Saturday 5 May 2018

Isekai wa Smartphone to Tomo ni Chapter 222 Bahasa Indonesia


TranslatorRamune
Editor
Erixsu
Proof Reader
Mizuki Hashima


Arc 24: Sang Raja Sibuk Dalam
Berbagai Hal 

Chapter 222: Koleksi, dan 
Kakak Ipar




Ini…(Touya)

Bagaimana menurut Anda? Cukup bagus, kan?(Boulange)

Raja Ferzen menunjukkan ruangan koleksi pribadinya kepadaku.

Berbagai senjata ditata di atas pedestal dan bersesakan di dinding.

Mulai dari pedang dan tombak, ada juga busur panah serta kapak, pedang besar, belati, katana, sabit, rantai dan lainnya.

Semua senjata itu dibuat dari logam spesial dengan penguatan tertentu.

Aku dan Raja Ksatria pun tidak bisa berkata-kata, karena banyaknya barang-barang itu.

Barang-barang seperti itu biasanya ada di gudang senjata… seharusnya.

Ini adalah kapak milik seorang Pahlawan dari 500 tahun yang lalu, Sang pembunuh naga (Dragon Slayer) Pendekar Buckram. Kapak ini telah diperkuat denganFireball, dan sejarah mengatakan bahwa penguatan ini sangat berguna bagi Buckram yang tidak bisa menggunakan sihir.(Boulange)

Raja Ferzen pun mengangkat kapak merah dan berkata seperti itu.

Kapak ini sepertinya telah mengalami berbagai hal.

Raja Ferzen suka senjata, yah?(Touya)

Woops. Saya akan kerepotan jika Anda salah paham. Saya tidak menyukai senjata. Saya suka cara hidup para Pahlawan itu yang memiliki senjata-senjata tersebut dan menghasilkan perbuatan baik.(Boulange)

Begitu ya.

Dan, apa kau bilang kalau semua senjata ini adalah kenang-kenangan dari para Pahlawan?

Saya menjadi senang dengan cara yang tidak sesuai untuk umur saya, saat berpikir tentang para Pahlawan yang bertarung dengan senjata-senjata tersebut dengan memegangnya di tangan. Saya suka kisah kepahlawanan. Saat masih kecil, saya selalu terpesona ketika membaca cerita-cerita tersebut.(Boulange)

Ia memang bukan orang yang cocok untuk menjadi seorang penyihir.

Aku menjadi khawatir apakah negara ini akan baik-baik saja meski ini adalah luar negeri.

Saat masih kecil, saya percaya kalau saya akan menjadi Pahlawan dan tidak ragu sedikitpun akan hal itu. Karena terlalu percaya, saya lalu masuk ke dalam hutan dimana makhluk sihir hidup tanpa sepengetahuan orang-orang, dan dengan cerobohnya, saya bertarung dengan seekor beruang macan. Inilah hasil dari pertarungan saat itu.(Boulange)

Sang Raja Ferzen sedikit menyeringai dirinya sendiri dan menunjuk luka di pipinya.

Beruang macan…

Ah, itu adalah beruang dengan belang macan.

Kalau tidak salah, Yae pernah mengalahkannya saat menjalankan misi untuk guild.

Apakah ia memiliki lawan sekuat itu di masa kecilnya?

Ia benar-benar memiliki kepribadian yang ceroboh.

Sejujurnya, saya iri pada Anda, Raja Penguasa. Mengalahkan naga, golem, serta iblis. Terus berpetualang. Saya juga akan senang untuk hidup seperti itu jika kakak saya tidak meninggal.(Boulange)

Jika aku harus mengatakannya, dalam kasusku, awal ketika aku mulai menjadi adventurer biasa saja.

Omong-omong, Raja Penguasa menggunakan senjata aneh, kan? Bisakah Anda memperlihatkan senjata yang ada di pinggang Anda?(Boulange)

Raja Ferzen melihat Brynhildr yang menggantung di pinggangku.

Aku tidak menyembunyikannya, jadi aku menarik dan menunjukkannya.

Senjata ini memiliki nama yang sama dengan negara kami. Saya menyebutnya Brynhildr. Ini adalah senjata yang bisa digunakan baik untuk menembak jarah jauh atau bertarung jarak dekat, dan ini merupakan senjata yang saya buat sendiri.(Touya)

Aku pun mengubah Brynhildr menjadi blade mode nya di depan Raja Ferzen.

Apakah ia terkejut melihat Brynhildr yang tiba-tiba memanjang?

Matanya pun melotot.

Apakah Anda benar-benar membuatnya sendiri?… Ummm, saya tidak percaya…(Boulange)

Raja Penguasa Brunhild juga merupakan pembuat senjata kelas atas. Saya juga telah menerima pedang yang dibuat olehnya yang saya bawa sekarang ini.(Reinhardt)

Setelah berkata seperti itu, Sang Raja Ksatria Restia pun menarik pedang dari pinggangnya dan menaruhnya di meja.

Pedang itu adalah pedang yang telah kubuat seperti Pedang Suci Restia.

Oh! Pedang ini sungguh bagus! Sangat indah…(Boulange)

Dua senjata tersebut telah dibuat menggunakan material kristal, jadi tidak ada negara lain yang memiliki teknik untuk mengolahnya.
(TL: Brynhild Touya yang sekarang terbuat dari material kristal…Yang jika dihitung sampai sekarang, totalnya menjadi 3: Dari tanduk Naga Hitam, dari mithril, dan dari material Kristal)

Tadi, Anda mengatakan kalau Anda menerimanya, tapi…(Boulange)

Ya. Sebagai hadiah atas penobatan saya. Sejak saat itu, saya selalu membawanya. Pedang ini sangat tajam dan ringan. Satu-satunya kelemahan pedang ini adalah, pedang ini membuat Anda merasa seolah-olah akan menang melawan makhluk sihir apapun.(Reinhardt)

Sebenarnya, ia mungkin sudah mencoba untuk mengayunkannya.

Pedang itu seharusnya bisa memotong apapun dengan mudah kecuali Fraze kelas-atas, jadi ia mungkin bisa mengalahkan apa saja selama serangan itu mampu menjangkaunya.

Sang Raja Ferzen, yang dengan cemburunya melihat pedang kristal itu, akhirnya mengambil kesempatan dan memotong pembicaraan.

Bagaimana menurut Anda, Baginda Raja Penguasa? Bisakah Anda membuatkan saya juga dan menganggapnya sebagai hadiah?(Boulange)

Hmmm.

Yah, sudah cukup banyak orang yang mengetahui material kristal dan seseorang mungkin tidak bisa membuatnya meski aku membuatkannya.

Skenario terburuknya adalah, pedang ini mungkin hanya akan dijadikan koleksi Raja Ferzen.

Saya tidak keberatan kok. Lalu, senjata macam apa yang Anda inginkan?(Touya)

Sungguhan!!? Bentar dulu ya… Setelah dipikir-pikir sebuah pedang memanglah yang terbaik… Bisakah Anda memperkuatnya dengan sesuatu?(Boulange)

Saya bisa, namun saya akan kerepotan nantinya jika Anda meminta banyak.(Touya)

Karena membuatnya terlalu kuat mungkin bukan ide yang bagus.

Itu akan menjadi senjata menakutkan jika aku memperkuatnya dengan sihir kuno.

Yah, kekuatan sihirnya mungkin akan habis dalam sekali tembakan dan dia akan pingsan.

Akan tetapi, membuatnya dengan sedemikian rupa sehingga beberapa orang bisa menggunakannya, itu akan bisa menembakannya secara terus-menerus.

Mungkin sesuatu yang menghilangkan racun atau paralis… Bisakah Anda memperkuatnya dengan sihir yang bisa menghilangkan keadaan abnormal itu?(Boulange)

Racun dan paralis?

Ini buruk!

Kurasa [Recovery] akan bekerja dengan baik.

Saya bisa, tapi apakah ini tidak apa-apa?(Touya)

Ah, tidak apa-apa. Sebaiknya lebar pedang tersebut seperti… Oh iya. Sebaiknya seperti pedang “Gandal” yang oleh seorang Pahlawan pengembara sekitar 410 tahun yang lalu ayunkan. Ia bisa membuat badai pasir dengannya…

Nampaknya, ia akan memulai pembicaraan tentang pedang yang ia keluarkan sebagai contoh, jadi aku memutuskan untuk langsung membuat pedang tersebut sekarang juga.

Aku mengeluarkan material kristal dari [Storage], dan membuat tiruan pedang “Gandal” dengan [Modeling].

Aku meniru parameter pedang itu tetapi mengubah desain gagang dan detailnya.

Emblem Keluarga Kerajaan Ferzen harus ada di permukaan pedang ini.

Untuk bentuk pedang seharusnya bagus seperti ini.

Setelah itu, aku menyelesaikannya dengan [Enchant] dengan mengaplikasikan [Gravity] untuk mengurangi beratnya dan juga [Recovery].

Raja Ferzen memeriksa beratnya, dan aku mengaturnya lagi karena ia bilang terlalu ringan.

Kurasa tidak apa-apa bagi jika pedang itu ringan, tapi ia berkata kalau ia tidak bisa menikmati respon memegang pedang jika terlalu ringan.

Aku tidak terlalu mengerti hal itu.

Ummu. Tidak ada masalah dengan yang satu ini. Ini adalah pedang yang bagus(Boulange)

Menempatkan tangan Anda di gagang pedang dan mengalirkan kekuatan sihir akan mengaktifkan [Recovery]. Namun, pengaktifan tersebut akan memakan kekuatan sihir yang lumayan banyak, jadi kelemahannya adalah tidak semua orang bisa menggunakannya.(Touya)

Begitu ya, mari kita tes sekarang juga.(Boulange)

Eh?

Mencobanya?

Raja Ferzen mengambil belati emas dari koleksinya, menyingkapkan lengan kirinya lalu menyayatnya.

Tak lama kemudian wajahnya memutih, dan keringat mengalir deras.

Ekspresi kesakitan pun terlihat di wajahnya.

I-ini adalah belati yang digunakan oleh thief yang ba-baik, Alejandro. Belati ini telah diperkuat dengan racun. Alenjandro yang me-me-mengggunakannya pun…(Boulange)

Penjelasannya sudah cukup, jadi cepat gunakan [Recovery]!(Touya)

Ini buruk!

Orang tua ini goblok!

[Recovery] aktif saat ia mengalirkan kekuatan sihir pada pedang yang baru saja kubuat, dan ekspresi Raja Ferzen pun kembali normal.

Secara insting, Raja Ksatria dan aku sama-sama menghela nafas tanda lega.

Kami berdua pasti akan dicap sebagai kriminal jika ia tewas disini.

Sekarang, di ruangan ini ada beberapa penjaga Ferzen dan Restia.

Daripada diam seperti lebih baik hentikan dia, oi.

Umu. Saya memang sembuh. Sepertinya saya baik-baik saja.(Boulange)

Tunggu sebentar… Apa yang Anda akan lakukan jika kekuatan sihir Anda tidak cukup?(Touya)

Saya merupakan Keluarga Kerajaan. Jika hanya menyangkut jumlah kekuatan sihir, sepertinya itu bukan masalah. Disamping itu, saya pasti akan langsung disembuhkan oleh Anda jika kekuatan sihir saya tidak cukup, kan?(Boulange)

Tentu saja, iya!

Apakah ia tidak berpikir kalau aku mungkin tidak akan menyembuhkannya saat dia kesakitan, atau mungkin dia berpikir kalalu aku tidak mengaplikasikan [Recovery] pada pedang itu?

Aku hanya bisa senyum pahit saat aku melirik Raja Ksatria.

Memang betul, orang ini nampaknya tidak bisa mengekspresikan dirinya sendiri tanpa melakukan sesuatu.

Meski demikian, meminta penguatan penyembuhan untuk keadaan abnormal… apakah Anda berada dalam bahaya atau sedang diincar dengan racun?(Touya)

Ha? Yah, soalnya ada kata-kata bijak yang mengatakan bahwa “mencegah lebih baik daripada mengobati.(Boulange)

Raja Ferzen secara samar-samar mencoba untuk mengelabuhi kami, tapi entah bagaimana intuisiku mengatakan kalau ia bohong.

Sepertinya ia merasa kalau sedang berada dalam bahaya.

Apa ada sesuatu yang terjadi?

Sejujurnya, terlebih dari hal ini, saya ingin berdiskusi tentang suatu hal saat saya mendengar bahwa Raja Penguasa Brunhild akan datang.(Boulange)

Diskusi?(Touya)

Apakah ini ada hubungannya dengan bagian framegear yang dicuri?

Seperti yang sudah ku duga, pelakunya adalah negara ini.

Apakah Raja mengetahuinya? Atau apakah ia merasa pertanda kalau ia akan diracuni?

Ah~…Anda tahu~…mhhm, tahun ini saya akan berumur 42, namun saya masih belum menikah.(Boulange)

…Haa(Touya)
(TL: …Haaa!?)

Saat saya masih muda, saya tidak memiliki tunangan karena kakak saya yang akan naik tahta, dan pada saat itu saya juga tidak tertarik dengan pernikahan. Selain itu, saya tidak bisa menemukan pasangan yang cocok, jadi saya menundanya karena itu menyusahkan. Namun, demikian… Yah, haruskah saya menyebutnya takdir yang terlambat? Atau daripada itu, mungkin saya harus menyebutnya pertemuan yang sudah ditakdirkan…(Boulange)

Rasanya menjijikkan untuk melihat orang tua berotot yang sudah berumur lebih dari 40 tahun menjadi malu.

Pokoknya, apa yang sedang ia katakan?

Apakah Anda berniat untuk menikah?(Reinhardt)

Yah, ya ampun, iya, benar sekali.(Boulange)

Raja Ksatria-lah yang “melemparkan pertolongan” dari sampingku.

Ah, jadi itu maksudnya.

Ia mengungkapkannya secara tidak langsung, jadi aku tidak paham akan apa yang ia ucapkan.

Atau daripada membahas itu, rasanya menjijikkan untuk melihat orang tua menjadi malu sambil menyeringai…

Selamat atas hal itu. Lalu, apa maksud Anda untuk berdiskusi dengan saya?(Touya)

Ah, umm. Itu, bagaimana sebaiknya saya mengatakannya? Tapi… Bisakah Anda menunggu sebentar saja? Hal-hal akan lebih cepat jika kalian berdua bertemu.(Boulange)

Sang Raja Ferzen pun menitip pesan pada seorang penjaga yang kemudian langsung berlari.

Apa yang ia maksud dengan “hal-hal akan lebih cepat jika kalian bertemu”?

Tak lama kemudian, aku mendengar suara ketukan pintu, dan seorang wanita bergaun biru pastel pun masuk setelah Raja mengijinkan ia untuk masuk.

Apakah umurnya sama atau lebih tua dariku, yah?

Kurasa ia berumur kira-kira 17-18 tahun.

Ia memiliki rambut silver pendek yang indah, dan aku bisa merasakan kemauan yang kuat dari pupilnya.

Huh?

Dimana aku pernah bertemu dengan orang ini?

Senang bertemu dengan Anda untuk pertama kalinya, Raja Penguasa Brunhild dan Raja Ksatria Restia. Saya merasa terhormat bertemu dengan kalian berdua.(Elishia)

Ah, ahem. Dia adalah tunangan saya, Elishia.(Boulange)

Oi-oi berapa tahun jarak umur mereka…?

Mungkin sekitar 24-25 tahun.

Yah, walaupun aku hanya bisa melihat mereka sebagai orang tua dan anak ,sih.

Ah, apakah Raja Ferzen seorang lolicon…?

Saya berhutang budi pada Raja Penguasa Brunhild karena telah menjaga adik perempuan saya. Pokoknya saya senang karena bisa bertemu dengan anda.(Elishia)

Eh?(Touya)

Pikiranku telah dipotong oleh Elishia yang tersenyum.

Adik perempuan?

Eh?

Maaf terlambat memperkenalkan diri. Saya adalah Elishia Rea Regulus. Apakah Rushia sehat-sehat saja?(Elishia)

A-aah!!(Touya)

Begitu rupanya!

Aku berpikir ia mirip dengan siapa dari tadi, tapi ternyata mirip dengan Rue!

Aku sudah diberitahu kalau ada orang yang belajar di Ferzen.

Ia pasti tuan putri ke-2 Regulus!

Aku tercengang atas pertemuan tidak terduga ini.

Ha… Tuan putri Regulus dan Raja Ferzen…

Jika dilihat dari jabatan, mereka cocok, tapi… pasangan ini punya gambaran ‘kriminal’ tak peduli darimana saja kau melihatnya.

Meskipun mungkin ini bukanlah hal yang pantas diucapkan oleh orang yang akan menikahi adiknya yang berumur 13 tahun.

Setidaknya, perbedaan umur kami tidak lebih dari 4 tahun.

Mungkin itu masih aman.

Itulah yang kuharapkan.

Huh?

Tunggu sebentar.

Itu artinya Elishia-san akan menjadi kakak iparku…

Dan pasangannya, orang tua berjanggut kekar itu, kakak iparku, kan!?

Eeeh!?

Apa ada yang salah?(Reinhardt)

Kakak iparku, Sang Raja Ksatria, menanyaiku yang kaget.

Aku… sudah senang untuk hanya memiliki kaka ipar Reinhardt dan Juutarou…(Touya)

Eh?(Reinhardt)

Secara tidak sadar, aku mengucapkannya dengan suara yang tidak seorang pun dengar.

Ah, kalau dipikir-pikir, bukankah Pangeran Mahkota Regulus juga kakak iparku?

Yah, soalnya hawa kehadirannya sangatlah tipis!

Mari kita ingat.

Jika tidak salah ia adalah kakak ipar Lux….

YA TUHAN.

Aku tidak bisa mengingat wajahnya!!!

Ia adalah orang yang sangat baik, tapi ini menakjubkan dalam suatu artian tertentu mengingat bahwa ia tidak meninggalkan kesan apapun.

Pokoknya untuk saat ini yang ada di pikiranku adalah, aku harus minta maaf pada kakak ipar Lux.





Sebelumnya || Daftar Chapter  || Selanjutnya

7 comments:

  1. Koreksi :

    Rucia = Lucia
    Elisha = Elysia
    Reah = Rea

    Sumber :
    http://isekai-smartphone.wikia.com/wiki/Lucia_Rea_Regulus

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih atas koreksinya,
      tapi karena sejak chapter sebelumnya kami membuat panggilan untuk Lucia menggunakan Rue, dan setelah berunding, maka kami putuskan menggunakan Rushia sebagai namanya sesuai raw (ルーシア)
      dan Elishia (エリシア) untuk kakaknya

      Delete
    2. Memang jika ditulis dengan Katana/Hiragana akan jadi sepeti itu, tapi kan ada tulisan latin yg telah ditentukan, sedangkan di raw itu lebih ke arah tulisan pengucapan nama aja.

      Contoh :
      "Leen"/"Ling"/"Reeng" jika ditulis dengan huruf jepang bakal jadi "Rin" semua karena pengucapan nya sama.

      Ya gak salah sih sebenar nya, tapi nama mereka itu merujuk ke nama orang barat, jadi agak gimana gitu. 😅

      Delete
    3. Pada dasarnya RAW kyk gitu gara gara orang Nippon gk bisa ngomong "L"

      Delete
    4. Entah kenapa jadi ingat lagu Tokyo Bon - Makudonarudo (Mc Donald) 🤣🤣

      https://youtu.be/zhGnuWwpNxI

      Delete