Evil God Chapter 56
Translator | UDesu |
Editor
| UDesu |
Proof Reader
| UDesu |
Chapter 56 :
Diskusi
Aku memberi sapu tangan kepada Ben.
Ben menyeka darahnya.
Dia tidak mengenakan seragam sekolahnya atau pakaian tempurnya.
Ben berterima kasih.
Karena Yufilia bertanya, akupun menjelaskan apa yang terjadi padanya.
Yufilia terlihat malu.
Yufilia memegang kepalanya.
Saat Yufilia bertanya, aku memiringkan kepalaku.
Ben berbisik di telingaku.
Ben mencoba membantuku.
Yufilia bergumam dan terlihat murung.
Ini soal apa yang telah kulakukan beberapa hari yang lalu.
Lebih baik menjelaskan pada mereka di saat yang bersamaan.
Penjaga istana terlihat sangat ramah saat mengizinkan kami masuk.
Ayahnya, Richard II terlihat kebingungan.
Richard pun segera memanggil beberapa orang.
Aku pun mengerti setelah mendengar perkataan Yufilia.
Richard II mulai berbicara.
Aku menyelanya dan mengajukan sebuah proposal.
Sepertinya suasana hati sekertaris bendahara Eldred mulai memburuk.
Seluruh pejabat pemerintah mengangguk setelah mendengar Eldred.
Richard II memberi mereka perintah.
Kami memasuki sebuah ruangan.
[Apa kau baik-baik saja?]
Aku memberi sapu tangan kepada Ben.
Bagian yang dipukul oleh putra Duke Coldwell telah
membengkak dan berubah merah.
[Owowow. Aku tidak apa-apa.]
Ben menyeka darahnya.
[Maafkan aku.]
[Kau tak perlu meminta maaf.]
[Karena akulah yang dihina olehnya, kau tak perlu ikut
campur dan melakukan hal seperti tadi.]
[Wawawawa… aku tadi hilang kesabaran.]
Sebelumnya dia juga seperti ini.
(ingat saat dia ikut campur dengan
memberi kantung uangnya saat pidato ashtal.)
Sepertinya memang beginilah sifatnya.
Pada saat itu, pintu ruangan diketuk.
Saat aku berkata “silakan masuk”, seorang gadis memasuki
ruangan.
[Eh? Yufilia?]
Dia tidak mengenakan seragam sekolahnya atau pakaian tempurnya.
Yufilia mengenakan gaun berwarna putih.
[Ada apa?]
[Saat aku kembali ke istana, aku dengar bahwa kau datang ke
sini, jadi aku datang. Tunggu dulu, pria itu terluka!]
Yufilia mendatangi Ben.
Dia lalu merapal sihir Heal
dan mengobati lukanya.
[Terima kasih banyak. Maaf telah membuatmu repor, Tuan
Puteri.]
Ben berterima kasih.
[Apa yang terjadi?]
Karena Yufilia bertanya, akupun menjelaskan apa yang terjadi padanya.
[Dia melakukan itu, ya… kebanyakan bangsawan muda memang
seperti itu…]
Yufilia terlihat malu.
Briton adalah sebuah negara yang berdiri dengan membangun
tanah yang telah hangus saat bencana iblis ke-6.
Negara ini telah berdiri sekitar 40 tahun yang lalu.
Mereka yang menjadi bangsawan di negara ini adalah mereka
yang berjasa dan berhasil bertahan hidup.
Setelah itu, mereka berhasil memperbaiki tanah negeri ini
dengan usaha yang sangat keras.
Generasi saat itu, dan juga generasi setelahnya sangat
miskin meskipun mereka adalah bangsawan.
Namun saat generasi ketiga, mereka menjadi generasi yang tak
tahu apa itu kerja keras.
Anak-anak mereka telah dididik dengan keras, namun cucu-cucu
mereka dimanjakan dan itu telah mengakibatkan sifat mereka menjadi semakin
buruk.
Itulah sebabnya anak-- maksudku, cucu dengan sifat seperti
itu tercipta.
[dalam 10 atau 20 tahun ke depan, melihat situasi politik di
Briton pasti akan sangat menyenangkan.]
[Tolong jangan memprediksi masa depan yang buruk seperti
itu. Kau pikir siapa yang akan mengurusi mereka pada masa itu?]
Yufilia memegang kepalanya.
Dia adalah putri kedua yang telah mengalahkan Raja Iblis dan
menjadi pahlawan.
Dari sudut pandang yang biasa, dia pasti akan terlibat dalam
politik di masa depan.
Oleh karena itu, dia pasti akan menjalani hari-harinya
dengan celaan dari bangsawan yang berasal dari satu generasi dengannya.
[Jadi, kenapa kau ada di sini?]
[Karena kudengar kau akan menghadiri pertemuan, aku mencoba
mempersiapkan diriku, tapi akhirnya aku tidak bisa datang tepat waktu.]
Yufilia berpose setelah berputar sekali.
Gaunnya memiliki pola bunga yang indah.
[Fufu… bagaimana menurutmu?]
Saat Yufilia bertanya, aku memiringkan kepalaku.
[Apa maksudmu?]
Yufilia terlihat kecewa setelah mendengar jawabanku.
[Beliau bertanya soal pakaiannya. Harusnya kau memujinya.]
Ben berbisik di telingaku.
[A, Ah… gaunmu sangat indah.]
[Anda terlihat cantik sekali.]
Ben mencoba membantuku.
[Ha… bodohnya aku bertanya padamu.]
Yufilia bergumam dan terlihat murung.
[Sudahlah… yang lebih penting, soal kasus kali ini…]
Ini soal apa yang telah kulakukan beberapa hari yang lalu.
Aku telah berjanji untuk menjelaskan padanya suatu hari
nanti.
[Aku juga harus menjelaskannya pada Yang Mulia Raja, jadi
ayo ikut denganku.]
Lebih baik menjelaskan pada mereka di saat yang bersamaan.
Yufilia pun mengangguk.
[Akan memakan waktu lama jika kita menunggu pertemuan yang
lainnya selesai, jadi, apa kau mau melihat-lihat sekeliling istana bersamaku?]
Yufilia mengusulkan hal itu padaku, tapi sepertinya itu
tidak perlu.
Saat kami sedang berbicara, beberapa orang yang terlihat
seperti penjaga istana datang.
Kami pun dibawa ke ruang lain.
[Oh, terima kasih karena telah datang. Ayo silakan masuk.]
Penjaga istana terlihat sangat ramah saat mengizinkan kami masuk.
Sepertinya ruangan ini khusus digunakan untuk digunakan
dalam pertemuan dengan orang yang jumlahnya sedikit.
Di ruangan tersebut terdapat meja dan kursi yang bagus.
Ada beberapa lukisan yang digantung di dinding.
[Hmm? Yufilia, kenapa kau bersama mereka?]
Ayahnya, Richard II terlihat kebingungan.
[Bukankah sudah kubilang sebelumnya kalau kelompokku telah
mendapatkan anggota baru. Yang baru bergabung bersama kami itu adalah Ashtal.]
Richard II pun terlihat kaget setelah mendengarnya.
[A-Apa?]
Richard pun segera memanggil beberapa orang.
Dan yang datang memenuhi panggilannya adalah komandan
pasukan ksatria, Godref.
[Apa itu sampai membuatmu memanggil Godref-san? Yah,
prajurit di sana memang tak mungkin bisa melawannya sih.]
Aku pun mengerti setelah mendengar perkataan Yufilia.
Dengan kata lain, dia waspada terhadapku.
Tidak mungkin dia bisa mempercayai orang yang baru pertama
kali ditemuinya.
Tak akan ada habisnya jika dia terus memikirkan masalah ini.
Tapi, setelah mengetahui bahwa aku memiliki kekuatan, dia
pun memutuskan untuk lebih waspada.
Yah, menurutku sih itu percuma saja.
Lagipula, aku tak berniat melakukan apapun.
Dan meski aku ingin, penjagaan setingkat ini tidak ada
gunanya.
Di dalam ruangan ini telah hadir Raja Richard II dan
sekertaris bendahara, Eldred.
Ada juga beberapa pengawal.
Mereka terlalu banyak.
[Kurasa kau sudah mengetahui soal ini, tapi…]
Richard II mulai berbicara.
[Tapi sebelum itu, aku ingin minta tolong tentang sesuatu…]
Aku menyelanya dan mengajukan sebuah proposal.
[Apa itu?]
[Aku ingin memberitahu sesuatu yang sangat rahasia, jadi
bisakah Anda meminta beberapa orang keluar dari ruangan ini?]
[Orang-orang di sini adalah tokoh utama di negeri ini.
Mereka pasti bisa menjaga rahasia.]
Aku tak tahu apakah perkataannya itu benar atau tidak.
Tapi aku ingin mengambil resiko..
[Kalau bisa, aku hanya ingin berbicara dengan Yang Mulia
saja.]
[Apa kau ingin mengusir kami?]
Sepertinya suasana hati sekertaris bendahara Eldred mulai memburuk.
[Kami adalah orang yang paling mengerti soal keuangan negara
ini. Kami akan ikut dalam negosiasi.]
Seluruh pejabat pemerintah mengangguk setelah mendengar Eldred.
[Apa yang ingin kubicarakan ini tidak ada hubungannya dengan
itu. Kalau memang ada hubungannya, Yang Mulia pasti akan memberitahu kalian.]
Mereka pikir aku akan bernegosiasi tentang pinjaman besar
dengan mereka.
Agar mereka bisa meminjamnya, mereka perlu menjelaskan soal
situasi keuangan negara. Itu menyangkut apakah mereka bisa membayar utang
mereka atau tidak dan juga berbagai hal lainnya.
Tapi bukan itu masalahnya.
[Apa boleh buat. Kalian semua, segera tinggalkan ruangan
ini.]
Richard II memberi mereka perintah.
Kalau sudah begini, mau tak mau mereka harus patuh.
Pada akhirnya, yang tersisa di ruangan ini hanya 5 orang :
Aku, Ben, Yufilia, Richard II, dan Godref.
Thanks min lanjutkan
ReplyDeleteMakasih tim admin!! Btw kalo evil god emang gak ada illustrasi nya ya?
ReplyDeleteLanjut min!!
ReplyDeleteLanjutkan ceritanya min
ReplyDelete