Thursday 12 July 2018

Evil God Chapter 47


TranslatorUDesu
Editor
UDesu
Proof Reader
UDesu

Chapter 47 :
Kehancuran Nilai Mata Uang



Kekacauan di ibukota kerajaan Briton, Rhodan, tidak reda dalam satu malam.

[Eeeei!]

Raja Richard II menendang kursi dengan amarah.
Bagian kaki kursi itu pun hancur.
(Shiro7D : Entah kenapa, suara yang gw bayangin malahan suara loli mein pedang. Ahh, gw maksud itu pedang kayu atau sejenisnya, bukan pedang-pedangan)

[Aaaaaaaaaaah! Kursi itu seharga 1000 pound.]

Sekertaris bendahara Eldred terlihat panik. 

[Perhitungan sekali.]

Richard II mendecakkan lidahnya.
Kemudian terdengar suara ketukan, lalu komandan ksatria Godref pun memasuki ruangan, kemudian membungkuk.

[Apa Anda memanggil saya?]
[Kita harus mempersiapkan kemungkinan yang terburuk. Jika penjaga tidak bisa mengatasinya, maka utuslah para pasukan.]
[Ta-Tapi…]

Godref kehilangan kata-kata.

[Jika terjadi pemberontakan, segera perintahkan pasukan ksatria untuk mengatasinya.]
[Apa Anda menyuruh kami mengacungkan pedang pada rakyat yang seharusnya kami lindungi?]
[Kalau begitu, akankah kau mengacungkannya pada Scottyard?]

Richard II berniat melakukannya karena terbawa amarah.
Namun, memimpin sebuah negara itu tidaklah mudah.

[Pasukan Briton milik kita tidak akan kalah dibanding Scottyard.]
[Pasukan Briton adalah yang terkuat di benua ini. Tidak, terkuat di dunia ini.]

Richard II mengangguk mendengar perkataan Godref.

[Tapi, Scottyard pasti akan memilih untuk melakukan perang atrisi. Apa kau tahu akan berapa lama perang itu akan terjadi?]
[Ada juga masalah soal dana perang dan pergerakan dari negara lain.]
(TL: perang atrisi = saling mengikis kekuatan masing-masing dalam waktu lama sehingga lambat laun kekuatan kedua belah pihak akan habis.)

Eldred menyela pembicaraan.

[Aku tahu!]

Richard II menendang lagi kursi yang telah hancur tadi.

[Ah! kursi seharga 1000 pound!]
[Kursi itu sudah rusak daritadi!]

Richard II berkomentar lalu mengubah topik pembicaraan.

[Kalau begini terus, negara ini akan segera lumpuh.]
[Aktivitas ekonomi di negara ini sudah terhenti, dan jika masalah transportasi makanan muncul, maka masa yang kelaparan pasti akan segera menyerang toko yang menjual makanan.]
[Kita harus segera melakukan sesuatu sebelum hal itu terjadi.]
[Soal itu, sebenarnya ada masalah lain.]

Richard II mengerutkan keningnya saat Eldred mengatakan hal itu.

[Masalah apa lagi?]
[Karena masalah kali ini, jumlah utang yang harus kita bayar telah meningkat.]

Sebenarnya bukan begitu. Lebih tepatnya, hal ini akan terjadi :
Saat negara asing meminjam uang, biasanya uang yang dipinjam adalah mata uang negara tersebut.
Lalu, uang itu akan ditukar dengan mata uang negara peminjam, lalu digunakan.
Saat mengembalikan utang, hal sebaliknya juga terjadi.
Kau akan menukarnya terlebih dahulu dengan mata uang asing.
Masalahnya adalah nilai tukar mata uang.

[Karena kekacauan ini, setiap orang menjadi ragu untuk menukar mata uang Briton dengan mata uang Scottyard.]

Sebelumnya, rasio nilai tukar antara kedua mata uang hampir 1 banding 1, tapi kali ini tidak demikian.
Berdasarkan pengakuan pedagang yang keluar masuk negara, transaksi tidak bisa dilakukan kecuali rasio nilai tukarnya sekitar 2 banding 1.

Misalkan kau punya utang sebesar 1 juta pound Scottyard.
Hingga sebelum ini, kau bisa membayarnya dengan 1 juta pound Briton.
Tapi kali ini uang yang diperlukan sebanyak 2 juta pound Briton.

[Bukankah itu sama saja dengan melipatgandakan utang kita?]
[Ya, begitulah kira-kira.]
[Scottyard sialan!]

Eldred tidak bisa berkata apapun saat melihat Richard II yang menendang kursi untuk ketiga kalinya.

[Apa yang harus kita lakukan? Apa yang harus kita lakukan?]
[Bagaimanapun caranya, tak mungkin kita bisa menyediakan 2 juta pound.]
[Kalau begitu…]

Richard II terlihat pucat.

[Omong-omong, pagi ini aku melihat tuan putri Yufilia, wajahnya terlihat seperti orang yang sudah bersiap melakukan sesuatu.]

Godref melaporkan hal itu.

[Wajahnya terlihat seakan ingin pergi ke medan perang….]
[Tuan putri Yufilia sangat cerdas. Mungkin beliau sudah mengerti situasi kali ini dan telah mempersiapkan dirinya untuk menerima pertunangan itu.]

Eldred berbicara sambil tersenyum.

[Sialan! Kenapa kau terlihat senang?]

Richard II melotot pada Eldred.

[Tidak, tidak, bukan begitu. Tapi, menerima pertunangan ini pasti akan menyelesaikan permasalahan kita.]
[Itu berarti kekalahan telak bagi Briton!]
[Tidak mungkin kita bisa mengalahkan Scottyard dalam segi keuangan dan ekonomi.]

Richard II terlihat menderita.
Lalu dia menjawab sambil menghela nafas.

[Aku akan berbicara dengan Yufilia malam ini. Meski kemarin aku bilang agar menyerahkan hal ini padaku, tapi beberapa hari kemudian terjadi hal ini. Aku tak tahu harus berkata apa padanya.]

Richard II kesal saat melihat Eldred mengangguk puas lalu menghancurkan kursi yang telah rusak tadi.
(Shiro7D : Kalo gw mah lebih milih ngancurin kepala si Eldred itu, daripada ngancurin kursi yang lebih mahal dari dia)

***

[Fufufufu…  sangat menyenangkan bisa menyaksikan negara ini menjadi kacau.]

Vincent terlihat sedang gembira.
Dia telah kembali ke kediamannya di ibukota Rhodan.

[Yang mulia, kota ini sangat berbahaya. Kenapa Anda kembali ke sini?]

Kepala pelayang bertanya kepadanya.

[Soalnya aku ingin menyaksikannya dengan kedua mataku. Aku berani mengambil risiko dan telah membawa pengawal yang terbaik.]

Di sebelah Vincent berdiri seorang ksatria berzirah hitam.
Wajahnya tidak bisa dilihat karena ditutupi dengan penutup muka penuh.

[Sang pahlawan Edgar-dono, ya? Terima kasih telah bersedia datang ke sini.]

Edgar berdiri tegap tanpa mengatakan apapun.
Dia adalah salah satu pahlawan yang dibanggakan oleh Scottyard.
Dia juga pemegang Tombak Dewa Gungnir.

[Tapi bagaimana bisa Anda membawa Edgar-dono?]
[Aku mendapatkan sebuah item yang bagus. Aku bilang padanya kalau aku akan memberikan benda itu padanya jika dia mau ikut denganku.]

Di dada Edgar terdapat sebuah kalung berwarna biru laut.

[Harganya sangat mahal, tapi ini adalah item sihir yang belum pernah ditemukan sebelumnya.]

Dia mendapatkan dalam jumlah yang cukup banyak, sehingga dia bisa dengan bebas meminjamkannya.

[Lihatlah kerumunan itu. Sebentar lagi akan terjadi sebuah pemberontakan. Saat hal itu terjadi, maka Briton akan mengatasi mereka dengan pasukan ksatria mereka.]

Kediaman Vincent berada di atas sebuah bukit dan dia bisa melihat kota dari sana.]

[Pasukan yang sangat dibanggakan Briton sedang mengancam rakyatnya… ahahahahah! Ahahaha!]

Vincent tertawa terlalu keras hingga membuatnya kesulitan bernafas.

[Meski begitu, tak kusangka akan secepat ini. Harusnya aku bisa menyaksikannya hingga satu atau dua minggu.]
[Yang mulia raja bilang jika kita tak perlu melakukannya sampai selama itu. Musuh pasti tak akan punya cara untuk mengatasinya jika kita melakukannya dengan cepat.]

Kepala pelayan menjawab dengan sopan.

[Ayahanda ternyata sangat waspada… Yah, bagiku, lebih cepat lebih baik.]

Vincent mengangguk lalu melihat ke kota lagi.

[Aku penasaran, kapan Briton akan menunjukkan sifat asli mereka. Mereka pasti sudah kehabisan cara. Semakin lama hal ini berlangsung, maka kerusakan yang mereka terima juga akan semakin besar. Akan lebih baik jika mereka segera menyerah.]

Vinvent berbalik, namun semua pelayan hanya bisa terdiam.

[Jika itu terjadi, maka Yufilia akan segera menghubungi kediaman ini. Hubungan seks di luar nikah sudah sangat biasa terjadi saat ini. Ah, aku sudah tidak sabar lagi!]

Vincent merasa girang karena percaya akan kemenangannya.
Kepala pelayan yang kebingungan melihat tingkahnya hanya bisa berkata, “ah, ya….” dan memberikan respon yang tidak jelas.






2 comments:

  1. Si bodoh vincent tidak tau kalu ada yang lebih berkuasa. Ya ya itu mc ashtal-san. Lanjut

    ReplyDelete
  2. pas baca yang bagian raja nendang kursi kok kayak bayangin loli lagi nendang kursi ya, dan kursinya cuman bergeming sedikit.

    ReplyDelete