Sunday 8 April 2018

Isekai wa Smartphone to Tomo ni Chapter 182 Bahasa Indonesia


TranslatorRamune
Editor
ZERO
Proof Reader
UDesu


Arc 22: Jika Musim Dingin Datang, Apakah Musim Semi Masih Jauh Dibelakang Sana?

Chapter 182: Negara Iblis, dan Teka-teki




Jadi pada dasarnya kau bilang kalau reruntuhan Babylon telah ditemukan? Di mana?(Touya)

Iya. Reruntuhan itu ada di tengah Kerajaan Iblis Zenoasu. Tepatnya di daerah pegunungannya.(Kousyoku)

Aku pun sedikit tersenyum mendengar laporan Kougyoku.

Kerajaan Iblis Zenoasu, yah? Itu adalah Kerajaan yang menutup perbatasannya dan merupakan tempat tinggal ras-iblis. Kudengar kerajaan itu dipimpin orang yang dipanggil “Maou” yang tidak punya keinginan untuk berhubungan dengan Negara lain. Kabar juga mengatakan kalau lingkungan di sana keras karena karakteristik spesial tanah mereka. Berbagai spesies makhluk sihir, dan sub-spesies mereka sering mengamuk sesuka hati. Orang-orang mengatakan kalau kerajaan itu sangatlah mengerikan.

Apa aku harus pergi ke kerajaan yang misterius? Untuk mengatasi rasa penasaranku, aku memanggil seorang ras-iblis yang ada di orde ksatria kami.

Informasi mengenai Zenoasu, yah?(Rusheed)

Orang yang kupanggil adalah vampire muda bertelinga lancip, mata merah, dan kulit pucat. Namanya Rusheed dan ia orang yang aneh sampai-sampai tidak suka darah walaupun seorang vampir. Menurutnya, mengkonsumsi darah hanyalah sebuah hobi dan tidak dibutuhkan untuk bertahan hidup.

Orang ini telah benar-benar menghancurkan kesanku pada vampir. Pertama, mereka tidak bermasalah dengan cahaya matahari, dan makan masakan bawang jika mau. Mereka tidak bermasalah dengan salib dan senjata perak tidak benar-benar dibutuhkan untuk membunuh vampir. Mereka tidak berubah menjadi kelelawar dan yang paling parah dari yang lain adalah, mereka tidak menyukai darah.

Sepertinya ketidaksukaan terhadap darah yang disebutkan di atas bukanlah sifat satu orang saja, akan tetapi sifat dari semua vampir di dunia ini. Ah, merubah seseorang menjadi vampir setelah, anggap saja, menghisap darah orang tersebut sampai kering juga tidak ada.

Vampir memang memiliki penglihatan malam, kekuatan super, regenerasi tinggi dan berbagai kemampuan lain, tapi bagiku hal itu tidak masuk akal. Aku penasaran, apakah ini semua karena kesan vampir muda yang tidak meyakinkan ini?

Terlebih lagi, klan vampir dianggap sebagai salah satu keluarga bermartabat di Zenoasu, jadi aku memanggilnya karena berpikir ia tahu sesuatu. Alasan kenapa ia, yang lahir di klan dengan posisi tinggi datang ke Negara kami masih menjadi teka-teki bagiku. Saat interview, ia berkata ingin mandiri.

Apakah selain ras-iblis tidak ada manusia sama sekali di Zenoasu?(Touya)

Tidak. Walaupun minoritas, di sana juga ada manusia dan demi-human. Hanya karena Negara tidak ingin melibatkan diri dengan Negara lain secara aktif bukan berarti Negara itu menutup diri dari warga asing. Akan tetapi, ada beberapa kesulitan dalam menjalani kehidupan di sana, jadi jumlah mereka hanya sedikit.(Rusheed)

Kesulitan? Contohnya?(Touya)

Pertama, ada perubahan suhu yang sangat ekstrem. Jika disuruh membandingkan, panasnya tengah hari di sana sama seperti panasnya musim panas, sedangkan dinginnya malam terasa seperti yang ada di musim dingin. Kedua, jumlah makhluk sihir sangatlah banyak, dan ada kemungkinan Anda akan diserang sesaat setelah keluar kota. Yang terakhir, makanannya. Tidak banyak yang bisa dimakan manusia. Apa anda mau makan sesuatu seperti jeli slime atau daging orc?(Rusheed)

Apa kau bilang di sana ada orc? Si babi. Mereka adalah monster bertubuh manusia dengan kepala babi seperti Zhū Bājiè. Apa orang di sana memakannya!? Yah, mungkin rasanya seperti daging babi, tapi tetap saja! Mereka harus makan babi biasa!

Dan jeli slime tadi….. Yep, kedengarannya menjijikkan. Kurasa ada perbedaan besar dalam kultur makanan antara mereka dan diriku…..

Aku pun bertanya apakah ada makanan yang bisa ditolerir di sana, tapi yang keluar malah “sup cacing-mini” dan “kelelawar raksasa panggang”. Tidak bisa, tidak bisa, tidak bisa. Makanan seperti itu tidak bisa kumakan. Baiklah. Jika aku disuruh memakannya, kesannya akan terlihat buruk walaupun masakannya enak.

Cukup lama bagi saya untuk bisa memakannya…… Tapi ada juga makanan yang ingin saya makan.(Rusheed)

Rusheed menunjukkan senyuman masam saat mengatakannya. Yah, aku setuju kalau akan sulit untuk melupakan ‘rasa masakan tanah air’.

Walau demikian, seharusnya tidak masalah bagi manusia untuk tinggal di sana. Daripada memikirkan rencana, mari menyelinap ke sana, pergi ke reruntuhan Babylon dan mengambilnya. Jika aku ditemukan, aku akan mengatakan aku anak ketiga seorang budak miskin. Walau aku tidak bisa bertarung di sana sih. Dan di sana juga tidak ada shogun.

Baiklah, haruskah aku pergi ke sana? Sungguh menyedihkan, tapi sepertinya Rusheed belum pernah ke area sekitar reruntuhan itu sama sekali, jadi setelah berpindah ke Yuuron, aku memutuskan pergi sendiri menggunakan [Fly].

Aku juga meminta semuanya untuk tetap berada di istana karena kali ini aku pergi dengan [Fly]. Saat aku memilih salah satu dari kelompok Kohaku untuk diajak agar bisa menghubungi satu sama lain jika nanti terjadi sesuatu, mereka hampir berkelahi dan sangat sulit untuk menghentikannya.

Berkat [Lotere] yang dibuat Yumina, Kohaku lah yang akhirnya ikut. Kami pun menggunakan [Gate] untuk pergi ke Yuuron yang merupakan tempat pertempuran kami dengan Fraze beberapa waktu yang lalu.

Tempat itu gersang masih sama seperti kemarin. Karena di sini aku tidak punya urusan, aku naik ke langit dan pergi ke arah Zenoasu dengan [Fly] setelah mengapungkan Kohaku dengan [Levitation].

Sebelum itu, aku membuat kami berdua tidak terlihat dengan [Invisible] karena akan menyusahkan jika aku terlihat di sini.

Saat memasuki daerah Zenoasu, ada orang yang terbang ke arah kami karena suatu alasan. Saat aku menurunkan kecepatan dan menyelidiki mereka, ternyata mereka adalah sepasang ras-iblis yang bagian atasnya manusia sementara tangan  dan tubuh bagian bawahnya seperti burung.

Mereka adalah Harpies. Kabar mengatakan kalau cakar mereka cukup kuat sampai-sampai bisa membunuh beruang. Mereka tidak akan menghalangi selama kita tidak menganggu mereka.(Kohaku)

Seperti yang Kohaku katakan. Pasangan harpies melewati kami dan terbang ke arah lain. Walaupun sepertinya mereka tidak melihat kami. Setelah aku membuat pelindung sihir, aku juga menghilangkan bau kami.

Mereka memang bukan makhluk sihir, tapi ras-iblis. Ternyata, ras-iblis adalah makhluk seperti manusia yang bisa memahami kata-kata walaupun sedikit tidak jelas. Itulah dasarnya. Telah ditetapkan kalau makhluk seperti Dullahan, yang walaupun seperti manusia tapi tidak bisa memahami kata-kata, dan juga makhluk seperti unicorn, yang walaupun tidak seperti manusia tapi bisa memahami kata-kata, adalah makhluk sihir. Yah, walaupun aku tidak tahu detailnya sih.

Kurasa kita harus berhati-hati. Karena sepertinya di sini juga ada makhluk sihir yang tak dikenal.(Touya)

Kami pun sekali lagi terbang. Saat aku melihat pemandangan di bawah, terlihat daerah gersang, pegunungan berbatu, dan hutan yang luas. Sekarang aku yakin kalau hidup di sini sangatlah sulit.

Walaupun ada beberapa tempat yang kurang lebih seperti kota, sepertinya tanah di sekitarnya tidak diolah.

Zenoasu terasa seperti daerah tak terurus. Tapi kurasa pemandangannya akan berubah jika kita pergi ke ibukotanya.(Touya)


Tampaknya jumlah elemen sihir dan makhluk sihir di sini sangat banyak. Sulit untuk ditinggali manusia. Tapi hal ini tidak ada apa-apanya bagi makhluk berbadan kuat seperti ras-iblis….. (Kohaku)

Jika dipikir-pikir, tempat ini menjadi sebuah Negara yang cocok ditinggali ras-sihir.

Tapi tetap saja, di sini panas sekali. Apa daerah ini punya musim dingin? Matahari terlihat cerah di langit. Dengan hanya berada di sini, entah kenapa rasanya menjadi lebih panas. Aku penasaran, apakah hal ini ada hubungannya dengan jumlah elemen sihir Negara ini?

Mantelku tahan panas, jadi tidak masalah.
Saat aku meneruskan perjalanan sambil melihat ke bawah, sekali lagi ada sesuatu yang terbang dari arah yang berlawanan. Harpies lagi, yah?

Bukan, itu burung. Ia terlihat seperti burung condor berwarna biru. Ia pasti anak buah Kougyoku.

Burung itu pun terbang untuk memandu kami. Tak lama kemudian, kami mendekati area pegunungan, dan burung itu pun memandu kami menuju lembah.

Itu……(Touya)

Terlihat reruntuhan yang karena terhimpit pegunungan, terlihat seperti Triumphal Arch.
(Tl : https://en.wikipedia.org/wiki/Triumphal_arch )

Setelah turun, aku memeriksa materialnya, dan ternyata sama dengan reruntuhan Babylon yang lain. Kurasa ini reruntuhan yang tepat.

Tingginya sekitar tiga meter. Saat aku memasukinya, ada ruangan berukuran enam tatami dengan beberapa ukiran di dindingnya. Dan juga lima objek poligon berbeda di bagian kiri.

Di tengah ruangan, hanya ada satu pilar batu setinggi pinggang. Batu sihir api terlihat bersinar diatasnya. Itu adalah lubang….. bukan, itu adalah Hokora. Walaupun bahannya terbuat dari material marmer sih.
(TL: Hokora –kuil shinto mini yang digunakan untuk persembahan, agar lebih jelas , klik link ini: https://en.wikipedia.org/wiki/Hokora)

Mmn? Reruntuhan yang ini berbeda dengan yang lain…. Kira-kira apa maksudnya, yah?(Touya)

Akhirnya, aku mengalirkan kekuatan sihir elemen api pada pilar batu di depan. Setelah melakukannya, aku mendengar dengungan seakan-akan aku telah melakukan kesalahan. Mmm? Itu adalah suara “salah” yang kau dapatkan dalam acara kuis. Apa itu artinya aku harus melakukan sesuatu yang berbeda? Jadi jawabanku yang tadi salah, yah?

Seperti yang kuduga. Apakah poligon dan ukiran di dinding itu adalah sebuah petunjuk? Apa itu artinya ukiran tersebut ada dalam bahasa peradaban kuno? [Reading : bahasa peradaban kuno].(Touya)

Dengan adanya sihir itu, aku bisa membaca ukiran yang ada di dinding.

Mulai dari yang atas, bariskan figur yang ada di kanan dengan urutan yang benar. Sebenarnya kau tidak harus membariskannya. Bayangkan saja di kepalamu, tidak masalah selama batu sihirnya tersentuh dan kekuatan sihirnya teralirkan.



Apa-apaan itu? Sebuah kuis? “Figur”, apa kata itu merujuk pada 5 poligon lingkaran dan segitiga di sebelahnya, yah?

Ada kotak, setengah lingkaran, bintang, lingkaran dan segitiga jika diurutkan mulai dari atas. Ada titik kecil di tengahnya. Lima, tiga, satu, empat, dan dua.

Jika yang diurutkan adalah titik yang ada di tengah…. Seharusnya tidak semudah ini, kan?(Touya)

Akhirnya, aku mengurutkan bentuk-bentuk itu (bintang, segitiga, setengah lingkaran, lingkarang, kotak) di kepalaku dan mengalirkan kekuatan sihir ke pilar batu. Akan tetapi, sekali lagi terdengar suara dengungan, yang menandakan kalau aku salah. Yah, sudah kuduga kalau hasilnya akan seperti ini.

Hmm….. Ah, mungkin, jumlah dari sisi yang lurus?(Touya)

Lingkaran tidak punya garis lurus, setengah lingkaran punya satu, segitiga punya tiga, kotak punya empat dan bintang punya lima. Tidak ada poligon yang bisa memberi dua garis lurus, jadi….. Eh?

Jika aku tidak menghitung setengah lingkaran, bukankah itu artinya tidak masalah untuk membagi figur menjadi empat bagian layaknya uang yen untuk mendapat dua garis?

Akhirnya, aku mengurutkannya dari lingkaran, setengah lingkaran, segitiga, kotak, bintang.

(dengungan). Salah lagi.

Seperti yang kuduga. Apa ini ada hubungannya dengan titik-titik itu?(Touya)

Bagaimana kalau bentuk-bentuk itu melambangkan sesuatu yang berbeda?(Kohaku)

Hmm…. Lingkaran….. kalau itu [Matahari], maka setengah lingkaran ini pasti [Bulan]. Jika bintang itu [Bintang] seperti yang digambarkan, maka….. Apa bentuk-bentuk ini menjelaskan tubuh surgawi? Jika memang seperti itu, lantas apa maksud arti “segitiga” dan “kotak”? (Touya)

Mengurutkannya dari atas….. Apa urutan mereka melambangkan jarak dengan tanah? Kalau seperti itu, yang terjauh adalah [Bintang], lalu [Matahari], kemudian [Bulan]….. Segitiga itu…[Rumah], dan kotak adalah…[Tanah]? Aku pun mencoba mengurutkan mereka.

(dengungan).

Kuuu. Mmmm…… Seperti yang kuduga. Titik-titik itu adalah petunjuknya,
 tapi….
(Touya)

***

Sejak saat itu, aku dan poligon-poligon tersebut saling menatap satu sama lain dalam waktu yang lama. Lalu aku kembali melanjutkan percobaan. Dan akhirnya, beberapa menit pun telah berlalu.

Ding-dong, ding-dong, ding-dong.

Bangsat !!(Touya)

L~ Lord! Saya paham perasaan anda, tapi tolong tenanglah!(Kohaku)

*suara gaduh*……walaupun aku ingin menendang dinding poligon yang sedang bergeser ke samping, aku tidak jadi melakukannya karena Kohaku memegangiku.

Jadi ITU toh jawabannya!? Apa-apaan dengan pertanyaan itu!! (Touya)

Yah, saya setuju sih, tapi….(Kohaku)

Kohaku pun menunjukkan senyuman masam. Jawaban pertanyaan tadi adalah,

Tidak ada bentuk-bentuk yang ada di kanan(Touya)

Itu saja. Bukankah itu membuatku terlihat bodoh!? Yup, poligon-poligon tersebut diletakaan di sisi kiri, tapi tetap saja! Itu bukan [teka-teki] namanya!
(Tl : poligon-poligon tersebut berjajar di sebelah kiri, sedangkan teka-tekinya menyuruh menyusun poligon yang berada di sebelah kanan. Tidak ada poligon yang berada di sebelah kanan.)

Saat aku menenangkan diri dan berjalan ke ruangan selanjutnya, dinding ruangannya memiliki ukiran dan ada pilar batu dengan batu sihir biru.
Apa aku harus melakukannya lagi?!






Sebelumnya || Daftar Chapter  || Selanjutnya

4 comments: