A Rank - Prolog
Translator | Kagami |
Editor
| Eden |
Proof Reader
| Shiro7D |
Prolog :
Megundurkan Diri Sebagai Petualang
Aku adalah Seorang anak
yatim piatu biasa. Tanpa mengetahui nama atau wajah orang tuaku,
aku ditinggalkan di sebuah gereja sama
seperti anak yatim piatu lainnya.
Karena gereja beroperasi
dengan anggaran kecil dari sumbangan orang-orang, jadi sulit untuk
memberi makan semua anak yatim piatu yang tinggal disana.
Meskipun
aku sudah bekerja keras setiap hari disana,
aku masih tidak pernah mendapatkan makanan yang bisa
dianggap layak. Dalam satu hari dapat makan roti
keras dengan sup polos saja sudah dianggap
mewah dan jika sedang tidak beruntung, tidak ada
yang dapat dimakan pada hari itu.
Karena aku benci
hidup seperti itu setiap hari, jadi aku memutuskan untuk menghasilkan uang
dengan mempertaruhkan nyawaku.
Awalnya, aku menggunakan
tongkat kayu yang ditajamkan dengan batu untuk melawan monster di
luar kota.
Sangat mudah bagi
monster membunuh seorang anak kecil, tapi kupikir
itu masih lebih baik daripada harus bekerja di gereja dalam
kemiskinan. Jika kau bisa membunuh seekor monster, kau
akan mendapat material yang dapat
ditukar dengan uang dan dagingnya dapat kau makan sendiri.
Saat aku mendengar
kalau aku dapat menerima quest untuk membunuh
berbagai jenis monster dan menghasilkan uang lebih banyak, jika
mendaftar di serikat petualang. Aku langsung memutuskan
untuk mendaftar ke serikat petualang pada saat itu juga.
Aku meniru dan
meminta para petualang veteran
untuk mengajariku teknik bertarung yang benar. Mulai dari
goblin, aku mulai mengalahkan satu per satu monster sambil terus
mengasah kemampuanku.
Petualang lain
yang memiliki nasib hampir sama denganku,
mulai mengajakku bekerja sama dan memburu monster dengan
mempertaruhkan nyawa kami.
Monster dengan kemampuan
tinggi dapat ditaklukan dengan lebih efisien jika diserang
secara berkelompok.
Terkadang
ada beberapa temanku yang meninggal dalam pertarungan. Tapi mau bagaimana
lagi, dunia ini memang keras. Jadi sudah
sewajarnya jika mereka yang tidak memiliki keberuntungan dan
kekuatan akan lebih mudah mati.
Dan kegiatan tersebut
terus kuulang sampai aku dewasa,
dan pada akhirnya aku menjadi petualang peringkat A yang
terkenal di kerajaan ini.
Dalam kehidupan ini,
kekuatan adalah segalanya.
Jika kau memiliki
kekuatan, kau akan bisa menghasilkan uang dan
dapat makan makanan yang enak, dan tidur di kasur yang empuk.
Karena itulah aku
terus melatih kemampuanku sambil melakukan
penaklukan barsama teman-temanku. Pada usiaku yang 27 tahun,
aku berhasil mengalahkan seekor naga yang merupakan monster
dari spesies terkuat dan mendapatkan kekayaan dan ketenaran yang luar
biasa.
Lalu, tiba-tiba
aku tersadar.
Kalau aku
sudah tidak kelaparan lagi. Aku sudah sangat kuat dan
kaya. Aku juga tidak memiliki masalah lagi dalam menjalani
kehidupan.
Jadi bukankah aku tidak
perlu berburu monster lagi.
Atau bertarung
dengan mempertaruhkan hidupku.
Saat pikiran itu
terlintas di kepalaku, aku kehilangan tenagaku dan
merasa kehilangan tujuan hidupku.
Meskipun aku merasa
tidak ada gunanya lagi bagiku untuk berburu monster sekarang, tapi bukan
berarti mereka juga ikut berhenti membuat dunia
ini dalam bahaya.
Walaupun aku masih
sering dimintai untuk menaklukkan monster-moster berbahaya,
tapi aku menolak mereka. Karena tidak mungkin aku bisa bertarung
dalam keadaan seperti ini.
Usiaku saat
ini sudah macapai 27 tahun. Itu berarti tubuhku
ini sudah melewati masa puncaknya, jadi sudah sewajarnya
jika Kemampuan dan reaksiku juga
sudah mulai menurun. Terlebih lagi saat ini aku sedang
kehilangan tujuan hidupku, jadi tidak mungkin aku masih bisa melanjutkan
gaya hidup sebagai seorang petualang.
Dan iniah waktu pas
bagiku untuk pensiun.
Akan tetapi,
bagaimana aku menjalani hidupku mulai sekarang?
Membangun rumah mewah di
ibukota dan hidup mewah disana? Tidak, kurasa itu tidak
benar.
Menjadi instruktur di
serikat petualang dan mengajar generasi muda? Walaupun aku memiliki
kemampuan dan teknik sampai batas
tertentu, tapi akan aneh jika ada seseorang mengajari cara
bertarung melawan moster namun dia tidak ingin melawan monster.
Aku akan merasa kasihan pada orang yang diajarnya.
Peguasa di daerah
perbatasan yang memiliki banyak monster, ksatria, atau pengawal
bangsawan...? Pilihannya memang banyak, namun itu semua adalah
pekerjaan yang melibatkan pertarungan.
Aku memang tidak
kekurangan uang lagi, namun belakangan ini ada beberapa orang
aneh yang sering datang kepadaku sehingga membuatku
muak untuk tinggal di ibu kota.
Mulai saat ini aku ingin
menjauhkan diriku dari pertempuran hidup mati dan mulai
hidup dengan santai di suatu tempat yang normal.
Pada saat
itu, sebuah pemandangan tempat yang ideal muncul dalam pikiranku.
Sebuah desa kecil
dengan pemandangan bunga warna warni yang berubah sesuai
musim.
Disana hanya
ada Peternakan dan ladang, sungai yang indah dan dikelilingi
oleh pegunungan besar.
Kekayaan alamnya
juga melimpah, makanannya sangat lezat. Dan karena Populasinya
yang rendah, tempat itu menjadi tempat yang tepat untuk hidup santai
dalam kemandirian.
Tempat itu bernama
Nordende. Sebelum bertemu dengan teman-temanku, aku pernah pergi
ke sana setelah menyelesaikan quest, itu adalah sebuah
desa yang berada di negara lain.
Aku memang baru
sekali datang ke desa itu. Namun mungkin karena ladang bunga
berwarna-warninya yang indah, jadi pemandangan itu terus terukir
dalam ingatanku.
kalau tidak
salah, waktu itu aku ingin cepat-cepat menyelesaikan quest-ku dan memandangi
pemandangan bunga itu sepanjang hari.
.... Mungkin memang
lebih baik aku tinggal di Nordende.
Aku mungkin tidak bisa
menikah di sana karena aku telah melewati usia
menikah. Tapi jika aku bisa tinggal
di sebuah rumah kecil, membajak ladang dan berburu, sambil
menikmati gaya hidup yang tenang kurasa itu tidak terlalu buruk.
Apalagi aku bisa menikmati dataran bunga yang
indah itu setiap hari.
Kalau tidak salah,
terakhir kali aku kesana juga pada saat musim semi seperti
ini. Bunga-bunga dengan warna cerah seperti warna pink, merah,
oranye, kuning dan putih pasti sudah mekar dengan penuh disana.
Jantungku mulai
berdebar kencang saat aku berpikir kalau aku bisa
melihat pemandangan itu sekali lagi. Walaupun kemarin aku tidak
memiliki motivasi sejak penaklukan naga, tapi sekarang aku merasa hidup
kembali.
Aku ingin pergi ke sana
sekarang juga.
Dengan pemikiran itu,
aku memanggil anggota kelompok "Black Silver" dan berkumpul di sebuah
penginapan.
Akhir-akhir ini, aku
mendapatkan banyak reaksi berbeda di dalam guild, jadi aku sama sekali tidak
bisa santai disana.
“Hari ini kita akan
membubarkan kelompok kita”
"… Aku mengerti "
“Yah, aku sudah
menduga hal ini akan terjadi”
Elliot menjawab dengan
ekspresi sangat serius di wajahnya, sedangkan Kiel bergumam dengan
kedua lengannya terlipat di belakang kepalanya.
Kedua orang ini
menatapku seolah-olah mereka mengetahuinya, apa mereka sudah menebak
hal ini.
Yah, hal seperti
ini pasti akan terjadi, walaupun bukan aku yang
menyebabkannya. Karena manusia memang tidak bisa
bertarung untuk selamanya.
Anggota lainnya juga
sudah mancapai batas umur mereka.
Karena mereka sudah bertarung bersamaku
selama bertahun-tahun, jadi usia mereka pasti sudah di
atas 20 tahunan. Karena sekarang kami sudah memiliki banyak uang, jadi
kurasa kami tidak perlu melanjutkan pekerjaan berbahaya yang
disebut petualang ini. Dan sudah pasti ada banyak
pilihan pekerjaan lain yang cocok untuk orang-orang seperti
kami.
“Apakah kita
benar-benar akan bubar ?!”
Kurune bangun dengan
emosi dan berteriak.
“Yah, pemimpin
mengatakan dia ingin berhenti. Kau masih berumur 22 tahun, jadi tidak
masalah. Tapi kami saat ini sudah mendekati usia 30-an…
Dan
bukankah adalah waktu yang tepat untuk keluar dari
pekerjaan tanpa henti yang disebut
petualang? Terlebih Elliot sudah
memiliki seorang kekasih. Jadi bahkan jika pemimpin tidak
mengatakan untuk bubar, kurasa dia akan berhenti dalam waktu
dekat”
“Yah,
aku memang tidak ingin membuat dia terlalu khawatir”
Mendengar kata-kata
Kiel, Elliot membalas sambil melirik ke atas.
Aku juga
memikirkan hal itu.
“Tap―tapi ..”
Kurune menunduk dengan
perasaan kuat.
Sangat menyedihkan bagi
teman-teman yang telah bersama selama bertahun-tahun untuk berpisah
satu sama lain. Jadi aku mengeri apa yang Kurune rasakan.
“Apaan sik? Kitakan
belum mati, jadi kita pasti bisa bertemu
lagi nanti!”
Dengan kata-kata
penyemangat itu, Kiel mencairkan suasana yang
menyedihkan tersebut.
"Benar juga yah.
Omong-omong, aku akan menjadi seorang kesatria kerajaan, jadi
jika kalian datang ke ibukota kerajaan, kalian pasti akan selalu kuterima”
Elliotpun juga ikut
berkata dengan ekspresi lembut.
Kiel memang selalu
seperti itu. Dia selalu membangun mood dalam kelompok kami,
membuat kami merasa nyaman dan
terkadang malah mendorong kami untuk terus maju.
“Hmm? Jadi Elliot
masih ingin bekerja, ya? Bukankah kamu sudah memiliki
cukup banyak uang?”
“Aku merasa resah jika
tidak banyak bekerja dan Ayah kekasihku juga seorang pemimpin ksatria
jadi aku tidak bisa menolaknya”
Kami semua
terkejut saat mendengar gumangan dari Elliot yang menunjukkan
senyum pahit.
“Aku tahu kamu punya
kekasih, tapi aku tidak menduga kalau
dia seorang bangsawan”
Berbicara tentang
seorang pemimpin ksatria, sudah pasti dia seorang bangsawan
dalam bidang militer. Itu berarti Elliot akan diadopsi oleh
keluarga istrinya. Jadi, sudah wajar jika dia tidak
bisa menolaknya.
“Jadi setiap
orang sudah memilih jalannya masing-masing, huh ..”
Kurune menyeka air mata
yang jatuh dari matanya saat ia bergumam.
Sepertinya
dia mulai mengerti.
“Enak
tuh ~ jika Elliot manjadi seorang bangsawan ~”
Kiel menggoyang-goyangkan
kursinya dan membuat suara berderit.
“Bagaimana denganmu,
Kiel? “
“Oh, aku? Aku akan
bepergian melintasi berbagai negara dengan semua uang yang
kita dapatkan dari menaklukkan naga. Makan makanan lezat dengan bebas,
dan main dengan berbagai wanita layaknya seorang Raja”
Apakah dia senang Elliot
bertanya? Kiel menunjukkan senyum ramah sambil menjawab pertanya itu.
Apa yang baru saja
dikatakan Kiel adalah perilaku manusia yang sangat alami. Meski begitu, aku
bahkan belum mempertimbangkan untuk melakukan
hal-hal seperti itu. Karena itu memang tidak cocok untukku.
“Ya ampun,
kau memang tidak pernah berubah”
“Benar-benar Kiel
banget kan? “
"Itu Benar"
Semua orang menertawakan
kata-kata Kiel seperti dulu.
“Aku....”
“Apa pun yang kau
lakukan tidak akan penting, Kurune”
Saat Kurune mencoba
mengatakan sesuatu, Kiel menyela.
"Apa maksudmu
itu?!”
Kiel menggoda Kurune dan
membuatnya marah. Begitulah percakapan biasanya berlangsung, dan itu membuat
senyum di wajahku.
“Aku akan menjadi guru
di akademi sihir karena aku diundang ke sana”
“Hehh, seorang guru, ya
...”
Mewakili bagaimana
perasaan kami semua, Kiel berkata begitu.
“Eh? Aku menjadi
guru di akademi
sihir terkenal "Itu" loh? Bukankah kau
harusnya menunjukkan sedikit reaksi seperti saat kau mendengar
tentang Elliot?”
“Tidak, bahkan jika kau
mengatakan itu, aku tidak tahu apapun tentang Akademi sihir para
bangsawan”
Kiel menjawab
seolah-olah itu adalah sesuatu, sementara Kurune yang menunjukkan
ekspresi seperti tidak percaya dengan apa yang baru saja dia
dengar. Diapun menatapku dan Elliot.
“Maaf, aku seorang
pemula dalam kasus ini”
“Aku juga tidak tahu
apa-apa selain pedang”
“Hah ........”
Kurasa aku tidak
perlu ditanya lagi. Karena tidak mungkin bagi seorang yatim
piatu yang mengambil pedang dan menjadi petualang mengetahui
tentang Akademi sihir yang dimasuki oleh para bangsawan.
“Jadi bagaimana
denganmu, pemimpin? Apa yang akan kamu lakukan?”
Kurune, yang baru saja
menghela nafas, menatap arahku dan bertanya.
Kiel dan Elliot
juga ikut memusatkan pandangan mereka padaku seolah-olah
mereka juga bertanya akan hal itu.
“Aku akan tinggal di
Nordende”
""
"... Nordende?!" ""
|| Daftar Chapter || Selanjutnya
Ntaps min lanjutkan
ReplyDeletenjut min
ReplyDeleteNext
ReplyDelete