A Rank Chapter 3
Translator | Kagami |
Editor
| Eden |
Proof Reader
| Shiro7D |
Chapter 3 :
Ketenangan Teh Apple Mint
Sebelumnya || Daftar Chapter || Selanjutnya
Saat kami berjalan menyusuri lorong di dalam rumah
kepala desa, Aisha menoleh ke Fiona-san dan berkata,
“Fiona-san. Flora tidak
ada di sini?”
“Ya, dia saat ini sedang mencari buah-buahan. Kurasa dia akan kembali sebelum matahari
terbenam”
“Begitu yah… kalau begitu, tolong katakan padanya kalau aku menunggunya di kebun anggur”
"Tentu"
Aisha tiba-tiba berdiri setelah mendengar balasan Fiona-san.
“Baiklah, aku akan kembali
karena aku harus bekerja”
“Ah. Terima kasih telah mengantarku
sampai sini”
Awalnya aku
berpikir kalau dia hanya ingin membawaku ke rumah
kepala desa, tetapi dari percakapan yang barusan,
sepertinya dia ingin bertemu seseorang bernama Flora itu.
Namun karena
Flora tidak ada di sini, tentu saja dia akan kembali setelah mengantarku. Itu
adalah alasan sederhana yang bahkan
dapat kupahami dengan mudahnya.
Aisha dengan cepat berbalik dan keluar.
“Sebenarnya aku ingin mengajakmu minum teh
bersamaku. Tapi karena kau sedang ada pekerjaan, jadi apa boleh buat”
Fiona-san bergumam sambil memasang ekspresi suram. Itu
adalah ekspresi seseorang ibu
yang
melihat anaknya
yang baru pulang ke rumah, lalu pergi lagi.
Kemudian, Fiona-san mengalihkan pandangannya dari pintu dan
berkata “Ayo Masuk” kepadaku.
“Ini adalah ruang kepala
desa”
"Baiklah"
* tokk ** tokk*, Fiona-san mulai mengetuk pintu
setelah mendengar jawabanku.
"Kepala desa. Ada tamu yang ingin bertemu denganmu. Aisha yang
membawanya kemari”
"…Aku mengerti.
Masuklah"
Setelah mendengar respon suara pria yang berasal dari
dalam ruangan, Fiona-san membuka pintu.
Aku
memasuki ruangan setelah melihat Fiona-san mengisyaratkanku untuk masuk dengan
matanya. Kemudian, aku melihat seorang pria keren dan rapi berdiri di sana dengan
senyum yang menyenangkan di wajahnya. Umurnya mungkin di akhir tiga puluhan.
Dia mengenakan jaket merah dengan lengan panjang
berwarna putih, dan celana panjang kecoklatan. Namun, sepertinya pakaiannya
terbuat dari kain yang sedikit lebih baik dari pakaian penduduk desa.
Aku
ingin tahu apakah kau setidaknya harus berpakaian seperti itu ketika kau menjadi seorang kepala desa.
Di ruangannya, ada rak buku dan lemari yang terbuat
dari kayu sederhana, dan sofa yang dipasang di samping. Ada juga sebuah meja
kerja yang mungkin biasa
digunakannya untuk melakukan pekerjaan administrasi dan
semacamnya.
“Orang ini ingin pindah ke desa ini”
“Hoh ~ itu sesuatu yang
jarang terjadi. Sudah lama tidak
ada orang dari luar desa yang mengunjungiku. Silakan, silakan duduk”
Kepala desa mempersilakanku duduk sambil tersenyum
setelah diberitahu oleh Fiona-san.
“Ah, permisi”
“Aku akan membuatkan teh untukmu”
Fiona-san meninggalkan ruangan saat aku mengambil
tempat dudukku.
Ngomong-ngomong, aku sangat senang akan hal itu karena aku benar-benar haus
sekarang.
“Aku Ergys,
kepala desa Nordende”
“Aldo. Aku datang untuk
tinggal di desa ini, aku datang dari kerajaan Abalonia”
Aku
berpikir untuk memberinya nama palsu, tetapi setelah memikirkannya, aku
memutuskan untuk tidak melakukannya. Karena kurasa sudah cukup
jika aku hanya menggunakan nama pendekku saja.
Nama Aldred dan Aldo sebenarnya cukup umum. Di gereja tempat aku tinggal dulu, ada orang lain
dengan rambut hitam bernama Aldred, dan ada juga orang bernama Arnold dan Alto. Bahkan selama menjadi
petualang aku juga sering
bertemu dengan Aldo lainnya.
Jadi, jika
seseorang di desa ini telah mendengar tentang seorang pembunuh naga bernama
Aldred, orang itu sendiri pasti
tidak
akan berpikir kalau
"Aldred" si pembunuh naga itu adalah orang yang sedang tinggal di desanya.
Tidak ada
kantor cabang serikat petualang di sini, dan bahkan jika ada, aku tidak
berpikir mereka akan tahu persis bagaimana penampilanku. Karena rumor tentang pahlawan
yang membunuh naga telah dibesar-besarkan,
sampai di
beberapa daerah ada yang mengatakan bahwa pemimpin mereka adalah seorang
pangeran dari negara yang hancur atau dia adalah seorang bishounen dengan rambut
pirang dan mata biru.
“Itu adalah tempat
sangat jauh. Bolehkah aku
mengetahui alasanmu ingin tinggal di sini?”
Butuh waktu sekitar satu setengah bulan untuk sampai
ke sini. Itupun karena aku pergi sendirian tanpa khawatir akan
serangan monster ke desa ini.
Namun jika itu orang biasa, itu mungkin akan membutuhkan sekitar
dua bulan untuk sampai ke sini. Tentu saja, dia akan bertanya-tanya mengapa
seseorang dari tempat yang
sangat jauh ingin datang
ke sini.
“Itu karena sembilan
tahun yang lalu aku datang kesini dan melihat pemandangan ladang bunga yang indah, dan tidak bisa aku lupakan sampai saat ini ...”
“Ah, jadi itu alasannya. Ladang bunga itu memang kebanggaan desa kami.
Bahkan aku sendiri tidak
pernah bosan
melihat bunga-bunga indah yang berubah warna sesuai musim itu…”
Ergys-san mengangguk seolah-olah aku telah membuatnya yakin.
“Para pelancong dan
penduduk desa dari desa-desa tetangga juga ingin bermigrasi ke sini karena
alasan yang sama sebelumnya, tetapi ini pertama kalinya kami kedatangan
seseorang dari kerajaan Abalonia. Kamu pasti sangat menyukai pemandangan disana…”
Ergys-san pun
menunjukkan senyuman samar yang jauh lebih lembut daripada senyum yang dia
miliki sebelumnya.
Dari perkataannya barusan aku mengerti bahwa Ergys-san
benar-benar menyukai bunga. Setelah aku menetap disini, mungkin tidak buruk jika aku mengajaknya
berbincang-bincang sambil
melihat
bunga yang
bermekaran.
Ketika aku mulai memikirkan hal-hal seperti itu,
Fiona-san kembali mengetuk pintu.
Dari uap
putih yang keluar
dari cangkir teh di atas nampan, tercium aroma manis yang meyegarkan.
“Aromanya enak”
Tanpa sadar
aku
menarik nafas dalam-dalam dan
menghirup
aroma yang manis itu.
“Ini teh Apple mint yang baru dipetik, baunya enak, kan? Aku
juga telah menambahkan madu, jika itu sesuai dengan seleramu”
“kamu akan merasa lebih tenang jika
meminumnya”
Aku
meraih secangkir teh di
atas meja setelah didesak oleh Ergys-san
dan Fiona-san untuk mencobanya.
Ketika aku menghirup aroma tehnya, aku dapat mencium aroma apel
hijau yang manis dan segar. Secara
perlahan aku memiringkan cangkir untuk meminumnya sambil menikmati
aroma yang menyenangkan secara bersamaan.
Rasa manis apel mint yang menyegarkan menembus
hidungku, dan menyebar di mulut ketika minuman itu mengalir di tenggorokanku.
Teh secara perlahan menghangatkan tubuhku, dan membuat rasa letih di tubuhku menghilang.
“Hahhh.... rasanya sangat
nikmat”
Saat aku menghela nafas lega, Ergys-san dan Fiona-san tertawa kecil.
“Akhirnya, kamu jadi sedikit lebih tenang…”
“Iya, Aldo-san dari tadi sangat tegang. Sampai-sampai membuatku ikut tegang juga”
setelah dikatakan
begitu, aku
mulai menyadarinya.
Keteganganku sepertinya belum hilang karena aku telah
waspada sepanjang waktu selama perjalananku kesini.
Saat ini aku
sudah tiba di Nordende. Disini tidak ada staf guild,
bangsawan, ataupun
pejabat. Jadi bukankah sudah tidak jika
aku sedikit bersantai….
“Maaf, itu karena aku
bepergian sendiri”
Karena aku berbicara dengan orang yang lebih tua
dariku, jadi aku masih menggunakan logat yang sopan.
Tapi, saat ini
aku bisa merasakan bahwa
aku sedang tersenyum
secara alami sekarang.
“Itu apa boleh buat,
karena
kamu datang dari tempat yang
sangat
jauh. Tapi mulai sekarang tinggalah
disini dan hiduplah dengan santai…”
“Apakah itu berarti ... aku
diperbolehkan tinggal di desa ini?”
“Ya, orang-orang di sini
juga tak akan menganggapnya masalah”
Aku
sangat
senang setelah mendengar
aku mendapat izin dari kepala desa.
Aku berhasil! Aku akhirnya bisa tinggal di Nordende.
“Aisha bukanlah seseorang
yang akan membawa orang jahat kesini. Dia mungkin orang yang terbuka, tetapi dia memiliki mata yang tajam untuk
menilai orang, kau tahu?”
Karena harus melewati kebun anggur untuk memasuki
Nordende, Aisha pasti secara alami mengembangkan persepsi untuk melihat sifat
dari berbagai jenis orang ketika mereka lewat.
Walaupun
awalnya, aku agak takut padanya.
“Tidak ada rumah kosong
di dekat bagian tengah kota sekarang. Tapi, ada tempat yang bisa kamu tinggali
tidak terlalu jauh dari sini, apa
kamu ingin melihatnya?”
"Ya, tentu saja"
“Tapi, kau pasti masih
kelelahan sekarang,
tinggallah malam ini disini. Besok baru kita mencari tempat untukmu tinggal”
Aku sangat berterima kasih atas tawarannya. Karena selama ini aku telah mengendarai kereta kuda, dan hanya bisa beristirahat di tempat yang tidak nyaman selama
ini.
Kau akan merasa nyaman jika bisa tidur nyenyak tanpa
harus tetap waspada sepanjang malam.
“Terima kasih atas bantuannya”
“Ya, biarkan kami membantumu”
Aku berterima kasih padanya sambil menundukkan
kepalaku dan Fiona-san menjawab sambil tersenyum.
Itu adalah percakapan yang tidak istimewa, tetapi itu
memberiku perasaan hangat.
Aku
ingin tahu apakah ini rasanya jika aku memiliki orang tua. Ini adalah perasaan
yang sangat menyenangkan.
“Ngomong-ngomong,
Aldo-san. Apakah kamu punya sesuatu yang sangat kamu kuasai? Atau ada sesuatu
yang khusus ingin kamu lakukan? Jika ada, aku dapat memperkenalkanmu kepada
orang yang tepat. Karena pria
di masa prima mereka sangat
disambut di semua jenis pekerjaan.”
... Sesuatu yang sangat aku kuasai, huh.
Keahlian terbesarku adalah menaklukkan monster, tetapi
bukan itu yang ingin aku lakukan di sini.
Dari apa yang aku lihat, ada beberapa monster yang
muncul di sini, tetapi aku rasa
tidak
perlu melakukan sesuatu tentang itu.
Jika bisa, aku ingin menggunakan keterampilan yang aku kembangkan dari menjadi
seorang petualang untuk berburu, atau mungkin membajak ladang kecil.
Membajak ladang sendiri, dan memakan hasil panenku
sendiri ... kurasa aku
ingin hidup dengan gaya hidup mandiri seperti itu.
Untuk berburu, aku sudah sering melakukannya untuk menyimpan makanan selama hari-hari
petualangku. Meskipun aku tidak begitu mahir menggunakan alat seperti jerat untuk berburu, tapi aku cukup ahli dalam teknik memanah.
Tapi, untuk pertanian, aku membutuhkan seseorang untuk
mengajariku karena aku belum pernah melakukan hal seperti itu. Namun, seharusnya
tidak masalah jika aku berburu dan bertani dengan terpisah.
"Hmm… Aku
cukup yakin
dengan keterampilan berburuku, dan aku rasa aku juga ingin mencoba mengembangkan sebuah ladang kecil”
“Ohh, orang-orang disini pasti sangat senang mendengarnya, karena di desa ini hanya memiliki beberapa pemburu. Aku akan memperkenalkanmu
kepada para pemburu desa ini setelah kamu menetap. Tolong ajari mereka tentang bahan dan hewan yang
bisa diambil dari gunung. Untuk ladangnya,
itu tergantung
pada apa yang ingin kamu tanam dan aku akan
memperkanalkan orang yang sesuai dengan
itu, jadi tolong berikan gambaran tentang apa yang ingin kamu
tanam
nantinya”
“Sekali lagi terima kasih atas seluruh bantuannya”
Karena mereka telah banyak membantuku, kurasa aku harus melakukan yang terbaik dalam berburu. Aku ingin melakukan sesuatu
sebagai imbalan untuk mereka, dengan cara apapun.
“Tidak, tidak, Aldo-san saat ini sudah menjadi anggota
desa kami.
Terlebih aku
membantumu saat ini,
tidak hanya sebagai kepala desa, tetapi juga sebagai individu”
Ergys-san tertawa sambil merasa agak malu.
Terlepas dari penampilannya, dia mungkin orang yang
pemalu.
“Aldo-san, apa yang ingin
kamu lakukan untuk saat ini? Masih terlalu cepat untuk makan siang, tetapi
apakah kamu ingin makan?”
Pastinya, aku sedikit lapar, tetapi ada sesuatu yang
ingin aku lihat sebelum makan.
Aku masih memiliki beberapa makanan yang diawetkan,
jadi aku bisa memakannya untuk makan siang.
“Tidak, kurasa aku ingin pergi melihat ladang bunga sekarang”
Ergys-san menunjukkanku senyum cerah setelah aku
menjawabnya sambil
berdiri.
Sebelumnya || Daftar Chapter || Selanjutnya
Lanjut
ReplyDeletemantap min
ReplyDeleteNjut
ReplyDeleteMantap!
ReplyDeleteBagus TL nya min..
ReplyDeleteLanjutkan!!!
Lanjut..
ReplyDelete