Isekai wa Smartphone to Tomo ni Chapter 218 Bahasa Indonesia
Translator | Ramune |
Editor
| Erixsu&Zero |
Proof Reader
| Mizuki Hashima |
Arc 24: Sang Raja Sibuk Dalam
Berbagai Hal
Berbagai Hal
Chapter 218: Gentong Emas, dan
Kebangkitan Kekuatan
「Date… Masamune? Lalu, orang ini adalah…」(Touya)
「Pengikutku, Katakura Kojuurou Kagetsuna.」(Masamune)
「Senang bertemu dengan anda.」(Kojuurou)
Orang muda
bermata sipit itu merendahkan kepalanya.
Seperti yang
kuduga.
Ketika membahas
Date Masamune, orang itu pastilah Katakura Kojuurou Kagetsuna.
Karena mereka
adalah kombo yang tidak dapat dipisahkan.
Kesampingkan hal
tersebut, ada sesuatu yang lebih penting daripada itu.
「Maksud dari “ikut”… Apakah yang anda maksud
adalah ke Istana Osaka?」(Touya)
「Benar. Karena saya ingin pergi dan melihat
orang yang bernama Hideyoshi itu, setidaknya untuk sekali saja. Saya juga
tertarik dengan “Gentong Emas” miliknya.」(Masamune)
Masamune pun
menunjukkan senyum keberanian.
Untuk seorang
anak muda, senyuman itu agak sedikit mencurigakan.
Ia pasti
merencanakan sesuatu…
Ieyasu-san yang
melihat kejadian ini pun berkata penuh takjub bercampur keluhan.
「Masamune-dono. Anda mungkin sedang berpikir
untuk mendapatkan Gentong Emas itu dan menggunakannya untuk kepentingan diri
sendiri, tapi sebaiknya anda mengurungkannya.」(Ieyasu)
「Nuh?! Kenapa anda tahu apa yang saya
pikirkan?!」(Masamune)
「Masamune-sama, pikiran anda telah terlihat
jelas di wajah anda.」(Kojuurou)
Kojuurou-san yang
mendadak gagap, memberi peringatan pada Masamune dari belakang.
Apakah ini yang
mereka sebut dengan “Membiarkan kucing keluar dari tas”?
「Saya akan mengatakannya terlebih dahulu, bahwa
saya akan menghancurkan Gentong
Emas itu tergantung situasi. Benda itu terlihat
seperti artifak yang sangat berbahaya.」(Touya)
「Muu… Mau bagaimana lagi. Persis seperti yang
telah diucapkan Shirogane-dono. Kurasa saya harus setuju dengan keputusan itu.」(Masamune)
Masamune
mengatakan itu, namun ia mulai menyeringai.
Ia adalah orang
yang memperlihatkan semua hal di wajahnya.
「… Anda pasti sedang berpikir untuk
mengambilnya sebelum ia menghancurkannya atau yang lain, benarkan?」(Ieyasu)
「Nuh?! Kenapa anda bisa tahu apa yang ada di
pikiran saya?!」(Masamune)
「Oleh karena itu saya memperingatkan anda,
Masamune-sama. Pikiran anda terlihat jelas di wajah anda!!」(Kojuurou)
Master dan
pelayan ini melakukan hal yang sama seperti sebelumnya.
Walapun aku tidak
berpikir kalau mereka orang jahat, sih.
Kalau tidak
salah, telah dikatakan bahwa Date Masamune di duniaku sebelumnya adalah orang
yang suka menyusun strategi.
Meski poin dimana
strategi itu diketahui dengan jelas, sangat berbeda.
「Akan tetapi, apakah tidak masalah untuk
membawa seorang Raja Feudal ke markas musuh?」(Touya)
「Anda tahu, kenyataan bahwa beliau ingin ikut
bersama anda sekarang adalah masalah keluarga Date dan tidak ada hubungannya
lagi dengan kami.」(Ieyasu)
Meski mereka ber-aliansi,
jika menyangkut keluarganya, Ieyasu-san tidak berencana untuk terlalu ikut
campur, tapi aku penasaran apakah aliansi mereka dengan Date tidak akan
dibatalkan kalau nantinya Masamune tewas.
「Karena itu, saya juga ingin ikut ke Istana
Osaka. Saya bukanlah orang tidak tahu malu yang congkak dan mempercayakan
pertempuran ini sepenuhnya pada tamu kami.」(Ieyasu)
Muu. Memang sih,
aku tidak bisa mengurus semua ini sendirian.
「Kalau begitu, bolehkah saya meminta anda untuk
mengepung Istana Osaka dan menarik perhatian para pasukan untuk saya? Saat ada
celah, saya akan melakukan sesuatu, lalu menyerahkan sisanya kepada Ieyasu-san
dan kalian. Rencana saya kurang lebih seperti ini.」(Touya)
「Saya tidak keberatan, tapi… jarak dari tempat
ini ke Istana Osaka cukup jauh dan… Aah, To… Shirogane-dono, saya telah
mendengar kalau anda dapat menggunakan sihir transfer….」(Ieyasu)
Membiarkan istana
ini kosong merupakan ide buruk jadi, kami telah memutuskan untuk membuat
pasukan yang terdiri dari 30,000 prajurit gabungan dari pihak Tokugawa dan
Date.
Ini akan menjadi
serangan pengepungan, jadi jumlah ini lebih dari cukup.
「Akan tetapi, akankah perang saudara ini
berhenti jika kita menghentikan Hideyoshi dengan suatu cara atau yang lain?」(Touya)
「Mulanya, situasi saat ini terjadi karena
Hashiba mengambil alih perselisihan yang Oda mulai. Saya merasa bahwa
pertempuran ini entah bagaimana caranya akan berakhir jika kita mengalahkan
Hashiba…」(Ieyasu)
「Akan tetapi, Sang Kaisar tidak memiliki
kekuatan untuk memerintah negara ini. Nah, sekarang di tangan siapakah
supremasi ini akan runtuh?」(Masamune)
Masamune
mengepalkan tangannya dan mengatakan itu.
Oi, wajahmu mulai
mengerikan.
Itu adalah wajah
yang mengatakan bahwa ia memang merencanakan sesuatu.
Dengan wajah seperti
itu, kau tidak akan bisa mengelabuhi orang seperti Ieyasu-san.
Nah, sekarang
jika aku mengalahkan Hashiba yang telah menyerang Oda, Ieyasu-san akan menjadi
Raja Feudal terkuat jika ia bertindak secara tepat.
Hm? Huh?
Lalu apakah ini
berarti bahwa pertempuran yang akan dimulai adalah Pertempuran
Sekigahara?
Akan tetapi,
apakah namanya akan menjadi “Pertempuran
Musim Panas Osaka” karena lokasinya ada di Istana Osaka?
Tidak, itu
terjadi setelah Hideyoshi tewas, dan sekarang musim dingin. Meski sebentar lagi
musim semi, sih.
Yah, tidak ada
gunanya memikirkan hal ini.
Yang terpenting,
akan merepotkan jika nantinya Hideyoshi menginvasi Yuuron setelah ia menyatukan
negara ini.
***
「Apakah itu Istana Osaka…?」(Touya)
Apa-apaan itu!?
Bukankah istana
itu berkilau emas?
Tembok, ubin,
atap, semuanya berkilauan emas.
Bukankah itu
membuatnya menjadi Kinkaku-ji?
Bentuknya juga
berbeda dengan Istana Osaka di ingatanku.
Berapa banyak
biaya yang dibutuhkan untuk membuatnya?
Cahaya matahari
berkelap-kelip di mataku saat aku terus melihatnya.
Apakah Hideyoshi
ada disana?
Hanya untuk
berjaga-jaga, aku telah mencoba untuk mencarinya, tapi seperti yang sudah
diduga tidak ada yang muncul.
Apakah tidak ada
pilihan lain kecuali masuk dan mencarinya?
Untuk sekarang,
mari pindahkan semuanya kemari.
Para pasukan
gabungan Aliansi Tokugawa dan Date pun muncul dari segala arah yang lebih jauh
di luar parit dan di tembok istana yang mengelilingi istana.
Tak lama
kemudian, aku mendengar suara trompet kerang dan tabuhan drum perang yang
menggema dari suatu tempat.
Para prajurit
dari segala arah maju pada saat yang sama dan langsung menembakkan panahnya.
Pihak Osaka
sepertinya tidak memiliki persiapan khusus terhadap serangan kejutan.
「Baiklah, haruskah kita menginvasi istana
sekarang juga?」(Touya)
「Heey… Istana Osaka memiliki barir, dan kau
tidak bisa masuk dengan Gate, kan? Kalau
begitu, bagaimana… jangan katakan kalau kau…」(Yae)
「Tentu saja, aku akan masuk dengan terbang.」(Touya)
Yae pun menunjukkan
wajah tidak enak terhadap apa yang kuucapkan.
Apa dia sangat
membenci terbang?
Monica, yang
berada di [Gungnir], sekarang sedang standby
di atas langit, tapi kupikir lebih cepat untuk terbang ke istana secara
langsung meski kita tidak bisa langsung masuk.
(TLC:
RAW nya mengatakan “Rosetta”, tapi
seharusnya adalah “Monica”. Mungkin
ini kesalahan author.)
「Kalau
kau mau, tidak apa-apa
menunggu disini kok…」(Touya)
「Tidak, aku juga akan pergi. Sebagai istri masa
depanmu, ini adalah hasratku untuk berbagi nasib yang sama dengan suamiku.」(Yae)
Istri masa
depanku?
Ia mengepalkan
kedua tangannya di depan dadanya, lalu memotivasi dirinya sendiri.
Aku senang, tapi
aku berharap agar kau berhenti bicara seolah-olah kita akan mati.
「Lalu haruskah kita pergi? Apakah kau mau
menunggangi Kohaku?」(Touya)
「Seperti ini?」(Yae)
Aku memberi [Levitation] ke Yae yang menunggangi
Kohaku dan mengangkatnya.
Sementara membawa
Yae dan Kohaku yang melayang, aku mulai terbang ke Istana Osaka dengan [Fly] tanpa berhenti.
Tentu saja, aku
menyembunyikan tubuh kami dengan [Invisible]
agar kami juga tidak ditembaki dengan panah.
Kami pun memasuki
menara istana yang menuntun kami ke ruangan luas dengan lantai kayu.
Apa-apaan ini?
Bagian dalamnya
juga berkilauan emas…
Mulai dari atap,
tembok, bahkan tiangnya bersinar dan mengkilap.
「Selera yang buruk…」(Yae)
「Aku setuju …」(Touya)
Telah dikatakan
kalau manusia yang suka emas bernafsu untuk sukses di dunia, tapi sedikit
berlebihan jika sampai seperti ini.
Sepertinya,
Hideyoshi tidak ada disini.
Jadi, mari
menuruni tangga dan mulai bergerak.
Di bawah juga
tidak ada orang.
Akan tetapi, aku
merasakan aura aneh di koridor kayu.
Auranya
samar-samar, tapi itu memang aura yang kurasakan.
Sepertinya Yae
dan Kohaku tidak merasakannya, tapi aku benar-benar merasakannya.
Dengan hati-hati
kami terus menuju ke sumber aura itu dan membuka pintu satu-persatu, kami
semakin dekat ke sumbernya.
「Eh?」(Touya)
「Ada apa?」(Yae)
「Ada apa?」(Yae)
Akulah yang
mengatakan kalau sebaiknya kami memeriksa situasi dan membuka pintu untuk
melihat kedalam, tapi aku langsung menutupnya.
Kenapa sekarang!?
Ketika kupikir
mataku salah lihat, aku menggosok-gosoknya dan sedikit membuka pintu sekali
lagi.
Ada orang yang
berbaring dan berguling-guling di tempat yang lebih tinggi dari kami di aula
resepsi besar.
Pakaian sutranya
diwarnai dengan warna merah dan ungu yang mencolok, dan ia dengan mencoloknya
memakai hakama emas untuk laki-laki,
dan menggaruk-garuk punggungnya dengan suara yang garing.
Gentong Emas
dengan volume sekitar 2 liter botol pet menempel di belakangnya.
Jangan katakan,
kalau ia Hideyoshi!?
Yae, yang
melihatnya disampingku yang juga kehabisan kata-kata, lalu mengatakan dalam
kesunyian…
「Seekor monyet…」(Yae)
「Ah, seperti yang kuduga, mataku tidak salah.」(Touya)
Dalam benakku,
entah kenapa aku merasa lega karena kata-kata Yae.
Itu berarti bahwa
mataku tidak menjadi aneh.
Tak peduli dari
manapun kulihat, itu adalah seekor monyet yang sedang bersantai di aula
resepsi.
Bukan berarti
bahwa ia adalah [Manusia Berwajah Monyet].
Ia memang seekor
monyet asli.
Ia sedikit lebih
pendek daripada Yae dan ia bahkan terlihat seperti macaque Jepang.
Ia juga terlihat
seperti orangutan.
Macaque besar Jepang tidak ada sih.
Apakah ia mungkin
makhluk sihir?
「Apa maksudnya ini? Apakah ia hewan peliharaan
milik Hideyoshi?」(Touya)
『Apa ada seseorang disana?』(Monyet)
Ia bicara!!?
Monyet itu
barusan bicara.
Ia menatap kemari
dan menepuk kipas di tangannya.
Mau bagaimana
lagi kalau kami ketahuan seperti ini.
Kami pun membuka
pintu dan bertemu monyet itu.
『Huu. Iblis, seorang wanita, dan [Byakko], ya?
Ini merupakan tamu yang tidak biasa. Apa kalian teman mereka yang membuat
keributan di luar sana?』(Monyet)
「…Jangan katakan, apa kau benar-benar
Hideyoshi?」(Touya)
『Kakaka, Ya, aku adalah Hashiba Chikuzen no
Kami Hideyoshi.』
Aku bisa
mendengar suaranya, tapi pada saat yang sama aku juga bisa mendengar suara
monyet.
Keanehan macam
apa ini?
Ini terasa
seperti melihat film jelek tentang talenta yang sudah di dub.
『Sungguh bagus kalian bisa sampai disini. Aku
memujimu dan oleh karena itu, aku akan membuatmu menjadi anak buahku sebagai
balasannya.』(Hideyoshi)
「Aku beterima kasih untuk pujiannya, tapi aku
akan menolaknya.」(Touya)
『Kalian tidak punya hak untuk menolak!』(Hideyoshi)
Mata Hideyoshi
bersinar merah sebentar.
Pada saat itu,
aku tidak mengabaikan apa yang keluar dari gentong yang ada di belakangnya.
Yae dan Kohaku,
yang berada di sampingku tiba-tiba kaku dan jatuh ke dalam keadaan dimana mata
mereka tidak bisa fokus sama sekali.
Ini seolah-olah
kesadaran mereka diambil pada saat dihipnotis.
「…Kau, apa yang kau lakukan? Tidak, yang lebih
penting…」(Touya)
『Nuh!? Kenapa kau masih sadar, sialan!?』(Hideyoshi)
Monyet itu pun
berdiri seakan-akan ia tersentak.
Matanya bersinar
lagi, dan itu sekali lagi keluar
dari Gentong Emas.
Seperti yang
sudah kuduga, monyet ini….
『Kenapa!? Kenapa ini tidak bekerja!?』(Hideyoshi)
「Kau! Seperti yang sudah diduga. Kau bukan
monyet biasa, kan? Dan tubuh aslimu adalah gentong itu… Ayo, tunjukkan tubuh
aslimu, Dewa Bawahan.」(Touya)
『Bajingan!Siapa kaaaa---uuu!!?』(Hideyoshi)
Mata monyet itu
bersinar merah terang.
Apa yang keluar
dari gentong itu pasti aura dewa.
Itu adalah energi
yang hanya berasal dari dunia para dewa, tapi aku bisa merasakan auranya keruh
tidak seperti milik Kami-sama dan
kakak-kakakku.
Kalau tidak
salah, Dewa Bawahan adalah dewa yang lebih rendah daripada dewa-rendah, kan?
Meski ia adalah
bawahan, dewa tetaplah dewa.
Ia bisa melakukan
sesuatu seperti memanipulasi manusia.
Aku bisa
menahannya karena aku memiliki kekuatan dewa.
Mungkin Kohaku
tidak bisa menahannya karena ia ada karena kekuatan sihirku.
《Ruli, bisakah kau mendengarku?》(Touya)
《Yes, Lord.
Apa yang bisa kulakukan untukmu?》(Ruli)
《Cari Karen-nee-san atau Moroha-nee-san
sekarang juga dan katakan kalau Dewa Bawahan-
nya telah ditemukan. Mereka pasti
akan paham maksudku.》
《Sesuai permintaan anda.》(Ruli)
Kakak-kakakku
telah mengatakan bahwa mereka akan langsung tahu dari mana aura dewa digunakan
kapanpun itu digunakan, tapi aku berani mengatakan kalau selama ini monyet itu
menggunakannya dibawah standar yang bisa dirasakan.
Oleh karena itu,
kekuatan dewa-nya hanya keluar sebentar ketika dipancarkan.
Omong-omong
tentang kekuatan dewa, kekuatanku sepertinya juga keluar, tapi apakah
monyet
ini belum menyadarinya?
Atau apakah
sekarang aku bisa mengendalikannya sampai batas tertentu?
Haruskah aku
mencobanya?
Aku menutup
mataku, lalu membuat kesadaranku didalam tubuhku.
…Ah, aku memang
bisa merasakan sesuatu selain kekuatan sihir di dalam tubuhku.
Jika aku harus
menjelaskannya, ini seperti aku bisa memahami dengan jelas perbedaan di udara.
Sekarang, untuk
mengeluarkannya daripada kekuatan sihir───
Setelah itu,
cahaya menyilaukan keluar dari tubuhku, dan pusaran cahaya menutupiku.
Sebuah cahaya menyilaukan
menari di semua bagian ruangan.
「Uh…」(Touya)
Kupikir
pusarannya telah berhenti, tapi sebelum aku menyadarinya, sebuah cahaya samar
keluar dari tubuhku.
Aku terkejut saat
mencoba untuk melihat tanganku, dan sesuatu yang halus melayang dari bahuku.
Eh? Rambut?
Aku menaruh
tanganku di kepala membuatku tahu bahwa rambutku telah tumbuh sampai ke
pinggang.
Apa-apaan ini…
Bahkan warnanya
emas.
Atau daripada
itu, apakah ini platinum?
Apakah ini
sesuatu seperti warna!?
『B-bajingan!! Aura d-dewa itu!! Apakah kau
utusan dari dunia para dewa!?』(Hideyoshi)
Monyet itu pun
mundur seakan-akan ia ketakutan.
Gentong itu
berguling dari belakangnya, dan berubah menjadi seseorang sambil memancarkan
cahaya emas yang kotor.
Sepasang mata
kebencian pun menatapku saat orang tua kurus dengan jenggot tipis berdiri di
depanku.
Sebelumnya || Daftar Chapter || Selanjutnya
Lanjutkan
ReplyDeleteAduh rambutnya
ReplyDeleteSuper saya versi Touya
ReplyDeleteMantaaap sip touya
ReplyDeleteAkhirnya touya bisa ngeluarin kekuatan dewanya
ReplyDelete