Isekai wa Smartphone to Tomo ni Chapter 191 Bahasa Indonesia
Translator | Ramune |
Editor
| Shiro7D |
Proof Reader
| Mizuki Hashima |
Arc 22: Jika Musim Dingin Datang, Apakah Musim Semi Masih Jauh Dibelakang Sana?
Chapter 191: Penyebuan Para Naga, dan Kekuatan Dari Orde Kesatria
Chapter 191: Penyebuan Para Naga, dan Kekuatan Dari Orde Kesatria
「Jadi intinya, segerombolan naga akan datang kemari. Karena mereka merepotkan,
kita akan menghabisi mereka.」(Baba)
「Baba-dono… Aku… aku tidak tahu
bagaimana aku menyikapi situasi saat ini.」(Yamagata)
「Tenanglah Yamagata. Akupun sama
denganmu.」(Baba)
Saat ini, di ruang konferensi (pertemuan), Yamagata-ossan and
Baba-kiisan menatapku dengan mata yang berkilauan.
Setelah
sampai ke Brunhild, aku langsung mengumpulkan pentolan-pentolan kerajaan kami
dari orde ksatria dan menjelaskan situasi saat ini sebelum naga-naga itu
sampai. Semuanya menatapku dengan serius. Tak lama kemudian, Wakil komandan
kami, Nicola-san, berkali – kali menghirup nafasnya dalam-dalam, seakan-akan
menenangkan dirinya sendiri, dan berdiri dari kursinya.
「Tun-tunggu sebentar yang mulia. Yang anda maksud dengan “NAGA” itu
hewan kuat yang terbang di langit dan menyemburkan api dari mulutnya, kan. Itu
yang anda maksud dengan naga, kan?」(Nicola)
「Yup, Itu yang kumaksud. Sepertinya di antar mereka ada yang
bodoh dan mencoba menyerang negara kita.」(Touya)
「Anu… anda mengatakan segerombolan, kan? Kira-kira berapa jumlahnya…?」(Rain)
「Sekitar 20 naga normal, kurasa? Ah,dan ada juga ratusan sub - species
seperti wyvern. Ayolah jangan takut, jumlah
mereka tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan Fraze kemarin, kan?」(Touya)
「「Tidak-tidak-tidak」」
Ketika
komandan kami Rain-san bertanya sesuatu yang langsung kujawab seperti itu, dia
dan Nicola-san langsung mengayunkan tangan masing-masing dihadapanku menandakan
ketidak setujuan mereka.
「Mmmhh, Pasti seperti sebelumnya, kan? Baginda raja yang akan
menghabisi mereka semua, kan?」(Norun)
Norun-san melanjutkan mereka
berdua dengan bertanya padaku sambil memasang muka yang sedikit kaku. Telinga
serigalanya yang gagah tiba-tiba bergetar dan sedikit berguncang.
「Awalnya aku juga berpikir seperti itu, tapi, pada saat yang sama
aku juga
berpikir “Kenapa aku tidak
menggunakan kesempatan ini?”」(Touya)
「Me-menggunakan
kesempatan ini?」(Rain)
「Yup, Aku berpikir untuk mengetes kemampuan
kalian semua,
dengan cara melawan mereka. Bukankah naga merupakan lawan yang pantas untuk kalian semua?」(Touya)
「Eeeh!?」(Rain)
Rain-san langsung berteriak. Sejujurnya,
aku percaya orde ksatria kami sangat kuat, tapi ada sedikit sekali makhluk
sihir di daerah ini, selain itu, negara ini diapit oleh Belfast dan Regulus
yang sama-sama merupakan sekutu kami. Mereka hampir tidak pernah bertarung atau
merasakan sensasi bertarung. Oleh karena itu, aku mengharapkan mereka agar
mendapat pengalaman dengan ikut bertempur melawan para naga.
「Orde ksatria kita tidak mencapai 100 orang bahkan jika kita
menghitung para agen intel kita, tahu!? Kecuali jika 1 orang dari kita melawan
satu naga. Tapi,tetap saja itu tidak masuk akal! Terlebih,
bagaimana caranya agar kami bisa melawan makhluk yang terbang di langit seperti
itu?!」(Rain)
「Aku akan menurunkan semua yang ada di langit. Lalu kalian yang akan
menghabisinya. Ohhh, berhati-hatilah pada nafas apinya ya. Yah, kalian pasti
bisa mengalahkan mereka entah bagaimanapun
caranya, karena armor kalian sudah kuberi mantra sihir anti panas, heat resistance.」(Touya)
「”Entah bagaimana caranya,” anda bilang…」(Rain)
Aku telah menambahkan
mantra sihir pada perlengkapan mereka semua untuk berjaga-jaga. Aku juga akan
mengikut sertakan Kohaku dan kawan-kawan untuk
membantu mereka. Tapi tetap saja, aku tidak berpikir para naga akan kalah
begitu saja.
Meskipun sulit, kupikir ini
merupakan kesempatan bagus untuk para ksatria kami. Negara ini baru saja dibuat
dan masih diremehkan oleh beberapa negara. Jika berita bahwa ksatria kami (yang
sedikit) bisa memukul mundur ratusan naga, tidak akan ada lagi Negara seperti
Yuuron bangsat yang akan menyerang kami di masa mendatang.
「Ka-kami rasa kami akan bisa mengalahkan mereka jika kami memakai Frame Gears. Jadi begini baginda---…」(Nicola)
「Aku tidak akan mengijinkan kalian memakai Frame Gears.」(Touya)
「Eh!?」(Nicola)
Saat inilah, kita harus menunjukkan pada kadal-kadal bodoh itu,
bahwa umat manusia pun memiliki potensi yang besar meski tanpa bergantung pada
mesin. Mari kita buat mereka menyadari kekuatan umat manusia yang mereka lihat
sebagai makhluk rendahan. Kita pasti bisa mengalahkan mereka sebab tujuan mereka kemari hanya untuk balas dendam.
Memang, kami
bisa menang dengan sangat mudah jika menggunakan Frame Gears, tapi bukan sebuah latihan namanya kalau kami selalu
mengandalkan mesin itu. Aku akan merasa kesal jika mereka merasa kuat jika
hanya mengandalkan mesin-mesin itu, dan mengatakan “Kami tidak
terkalahkan selama ada Frame Gears!” .
「Dengarkan kalian semua, aku ingin mengatakan sesuatu yang penting …」(Touya)
「????」
「Semua material mentah dari
kadal-kadal itu akan menjadi uang.」(Touya)
「???????????」
Itu benar.
Semua barang dari naga entah itu kulit atau tulang merupakan barang berkualitas
yang harganya sangat mahal. Material mentah dari seekor naga saja sudah banyak,
apalagi ratusan. Ini adalah kesempatan yang sangat baik.
「Kita akan mendapatkan material mentah dan menjualnya.」(Touya)
「!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!」
「Aku juga akan memberi bonus bagi kalian semua.」(Touya)
「Mari kita lakukan semuanya!」
「「「OOooooooo!」」」
Sangat mudah.
(TL : LOL)
***
『Sudah kelihatan. Kupikir mereka
akan datang dalam 3 menit lagi.』(Ruli)
Aku langsung
menggunakan [Long Sense] setelah mendengar pernyataan Ruli, aku bisa melihat
dengan jelas segerombolan naga datang kemari. Saat ini, kami berada di sebelah
selatan kerajaan, di tempat yang kosong dan jauh dari perumahan penduduk. Tidak
akan ada kerusakan jika mereka menyerang disini.
「Mereka berteriak sangat keras, Ruli apa
artinya.」(Touya)
『Mereka bilang [Bantai mereka!] atau [Bakar mereka!]. Dan ada juga
beberapa perkataan vulgar ikut tercampur. Kelihatannya mereka telah berubah
menjadi makhluk yang ingin menuju kegoblokan yang tak terbatas dan melampauinya
sampai-sampai aku tidak sudi untuk menganggap mereka sebagai rakyatku. Apa ini
juga efek dari artifak itu …?』(Ruli)
Sayangnya,
aku tidak memahami Bahasa naga jadi aku menyuruh Ruli untuk menerjemahkannya.
Bagus juga, karena dengan begitu, ia bisa mendengarnya dari kejauhan. Tapi,
Apakah mereka memang berkata seperti itu? Jika iya,kami tidak perlu menahan
diri lagi.
Karena mereka tidak bisa diajak
berkompromi , haruskah aku merobohkan mereka semua ke tanah?
「Datanglah badai angin topan,
lajukan jutaan pedang anginmu, Tempest
Edge.」(Touya)
Aku mengaktifkan sihir angin kuno yang kupelajari dari [Library]
pada kadal-kadal itu.
Semua naga tersedot kedalam badai
topan yang menghancurkan sayap-sayap mereka.
「Gyaoaaaaaaaaaaaaaaa!!」
「Gugyoooooooooooooo!?」
Para naga
mulai berjatuhan. Satu demi satu sambil menggeram kesakitan. Jika aku serius, aku bisa saja langsung
membunuh mereka namun, aku menghentikan niatku hanya sampai menghancurkan
sayapnya agar para ksatria bisa ikut beraksi.
Setelah semua naga terjatuh,
Kougyoku, yang kembali ke wujud aslinya, mengeluarkan sihir berupa hujan peluru
api raksasa ke arah mereka dari atas.
「Orde ksatria Brunhild, SERAAAAAANNGGGG!!」(Rain)
『Oooooooo──────h!!』
Setelah sihirnya berakhir, para ksatria kami mulai menyerang
mereka dengan pedang kristal setelah mendengar sinyal dari sang komandan, Rain-san,
untuk menyerang.
Disisi lain, Para naga yang
terjatuh, mulai menyemburkan api. Akan tetapi, ada tembok air yang menghalangi
serangannya sampai separuh.
『HAHAHA. Aku tidak akan membiarkanmu dasar kadal.』(Kokuyou)
『Karena kami merupakan spesialis
pertahanan.』(Sango)
Kokuyou dan
Sango kusuruh untuk mengurangi nafas api para naga seperti debuff di game. Saat
ini aku berdiri diatas mereka berdua yang telah kembali ke wujud aslinya sambil
mengawasi gerak-gerik para naga dan juga mengawasi para ksatria yang menyerang
naga-naga itu.
Terlebih lagi, Kohaku juga kembali
ke wujud aslinya dan mulai maju kedepan,lalu mengeluarkan serangan shockwave pada wyvern-wyvern kecil. Para wyvern
yang terkena serangannya langsung terpental ke belakang.
『Baiklah, dan sekarang aku juga akan maju. Aku tidak bisa
membiarkan Kohaku
《Bajingan》itu untuk ikut campur urusan
rakyatku.』(Ruli)
「Kumohon jadilah supporter untuk semuanya.」(Touya)
『Baiklah』(Ruli)
Ruli melebarkan sayapnya dan meraung sekuat tenaga sambil terbang
ke angkasa. Setelah mendengar teriakan dari raja naga, pergerakan dari
naga-naga tersebut terhenti sejenak. Kelihatannya Ruli mengatakan sesuatu. Yah,
meskipun aku tidak tahu apa yang ia katakan karena ia menggunakan Bahasa naga.
Dan memang sudah bisa dipastikan bahwa [Translation] tidak bisa menerjemahkan
Bahasa mereka. Kalaupun bisa, maka itu akan seperti [Telepathy]. Aku ingin mencari sihir yang bisa
menerjemahkan Bahasa hewan… Jika aku mencarinya dengan sungguh-sungguh, pasti
akan ketemu.
Ruli terbang
ke langit dan menembakkan peluru api pada para naga yang berada di bawah.
Setelah terkena serangannya, Beberapa naga langsung meledak.
Oioioi, aku
ingin menjualnya agar bisa mendapatkan uang, jadi tolonglah jangan bakar atau
ledakkan mereka seperti itu.
Kelihatannya Ruli sudah tidak
menganggap mereka sebagai rakyatnya lagi karena ia tidak menentang keinginanku
untuk menjual para naga itu. Meski pepatah ini sudah lama, Tapi kelihatannya
cocok di situasi saat ini bahwa yang terkuatlah yang akan bertahan hidup.
「Kami juga akan membantu mereka dengan sihir.」(Lindze)
「Ok, lakukan.」(Touya)
Lindsey dan Yumina, yang berada di
belakangku, mengeluarkan sihir support
dengan skala yang besar. Sihir ini merupakan sihir kuno yang mereka dapat dari
[Library].
「Datanglah wahai kobaran api, yang
melindungi seperti barrier, Fire Resist.」
「Berikanlah kami perlindungan dari
angin, dan berkah dari angin, Tailwind.」
Para ksatria kami tertutupi oleh
cahaya merah dan hijau untuk sesaat. Sihir itu adalah sihir support yang membuat mereka menjadi
tahan pada api dan menambah agilitas mereka semua.
「Pasukan bertameng, maju ke depan! Pasukan penyerang, ikuti dari
belakang!!」(Rain)
『Oooh!!』
Sambil memperluas pertahanan
mereka, 10 ksatria yang memegang perisai membentuk suatu barisan, dan menerima
semburan api dari naga. Setelah itu, beberapa ksatria yang memegang tombak
kristal panjang menusuk naga itu dari celah-celah perisai pasukan bertameng dan
tombak mereka menembus kulit dari naga itu dengan mudah.
「Gaaaaaaaaaaaaaaaaa!?」
Tombak-tombak mereka menembus
sisik dari naga yang seharusnya lebih keras dari besi dan baja dengan mudah.
Naga itu kelihatan kebingungan daripada terkejut. Karena serangan dari para
ksatria kami mempan.
「Haaaaaaaaaaaa!!」
Menggunakan
kekuatan natural dari ras demi-human
kelinci, Rain-san melompat melewati pasukan bertameng dan mendarat di salah
satu naga. Lalu ia menusukkan pedang kristal yang ia pegang ke bagian kepala
naga, dan menariknya kembali.
Setelah
menerima serangan combo yang fatal, naga itu meraung, dan akhirnya roboh di
tempat.
「luar biasa! Lanjut ke yang satunya lagi!」(Touya)
『Okee!』
Luarbiasa
sekali. Ksatria kami memang hebat. kau bisa mengatakan keberhasilan ini berkat
peralatan dan sihir support yang mereka
punyai, tapi kupikir yang paling hebat adalah kurang dari 10 manusia (ksatria)
bisa mengalahkan seekor naga. Terlebih lagi, musuh mereka adalah naga yang
kuatnya sama dengan naga level tinggi karena menerima efek dari [Jarum
pengendali pikiran]. Kupikir para ksatriaku dilatih dengan mode Spartan oleh
dewi pedang, memang bukan sebuah lelucon, ya?
「Touya-kun, Kenapa aku tidak boleh ikut bertempur?」(Moroha)
「Seperti yang sudah kukatakan,
Tidak akan jadi latihan namanya kalau Moroha-nee-san juga
ikut bertempur.」(Touya)
Dewi pedang yang kusebut barusan,
yang ingin ikut bertempur, sekarang berada di sampingku. Kau bilang kau ingin
ikut bertempur, tapi ingatkah kau, bahwa pedang apapun kecuali pedang kristal
yang kubuat atau pedang yang sangat tajam tidak akan mempan pada para naga.
Yah, Tapi kalau Moroha-nee-san, kupikir dia bisa membantai para naga itu meski
hanya kuberi pedang tumpul.
(ED :Bahkan mungkin bisa membantai mereka semua pakai Pisau
dapur)
「Tapi, bukankah kau tahu kalau ada yang
disebut dengan “dalam kasus terburuk”, kan? Agar
situasi itu tidak terjadi, kupikir sebaiknya aku ikut bertempur bersama mereka.」(Maroha)
「Mu… Hanya untuk mensupport mereka, oke? Dan mengamuk
sendirian dilarang, oke?」(Touya)
「Oke, aku paham. Ayolah! Berikan aku
pedang atau apapun!」(Touya)
Aku mengambil
pedang kristal besarku dari [Storage] dan memberikannya pada Moroha-nee-san.
Lalu, dia dengan senang mulai berlari ke area pertarungan, mengayunkan
pedangnya, memotong pergelangan kaki dari para naga, menebas semua naga yang
berada di depannya dan menghabisi mereka semua. Ya ampun, meskipun sudah
kuperingatkan agar tidak terlalu bersemangat … Yah, kemenangan kami sudah
bisa dipastikan sekarang. Karena barusan, aku mengirimkan senjata terkuat kami
yang kusebut dengan 《Dewi spartan》.
「Kenapa kami tidak boleh ikut bertempur?」(Hilda)
「Tidak, Para ksatria tidak akan
bisa bertempur jika kalian ikut bertempur bersama Moroha-nee-san.」
Elsie, Yae,
Rue, dan Hilda memohon padaku. Meski jika kalian memelas padaku, tetap tidak boleh.
Moroha-nee-san saja sudah lebih dari cukup.
Pertempuran
ini akan menjadi pertarungan bebas atau free-for-all
jika pesertanya terlalu banyak. Dan juga, pertarungan ini sudah pasti akan
dimenangkan oleh kita karena Kougyoku menjaga semuanya, Sango dan Kokuyou
melindungi semuanya, Kohaku dan Ruli menuntun semuanya agar mereka bisa
bertempur dengan mudah.
Saat ini aku mensupport mereka
dengan memberi sihir healing pada
ksatria yang terluka. Karena Sango dan Kokuyou mengurangi damage serangan dari para naga, mereka tidak akan langsung mati
kecuali terkena serangan langsung atau ditabrak oleh para naga.
「Oh??」(Touya)
Salah satu wyvern mencoba untuk terbang dengan
sayapnya yang terluka. Tapi, setelah mencapai ketinggian 10 meter, dia ditembak
dengan peluru api oleh Kougyoku. Mantaph.
「Uaaaaaaaaaaaaaaa!!」
Lalu kulihat ada seseorang yang juga mengamuk ditengah-tengah
pertempuran, oh itu Baba-jii-san rupanya. Sambil
menggila, Baba-jii-san mengayunkan pedang kristal raksasanya ke kepala wyvern itu. Serangan itu langsung
membunuhnya.
Sejujurnya, karena ia sudah tua,
aku menyuruhnya untuk membantu dari belakang, Tapi ia sama sekali tidak
mendengarkanku. Disampingnya, Yamagata-ossan juga mengayunkan pedangnya ke wyvern yang lain, dan memotong kaki dari
naga yang dilewatinya.
「Ora Ora Ora! Ayo serang aku, kadal mesir!」(Yamagata)
Suasana mulai
menegang karena pertempuran sudah berlangsung selama beberapa jam. Baba-jiisan
dan Yamagata-Ossan tidak mau mengendarai Frame
Gears. Mereka berdua mengatakan bahwa mereka tidak merasakan sensasi
pertarungan jika mereka bertarung di dalam mesin-mesin itu, dan mereka
sepertinya sangat menikmati pertarungan dimana mereka menggunakan nyawa
masing-masing sebagai taruhannya. Meskipun aku percaya bahwa keselamatan itu
nomer 1, mereka tidak mau mengikuti saranku. Aku benar-benar tidak memahami
perasaan orang-orang yang suka bertarung seperti mereka.
(TL : kau kan MC yang OP touya, yah jelas kalau kau tidak
paham)
「Fuua!」(Nicola)
「Yaaaa!」(Norun)
Tombak halberd Nicola-san menggila dan pedang
kembar Norun-san sedang mengiris-iris naga-naga yang mereka lewati. Agar
adil,aku melarang mereka untuk menunggangi Pegasus
dan Griffon mereka, Rain-san juga.
Aku melakukan ini karena aku menyuruh mereka untuk mengamati
pergerakan para ksatria di bawah karena mereka adalah komandan atau ketua
mereka. Jika mereka mengendarai Griffon
atau Pegasus, akan sulit untuk melindungi
mereka sendiri jika mereka diserang dengan nafas api para naga. Mungkin mereka
akan selamat, tapi bagaimana dengan tunggangannya?
Sementara aku
mengatakan ini dan itu, kebanyakan dari naga telah tumbang, dan pergerakan
mereka terhenti.
Dan naga-naga
yang tersisa meneriakkan sesuatu, tapi seperti yang sudah kubilang tadi, aku
tidak paham bahasa mereka. Jadi aku meminta Kokuyou yang menggantungdi
kaki Sango.
「Kokuyou, apa yang mereka katakan?」(Touya)
『Yah, bagaimana cara mengatakannya
ya, Ini semacam umpatan di Bahasa manusia. Mereka mengatakan [Makhluk lemah!]
atau [Makhluk rendahan yang tidak akan menang jika tidak menyerang secara bersamaan!],
apa… Dasar kadal mesir… apa yang kau katakan hah.』(Kuroyou)
Astaga dragon. Mereka mengumpat kami meskipun
mereka duluan yang berkelompok dan menyerang kami.
Lalu entah karena kesal atau marah
pada omelan naga tersebut, Ruli turun diatasnya dan mengeluarkan nafas api
terbesarnya yang lalu menghanguskannya. Aaaahhh, padahal aku sudah bilang padanya
bahwa aku tidak bisa menjualnya jika naganya hangus seperti itu.
『Ruli-chan kelihatannya menggila.
Kurasa itu sudah lazim. Aku juga akan mengamuk jika rakyatku menjadi goblok
seperti ini.』(Kokuyou)
Sedangkan di sisi yang lain,
Kohaku melemparkan naga yang sedang menyerang para ksatria dengan serangan shockwave-nya dan mencongkel matanya
dengan cakarnya sampai ia tidak bisa bergerak lagi tanpa membunuhnya.
Seakan-akan ia mengatakan “kau tidak berhak untuk melawanku”.
『Kelihatannya akan segera berakhir.』(Kokuyou)
「Apa mereka benar-benar bisa mengalahkan naga level tinggi?? Tidakkah mereka
terlalu lemah ?」(Touya)
『Mungkin mereka memang sekuat
itu,jika 1 vs 1. Akan tetapi, mereka tidak bagus jika berkelompok. Setiap dari
mereka hanya mengamuk kesana-kemari tanpa adanya kerjasama. Kelihatannya
kekuatan mereka sia-sia karena ketidakmampuan mereka dalam berpikir. Jika, ada
satu saja dari naga-elder bersama
mereka, maka akan lain ceritanya.』(Kokuyou)
Dari awal,
para naga memang tidak pernah berburu secara berkelompok. Benar juga.
Hasilnya sudah bisa dipastikan, kami akan memenangkan pertempuran
ini seperti apa yang Kokuyou katakan. Naga-naga yang masih hidup terus dibantai
oleh pasukan ksatria kami satu-persatu.
Dan pada akhirnya, suasana mulai
hening, pergerakan naga terhenti. Kerusakan yang kami terima hanyalah beberapa
luka kecil yang dialami oleh beberapa ksatria dan tidak lebih dari itu. Sungguh
kemenangan yang hakiki.
「Kita semua menaaaaaaaang!!」(Rain)
「「「Ooooooo─────h!!」」」
Teriakan kemenangan para prajurit terdengar dimana-mana sedangkan
mayat - mayat naga tergeletak begitu saja. Kami akhirnya memenangkan
pertempuran ini meskipun hasilnya anti-klimaks.
Sebelum aku
menyadarinya, ada banyak penduduk dan adventurer
melihat pertempuran kami dengan mulut menganga dari belakang. Kurasa kami
memang pantas dilihat karena yang kami lawan saat ini adalah naga, iya kan? Kebanyakan penonton adalah penduduk kota. Jumlah
mereka sangat banyak, tapi kurasa ada beberapa adventurer dari mereka.
「Ba-baginda! Apa yang terjadi …?!」(Rerisha)
Ketua Guild Rerisha-san berlari kearahku bersama beberapa anggota guild lainnya. Lalu ia terlihat kaget,
setelah melihat Sango dan Kokuyou dalam wujud aslinya, tapi setelah ia tahu
bahwa mereka adalah binatang panggilanku, dia mulai berlari tanpa menghiraukan
mereka.
「Barusan saya pergi ke istana untuk memberitahu anda bahwa ada
beberapa naga datang kemari. Tapi disana tidak ada siapa-siapa. Baik Anda, maupun
semua ksatria…!」(Rerisha)
「Ah, Maaf… dan terima kasih atas infonya. Tapi kami sudah
menyelesaikan masalahnya.」(Touya)
「… Iya… kelihatannya sudah selesai.」(Rerisha)
Rerisha-san terlihat shock melihat tumpukan mayat dari para naga.
Oh iya, seharusnya aku juga meminta pada adventurer
untuk membantu kami juga, ya? Yah biarlah, Aku akan menyuruh mereka untuk menceritakannya
ke negara lain tentang pertempuran
heroik kami ini.
「Mhhm… Memang sudah selesai. Lalu,bisakah guild membeli ini semua untuk kami?」(Touya)
「Haa… membeli? maksudnya semua ini!? tidak, tidak ada masalah, kami akan membeli
semuanya, tapi kami tidak akan bisa membayarnya secara kontan dikarenakan
harganya yang sangat mahal, tapi kurasa kami bisa membeli 10 mayat para naga
itu sekarang…」(Rerisha)
「Oke, kalau begitu aku yang akan menyimpan sisanya. Sampai guild bisa membayar sisanya.」(Touya)
Mayat-mayat itu tidak akan membusuk, jika kumasukkan di [Storage].
Jadi, tidak ada masalah dengan masalah penyimpanan. Untuk menghargai para
ksatria yang telah bertempur dengan gagah berani, kami akan memasak beberapa ekor
mayat naga menjadi makanan lezat dan akan membagikannya ke seluruh penduduk, adventurer, dan tentunya para ksatria.
Karena daging naga terkenal akan kelezatannya dan sangat sulit untuk
didapatkan, beberapa gourmet rela untuk membayar mahal agar bisa memakannya, tapi
karena kami memiliki stok yang sangat banyak, aku akan membagikannya dan
berpesta ria nanti.
Setelah pertempuran berakhir,aku
memanggil para ksatria dengan proyeksi yang dihasilkan oleh Smartphone-ku.
『Kerja yang bagus para ksatriaku. Kami akan memasak daging-daging
naga ini, jadi, makanlah dan beristirahatlah untuk hari ini. Tentu saja, aku
juga akan memberi bonus pada kalian semua.』(Touya)
「Uooooooo!! Kita berhasil!!」
「Demi dewa! Akhirnya aku bisa makan daging naga!」
「Aku lapaaaaar~!」
「Akhirnya hutangku akan lunas dengan bonus ini…」
「Brunhild Banza~i!」
Para ksatria bersorak riang gembira mendengar pengumumanku
barusan. Aku bangga memiliki ksatria yang hebat seperti mereka, dan yang
membuatku sangat senang adalah mereka bergembira tanpa stress dalam pikiran
mereka dan merekapun melakukan pekerjaan mereka dengan sangat baik dan tidak
terpaksa, selain itu, rakyatku hidup dalam kemakmuran.
Baiklah,saatnya aku mengumumkan
hal penting lainnya.
『Beristirahatlah dan makanlah
sepuas kalian karena besok kita akan pergi menuju sarang para naga ini, pulau
Drachen, kita akan menghabisi mereka semua dengan menggunakan Frame Gears, jadi beristirahatlah selagi
masih bisa, Mohon kerjasamanya ya~』(Touya)
「「「「「Eeh!?」」」」」
Semua orang
memasang wajah yang terkejut seakan-akan dunia telah berakhir dan menatapku
dengan mata yang terbuka lebar.
Sebelumnya || Daftar Chapter || Selanjutnya
dasar iblis
ReplyDeleteLol kejam juga ya
ReplyDeletePas di Astaga Dragon langsung ngakak
ReplyDeleteEdito gokil :v
ReplyDeleteSebuah prank dari raja
ReplyDelete