Evil God Chapter 37
Translator | UDesu |
Editor
| UDesu |
Proof Reader
| UDesu |
Chapter 37 :
Sebelumnya || Daftar Chapter || Selanjutnya
Manajemen Dungeon (3)
Ipstar terpilih sebagai dungeon yang akan kami gunakan kali ini.
Tidak, kami sengaja memilihnya sebagai
tempat ujicoba karena aku mengatakan bahwa Yufilia dan yang lainnya akan datang
ke sana.
[Musuhnya terlalu banyak, Meskipun
kelompok pahlawan akan baik-baik saja, tapi petualang biasa tak akan sanggup
menghadapinya. Dan juga, singkirkan malboro itu.]
[Jika mereka ada di lorong yang
sempit, mereka pasti akan kesulitan melawan malboro. Itulah sebabnya aku
menaruhnya di sini.]
[Itu adalah pemikiran seorang amatir.
Mereka tak akan datang lagi jika kau memperlakukan mereka seperti itu.]
[Maaf. Aku akan memikirkan
pengaturannya lagi.]
Adrigori menundukkan kepalanya.
Lagipula, akan aneh jika ada monster di lorong yang sempit.
Yah, meskipun masih banyak hal aneh
lainnya.
Kenapa peti harta muncul secara
otomatis?
Kenapa bos monster hidup lagi setelah beberapa saat?
Tak ada yang bisa menjawab pertanyaan
itu.
[Bagaimana dengan bosnya?]
[Untuk sementara, aku menaruh Evil Chimaera di sana.]
Aku mengangguk pada jawaban Adrigori.
Evil Chimaera.
Tidak seperti Chimaera normal, monster
yang dipanggil oleh dewa iblis sangat kuat.
Kata ‘Evil’
ditambahkan pada nama mereka. Tapi mereka tidak melepaskan jaki. Jadi tak perlu khawatir.
Mereka tak akan tahu nama monster itu.
Mereka hanya akan tahu kalau monster itu sangat kuat.
***
Setelah memberi perintah pada
Adrigori, aku kembali ke pintu masuk dungeon.
Waktu mandi para wanita lama sekali.
Kurasa sudah waktunya untuk kembali ke
pintu masuk, tapi mereka belum juga kembali.
Masih belum juga?
Mereka akhirnya muncul menggunakan warp saat aku ingin memeriksa keadaan
mereka dengan Evil Eyes.
Tubuh mereka masih hangat setelah
mandi. Kulit indah mereka masih belum kering.
Sulit membedakan aroma wangi yang
tercium sebagai wangi tubuh asli mereka atau karena shampo.
[Apa kau bisa berhenti untuk memandang
kami dengan tatapan mesummu itu?]
[Aku tidak melihat kalian seperti itu.
Sudah kubilang kan kalau aku tak punya hasrat seksual?]
[Itu pasti bohong. Kau sudah menjadi monster yang penuh dengan hasrat
seksual!]
Tiraiza menatapku dengan tatapan
jijik.
Jika aku telah menjadi monster, kau pasti sudah menjadi
korbanku.
[Yang lebih penting, aku telah
menemukan sesuatu di dungeon ini.]
Aku mengatakan itu dan memandu mereka
ke dalam.
Ini adalah sebuah ruang di tengah dungeon.
Di dalamnya ada sebuah peti harta
besar berwarna perak.
[Dilihat dari manapun, ini sebuah peti
harta.]
Yufilia terlihat ragu.
[Kenapa ada di sini?]
Iris terlihat curiga.
[Ada kemungkinan kalau ini adalah sebuah
jebakan.]
Tiraiza terlihat waspada.
Semua orang curiga pada peti itu.
Meskipun terlihat seperti peti harta, tapi mereka berpikir kalau peti ini
terlalu misterius.
Tapi ini adalah kenyataan.
[Seseorang, coba periksa apakah ada
jebakan dan tolong batalkan mekanismenya.]
[Skill
itu tak ada di dunia ini.]
[Batalkan secara fisik juga tak
masalah.]
[Apa kau menyuruhku untuk menerima
jebakannya?]
Aku bertanya dengan mata menyipit,
tapi Tiraiza tetap memasang wajah serius.
Yah, tak masalah sih. Lagipula, mereka
tak mungkin memasang jebakan di peti itu.
Saat aku membukanya, ada gas dan
cairan yang menyembur dari dalam peti itu.
Tunggu, bukankah seharusnya tak ada
jebakan?
Yah, gas beracun tak akan mempan
padaku.
[Bauuuuuuuuuuuuu!]
Yang kuterima tadi adalah nafas dan
getah dari malboro.
[Uwaaaa......]
Yufilia menjauh dariku karena aku
dilumuri getah.
[Kau bau. Jangan mendekat!]
Tiraiza menjauh sambil menutup
hidungnya.
[Kalian juga sebau ini beberapa saat
yang lalu!]
[Kami baru saja membersihkan diri,
jadi tolong jangan mendekat!]
Bahkan Jiemi pun menjauhiku.
***
Pada akhirnya, aku pun kembali ke Kuil
Kegelapan untuk mengganti pakaianku.
Mereka berempat pasti akan baik-baik
saja, jadi mereka memutuskan untuk terus maju.
Aku berpindah ke Kuil Kegelapan.
[Kenapa ada jebakan yang dipasang di
sana? Harusnya kita melakukannya di lain waktu!]
[Tidak hanya melakukan apa yang
diperintahkan, Adrigori berpikir kalau melakukan sesuatu dengan cepat adalah
kemampuan yang sangat penting. Jadi dia terlalu bersemangat dan
menyelesaikannya dalam satu malam.]
Pak tua menjelaskan apa yang terjadi
padaku.
Jangan jadi bersemangat hanya karena
alasan itu!
Aku akan mandi dan mengganti
pakaianku.
[Apa yang akan Anda lakukan? Apa Anda
akan menyusul mereka?]
[Tidak, mereka sudah berada di akhir
perjalanan. Aku juga tidak ada niat untuk bertarung lagi. Jadi aku akan
mengawasi mereka saja.]
Lalu aku mengawasi mereka dengan Evil Eyes.
***
Yufilia dan yang lainnya telah
mencapat bagian terdalam dungeon.
Setelah kejadian tadi, mereka tidak
bertemu dengan banyak musuh maupun jebakan sehingga perjalanan mereka berjalan
dengan mulus.
[Kita masih baik-baik saja meskipun
Ashtal belum kembali.]
Mereka bertiga setuju dengan ucapan
Yufilia.
Lalu mereka masuk ke ruangan yang
berada di ujung.
[Ruang apa ini?]
Itu adalah sebuah ruangan besar yang
mencurigakan.
Ada beberapa tengkorak di pinggir
lemari dan hiasan yang mengerikan di dinding.
Tempat itu terlihat seperti sebuah
ruang tempat melakukan ritual yang aneh.
Di lantainya ada sebuah formasi sihir
misterius.
Dan Evil Chimaera menunggu mereka di ruangan itu.
[Chimaera
itu... tidak normal.]
Tiraiza merasakan keanehan.
[Apa dia yang menguasai semua monster di dungeon ini?]
Iris berbisik setelah masuk dalam mode
bertarung.
[Sepertinya chimaera itu tidak punya kecerdasan.... ayo kalahkan dia dan
periksa ruangan ini.]
Mereka berempat pun menghadapi chimaera itu setelah mendengar ucapan
Yufilia.
[Gaaaa!]
Chimaerai itu
berteriak setelah diserang oleh mereka.
Disaat yang bersamaan, dia merapal
sebuah sihir.
Sihir itu adalah lightning ball, namun kecepatannya tidak terlalu cepat.
Sihir itu terus saja mengikuti dan
menyerang mereka berempat.
[Kuuuh!]
Jiemi menerima serangan itu karena
sadar karena bola itu akan terus mengikutinya meskipun dia telah mencoba
menghindarinya.
Sangat sulit bertarung sambil
menghindar.
Itu adalah taktik yang digunakannya
karena dia yakin akan ketahanan tubuhnya.
Yufilia terus menyerang chimaera itu sambil menghindar.
Yang jadi masalah adalah dua orang
yang berada di barisan belakang.
Meskipun mereka berhasil menghindar,
tapi mereka akan kesulitan untuk menggunakan sihir.
Dan tidak seperti Jiemi, mereka tidak bisa
begitu saja menerima serangan itu dengan tubuh mereka.
Karena tingkat ketahanan tubuh mereka
sangat berbeda.
Tiraiza mengambil jarak dan merapal
sihirnya.
[Magic
barrier!]
Sebuah pelindung anti sihir terbentuk
dan beradu dengan sihir chimaera.
Sepertinya pelindung miliknya lebih
kuat dan bola listrik itu pun lenyap.
[Fuuh...]
Tiraiza menghela nafas.
Di lain pihak, Iris mempersiapkan
dirinya dan menerima serangan itu.
Baju pendeta miliknya pun robek di
berbagai tempat.
Damage yang
diterimanya pasti cukup besar.
Namun, dia segera menyembuhkan dirinya
dengan heal.
Awalnya mereka terlihat kesulitan,
tapi saat keadaan sudah menjadi stabil, mereka akhirnya membalikkan keadaan
dengan perlahan.
Monster
itu kemudian menembakkan lebih banyak bola listrik, tapi mereka berhasil
mengatasinya dan akhirnya bisa mengalahkannya.
***
[Apa cuma begitu saja?]
Aku sedikit kecewa.
[Mereka bisa menang tanpa luka parah
karena mereka adalah kelompok pahlawan, tapi, bagaimana dengan petualang
biasa?]
Aku menanyakan pendapat pak tua.
[Apa kita harus menurunkan tingkat
kesulitan monsternya?]
[Kita harus mempertimbangkannya.]
[Pada akhirnya, mereka akan tahu kalau
bos di sini sangat kuat dan hanya orang kuat yang akan datang. Orang lemah yang
ceroboh akan mati. Begitulah kira-kira.]
Untuk mendapatkan sebuah harta, kau
harus melewati berbagai bahaya.
Sebenarnya bisa saja mengatur agar
para monster membiarkan mereka keluar
dengan selamat meskipun mereka telah kalah.
Tapi hal itu terlalu hangat untuk
mereka.
Bagi manusia, dunia ini sangat kejam.
Akupun mengakhiri percakapanku dengan
pak tua dan kembali ke Ipstar.
[Yo! Kami sudah mengalahkan bosnya.]
Hal pertama yang kudengar saat kembali
ke bagian terdalam dungeon adalah
keluhan Jiemi.
[Dan juga, jangan lihat Iris kalau kau
bukan orang mesum!]
Karena Iris terkena bola listrik
sebanyak dua kali, maka kulit putihnya bisa terlihat di berbagai bagian dari
pakaiannya.
Tentu saja, ada area yang berbahaya di
sekitar perut dan dadanya, jadi dia terlihat malu.
Aku dilarang untuk melihatnya, tapi
aku tetap melihatnya menggunakan Evil
Eyes.
(TL : ( ͡° ͜Ê– ͡°))
Soalnya aku bukan
orang mesum.
(TL : dia
dilarang melihat iris, karena dia bukan orang mesum, dia tidak melihat secara
langsung/terang2an)
[Ada bos monster di bagian terdalam dungeon. Dan dia menjaga sebuah peti
harta. Aneh sekali.]
[Kira-kira siapa yang
melakukannya?]
[Sepertinya hal
seperti ini pernah terjadi di masa lalu.]
[Meski begitu, kita
hanya perlu mengalahkannya dan semua akan berakhir. Kira-kira kenapa hal ini
bisa terjadi?]
[Yah....]
Yufilia dan Tiraiza
terlihat bingung.
[Ruangan ini sangat
mencurigakan, tapi tak ada apa-apa di sini.]
[Ada sebuah lingkaran
sihir yang digambar di lantai. Tapi aku tak bisa merasakan kekuatan sihir.]
Soalnya itu adalah
salah satu buatan Adrigori.
Dia membuatnya hanya
untuk menambah suasana saja.
[Selama ada harta,
semua itu tidak penting.]
[Benar! Kalau begitu,
ayo kita buka.]
Aku merespon pendapat
Jiemi.
[Ya. Cepat buka.]
Sudah kuduga kalau
aku yang harus membukanya.
Kuharap tidak ada
perangkap seperti sebelumnya.
Biasanya tidak ada perangkap
di peti harta yang didapat setelah mengalahkan bos.
Kalau ada, aku akan
memarahi orang yang bertugas selama satu jam.
Aku mempersiapkan
diri dan membuka peti itu, tapi sepertinya tidak ada jebakan.
Di dalamnya ada
beberapa perhiasan emas dan perak yang jumlahnya cukup banyak.
[Oooh!]
[Lumayan juga.]
Jiemi dan Tiraiza
memeriksa isi peti tersebut.
[Tapi darimana peti
ini muncul? Dan Siapa yang ingin diuntungkan karena melakukannya?]
Yang untung adalah dewa iblis.
Aku menjawab pertanyaan Yufilia di
dalam pikiranku.
[Alangkah bagusnya kalau dungeon lain juga seperti ini.]
[Ayo kita rahasiakan hal ini dan pergi
memeriksa dungeon lain.]
Aku terkejut mendengar perkataan
Tiraiza.
Eh?
Kalian tidak akan melaporkannya ke
serikat petualang?
Aku akan rugi jika berita ini tidak
tersebar.
Berita ini pun tersebar, dan dungeon menjadi terkenal..... setidaknya
itulah yang kuinginkan.
Illustnya mana nih?:"v
ReplyDeleteIlustrasinya error min, tolong repost
ReplyDelete