Evil God Chapter 10
Translator | Kagami |
Editor
| Shiro7D |
Proof Reader
| UDesu |
Chapter 10 :
Serikat Petualang (2)
[Kurasa ada seseorang yang pergi ke Serikat Petualang kemarin.]
Iris memasang wajah aneh saat mendengar kata-kata Tiraiza.
Tiraiza bertanya pada Jiemi.
[Ashtal-sama, Anda sendirian di sini, dan Saya pikir Anda pasti akan kerepotan jika terjadi sesuatu yang merepotkan. Jadi, saya memutuskan untuk datang juga ke akademi ini.]
Jeko memiringkan kepalanya dan mengangguk.
Saat
aku pergi ke sekolah
keesokan paginya, Yufilia datang menghampiriku dan mengajakku bicara.
[Selamat
pagi.]
Ketika aku menyapa, empat pasang mata menatapku dengan curiga.
Eh? Ada apa?
[Kudengar
kemarin ada keributan di serikat
petualang...]
Suara Yufilia terdengar dingin.
Hubungan antara sekolah dan serikat petualang sangat
dalam.
Namun tak
kusangka kalau kejadian kemarin
akan
menyebar secepat ini.
Aku
gagal berbicara dengan tenang karena merasa gelisah.
[Kurasa ada seseorang yang pergi ke Serikat Petualang kemarin.]
Jiemi melihatku dengan tatapan curiga.
[DuiSAna MueMAUang UAWDDAa sUediKIT KUEribUTAn,
NamUen aKKo tINdAK tWau aPO yEng teIrjaNdi.] (Tl : Di sana memang ada sedikit keributan, namun aku tidak tahu apa yang terjadi)
Yufilia menerjemahkan bahasa misteriusku….
[Aku
tidak tahu secara rinci, tapi sepertinya resepsionis Auretta telah dipermalukan
atau semacamnya.]
Tiraiza menatap mataku.
Tentu saja, pemandangan
kemarin tidak
seharusnya diperlihatkan.
Apalagi wanita itu cantik.
[Sepertinya jumlah
wanita yang tidak bisa
menikah bertambah lagi.]
[Lagi?]
Iris memasang wajah aneh saat mendengar kata-kata Tiraiza.
Sedangakan Yufilia
memegangi pipinya karena malu.
Sudah kubilang, aku tidak melakukan apapun. Dan kalaupun
iya, bukan aku yang
memulainya.
[KUaHli INni AKkuE tUIidak MOElAKUkAn aPAPAun!] (T:aku tidak melakukan apapun)
[Kau
melakukannya!]
Jiemi mencekikku.
[Apakah
kamu
mengerti apa yang baru saja dia katakan?]
Iris memiringkan kepalanya.
[Karena tidak mungkin mengerti apa yang dia katakan,
jadi aku memutuskan untuk melakukan tindakan ini.]
Tiraiza menjelaskan
Apa itu berarti apapun yang aku katakan,
hasilnya akan tetap
sama?
Tidak
adil.
***
Sambil bersikeras mengatakan bahwa aku tidak melakukan apapun, bel pun berbunyi.
Guru yang mengajar akan masuk ke kelas―
Nn?
Tidak... ini orang lain.
Langkahnya berbeda.
Aku rasa ini adalah orang yang berbeda.
Aku mengenali langkah kaki dan hawa kehadiran ini.
Aku duduk di tempat dudukku sambil memasang wajah
terkejut.
Saat pintu
kelas terbuka, kelas pun menjadi ribut seolah melanjutkan keterkejutanku.
[Siapa
itu?]
Aku mendengar seseorang mengatakan itu.
Yang baru masuk
ke dalam kelas adalah seorang pemuda dengan penampilan di
pertengahan 20 tahun.
Dia memiliki
tubuh yang tinggi dan langsing,
wajahnya yang tampan membuat para gadis bersorak.
Dengan mengenakan setelan sederhana, pria itu
berdiri tegak dan membungkuk.
[Senang
bertemu dengan kalian,
nama saya
Julius. Saya seharusnya menjadi asisten guru kalian, tapi beliau memiliki
bisnis yang mendesak dan harus segera pergi. Jadi untuk sementara, saya yang akan menjadi wali kelas kalian. Mohon kerjasamanya.]
Julius menyapa mereka dengan senyuman yang
menyegarkan.
Aku terjatuh dari mejaku.
Apa yang kalian lihat?
Dia adalah pelayanku. Dia
adalah orang nomor 2 di pasukan Dewa Iblis.
Jadi kenapa dia mulai mengajar di sekolah ini?
Nah, jika kau bertanya kepadaku mengapa Dewa Iblis menjadi murid, maka aku juga tidak akan bisa membantahnya.
Para murid
yang agresif terus menyerang dan menanyakan berbagai pertanyaan kepadanya.
"Apakah Anda adalah seorang alumni?"
"Apakah Anda pindah ke pekerjaan baru?" "Apa makanan favorit
Anda?"
Pertanyaan terakhir datang terutama dari anak perempuan.
Dengan lembut dia menjawab semua pertanyaan mereka.
Karena pak tua tidak lemah pada wanita.
Bahkan setelah jam wali kelas selesai, gadis-gadis
agresif itu berkumpul di sekitar Julius dan menanyainya.
Tiraiza menatap mereka tanpa ekspresi.
Karena dari awal tidak tertarik pada pria, jadi dia juga tidak peduli walaupun itu adalah pria yang tampan.
Sementara itu, Jiemi meletakkan kepalanya di
tangannya dan bergumam pelan.
[Apakah
kau tidak menyukainya?]
Tiraiza bertanya pada Jiemi.
[Sepertinya
dia agak mencurigakan. Tidak masalah jika dia pindah ke pekerjaan baru. Tapi kenapa kita tiba-tiba mendapat
guru baru?]
Aku
juga berpikir itu aneh. Sebenarnya bagaimana dia masuk ke akademi?
Jiemi sepertinya mencurigai pak tua.
[Kecurigaan
Jiemi tidak masuk akal. Ini
adalah sekolah terbaik di dunia. Jadi
tidak
mungkin orang mencurigakan
atau musuh manusia bisa masuk ke
sini dengan
mudah.]
Yufilia membujuk Jiemi.
Tapi maaf. kami bisa masuk dengan mudah.
***
Setelah pelajaran selesai, aku berjalan melalui
sekolah sambil berpikir apa yang akan aku lakukan hari ini.
[Petugas
kebersihan, bisa
tolong bantu saya sebentar?]
Tampaknya
mereka sedang
mengerjakan sesuatu.
Aku melirik sedikit dan mencoba melewatinya.
Namun―
[Terima
kasih Jeko-san.]
Mendengar kata-kata itu, aku terkejut dan melihat
petugas kebersihan bernama Jeko.
Yah, orang bernama Jeko di dunia ini pasti tidak
hanya ada satu.
Ya. Tidak mungkin kepala divisi ke-13 tentara Dewa Iblis
menjadi petugas kebersihan.
Petugas kebersihan mengatakan, "Tidak
masalah", dan menjawab sambil tersenyum.
Dan senyum itu pun membeku saat dia melihatku..
Aku membawa Jeko dan pindah ke kelas kosong.
aku membuat penghalang kedap suara.
[Apa
yang kau lakukan?]
Tentu saja, aku memukul dan menendangnya sebagai
hukuman.
[Tunggu!
Aku tidak melepaskan jaki milikku,
jika Ashtal-sama
menendangku dengan kekuatan penuh sekarang, aku pasti akan mati!]
Jeko memohon padaku. Jeko memakai cincin sepertiku.
Jaki
--- kekuatan yang tidak diketahui manusia.
Jika kekuatannya
menyebar, umat manusia pasti akan menjadi gempar dibuatnya.
Jadi, kami memakai cincin ini untuk menyembunyikannya.
Tidak hanya terbatas pada Jaki,
Ryuuki
dan Ninki
juga
memiliki efek besar pada kekuatan pertahanan dan kekuatan seranganmu.
Karena itu, saat ini Jeko sangat lemah.
[Jangan
khawatir, aku juga tidak menggunakan Jaki!]
[Guhaaaaaaaaaaaaa!]
Jangan khawatir, aku tidak melepaskan Jaki sama sekali saat menyerangnya, jadi dia tidak akan mati dengan mudah. Namun, itu pasti
sangat menyakitkan mengingat perbedaan kekuatan fisik kami.
[Kurasa
aku akan mengampunimu kali
ini.]
Pak
tua masuk ke ruangan pada waktu yang tepat.
[Julius-sama!
Ashtal-sama
tidak tahu rencananya. Bukankah Anda seharusnya sudah menjelaskan rencana kita kepadanya?]
[Rencanaku memang begitu, tapi jumlah orang yang mengelilingiku lebih dari yang aku duga, jadi aku tidak
sempat memberi penjelasan kepada Ashtal-sama.]
Julius dengan mudah menjawab keluhan Jeko.
[Pertama,
kenapa kalian ada di sekolah ini?]
[Ya,
saya mencari Anda untuk menjelaskan
hal
itu.]
Pak
tua itu dengan anggun membungkuk dan mulai berbicara.
[Ashtal-sama, Anda sendirian di sini, dan Saya pikir Anda pasti akan kerepotan jika terjadi sesuatu yang merepotkan. Jadi, saya memutuskan untuk datang juga ke akademi ini.]
Pak tua ini seharusnya bisa dengan mudah lulus
sebagai guru, jadi masalahnya hanyalah yang satu ini.
Ketika aku melihat Jeko, pak tua menebak apa yang
aku pikirkan dan menjelaskan padaku.
[Ketika
saya memberi tahu semua kepala divisi di Kuil Kegelapan, mereka mengatakan
bahwa mereka juga ingin ikut. Saya pikir akan buruk jika saya membawa semuanya,
jadi saya mengizinkan seseorang untuk ikut dengan saya.]
[Karena
aku yang
menang, jadi aku yang
ikut.]
[Yah… kau hanya menang dalam undian.]
[Kemenangan
adalah kemenangan. Divisi ke-13 adalah yang paling kuat. 13 adalah nomor
terbaik kami.]
Adrigori pasti sangat frustrasi karena Jeko
yang menang.
[Bagaimana
cara kita bisa masuk akademi ini? Apakah pemeriksaan sekolah ini begitu longgar?]
Aku langsung bertanya hal yang membuatku sangat
penasaran.
[Tidak
mungkin kita bisa masuk secara normal. Pemeriksaan identitas mereka sangat
ketat, dan Anda harus lulus ujian untuk mendapatkan izin masuk sekolah. Jika
identitasnya tidak diketahui, Anda memerlukan wali untuk masuk.]
Dunia ini berbeda dengan masa laluku. Tidak semua
warga memiliki daftar keluarga.
Hampir tidak ada yang memilikinya di daerah
pedesaan.
[Apakah
kau waliku?]
[Tidak
mungkin, saya juga seseorang yang identitasnya tidak dikenal.]
Pak
tua bercanda. Namun, ia segera kembali ke ekspresi normal lalu menjelaskannya
padaku.
[Walinya
adalah kepala sekolah di sini, Sang Penyihir Agung Serina-dono. Serina-dono adalah pahlawan dari bencana iblis
generasi ke-6. Jika dia mengizinkannya, Anda bisa melakukan hampir semua hal.]
Ada banyak pahlawan yang telah mengalahkan raja
iblis. Yufilia adalah salah satunya.
Dan sejarah
tentang mereka sudah sangat banyak.
Namun, raja iblis yang sudah memulai bencana iblis
itu sangat berbeda.
Kekuatan raja iblis bersama tentara mereka berada di
tingkat yang benar benar berbeda.
Yah…
Jika
mereka lemah, bencana iblis juga tidak mungkin akan terjadi.
Level kekuatan
raja iblis biasanya muncul
secara acak. Jika kamu tidak beruntung dan bertemu raja
iblis yang
kuat, maka terjadilah
bencana iblis.
Pada saat itu, ukuran pencapaian saat mengalahkan
bencana iblis bukan lagi menjadi hal yang sepele. Mengalahkan raja iblis dalam
situasi di mana kau hanya bisa mengatakan [Menurutku, umat manusia akan segera
hancur, serius, seseorang lakukan sesuatu!] Membuat rasa terima kasih
meningkat secara drastis.
Jika prestasi Yufilia memiliki nilai 10, maka prestasi Serina akan berbeda
darinya, sekitar 100 atau 1000.
Hal itu memang sangat luar biasa.
Perintah dari orang seperti itu biasanya akan langsung
disetujui kecuali hal itu sangat merepotkan.
[Jadi
begitu...]
[Ya,
saya hanya meminta padanya dan dia langsung menyetujuinya.]
Jeko menyela percakapan kami.
[Mengapa
Serina menerima permintaanmu dengan begitu mudah?]
[Pak
tua pernah bertemu dengan Serina 50 tahun yang lalu, dan itu hanya sekali.]
[Sebenarnya
dua kali, pada saat itu
dia berutang budi pada saya, jadi saya bisa mendapat persetujuannya dengan mudah.]
Jeko memiringkan kepalanya dan mengangguk.
Aku tidak terlalu mengerti tapi aku pura-pura mengerti.
Tapi Jeko itu
bodoh,
jadi dia
pasti tidak
mengerti sama sekali.
[Ah,
saya baru saja mendapat kontak darinya.
Dia bilang kalau dia ingin Anda datang ke serikat petualang.]
Aku
diberitahu oleh pak
tua dan kali ini aku memiringkan kepalaku.
[Ada urusan
apa Serikat
denganku?]
[Karena
kejadian kemarin, Anda belum menyelesaikan pendaftaran Anda. Dan mereka akan menceritakan detailnya di sana. Tapi bukan berarti Anda harus
datang hari ini juga.]
[Hmm.]
Padahal kupikir pendaftarannya sudah selesai......
Saat itu, aku langsung pulang karena terjadi
keributan, jadi mungkin ada yang kurang.
Atau mungkin mereka hanya menggunakan ini sebagai alasan untuk memanggilku
karena ada hal yang perlu mereka beritahukan padaku.
Kurasa mereka tidak menyadari bahwa aku yang memulai
keributan itu, tapi aku akan segera ke
sana dan menyelesaikan urusanku.
0 comments:
Post a Comment