Isekai wa Smartphone to Tomo ni Chapter 173 Bahasa Indonesia
Translator | Tempesta |
Editor
| Shiro7D |
Proof Reader
| - |
Arc 21: Pertempuran Wanita
Chapter 173: Suku Balum, dan Roh Pohon Suci
Chapter 173: Suku Balum, dan Roh Pohon Suci
Kami dengan mudah
menang di hari pertama dan mampu maju ke babak berikutnya setelah mendapat tiga
kemenangan. Atau lebih tepatnya, kami menang hanya dengan Rue sebagai garis tengah,
Yae tengah, dan Elze pengakhir dan sisanya tidak ikut bertarung.
Bisa dibilang ini
adalah Kemenangan mulus.
Sejauh ini, kami diberkati
dengan lawan yang tidak terlalu kuat.
「Aku
berharap kita bisa terus menang
seperti ini besok 」(Touya)
Aku bergumam
sambil menyaksikan matahari terbenam yang membuat hari berakhir. Disisi lain hutan di dekat
sungai yang jauh dari kawasan Pohon suci. Semua orang mulai menyiapkan
makanannya.
Suku yang kalah juga ikut menyiapkan makanan mereka
disini, bukannya kembali ke rumah mereka masing-masing.
Kurasa mereka akan menonton pertandingan sampai akhir karena mereka sudah
datang ke sini.
Sebenarnya kami bisa kembali
ke istana dan makan di sana, tapi kami memutuskan untuk ikut makan disini dengan suku
Rauri karena mereka sudah menyiapkan mamakan untuk kami juga.
Aku mengambil satu set barbekyu dari
[Storage], menyalakan arang dan memasaknya. Lalu aku mengambil bumbu seperti
garam dan merica, serta sausnya.
Akhirnya, suku
Rauri kembali setelah menangkap hewan yang mirip seperti kelinci dan kura-kura penyu.
Karena satu-satunya yang diperbolehkan berburu di sini padahal bukan waktunya [Upacara Pemangkasan]
adalah [Suku Para Wasit],
jadi makanan disini
cukup banya. Tentu saja, sejumlah besar mangsa diburu
selama tiga hari ini, akan kembali ke jumlah aslinya lagi pada saat
[Upacara Pemangkasan] berikutnya.
「Membuat makanan di alam terbuka seperti
ini, terkadang tidak buruk juga, bukan? 」(Touya)
「Kamu
benar ~ Ah, Touya-san, yang ini terbakar」(Yumina)
Yumina dengan kuat membantuku
memanggangnya.
Mengingat bahwa kami berdua
terlihat seperti wanita dari sudut pandang orang ketiga, kuharap kami tidak terlihat
seperti kami
memiliki hubungan yang aneh.
Karena jika hanya memakan daging saja, nutrisinya akan jadi
tidak lengkap. Jadi aku
juga mengeluarkan sayuran seperti labu, bawang merah dan lada hijau dari [Storage]. Setelah memotongnya dengan
sederhana, aku
menusuknya bersama daging dan kemudian memakannya dengan saus BBQ buatan
sendiri. Hmm… Lezat.
「Melakukan sesuatu
seperti ini,
pertama kalinya bagi
saya. Jadi saya merasa ini
sangat menyenangkan」(Rue)
Rue tersenyum
sambil membagi daging itu ke piringnya. Seharusnya ini adalah hal yang tidak
biasa baginya karena ia
sebelumnya adalah Tuan Putri dari Regulus.
Tapi syukurlah
dia menikmati hal ini.
Namun sejujurnya, aku tidak bisa
tenang karena di sekitarku
hanya terdapat wanita. Tingkat pamandangan ini agak terlalu
tinggi untuk aku
nikmati sendiri.
Namun
jika itu adalah Raja Restia sebelumnya, dia pasti akan ikut bergabung dengan senang
hati.
Sambil memikirkan hal itu, aku mendengar suara
ribut dari
belakangku. Ketika aku
berbalik, aku
melihat pria berotot saling berkelahi. Jadi hanya sebuah pertengkaran, sangat menjengkelkan.
Lakukan hal
itu di tempat lain atau apalah.
「Banyak
suku yang berkumpul disini, jadi satu-dua pertengkaran
adalah kejadian sehari-hari」(Pam)
Setelah
mengatakan itu,
Pam menggigit daging tusuknya. Ngomong-ngomong, mereka yang berpartisipasi dalam [Upacara Pemangkasan] tidak boleh berbuat onar disini. Jadi
kemungkinan
orang yang melakukan pertengkaran
saat ini bukanlah seorang kontestan.
Yah, walaupun itu tidak
penting.
「Mmm? Aku pikir aku melihat
beberapa orang aneh di sini. Bukankah mereka adalah suku Rauri?」(???)
Melewati orang-orang
bertengkar, seorang
pria berotot lain datang ke sini. Tubuh bagian atas menyerupai segitiga
terbalik yang diiringi otot-otot kencang. Selain itu, bekas luka dan tato
mereka yang menjalar
di sepanjang tubuh mereka meningkatkan hawa kehadiran mereka. Selain itu, kepala mereka
dicukur dengan botak
atau mohawks. Benar-benar gaya orang yang paling
jahat yang pernah ada.
「Ada
urusan apa, suku Balum」(Pam)
Pam menunjukkan
tatapannya pada mereka
yang akan datang sambil mengunyah daging. Apakah mereka ini suku Balum?
Tentu saja, mereka memandang
kami
dengan tatapan
merendah. Bahkan ada juga beberapa cowok yang menyeringai dan menertawakan kami.
Sebagai seorang lelaki
aku memutuskan di hatiku untuk tidak menjadi seperti orang-orang ini.
「Kami
pikir
kalian tidak akan ikut
di [Upacara Pemangkasan] kali
ini. Karena aku dengar
para pejuang terkemuka kalian telah dikalahkan oleh beberapa magic beast?
Betapa hal yang menyedihkan. Yah,
Seperti yang diharapkan dari wanita 」(Suku Balum)
「Kurang
ajar............. apa kau menghina pejuang yang telah gugur」(Pam)
Setelah Pam, suku
Rauri lainnya menurunkan tubuh mereka sedikit. Mereka melakukan ini
untuk
beralih ke posisi pertempuran
kapan saja. Setelah menebak niat mereka, suku Balum juga dengan tangkas
mengambil posisi penjaga. Suasana pertengkaran berkumpul di antara kedua belah
pihak.
「Aku sama sekali
tidak tidak
bermaksud seperti itu. Hanya saja aku berpikir bahwa kami, suku Balum pasti menangkap magic
beast itu tanpa yang terluka 」(Suku Balum)
「Ha.
Tidak tahu apa-apa adalah hal yang menyenangkan. Bahkan jika semua anggota suku kalian dikumpulkan, aku pikir kalian tetap tidak
akan bisa mengalahkan magic beast itu. Bahkan mungkin kalian akan
dimusnahkan sampai tidak ada yang
akan tersisa dari kalian 」(Pam)
「apa
yang barusan kau katamu!」(Suku Balum)
Sekarang mereka
bertukar hinaan secara verbal. Mereka memang seperti kucing dan anjing, bukan?
「Berhenti
bercanda!
Tidak mungkin suku Balum tidak bisa mengalahkannya jika suku Rauri bisa
mengalahkannya! 」(Suku Balum)
「Meski
patut disesalkan, bukan kami yang telah mengalahkan magic beast itu. Tapi Touya yang duduk
disana yang
mengalahkannya 」(Pam)
「Ah!?」(Suku Balum)
Oi-oi. Jangan melibatkan aku juga. Lihat tatapan
mata Balum langsung tertuju
padaku.
「perempuan
ini?」(Suku Balum)
Seorang pria dari
suku Balum mendatangiku. Pria yang tingginya sekitar 190 cm ini
menatapku dengan hati-hati. Dan akhirnya, senyum
menjijikkan.
「Bukankah
kamu wanita yang bagus? Aku suka kamu! 」(Suku Balum)
「Menjijikan!」(Touya)
「Apa katamu!? 」(Suku Balum)
Secara naluriah
aku berkata seperti itu.
Tapi apa boleh buat,
kan? Dari
sudut pandangku, ada seorang pria
berotot mengatakan sesuatu seperti itu kepadaku!! Tentu saja seluruh tubuhku menjadi merinding!!.
「Jalang!!!」(Suku Balum)
Pria itupun marah dan mencoba
menangkap lenganku.
「Jangan sentuh
aku! 」(Touya)
「Guboue !?」(Suku Balum)
Aku menendang
perut pria itu, pria itupun melayangkan
beberapa meter jauhnya. Tentu saja aku sudah mengendalikan kekuatanku,
tapi apa boleh buat
tubuhku secara refleks bergerak karena merasakan bahaya!
Dalam arti yang tertentu.
「Kurang ajar!」(Suku Balum 2)
「Tangkap dia! 」(Suku Balum 3)
Dengan cepat aku
menghindari suku
Balum yang menyerang sekaligus dan mengirim mereka terbang satu per satu. Aku tidak ingin menyentuh mereka dengan
tanganku.
Karena aku merasa
jijik dengan
mereka!
Kenapa yah, saat kita dilototi oleh gelomboran pria
berotot seperti ini. Tidak
peduli kau lelaki atau wanita, kau pasti akan ketakutan. khususnya
dalam arti seksual.
「wanita
ini ....... Tangkap dia dengan semua orang! 」(Suku Balum 4)
「Uooooooooooooo !!」(Semua Suku Balum)
Gelombang otot itu datang kesini. Ueee !!
「Shield!」(Touya)
「Guuuuu !?」(Suku Balum)
Aku menghentikan
mereka dengan perisai tak terlihat dan orang-orang yang melompat ke sini jatuh
ke tanah begitu saja. Ah ~ itu menjijikkan.
「Suku
Balum tidak ada apa – apanya yah. Kalian bahkan jadi seperti ini hanya melawan touya?」(Pam)
「Sial…….」(Suku Balum)
Pam menertawakan
anggota suku Balum yang tersisa seperti dia memprovokasi mereka. Oi ~, jangan
ganggu mereka!
Wajah anggota suku Balum yang tersisa memerah karena marah.
Mereka hanya ditaklukkan oleh seorang wanita (pada penampilan luar). Jadi tidak
mungkin mereka tidak marah karena mereka berasal dari suku yang prianya lebih
mendominasi.
「Cepat bawa orang-orang
yang babak belur itu pergi. Kalian akan mengagu saja jika hanya berbaring disitu 」(Pam)
Aku setuju dengan Pam tentang hal itu.
Aku punya firasat aku akan memiliki fobia macho jika tetap seperti ini.
「Sialan, kita akan
ingat ini!」(Suku Balum)
Suku Balum pergi
sambil menyeret orang-orang yang roboh.
Uu, itu tidak
menyenangkan. Mata orang-orang yang sakit itu merasa sangat menjijikkan. Mari
kita berhati-hati agar aku tidak menjadi seperti itu.
「Apakah
itu suku Balum? Mereka sepertinya tidak hebat」(Elze)
「Tidak
ada kontestan di antara mereka. Yang tadi itu cuman seorang bawahan bahkan
di antara suku Balum. Bisa dibilang mereka hanya anak nakal yang belum
dewasa 」(Pam)
Pam menjawab pertanyaan Elze, tapi aku tidak
bisa mempercayai telingaku. Jika saya tidak salah orang-orang di Hutan besar akan dianggap dewasa saat usia mereka 15
tahun!? Eh, meskipun mereka terlihat seperti itu, apakah mereka lebih muda
dariku !? Mereka tampak seperti orang tua kasar yang mengerikan!?
Ini tidak mungkin kan........ Tidak
mungkin mereka adalah siswa SMP....... Pelatihan macam apa yang mereka lakukan? Entah
bagaimana aku kehilangan nafsu makanku.........
***
Setelah berakhirnya
barbekyu, beberapa orang akan mengawasi dan tidur secara bergiliran.
Meski harus waspada terhadap binatang buas, tapi salah satu alasannya adalah berjaga dari serangan mendadak dari suku lain. Tentu, tidak seperti semua suku akan mencoba melakukan hal seperti itu, tapi beberapa di antara mereka rupanya juga melakukan hal yang sama.
Kita bisa saja kembali ke
kastil dengan menggunakan [Gate],
tapi setelah mendengar hal ini akan meninggalkan rasa yang buruk kami malakukan itu.
Saya telah memasang [Shield] di sekitar kami dan memutuskan untuk tidur bergiliran dengan beberapa orang. Karena [Shield] hanya tindakan pencegahan sementara.
Kelima peserta
telah dikecualikan
dari tim pengawasan
karena kami tidak dapat membuat mereka kelelahan besok. Jadi kami biarkan mereka
istirahat sampai pagi hari. Ah, meski Suu bangun, itu tidak akan ada artinya,
jadi kami
juga membiarkan dia
tidur.
Saat ini,
beberapa suku Rauri menutupi api unggun yang meletus dan memperhatikan
sekitarnya.
Di samping
mereka, Lindze
dan Yumina sedang membuat suara tidur yang tenang saat terbungkus selimut
setelah berjaga beberapa saat yang lalu.
Tiba-tiba, saya
merasakan kehadiran yang aneh. Perasaan ini…….
Aku berdiri dan
berjalan ke kedalaman hutan. Orang-orang suku Rauri yang berdiri mengawasi bersamaku berpaling menatapku sesaat. Tapi sepertinya mereka
mengira aku ingin ke
toilet jadi mereka mangatakan
apapun.
Setelah maju lebih dalam ke dalam hutan yang gelap, aku mesarakan bahwa hawa kehadiran itu secara bertahap semakin kuat. Tidak salah lagi, ini sama seperti kejadian di Ramisshu kemarin.......
Aku berhenti di tempat terbuka jauh di dalam hutan.
Dia disini.
「Bisakah kamu mendengar suaraku?」(???)
Cahaya bulan mulai bersinar dalam gelap, dan semua pepohonan di sekitarnya digerakkan oleh angin.
Tiba-tiba cahaya hijau terang muncul di tengah cahaya bulan.
『Kamu
siapa?』(???)
Cahaya hijau itu perlahan berubah bentuk dan berubah
menjadi sosok seorang gadis muda dengan rambut hijau zamrud. Seluruh tubuhnya
memancarkan fosfor hijau termasuk gaun one-piece-like yang dikenakannya. Kedua
mata juga bersinar cemerlang bagaikan batu giok.
「Roh
...... benarkan?
」(Touya)
『Iya. Akulah roh pohon suci yang mengatur Hutan Besar ini. Aku juga merupakan inkarnasi dari Dewa Pohon Besar』(Roh)
「Sudah kuduga. Kupikir aku merasakan kehadiran yang mirip dengan roh kegelapan yang aku lawan di Ramisshu. Yah, walaupun yang satu itu memiliki aura yang lebih gelap 」(Touya)
Meski aku juga
merasakan kehadiran kecil dari Dewa Pohon Besar, rasanya jauh lebih jelas daripada
yang ada di hadapanku. Apakah aku tidak akan
merasakannya karena dia
bermanifestasi seperti ini?
『Kamu
melawan? Dengan roh kegelapan ......? Lalu, apakah Anda orang yang membebaskan
anak itu? 』(Roh)
「Walaupun kau menyebutnya " membebaskan "? Aku hanya mengalahkannya dan memurnikannya saja, kau tau」(Touya)
『Roh adalah mahluk abadi. Roh kegelapan itu akhirnya akan kembali ke dunia ini juga. Namun yang lebih penting……. Anda ini siapa? Penampilan ini hanya tipuan, bukan? Dan kekuatan apa yang sedikit terpancar dari sekujur tubuh anda itu......? 』(Roh)
Eh? Ah, apakah
dia bisa melihat kekuatan suci? Mungkin kekuatan itu bocor pada saat aku
menggunakan sihir seperti [Shield]. Aku membatalkan [Mirage] dan menunjukan wujud asliku.
「Namaku Mochizuki Touya.
Aku adalah seorang
raja dari Brunhild Dukedom ke utara dari sini. Karena suatu keadaan yang
sedikit rumit, aku jadi
seperti ini, tapi aku masih tetap manusia 」(Touya)
『Maksudmu......? 』(Roh)
Roh pohon besar
itu mengungkapkan kebingungan di sekujur wajahnya. Umm, apa yang harusku lakukan? Menjelasankannya sangat merepotkan. Aku
tidak tahu apakah dia akan mempercayaiku jika aku membicarakan Kami-sama.
Tapi di sisi lain, tidak punya alasan khusus untuk meminta Kami-sama datang...... Hmm, Ah, ada satu kami-sama lain. Meskipun aku tidak yakin tentang itu.
Aku membuka「Gate」dan menjatuhkan orang yang kemungkinan sedang tidur di kasurnya.
Tapi di sisi lain, tidak punya alasan khusus untuk meminta Kami-sama datang...... Hmm, Ah, ada satu kami-sama lain. Meskipun aku tidak yakin tentang itu.
Aku membuka「Gate」dan menjatuhkan orang yang kemungkinan sedang tidur di kasurnya.
「Aduh!
A-a-apa ~ nanoyo !? Hah, apa kamu Touya-kun ~ nanoyo? 」(Karen)
Karen-nee-san
yang terjatuh melihat sekeliling dengan mata setengah tertidur. Apa piyama yang penuh dengan tanda
merah muda?
Jika dipikir-pikir lagi, meskipun dia adalah tuhan tingkat rendah, bukankah aku terlalu kasar memperlakukannya. Ketika aku melihat orang (lebih tepatnya Dewi) ini, aku tidak merasa kalau dia adalah orang penting. Dia tidak bertanggung jawab, suka melakukan hal-hal nakal, merenggut makanan, dan dia egois.
Tapi aku tidak bisa membencinya. Mungkin, karena aku menggapnya sebagai keluargaku. Dan karena dia memperlakukanku seperti adik laki-lakinya.
Jika dipikir-pikir lagi, meskipun dia adalah tuhan tingkat rendah, bukankah aku terlalu kasar memperlakukannya. Ketika aku melihat orang (lebih tepatnya Dewi) ini, aku tidak merasa kalau dia adalah orang penting. Dia tidak bertanggung jawab, suka melakukan hal-hal nakal, merenggut makanan, dan dia egois.
Tapi aku tidak bisa membencinya. Mungkin, karena aku menggapnya sebagai keluargaku. Dan karena dia memperlakukanku seperti adik laki-lakinya.
「Karen-nee-san,
bisakah kamu melakukan sesuatu seperti itu" Pika ~ tte " seperti Kami-sama? 」(Touya)
「Hmm? Pika ~ te? Apakah maksudmu "Divinity Release"? 」(Karen)
(TL : し ん い か い ほ う
= shin i ka hou)
「Ahh, mungkin itu」(Touya)
Cahaya yang
menyilaukan dilepaskan dari seluruh tubuh Nee-san. Ini tidak sekuat yang dimiliki
Kami-sama, tapi masih menakjubkan. Ah, jika melihat dia seperti ini, rasanya baru sadar kalau
dia juga
masih salah satu dari
dewa.
「...... Kamu baru saja memikirkan sesuatu yang kasar ~ noyo?」(Karen)
「Maaaf ~ f. M~ maaf kan aku ~ u. L ~ lepaskan ~ aku ~ u 」(Touya)
Dia mencubit
pipiku. Itu menyakitkan.
Saat aku mengusap pipiku yang dilepaskan, Roh pohon besar itu sujud di tanah.
Aku kira itu hal ini masih berefektif bahkan melawan roh. Pengaruh dari Dewa itu sangat kuat. Bahkan jika dia hanya Karen-nee-san.
「Apakah kamu baru saja memikirkan hal-hal yang tidak sopan lagi ~ noyo? 」(Karen)
Saat aku mengusap pipiku yang dilepaskan, Roh pohon besar itu sujud di tanah.
Aku kira itu hal ini masih berefektif bahkan melawan roh. Pengaruh dari Dewa itu sangat kuat. Bahkan jika dia hanya Karen-nee-san.
「Apakah kamu baru saja memikirkan hal-hal yang tidak sopan lagi ~ noyo? 」(Karen)
「A ~ ku minta ~ a. M ~ maafkan ~ aku? 」(Touya)
Dewa, mereka tidak bisa menganggap enteng.
Thanks min
ReplyDelete