Isekai wa Smartphone to Tomo ni Chapter 265 Bahasa Indonesia
Translator | UDesu |
Editor
| UDesu |
Proof Reader
| UDesu |
Arc 26: Apa yang Bisa Dilakukan Untuk Esok Hari
Chapter 265: Kota yang Terbakar, dan Skeleton Kristal
Aku
menemukan trio kunoichi pada area gurun yang jauh dari Astal, kota kedua
Sandora.
Untuk
sekarang, aku akan menggunakan [Recovery] pada mereka semua lalu mengirimkan
mereka ke ruang karantina kantor medis di istana Brunhild --- aku telah
menyuruh Tica dan Flora untuk memeriksa mereka.
Karena
jika itu adalah sejenis virus, maka situasi akan menjadi gawat. Yah, meskipun
kurasa mereka akan baik-baik saja.
Saat
aku berpapasan dengan Moroha-neesan dan Karina-neesan, aku meminta mereka untuk
ikut bersamaku karena kelihatannya mereka lagi tidak ada kerjaan. Virus tak
akan berpengaruh pada mereka yang bisa menggunakan kekuatan surgawi, termasuk
diriku.
Karena
hari sudah hampir malam, aku pun terbang ke Astal bersama mereka berdua dengan
menggunakan karpet sihir.
Dalam
perjalanan ke sana, kami melewati beberapa kereta kuda dan kendaraan lainnya
yang terlihat seperti sedang melarikan diri dari kota.
Kami
menggunakan sihir untuk bersembunyi, jadi mereka tak akan bisa melihat kami.
Mereka terlihat seperti pedagang yang sedang berkelana. Berdasarkan pencarian
di peta, tak ada yang selamat di kota, jadi mereka mungkin melarikan diri
setelah melihat bencana yang terjadi saat mereka sedang berkunjung ke Astal.
Tak
lama kemudian, sebuah kota benteng yang berdiri sendiri di gurun yang mulai
gelap mulai terlihat. Jadi ini adalah Astal, kota kedua Sandora, yah?
Dinding
pelindungnya, yang terbuat dari batu bata merah kecoklatan, seharusnya
melindungi kota dan mencegah penyusup memasuki kota, namun gerbang yang
berfungsi sebagai pintu masuk ke kota telah dibiarkan terbuka dan mencegah
dinding tersebut untuk memenuhi tugasnya.
Ada
beberapa mayat yang tergeletak di depan gerbang. Melihat baju zirah yang mereka
pakai, sepertinya mereka adalah penjaga gerbang.
「Ini...」(Touya)
Wajah
mereka semua terlihat menderita. Itu membuat mereka seperti mumi yang telah mengering.
Aku bisa melihat kristal prisma enam sisi, yang terlihat seperti batu kristal
kecil, keluar dari seluruh tubuh mereka, seperti menusuk mereka dari dalam.
Aku
mencoba mencongkel kristal itu dengan ujung Brynhildr, dan merekapun jatuh
beserta akar mereka yang tertanam di tubuh mayat tersebut.
Saat
aku mengambil kristal yang jatuh tadi untuk memeriksanya, aku berpendapat bahwa
kristal itu terlalu rapuh untuk dijadikan bahan kristal yang menyusun tubuh
Fraze. Saat aku memakai sedikit kekuatan, kristal itu hancur seperti permen.
「Apa-apaan ini? Apa yang terjadi dengan
kota ini?」(Touya)
Saat
aku mengatakannya, dua orang yang berada di sampingku, Moroha-nee-san dan
Karina-nee-san menunjukkan ekspresi gelisah saat melihat mayat tersebut.
「Sudah kuduga, ini...」(Moroha)
「Tidak salah lagi.」(Karina)
Mereka
saling pandang lalu mengagguk. Ada apa sih?
「Apa kalian menyadari sesuatu yang
aneh?」(Touya)
「Begitulah. Aku tak tahu apa yang
menyebabkannya, tapi jiwa orang-orang yang tergeletak di sekitar kita telah
dimakan.」(Moroha)
「Jiwa mereka telah dimakan?」(Touya)
Apa
maksudnya ini? Aku pernah mendengar fenomena dimana jiwa seseorang keluar dari
tubuhnya saat ia dalam keadaan pingsan, tapi tidak seperti ini.
「Sederhananya, jika seseorang mati,
maka jiwanya akan meninggalkan tubuhnya dan pergi menuju surga yang berada di
bawah alam tempat kami (para Dewa) tinggal. Di sana, jiwa akan dibersihkan,
lalu akan dikirim ke tubuh baru dan terlahir kembali. Itulah yang kita sebut
dengan reinkarnasi 」(Karina)
「Yah, jiwa yang telah melakukan terlalu
banyak tindak kriminal perlu disucikan dengan sangat kuat, jadi jiwa-jiwa
tersebut akan memudar dan itu akan mencegah mereka untuk bereinkarnasi selain
menjadi hewan buas. Tapi meski begitu, mereka tetap akan masuk ke siklus
reinkarnasi.」(Moroha)
「Jiwa-jiwa orang di sini tidak akan
pergi ke surga. Touya, coba fokuskan penglihatan surgawimu… maksudku, gunakan
kekuatan surgawi pada kedua matamu dan cobalah lihat ke tubuh mereka.」(Karina)
Kemudian
aku mengikuti saran Karina-nee-san dan memfokuskan penglihatanku pada
mayat-mayat tersebut setelah menggunakan kekuatan surgawi pada kedua mataku.
Saat
aku melakukannya, aku bisa melihat sesuatu yang mirip bola sinar rapuh di dalam
tubuh mereka. Apa itu adalah jiwa?
Namun
aku sadar bahwa jiwa tersebut telah sumbing di beberapa bagian seperti telah
dimakan oleh cacing dan cahayanya mulai melemah sedikit demi sedikit.
「Apa kau sudah lihat? Itu adalah [Jiwa
yang telah dimakan]. Dalam keadaan itu, jiwa tersebut hanya akan menghilang dan
terlepas dari siklus reinkarnasi, tak mungkin terlahir kembali. Mereka lenyap
dalam artian yang sebenarnya.」
Musnah.
Dia telah menghilang dari dunia ini dan semua dunia lainnya. Tubuhku jadi
gemetar setelah memikirkannya.
「Cara untuk menyelamatkan jiwa-jiwa
tersebut...」(Touya)
「Ada sih, tapi itu termasuk sebuah
mukjizat. Kami tak bisa seenaknya menggunakannya selama di dunia. Kau juga begitu.
Jangan coba-coba melakukannya, oke? Bebannya akan terasa sangat berat bagi
seorang pemula.」(Karina)
Karina-nee-san
menghancurkan harapanku.
「Baiklah, kita harus membakar tubuh
mereka hingga menjadi debu. Jika jiwa mereka tidak naik ke surga, mereka akan
mendiami mayatnya. Jika begitu, mereka akan berubah menjadi undead;
Mereka akan berkeliaran sebagai zombie dan mencari makhluk hidup lainnya.」(Moroha)
Menurut
Moroha-nee-san, undead adalah sebuah
kondisi dimana jiwa masih berdiam di tubuh yang telah mati tak peduli apakah
jiwa tersebut masih utuh atau tidak. Bagi undead,
ada yang tujuannya berasal dari keterikatan pada kehidupannya, atau dendam
terhadap seseorang atau sesuatu. Tapi bagi undead
yang jiwanya tidak sempurna, mereka tidak memiliki tujuan.
Biasanya,
jiwa undead akan terlepas dari
tubuhnya lalu pergi ke surga setelah disucikan. Namin jiwa yang telah hancur
tak akan bisa pergi ke surga. Jiwa tersebut hanya akan musnah bersama tubuhnya.
Jadi
mereka benar-benar akan terlepas dari siklus samsara, ya?
Saat aku memasuki kota dan melihat ke sekitar, aku menemukan bahwa bukan hanya manusia yang memiliki kristal di tubuhnya setelah mati. Tapi juga ada kuda, anjing, dan juga burung kecil yang jiwanya telah dimakan. Jangan-jangan ini memang ulah Fraze…
Setelah
memikirkan banyak hal, kurasa lebih baik membakar seluruh kota ini. Mungkin
masih ada barang dan juga uang di dalam perumahan dan pertokoan, tapi pikiran
seperti “Sayang sekali” atau “Apa aku harus mengambilnya” membuatku tidak enak.
Aku tak mau bersikap seperti penjarah.
Di
lain pihak, benda-benda itu pasti akan menjadi milik pencuri atau orang tak
berperasaan jika aku membiarkannya begitu saja. Kurasa lebih baik
menghancurkannya bersama para pemiliknya.
Aku
kepikiran untuk memberikannya pada Sandora, tapi masih ada kemungkinan bahwa
kejadian ini disebabkan oleh virus. Dan juga, pasti akan merepotkan jika uang
ini dipakai untuk memproduksi masal [Kalung Budak].
Setelah
memastikan bahwa tidak ada makhluk hidup lagi menggunakan sihir pencarian,
akupun membakar kota itu dengan temperatur yang bisa melelehkan metal seperti
emas dan perak.
Aku
juga membakar jiwa-jiwa yang telah terputus dari siklus samsara.
「Oh api, berkobarlah, Api Neraka Suci,
Prominence」(Touya)
Seluruh
kota diselubungi oleh api sihir yang kubuat. Api neraka yang membara, bersinar
seperti sedang menghanguskan langit, membakar setiap benda dalam kegelapan yang
telah menyelimuti dunia.
Dinding
rumah hancur, atap runtuh, dan semuanya meleleh saat dilahap api tersebut.
Aku
melihat pemandangan di depanku, dan merasa tidak berdaya.
「Apa kejadian dimana jiwa telah dimakan
sering terjadi?」(Touya)
「Biasanya terjadi dalam kasus yang
melibatkan makhluk halus seperti wrath, phantom, atau specter. Monster yang
tergolong pada kategori [Pemakan Jiwa] sering tertarik pada pemikiran negatif
manusia. Jiwa yang mengandung emosi gelap adalah makanan paling lezat bagi
mereka.」(Moroha)
「Target yang paling mudah bagi mereka
adalah [Ketakutan]. Jiwa-jiwa yang galau, panik, atau putus asa adalah makanan
favorit mereka. Itulah sebabnya mereka jarang menampakkan wujudnya dan
menyudutkan korban mereka dengan serangan mental. Lagipula, [Ketakutan pada
ketidaktahuan] yang merupakan rasa takut seseorang pada sesuatu yang tidak dia
mengerti atau tidak bisa dijelaskan, adalah hal yang sudah pasti ada pada
setiap orang.」(Karina)
Oh
iya, aku pernah dengar sesuatu tentang rasa takut akan kegelapan merupakan rasa
takut yang memang ada pada setiap orang. Mereka biasanya berpikir bahwa ada
“sesuatu” di kegelapan, kemudian menimbulkan rasa takut. Bisa dibilang
[Ketakutan pada Ketidaktahuan] juga disebabkan oleh kekuatan imajinasi.
Yah,
aku mengerti bahwa ada makhluk halus yang memakan jiwa. Meski begitu, aku tidak
bisa berpendapat bahwa semua ini adalah ulah mereka.
Sama
halnya dengan kristal-kristal itu. Tak mungkin makhluk itu memangsa korban
sebanyak ini. Yah, Bisa saja ini dilakukan oleh beberapa ribu Wraith.
Sesuatu….
Pasti ada sesuatu yang tidak diketahui sedang beraksi.
「Tapi ada satu hal yang kuingat.」(Moroha)
Moroha-nee-san
berkata sambil memandang kota yang terbakar.
「Sesuatu yang memakan jiwa dan sedang
tumbuh…. Mungkin dewa jahat akan segera lahir.」(Moroha)
「Aah~ Begitu… Bisa jadi. Tak ada benda
suci selain [Smartphone] milik Touya, jadi.. Apa ini perbuatan dewa bawahan
itu?」(Karina)
Mereka
bilang ini semua karena “Dewa Jahat”, tapi apa memang benar begitu? Dewa gagal
yang terlahir setelah mengumpulkan niat jahat dari benda suci yang memiliki
kekuatan dewa. Mereka bilang bahwa dia lebih rendah dari dewa bawahan, berarti
ini bukan masalah besar bagi para dewa. Tapi ini akan menjadi masalah serius
bagi umat manusia.
Dewa
jahat bukanlah dewa yang sesungguhnya meskipun disebut dewa. Dan sepertinya
para dewa tak akan ikut campur karena dewa jahat terlahir di dunia. Tapi
masalahnya, dewa jahat lahir karena kekuatan para dewa. Kurasa mereka tak akan
membiarkannya dan kemudian akan memberikan pedang suci atau pedang surgawi pada
seorang pahlawan.
Apa
dewa bawahan itu berencana untuk membuat benda suci dan melahirkan dewa jahat?
「Yah, dunia ini memiliki Touya, jadi
tidak perlu khawatir meskipun dewa jahat lahir.」(Karina)
「Pokoknya, dia bukanlah dewa meskipun
memiliki kekuatan dewa. Tapi tiruan yang dibuat oleh dewa bawahan, dewa yang
berada pada posisi terbawah ini, akan melawan dependan dari dewa tertinggi. Ini
tidak bisa disebut pertarungan lagi.」(Moroha)
「... Kalau begitu, tak ada yang perlu
dikhawatirkan.」(Karina)
Aku
ingin mereka tidak melibatkanku dalam pertarungan melawan dewa jahat. Yah, tapi
jika kekuatannya lebih rendah dari Dewa Neet itu, kurasa aku bisa melakukan
sesuatu.
Kesampingkan
hal itu dulu, aku lebih khawatir tentang gejala kristal itu. Jangan-jangan… apa
dewa bawahan itu telah bekerja sama dengan fraze?
Bodohnya….
Setidaknya aku ingin berpikir begitu, tapi keraguan ini tidak mau hilang.
Aku
merasa bahwa kelahiran dewa jahat ada hubungannya dengan fraze. Ini hanya
intuisiku saja sih, tapi…
「Hmm? Ada yang aneh. Sesuatu… bergerak?」(Moroha)
Aku
mengangkat wajahku dan melihat ke arah Moroha-nee-san, yang sedang melihat
kobaran api...
A-Apa?
Ada
bayangan yang bergerak di dalam api. Tak mungkin. Itu adalah api yang bahkan
bisa melelehkan besi, loh!
Aku
pun terkejut melihat sebuah kerangka kristal yang melompat keluar dari api.
「Uwaaah!」(Touya)
Karina-nee-san
menembak sebuah panah yang terbuat dari bahan kristal ke kepala kerangka yang
berniat menyerang tadi.
Kerangka
itupun lalu jatuh setelah kepalanya hancur. Namun kepala yang tadinya hancur
itu kemudian kembali tumbuh dalam sekejap. Kemampuan ini sangat mirip dengan
fraze!
Setelah
meregenerasi bagian yang hancur, kerangka kristal itu lalu berdiri lagi. Sebuah
bola merah bersinar sebesar bola gold terlihat di area dada, di tempat dimana
seharusnya jantung berada.
「Tidak!」(Touya)
Aku
pun menekan pelatuk setelah menarik Brynhildr dan membidiknya. Saat peluruku
menembusnya, seluruh tubuh kerangka itu pun hancur berkeping-keping.
Jadi
dia punya kekuatan regenerasi, ya? Gerakannya terhenti setelah aku
menghancurkan core-nya. Ini kekuatan
yang sama dengan fraze. Berarti sihir tidak akan berpengaruh padanya. Kalau
berpengaruh, dia tak akan bisa melewati api itu.
Ini…
apakah ini karena kristal yang tumbuh dari tubuh mereka?
「Sepertinya mereka datang lagi.
Mayat-mayat di kota sepertinya telah berubah menjadi fraze...」(Moroha)
「Akan sulit melawan mereka di sini, ayo
mundur ke daerah gurun!」(Touya)
Mereka
berdua pun mundur sesuai perintahku. Satu per satu kerangka kristal merangkak
keluar dari gerbang kota yang telah terbakar. Saat melihat mereka, aku dan
Karina-nee-san menembak mereka dengan peluru dan anak panah sambil menjauh dari
kota dan menuju ke gurun.
Ada
juga kerangka kecil diantara mereka, sepertinya itu adalah anak-anak. Akupun
menembak mereka sambil menahan perasaan tidak enak ini.
Jiwa
mereka tidak bisa diselamatkan lagi. Mereka tak akan bisa mati dengan tenang
jika mereka tak bisa pergi ke surga, jadi tak ada pilihan lain selain
memusnahkan mereka.
Moroha-nee-san
maju dan memotong core kerangka
fraze. Kerangka-kerangka itu tidak terlalu kuat, tapi yang jadi masalah adalah
jumlah mereka.
Mereka
masih dalam level yang bisa dikalahkan hanya dengan pedang biasa. Kalau
begitu--
「Oh Kegelapan, datanglah, aku
menginginkan prajurit tulang, Skeleton Warrior!」(Touya)
Kerangka
putih satu persatu keluar dari formasi sihir yang kubuat di tanah. Skeleton Warrior memegang pedang di
tangan kanan dan tameng di tangan kiri mereka.
Mata
dibalas mata, gigi dibalas gigi. Kerangka dibalas kerangka!
「Kalahkan kerangka kristal yang keluar
dari gerbang itu! Tusuk core yang
berada di dada mereka!」(Touya)
Berbeda
dari fraze, core mereka tidak
terlindungi, dan itu membuatnya dengan mudah dihancurkan melalui tulang rusuk
mereka. Bisa juga dihancurkan beserta kerangka mereka dengan menggunakan
kekuatan. Mereka bukan ancaman besar.
Akupun
memanggil ribuan Skeleton Warrior.
Aku bisa melakukannya karena jumlah energi sihirku yang besar.
Ini
adalah pertarungan antara pasukan Skeleton
Warrior dengan kristal yang merangkak keluar dari kobaran api. Sepertinya
kerangka kristal itu menyerang manusia hanya menggunakan insting mereka,
seperti halnya fraze lainnya. Mereka akan tetap keluar meskipun terdapat
gerbang lain di kota Astal.
Sambil
menahan pasukan kristal itu, para Skeleton
warrior dengan acuh menghancurkan
mereka… bagaimana ya… itu sudah menjadi tugas bagi mereka.
Masih
menjadi misteri kenapa tidak ada makhluk selain manusia seperti kuda ataupun
anjing yang berubah menjadi fraze. Mungkin ada syarat tertentu.
「Pertempuran antar pasukan kerangka.
Rasanya seperti melihat gambaran neraka.」(Touya)
Terlebih
lagi, ada kota yang sedang terbakar yang menjadi latar belakang. Sepertinya tak
ada bedanya.
Setelah
dua jam berlalu, seluruh kerangka kristal telah berhasil dikalahkan, dan api
yang membakar kota juga sudah mulai padam. Bahkan setelah melakukan sihir
pencarian pada kerangka kristal, tak satupun dari mereka yang masih bergerak.
Dengan
begitu, Astal, kota kedua Kerajaan Sandora, telah lenyap.
Sankyu,Dtunggu klanjutanx min 😊
ReplyDeleteLanjut terusss...!!!
ReplyDelete👣
ReplyDeleteTetap semangat min
ReplyDeleteLanjut min
ReplyDelete🔝🔝🔝👍👍👍👍👍
ReplyDeleteMangat min!
ReplyDelete👍👍👍
ReplyDeletemantap...lanjutkan min ampe tamat
ReplyDeleteThanks, lanjutkan min
ReplyDeleteMantap gan
ReplyDeleteSemangat min. Tetap lanjut translate nya. Kami mendukungmu.
ReplyDeleteHmmm
ReplyDeleteSemangat min
ReplyDeleteSAYA MEWAKILI KELUARGA NIGHTFALL YANG DARI KOTA PALU....
ReplyDeleteSEMANGAT MIN.
Mantapjiwa
ReplyDelete