Isekai wa Smartphone to Tomo ni Chapter 194 Bahasa Indonesia
Translator | Ramune |
Editor
| Zero |
Proof Reader
| UDesu |
Arc 22: Jika Musim Dingin Datang, Apakah Musim Semi Masih Jauh Dibelakang Sana?
Chapter 194: Adventurer Palsu, dan Perdagang Budak
Chapter 194: Adventurer Palsu, dan Perdagang Budak
Kami tiba di lantai kedua dungeon saat bocah bertombak terlempar
di depan kami. Bocah berpanah dan mage
perempuan mereka telah pingsan sedangkan bocah berpedang dan bertombak masih
bisa bertahan.
「Oi, jangan terlalu berlebihan kepada mereka. Karena mereka akan
kita jual nanti.」
「Aku sudah tahu itu. Disamping itu, aku harus melawan mereka karena
kau lupa dengan racun pelumpuhnya!」
「Lupakan hal itu! ayo selesaikan ini dengan cepat. Kalau makhluk sihir
datang kemari, kita juga harus melawannya-!?」
Aku menendang
orang gendut yang lengah sampai ia terbang ke sisi ruangan. Wah, orang ini
terbang seperti bola karet dan jatuh tepat di depan temannya.
「Ap- Siapa kau?」
「Itu yang ingin kutanyakan. Siapa kalian?」(Touya)
Satu buncit,
satu kurus-kering, dan satunya lagi botak.
Ya ampun, kelompok
ini terdiri dari orang-orang yang jelek.
Sambil mengusap hidungnya yang
mimisan, si buncit mencoba berdiri. Dia cukup tangguh juga, ya? Sepertinya
perutnya bisa menyerap seranganku.
「Ara, kelihatannya kita tepat waktu.」(Rin)
Rin juga datang menyusulku bersama
Pola, Ekspresi mereka mulai terlihat mesum setelah melihat Rin. Si kurus-kering
mencoba menyerang kami. Kedua kawannya juga ikut menyusul di belakangnya.
Mereka mungkin berpikir bahwa aku
lemah karena aku hanya memegang sebuah belati (Brynhildr). Ekspresi
mereka yang mesum membuatku jijik.
「Hihi, kau cukup cantik, ya? Sepertinya kita beruntung hari ini.
Hey kau, jika kau masih ingin hidup, tinggalkan gadis ini dan pergilah dari
sini.」 (Si kurus)
「Hah?」 (Touya)
「Apa kau tidak dengar? Pergilah dan serahkan gadis ini! Kau mau mati, ya?」 (Lanky)
Aku dengan santai berjalan ke arah
si kurus, menginjak kakinya dan menghancurkan tulangnya.
「GYAAAAaaaa-!?」
Si kurus berteriak kesakitan
sambil memegangi kakinya, ia menggelinding kesana-kemari dengan sangat berisik.
Sudah cukup!!! aku menendang dadanya agar ia diam.
「UGOEeeeEE!!」
Kenapa aku
harus memberikan Rin pada orang sepertimu? Jangan macam-macam, dasar adventurer cacat. Aku pasti akan
membunuhmu!!!.
(TL : Rage mode activated)
「Ba-Bajingan! Apa yang kau lakukan pada rekan kami, hah!?」 (Si buncit)
「Kami adventurer peringkat
biru! Apa kau pikir bisa menang dari kami?!」 (Si botak)
「Menyedihkan. Aku berani bertaruh kalau kalian bisa menjadi adventurer peringkat biru dengan mencuri
barang-barang dan material adventurer
lain, kan? Tidak mungkin adventurer
peringkat biru selemah ini. Jangan remehkan aku bangsat!」(Touya)
Aku menendang dan menghancurkan
lutut si buncit dari depan. Karena ia tidak bisa berdiri lagi, si buncit jatuh
sambil merintih kesakitan.
「GUGAAAaaa!? Lututku, Lutuutttku!!」
「Hi... hii-!」
Si botak mencoba melarikan diri
dariku. Aku mengeluarkan Brynhildr, membidik tubuhnya, dan menembaknya tanpa basa-basi
lagi.
「GEHA-!?」
Si botak langsung terjatuh setelah
kutembak dengan peluru-paralisis. Pengecut sekali dia. Mana ada adventure peringkat biru yang lari
meninggalkan temannya.
「Kau terlalu berlebihan, tahu?
Tak kusangka kau bisa menggila seperti ini.」 (Rin)
Rin
mengatakannya sambil melihat mereka berdua yang terbaring di bawah.
「Ah- Maaf. Entah kenapa aku selalu merasa kesal jika seseorang
mengatakan hal seperti itu kepada orang yang kusayangi.」(Touya)
Sudah lama
sekali sejak terakhir kali aku menggila. Kurasa terakhir kali aku menggila
seperti ini adalah saat pange- bukan, kodok bodoh itu mengatakan hal serupa di
Rynie. Kupikir aku sudah menjadi sedikit lebih sabar daripada waktu itu tapi
sepertinya aku masih terlalu emosional.
「Hmm, Tapi aku senang kau marah demi aku.」(Rin)
Rin tersenyum tersipu malu. Ku-
ini sedikit memalukan. Rasanya wajahku memerah jadi aku membalikkan badan dan
menghadap ke pemula-pemula ini.
「Apa kalian baik-baik saja?」 (Touya)
「Ah, iya! Kami berdua baik-baik saja. tapi Clauss dan Ion pingsan…..」 (Bocah Bertombak)
Bocah
bertombak menunjuk pada kedua kawannya yang pingsan. Mereka hanya pingsan. Lalu
aku mengobati mereka dengan [Cure Heal] dan [Refresh] untuk
mengobati lukanya. Beberapa menit kemudian, mereka berdua siuman.
Mereka
berempat berterima kasih secara berlebihan kepadaku setelah mereka tenang, lalu
aku meminta mereka untuk menceritakan apa yang telah terjadi.
Menurut
cerita mereka: Trio bangsat itu berkata bahwa mereka akan menunjukkan tempat
yang bagus untuk berburu. jadi, mereka mengikuti trio itu. mereka benar-benar
pemula ya.
Setelah digiring kemari, mereka
berempat diserang dari belakang. Sepertinya 2 bocah yang pingsan tadi menjadi
sasaran mereka karena mereka bukan seorang vanguard.
「Menurut cerita kalian, pada dasarnya mereka adalah penculik, ya?
Metodenya sederhana. Mereka menculik orang-orang dan memberi bercak darah di berbagai
tempat dan meninggalkan kartunya, jadi mereka akan aman karena mereka dianggap
mati dimakan makhluk sihir dan tidak akan ada penyelidikan dari guild.」(Touya)
「Ya. Dan mereka akan menjual kami ke pedagang budak.」 (gadis berpedang)
Gadis berpedang dengan rambut
ponytail itu menjelaskannya dengan sangat baik. Dia punya potensi.
Dijual ke
pedagang budak … mungkin ini….
Aku berjongkok menghadap ke si
kurus dan menodongkan Brynhildr tepat ke kepalanya.
「jawab dengan “iya” atau “tidak”. Apa kalian bertiga yang telah
menculik adventurer yang diduga
tewas?」(Touya)
Si kurus
mengangguk sambil ketakutan. Seperti yang sudah kuduga, kan?
Rin memiringkan kepalanya setelah
melihat si kurus.
「Tapi tidak masuk akal, mereka tidak akan bisa membawa mereka ke
gerbang transisi, kan? Lalu bagaimana cara mereka….」(Rin)
「Sederhana. Mereka pasti datang ke pulau ini menggunakan kapal,
lebih tepatnya kapal budak. Betul kan?」(Touya)
Si kurus mengangguk
lagi. Sudah kuduga.
Kepulauan ini
terletak di sebelah selatan Kerajaan Sandora, dan Sandora masih menerapkan
sistem perbudakan sampai saat ini.
Sandora adalah kerajaan yang menggunakan
[Kalung Perbudakan] untuk mengambil kebebasan dari pemakai kalung itu dan
memperlakukan mereka seperti barang. Jadi artinya, adventurer yang ditangkap oleh mereka dijual ke sana.
「Jadi, apakah adventurer
yang kalian culik sudah dikirim ke Sandora?」 (Touya)
Si kurus
menggeleng kali ini. Jadi mereka belum dikirim, ya? Hmm, bukankah ini berarti
kami masih bisa menolong mereka?
Kapal budak
itu mungkin tersembunyi di sekitar pantai ini. Para bangsat itu membuat mereka
seolah-olah sudah mati setelah mereka menculiknya dan mengirim mereka ke kapal,
lalu dikirim lagi ke Sandora.
Aku menemukan
sebuah kapal berukuran sedang di pulau kecil yang ada di utara pulau dungeon [Amaterasu] ini ketika
aku mencari kapal menggunakan aplikasi peta pada Smartphone-ku. Apa ini kapalnya?
Aku sudah mengerti situasinya.
Mereka sudah tidak berguna jadi aku melumpuhkan mereka dengan [Paralyze].
「Jadi, apa yang akan kau lakukan? Kalau kau ingin menghubungi orde ksatria
di kerajaan aku akan ikut bersamamu, tapi….」
Gadis berpedang bertanya padaku
sementara 3 yang lain diam. Mereka seharusnya mengerti situasi saat ini, tapi
untuk suatu alasan, aku bisa merasakan aura gembira dan gelisah dari mereka
berempat.
「Tidak apa-apa, serahkan pada kami. Kami yang akan menghubungi
mereka. Oh, aku lupa, kita masih belum berkenalan, kan? Perkenalkan! Gadis ini
adalah Rin, beruang kecil ini Pola, dan aku adalah Mochizuki Touya. Raja dari
kerajaan ini.」
「「「「Ra-Raj----RAJA!?」」」」
Mereka berempat langsung panik.
Mereka lalu bersujud dalam keadaan dogeza.
Sungguh kaku sekali mereka ini….
「Oh ayolah, berdiri, berdirilah kalian semua. Aku tidak peduli
tentang formalitas atau apapun itu. Kalian sudah tahu kalau aku mantan adventurer, kan? Oh tidak, aku masih seorang adventurer sampai
sekarang.」
Aku menunjukkan kartu emasku pada
mereka sambil mengatakan hal itu. Para pemula ini sudah tertipu sekali, jadi
aku tidak tahu apakah mereka akan percaya pada omonganku atau tidak.
「Wuiiihhhhhh, kartu emas coy....」
「… luar biasa!」
「Ooooiiiii. Dia telah mengalahkan naga, golem, dan iblis yang kuat!」
「Astaga Dragon!!! Kita bisa
menceritakan ini pada ayah kita, tahu…」
(ED : Sungguh anak-anak yang polos :v)
Kelihatannya
mereka percaya padaku. Pemula ini pada dasarnya baik hati dan lembut. Mereka
akan mudah ditipu jika mereka tetap seperti ini. Huh, bukankah mereka sudah
ditipu, ya?
Setelah itu, mereka memperkenalkan
diri mereka sendiri dengan tegang. Ternyata mereka semua dari desa Pyuton yang
ada di Regulus dan datang ke sini setelah mendengar tentang tentang dungeon.
Bocah bertombak dan berarmor sisik
adalah Ropp
(TL:ãƒãƒƒãƒ— Roppu).
Gadis berpedang dan berarmor kulit
adalah Fran
(TL:フラン Furan).
Bocah yang menggunakan panah dan
juga berarmor kulit adalah Claus
(TL:クラウス Kurausu).
Gadis mage
yang memakai sebuah jubah adalah Ion
(TL:イオン Ion).
Kesanku terhadap mereka adalah,
Ropp patuh, Fran enerjik, Claus sebagai ketua geng, dan Ion terasa seperti
orang kikuk. Party yang
mengkhawatirkan.
「Lalu apa yang akan kita lakukan? Tentu saja, kita akan membantu
para adventurer yang diculik, kan?」
「Itu benar. Aku juga telah mengetahui lokasi mereka. Haruskah kita
pergi ke sana dan menghajar mereka?」
「Maaf! Apa ada sesuatu yang bisa kami bantu dengan rencana ini!?」
「Oi, Fran!」
Fran, bocah
berpedang, memberi sinyal pada Claus.
Hmm, kurasa
bagus jika mereka termotivasi. Tapi..sejujurnya, aku penasaran, apakah mereka
yang pemula ini bisa berguna?
Aku ingin mereka mendapatkan
pengalaman dan berlatih agar kuat, tapi, apa yang harus kulakukan?
「Lawan kita adalah pedagang budak. Mereka mungkin punya budak tipe
petarung di sana. Apa yang ingin kukatakan adalah, apakah kalian pikir kalian
bisa menangani mereka semua dengan kemampuan kalian saat ini?
Kemungkinan terburuknya adalah,
kalian akan ditangkap dan dijadikan budak.」 (Touya)
「Uuu……」 (Fran)
Fran langsung diam. Mereka lebih
tua daripada Yumina dan Rue tapi lebih muda daripada saudari kembar Elze dan
Linze. Dengan kata lain, secara umur…mereka tidak terlalu jauh denganku.
Meski masih muda,…kami yakin bisa
melakukannya karena kami sudah berpengalaman melawan Fraze, naga, melawan sebuah
kudeta dan seterusnya. Kami yakin karena kami sudah terbiasa melakukannya. Yah,
meskipun akulah yang seharusnya disalahkan karena akulah yang menyeret mereka
semua ke dalam masalah-masalah itu.
「Meskipun mereka tidak bisa bertarung, mereka bisa menjadi
mata-mata kita, kan?」 (Rin)
「Mata-mata?」 (Touya)
Aku
mengangkat alisku saat mendengar pernyataan Rin. Menjadi mata-mata kau bilang?
Itu juga beresiko tahu. Mereka mungkin akan mendapat pengalaman yang tidak menyenangkan jika
ketahuan …
「Meskipun aku mengatakan mata-mata, maksudku adalah mereka berpura-pura
menjadi adventurer yang diculik dan
masuk ke dalam kapal. Jika mereka berhasil masuk, mereka bisa memahami situasi
di sana dan bisa memberitahu para adventurer
yang lain nantinya, kan?」 (Rin)
「Memang betul sih … tapi … apa mereka mau bekerjasama dengan ide
gilamu ini?」(Touya)
Aku mengalihkan pandanganku pada
trio bangsat yang kulumpuhkan tadi. Mereka mungkin mau bekerjasama jika aku
mengancam mereka, tapi mereka pasti akan
memberontak, dan rencana kami akan terbongkar nantinya, kan?
「Bukankah kau bisa mengubah penampilanmu dengan [Mirage]?」 (Rin)
「Ah, jadi itu maksudmu ya.」 (Touya)
Ya. Jika aku
menggunakannya, aku bisa memasukkan mereka semua ke dalam kapal tanpa ketahuan.
Dan mereka akan mencari adventurer
lain dan kabur bersama mereka semua.
Akan jadi
masalah jika adventurer yang ditahan
menjadi sandera. Aku tidak berpikir ini strategi yang buruk, tapi....…….
Sejujurnya,
aku bisa menghapus hawa keberadaanku dengan [Invisible] dan masuk ke sana
sendirian. Dan akan lebih cepat pula jika kami mau menyelamatkan para tahanan,
tapi....
Ketika aku
melihat keempat pemula itu, mereka menatapku dengan mata yang berkilauan dan
memasang ekspresi gembira. Umm. Apa-apaan tatapan mereka itu? apa mereka ada di
umur dimana mereka ingin berpetualang? Selain dianggap dan diperlakukan sebagai
budak, aku tidak berpikir mereka akan dirawat dengan buruk karena mereka adalah
barang dagangan.
「Jadi, haruskah kita mencoba strategi ini?」
「「「「Iya!!!」」」」
Mereka senang
dengan keputusan yang kuambil. Apa ini akan baik-baik saja?
Sebelumnya || Daftar Chapter || Selanjutnya
gue ngakak baca tl-nya
ReplyDeleteAstaga DRAGON... Ngakak coy
ReplyDeleteEmang TL pinter nglawak sukses terus min
ReplyDeleteWuiihhhhh,Kartu emas COY
ReplyDeleteDi situ gw ngakak coy XD
😂😂
ReplyDelete