Isekai wa Smartphone to Tomo ni Chapter 186 Bahasa Indonesia
Translator | Ramune |
Editor
| Shiro7D |
Proof Reader
| UDesu |
Arc 22: Jika Musim Dingin Datang, Apakah Musim Semi Masih Jauh Dibelakang Sana?
Chapter 186: Ekplorasi Santai, dan Sebuah Cicin Emas
Chapter 186: Ekplorasi Santai, dan Sebuah Cicin Emas
Rerisha-san
telah memberitahukan letak kepulauan tempat dungeon yang sebelumnya kami bahas, akupun langsung pergi ke kerajaan
Sandora dengan [Gate] dan dari sana aku terbang dengan [Fly]
menuju ke kepulauan itu.
Setelah terbang agak lama,
kepulauan yang kutuju akhirnya mulai terlihat dari
kejauhan. Kepulauan itu memang sangat jauh. Meskipun jika aku menaiki kapal
cepat dari Sandora, tetap saja akan memakan waktu yang cukup lama.
「Etto, jika aku tidak salah, katanya ada 3 dungeon di sana, ya?」 (Touya)
Di tiap-tiap pulau, ada beberapa dungeon yang jika ditotalkan manjadi 3 dungeon.
Meski aku disuruh Rerisha-san
untuk menamainya, tapi nanti
saja aku pikirkan soal itu. Karena saat ini aku sedang tidak ada ide, jadi aku berencana melihat-lihat dulu, mungkin saja aku bisa menemukan ide di sana.
「Oh?」 (Touya)
Pada saat aku
melihat salah satu pulau, terlihat sebuah kapal berukuran sedang di sebelah
pulau itu. Aku juga melihat beberapa orang sedang
mendirikan tenda di pantai pulau itu. Apakah mereka anggota guild yang disuruh Rerisha-san untuk
menginvestigasi pulau ini?
Saat aku turun dan menyapa mereka,
mereka semua terkejut dan langsung mengepungku sambil mengarahkan senjata
mereka padaku.
「Si-Siapa kau!?」 (Orang-orang
Guild)
「Aku Mochizuki Touya, orang yang telah menerima permintaan dari salah satu guild master, Rerisha-san. Saat ini aku
kemari sebagai adventurer. Ah, ini kartu guild-ku」 (Touya)
「Kartu emas!? Jadi Anda adalah raja Brunhild! Mohon maaf atas ketidak sopanan kami semua!」(Orang-orang Guild)
Orang-orang guild langsung membuang senjata mereka.
Kartu Guild ini, sangat menakjubkan.
Kartu ini punya banyak manfaat karena tidak bisa dipalsukan. Aku penasaran apakah anggota guild bisa melihat perbedaan mana yang
asli dan mana yang palsu?
「Rerisha-san memintaku untuk menghubungkan pulau ini dengan
Brunhild, Ah~… Bukankah akan lebih baik jika aku membawa orangnya ke sini?」 (Touya)
Aku mengaktifkan [Gate] dan
membawa Rerisha-san dari guild yang
ada di Brunhild.
「Saya memang minta Anda untuk melakukannya, namun saya tidak menduga akan dilakukan secepat ini」 (Rerisha)
Rerisha-san
memberi tahu para anggota guild
tentang semua yang telah kami bahas sebelumnya secara detail dan mengatakan
bahwa tugas mereka telah selesai.
Mulai sekarang, kepulauan ini akan
menjadi daerah kerajaan Brunhild. Yah, meski begitu,
kepulauan ini hanya memiliki pantai, pegunungan terjal, hutan
lebat, dan langit biru saja.
「Jadi, dimana lokasi dungeon-nya?」 (Touya)
「Setelah Anda melewati hutan lebat yang ada di
depan, Anda akan langsung melihat gunung berbatu yang terjal. Setelah
mendakinya sebentar, akan ada gua yang langsung menuju ke dungeon. Pulau ini dikelilingi oleh pantai dangkal yang sangat
luas, jadi ada kemungkinan dungeon
ini menembus ke bawah laut, dan ada juga kemungkinan dungeon ini tersambung dengan dungeon
lainnya」 (Orang-orang Guild)
Jika dulunya pulau ini memang pulau
yang besar, maka bisa jadi memang seperti itu. Yah, untuk sekarang, mari kita
periksa.
「Aku akan pergi ke dalam dungeon
sebentar, tapi apa yang akan kalian lakukan?」 (Touya)
「Saya akan menjalankan prosedur perihal pemindahan hak kepulauan
ini di Brunhild. Maaf atas ketidaksopananku, tapi bisakah Anda mengembalikan anggota
lainnya ke pelabuhan yang ada di Sandora?」 (Rerisha)
Yah, tidak
masalah, setelah itu
aku mengembalikan Rerisha-san ke guild
dengan [Gate]. Setelah itu, para anggota guild
langsung berkemas-kemas dan naik ke kapal sambil tertawa riang gembira. Aku
penasaran apakah mereka senang karena sangat sulit untuk menginvestigasi tempat
ini sambil menunggu perintah? Yah, bukannya aku tidak mengerti kondisi mereka
sih.
Ketika
semuanya sudah naik ke kapal, aku mengirim semua kapal ke pelabuhan yang berada
di kerajaan Sandora.
Lalu, apa sebaiknya aku langsung
ke dungeon saja?
Akan sangat
mudah dan cepat jika aku langsung terbang ke sana, tapi aku memilih untuk
berjalan kaki sambil membuat jalan yang aman dari pantai ke dungeon itu dengan sihir tanah.
Di tengah
perjalanan, aku sempat diserang oleh serigala berkaki 6 dan ular berkepala 2,
tapi aku langsung mengalahkannya karena mereka tidak terlalu kuat.
(TL
: dasar MC OP,semuanya diselesaikan sendiri, lantas apa yang menurutmu kuat touya?)
Aku membuat
jalan lurus mulai dari hutan sampai gunung berbatu yang terjal. Dari sana aku
membuat tangga sampai ke pintu masuk dungeon
di gua itu untuk memudahkan para adventurer
nanti.
Aku memasuki gua sambil melihat
apa yang ada di bawah kakiku.
「Tempat ini gelap sekali. Yah, sudah sewajarnya jika sebuah gua itu
gelap」 (Touya)
Aku menuruni
tangga, sambil membuat bola cahaya dengan sihir [Light]. Dungeon ini
terasa sangat lembab. Kurasa sudah jelas kalau dungeon ini dikelilingi oleh laut.
Tak lama kemudian,
aku sampai di ruangan yang luas. Aku mengamati dinding dan
langit-langit tempat ini. Mhhh, tidak
diragukan lagi, tempat ini dibuat oleh manusia, dan sudah jelas bahwa
ini adalah dungeon. Saat aku
mengamati daerah di sekitarku, aku melihat jalan yang memecah menjadi 3: depan,
kiri, dan kanan. Oi-Oi, baru saja masuk sudah menemukan persimpangan jalan?
Kalau ini game, seharusnya tempat ini
masih lurus. Yah,meskipun tidak ada gunanya aku mengeluh karena ini bukanlah
sebuah game.
Untuk
sekarang, karena aku tidak ingin tersesat, aku akan mengambil jalan yang berada
di depan. Kurasa, aku bisa kembali kemari dengan [Gate] jika aku tersesat
nantinya.
Setelah
beberapa saat berjalan, aku sampai di persimpangan lagi, namun kali ini kanan dan kiri. Mmm. Itulah yang kudapat karena langsung menuju ke
depan tanpa berpikir terlebih dahulu.
Huh? Tunggu dulu…
「Bukannya tidak mustahil sih tapi, mari kita
coba…… Display Map. Posisiku saat ini, tunjukkan lantai pertama dungeon ini」(Touya)
『Displaying』
Setelah aku
mendengar jawaban dari smartphone-ku,
peta dari lantai pertama dan posisiku diproyeksikan di udara. Berhasil. Oi, ini berhasil!
Membosankan.
(TL : kelihatannya
touya sudah bosan menjadi karakter OP)
Proyeksinya
juga menunjukkan jalan menuju lantai 2. Berdasarkan proyeksi peta ini, terdapat
4 lantai di dungeon ini.
Hmmmm, karena aku sudah mengetahui
semuanya, aku jadi tidak bisa menikmati
sensasi berpetualang lagi… Kurasa aku bisa mendapat uang dengan menjual peta
ini tapi... Aku tidak akan melakukannya. Akan lebih menyenangkan dan
menegangkan jika para adventurer
menemukan jalannya sendiri. Kurasa aku akan membuatnya menjadi tempat wisata
jika aku menjual peta ini. Yah, terserahlah. Sekarang, haruskah aku
menyelesaikan setidaknya monster di lantai pertama……?
「Whooops!」 (Touya)
Saat aku
berjalan menuju tangga lantai kedua, tiba-tiba aku dihadang oleh 2 monster. Monster ini pendek dan berkepala anjing, mereka adalah Kobolds.
Kelihatannya
para Kobolds ini telah mengantisipasi gerakanku karena mereka mengayunkan
senjatanya ketika aku berada di tengah ruangan. Aku menghindari serangan mereka
dengan cepat dan menembaknya dengan Brynhild.
Ah, ternyata bukan
peluru paralyze, ya? Mereka berdua sepertinya sudah sekarat.
Jika
dipikir-pikir, karena aku menggunakan sihir [Light] inilah yang
membuatku menjadi sasaran mereka. Jadi tentu saja,
aku akan diserang, kan?
Aku meninggalkan
para Kobold itu dan terus berjalan menuju lantai kedua. Pada saat aku berjalan,
ada sesuatu seperti jalan pintas dengan sebuah ruangan. Karena terlihat
mencurigakan, haruskah aku memeriksanya? Hal seperti ini juga penting, kan?
Aku berjalan
menelusuri jalan itu dan membuka pintu ganda yang ada di situ. Ada peti harta karun
di pojok ruangan tersebut. Meskipun sudah biasa di game, tapi terasa sangat janggal ketika aku menemukannya secara
langsung. Kenapa ya?
“Kenapa ada
peti harta karun di sini?” – adalah kalimat yang ingin kukatakan tapi...
Haruskah aku
membukanya sekarang?
Sambil merasa
gembira, aku berjalan ke tempat peti itu. Ini bukan jebakan, kan? Tidak akan
menyenangkan jika terjadi ledakan ketika aku membukanya. Mari buka sedikit demi
sedikit. Rupanya, peti ini tidak terkunci.
Ketika aku
membukanya, ada sesuatu yang tidak bisa kudeskripsikan.
「Apa ini?」 (Touya)
Aku melihat
pisau berkarat, tas kulit jelek, tongkat, dan kapak batu buatan tangan .Ah,
bukankah kapak ini sama dengan kapaknya para Kobold tadi? Apakah mereka
mengumpulkan barang seperti ini?
Rupanya,
ruangan ini adalah ruangan harta Kobold. Guild
pasti tidak akan mau membeli barang sejelek ini.
Jika dilihat
baik-baik, ada cincin kecil di sudut peti ini. Tidak ada perhiasan seperti ruby
atau semacamnya, tapi… bukankah ini emas? Oh, aku mendapat cincin emas (?). Jika ini
memang emas, pasti akan laku terjual.
Jika
dipikir-pikir, darimana mereka mendapat barang-barang ini?
Pada awalnya
mungkin ada harta yang berharga dalam peti ini, tapi isinya sudah diambil oleh para monster. Dan mungkin saja, Kobold tadi itu menemukan peti yang sudah menjadi kosong itu dan menggunakannya?
Ada
kemungkinan bahwa peti ini tidak berasal dari lantai ini. Mungkin peti ini ada
di sini setelah dibawa dari lantai bawah oleh manusia atau monster.
Barang-barang
berharga yang dulunya ada di ruangan harta telah diambil oleh monster-monster keparat itu, dan mungkin
disembunyikan di berbagai tempat seperti peti ini. Dan ada kemungkinan juga bahwa
para monster itu sedang memegangnya.
Aku hanya
mengambil cincin itu dan membiarkan yang lainnya. Kobold-kun, mulai dari
sekarang akan ada banyak adventurer
datang kemari dan memburumu. Hiduplah dengan kuat.
(TL: Dasar touya, sekarang
kau malah membawa masalah bagi mereka)
Setelah aku
sampai di lantai kedua, Aku berteleportasi ke tempat Rerisha-san berada dengan
[Gate].
***
「Meskipun ini hanyalah cincin biasa tanpa ada efek apapun, Tidak
diragukan lagi bahwa cincin ini emas」 (Rerisha)
Apakah cincin
ini benar-benar emas? Kalau begitu, apakah kita bisa mencari lebih banyak harta
dari dungeon?
Tujuan para adventurer adalah harta karun yang ada di dungeon, dan material mentah yang bisa diambil dari magic beasts dan monster. Di dungeon ini, kelihatannya ada banyak monster yang telah berevolusi jika
dibandingkan dengan monster yang ada
di luar. Dan bahkan ada banyak material yang tidak biasa di sini.
「Bolehkah saya membelinya?」 (Rerisha)
「Boleh kok. Berapa harga yang kau tawarkan?」 (Touya)
「Hmm…… Karena tidak ada ukiran dan ada banyak goresan, bagaimana
kalau 2 koin perak?」 (Rerisha)
(TL: yang benar saja, mau beli emas pake perak -_-)
Hmm. 2 koin perak
berarti seminggu di hotel. Kupikir penghasilan ini sepadan dengan waktu yang
kuhabiskan di sana. Yah, meskipun tidak mudah untuk menemukannya sih.
Ah, hal ini mengingatkanku, jika
jumlah adventurer bertambah, aku harus
menambah dan membangun lebih banyak hotel. Kelihatannya semua ruangan di penginapan
[Silver Moon] akan terisi semua nantinya.
「Lalu, soal portal yang menghubungkan pulau dengan Brunhild, apa
yang akan Anda lakukan dengan biaya ongkosnya?」 (Rerisha)
「Biaya ongkos?」 (Touya)
「Karena di sana tidak ada apa-apa, kusarankan Anda hanya menariknya
pada saat mereka pergi, atau… mungkin Anda ingin membuatnya gratis?」 (Rerisha)
「Umm~ Betul juga ya… Kalau begitu, bagaimana dengan 1 koin tembaga?」 (Touya)
“Terlalu
murah” – adalah jawaban Rerisha-san padaku, tapi kemungkinan para adventurer tidak kembali jika biayanya
mahal cukup besar. Jika memungkinkan, aku ingin mereka menjadi pelanggan tetap.
Dan aku juga ingin agar mereka menggunakan fasilitas yang ada di negara ini
seperti hotel agar roda perekonomian berjalan.
Jika aku
menggratiskannya, ada kemungkinan bahwa semuanya akan keluar-masuk sesuka
mereka. Siapa yang pergi ke pulau? Apa mereka tidak akan kembali? Akan lebih
baik jika memberinya sedikit peraturan. Semua yang masuk harus menunjukkan
kartu mereka.
Memang hal ini tidak akan
memberikan uang yang banyak, tapi bukan itu intinya, kan?
Ada
kemungkinan bahwa senjata, armor, dan potion penyembuhan
akan diperlukan nantinya. Keadaan sekarang ini seakan-akan keadaan dimana aku
menghitung ayam-ayamku sebelum mereka menetas, tapi sebelum itu, ayo kunjungi
semua pedagang yang ada di kota.
Aku mungkin
juga membutuhkan banyak pandai besi yang bisa memperbaiki
senjata dan semacamnya nanti.
Hal ini mulai
menyenangkan.
Sebelumnya || Daftar Chapter || Selanjutnya
mntap min, ditunggu lanjutanny :v
ReplyDeleteThanks banget min..
ReplyDeletebagus banget.. π
Thanks banget min..
ReplyDeletebagus banget.. π
Rilis nya setiap hari apa min?
ReplyDeletekita update gak tentu hari karena staff sini juga banyak kesibukan dan juga gak ingin dikekang deadline...
Deleteyang jelas jika dalam 1 minggu gak ada update, maka update selanjutnya pasti akan banyak chapter yang rilis (lebih dari 4 chapter)
Waaw.. update ny byk mlu.. terkejut saya :v
ReplyDeleteMantap bgt.. thanks min
39 min,
ReplyDeleteTinggal bagian pembantaian naga, penculikan petualang pemula dan pengantin ke-8. Baru terhubung ke chapter 200.
Semoga bulan depan selesai semua chapter yg bolong. π
πππ
akhir bulan ini tersambung!!!
Deletesetidaknya begitulah rencananya...
kalau enggak mager~
πΈsemangat min ngerjain nya, π€
DeleteMantaf min semangat,, keren TL nya ada gambar nya pula,, di tunggu kelanjutan nya
ReplyDeleteTouya mulai menganggap manusia sebagai ayam
ReplyDeletethanks min udah di translate.keren translate-nya
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteSankyu min
ReplyDeleteThanks min
ReplyDelete