Evil God Chapter 38
Translator | UDesu |
Editor
| UDesu |
Proof Reader
| UDesu |
Chapter 38 :
Sebelumnya || Daftar Chapter || Selanjutnya
Lapisan yang Terbuka (2)
Sang Pahlawan Fiona Spencer sedang
khawatir.
Dia mengkhawatirkan soal kejadian yang
terjadi saat pertarungan di Rhodan sebelumnya.
Ini tentang saat dia diserang oleh seorang pria misterius.
Pria itu memakai pakaian kerja biasa.
Namun pada pakaian itu terdapat
lambang Akademi Cantabridge.
Dengan kata lain, kemungkinan besar
dia adalah petugas kebersihan di Akademi Cantabridge.
Fiona juga seorang pengajar paruh
waktu di sekolah. Setidaknya dia ingat wajah setiap petugas kebersihan.
Namun dia tak bisa mengingat wajah
pria misterius itu.
Dia pikir penyebabnya karena waktu itu
sudah sore dan keadaan sudah mulai gelap.
Sebenarnya itu adalah efek jaki. Tapi Fiona tidak tahu soal hal
itu.
Dia memeriksa informasi setiap
pekerja, dan mengetahui bahwa ada satu petugas kebersihan baru yang baru saja
dipekerjakan di sana.
Saat dia memeriksa latar belakang
orang itu, dia tak menemukan keanehan.
Daripada tidak ada yang keanehan,
lebih tepat kalau disebut hampir tidak ada informasi yang bisa ditemukan.
Biasanya orang seperti itu tidak akan
dipekerjakan.
Tapi orang ini mendapat rekomendasi
dari kepala sekolah Serina.
Demi mendapat informasi, dia pun
mengundang salah satu sekertaris kepala sekolah, Orion, untuk makan malam.
Di saat yang bersamaan, dia juga mengundang salah satu temannya dari
serikat petualang, seorang resepsionis bernama Auretta.
***
[Akhir-akhir ini, sesuatu yang luar
biasa telah terjadi.]
Awalnya Orion sangat tenang, tapi saat
dia meminum sake, dia mulai banyak bicara.
[Kepala sekolah sangat tergila-gila
pada pria ini, dan aku sangat terkejut melihatnya.]
Fiona dan Auretta pun terkejut.
[Kudengar kepala sekolah sudah hidup
selama 70 tahun. Tapi bukankah tidak pernah ada desas-desus soal hubungan
asmaranya?]
Orion mengangguk mendengar perkataan
Fiona.
[Ya, aku jadi berpikir bahwa mungkin
semua itu dikarenakan beliau selalu memikirkan pria ini.]
[Teknik rahasia milik kepala sekolah
membuatnya tetap awet muda seperti berumur 20 tahun, apa mungkin pria ini sudah
tua?]
[Pria itu... terlihat seperti orang ganteng berusia 20 tahunan.]
(Shiro7D : Ikemen)
[Kalau begitu, bukankah mereka baru
saja bertemu akhir-akhir ini?]
Mendengar informasi yang tidak masuk
akal ini, Fiona berpikir kalau Orion sudah terlalu mabuk.
[Tapi ada banyak hal yang membuatku
yakin tentang hubungan diantara mereka berdua memang seperti itu. Hal pertama
yang dia katakan padaku adalah untuk menyampaikan “Meskipun kubilang bahwa kita
tak akan bertemu lagi, maafkan aku karena sekali lagi aku telah berbohong”
kepada kepala sekolah.]
Orion pun menenggak bir di depan
Fiona.
[Aku menolak dan mengatakan bahwa aku
tidak bisa menyampaikan pesan itu pada kepala sekolah, tapi dia meminta dengan
sikap yang sangat baik dan akhirnya akupun setuju. Dan saat aku menyampaikan
hal itu pada kepala sekolah, beliau sangat terkejut. Kemudian beliau berlari
menuju pria itu, lalu memeluknya.]
[Kyaaa----]
Jika dilihat dari jauh, percakapan
mereka seperti sebuah pertemuan para gadis yang membicarakan soal cinta.
[Setelah itu, beliau memutuskan untuk
memberinya dan si idiot sebuah perkerjaan.]
[Si idiot?]
[Ya. Dia sangat bodoh. Aku
menghabiskan banyak waktu untuk mengajarinya. Dia seperti orang yang memiliki
gangguan mental. Lalu pria tampan itu menjadi seorang pengajar, dan si idiot
menjadi petugas kebersihan.]
Fiona pun sontak berdiri mendengar hal
itu.
Itu adalah informasi yang dicarinya.
[Ada apa?]
Auretta bertanya dengan ekspresi
bingung.
[Tidak ada. Petugas kebersihan baru
itu orangnya seperti apa?]
[Hmm. Aku tidak pernah bertemu
dengannya lagi selain saat pelatihan pegawai baru... Yah, sepertinya dia
bekerja dengan serius, dan reputasinya juga tidak buruk.]
[Apa ada yang lain? Apa saja yang bisa
kau beritahu.]
Fiona mencondongkan tubuhnya ke depan
dan terlihat sangat tertarik.
Orion salah paham dengan alasan kenapa
Fiona tertarik akan hal itu.
[Eh? Kau tertarik padanya? Sebaiknya
jangan! Jangan mengejar pria seperti dia!]
[Tidak, bukan itu maksudku.]
[Fiona pasti bisa memilih pria mana
saja yang kau inginkan.]
[Tidak, aku tidak punya perasaan
seperti itu padanya...]
Fiona merasa lelah.
[Mencari pria yang cocok untukmu
sangat sulit.]
[Itu sebuah kesalahpahaman. Bukankah para
bangsawan sering membicarakan tentang pernikahan?]
Auretta memotong pembicaraan mereka.
Soalnya dia sering mendengar keluhan
Fiona.
[Pokoknya aku tidak menginginkan hal
itu!]
Fiona mengutarakan keluhannya dengan
nada keras.
[Pokoknya, jangan pernah mengejar
seorang pria yang bernama Jeko itu.]
[Jeko?]
Kali ini giliran Auretta yang
terkejut. Soalnya akhir-akhir ini dia baru saja mendengar nama itu.
[Itu nama yang sangat umum, kan?]
[Ya, soalnya nama itu merupakan nama
orang yang pernah muncul dalam sejarah. Apa dia mempunyai rambut merah?]
[Ya.]
Auretta menjadi yakin setelah
mendengar jawaban itu.
Dia adalah bawahan Ashtal yang
beberapa hari lalu ditemuinya.
Jika memang begitu, apa mungkin Fiona
sedang menyelidiki mereka?
Auretta meningkatkan kewaspadaannya.
Fiona adalah salah satu temannya. Tapi
Ashtal adalah tuannya.
Tentu saja Auretta tahu siapa yang
harus dia pilih.
Tapi pasti ada jalur dimana mereka
berdua tidak bertentangan satu sama lain.
[Ada satu orang lagi. Seorang anak
laki-laki yang dimasukkan ke kelas A jurusan petualang. Mereka bertiga
sepertinya saling kenal.]
[Bukankah kau sudah terlalu banyak
memberitahu kami? Apa kau boleh memberitahu informasi ini?]
Auretta dengan cepat menghentikan
pembicaraan itu.
[Kalau yang bertanya adalah pahlawan,
aku pasti akan memberitahukannya. Ah, Auretta, tolong rahasiakan soal
pembicaraan ini.]
Orang mabuk tak ada malunya.
Setelah itu, dia mendengar berbagai
macam cerita, tapi Fiona tidak mendapatkan informasi lain yang berguna.
***
Beberapa saat kemudian.
Fiona bertemu secara rahasia dengan
Raja Kerajaan Briton, Richard II.
[Begitu... Sepertinya ada banyak
kejanggalan.]
Ini soal perang beberapa hari yang
lalu.
Dan soal Penyihir Agung Serina-sama.
Dan juga soal tiga dewa iblis.
[Tapi di saat bersamaan, semua ini
merupakan cerita yang tidak masuk akal.]
Richard II membuat wajah kesulitan.
Tidak banyak hal yang mereka ketahui.
[Semua pasti selesai jika Serina mau
berbicara soal hal ini.]
[Beliau telah menyembunyikan hal ini
sendirian selama lima puluh tahun.]
[Lima puluh tahun yang lalu... Aku
tidak ingin menerima semua hal yang dikatakannya, tapi tak ada gunanya juga
untuk menginterogasinya pada saat itu.]
Ada kebohongan dalam perkataannya.
Tapi, apa perlu mengungkapkan
kebenaran soal hal itu?
Richard II tidak tahu.
[Apa kau... bisa mengalahkan mereka?]
[Aku tak akan tahu jika tidak
mencobanya.]
Itu adalah jawaban terbaik yang bisa
diberikan Fiona yang merupakan bagian dari militer.
[Setidaknya, tidak diragukan lagi jika
mereka lebih kuat dari Raja Iblis Lamelept yang pernah kulawan.]
[Aneh sekali bahwa makhluk seperti
mereka terus bersembunyi. Terlebih, mereka bukan ras manusia maupun ras iblis.]
[Ya, mereka memiliki aura yang
berbeda.]
Dewa Iblis. Ras yang mengeluarkan jaki.
Ras yang tidak diketahui oleh manusia.
[Apakah aku harus melanjutkan
penyelidikan ini atau tidak, kupikir akan lebih baik jika aku bertanya
keputusan Yang Mulia terlebih dahulu.]
[Bagus sekali. Karena kamu seorang
pahlawan, aku tak akan menyalahkanmu jika kau ingin bergerak dengan keputusanmu
sendiri.]
[Masalah ini terlalu berbahaya untuk
kuselidiki seorang diri. Dan juga, anggap saja ini sebagai persiapan jika
sesuatu terjadi padaku.]
Dengan kata lain, jika dia menyelidiki
permasalahan ini, ada kemungkinan Fiona akan terbunuh.
Jika dia tidak memberitahu siapapun,
maka informasi ini tidak akan pernah diketahui.
Kejadian itu harus dihindari.
[Mereka tidak berbahaya bagi manusia.]
[Ya, sepertinya memang begitu untuk
saat ini.]
[Karena mereka bersembunyi, sepertinya
mereka tidak ingin diselidiki.]
[Ya.]
[Meskipun aku merasakan ada keberadaan
yang berbahaya, sepertinya tidak ada untungnya menyelidiki mereka dengan
tergesa-gesa.]
Richard II membuat kesimpulan sendiri.
Bukankah tidak ada gunanya memasuki
sarang harimau?
Dia pun kembali melihat laporan
sembari memikirkan hal itu.
[Hmm. Mereka berada di Akademi
Cantabridge. Satu orang guru, satu orang petugas kebersihan, dan satu orang
siswa?]
[Ya. Dia telah menjadi teman kelima
tuan putri Yufilia di sekolah.]
(Tl: Tiraiza, iris, Jiemi,
Fiona. Kelima Ashtal)
[Apa kau bilang?]
[Mereka sering terlihat dan melakukan
aktivitas klub bersama.]
[Apa?]
Raut wajah Richard II berubah.
[Yufilia memang pernah mengatakan
kalau anggota kelompoknya bertambah. Tapi aku tak menyangka kalau itu adalah
dia...]
[Begitulah.]
[Cepat selidiki dengan kekuatan
penuh!]
[Eh? Tapi....]
Fiona terkejut melihat sikapnya yang
berubah 180 derajat dari sebelumnya.
[Tidak, bagaimana kalau memberitahu
Yufilia dan menyuruhnya untuk menjauhinya?]
[Kurasa itu akan lebih berbahaya.
Yufilia tak akan bisa bertindak seolah dia tak tahu apa-apa, itu akan membuat
anak laki-laki itu curiga.]
[Benar juga. Itu adalah hal yang
bodoh.]
[Lebih baik kita merahasiakannya untuk
saat ini.]
Richard II mulai tenang setelah
membicarakannya.
Namun keputusannya masih belum
berubah.
[Tidak perlu melakukan hal yang
mustahil dalam penyelidikan. Tapi kita tak boleh tidak mengetahui apapun.]
[Baiklah.]
[Jika kau butuh sesuatu, cepat
beritahu aku.]
[Baiklah, aku ingin meminjam
sekertaris bendahara Eldred untuk membantu penyelidikanku.]
Richard II mengerutkan keningnya
setelah mendengar hal itu.
[Sekertaris bendahara? Apa kau
berencana untuk menggunakan banyak dana?]
[Tidak juga. Tapi selama aku dibantu
oleh sekertaris bendahara, aku bisa dengan mudah melakukan banyak hal.]
[Baiklah. Aku akan berbicara
dengannya.]
[Terima kasih.]
Richard II tidak menyadari bahwa Fiona
menyeringai untuk sesaat.
Ko chapter 37,trus ko langsung (2),(1) nya mana
ReplyDeleteChap 31
ReplyDeleteSip dah,ternyata gw yg salah
DeleteKm gk slh tp cuman gk jeli😁
DeleteLanjuut
ReplyDeletentabss !! njut min
ReplyDelete