Saturday 28 April 2018

Evil God Chapter 33


TranslatorUDesu
Editor
UDesu
Proof Reader
UDesu
Chapter 33 :
Latihan Gabungan (2)




Lawanku lalu mengepungku setelah mendengar aba-aba dimulainya pertandingan.

[Aku sudah memperingatkanmu agar sadar akan posisimu waktu itu.]
[Ini adalah hukuman karena kau menghiraukannya.]

Mereka pun tertawa.
Mereka pasti menyangka kalau mereka lebih hebat.

[Oh, apa yang terjadi kalau aku tidak sadar?]
[Inilah yang akan terjadi!]

Salah satu pria menebasku dengan pedangnya dari depan setelah mendengar perkataanku tadi.
Ada juga yang mencoba menusukku menggunakan tombak dari belakang.
Tapi aku menghindari tombak itu tepat sebelum menusukku dan tombak itu akhirnya menyerang perut orang di depanku.

[Guh!]

Karena dia terkena serangan temannya, dia pun terpaku. Kemudian aku menyerangnya.
Aku meraih orang yang menggunakan tombak tadi, lalu melemparnya ke arah tim medis.

Mereka lalu segera menanganinya.

[Apa dia punya mata di belakang kepalanya? Kenapa dia bisa menghindarinya dengan sempurnya?]

Aku mendengarnya dari arah bangku penonton.
Evil Vision. Rasanya seperti menggerakkan kamera yang bisa melihat ke arah manapun.
Aku menggunakannya untuk melihat arah belakang.

[Jangan senang dulu karena telah mengalahkan class C! Ayo serang dia!]

Mereka semua bergegas menyerangku.
Yah, ini baru saja dimulai.

[Haaaa!!]

Aku melepaskan jaki milikku.
Tentu saja semua orang merasakannya sebagai ninki.

[Apa? Apa-apaan aura ini?]
[Monster!]

Eh? Apa aku mengeluarkan terlalu banyak?
Ini bukan karena cincin ini tidak berfungsi dan mereka merasakan jaki milikku, kan?
Kalau begitu, maka ini pasti akan menjadi sebuah kesalahan besar.

[Guwaaa!!!!]
[Guhaaah!]
[Guuuuh!!!]

Lagipula, aku punya batasan waktu.
Meskipun khawatir, aku tetap harus menyelesaikan hal ini.

Aku membuat yang lemah terlempar menggunakan sentilan di dahi.
Aku meninju dan menendang mereka agar mereka tidak bisa bertarung lagi.

[Cih!!]

Mereka mengambil jarak lalu menggunakan sihir.

[Fireball!]
[Thunder!]
[Wind Cutter!]

Berbagai macam sihir ditembakkan ke arahku. Tapi aku tidak menghindarinya.
Aku juga tidak mengaktifkan penghalang milikku.
Sihir mereka lenyap saat bersentuhan dengan jaki milikku.

[Keras sekali!]
[Aku tidak bisa menembus pertahanan ki miliknya.]

Aku lalu mengalahkan mereka satu persatu karena mereka terdiam dan tidak mencoba menyerangku lagi.
Aku lalu menahan jaki milikku saat hanya tersisa 3 orang.
Ini adalah batas waktu penggunaan cincin itu.

[Luar biasa ....]

Yufilia terlihat kagum.

[Aku tahu kalau dia menyembunyikan kekuatannya, tapi tak kusangka sampai seperti ini ....]

Tiraiza tak bisa menyembunyikan keterkejutannya.

[Kenapa dia menyembunyikannya?]
[Pasti ada alasan pribadi.... Terkadang ada juga yang tidak mau kekuatannya diketahui oleh orang lain.]

Iris menjawab keraguan Jiemi.

3 orang yang tersisa sudah tak punya semangat bertarung lagi.
Saat kupikir kalau aku tak perlu melakukan apapun lagi, aku mendengar teriakan dari jauh.

[Jangan membuatku malu! Cepat lanjutkan!]

Vincent berteriak sambil menggertakkan giginya.
Bagi mereka, Vincent pasti lebih menyeramkan daripada dihajar olehku.
Mereka lalu membulatkan tekad mereka dan berlari ke arahku.

Tapi---

Apa kalian pikir dia lebih menyeramkan dariku?
Aku tak bisa memaafkan mereka.
Lalu aku memberi sebuah pukulan yang sangat kuat.

Tubuhnya terlipat tak beraturan.
Dia terlempar hingga pagar batas di kejauhan lalu berhenti bergerak.
Karena dia adalah seorang dari class A, kurasa dia tak akan mati.
Dia lumayan kuat juga.

Wajah dua orang lainnya terlihat pucat.
Mereka terlihat panik dan seakan ingin mengatakan sesuatu.

Namun aku bergerak sebelum mereka sempat mengatakan apapun.
Aku menendang mereka berdua.
Mereka melambung 10 meter ke udara.

Dan sesaat sebelum kecepatan mereka berhenti di udara, aku mempersiapkan sihirku---

[Hentikan, Ashtal! Hentikan!]

Guru menghentikanku sebelum aku sempat menembakkan sihirku.
Aku lalu menggunakan sihir Levitation, dan mencegah mereka jatuh.

Mereka bertiga terluka parah.
Anggota tim medis lalu segera mengeluarkan tandu.

[Luar biasa.... dia sungguh luar biasa!]

Aku mendengar teriakan dari arah penonton.

[Anggota kelompok pahlawan memang luar biasa!]
[Jadi begitu rupanya, tak heran kalau kau mendapat rekomendasi dari Serina-sama.]

Aku mendengar sanjungan mereka.
Jadi aku bisa masuk ke sini karena rekomendasi itu, ya?

[Jangan bercanda! Aku tak bisa menerima ini!]

Vincent terlihat gemetar.
Rencananya menggunakan 20 orang pengikutnya untuk menghajarku dan membuatku masuk rumah sakit malah berbalik menyerangnya.
Karena vincent bukan orang yang kuat, dia adalah tipe orang yang menggunakan orang lain untuk bertarung menggantikannya.
Harga diri Vincent tidak akan terima melihat bawahannya dikalahkan seperti ini.

[Jadi, apa kau selanjutnya?]

Vincent pergi dengan wajah masam setelah mendengar tantangan dariku.
4 orang temanku pun lalu mendatangiku.                  

[Kenapa semua orang terlihat bersemangat?]
[Mungkin itu karena sifat Vincent.]

Tiraiza berbicara dengan acuh.

Sekolah ini dipenuhi oleh bawahannya.
Bahkan para guru hanya bisa diam dan membiarkan keegoisannya.
Karena tadi dia hanya bisa menggonggong, maka semua orang pasti berpikir ‘rasakan, kau!’.

[Akademi ini terdiri dari siswa dari berbagai negara, jadi tidak banyak dari mereka yang menyukai Kerajaan Scottyard.]

Aku mengangguk.
Seseorang yang sangat penting dari salah satu kekuatan besar biasanya tidak disukai.
Tapi sayangnya tidak ada yang berani mengatakannya langsung.
Oleh karena itu, mereka semua hanya bisa diam dari balik bayang-bayang.

[Omong-omong, soal pertarunganku tadi....]

Keadaan lebih gaduh dari dugaanku.
Akan sangat berbahaya jika ada yang merasakan jaki milikku.

[Aah... ninki milikmu sangat luar biasa.]

Jiemi memujiku.

Dia menyebutnya sebagai ninki.
Sepertinya cincin itu bekerja dengan baik.
Aku menenangkan hatiku karena merasa lega.

[Bukankah kau setingkat dengan kakakku?]
(TL : maksudnya senpai, ane-deshi (kakak seperguruan/kakak sepekerjaan) bukan kakak aslinya Yufilia)

Yang disebutnya kakak tadi adalah pahlawan yang mengalahkan Raja Iblis Lamelept pada bencana iblis 4 tahun yang lalu, Fiona Spencer.

[Apakah dia sekuat itu?]
[Ya, mungkin kita bisa mengalahkannya jika berempat. Ah, tapi itu jika tanpa Pedang Suci, ya. Pedang itu terlalu kuat jika dipakai untuk latih tanding.]

Yufilia menjawab setelah memikirkannya terlebih dahulu.
Jangankan manusia, Pedang Suci adalah senjata yang seharusnya digunakan oleh orang yang lebih kuat daripada Raja Iblis.
Meskipun manusia bertahan dengan sekuat tenaga mereka, pedang itu akan dengan mudah menembus pertahanan itu.

[Tapi bagaimana ya... Aura milikmu sangat sulit dipahami. Rasanya sedikit berbeda dengan aura milik orang lain....]

Yufilia memiringkan kepalanya.
Yah, kurasa cincin ini tidak bisa menyembunyikannya dengan sempurna.

[Pokoknya, kita tak akan tahu siapa yang lebih kuat diantara kau dan kakakku sebelum kita mencobanya.]

[Sepertinya menarik.]

Seorang wanita dengan rambut merah muda tiba-tiba menyela percakapan kami.
Wanita itu bernama Fiona Spencer.
Meskipun dia bilang menarik, tapi wajahnya sama sekali tidak menunjukkan senyuman dan matanya terlihat waspada terhadapku.





9 comments: