Sunday 7 October 2018

Evil God Chapter 59


TranslatorUDesu
Editor
UDesu
Proof Reader
UDesu

Chapter 59 :
Pertemuan Dewa Iblis (2)



Aku sangat kelelahan saat kembali ke Kuil Kegelapan.

Entah kenapa masalah ini menjadi sesuatu yang tak bisa lagi kumengerti.
Sikap Yufilia juga cukup aneh.
Yah, aku bisa memastikannya lagi nanti.

Aku menggelengkan kepala dan mencoba merubah mood.
Baiklah, ayo coba pikirkan kembali situasi saat ini.

--- Mereka tidak punya uang.

Dengan kata lain, itu adalah situasi kerajaan Briton saat ini.


“Jika kalian tidak punya uang untuk membayar utang, kirimkan pahlawan super cantik yang juga putri kedua kepada kami!” Yang dengan semangat berteriak begitu sudah pasti adalah pihak Scottyard.

“Aku tidak mau!” Yang menolak tersebut adalah orang yang dimaksud, Yufilia.


Oleh karena itu, mereka perlu mencari uang.
Tentu saja, tak mungkin mereka bisa mendapatkan uang setara pendapatan negara dengan mudah.
Dengan begitu, para gadis itu hanya punya satu cara.


[Tempat itu adalah di sini.]

Di depan mataku, terdapat segunung harta yang terdiri dari emas dan perak.
Aku mendatangi ruang harta di Kuil Kegelapan.

[Anda berbicara dengan siapa?]

Pak tua mengikuti di belakangku dengan wajah serius.

[Kalau ditanya… mungkin pada golem ini.]

Aku melihat golem yang menjaga ruangan ini.
Golem penjaga ruang harta tak akan bergerak sedikitpun meski kami berjalan memasuki ruangan tersebut.

Mereka tidak bereaksi pada Dewa Iblis.

[Jadi, untuk rencana kita kali ini, haruskah kita membiarkan para pahlawan masuk?]
[Lagipula, aku memang berencana memberikan harta ini pada mereka yang berhasil mengalahkan golem ini.]
[Baiklah kalau begitu. Lagipula kita tak membutuhkan mereka. Mereka telah ditinggalkan selama lebih dari 1000 tahun.]

Apa mereka bisa mengalahkan golem ini?
Golem berwarna perak yang mengkilat ini lebih kuat dari kebanyakan raja iblis.

Yah, tidak mungkin kalau dengan kekuatan mereka saat ini.
Beberapa saat yang lalu, Yufilia dan yang lainnya menemukan ruang harta ini dan menantang golem ini bertarung.
Saat mereka menyadari bahwa mereka tak akan sanggup mengalahkannya, mereka pun melarikan diri.

Aku tidak pernah memberi perintah untuk mengejar mereka pada golem ini.
Itulah sebabnya mereka dengan mudah melarikan diri.

Mereka akan berlatih seperti mereka bisa mati setiap saat.
Batas waktu mereka adalah saat Kerajaan Briton bangkrut.
Sebelum itu, mereka harus menantang golem ini bertarung.

[Kalau begitu, saat mereka datang, haruskah kita membiarkan tempat ini tidak dijaga lagi?]

Orang yang pertama datang ke Kuil Kegelapan setelah 1000 tahun adalah Yufilia dan yang lainnya.

Setelah saat itu, ada banyak hal yang terjadi dan tak cukup orang untuk menjaga tempat ini.

[Jika aku mengutusmu sejak awal, mereka tak akan mungkin bisa sampai ke sini.]
[Ya, sudah pasti.]

Ada banyak diantara pasukan dewa iblis yang lebih kuat dari golem ini.
Jika mereka berkeliaran, Yufilia dkk tak akan mungkin bisa mencapai sejauh ini.

[Tapi, apa ketakutan mereka pada wanita telah sembuh?]
[Mereka terus berusaha setiap hari.]

Setiap pasukan dewa iblis kecual pak tua takut pada wanita.
Itu adalah kesempatan yang bagus untuk melihat sejauh mana perkembangan mereka.

[Biarkan aku berpikir sebentar. Masih ada waktu sebelum mereka datang ke sini.]
[Saya mengerti.]

Aku dan pak tua pun lanjut berjalan kemudian membuka pintu.
Di ruang konferensi, pemimpin setiap divisi pasukan dewa iblis telah berdiri tegak dan menunggu kami.
Ini adalah konferensi dewa iblis.

[Kalau seperti ini, orang-orang tak akan datang ke dungeon.]

Dengan ekspresi serius, aku membuka percakapan.

Akhir-akhir ini, para dewa iblis mulai mengurus dungeon.
Umat manusia saat ini sudah kehilangan minat pada dungeon.
Demi membawa kembali minat umat manusia pada dungeon, kami pun meletakkan harta di sana.

Ini adalah mekanisme yang akan memunculkan kembali harta setelah beberapa waktu.
Diantara harta tersebut adalah benda yang berasal dari ruang harta di sini.
Itulah sebabnya isi ruangan tersebut mulai berkurang.

Kami juga melepas monster di sana. Dan di bagian terdalam dungeon tersebut telah diletakkan seekor bos monster.

[Sayangnya, tak ada satupun yang datang sejak saat itu.]

Gareth menjawab sambil meminta maaf.

[Yah, soal itu, aku telah memikirkan sebuah jalan keluar.]

Pak tua mengeluarkan secarik kertas.



Permintaan
Sepertinya seekor monster telah terlihat di dungeon Kenjian.
Aku ingin melakukan sesuatu di sana, jadi tolong lakukan investigasi.

Peminta
Earl Justin

Hadiah
50 koin perak


[Kita akan membuat permintaan penyelidikan pada kelima dungeon yang saat ini sedang kita urus, Kenjian, Ipstar, Swans, Revapool, dan Cheslo.]

Akupun membaca kertas permintaan tersebut sambil mendengar penjelasan pak tua.

[50 koin perak… bukankah itu terlalu sedikit?]

Aku penasaran apakah itu karena jumlah uang yang akhir-akhir ini sering kusebut telah berubah.
Aku merasa tidak enak melihat jumlah hadiah yang kecil itu.

[Pada akhirnya, tujuan kita adalah meningkatkan kewaspadaan pada dungeon. Awalnya, petualang yang lemah akan datang untuk membasmi monster-monster kecil.]

Lalu mereka akan menemukan monster yang lebih berbahaya lalu kembali pulang.
Setelah itu, petualang yang lebih kuat akan datang untuk mengalahkannya.

[Dengan begini, kita akan bisa meningkatkan kewaspadaan terhadap dungeon karena akan ada banyak saksi mata.]

Permintaan ini juga melibatkan serikat petualang.
Sudah pasti, aku tak akan bisa menyembunyikan ini.

Aku pun mulai yakin setelah mendengar penjelasan dari pak tua.

[Tak masalah, tapi, siapa Earl Justin ini?]
[Dia cuma khayalan, tapi mereka pasti akan memproses permintaan ini jika kita membayar hadiahnya terlebih dahulu. Auretta juga akan membantu. Jadi tenang saja.]

Meskipun itu berasal dari orang yang tidak diketahui, selama mereka memiliki uang, maka serikat akan menerima permintaan tersebut.
Soalnya mereka tidak mau mendapat masalah mengenai reputasi mereka.

[Kenapa nama palsunya Justin?]
Saat aku bertanya, Gareth pun menjawab dengan wajah serius.

[Coba Anda sebutkan berulang kali dengan cepat.]
[JustinJustinJustinJustinJustinJustinJustin]

Aku pun mengulanginya terus seperti yang diminta.
Lalu Gareth mengangguk.

[Bukankah terdengar seperti sedang menyebutkan Dewa Iblis (Jashin)?]
[Guhoh…]

Aku memukul Gareth.
Dia terlempar jauh ke dinding lalu terlihat kejang-kejang.

[Kenapa…]

Adrigori mulai panik.

[Rasanya terlalu bodoh hingga aku merasa ingin menghajarnya. Siapa yang bertanggungjawab soal hal ini?]
[Gareth-dono…]

Adrigori menunjuk Gareth yang terkapar di pojok ruangan.

[Jika ini dianggap melanggar aturan. Kutukan itu mungkin akan aktif, jadi tahan saja.]

Yah, kurasa tak masalah. Aku hanya perlu meninggalkan Gareth.seperti ini di sini.

Apa dengan begini dungeon akan diperhatikan?
Nanti saja aku pikirkan.









1 comment: