Sunday 8 April 2018

Isekai wa Smartphone to Tomo ni Chapter 186 Bahasa Indonesia


TranslatorRamune
Editor
Shiro7D
Proof Reader
UDesu


Arc 22: Jika Musim Dingin Datang, Apakah Musim Semi Masih Jauh Dibelakang Sana?

Chapter 186:  Ekplorasi Santai, dan Sebuah Cicin Emas





Rerisha-san telah memberitahukan letak kepulauan  tempat dungeon yang sebelumnya kami bahas, akupun langsung pergi ke kerajaan Sandora dengan [Gate] dan dari sana aku terbang dengan [Fly] menuju ke kepulauan itu.

Setelah terbang agak lama, kepulauan yang kutuju akhirnya mulai terlihat dari kejauhan. Kepulauan itu memang sangat jauh. Meskipun jika aku menaiki kapal cepat dari Sandora, tetap saja akan memakan waktu yang cukup lama.

Etto, jika aku tidak salah, katanya ada 3 dungeon di sana, ya? (Touya)

Di tiap-tiap pulau, ada beberapa dungeon yang jika ditotalkan manjadi 3 dungeon.

Meski aku disuruh Rerisha-san untuk menamainya, tapi nanti saja aku pikirkan soal itu. Karena saat ini aku sedang tidak ada ide, jadi aku berencana melihat-lihat dulu, mungkin saja aku bisa menemukan ide di sana.


Oh? (Touya)

Pada saat aku melihat salah satu pulau, terlihat sebuah kapal berukuran sedang di sebelah pulau itu. Aku juga melihat beberapa orang sedang mendirikan tenda di pantai pulau itu. Apakah mereka anggota guild yang disuruh Rerisha-san untuk menginvestigasi pulau ini?

Saat aku turun dan menyapa mereka, mereka semua terkejut dan langsung mengepungku sambil mengarahkan senjata mereka padaku.

Si-Siapa kau!? (Orang-orang Guild)

Aku Mochizuki Touya, orang yang telah menerima permintaan dari salah satu guild master, Rerisha-san. Saat ini aku kemari sebagai adventurer. Ah, ini kartu guild-ku (Touya)

Kartu emas!? Jadi Anda adalah raja Brunhild! Mohon maaf atas ketidak sopanan kami semua!(Orang-orang Guild)

Orang-orang guild langsung membuang senjata mereka. Kartu Guild ini, sangat menakjubkan. Kartu ini punya banyak manfaat karena tidak bisa dipalsukan.  Aku penasaran apakah anggota guild bisa melihat perbedaan mana yang asli dan mana yang palsu? 


Rerisha-san memintaku untuk menghubungkan pulau ini dengan Brunhild, Ah~… Bukankah akan lebih baik jika aku membawa orangnya ke sini? (Touya)

Aku mengaktifkan [Gate] dan membawa Rerisha-san dari guild yang ada di Brunhild.

Saya memang minta Anda untuk melakukannya, namun saya tidak menduga akan dilakukan secepat ini (Rerisha)

Rerisha-san memberi tahu para anggota guild tentang semua yang telah kami bahas sebelumnya secara detail dan mengatakan bahwa tugas mereka telah selesai.

Mulai sekarang, kepulauan ini akan menjadi daerah kerajaan Brunhild. Yah, meski begitu, kepulauan ini hanya memiliki pantai, pegunungan terjal, hutan lebat, dan langit biru saja.


Jadi, dimana lokasi dungeon-nya? (Touya)

Setelah Anda melewati hutan lebat yang ada di depan, Anda akan langsung melihat gunung berbatu yang terjal. Setelah mendakinya sebentar, akan ada gua yang langsung menuju ke dungeon. Pulau ini dikelilingi oleh pantai dangkal yang sangat luas, jadi ada kemungkinan dungeon ini menembus ke bawah laut, dan ada juga kemungkinan dungeon ini tersambung dengan dungeon lainnya (Orang-orang Guild)

Jika dulunya pulau ini memang pulau yang besar, maka bisa jadi memang seperti itu. Yah, untuk sekarang, mari kita periksa.

Aku akan pergi ke dalam dungeon sebentar, tapi apa yang akan kalian lakukan? (Touya)

Saya akan menjalankan prosedur perihal pemindahan hak kepulauan ini di Brunhild. Maaf atas ketidaksopananku, tapi bisakah Anda mengembalikan anggota lainnya ke pelabuhan yang ada di Sandora? (Rerisha)

Yah, tidak masalah, setelah itu aku mengembalikan Rerisha-san ke guild dengan [Gate]. Setelah itu, para anggota guild langsung berkemas-kemas dan naik ke kapal sambil tertawa riang gembira. Aku penasaran apakah mereka senang karena sangat sulit untuk menginvestigasi tempat ini sambil menunggu perintah? Yah, bukannya aku tidak mengerti kondisi mereka sih.

Ketika semuanya sudah naik ke kapal, aku mengirim semua kapal ke pelabuhan yang berada di kerajaan Sandora.

Lalu, apa  sebaiknya aku langsung ke dungeon saja?

Akan sangat mudah dan cepat jika aku langsung terbang ke sana, tapi aku memilih untuk berjalan kaki sambil membuat jalan yang aman dari pantai ke dungeon itu dengan sihir tanah.

Di tengah perjalanan, aku sempat diserang oleh serigala berkaki 6 dan ular berkepala 2, tapi aku langsung mengalahkannya karena mereka tidak terlalu kuat.
(TL : dasar MC OP,semuanya diselesaikan sendiri, lantas apa yang menurutmu kuat touya?)

Aku membuat jalan lurus mulai dari hutan sampai gunung berbatu yang terjal. Dari sana aku membuat tangga sampai ke pintu masuk dungeon di gua itu untuk memudahkan para adventurer nanti.

Aku memasuki gua sambil melihat apa yang ada di bawah kakiku.

Tempat ini gelap sekali. Yah, sudah sewajarnya jika sebuah gua itu gelap (Touya)

Aku menuruni tangga, sambil membuat bola cahaya dengan sihir [Light]. Dungeon ini terasa sangat lembab. Kurasa sudah jelas kalau dungeon ini dikelilingi oleh laut.

Tak lama kemudian, aku sampai di ruangan yang luas. Aku mengamati dinding dan langit-langit tempat ini. Mhhh, tidak diragukan lagi, tempat ini dibuat oleh manusia, dan sudah jelas bahwa ini adalah dungeon. Saat aku mengamati daerah di sekitarku, aku melihat jalan yang memecah menjadi 3: depan, kiri, dan kanan. Oi-Oi, baru saja masuk sudah menemukan persimpangan jalan? Kalau ini game, seharusnya tempat ini masih lurus. Yah,meskipun tidak ada gunanya aku mengeluh karena ini bukanlah sebuah game.

Untuk sekarang, karena aku tidak ingin tersesat, aku akan mengambil jalan yang berada di depan. Kurasa, aku bisa kembali kemari dengan [Gate] jika aku tersesat nantinya.

Setelah beberapa saat berjalan, aku sampai di persimpangan lagi, namun kali ini kanan dan kiri. Mmm. Itulah yang kudapat karena langsung menuju ke depan tanpa berpikir terlebih dahulu.

Huh? Tunggu dulu

Bukannya tidak mustahil sih tapi, mari kita coba…… Display Map. Posisiku saat ini, tunjukkan lantai pertama dungeon ini(Touya)

Displaying

Setelah aku mendengar jawaban dari smartphone-ku, peta dari lantai pertama dan posisiku diproyeksikan di udara. Berhasil. Oi, ini berhasil!
Membosankan.

(TL : kelihatannya touya sudah bosan menjadi karakter OP)

Proyeksinya juga menunjukkan jalan menuju lantai 2. Berdasarkan proyeksi peta ini, terdapat 4 lantai di dungeon ini.

Hmmmm, karena aku sudah mengetahui semuanya, aku jadi tidak bisa menikmati sensasi berpetualang lagi… Kurasa aku bisa mendapat uang dengan menjual peta ini tapi... Aku tidak akan melakukannya. Akan lebih menyenangkan dan menegangkan jika para adventurer menemukan jalannya sendiri. Kurasa aku akan membuatnya menjadi tempat wisata jika aku menjual peta ini. Yah, terserahlah. Sekarang, haruskah aku menyelesaikan setidaknya monster di lantai pertama……?

Whooops! (Touya)

Saat aku berjalan menuju tangga lantai kedua, tiba-tiba aku dihadang oleh 2 monster. Monster ini pendek dan berkepala anjing, mereka adalah Kobolds.

Kelihatannya para Kobolds ini telah mengantisipasi gerakanku karena mereka mengayunkan senjatanya ketika aku berada di tengah ruangan. Aku menghindari serangan mereka dengan cepat dan menembaknya dengan Brynhild. 


Ah, ternyata bukan peluru paralyze, ya? Mereka berdua sepertinya sudah sekarat.

Jika dipikir-pikir, karena aku menggunakan sihir [Light] inilah yang membuatku menjadi sasaran mereka. Jadi tentu saja, aku akan diserang, kan?

Aku meninggalkan para Kobold itu dan terus berjalan menuju lantai kedua. Pada saat aku berjalan, ada sesuatu seperti jalan pintas dengan sebuah ruangan. Karena terlihat mencurigakan, haruskah aku memeriksanya? Hal seperti ini juga penting, kan?

Aku berjalan menelusuri jalan itu dan membuka pintu ganda yang ada di situ. Ada peti harta karun di pojok ruangan tersebut. Meskipun sudah biasa di game, tapi terasa sangat janggal ketika aku menemukannya secara langsung. Kenapa ya?

“Kenapa ada peti harta karun di sini?” – adalah kalimat yang ingin kukatakan tapi... 

Haruskah aku membukanya sekarang?

Sambil merasa gembira, aku berjalan ke tempat peti itu. Ini bukan jebakan, kan? Tidak akan menyenangkan jika terjadi ledakan ketika aku membukanya. Mari buka sedikit demi sedikit. Rupanya, peti ini tidak terkunci.

Ketika aku membukanya, ada sesuatu yang tidak bisa kudeskripsikan.

Apa ini? (Touya)

Aku melihat pisau berkarat, tas kulit jelek, tongkat, dan kapak batu buatan tangan .Ah, bukankah kapak ini sama dengan kapaknya para Kobold tadi? Apakah mereka mengumpulkan barang seperti ini?

Rupanya, ruangan ini adalah ruangan harta Kobold. Guild pasti tidak akan mau membeli barang sejelek ini.

Jika dilihat baik-baik, ada cincin kecil di sudut peti ini. Tidak ada perhiasan seperti ruby atau semacamnya, tapi… bukankah ini emas? Oh, aku mendapat cincin emas (?). Jika ini memang emas, pasti akan laku terjual.

Jika dipikir-pikir, darimana mereka mendapat barang-barang ini?

Pada awalnya mungkin ada harta yang berharga dalam peti ini, tapi isinya sudah diambil oleh para monster. Dan mungkin saja, Kobold tadi itu menemukan peti yang sudah menjadi kosong itu dan menggunakannya?

Ada kemungkinan bahwa peti ini tidak berasal dari lantai ini. Mungkin peti ini ada di sini setelah dibawa dari lantai bawah oleh manusia atau monster.

Barang-barang berharga yang dulunya ada di ruangan harta telah diambil oleh monster-monster keparat itu, dan mungkin disembunyikan di berbagai tempat seperti peti ini. Dan ada kemungkinan juga bahwa para monster itu sedang memegangnya.

Aku hanya mengambil cincin itu dan membiarkan yang lainnya. Kobold-kun, mulai dari sekarang akan ada banyak adventurer datang kemari dan memburumu. Hiduplah dengan kuat. 
(TL: Dasar touya, sekarang kau malah membawa masalah bagi mereka)

Setelah aku sampai di lantai kedua, Aku berteleportasi ke tempat Rerisha-san berada dengan [Gate].

***

Meskipun ini hanyalah cincin biasa tanpa ada efek apapun, Tidak diragukan lagi bahwa cincin ini emas (Rerisha)

Apakah cincin ini benar-benar emas? Kalau begitu, apakah kita bisa mencari lebih banyak harta dari dungeon?

Tujuan para adventurer adalah harta karun yang ada di dungeon, dan material mentah yang bisa diambil dari magic beasts dan monster. Di dungeon ini, kelihatannya ada banyak monster yang telah berevolusi jika dibandingkan dengan monster yang ada di luar. Dan bahkan ada banyak material yang tidak biasa di sini.

Bolehkah saya membelinya? (Rerisha)

Boleh kok. Berapa harga yang kau tawarkan? (Touya)

Hmm…… Karena tidak ada ukiran dan ada banyak goresan, bagaimana kalau 2 koin perak? (Rerisha)
(TL: yang benar saja, mau beli emas pake perak -_-)
Hmm. 2 koin perak berarti seminggu di hotel. Kupikir penghasilan ini sepadan dengan waktu yang kuhabiskan di sana. Yah, meskipun tidak mudah untuk menemukannya sih.

Ah, hal ini mengingatkanku, jika jumlah adventurer bertambah, aku harus menambah dan membangun lebih banyak hotel. Kelihatannya semua ruangan di penginapan [Silver Moon] akan terisi semua nantinya.

Lalu, soal portal yang menghubungkan pulau dengan Brunhild, apa yang akan Anda lakukan dengan biaya ongkosnya? (Rerisha)

Biaya ongkos? (Touya)

Karena di sana tidak ada apa-apa, kusarankan Anda hanya menariknya pada saat mereka pergi, atau… mungkin Anda ingin membuatnya gratis? (Rerisha)

Umm~ Betul juga ya… Kalau begitu, bagaimana dengan 1 koin tembaga? (Touya)

“Terlalu murah” – adalah jawaban Rerisha-san padaku, tapi kemungkinan para adventurer tidak kembali jika biayanya mahal cukup besar. Jika memungkinkan, aku ingin mereka menjadi pelanggan tetap. Dan aku juga ingin agar mereka menggunakan fasilitas yang ada di negara ini seperti hotel agar roda perekonomian berjalan.

Jika aku menggratiskannya, ada kemungkinan bahwa semuanya akan keluar-masuk sesuka mereka. Siapa yang pergi ke pulau? Apa mereka tidak akan kembali? Akan lebih baik jika memberinya sedikit peraturan. Semua yang masuk harus menunjukkan kartu mereka.

Memang hal ini tidak akan memberikan uang yang banyak, tapi bukan itu intinya, kan?

Ada kemungkinan bahwa senjata, armor, dan potion penyembuhan akan diperlukan nantinya. Keadaan sekarang ini seakan-akan keadaan dimana aku menghitung ayam-ayamku sebelum mereka menetas, tapi sebelum itu, ayo kunjungi semua pedagang yang ada di kota.

Aku mungkin juga membutuhkan banyak pandai besi yang bisa memperbaiki senjata dan semacamnya nanti.

Hal ini mulai menyenangkan.





Sebelumnya || Daftar Chapter  || Selanjutnya

15 comments:

  1. mntap min, ditunggu lanjutanny :v

    ReplyDelete
  2. Thanks banget min..
    bagus banget.. πŸ‘

    ReplyDelete
  3. Thanks banget min..
    bagus banget.. πŸ‘

    ReplyDelete
  4. Rilis nya setiap hari apa min?

    ReplyDelete
    Replies
    1. kita update gak tentu hari karena staff sini juga banyak kesibukan dan juga gak ingin dikekang deadline...
      yang jelas jika dalam 1 minggu gak ada update, maka update selanjutnya pasti akan banyak chapter yang rilis (lebih dari 4 chapter)

      Delete
  5. Waaw.. update ny byk mlu.. terkejut saya :v
    Mantap bgt.. thanks min

    ReplyDelete
  6. 39 min,
    Tinggal bagian pembantaian naga, penculikan petualang pemula dan pengantin ke-8. Baru terhubung ke chapter 200.

    Semoga bulan depan selesai semua chapter yg bolong. 😁
    πŸ‘πŸ‘πŸ‘

    ReplyDelete
    Replies
    1. akhir bulan ini tersambung!!!
      setidaknya begitulah rencananya...
      kalau enggak mager~

      Delete
    2. 😸semangat min ngerjain nya, πŸ€—

      Delete
  7. Mantaf min semangat,, keren TL nya ada gambar nya pula,, di tunggu kelanjutan nya

    ReplyDelete
  8. Touya mulai menganggap manusia sebagai ayam

    ReplyDelete
  9. thanks min udah di translate.keren translate-nya

    ReplyDelete
  10. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete