Evil God Chapter 41
Translator | UDesu |
Editor
| UDesu |
Proof Reader
| UDesu |
Chapter 41 :
Dewa Iblis Terlihat Sedang Membuat Senjata (1)
Jiemi memukul meja.
Tiraiza melihat meja Vinvent yang sekarang masih kosong.
Iris melihat ke arahku dengan ekspresi bingung.
Tiraiza menatapku.
Yufilia membuat wajah masam.
Tiraiza dengan tenang menambahkan perkataan Jiemi.
Iris berbicara dengan serius.
[Omong-omong, masih ada soal itu.]
Akupun kaget mendengarnya.
Tiraiza lalu menjelaskan soal Kuil Kegelapan.
Yufilia bangkit dengan semangat.
Iris juga terlihat sangat antusias.
Yufilia mengangguk.
Tentu saja, jika dinilai mustahil, kami akan segera mundur.
Yufilia menggenggam tanganku dan meminta sambil menatap mataku.
[BewaiklOah, SawrEhkWan SayJa PyAdAuKuwe!][TL : Baiklah, serahkan saja padaku!]
Aku menjadi panik dan menjawabnya dengan sangat cepat.
Jiemi pun melihat kapak miliknya.
Tiraiza terlihat curiga.
Akupun lalu pergi setelah mengatakan hal itu.
Berita bahwa Kerajaan Scottyard telah menghentikan bantuan
dana terhadap Kerajaan Briton masih dirahasiakan dari publik.
Namun, hal itu telah menjadi isu hangat di akademi.
Cepat atau lambat, berita itu pasti akan menyebar ke seluruh
penjuru negeri.
Tidak salah lagi, yang menyebarkan berita itu sudah pasti
adalah Kerajaan Scottyard.
[Vincent brengsek! Berani sekali dia melakukan cara licik
seperti ini. Aku pasti akan menghajarnya jika dia berada di hadapanku.]
Jiemi memukul meja.
Meja itu telah diperkuat, namun muncul sebuah retakan di
permukaannya.
Sudah jelas kalau Jiemi sangat kesal.
[Tapi Vincent kelihatannya tidak datang ke sekolah.]
Tiraiza melihat meja Vinvent yang sekarang masih kosong.
Biasanya, saat ini Vincent sedang menunggu bawahannya datang,
tapi tidak kali ini.
Sepertinya dia tidak mungkin dengan santai datang ke sekolah
setelah negaranya mengambil tindakan itu.
Meskipun biasanya dia memiliki pengawal di sekitarnya, bukan
berarti dia bisa aman dari jangkauan warga Briton.
Saat ini, dia pasti sudah pulang ke negaranya.
[Apa yang harus kita lakukan?]
Iris melihat ke arahku dengan ekspresi bingung.
[Meskipun kau bertanya padaku.... tapi ini adalah masalah
antar negara.]
[Aku juga sebenarnya tidak peduli akan apa yang terjadi
antar negara, tapi kali ini Yufi ikut terlibat.]
Tiraiza menatapku.
Yufilia pun tiba saat kami sedang membicarakan hal itu.
[Begitu ya... ternyata hal itu sudah menjadi bahan
pembicaraan.]
Yufilia membuat wajah masam.
Kami semua menunggu apa yang selanjutnya akan dikatakan oleh
Yufilia.
Namun, ini adalah masalah nasional.
Dia tak mungkin bisa mengatakannya meskipun kepada
teman-temannya sendiri.
[Intinya, kita membutuhkan uang. Terlebih lagi dalam jumlah
yang sangat besar.]
[Uang... pasti tetap tidak cukup meskipun kita mengumpulkan
semua uang yang kita miliki.]
[Dan tentu saja, Yufilia pasti akan sulit menerimanya.]
Tiraiza dengan tenang menambahkan perkataan Jiemi.
Tidak mungkin kami memiliki uang sebanyak dana anggaran
negara.
[Uang, ya... bagaimana kalau kita memulai sebuah usaha?]
Iris berbicara dengan serius.
[Jika kita bisa memulai bisnis yang memberikan untung
sebanyak dana anggaran negara, kita pasti sudah dianggap sebagai orang jenius.]
[Jumlah yang diperlukan sangat besar, jadi kita harus bisa
menjadi kaya dalam waktu singkat, bagaimana kalau menjadi petualang?]
Lalu Tiraiza berkata seakan teringat akan sesuatu setelah
mendengar perkataan Jiemi.
[Omong-omong, masih ada soal itu.]
[Ada apa?]
[Sebuah dungeon
yang sepertinya memiliki banyak harta, Kuil Kegelapan.]
[Eh?]
Akupun kaget mendengarnya.
[Ah iya, Ashtal tidak tahu soal hal itu.]
Tiraiza lalu menjelaskan soal Kuil Kegelapan.
Bahwa ada sebuah dungeon
dengan tingkat kesulitan yang sangat sulit yang melebihi istana raja iblis.
Tentang dewa iblis yang lebih kuat dari raja iblis, tentang
pasukan dewa iblis yang bisa dengan mudah menghancurkan pasukan raja iblis, dan
juga tentang dungeon legendaris
mereka.
Namun, entah kenapa tempat itu telah kosong.
Tetapi mereka menemukan seorang pria aneh di sana.
Mereka juga menemukan kotak harta, tapi ada penjaga yang
melindunginya yang membuat mereka harus mundur tanpa mendapat apapun.
Ya, aku tahu soal itu.
Lagian, siapa yang kalian sebut pria aneh, hah?
[Kita pasti akan menemukan banyak harta di sana.]
Yah, jumlah harta yang ada di Kuil Kegelapan memang sangat
banyak.
Tapi harta tersebut telah disebar dan disimpan dengan aman.
Dan karena sebagian besar harta tersebut diletakkan di area
yang tak bisa dijangkau oleh penyusup, mereka tidak akan bisa menemukannya.
Harta dalam kotak harta yang mereka temukan tidak akan
cukup.
[Bagus! Ayo kita pergi ke sana!]
Yufilia bangkit dengan semangat.
[Eh? Sekarang?]
[Ada pepatah yang mengatakan bahwa kita harus memukul selagi
besinya masih panas.]
Iris juga terlihat sangat antusias.
[Tenang dulu, sebelumnya kalian kalah tanpa bisa berbuat
apa-apa, kan?]
[Lebih tepatnya kami merasa seperti itu, jadi kami segera
bergegas untuk mundur. Kita tidak akan bisa tahu hasilnya jika tidak mencoba
bertarung. Dan juga, semangat bertarung dan tekad akan berpengaruh sangat besar
terhadap kemampuan bertarung.]
Umat manusia memiliki musuh bebuyutan.
Sebuah ras yang dikenal sebagai iblis.
Menjelajahi dungeon
hanyalah sebagai tambahan.
Tidak seharusnya mereka mempertaruhkan nyawa demi hal itu.
Namun, sekarang situasinya telah berubah.
[Dengan kata lain, kita akan menantangnya dengan nyawa
sebagai taruhannya?]
[Ya, kalau bisa, aku ingin meminta bantuanmu.]
Yufilia mengangguk.
Tentu saja, jika dinilai mustahil, kami akan segera mundur.
Namun tingkat bahayanya akan berbeda dengan sebelumnya.
Oleh sebab itu, kali ini berbeda dengan ajakan dari mereka
yang biasanya.
Meski begitu....
Itu adalah rumahku.
Aku tidak bisa membayangkan bagaimana rasanya membantu
menaklukkan rumahku sendiri.
Karena aku terdiam tanpa memberi jawaban, mereka berpikir
kalau aku sedang khawatir.
[Kumohon...]
Yufilia menggenggam tanganku dan meminta sambil menatap mataku.
[BewaiklOah, SawrEhkWan SayJa PyAdAuKuwe!][TL : Baiklah, serahkan saja padaku!]
Aku menjadi panik dan menjawabnya dengan sangat cepat.
Tidak, sebenarnya aku tidak berniat menjawabnya.
[Dasar pria gampangan.]
[TLN : aku sengaja mengubah kalimat
ini agar sesuai dan lebih mudah dimengerti. Kalimat inggrisnya adalah “this guy
is suprisingly easy” yang kalau diartikan adalah “ternyata pria ini mudah
sekali (untuk dirayu)”, jadi aku ubah menjadi dasar pria gampangan/murahan agar
lebih mudah dimengerti m(_ _)m ]
Evil Ears milikku
menangkap apa yang dibisikkan oleh Tiraiza.
***
Meskipun kubilang kalau aku akan membantu, tapi aku tidak
akan membantu dalam mengalahkan golem penjaga.
Aku berniat membantu mereka dari segi perlengkapan senjata
mereka.
Itulah yang awalnya aku rencanakan.
Akhir-akhir ini umat manusia terlihat semakin lemah
berkebalikan dengan jumlah mereka yang semakin berambah.
Mari kesampingkan dulu alasan kenapa hal itu bisa terjadi.
Intinya, mereka membutuhkan kekuatan sebagai gantinya.
Aku akan mempersiapkannya untuk mereka, oleh karena itu,
mereka memutuskan untuk menunggu.
Setelah pelajaran berakhir, aku pun segera berbicara kepada
Jiemi.
[Sebuah senjata baru untukku?]
Jiemi pun melihat kapak miliknya.
Itu adalah kapak biasa tanpa ukiran apapun.
Meski begitu, kapak itu masih memiliki nama merek yaitu
“Kapak perang”
[Ah, kurasa kapak itu sedikit mengecewakan bagi seorang
pendekar di kelompok pahlawan.]
[Yah, kapak itu memang berbeda jauh dari senjata legendaris
seperti Pedang Suci Ridill.]
Tiraiza adalah orang yang bertanggung jawab dalam memperkuatnya
dengan sihir.
Kupikir dia akan marah saat mendengarku mengatakan hal itu.
Tapi sepertinya bukan itu masalahnya.
Yang menjadi masalah adalah tidak ada senjata legendaris
yang berbentuk kapak.
Soalnya para dewa kuno tidak menyukai kapak.
[Jadi, aku berencana membuat sebuah kapak.]
[Membuat? Bukan memperkuat yang sudah jadi menggunakan
sihir?]
[Aku juga bisa melakukannya sih, tapi aku akan membuat yang
baru menggunakan kapak yang lama.]
[Apa kau punya keahlian sebagai pandai besi?]
Tiraiza terlihat curiga.
[Pokoknya, aku akan membuatnya, jadi tunggulah.]
Akupun lalu pergi setelah mengatakan hal itu.
Aduh aduh tiraiza emang berbahaya. Lanjut
ReplyDelete