Evil God Chapter 42
Translator | UDesu |
Editor
| UDesu |
Proof Reader
| UDesu |
Chapter 42 :
Dewa Iblis Terlihat Sedang Membuat Senjata (2)
Yufilia terlihat tertarik.
Tiraiza berusaha menghancurkan kreatifitas Jiemi.
Jiemi mengutarakan alasannya.
[Kali ini, aku akan menggunakan bahan ini.]
Aku mengeluarkan sebuah bijih berwarna putih.
Tiraiza mengeluarkan suara aneh.
Jiemi ternganga melihatnya.
Yufilia tertarik saat melihatnya.
Iris yang bahkan tidak memperlihatkan keterkejutannya, berkomentar dengan pelan.
Kurang lebih selama seribut tahun, Dan juga, masih ada bahan lainnya. Jadi tidak masalah.
Tiraiza yang sudah mulai terlihat tenang pun mulai mengutarakan keraguannya.
Akan sulit membuktikan keasliannya pada orang yang tidak tahu seperti apa benda yang asli.
Iris bertanya padaku.
[Kita akan mengolahnya di bengkel, jadi, tak ada pilihan lain selain meminta bantuan dari tuan putri.]
Tentu saja aku tak akan bisa mengolahnya di ruangan ini.
Itu adalah salah satu perusahaan yang saat ini sedang berkompetisi memperebutkan posisi pertama di negara ini.
Seorang pria paruh baya dengan fisik yang bagus datang sambil menggosokkan kedua telapak tangannya.
Yufilia menyapanya lalu memepekenalkannya pada kami.
Yufilia memasang senyum kecut.
Bream terlihat lega dan menerima permintaan kami dengan senyum di wajahnya.
Saat kami memasuki bengkel, seseorang yang membawa palu datang menghampiri kami.
Muridnya terlihat panik.
Yufilia berbicara sambil tersenyum.
Saat ditanya oleh Scott, Yufilia menjadi bingung lalu melihat ke arahku.
Aku maju ke depan dan berbicara dengan Scott.
Tidak hanya saat melihatnya, dia juga merasa bingung saat memegangnya.
Tiraiza bergumam.
Scott menyela diantara percakapanku dengan Tiraiza.
Saat aku mengatakannya, semua orang di bengkel berhenti bergerak.
Semua orang terlihat terkejut dan mulai menggila.
Sepertinya Yufilia masih belum sepenuhnya percaya.
Scott lalu menggulung lengan bajunya.
Scott merasa tersinggung karena perkataanku yang terdengar tidak sopan.
Banyak kotoran yang tercambur dalam bijih orichalcon ini.
Saat aku menjelaskannya, Scott terlihat sedikit terkejut lalu menaikkan alis matanya.
Aku pun kembali setelah membawa peralatan yang kuperlukan.
Kemudian aku pergi ke lab milik Tiraiza yang jarang
didatangi orang sambil berpikir apa yang harus kukatakan pada percakapan kami
selanjutnya.
Lalu aku mendengar bentuk yang diinginkan oleh Jiemi.
[Aku juga bisa menentukan bentuknya?]
Jiemi dengan ceria menggambar sebuah gambar di atas kertas.
Aku bisa membuat bentuk apa saja karena ini buatanku
sendiri.
Hey, tunggu dulu, bukankah gambarnya terlalu sulit?
Tak masalah sih jika bentuknya bilah ganda, tapi yang jadi
masalah adalah desain di antara kedua bilahnya.
Ada ujung runcing yang seharusnya tidak diperlukan oleh
sebuah senjata.
Ada juga bagian tidak penting yang sangat tipis dan sebuah
bagian berlubang di kapak itu.
Entah kenapa ini telah menjadi desain terbagus yang pernah
dibuat oleh Jiemi.
[Desain yang kau buat sangat merepotkan.]
[Apa kau bisa membuat bentuk seperti ini?]
Yufilia terlihat tertarik.
[Tak masalah. Mungkin. Yah, aku tidak akan tahu jika tidak
mencobanya.]
[Apa kau akan menyewa seorang pandai besi? Biaya desainnya
mungkin akan mahal, lagipula, bukankah senjata yang dijual di toko sudah cukup
bagus?]
Tiraiza berusaha menghancurkan kreatifitas Jiemi.
[Tak ada romansa dalam senjata-senjata itu.]
Jiemi mengutarakan alasannya.
[Kita tidak bisa melakukan itu soalnya aku akan menggunakan
bahan yang tidak ada di pasar.]
[Bahan yang tidak dijual... apa kau akan menggunakan baja
hitam?]
Bahan material memiliki tingkatan.
Seng, tembaga, dan besi adalah bahan yang umum ditemukan di
dunia lamaku.
Namun di dunia ini, ada bahan yang tingkatannya lebih tinggi
lagi.
Ghost ore (bijih
roh*) ---- logam pembentuk logam yang sering disebut dengan mithril.
Bijih besi hitam ---- logam pembentuk baja hitam
(*kalau diterjemahkan jadi bijih
hantu rasanya kurang enak didengar, jadi aku artikan sebagai bijih roh)
Baja hitam yang disebut oleh Tiraiza tadi adalah logam
terkuat dalam sejarah manusia.
[Begitu ya, kapak yang sekarang terbuat dari mithril.
Seharusnya sejak awal kita membuatnya menggunakan baja hitam.]
[Yah, soalnya dia memiliki kenangan dengan kapak itu.]
Aku menghiraukan pembicaraan mereka dan membuka sebuah kotak
yang kubawa.
[Kali ini, aku akan menggunakan bahan ini.]
Aku mengeluarkan sebuah bijih berwarna putih.
[Apa ini? Ini bukan bijih besi hitam, kan?]
[Itu adalah bijih Orichalcon.]
[Bguh!]
Tiraiza mengeluarkan suara aneh.
Aku puas melihat reaksi terkejutnya.
[Bukankah Orichalcon adalah bijih legendaris? Kudengar kita
tak akan bisa menemukannya lagi di dunia ini.]
Jiemi ternganga melihatnya.
[Itu adalah bahan yang sama dengan Ridiru dan senjata
legendaris lainnya, kan? Dimana kau menemukan bahan ini?]
Yufilia tertarik saat melihatnya.
[Ini adalah bahan rahasia yang telah diwariskan di dalam
keluargaku.]
[Keluarga macam apa itu?]
Iris yang bahkan tidak memperlihatkan keterkejutannya, berkomentar dengan pelan.
Yufilia menyentuh orichalcon itu lalu memeriksanya.
[Apa tidak masalah jika kita menggunakan bahan ini?]
[Yah, lagipula bahan itu sudah tidak digunakan dan hanya
akan berdebu di dalam penyimpanan.]
Kurang lebih selama seribut tahun, Dan juga, masih ada bahan lainnya. Jadi tidak masalah.
[Tunggu dulu, kita masih belum tahu apakah ini memang
orichalcon atau bukan.]
Tiraiza yang sudah mulai terlihat tenang pun mulai mengutarakan keraguannya.
[Tidak jarang harta warisan yang telah diwariskan dalam
beberapa generasi adalah benda palsu.]
[Benar juga sih. Yah, nanti juga akan ketahuan saat kita
mengolahnya.]
Akan sulit membuktikan keasliannya pada orang yang tidak tahu seperti apa benda yang asli.
Tapi kau bisa membuktikannya saat melihat senjata yang telah
jadi.
Oleh sebab itu, sebaiknya kurangi penjelasan dan segera
membuat senjatanya.
[Ini masih dalam bentuk bijih, dimana kau akan mengolahnya?]
Iris bertanya padaku.
[Kita akan mengolahnya di bengkel, jadi, tak ada pilihan lain selain meminta bantuan dari tuan putri.]
Tentu saja aku tak akan bisa mengolahnya di ruangan ini.
Saat aku melihat ke arah Yufilia, dia pun meletakkan
tangannya di dagunya dan berpikir.
[Perusahaan Bream memiliki bengkel yang besar.]
Itu adalah salah satu perusahaan yang saat ini sedang berkompetisi memperebutkan posisi pertama di negara ini.
Usaha mereka adalah usaha dalam pembuatan zirah dan
aksesoris.
Yufilia juga sering berkunjung ke sana, jadi mereka mempunyai
reputasi yang bagus.
Kalau begitu, ayo segera ke sana.
***
Kantor pusat perusahaan Bream berada di pusat kota.
Kantor mereka berupa bangunan sepuluh tingkat dan termasuk
gedung kelas atas di kota ini.
Ini adalah sebuah toko perbelanjaan terkemuka yang memiliki
slogan bahwa tidak ada barang yang tidak bisa ditemukan di sini.
Saat kami memasuki toko, para pramuniaga segera berlari
memanggil seseorang.
Mereka menyadari kedatangan Yufilia dan segera memanggil
atasan mereka.
[Tuan putri Yufilia, selamat datang di toko kami.]
Seorang pria paruh baya dengan fisik yang bagus datang sambil menggosokkan kedua telapak tangannya.
[Dia adalah Roger Bream, pimpinan perusahaan ini.]
Yufilia menyapanya lalu memepekenalkannya pada kami.
Tidak, mungkin cuma aku yang tidak mengenalnya.
[Jadi, ada keperluan apa sehingga Anda datang ke sini hari
ini? Apa itu menyangkut soal rumor yang belakangan ini tersebar?]
[Ah, bukan soal itu.]
Yufilia memasang senyum kecut.
Mereka pikir kami datang karena masalah uang.
[Aku ingin menggunakan bengkel sebentar saja.]
[Jadi karena itu ya... Kalau begitu, silakan gunakan bengkel
kami sesuka Anda, aku akan segera mengaturnya.]
Bream terlihat lega dan menerima permintaan kami dengan senyum di wajahnya.
***
Bengkel mereka berada jauh dari pusat kota.
Tempatnya berada di dekat pelindung di bagian barat daya
kota.
Tempat ini biasanya sangat ribut dan terkadang terjadi
kecelakaan. Jadi tidak mungkin meletakkannya di wilayah ramai penduduk.
[Oh, akhirnya datang juga. Aku sudah mendengar masalahnya.]
Saat kami memasuki bengkel, seseorang yang membawa palu datang menghampiri kami.
Dia bernama Scott, orang yang paling ahli di sini.
Bengkel ini sangat besar dan terdapat banyak orang yang
sedang bekerja di sini.
[Tu-Tunggu dulu! Kenapa nada bicaramu pada tuan putri
seperti itu?]
Muridnya terlihat panik.
[Tidak masalah kalau sama putri yang satu ini.]
[Ya, berbicara dengan sopan hanya wajib di istana kerajaan
saja.]
Yufilia berbicara sambil tersenyum.
Sepertinya mereka sudah sangat akrab.
[Jadi, apa yang ingin kau gunakan?]
[Umm...]
Saat ditanya oleh Scott, Yufilia menjadi bingung lalu melihat ke arahku.
[Aku ingin mengolah ini dan menggunakannya untuk membuat
senjata.]
Aku maju ke depan dan berbicara dengan Scott.
Di saat yang sama, aku menunjukkan orichalcon yang berada di
dalam kotak kepadanya.
[Apa ini? Aku belum pernah melihat bahan seperti ini
sebelumnya.]
Tidak hanya saat melihatnya, dia juga merasa bingung saat memegangnya.
[Wajar saja sih, yah itu jika benda ini memang asli.]
Tiraiza bergumam.
[Kau terlalu meragukannya.]
[Itu sudah kewajiban seorang ahli sihir.]
[Jadi, benda apa ini?]
Scott menyela diantara percakapanku dengan Tiraiza.
[Orichalcon.]
Saat aku mengatakannya, semua orang di bengkel berhenti bergerak.
[Haa?]
[Awawawawaww!]
Semua orang terlihat terkejut dan mulai menggila.
[Kau bohong, kan? Itu adalah bahan legendaris yang bahkan
sudah tidak bisa ditemukan lagi di dunia ini.]
[Kami ingin menggunakan bengkel untuk memeriksa apakah benda
ini asli atau tidak.]
Sepertinya Yufilia masih belum sepenuhnya percaya.
Dia melihatku dan orichalcon itu dengan tatapan curiga
sambil menjelaskan apa yang sedang terjadi.
[Tidak masalah, tapi bagaimana caramu mengetahuinya? Kalian
belum pernah melihat benda aslinya, kan?]
[Memeriksanya terlebih dahulu hanya akan membuang waktu,
jadi aku ingin segera mengolahnya. Itu juga bisa membuktikan keaslian benda
ini.]
[Kurasa juga begitu, kalau begitu, aku akan segera
mencobanya.]
Scott lalu menggulung lengan bajunya.
[Tidak, kalian tak akan bisa melakukannya.]
[Ha? Maksudmu kemampuanku tidak cukup?]
Scott merasa tersinggung karena perkataanku yang terdengar tidak sopan.
[Tidak, ini bukan masalah kemampuanmu. Aku akan
menyerahkannya padamu jika memungkinkan.]
Banyak kotoran yang tercambur dalam bijih orichalcon ini.
Pengolahan dimulai dengan memisahkannya terlebih dahulu.
Dengan kata lain, membuat batang logam.
Batang logam adalah kumpulan logam dalam jumlah besar.
Sebuah tiang yang terbuat dari emas juga termasuk batang
logam.
Ada banyak cara menghilangkan kotoran pada logam.
Misalnya pada besi, titik leleh besi adalah sekitar 1500°C.
Dengan kata lain, besi akan berubah wujud menjadi cair pada
suhu tersebut.
Jika tidak sampai setinggi itu dan dipanaskan hingga suhu
tertentu, maka besi hanya akan berubah menjadi lembek dan akan mudah
dipisahkan.
Jika menggunakan batu kapur, kotoran akan bereaksi dan
tertarik lalu menempel pada batu kapur tersebut.
Setelah itu adalah tahap pengolahan dan kemudian akan
terbentuk sebuah batang besi dengan tingkat kemurnian yang sangat tinggi.
[Oh... sepertinya kau memiliki pengetahuan yang cukup.]
Saat aku menjelaskannya, Scott terlihat sedikit terkejut lalu menaikkan alis matanya.
[Bijih besi hitam memiliki titik leleh sekitar 8000°C.
Tidak mudah mengolah sesuatu dalam suhu setinggi itu.]
[Itulah sebabnya pandai besi juga harus melatih tubuh mereka
hingga mereka memiliki tubuh yang dapat menahan panas dan bisa melindungi tubuh
mereka menggunakan ninki.]
Selain itu, pandai besi sangat dianjurkan untuk memiliki
atribut api.
Hal itu akan memberi mereka kekebalan terhadap api.
Sebaliknya, orang yang memiliki atribut air tidak cocok
menjadi pandai besi.
(TL: menurut pr**bon, kamu lebih
cocok kerja di air)
Mereka juga harus mengenakan benda sihir anti-api.
Saat melihat ke arah para pengrajin, mereka menggunakan
gelang, anting, kalung, dan sebagainya.
[Fasilitas ini bisa menahan hingga suhu 10.000°C.
Apa ada masalah lain?]
Scott bertanya padaku.
[100.000]
[Haa?]
[Titik leleh orichalcon adalah 100.000°C]
Kalo berani masuk aja ke 100.000°c nanti abu milikmu tidak akan tersisa sedikitpun
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDelete