Evil God Chapter 59
Translator | UDesu |
Editor
| UDesu |
Proof Reader
| UDesu |
Chapter 59 :
Pertemuan Dewa Iblis (2)
Aku sangat kelelahan saat kembali ke
Kuil Kegelapan.
Entah kenapa masalah ini menjadi
sesuatu yang tak bisa lagi kumengerti.
Sikap Yufilia juga cukup aneh.
Yah, aku bisa memastikannya lagi nanti.
Aku menggelengkan kepala dan mencoba
merubah mood.
Baiklah, ayo coba pikirkan kembali
situasi saat ini.
--- Mereka tidak punya uang.
Dengan kata lain, itu adalah situasi
kerajaan Briton saat ini.
“Jika kalian tidak punya uang untuk
membayar utang, kirimkan pahlawan super cantik yang juga putri kedua kepada
kami!” Yang dengan semangat berteriak begitu sudah pasti adalah pihak
Scottyard.
“Aku tidak mau!” Yang menolak tersebut
adalah orang yang dimaksud, Yufilia.
Oleh karena itu, mereka perlu mencari
uang.
Tentu saja, tak mungkin mereka bisa
mendapatkan uang setara pendapatan negara dengan mudah.
Dengan begitu, para gadis itu hanya
punya satu cara.
[Tempat itu adalah di sini.]
Di depan mataku, terdapat segunung
harta yang terdiri dari emas dan perak.
Aku mendatangi ruang harta di Kuil
Kegelapan.
[Anda berbicara dengan siapa?]
Pak tua mengikuti di belakangku dengan
wajah serius.
[Kalau ditanya… mungkin pada golem
ini.]
Aku melihat golem yang menjaga ruangan
ini.
Golem penjaga ruang harta tak akan
bergerak sedikitpun meski kami berjalan memasuki ruangan tersebut.
Mereka tidak bereaksi pada Dewa Iblis.
[Jadi, untuk rencana kita kali ini,
haruskah kita membiarkan para pahlawan masuk?]
[Lagipula, aku memang berencana
memberikan harta ini pada mereka yang berhasil mengalahkan golem ini.]
[Baiklah kalau begitu. Lagipula kita
tak membutuhkan mereka. Mereka telah ditinggalkan selama lebih dari 1000
tahun.]
Apa mereka bisa mengalahkan golem ini?
Golem berwarna perak yang mengkilat ini
lebih kuat dari kebanyakan raja iblis.
Yah, tidak mungkin kalau dengan
kekuatan mereka saat ini.
Beberapa saat yang lalu, Yufilia dan
yang lainnya menemukan ruang harta ini dan menantang golem ini bertarung.
Saat mereka menyadari bahwa mereka tak
akan sanggup mengalahkannya, mereka pun melarikan diri.
Aku tidak pernah memberi perintah untuk
mengejar mereka pada golem ini.
Itulah sebabnya mereka dengan mudah
melarikan diri.
Mereka akan berlatih seperti mereka
bisa mati setiap saat.
Batas waktu mereka adalah saat Kerajaan
Briton bangkrut.
Sebelum itu, mereka harus menantang
golem ini bertarung.
[Kalau begitu, saat mereka datang,
haruskah kita membiarkan tempat ini tidak dijaga lagi?]
Orang yang pertama datang ke Kuil
Kegelapan setelah 1000 tahun adalah Yufilia dan yang lainnya.
Setelah saat itu, ada banyak hal yang
terjadi dan tak cukup orang untuk menjaga tempat ini.
[Jika aku mengutusmu sejak awal, mereka
tak akan mungkin bisa sampai ke sini.]
[Ya, sudah pasti.]
Ada banyak diantara pasukan dewa iblis
yang lebih kuat dari golem ini.
Jika mereka berkeliaran, Yufilia dkk
tak akan mungkin bisa mencapai sejauh ini.
[Tapi, apa ketakutan mereka pada wanita
telah sembuh?]
[Mereka terus berusaha setiap hari.]
Setiap pasukan dewa iblis kecual pak
tua takut pada wanita.
Itu adalah kesempatan yang bagus untuk
melihat sejauh mana perkembangan mereka.
[Biarkan aku berpikir sebentar. Masih
ada waktu sebelum mereka datang ke sini.]
[Saya mengerti.]
Aku dan pak tua pun lanjut berjalan
kemudian membuka pintu.
Di ruang konferensi, pemimpin setiap
divisi pasukan dewa iblis telah berdiri tegak dan menunggu kami.
Ini adalah konferensi dewa iblis.
[Kalau seperti ini, orang-orang tak
akan datang ke dungeon.]
Dengan ekspresi serius, aku membuka
percakapan.
Akhir-akhir ini, para dewa iblis mulai
mengurus dungeon.
Umat manusia saat ini sudah kehilangan
minat pada dungeon.
Demi membawa kembali minat umat manusia
pada dungeon, kami pun meletakkan
harta di sana.
Ini adalah mekanisme yang akan
memunculkan kembali harta setelah beberapa waktu.
Diantara harta tersebut adalah benda
yang berasal dari ruang harta di sini.
Itulah sebabnya isi ruangan tersebut
mulai berkurang.
Kami juga melepas monster di sana. Dan di bagian terdalam dungeon tersebut telah diletakkan seekor bos monster.
[Sayangnya, tak ada satupun yang datang
sejak saat itu.]
Gareth menjawab sambil meminta maaf.
[Yah, soal itu, aku telah memikirkan
sebuah jalan keluar.]
Pak tua mengeluarkan secarik kertas.
Permintaan
Sepertinya seekor monster telah terlihat di dungeon Kenjian.
Aku ingin melakukan sesuatu di sana, jadi tolong lakukan
investigasi.
Peminta
Earl Justin
Hadiah
50 koin perak
[Kita akan membuat permintaan
penyelidikan pada kelima dungeon yang
saat ini sedang kita urus, Kenjian, Ipstar, Swans, Revapool, dan Cheslo.]
Akupun membaca kertas permintaan
tersebut sambil mendengar penjelasan pak tua.
[50 koin perak… bukankah itu terlalu
sedikit?]
Aku penasaran apakah itu karena jumlah
uang yang akhir-akhir ini sering kusebut telah berubah.
Aku merasa tidak enak melihat jumlah
hadiah yang kecil itu.
[Pada akhirnya, tujuan kita adalah
meningkatkan kewaspadaan pada dungeon.
Awalnya, petualang yang lemah akan datang untuk membasmi monster-monster kecil.]
Lalu mereka akan menemukan monster yang lebih berbahaya lalu
kembali pulang.
Setelah itu, petualang yang lebih kuat
akan datang untuk mengalahkannya.
[Dengan begini, kita akan bisa
meningkatkan kewaspadaan terhadap dungeon
karena akan ada banyak saksi mata.]
Permintaan ini juga melibatkan serikat
petualang.
Sudah pasti, aku tak akan bisa
menyembunyikan ini.
Aku pun mulai yakin setelah mendengar
penjelasan dari pak tua.
[Tak masalah, tapi, siapa Earl Justin
ini?]
[Dia cuma khayalan, tapi mereka pasti
akan memproses permintaan ini jika kita membayar hadiahnya terlebih dahulu.
Auretta juga akan membantu. Jadi tenang saja.]
Meskipun itu berasal dari orang yang
tidak diketahui, selama mereka memiliki uang, maka serikat akan menerima
permintaan tersebut.
Soalnya mereka tidak mau mendapat
masalah mengenai reputasi mereka.
[Kenapa nama palsunya Justin?]
Saat aku bertanya, Gareth pun menjawab
dengan wajah serius.
[Coba Anda sebutkan berulang kali
dengan cepat.]
[JustinJustinJustinJustinJustinJustinJustin]
Aku pun mengulanginya terus seperti
yang diminta.
Lalu Gareth mengangguk.
[Bukankah terdengar seperti sedang
menyebutkan Dewa Iblis (Jashin)?]
[Guhoh…]
Aku memukul Gareth.
Dia terlempar jauh ke dinding lalu
terlihat kejang-kejang.
[Kenapa…]
Adrigori mulai panik.
[Rasanya terlalu bodoh hingga aku
merasa ingin menghajarnya. Siapa yang bertanggungjawab soal hal ini?]
[Gareth-dono…]
Adrigori menunjuk Gareth yang terkapar
di pojok ruangan.
[Jika ini dianggap melanggar aturan.
Kutukan itu mungkin akan aktif, jadi tahan saja.]
Yah, kurasa tak masalah. Aku hanya
perlu meninggalkan Gareth.seperti ini di sini.
Apa dengan begini dungeon akan diperhatikan?
Nanti saja aku pikirkan.
saah muku si gareth
ReplyDelete