetap pakai putri aja biar lebih umum :)
dan juga karena maseki eng sudah terkejar, selanjutnya yang dikerjakan adalah evil god sesuai janji...
kapan rilisnya? doakan saja cepat selesai :)
===============================================================
Chapter 6 :
Mothercon Tak Peduli Dimanapun Tempatnya, Tiba-tiba Sang Heroine Muncul
[Apa maksudmu?]
[Maafkan kami, nyonya! Entah kenapa kami tidak bisa
menghubungi Anda...]
Saat ini, aku sedang terjebak di tengah sebuah perselisihan.
Dan oleh sebab itu, ibuku yang biasanya seperti bidadari,
saat ini terlihat sangat marah.... apa yang harus kulakukan?
[Jadi, kalian mengakui kalau semua ini adalah kesalahan dari
pihak kalian?]
[Ya. Saya sangat menyesal akan hal ini... saya tak menyangka
kalau keluarga terhormat seperti Roundheart jadi terlibat dalam masalah ini.
Tapi jangan khawatir. Kami akan segera memecat orang yang bertanggung jawab
untuk menghubungi Anda.]
[Aku tak peduli soal itu. Selesaikanlah permasalahan ini
sebagaimana mestinya. Jadi... apa Ain boleh masuk ke dalam? Soalnya ini semua
adalah kesalahan dari pihak kalian.]
[Saya mohon maaf, tapi sepertinya saya tak bisa melakukan
itu. Pesta ini diselenggarakan oleh keluarga Archduke... saya tak punya hak
untuk mengizinkan hal itu.]
[Begitu ya...]
Yang jadi masalah adalah...
Kepala keluarga Archduke, yaitu Archduke Augusto memutuskan
bahwa jika ada keluarga yang memiliki beberapa anak, maka hanya satu anak yang
diperbolehkan untuk menghadiri pesta.
Sepertinya alasannya adalah karena kejadian saat acara
sebelumnya, dimana saat itu salah satu cucunya akan memulai debutnya. Akibat
banyaknya jumlah anak kecil, yang berasal dari keluarga yang sama, suasana di
pesta tersebut menjadi tidak nyaman karena ada beberapa diantara mereka yang menangis.
Oleh sebab itu, sepertinya Archduke memutuskan bahwa hanya
satu anak dari setiap keluarga yang boleh menghadiri pesta yang
diselenggarakannya.
Dan pemberitahuan soal itu sepertinya tidak sampai ke
keluarga Roundheart...
Karena ibuku ingin memperkenalkanku pada pesta kali ini,
sepertinya Grint meminta ayah agar dia juga bisa ikut bersamaku.
Saat itu ayah bingung mau menjawab apa. Tapi kemudian, Alma
pun ikut campur.
“Bagaimana kalau kita menggunakan kesempatan ini untuk
memperkenalkan Grint sebagai penerus keluarga? Atau kau ingin kami tetap
tinggal di rumah tanpa menunjukkan wajah kami pada orang? Apa kau serius ingin
mempermalukan kami seperti itu?”
Dia mengatakan hal itu sambil berteriak.
Pada saat itu, aku tak tahu apa yang menjadi tujuannya, tapi
sekarang aku jadi yakin.
Semua ini pasti telah direncanakan... untuk mempermalukan
aku dan ibuku.
Maksudku, mana mungkin mereka membuat kesalahan pada
keluarga Earl yang dikepalai oleh seorang jendral.
Apa ada uang yang terlibat dalam masalah ini? Atau dia
berhasil mendapatkan surat pemberitahuan itu sebelum bisa dibaca oleh penghuni
rumah lainnya? Yah, sejujurnya aku tak begitu peduli soal itu.
Jadi, bagaimana caranya agar kami bisa keluar dari dilema
ini?
Omong-omong, taman milik keluarga Archduke sangat luas. Apa
tamannya diterangi oleh semacam sihir? Suasananya terlihat sangat romantis.
Sangat sulit menjelaskannya, tapi... taman ini terlihat
seperti sebuah karya seni dengan dihiasi berbagai jenis bunga yang belum pernah
kulihat sebelumnya.
[Ibu.]
[Ain... maafkan aku. Bisakah kau menunggu sebentar lagi?]
[Bukan begitu, bu. Ibulah yang seharusnya menunggu...
permisi tuan penjaga...]
[Ya, ada apa?]
Apa dia pikir aku akan protes?
Dia tak perlu segelisah itu...
[Aku sangat tertarik melihat taman milik keluarga Archduke
ini. Dari pada menghadiri pesta, aku penasaran apakah aku boleh melihat isi
taman ini saja? Boleh?]
[... mohon tunggu sebentar Ain-sama, aku akan menanyakannya
dulu.]
[Jangan khawatir, tak perlu terburu-buru.]
[A-Ain...]
Bu, tolong jangan tunjukkan wajah sedih begitu.
[Ada banyak sekali bunga yang secantik dirimu, bu. Maaf
kalau aku lebih memilih melihat mereka daripada menghadiri pesta. Aku sangat
senang jika kau tidak kecewa dengan anak sepertiku ini.]
[Ain... maaf... maafkan aku...]
[Kenapa ibu minta maaf? Akulah yang menjadi penyebab semua
ini...]
*
[Haah.... haaah... maaf menunggu lama, nyonya Roundheart...
Ain-sama!]
[Jadi, bagaimana?]
Apa kau harus tergesa-gesa seperti itu sampai kehabisan
nafas?
Apa tak masalah berlari di tempat yang dipenuhi oleh
bangsawan seperti ini?
[Archduke mengatakan bahwa Anda boleh melihat sesuka hati
Anda selama Anda mau menerima satu kondisi... yaitu menerima pemandu yang telah
ditugaskan untuk memandu Anda]
[Terima kasih banyak. Jadi, siapa yang akan menjadi
pemanduku?]
Aku merasa sedikit lega karena bisa meninggalkan tempat ini.
Coba saja tak ada orang yang menjadi pengganggu waktuku
bersama ibu!
[Akulah yang akan memandumu.]
......
[... senang bertemu denganmu, nona. Namaku adalah Ain
Roundheart... maaf atas ketidaksopananku, tapi bolehkah aku mengetahui namamu?]
[Jadi kau yang bernama Ain, ya...]
Yang muncul adalah seorang gadis cantik, sepertinya lebih
tua tiga atau empat tahun dariku.
Rambut biru-muda yang panjang dan indah miliknya terurai
dihembus angin. Untuk seseorang yang begitu cantik sepertinya, jangankan Rare, dia pasti dapat UR untuk masa depannya.
[Namaku Krone Augusto. Aku adalah putri tertua keluarga ini.
Akulah yang akan memandumu berkeliling.
Wow, tak kusangka putri tertua keluarga Archduke sendiri
yang akan menjadi pemanduku...
lanjutkan min..
ReplyDeleteLanjut...
ReplyDeleteUp min dan thanks
ReplyDeleteLanjut
ReplyDelete