Monday 11 December 2017

Isekai wa Smartphone to Tomo ni Chapter 208 Bahasa Indonesia


TranslatorRamune
Editor
Zero
Proof Reader
Mizuki Hashima


Arc 23: Datangnya Ancaman Baru

Chapter 208: Cerita sampingan (End), dan Tempat Diantara Dimensi-dimensi 



Aku tidak pernah menyangka gadis yang paling membenciku akan keluar. Dia merupakan pembantu setia [Raja] , sungguh sial sekali.

Entah bagaimana aku bisa menuntunnya ke bagian luar barir… menuju celah dimensi dengan bantuan transisi antar dimensi. Tapi aku tidak ingin terlalu sering menggunakan cara ini, karena butuh waktu yang cukup lama untuk memperoleh kembali kekuatan yang dibutuhkan untuk kembali ke dunia itu.

Kami saling berhadapan di celah dimensi gelap yang kosong. Tatapan matanya tajam seperti biasa. Barir berpola-kisi (grid) memanjang seolah-olah memberitahukan jarak antara 2 orang.


Saat kupikir bahwa jumlah manusia rendahan itu lebih banyak daripada jumlah pasukan yang telah dikirimkan melalui barir… Apa ini semua perbuatanmu, bangsat? Endemuon!
Yah, jangan salah paham. Akan sangat merepotkan jika kalian bisa keluar, jadi aku menghancurkan mereka semua. Meskipun tipe-penguasa, seperti kalian masih bisa keluar, jadi mungkin hanya akan jadi masalah waktu sampai barirnya hancur.

Meski aku mengatakannya, ini bukan berarti hanya semudah itu untuk bisa keluar. Mustahil, karena hal ini akan menjadi masalah besar jika mereka menemukan saluran yang menuju ke dunia itu, kan?

Yah, terserah. Aku punya banyak hal yang ingin kutanyakan padamu, bangsat. Kau tahu dimana keberadaan [Raja], kan?!
Aku sudah memberitahumu, aku tidak tahu. Meski sudah dipastikan kalau sang [Raja] ada di suatu tempat di dunia itu. Dan, lagipula aku percaya kalau kalian bahkan tidak berpikir kalau ia tidak ingin bertemu denganmu. Benarkan?

Diamlah! Sang [Raja] tidak akan marah jika bukan karena hasutanmu, bangsat! Penyebab semua ini tidak punya hak untuk terlihat sepenting ini!

Sesuatu seperti “hasutan”… Reputasiku sangat buruk. Untuk hal itu, tergantung pada orangnya sendiri. Aku hanya mengawasi semuanya. Yah, aku cukup sadar kalau aku sudah memberi bantuan yang cukup.


Hanya untuk berjaga-jaga, aku akan bertanya, tapi… kau tidak berniat untuk meninggalkan dunia ini, kan?
Jangan beri aku omong-kosong itu! Tujuan kami adalah mengambil kembali [Raja]. Kami tidak mungkin akan mundur!
Mengambil kembali… katamu. Tidakkah kau salah menggunakan kata dengan [Menangkap] ?


Gadis itu… Nei, mulai marah sambil memberi tatapan keji pada perkataanku.


Jangan samakan aku dengan mereka…! Bukan berarti kami menginginkan kekuatan sang [Raja]. Tapi sang [Raja]-lah yang dibutuhkan!


Semua orang mencari sang [Raja]. Aku tahu kalau ada beberapa dari mereka yang seperti biasa berambisi untuk menjadi [Raja] itu sendiri. Sepertinya gadis ini berbeda, tapi kami berselisih karena ia ingin mengembalikan posisi sang [Raja] Fraze.

Aku ingin kau menghentikan apapun yang kau lakukan. Aku juga cukup tertarik dengan dunia itu, dan aku bahkan bisa mendapatkan teman yang tidak biasa disana.


Mochizuki Touya. Dia adalah pria yang tidak biasa. Semua keputusannya bukanlah kebohongan. Dia diluar standar segalanya. Aku merasa kalau ia seperti manusia, tapi juga tidak pada saat yang sama. Dia tinggal di dunia itu, tapi ia juga seperti manusia dari dunia lain. Aku tidak pernah bertemu dengan orang seperti dirinya sebelumnya. Apa mungkin ia termasuk spesies yang bermutasi?


Ini mengingatkanku, wanita yang ia panggil [Nee-san] juga abnormal. Seperti yang kuduga, mereka mungkin spesies langka.


Aku yakin kalau ia bukan orang jahat. Ia memperlakukanku dengan baik pada saat pertama kali bertemu, dan kelihatannya ia selalu melibatkan dirinya pada pertempuran yang tidak ada hubungannya sama sekali dengannya, Dia tidak berpikir panjang, ya?

Kalau bisa, aku ingin membiarkannya bertemu dengan sang [Raja].

Kami akan mengambil sang [Raja] meski jika kami harus membasmi seluruh manusia rendahan yang ada di dunia itu. Itu semua akan terjadi tak peduli apapun yang kau, bangsat lakukan.
Bagaimana, ya. Mungkin ada lawan yang lebih kuat daripada aku, loh?


Sekali lagi gadis itu menatapku penuh kebencian. Yah, kurasa apa boleh buat karena akulah yang mengambil sang [Raja] dari mereka.


Pada awalnya, aku tidak berpikir kalau situasinya akan menjadi seperti ini. Kami berpikir, meskipun sang [Raja] menghilang, para Fraze akan memilih [Raja] baru dan melupakannya.


Akan tetapi, mereka menginginkan kekuatan. Mereka berpegang teguh pada kekuatan yang lama daripada mencari yang baru. Mereka ingin mendapat kekuatan itu meski harus melewati dunia dan membantai penduduk yang tinggal disana.


Dulu mereka dilawan oleh banyak dunia dan akhirnya terlibat dengan beberapa orang. Akan tetapi, mereka tidak berniat untuk berhenti. Ini hanyalah keinginanku. Dengan kata lain, aku paham kalau ini terjadi karena kemunafikanku bahwa aku tidak punya pilihan lain kecuali mencoba meminimalisir kerusakan sebisa mungkin.


Core sang [Raja] menyerap energi kehidupan dari pemiliknya sedikit demi sedikit. Ia lalu berpindah secara acak ke tubuh manusia lain ketika pemilik sebelumnyaa mati. Kebanyakan pemiliknya tidak menyadari keberadaannya dan hidup seperti manusia biasa.


Hasilnya, akan mungkin untuk berpindah ke dunia lain setelah mengulang proses ini beberapa kali. Sang [Raja] lalu menggunakan kekuatan yang telah terkumpul dan memulai perjalanannya dari dunia tersebut ke dunia yang lebih tinggi.


Pada saat pemiliknya mati, suara sang [Raja] akan bisa terdengar saat ia berpindah tubuh, walau hanya sebentar.


Setiap kali suara itu terdengar, [Dia] bisa merasakan kalau ia menaiki tangga dunia sedikit demi sedikit. [Dia] percaya bahwa ia tetap hidup meski telah mengganti wujudnya di suatu tempat di dunia.


Apakah manusia rendahan di dunia itu memiliki kekuatan yang bisa menghentikan kami?
Bukankah sudah jelas kalau mereka bisa menghabisi kelas-atas?
Mena~rik, ini pasti petunjuk tidak berguna, bangsat. Kami pasti akan menghabisi mereka semua setelah barir penghalang ini hancur!


*Gan*, Nei meninju barirnya yang ada di kegelapan.


Saat ini, aku berada di dalam barir sementara ia diluar, meski kami berada di celah dimensi yang sama. Dia dan kawan-kawannya tidak bisa menggunakan transisi antar dimensi sepertiku. Mereka tidak punya pilihan lain selain mencari jalan yang memungkinkan mereka memasuki dunia itu.


Seharusnya ini bisa mengulur waktu. Kelas-penguasa yang lain pasti sedang mencoba menerobos barir pada saat kami sedang berbicara.


Aku telah mengatakan ini sebelumnya tapi, bagaimana kalau kau ikut bergabung deng …
aku menolak! Apa kau pikir kau bisa menghasutku seperti yang telah kau lakukan dengan Rize!
Sayang sekali, ya. Padahal ia sangat ingin bertemu denganmu.
… Apa Rize baik-baik saja?
Yup.


Dia mungkin sedang menunggu kepulanganku saat kami sedang berbicara. Meski sepertinya kali ini aku akan sedikit terlambat. Yah, kalau dia, dia pasti akan baik-baik saja.


… Aku tidak akan memaafkanmu saat kita bertemu lagi nanti. Bersihkanlah lehermu dan tunggulah saat-saat itu.


Nei pun menghilang menuju kegelapan sambil meninggalkan kata-kata yang menunjukkan kalau sudah tidak ada lagi yang peru ditanyakan. Ya-ampun. Ini sungguh merepotkan.


Baiklah. Kurasa akan butuh waktu yang agak lama untuk kembali ke sisi yang lain. Oleh karena inilah aku tidak ingin menggunakan transisi antar dimensi. Sisi yang lain dan sekitarnya mungkin telah menjadi lautan api jika mempertimbangkan pertemuan kami barusan, jadi kurasa tidak ada pilihan lain.


Atau mungkin, Touya telah melakukan sesuatu untuk menanggulanginya? Kurasa aku ingin melihatnya. Sudah cukup lama aku tidak bertemu dengan orang yang unik itu.


Orang sebelumnya… pasti… kupikir ia dari 5000 tahun yang lalu? Perempuan itu juga orang yang menarik.


Perempuan bernama Regina Babylon itu.







2 comments: